Anda di halaman 1dari 8

TEORI

KETERGANTUNGAN
DISUSUN OLEH
Astika Oktavia Kr
Teori Ketergantungan
(Dependenc Theory)
Teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin seseorang
tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhan nya ,maka media
tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu.

Teori ini memperkenalkan model yang menunjukkan hubungan integral tak


terpisahkan antara,pemirsa,media ,dan sistem sosial yang benar.Teori ini
memprediksikan bahwa khalayak tergantung dari informasi yang berasal
dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan
serta mencapai tujuan tertentu dari proses komunikasi media massa.
Teori Ketergantungan Media
(media dependency theory)

Teori ketergantungan media (media dependency theory)


merupakan teori komunikasi massa yang dikemukakan oleh Melvin
Defleur dan Sandra Ball Rokeach.
Dalam teori ini, tingkat ketergantungan seseorang pada
suatu media membuktikan bahwa peran media bagi orang itu
sangatlah penting. Dikutip dari buku Teori Komunikasi Massa dan
Perubahan Masyarakat (2020) karangan A. A. Permata Tarinanda dkk,
teori ketergantungan media menjelaskan hubungan integral antara
khalayak, masyarakat, dan sistem sosial. Kebutuhan akan pemenuhan
informasi membuat mereka sangat bergantung pada media. Ini juga
sangat dipengaruhi oleh tujuan, tekanan, maupun lingkungan
sekitarnya.
Contoh teori ketergantungan
media dalam komunikasi massa

Menurut Morissan dalam buku Teori Komunikasi Individu hingga


Massa (2013), asumsi dasar teori ini adalah pengaruh media
ditentukan oleh hubungan antara sistem sosial yang lebih luas.
Ketergantungan khalayak pada media dipengaruhi dua hal.

1. seseorang akan bergantung pada media yang mampu memenuhi


kebutuhannya.
2. Kedua, perubahan sosial dan konflik dalam masyarakat dapat
menyebabkan perubahan pada institusi, kepercayaan, serta
kegiatan yang telah mapan.
Contoh teori ketergantungan media adalah masyarakat yang
menonton sinetron atau variety show untuk memenuhi kebutuhannya
akan hiburan. Saat akan menonton, masyarakat akan mencari media
yang mampu memuaskan kebutuhannya itu.Misal ada orang yang lebih
suka menonton variety show Korea, sehingga mereka memilih
platform online, seperti Netflix atau Viu. Namun, ada pula
masyarakat yang lebih menyukai sinetron atau variety show
Indonesia, sehingga mereka memilih saluran televisi sesuai
keinginannya.
Contoh lain dari teori ketergantungan media, yakni ketika
seseorang tak bisa bepergian karena sakit, ia akan bergantung
pada televisi atau radio untuk mendapat hiburan dan informasi.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, ada tiga
efek yang ditimbulkan dari teori ketergantungan media,
yakni kognitif, afektif, dan perilaku.
Efek kognitif meliputi perubahan sikap,
keyakinan, dan nilai. Efek afektif mengacu pada
perkembangan perasaan yang timbul akibat paparan media.
Sementara efek perilaku mengarah pada tindakan seseorang.
Sebagai contoh, orang yang kerap menonton tayangan
televisi mengenai politik, mereka akan mengalami
perubahan keyakinan dan nilai.
Berawal dari serangkaian perubahan itu, akan
memunculkan perkembangan perasaan, misalnya kebencian
pada salah satu tokoh politik, atau fanatisme pada
partai politik tertentu.
Efek ini berlanjut hingga akhirnya mengubah
atau menentukan tindakan seseorang. Contohnya ketika
pemilu, seseorang bisa tidak memberikan suaranya
(golput - golongan putih) karena tayangan media yang
dilihatnya.

Anda mungkin juga menyukai