Anda di halaman 1dari 8

PENGENALAN OBJEK

PSIKOLOGI KOGNITIF

Disusun Oleh:
Dio Surya Saputra – 230701034
Virgi Septiandika – 230701032

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2024
Pendahuluan

Kemampuan manusia dalam mengenali jenis-jenis objek yang familiar merupakan


karakteristik mengagumkan. Pengenalan pola dan objek adalah sebuah kemampuan
kognitif yang pada umumnya kita laksanakan dengan mulus, cepat, dan tanpa
banyak usaha.

Psikologi kognitif adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari proses mental
seperti “perhatian, bahasa, memori, persepsi, pemecahan masalah, kreativitas, dan
berpikir.” Pengenalan objek adalah bagian integral dari persepsi dan merupakan
area penelitian yang penting dalam psikologi kognitif

Pengenalan objek adalah proses kognitif yang memungkinkan kita untuk


mengidentifikasi bentuk dan fitur objek di lingkungan kita. Ini melibatkan
serangkaian proses, mulai dari deteksi stimulus visual oleh mata, pengolahan
informasi oleh otak, hingga interpretasi stimulus tersebut sebagai objek tertentu.

PERSEPSI DAN PENGENALAN OBJEK

Pengenalan Pola

- Pola dapat diterapkan pada objek (bau, sentuhan, dan sebagainya).


- Pengenalan pola merupakan proses kognitif yang melibatkan interaksi
antara sensasi,
- persepsi, memori, dan pencarian kognitif dengan tujuan mengenali terhadap
pola tersebut.
- Berdasarkan studi laboratorium dan pengalaman sehari-hari, manusia dapat
mengenali dan mengevaluasi objek dengan cepat dan akurat, bahkan
terhadap objek asing.

Prinsip Pengenalan Objek

- Mengenali pola yang familiar dengan cepat dan akurat. Contoh: wajah
keluarga, saudara, atau teman.
- Mengevaluasi dan memahami objek asing. Contoh: bentuk tidak lazim
menjadi gambaran

3 dimensi.
- Mengenali secara akurat objek yang diletakkan pada sudut berbeda.
Contoh: cangkir dengan letak terbalik.
- Mengenali objek yang sebagian tersembunyi dari pandangan. Contoh:
penyiar di televise yang duduk menyampaikan berita.
- Melakukan pengenalan pola dengan cepat, mudah, dan otomatis.
Contoh: bentuk dan objek di dunia yang terus berubah.

Teori-teori Perseptual

Psikolog yang mengkaji persepsi manusia dalam memahami dunia, dengan


mengembangkan 2 teori utama, yaitu:

- Persepsi konstrutif (constructive perception), Manusia mengkonstruksi


persepsi secara aktif dengan memilih stimuli dan menggabungkan
sensasi (sistem sensorik) dan memori (pengalaman). Berkaitan
dengan teori “top-down”.

Contoh: mengenali kawan yang menghampiri Anda karena melihat ciri-ciri


fisiknya dan memiliki pengetahuan yang terkait dengan kawan Anda
tersebut.

- Persepsi langsung (direct perception). Persepsi terbentuk dari


perolehan informasi secara langsung dari lingkungan. Berkaitan
dengan teori “bottom-up”.

- Contoh: mengenali kawan


yang menghampiri Anda
dengan cara mengidentifikasi
satu
per satu ciri-ciri fisiknya setelah
itu baru mengenali secara
keseluruhan
Contoh: mengenali kawan yang menghampiri Anda dengan cara
mengidentifikasi satu per satu ciri-ciri fisiknya setelah itu baru mengenali
secara keseluruhan.

- Contoh: mengenali kawan yang menghampiri Anda dengan cara mengidentifikasi


satu
per satu ciri-ciri fisiknya setelah itu baru mengenali secara keseluruhan.
Pengenalan pola Visual
 Berkaitan dengan organisasi subjektif yang menggambarkan cara
pikiran
mengorganisasikan stimuli visual sekaligus menggambarkan pentingnya pikiran
dalam
pengenalan objek (secara perseptual – kognitif).
 Dikenal juga istilah kontur ilusoris (illusory contour)  persepsi terhadap
bentuk, namun
bentuk itu hanya ada di sistem perseptual – kognitif, bukan di stimuli.
Contoh kontur ilusoris  Segitiga kanizsa
Pengenalan pola Visual

- Berkaitan dengan organisasi subjektif yang menggambarkan cara


pikiran mengorganisasikan stimuli visual sekaligus menggambarkan
pentingnya pikiran dalam pengenalan objek (secara perseptual – kognitif).
- Dikenal juga istilah kontur ilusoris (illusory contour)  persepsi terhadap
bentuk, namun bentuk itu hanya ada di sistem perseptual – kognitif, bukan di
stimuli. Contoh kontur ilusoris  Segitiga kanizsa
Teori Pengenalan Visual

1) Teori Gestalt
o Gagasan bahwa persepsi pola-pola visual diorganisasikan sesuai
prinsip keterdekatan (proximity), kesamaan (similarity), dan
pengorganisasian spontan (spontaneous organiation).

o Pengembangan Teori Gestalt


 Perspektif kanonik (canonic perspective)  Sudut pandang
terbaik untuk menggambarkan suatu objek/citra yang pertama
muncul di pikiran saat mengingat suatu bentuk.

2) Pemrosesan bottom-up vs top-down


 Pemrosesan bottom-up  Pengenalan objek diawali oleh
pengenalan terhadap pola yang kemudian diikuti kesimpulan
terhadap bentuk keseluruhan Terjadi ketika kita mengindera
ciri-ciri dasar sebuah stimulus dan kemudian baru
mengintegrasikannya.
 Pemrosesan top-down  Pengenalan objek diawali dengan
dibentuknya hipotesis yang dibuat, yang menyebabkan
pengenalan terhadap keseluruhan pola dan iikuti
pengenalan komponen-komponen pola.  Terjadi ketika
pengalaman dan harapan sebelumnya digunakan pertama kali
untuk mengenali suatu stimulus.

3) Pencocokan template (template matching)


o Pengenalan objek terjadi ketika representasi internal stimuli
tersebut sama persis dengan stimulsi yang diindera sistem sensorik.
o Membandingkan stimulus untuk membuat sebuah kerangka acuan dari
suatu objek.
o Objek yang dipersepsi dicocokan dengan kerangka yang sudah kita
ketahui dalam memori.
o Jolicoeur dan Landau (1984): manusia mampu mengenali pola huruf
yang dirotasi 180 dalam waktu ±15 milidetik.

Kekurangan teori ini:


- Perbandingan 2 pola harus memiliki orientasi, posisi, dan
ukuran yang sama.
- Pola stimulus bervariasi.
- Tidak dapat menjelaskan bagaimana mengenali pola yang
berbeda.

4) Analisis fitur
- Pengenalan objek terjadi hanya setelah stimuli dianalisis
berdasarkan komponen dasarnya.
- Komponen yang terlihat melalui kombinasi pola-pola stimulus
sederhana.
- Keseluruhan pola dikenali dengan cara memcahnya
menjadi pola-pola sederhana (features).
- Konsisten dengan psikologis maupun penelitian fisiologis 
Eleanor Gibson (1969)
- mendeskripsikan bahwa huruf alfabet bisa dipecah menjadi
pola-pola sederhana yang berbeda.
- Pendekatan komputasional

5) Pencocokan prototipe
Pendekatan komputasional
- Merupakan gabungan dari model prototipe dan teori distinctive-features.
- Tujuannya, yaitu untuk mengembangkan teori berbasis komputer
yang dapat menampilkan tugas kognitif manusia (Biederman, 1990).
- Biederman mengembangkan bentuk dasar 3D menjadi geometrical ions
(geons).
Pengenalan terhadap objek terjadi sebagai hasil abstraksi terhadap
stimuli yang disimpan dalam memori.
Stimulus yang dilihat akan dibandingkan dengan pola tiruan dalam ingatan
sampai ditemukan pola yang paling mirip dengan stimulus.
Manfaatnya, yaitu untuk mengenali desain geometrik, huruf
alfabet, dan gambar karikatur.
Kekurangan teori ini:
- Penjelasan teori ini belum dikembangkan secara detail sehingga
masih timbul pertanyaan ketika melihat suatu stimulus, apakah kita sudah
memiliki kerangka untuk suatu prototipe?

Word Recognition
Subjek dapat mengenali satu hurus atau satu kata lebih cepat dibandingkan
huruf yang disajikan sendiri atau kata tidak bermakna.
Interactive activation model
- Teori bahwa pengetahuan pola-pola sederhana (features) dan
pengetahuan kata dikombinasikan untuk menyajikan informasi mengenai
identitas huruf-huruf dalam satu kata.
- Misal: kata “GAJAH” terdiri dari huruf G, A, J, dan H.
- McClelland dan Rumelhart (1981)

Face Recognition
- Manusia sangat terampil membedakan wajah pria atau wanita.
- Hubungan yang familiar dengan pola-pola stimulus
wajah membuat seseorang dapat membedakan wajah pria
atau wanita  eror 5%.
- Ketika pria didandani seperti wanita, dan wanita didandani
seperti pria  eror 21%
-
KESIMPULAN
Dalam psikologi kognitif, pengenalan objek melibatkan interaksi kompleks
antara sensasi, persepsi, memori, dan pencarian kognitif untuk mengenali
pola dan objek di sekitar kita. Teori persepsi konstruktif mengajukan bahwa
kita membentuk dan menguji hipotesis selama proses persepsi berdasarkan
informasi sensorik dan pengetahuan yang kita miliki. Pengenalan objek juga
melibatkan sistem tingkat rendah, seperti penyimpanan visual, analisis fitur,
dan pencocokan prototipe.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-indonesia/psychology/persepsi-dan-
pengenalan-objek-psikologi-kognitif/41213610

https://www.kompasiana.com/esthu666/54f44fb9745513a32b6c897a/pengenalan-objek-dalam-
psiko-kognitif

Anda mungkin juga menyukai