Anda di halaman 1dari 3

MENGETAHUI PERMINTAAN

Peran pemasaran dalam bisnis sering kali lebih berkaitan dengan upaya
meningkatkan penjualan. Sejumlah faktor mendorong upaya pengendalian dan
bukan sekedar merangsang permintaan terhadap beberapa produk. Faktor-faktor
tersebut antara lain kekhawatiran terhadap lingkungan, tekanan akibat peningkatan
populasi dan peningkatan tingkat pendapatan yang sering kali menyebabkan
peningkatan konsumsi sumber daya alam yang terbatas, biaya dan ketersediaan
sumber daya, serta perubahan peraturan terkait pembatasan. Penting untuk
mengetahui permintaan konsumen sebelum memasuki proses pemasaran, sehingga
pendekatan pemasaran akan efektif menjangkau pasar yang dituju dan konsumen
yang dituju.

1. Permintaan Negatif

Permintaan negatif menghadirkan tantangan yang kompleks bagi pemasar karena


melibatkan penolakan aktif terhadap suatu produk atau layanan. Misalnya,
konsumen mungkin memboikot produk yang terkait dengan praktik tidak etis atau
pemerintah yang mereka tolak.

Mengatasi permintaan negatif memerlukan pendekatan yang beragam, yang


mungkin melibatkan penanganan permasalahan mendasar melalui komunikasi yang
transparan, praktik bisnis yang etis, dan upaya rebranding yang strategis. Pemasar
harus hati-hati menavigasi nuansa budaya dan dinamika sosial untuk membangun
kembali kepercayaan dan membentuk kembali persepsi, yang seringkali memerlukan
investasi besar dalam manajemen reputasi dan keterlibatan pemangku kepentingan.

2. Tidak Ada Permintaan

Ketika tidak ada permintaan terhadap suatu produk atau jasa, pemasar menghadapi
tugas berat untuk menciptakan kesadaran, membangkitkan minat, dan merangsang
keinginan di antara calon konsumen. Hal ini biasanya melibatkan riset pasar yang
ekstensif untuk mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan
permasalahan konsumen. Melalui kampanye pemasaran yang ditargetkan,
demonstrasi produk, dan inisiatif pendidikan, pemasar berupaya memposisikan
penawaran mereka sebagai solusi yang mengatasi tantangan atau aspirasi pelanggan
tertentu

3. Permintaan Laten

Permintaan laten mewakili peluang yang belum dimanfaatkan dalam pasar, di mana
konsumen menunjukkan keinginan atau kebutuhan yang kuat terhadap produk atau
layanan yang saat ini tidak tersedia. Hal ini dapat disebabkan oleh kemajuan
teknologi, pergeseran demografi, atau perubahan tren masyarakat. Mengidentifikasi
permintaan laten memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen,
dinamika pasar, dan peluang yang muncul. Pemasar harus mengantisipasi kebutuhan
masa depan dan berinovasi secara proaktif untuk mengembangkan produk atau
layanan yang memenuhi permintaan laten secara efektif.

4. Permintaan Turun

Ketika permintaan terhadap suatu produk atau layanan menurun, pemasar harus
mendiagnosis penyebab utamanya dan menerapkan intervensi yang ditargetkan
untuk membalikkan tren tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan
preferensi konsumen, meningkatnya persaingan, atau faktor eksternal seperti
penurunan ekonomi atau perubahan peraturan. Untuk merevitalisasi permintaan,
pemasar mungkin perlu mengubah posisi produk, menyegarkan identitas merek,
atau memperkenalkan fitur baru untuk menyelaraskan dengan kebutuhan pasar
yang terus berkembang. Strategi penetapan harga, kampanye promosi, dan
optimalisasi saluran distribusi juga dapat memainkan peran penting dalam
merangsang permintaan dan mendapatkan kembali pangsa pasar.

5. Permintaan Tidak Teratur

Permintaan yang tidak teratur menimbulkan tantangan bagi bisnis karena fluktuasi
perilaku konsumen yang tidak dapat diprediksi, seperti variasi musiman atau pola
pembelian yang tidak menentu. Hal ini dapat mengganggu rantai pasokan,
membebani sumber daya, dan berdampak pada aliran pendapatan. Untuk mengelola
permintaan tidak teratur secara efektif, pemasar harus menerapkan strategi fleksibel
yang mengakomodasi dinamika pasar yang berfluktuasi dan memitigasi risiko.

Selain itu, diversifikasi penawaran produk, memperluas target pasar, dan


memanfaatkan analisis data dapat memberikan wawasan mengenai pola permintaan
dan memberikan informasi dalam pengambilan keputusan yang proaktif. Dengan
mengoptimalkan ketangkasan dan daya tanggap operasional, dunia usaha dapat
memanfaatkan peluang dan memitigasi dampak permintaan yang tidak teratur
terhadap kinerja.

6. Permintaan Penuh

Mencapai permintaan penuh, dimana pasokan sesuai dengan kebutuhan dan


keinginan konsumen, merupakan skenario optimal bagi pemasar. Namun, menjaga
keseimbangan memerlukan adaptasi terus-menerus terhadap perubahan kondisi
pasar, tekanan persaingan, dan kemajuan teknologi. Pemasar harus tetap berhati-
hati terhadap tren yang muncul, preferensi konsumen, dan ancaman persaingan
untuk mempertahankan kepemimpinan pasar.

Selain itu, membina kemitraan strategis, memperluas ke pasar baru, dan


mendiversifikasi sumber pendapatan dapat meningkatkan ketahanan dan memitigasi
risiko yang terkait dengan fluktuasi pasar. Secara keseluruhan, mencapai dan
mempertahankan permintaan penuh memerlukan pendekatan holistik yang
mencakup keunggulan produk, berpusat pada pelanggan, dan ketangkasan strategis.
7. Permintaan Berlebihan

Dalam beberapa kasus, permintaan suatu produk mungkin melebihi tingkat


keinginan penjual untuk memasoknya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan,
seperti keterbatasan sumber daya, keterbatasan kapasitas, atau pertimbangan
strategis. Ketika dihadapkan pada permintaan yang terlalu banyak, eksportir
mungkin akan melakukan “demarketing,” sebuah pendekatan pemasaran terbalik
yang bertujuan untuk secara sengaja mengecilkan hati pelanggan atau segmen pasar
tertentu. Hal ini dapat melibatkan taktik seperti menaikkan harga, membatasi
ketersediaan, atau mengurangi upaya promosi.

8. Permintaan yang Tidak Sehat

Permintaan yang tidak sehat mengacu pada situasi di mana setiap tingkat
permintaan terhadap suatu produk dianggap berlebihan karena kualitasnya yang
tidak diinginkan atau dampak sosial yang negatif. Hal ini sering kali melibatkan
produk atau industri yang terkait dengan kejahatan, seperti alkohol, rokok, atau
obat-obatan terlarang, serta barang-barang kontroversial seperti penjualan senjata
militer ke wilayah tertentu. Dalam kasus seperti ini, lembaga pemerintah atau
kelompok advokasi dapat mengambil tindakan untuk mencegah konsumsi atau
mengatur ketersediaan produk-produk tersebut. Selain itu, perusahaan mungkin
dengan sengaja berusaha menekan permintaan terhadap produk mereka sendiri jika
mereka memperkenalkan inovasi atau melakukan transisi ke praktik yang lebih
bertanggung jawab secara sosial.

KESIMPULAN

Munculnya teknologi digital dan internet telah mengubah secara drastis sifat
perdagangan internasional dan membuka era baru pemasaran ekspor online.
Eksportir kini dapat menjangkau khalayak di seluruh dunia, memasuki pasar baru,
dan mendorong pertumbuhan bisnis dengan efisiensi dan efektivitas yang belum
pernah ada sebelumnya berkat revolusi digital. Keberhasilan pemasaran online
ekspor di era digital memerlukan pendekatan terencana dan terpadu yang
menghargai inovasi, adaptasi, dan pengembangan berkelanjutan. Dunia usaha dapat
menjadi yang terdepan dalam persaingan dan mengalami pertumbuhan
berkelanjutan di pasar global dengan terus bersikap fleksibel, mudah beradaptasi,
dan berfokus pada pelanggan. Eksportir dapat meningkatkan jangkauan mereka,
menciptakan dampak yang signifikan, dan meraih peluang baru dalam ekonomi
digital dengan membekali diri mereka dengan keterampilan, teknologi, dan
mentalitas yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai