Anda di halaman 1dari 23

Stress dan Kesejahteraan Kerja

Anggota kelompok :
Arihta purba 201901500477
Afiah Arafah 201901500467
Devivi sopiah 201801500506
Yuli Purnamasari 201901500524
Stress Kerja

• Perasan yang menekan atau rasa tertekan


yang dialami karyawan dalam menghadapi
pekerjaan.

• Stress kerja terjadi jika seseorang dihadapkan


pada tuntutan pekerjaan yang melampaui
kemampuan individu tersebut.
Stress Kerja ?

• Dialami tenaga kerja


• Melibatkan pihak organisasi atau perusahaan tempat
kerja

Penyebab :
Pekerjaan
Individu / rumah tangga

Merugikan Perusahaan
Sumber Stress
• Faktor eksternal (working condition)
o Lingkungan kerja yang buruk
o overload (secara kuantitatif dan kualitatif)
o deprivational stress (kondisi kerja yang tidak lagi menantang dan menarik bagi
karyawan, kurang komunikasi sosial, muncul keluhan kebosanan, tidak puas)
o Pekerjaan beresiko tinggi
o Konflik peran (misalnya pada pekerjaan wanita)
o Pengembangan karir
o Struktur organisasi
• Faktor internal (karakteristik, persepsi)
Model Stres
Faktor Lingkungan
Perbedaan Individu
• Ketidakpastian ekonomi
• Persepsi Gejal Fisiologis
• Ketidakpastian politik
• Pengalaman pekerjaan • Sakit kepala
• Ketidakpastian teknlogi
• Dukungan sosial • Tekanan darah tinggi
• Keyakinan akan locus of • Penyakit jantung
Faktor Organisasi control
• Tuntutan tugas • Sikap bermusuhan
• Tuntutan peran Gejala Psikologis
• Tuntutan hubungan antara pribadi • Kecemasan
• Struktur organisasi Stress yang dialami • Murung
• Kepemimpinan organisasi • Berkurangnya
• Tahap hidup organisasi kepuasan kerja

Gejala Perilaku
Faktor Individu • Produktivitas
• Masalah keluarga • Kemangkiran
• Masalah ekonomi • Tingkat keluarnya
• kepribadian karyawan
Gejala Stres

1. Gejala Psikologis
o Kecemasan o Tidak puas
o Ketegangan o Lelah mental
o Bingung o Menurunnya fungsi
o Marah intelektual
o Sensitif o Kehilangan konsentrasi
o Komunikasi tidak efektif o Kehilangan spontanitas dan
o Mengurung diri kreativitas
o Depresi o Kehilangan semangat hidup
o Merasa terasing o Menurunnya percaya diri
o Bosan
Gejala Stress

2. Gejala Fisik
• Detak jantung dan tekanan darah • Gangguan pernapasan
meningkat • Berkeringat
• Meningkatnya sekresi adrenalin • Gangguan pada kulit
dan noradrenalin • Kepala pusing
• Gangguan gastrointestinal • Migrain
• Mudah terluka • Ketegangan otot
• Mudah lelah • Problem tidur
• Gangguan kardiovaskuler
Gejala stress

3. Gejala Perilaku
• Menunda atau menghindari • Kehilangan nafsu makan
pekerjaan • Perilaku beresiko : ngebut,berjudi
• Penurunan prestasi dan • Meningkatnya agresivitas,
produktivitas kriminal
• Minuman miras • Penurunan kualitas hubungan
• Sabotase imterpersonal dengan keluarga
• Meningkatnya absensi dan teman
• Perilaku makan yang tidak normal • Kecendrungan bunuh diri
Dampak stress

• Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam


manajemen maupun operasional kerja
• Menggangu kenormalan aktivitas kerja
• Menurunkan tingkat produktivitas
• Menurunkan pemasukan dan keuntungan
perusahaan
Perilaku FIGHT or FLIGHT

• FIGHT = melawan, menghadapi

• FLIGHT = menghindar
Mengatasi Stress

A. Internal
o Pertahankan kesehatan tubuh
o Terima diri apa adanya
o Memelihara persahabatan
o Lakukan tindakan konstruktif
o Pelihara hubungan sosial
o Aktivitas kreastif di luar pekerjaan
o Kegiatan sosial dan keagamaan
Mengatasi Stress

B. Eksternal
o Memperbaiki kondisi kerja
o Melibatkan tenaga kerja dalam pengambilan
keputusan
o Komunikasi efektif
o penghargaan
Strategi Menghadapi Stress Kerja

 Stress dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dihadapi


tanpa memperoleh dampaknya yang negatif “Manajemen
stress”
 Manajemen stress mngacu pada tindakan dan inisiatif yang
mengurangi stress dengan membantu individu memahami
respon stress,mengenali stress dan menggunakan suatu teknik
yang berupaya untuk meminimalkan dampak negatif dari
pengalaman yang menimbulkan stress
 Menejemen strees bertujuan untuk mencegah berkembangnya
stress jangka pendek menjadi stress jangka panjang atau stress
yang kronis
Strategi Manajemen Stress Kerja

 Teknik Relaksasi
 Memilih posisi yang nyaman
 Pejamkan mata
 Mengendurkan otot
 Sadar akan pernapasan perut
 Mempertahankan suatu sikap pasif selama beberapa
detik
 Lakukan terus sampai jangka waktu tertentu
Strategi Organisasi Dalam Memanajemen Stress Kerja

Lima strategi yang bisa dlakukan organisasi untuk membantu


karyawan menangani stress di tempat kerja adalah :
1. Menghilangkan stressor atau pemicu stress
2. Menjauhkan karyawan dari stressor
3. Mengubah presepsi karyawan terhadap stressor
4. Mengendalikan konsekuensi dari stress
5. Menyediakan dukungan sosial bagi karyawan yang
menghadapi stress
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja
Karyawan

Menurut Zainun Ph.D


Faktor – faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya semangat kerja yaitu:
1. Hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan.
2. Kepuasan para petugas terhadap tugas dan pekerjaanya
3. Terdapat suatu iklim kerja yang bersahabat.
4. Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi.
5. Adanya tingkatan kepuasan ekonomi dan kepuasan material lainnya
yang memadai
6. Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungan dalam
pekerjaanya
Menurut Nawawi
Faktor – faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
semangat kerja yaitu:
1. Minat seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukan
2. Faktor gaji upah tinggi akan meningkatkan semangat
kerja seseorang
3. Status sosial pekerjaan
4. Suasana kerja dan hubungan dalam pekerjaan
5. Tujuan pekerjaan
Menurut Alex S.Nitisemito
Faktor – faktor yang mempengaruhi semangat kerja
karyawan adalah sebagagai berikut :

1. Turun dan rendahnya tingkat produktifitas kerja


Salah satu indikasi turunnya semangat dan gairah kerja
karyawan dapat dilihat dari semakin menurunnya tingkat
produktifitas kerja. Turunnya tingkat produktifitas kerja ini
dapat diukur dengan membandingkan produktifitas kerja
sekarang dengan tingkat produktifitas kerja sebelumnya.
2. Tingkat absensi yang tiggi

Absensi adalah tidak bekerjanya seorang


karyawan pada saat hari kerja , karena cuti,
sakit, ijin atau alpa.
Tingkat absensi yang tinggi merupakan salah
satu indikasi turunnya semangat kerja dan
gairah
3. Labor turnover yang tinggi
Turnover dapat diartikan sebagai aliran para karyawan yang
masuk dan keluar dalam perusahaan.
Bila dalam perusahaan terjadi peningkatan 24 labor turnover,
maka hal ini merupakan indikasi turunnya semangat dan gairah
kerja

4. Tingkat kerusakan yang tinggi


Meningkatnya kerusakan baik kerusakan bahan baku,
barang jadi, maupun peralatan yang digunakan merupakan
salah satu indikasi turunnya semangat dan gairah kerja.
5. kegelisahan
Kegelisahan akan terjadi apabila semangat dan kegairahan
kerja menurun. Kegelisahan yang timbul dapat terwujud dalam
bentuk ketidaksenangan kerja , banyak keluhan, serta hal-hal
yang lain-lain

6. Tuntutan yang sering terjadi


Tuntutan merupakan suatu perwujudan dari ketidakpuasan, dimana
ada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan
tuntutan. Misal masalah gaji kerja karyawan yang tidak sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu dibawah batas
UMR, maka hal tersebut dapat menimbulkan semangat dan gairah kerja
karyawan menurun.
Kesimpulan

Banyak faktor di luar pekerjaan yang dapat menjadi pemicu stress.


Salah satunya adalah adanya perubahan-perubahan struktur kehidupan,
Adanya dimensi budaya sosial bersama keluarga, struktur pekerjaan,
Adanya hubungan dengan lingkungan sekitar, semisal peran sebagai
orangtua, suami/istri, rekan kerja, serta bagian dari anggota Negara, serta
adanya karakteristik individu itu sendiri. Kehidupan setiap individu akan
dipengaruhi oleh stress
Pada dasarnya stress terjadi karena terlalu beratnya beban pikiran
seseorang serta adanya tekanan yang membuat kurangnya konsentrasi.
Namun semua itu masih dapat dicegah bahkan dimanajemen untuk dapat
mengurangi pengaruhnya dalam bekerja.
SARAN

Stress dalam bekerja sebaiknya dikurangi


dengan berbagi teknik pengurangan stress yang
dapat digunakan serta menajemen stress tersebut
dengan baik.
Karena hal tersebut mampu mencegah stress dalam
bekerja serta meningkatkan efektifitas dalam
bekerja. Selain baik bagi karyawan/pekerja juga
baik bagi perusahaan (lembaga).

Anda mungkin juga menyukai