Kelompok A3
Tutor: dr. Yusuf Handako
Nur Hayani Binti Mohd Sukri (102015217)
Fisika
Ergonomis Kimia
Pajanan
Psikososial Biologis
EPIDEMIOLOGI
Context to work
Budaya dan fungsi organisasi Komunikasi yang buruk, dukungan yang buruk terhadap pemecahan masalah serta pengembangan
karyawan, tujuan organisasi yang tidak jelas.
Peran dalam organisasi Adanya peran konflik, tanggungjawab terhadap orang banyak.
Perkembangan karir Karir yang tidak berkembang dan tidak jelas, kesempatan promosi jabatan yang sangat kurang atau
berlebihan, pengupahan yang buruk, posisi jabatan yang tidak aman, rendahnya nilai-nilai sosial
dalam pekerjaan.
Decision latitude/control Kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan, kurangnya kontrol atas pekerjaan.
Hubungan interpersonal Isolasi sosial atau fizikal, hubungan kerja yang buruk dengan atasan, sesama pekerja dan bawahan,
adanya konflik dalam hubungan kerja, kurangnya dukungan social.
Content of work
Lingkungan kerja dan peralatan kerja Kurangnya sarana dan fasilitas kerja, adanya masalah dengan perlengkapan dan peralatan kerja yang
dipakai.
Desain Kerja Pekerjaan yang rutin dan membosankan, ketidakjelasan jenis pekerjaan, ketrampilan kerja yang
rendah.
Beban kerja Beban kerja yang berlebihan atau kurang, tidak bisa beradaptasi dengan tuntutan kerja yang
cepat, tekanan waktu kerja yang tinggi.
Jadwal kerja Shift kerja, jadwal kerja yang kaku, jam kerja yang tidak terduga dan jam kerja yang lama.
Sumber : Cox T, Griffiths A, Rial-González E. Research on work-related stress. Luxembourg: Office for
Official Publications of the European Communities;2000.p.68.
GEJALA STRES AKIBAT KERJA
• Gejala Fisiologis berupa otot tegang, jantung berdebar, perut mual dan keringat
dingin
• Gejala Psikologis dapat berupa mudah marah, emosi meledak-ledak, mudah
panik
• Gejala Psikosomatik dalam bentuk gangguan muskuloskeletal, sistem
pernafasan, kardiovaskuler, kulit, kelenjar endokrin, sistem saraf, mata,
gastrointestinal, dan genitourinarial
• Gejala perilaku berupa absensi, menghindari interaksi atau komunikasi dengan
orang lain, menghindari hal-hal yang biasa disukai, perubahan kebiasaan makan,
banyak merokok, gangguan tidur, tidak masuk kerja, serta penurunan prestasi
kerja.
PENEGAKAN DIAGNOSIS PAK
Sumber : Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 56 tahun 2016 tentang penyelenggaraan pelayanan penyakit akibat kerja.
Langkah 1. Diagnosis klinis – Stres
(mengakibatkan sulit tidur)
Oleh karena pajanan yang dialami pasien adalah pajanan psikososial, maka
sulit untuk menentukan besarnya pajanan. Namun secara kualitatif, dapat
dievaluasi beban kerja sudah berapa lama yaitu pasien menjadi manajer
marketing dan berangkat awal ke tempat kerja yang jauh sudah sejak 1
tahun yang lalu.
Langkah 5. Menentukan faktor individu
yang berperan
Antara faktor individu yang berperan adalah ibu pasien meninggal karena stroke
akibat darah tinggi 1 bulan yang lalu. 1 tahun terakhir yaitu sejak pasien bekerja
sebagai manajer marketing di Cibitung, pasien sudah sulit tidur. Namun, sejak 1
bulan yang lalu setelah kematian ibu pasien, gejala sulit tidur pasien semakin
memburuk. Selain itu, oleh karena ibu pasien meninggal akibat darah tinggi,
pasien mungkin bertambah khawatir akan kesehatannya karena darah tinggi dapat
diakibatkan faktor keturunan.
Oleh sebab poin 2,3,4 positif dan salah satu dari poin 5 atau 6
positif, diagnosisnya adalah stres diperberat kerja.
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
Jika mengalami gangguan psikologis pemberian obat-obatan
disesuaikan dengan gejala psikologis yang dialami, jika mengalami
depresi maka diberi anti depresan, jika mengalami cemas, diberi anti
anxietas, jika mengalami gangguan mood diberi litium, jika ada gejala
psikotik diberik anti psikotik.
PENATALAKSANAAN
NON-MEDIKAMENTOSA
• Jika perusahaan tempat pasien bekerja mempunyai cawangan yang
berdekatan dengan tempat tinggal pasien, pasien dinasihatkan untuk
pindah bila memungkinkan.
• Seterusnya, dilakukan modifikasi perilaku, memilih filsafat hidup
yang tepat, mengelola waktu secara baik.
• Khusus untuk waktu-waktu senggang sebaiknya dimanfaatkan untuk
relaksasi atau latihan fisik yang bersifat rekreatif, seperti; meditasi,
jalan sehat, jogging, renang, lintas alam, bersepeda, dan lain-lain.
• Serta menjalin hubungan harmonis dengan rekan kerja.
PENCEGAHAN
Sarapan setiap pagi, pola makan diatur dengan baik, gizi makanan
tercukupi sesuai dengan kebutuhan tubuh, dan aktivitas, melakukan olah
raga teratur, menghindari makanan dan minuman yang mengandung
kafein, yang terpenting memperhatikan gaya hidup sehat, rekreasi.
KESIMPULAN
Dalam skenario ini, diagnosis adalah stres diperberat kerja karena poin
2,3,4 positif dan dan salah satu dari poin 5 atau 6 positif.