Anda di halaman 1dari 3

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2023-06-27

6% 94%
Words 911
Plagiarised Unique

Characters 7119

Content Checked For Plagiarism

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Pada bab ini memuat penyajian data dan pembahasan terhadap aspek kepribadian tokoh,
problem kejiwaan yang dialami tokoh, dan fakto-faktor yang melatarbelakangi munculnya aspek
kepribadian tokoh. Hasil penelitian yang dimaksudkan terdiri dari aspek id, ego, superego, problem
kejiwaan tokoh dan faktor internal yang terdapat dalam novel Paradigma karya Syahid Muhammad,
pemaparannya sebagai berikut.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pada bab ini memuat penyajian data dan pembahasan terhadap aspek kepribadian tokoh,
problem kejiwaan yang dialami tokoh, dan fakto-faktor yang melatarbelakangi munculnya aspek
kepribadian tokoh. Hasil penelitian yang dimaksudkan terdiri dari aspek id, ego, superego, problem
kejiwaan tokoh dan faktor internal yang terdapat dalam novel Paradigma karya Syahid Muhammad,
pemaparannya sebagai berikut.

Pembahasan
Analisis aspek kepribadian tokoh menggunakan teori kepribadian Sigmund Freud yang terdiri
dari id, ego dan superego yang saling keterkaitan. id, ego dan superego yang berhubungan dapat
menggambarkan suatu kepribadian. Jadi, analisis dalam penelitian ini bisa terdapat satu atau ketiga
aspek tersebut. Untuk mempermudah peneliti menganalisis aspek kepribadian tokoh, peneliti
menganalisis berdasarkan tokoh. Berikut pemaparannya.
1. Wujud Kepribadian Anya
a. Kepribadian Anya yang Dipengaruhi aspek Id
Anya yang selalu menghabiskan waktu bersama Rana membuat anya tanpa sadar selalu
memperhatikan Rana. Menemani Rana melukis selalu menjadi kesukaan Anya. Hanya sekedar
menemani dan memandangi Rana tanpa berbicara.
Tekanan id dalam diri Anya membuatnya tidak dapat mengendalikan dirinya. Ia rela menemani
Rana melukis dan rasa ingin memiliki Rana yang membuatnya tak terkendali, hal itu dapat dilihat
pada kutipan berikut.
Perlu waktu untukku menjawab. Bukan karena sibuk menghitung hanya saja
kepalanya yang menunduk membuat lekuk wajah itu terlihat tajam dan lembut.
Menggemaskan sekali. Sial, ingin kumiliki “engga tahu, Buat apa?” diam-diam
tanganku mengambil foto dirinya, secara sembunyi-sembunyi tentu saja.
(Paradigma, p.7)
Berdasarkan kutipan tersebut, dapat diliat bahwa Anya tidak dapat mengendalikan dirinya yang
menyukai Rana. Bahkan banyak hal yang dilakukan Anya bersama Rana yang dapat kita lihat bahwa
Anya benar ingin memiliki Rana. Id Anya yang hanya sebagai id belum direalisasikan oleh ego dan

Page 1 of 3
dipertimbangkan oleh superego, oleh sebab itu terlihat bahwa Anya hanya berkeinginan dan belum
adanya pertimbangan.
b. Kepribadian Anya Dipengaruhi Aspek ego
1670
Anya mendengarkan Rana bercerita tentang bapak-bapak yang ia temui saat pulang dari jakarta,
Rana bercerita bahwa sepertinya bapak tersebut mempunyai gangguan mental karena memarahi orang
yang terus berjalan di gerbong dan mengatakan bahwa orang tersebut mengganggu penumpang lain.
Rana beranggapan bahwa bapak itulah yang telah mengganggu penumpang lain karena suaranya yang
berisik saat lagi marah. Anya mengenal Rana adalah pemikir yang dalam bagi orang-orang yang
mengenal dan banyak berbincang dengannya saja. Berikut adalah kutipan sikap Anya yang ingin
memiliki Rana.
Bisakah lelaki ini aku miliki saja? Atau, adakah yang bisa membantuku
mendapatkannya? Aku tidak peduli orang-orang bisa saja tidak setuju dengan
pemikirannya, tapi apa peduliku? Apa yang dipedulikan seorang pecinta selain
mencintai? (Paradigma, p.11)
Berdasarkan kutipan tersebut, dapat dilihat bahwa Anya bersikap ingin memiliki Rana sehingga
Anya tidak peduli apakah orang lain akan setuju atau tidak dengan pemikiran Anya. Ego di dalam
diri anya sangat mempengaruhi dirinya untuk bersikap egois dan tidak memperdulikan sekitarnya.
c. Kepribadian Anya Dipengaruhi Aspek Superego
Anya yang mempunyai fikiran bahwa lelaki dan perempuan sah-sah saja berteman Menjalani
hidup dengan Rana tidaklah mudah bagi Anya. Anya harus membiasakan diri pada sindiran orangorang
terlebih lagi teman kekasih Rana yaitu Ola. Sahabat Anya yang juga berada didekat sahabat Ola
mengatakan bahwa mereka sering melihat Anya bersama Rana dan memojokkan Anya dengan
pertanyaan-pertanyaan mengapa Anya masih mengharapka Rana. Hal tersebut dapat dilihat pada
kutipan sebagai berikut.
mereka juga sering lihat kamu nongkrong sama Rana, jadi ya, begitu. Usah sih,
Nya. Lagian ngapain kamu masih suka jalan sama Rana? Kamu masih berharap
banget sama dia?” Pertanyaan Dewi saat itu terkesan memojokkanku.
“enggaklah!” sangkalku. Tentu saja aku berbohong, “lagian dia yang sering ajak
ketemu. Kita juga engga ngelakuin hal aneh-aneh. Tenang aja” dekat dengan
Rana membuatku ikut mempunyai pikiran bahwa lelaki dan perempuan sah-sah
saja berteman dekat. (Paradigma p.14-15).
Berdasarkan kutipan tersebut dapat dilihat bahwa Anya berusaha untuk mengatakan bahwa Anya
tidak mengarapkan apa-apa dari Rana dan tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan Rana. Terlihat pada
superego Anya yang memutuskan bahwa lelaki dan perempuan sah-sah saja berteman dekat.
2. Wujud Kepribadian Ola
a. Keepribadian Ola yang Dipengaruhi Aspek Id
Tekanan id dalam diri Ola membuat dia menjadi orang yang mudah terpengaruh. Seperti
ditunjukkan pada kutipan berikut.
“kok Rana aneh banget sih?”
“hai-hati kalau dia enggak ngabarin kamu. Jangan-jangan lagi jalan sama orang
lain.”
“Kalau aku jadi kamu sudah aku omelin si Rana”
“Jangan terlalu nurut jadi perempuan”
Itulah beberapa kalimat yang sering dilontarkan sahabat-sahabatku terkait
jarangnya aku dan Rana bertemu atau sekedar ngobrol. Kadang aneh juga temantemanku
lebih berisik dari pada aku, tapi mungkin ucapan mereka benar. Aku
perlu diperlakukan baik oleh Rana. Sebagai kekasihnya aku perlu tahu kabarnya
dan dia tidak bisa seenaknya tidak memberi kabar apapun. (Paradigma p.28)
Dapat dilihat dari kutipan tersebut bahwa teman-teman Ola bahwa Rana aneh karena tidak
mengabari, dan mereka mengatakan bahwa Ola harus hati-hati bisa saja Rana sedang bersama
perempuan lain. Ola memikirkan bahwa ucapan teman-temannya mungkin saja benar bahwa Rana
tidak boleh seenaknya tidak memberi kabar dan Ola sebagai kekasihnya perlu tahu kabar dari Rana.
b. Kepribadian Ola dipengaruhi Aspek Ego

Page 2 of 3
Aspek ego nampak ketika Ola mengirim pesan kepada Rana dan Rana tidak mau mengiyakan
ajakan Ola untuk bertemu. Ola membalas pesan rana dengan hati yang kesal, hal ini dapat terlihat dari
kutipan berikut.
“ketemu, yuk! Kangen nih.” Aku mengirim pesan singkat kepadanya. Sejak pagi ia tak
memberi kabar. Harus aku duluan yang membuka percakapan.
1671

Matched Source

Similarity 6%
Title:Paradigma - Page 7 - Google Books Result

https://books.google.com/books?id=mpJuDwAAQBAJ

Similarity 5%
Title:Dialektika Senja
Diam-diam tanganku mengambil foto dirinya, secara sembunyi-sembunyi tentu saja. Ia tertawa. "Ya, enggak apa-apa. Berarti
kamu enggak lagi punya masalah ...
https://telegram.me/s/dialektikasenja?after=6337

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai