Anda di halaman 1dari 11

Dampak Bahaya

Psikologi pada
Organisasi
❑ UU KK No.1 Tahun 1970
❑ Permenaker No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
Listrik di tempat Kerja
❑ Permenaker No 05 Tahun 2018 Tentang K3 Lingkungan Kerja
BAHAYA:
Sesuatu / sumber yang berpotensi menimbulkan cidera / sakit karena penyakit (ISO 45001:2018 )

POTENSI BAHAYA:
Kondisi atau keadaan baik pada orang, peralatan, mesin,pesawat, instalasi, bahan, cara kerja, sifat kerja,
proses produksi dan lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan, kerusakan, kerugian dan
penyakit akibat kerja - SMK3 PP 50

Keselamatan kerja Psikologi


Suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja yang
secara khusus berhubungan dengan terbentuknya prilaku aman yang dapat meningkatkan keselamatan
kerja dan mempelajari terbentuknya prilaku tidak aman dalam bekerja yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan kerja.
∙ Mengetahui jenis bahaya dan tingkat risiko di
lingkungan kerja adalah kunci pokok untuk dapat
MENGENDALIKAN RISIKO tersebut agar tidak
menjadi KECELAKAAN atau PENYAKIT AKIBAT KERJA
yang tidak diinginkan ∙
1 Fisika

2 Kimia
1
3 Biologi

4 Ergonomi
faktor yang mempengaruhi aktivitas pekerja, diakibatkan oleh
5 Psikologi hubungan antar personal di tempat kerja, peran dan tanggung
jawab terhadap pekerjaan.

Permenaker No 05 Tahun 2018 Tentang K3 Lingkungan Kerja


Potensi Bahaya Faktor Psikologi

Ketidakjelasan/
ketaksaan (ambigu)
Konflik peran
peran atau uraian
pekerjaan

Beban kerja berlebih Beban kerja berlebih


secara kuantitatif secara kualitatif

Tanggung jawab
Pengembangan Karier
terhadap orang lain
Ketaksaan peran adalah perasaan seseorang tenaga kerja yang tidak memiliki cukup informasi untuk
dapat melaksanakan tugas yang diberikan saat bekerja dan tidak mengerti apa yang harus dikerjakan
atau merealisasikan harapan- harapan yang tidak berkaitan dengan peran pekerja.

Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh seseorang yang bisa menimbulkan
rasa tidak nyaman dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja sehingga bisa menurunkan
kinerja secara keseluruhan.

Beban kerja kuantitatif adalah beban berlebih secara fisik ataupun mental dimana individu harus
melakukan terlalu banyak haldalam pekerjaanya dan dapat memungkinkanmenjadisumber stres
pekerjaan.Unsur lain yang menimbulkan beban berlebih kuantitatif ini adalahdesakan waktu.

Beban kerja kuantitatif adalah beban berlebih secara fisik ataupun mental dimana individu harus
melakukan terlalu banyak haldalam pekerjaanya dan dapat memungkinkanmenjadisumber stres
pekerjaan.Unsur lain yang menimbulkan beban berlebih kuantitatif ini adalahdesakan waktu
Dampak Perilaku
Kecelakaan Kerja, Alkoholik , Obat obatan

Dampak Insomnia, sakit kepala, gangguan


kepribadian, gangguan kecemasan,

Fisiologis depresi. Penyakit kardiovaskular,


hipertensi, gangguan irama jantung.
Sakit perut, sembelit, diare, tukak
lambung.

Dampak Absen, Penggantian Karyawan , rendah


produktivitas

Organisasi
1. KLAIM
2. LOSS /STOP PRODUKSI
3. PENALTY
4. REPUTASI
Very Rastanto

Jl Raya Ungaran Mranggen KM very@multisertifikasi.co.id (+62) 81 222888 176


07. Kalirejo -Ungaran,
Semarang

Anda mungkin juga menyukai