Anda di halaman 1dari 22

Muhammad Yalzamul Insan, BIFB (Hons)., M.

Si
 Perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami
karyawan dalam menghadapi pekerjaan.
 Stress kerja terjadi jika seseorang dihadapkan pada
tuntutan pekerjaan yang melampaui kemampuan individu
tersebut.
 Kekuatan eksternal yang menyebabkan ketidaknyamanan
atau suatu respon
 Stres adalah suatu kondisi yang di dalamnya seseorang
individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang,
kendala (constraints), atau tuntutan (demands) yang
dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya
dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan
penting.
 Hans Selye, MD. Pada tahun 1956 dia mengatakan
”stress is the non-specific response of the body to any
demand” (Stres adalah respon tidak spesifik tubuh
terhadap berbagai tuntutan).
 Selye mengatakan kalau stres tidak selalu dan tidak
otomatis buruk.
 Stress akibat pekerjaan yang berhasil dan penuh
kreativitas serta mengasyikkan jelas bermanfaat.
 Sebaliknya stres karena kegagalan, penghinaan, dan
penyakit tentu saja berakibat buruk.
 Dialami tenaga kerja
 Melibatkan pihak organisasi atau perusahaan tempat kerja

Penyebab :
•Pekerjaan
•Individu / rumah tangga

Merugikan Perusahaan
 Stress – respon fisik,
emosional, kognitif dan
perilaku thd peristiwa yg
dinilai mengancam atau
menantang
 Stresor – peristiwa yg
menyebabkan reaksi stres
 Distres – akibat dari stresor
yang tidak menyenangkan dan
tidak diharapkan
 Eustres – akibat dari peristiwa
positif, atau jumlah stres
optimal yg dibutuhkan
seseorang utk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan
nya

5
 Faktor eksternal (working condition)
 Lingkungan kerja yang buruk
 Overload (secara kuantitatif dan kualitatif)
 Deprivational stress (kondisi kerja yang tidak
lagi menantang dan menarik bagi karyawan,
kurang komunikasi sosial  muncul keluhan
kebosanan, tidak puas)
 Pekerjaan beresiko tinggi
 Konflik peran (misalnya pada pekerja wanita)
 Pengembangan karir
 Struktur organisasi
 Faktor internal (karakteristik, persepsi)
Stressor

Respon organisme

Alarm Resistance Exhaustion


Mobilisasi untuk Menghadapi dan Jika perlawanan
menolak stresor melawan stresor tidak berhasil
mengatasi
stressor, maka
coping berhenti
Gambar 7. Tiga tahap General Adaptation Syndrome Selye13
Faktor Lingkungan Perbedaan Individu
Ketidakpastian ekonomi Persepsi
Ketidakpastian politik Pengalaman
Ketidakpastian teknologi pekerjaan
Dukungan sosial
Keyakinan akan Gejala Fisiologis
locus of control Sakit kepala
Faktor Organisasi Sikap bermusuhan Tekanan darah tinggi
Tuntutan tugas Penyakit jantung
Tuntutan peran
Tuntutan hubungan
antarpribadi
Struktur organisasi Gejala Psikologis
Kepemimpinan organisasi Stress yang Kecemasan
Tahap hidup organisasi dialami Murung
Berkurangnya
kepuasan kerja
Faktor Individu
Masalah keluarga Gejala Perilaku
Masalah ekonomi Produktivitas
Kepribadian Kemangkiran
Tingkat keluarnya
karyawan
1. Gejala
Psikologis  Tidak puas,
 Kecemasan,  Lelah mental,
 Ketegangan,  Menurunnya fungsi intelektual,
 Bingung,  Kehilangan konsentrasi,
 Marah,  Kehilangan spontanitas dan
 Sensitif, kreativitas,
 Komunikasi tidak efektif,  Kehilangan semangat hidup,
 Mengurung diri,  Menurunnya percaya diri
 Depresi,
 Merasa terasing,
 Bosan,
2. Gejala Fisik
 Detak jantung dan tekanan darah meningkat,
 Meningkatnya sekresi adrenalin dan noradrenalin,
 Gangguan gastrointestinal,
 Mudah terluka,
 Mudah lelah,
 Gangguan kardiovaskuler,
 Gangguan pernapasan,
 Berkeringat,
 Gangguan pada kulit,
 Kepala pusing,
 Migrain,
 Ketegangan otot,
 problem tidur
3. Gejala Perilaku
 Menunda atau menghindari pekerjaan
 Penurunan prestasi dan produktivitas
 Minum miras
 Sabotase
 Meningkatnya absensi
 Perilaku makan yang tidak normal
 Kehilangan nafsu makan
 Perilaku beresiko : ngebut, berjudi
 Meningkatnya agresivitas, kriminal
 Penurunan kualitas hubungan interpersonal dengan
keluarga dan teman
 Kecenderungan bunuh diri
 Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam manajemen
maupun operasional kerja
 Mengganggu kenormalan aktivitas kerja
 Menurunkan tingkat produktivitas
 Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan.
 FIGHT = melawan, menghadapi
 FLIGHT = menghindar
A. Internal
 Pertahankan kesehatan tubuh
 Terima diri apa adanya
 Memelihara persahabatan
 Lakukan tindakan konstruktif
 Pelihara hubungan sosial
 Aktivitas kreastif di luar pekerjaan
 Kegiatan sosial dan keagamaan
B. Eksternal
 Memperbaiki kondisi kerja
 Melibatkan tenaga kerja dalam pengambilan keputusan
 Komunikasi efektif
 Penghargaan

Anda mungkin juga menyukai