Anda di halaman 1dari 14

SUKU DANI

NETANIA
7
X-IPS
KEADAAN GEOGRAFIS
Secara geografis Kabupaten Jayawijaya terletak
antara 30.20 sampai 50.20′ Lintang Selatan serta
1370.19′ sampai 141 bujur timur.

Suku Dani adalah sekelompok suku yang mendiami


wilayah Lembah Baliem di Pegunungan Tengah,
Papua. Pemukiman mereka berada di antara Bukit
Ersberg dan Grasberg.
ASAL USUL NAMA “DANI”

 Nama Dani sebagai nama suku diberikan oleh orang luar


pada tahap-tahap awal suatu ekspedisi gabungan antara
Amerika dengan Belanda pada tahun 1926 oleh pimpinan
bernama M.W. Striiling

 Menurut Le Roux nama Dani berasal dari bahasa Moni


yakni Ndani yang berarti “sebalah timur arah matahari terbit
AGAMA

Mayoritas:

Kristen Protestan dan Islam Sunni

Minoritas:

 Katolik, Animisme, Animatisme,


Dinamisme, & Totem
BAHASA
Bahasa Dani terdiri dari 3 sub keluarga bahasa, yaitu:

Sub keluarga Wano di Bokondini

Sub keluarga Dani Pusat yang terdri atas logat


Dani Barat dan logat lembah Besar Dugawa.

Sub keluarga Nggalik & ndash

Bahasa suku Dani termasuk keluarga bahasa


Melansia dan bahasa Papua tengah (secara umum).
ADAT & KEUNIKAN

Mayat Leluhur Dijadikan Mumi

Tradisi Potong Jari

Pesta Bakar Batu

Tradisi Perang Suku Dani


MAYAT LELUHUR
DIJADIKAN MUMI

Suku Dani dikenal bisa mengawetkan mayat tanpa


dibalut. Mumi di Papua hanya dijemur dan disimpan
di dalam gua. Salah satu mumi paling tua di tempat
itu berusia 300 tahun. Mumi itu bernama Wim
Motok Mabel
TRADISI POTONG JARI
Suku Dani juga memiliki tradisi unik dalam
menunjukkan rasa duka cita. Orang Suku Dani akan
memotong jari mereka sebagai perwujudan rasa sakit
lantaran telah ditinggalkan kerabat atau familinya.

Pemotongan jari atau dikenal dengan istilah ikipalin itu


dapat dilakukan dengan memotongnya menggunakan
benda tajam ataupun digigit hingga putus.
PESTA BAKAR BATU
Masyarakat Suku Dani gemar menggelar pesta dalam menyambut
pernikahan kelahiran seseorang maupun merayakan kemenangan
perang. Mereka dengan antusias memasak babi dan umbi-umbian
untuk dijadikan konsumsi pesta. Dalam memasak makanan tersebut,
Suku Dani tidak menggunakan korek atau bahan bakar lainnya.
Mereka hanya menggosok batu hingga menimbulkan panas lalu
digunakan untuk memasak.
TRADISI PERANG SUKU
DANI
.Di era modern ini. Perang dipertontonkan dalam rangka
menyambut wisatawan yang datang..

Tradisi ini digelar setahun sekali di Lembah Baliem,


tempat tinggal Suku Dani. Pada festival Baliem akan
dipertunjukkan perang antara Suku Dani dengan Suku
Lani ataupun Suku Yali dengan tujuan melestarikan
tradisi mereka.
RUMAH ADAT
Honai, rumah adat suku Dani ukurannya tergolong mungil,
bentuknya bundar, berdinding kayu dan beratap jerami. Namun, ada
pula rumah yang bentuknya persegi panjang. Rumah jenis ini
namanya Ebe'ai (Honai Perempuan).

Perbedaan antara Honai dan Ebe'ai terletak pada jenis kelamin


penghuninya. Honai dihuni oleh laki-laki, sedangkan Ebe'ai (Honai
Perempuan) dihuni oleh perempuan
PAKAIAN ADAT
Holim atau horem (Koteka) adalah pakaian atau
penutup badan kemaluan bagi pria.

Ada dua jenis pakaian adat wanita suku dani, yaitu


yokal dan sali. Yokal dipakai oleh kaum wanita (yang
sudah menikah.

Sedangkan Sali di pakai oleh gadis atau


perempuan Papua yang belum menikah
MATA PENCAHARIAN

Bercocok tanam , berkebun, dan


beternak babi. Tanaman-tanaman yang
ditanam adalah pisang, tebu, dan
tembakau, dan umbi manis.

Anda mungkin juga menyukai