BUKU PANDUAN
Survei Nasional:
TAHUN 2024
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya buku
pedoman pelaksanaan kegiatan lapangan “Pandangan Publik Terkait Agama,
Lingkungan dan Perubahan Iklim” ini dapat terselesaikan. Survei ini bertujuan untuk
memotret bagaimana pengetahuan, sikap, dan perilaku publik terhadap isu-isu
lingkungan, terutama perubahan iklim. Kegiatan survei dilakukan di seluruh provinsi di
Indonesia secara serentak pada tanggal 1 - 31 Maret 2024 dengan mengambil sampel
masyarakat Indonesia yang minimal berumur 15 tahun. Pengumpulan data dilaksanakan
oleh petugas yang ada di setiap Provinsi untuk melakukan survei pada pesantren terpilih
yang akan dikoordinir oleh tim peneliti PPIM UIN Jakarta.
Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para petugas survei dalam
melakukan pengumpulan data, khususnya terkait dengan cara penarikan sampel dengan
mengikuti kaidah-kaidah probabilita yang digunakan dalam survei ini. Semoga buku ini
bermanfaat bagi penggunanya. Atas kerjasama dan perhatiannya disampaikan terima
kasih. Selamat bertugas dan semoga sukses.
3
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Kegiatan 3
1.3. Manfaat Kegiatan 3
1.4. Konsep Utama yang Digunakan 4
1.5. Instrumen yang Digunakan 5
II. METODOLOGI 6
2.1. Cakupan Survei 6
2.2. Target Populasi 6
2.3. Unit Observasi 6
2.4. Unit Sampling 7
2.5. Kerangka Sampel 7
2.6. Metode Penarikan Sampel 8
III. PANDUAN PENGAMBILAN DATA 13
4.1. Tahapan Pra Pelaksanaan 13
4.2. Tahapan Pelaksanaan 14
4.3. Tahapan Pasca Pelaksanaan 16
IV. PELAPORAN 17
4.1. Koordinator Provinsi 17
4.2. Enumerator (dengan Koordinator Provinsi) 17
4.3. Enumerator (tanpa Koordinator Provinsi) 17
4.4 Pengiriman Berkas Laporan Administrasi Fisik dan Non Fisik 18
4
I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang tengah menghadapi berbagai macam
persoalan kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Berdasarkan Indeks Kinerja
Lingkungan tahun 2022 (Environmental Performance Index/EPI), Indonesia berada di
peringkat ke-164 dari 180 negara dengan skor 28,20, jauh di bawah negara-negara Asia
Tenggara lainnya, seperti Filipina, Kamboja, dan Laos (Wolf dkk. 2022). Indeks tersebut
memperlihatkan bagaimana rendahnya usaha Indonesia dalam mengatasi tantangan
persoalan lingkungan hidup ditinjau dari kesehatan lingkungan, perlindungan ketahanan
ekosistem, dan mitigasi perubahan iklim.
Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah, seperti meratifikasi Perjanjian Paris
(Paris Agreement) tahun 2015 untuk melindungi lingkungan agar emisi mencapai di
bawah 2,0 dan dibatasi hingga 1,5 untuk mengurangi emisi atau nol emisi bersih (zero net
emission) pada tahun 2060 atau lebih cepat (PPID KLHK 2016). Namun, hingga saat ini,
persoalan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia masih mengalami berbagai
hambatan yang bersifat hukum dan kebijakan, sarana, alamiah (bencana alam), dan sosial
kemasyarakatan.
Satu hal yang penting, Agama merupakan salah satu elemen fundamental yang
membentuk pandangan dunia, sikap, dan perilaku mereka dalam berbagai aspek
kehidupan (Mujani 2007). Mayoritas masyarakat Indonesia mengaktualisasikan nilai-
nilai religius ke dalam kehidupan sehari-hari. Ropi (2017) yang menjelaskan bahwa
agama berperan dalam pengaturan tingkah laku manusia, dan berfungsi sebagai
pengaturan relasional antara individu dengan yang lain dalam dunia fisik, maupun terkait
relasi individu dalam pencarian batiniah yang tidak tampak (non-physical). Berdasarkan
penjelasan tersebut, agama mengajarkan bagaimana individu-individu masyarakat untuk
terikat terhadap keselarasan dengan lingkungan fisik yang mengitarinya. Agama juga
memengaruhi cara masyarakat memandang dan bertindak terhadap lingkungan,
sehingga manusia pada hakikatnya terikat dalam persoalan pengelolaan bumi dan
seisinya.
Di sisi lain, gerakan lingkungan berbasis keagamaan mulai bermunculan dalam
berbagai macam aktivisme (Hancock 2017). Ellingson (2016) menyebutnya dengan
istilah Organisasi Gerakan Lingkungan berbasis Keagamaan (Religious Environmental
Movement Organizations/REMOs). Gerakan kolektif tersebut tidak memiliki tendensi
untuk membentuk sebuah keyakinan baru, tetapi lebih kepada penyadaran umat
beragama dan individu terhadap permasalahan lingkungan hidup yang dipandang
sebagai bagian integral dan perlu untuk kehidupan keagamaan yang otentik dan
bermakna untuk memperbaiki krisis ekologis. Di Indonesia sendiri beberapa gerakan
lingkungan hidup berbasis agama muncul dengan karakteristik yang beragam (Fikri dan
Colombijn 2021; Wijsen 2021). Agusalim dan Karim (2023) melihat hal tersebut sebagai
1
fenomena ‘eko-religius’, di mana ajaran agama diintegrasikan dengan pemahaman
ekologis yang menganggap alam sebagai sesuatu yang sakral dan perlu adanya tindakan
nyata untuk melestarikannya.
Gerakan lingkungan keagamaan juga kebanyakan muncul di kalangan anak muda.
Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan generasi muda dan gerakan lingkungan
berbasis keagamaan telah memberikan sumbangsih positif dan, tentunya, beragam.
Misalnya, Baring dan Molino (2021) memperlihatkan signifikansi partisipasi generasi
muda dalam konteks Filipina dalam segala tindakan terhadap lingkungan hidup, baik
yang sifatnya misi penyelamatan maupun pelestarian. Mereka mengukur tingkat
kesadaran generasi muda terhadap persoalan kritis tentang lingkungan hidup (critical
environmental issues), sikap keagamaan (religious attitudes), serta temuan terkait
perbedaan statistik yang signifikan dalam kesadaran lingkungan ditinjau dari usia, afiliasi
agama, dan pencapaian pendidikan.
Penelitian yang dilakukan British Council pada tahun 2021 menjelaskan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai persepsi, sikap dan kesiapan generasi muda
di beberapa negara di Asia Selatan, seperti Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, dan Sri
Lanka. Penelitian ini melibatkan lebih dari 5.261 responden berusia 18 – 25 tahun melalui
survei dan menggunakan 44 Forum Group Discussion (FGD) terfokus dengan wawancara
yang dilakukan terhadap 84 peserta. Riset tersebut menunjukan bahwa terdapat
hambatan sistemik terhadap keterlibatan pemuda yang khas di keempat negara, terutama
di kalangan kelompok rentan dan terpinggirkan. Di Afghanistan, hampir 86 persen
peserta berpendapat bahwa komunitas mereka lebih rentan terhadap perubahan iklim
setelah adanya COVID-19. Kemudian, perempuan dewasa dan anak perempuan perkotaan
di Pakistan dua kali lebih mungkin mengalami insiden terkait iklim dibandingkan laki-laki
dewasa dan anak laki-laki perkotaan (British Council 2021).
Sementara itu, beberapa survei secara nasional di Indonesia menunjukkan
informasi yang menarik tentang generasi muda dalam isu lingkungan. Indikator Politik
Indonesia dan Indonesia Cerah (2021) merilis survei nasional yang menjelaskan bahwa
pentingnya untuk mempertimbangkan keberadaan dua kelompok generasi dalam
rentang umur 17 – 26 tahun yang disebut Gen-Z dan milenial dengan rentang umur 27 –
35 tahun dalam menghadapi persoalan lingkungan hidup dan perubahan iklim. Survei
tersebut menyebutkan bahwa sebesar 82 persen generasi muda di Indonesia mengetahui
isu perubahan iklim, selaras dengan kekhawatiran generasi muda akan kerusakan
lingkungan. Isu deforestasi, dalam survei tersebut, menjadi faktor terbesar penyebab
kerusakan lingkungan, diikuti dengan isu emisi gas rumah kaca, baik yang ditimbulkan
oleh sektor transportasi dan kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), serta
pertambangan. Tingkat partisipasi pemuda dalam pembuatan kebijakan lingkungan juga
masih rendah karena terbatasnya ruang aspirasi (Gerakan Melek Politik 2021).
Survei ini ingin menambah literatur mengenai kajian agama dan lingkungan di
Indonesia. Survei nasional ini memiliki fokus pada responden berusia 15 tahun ke atas.
Survei ini ingin melihat bagaimana latar belakang agama dan kepercayaan yang berbeda
2
memengaruhi tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap isu lingkungan hidup
dan perubahan iklim.
3
1.4. Konsep Utama yang Digunakan
Untuk memahami tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku individu terhadap isu
lingkungan hidup dan perubahan iklim, ada beberapa konsep yang digunakan dalam
survei ini, yaitu
a. Agama dan Lingkungan
Agama dalam survei ini digunakan untuk melihat bagaimana religiusitas individu
mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku individu terhadap isu
lingkungan hidup dan perubahan iklim. Religiusitas mencangkup tiga dimensi yaitu,
keyakinan, pandangan keagamaan, praktik dan ritual, dan afiliasi keagamaan.
b. Pendidikan dan Lingkungan
Konsep pendidikan dalam survei ini digunakan untuk melihat bagaimana tingkat
pendidikan generasi muda mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku
generasi muda. Survei ini juga ingin melihat bagaimana pendidikan lingkungan di
sekolah turut membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku generasi muda terhadap
lingkungan. Selain tingkat pendidikan, survei ini juga ingin melihat apakah
diferensiasi sains dan humaniora mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku
generasi muda terhadap isu lingkungan hidup dan perubahan iklim (Blaikie 1993).
c. Gender dan Lingkungan
Gender menjadi lensa dalam memahami pengalaman individu melawan perubahan
iklim karena erat kaitannya dengan dimensi kerentanan dan ketahanan. Beberapa
penelitian memandang penting diferensiasi sosial gender menjadi faktor penentu
kerentanan (Adger dan Kelly 1999; O’BRIEN dkk. 2007; Tschakert 2012). Survei ini
akan melihat apakah diferensiasi gender akan mempengaruhi tingkat pengetahuan,
sikap, dan perilaku individu terhadap lingkungan.
d. Agen sosialisasi
Pengetahuan, sikap dan perilaku individu terhadap lingkungan dipandang sebagai
proses sosialisasi yang panjang yang terjadi baik secara formal lewat aktivitas
pendidikan formal di sekolah maupun secara informal lewat proses interaksi sosial di
keluarga dan lingkungan sekitar. Karena proses sosialisasi terjadi di tiga lingkungan
sosial, yakni rumah, sekolah dan lingkungan sekitar (termasuk pergaulan sosial), agen
sosialisasi yang memiliki peran penting dalam menumbuhkembangkan sikap, nilai
dan perilaku pro-lingkungan dan kesadaran akan perubahan iklim. Survei ini akan
melihat beberapa referensi atau agen sosialisasi seperti orang tua, guru, teman dan
juga media dalam membentuk tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku individu
terhadap lingkungan.
4
1.5. Instrumen yang Digunakan
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa kuesioner tentang
bagaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku individu terhadap isu lingkungan
hidup dan perubahan iklim. Responden akan mengisi kuesioner tersebut secara mandiri
dengan didampingi oleh petugas survei melalui daring.
5
II
METODOLOGI
2.1. Cakupan Survei
Kegiatan ini merupakan kegiatan penelitian survei dengan tujuan memperoleh
gambaran tentang populasi berdasarkan informasi dari sampel/contoh yang dipilih dari
populasi tersebut. Penelitian dilakukan secara nasional di 38 provinsi. Data dikumpulkan
di setiap provinsi dengan mengambil sejumlah sampel secara proporsional dengan
proporsi penduduk di provinsi tersebut terhadap total populasi Indonesia. Pengumpulan
data di lapangan dilakukan pada tanggal 1 - 31 Maret 2024 secara serentak di seluruh
wilayah penelitian.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, total penduduk Indonesia pada tahun
2022 adalah sebesar 275.773.774. Dari total penduduk Indonesia ini, sekitar 209.576.907
atau 76 persen berusia 15 tahun atau lebih. Berdasarkan jenis kelamin, data BPS
memperlihatkan bahwa jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih banyak dari pada
perempuan dengan perbandingan 50.5 persen laki-laki dan 49.5 persen perempuan.
Sementara, berdasarkan komposisi Agama, Islam dianut oleh sekitar 86.93%, Kristen
Protestan 7.47%, Kristen Katolik 3.08, Hindu 1.71%, Buddha 0.74%, dan Konghucu
0.05%.
6
Adapun jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak
3500 responden. Sampel tersebut dialokasikan ke 350 desa/kelurahan yang tersebar di
38 provinsi di Indonesia. Penentuan jumlah sampel responden untuk setiap provinsi
dipilih secara probability proportional to size di mana size mengacu pada proporsi jumlah
penduduk pada masing-masing provinsi secara relative terhadap total populasi nasional.
7
6) Kategori responden sebagai berikut:
a) Responden dengan usia 15 - 24 tahun, memiliki 3 kategori pendidikan:
Siswa, Mahasiswa, dan Tidak Sekolah. Siswa adalah responden yang saat
dilakukan wawancara berstatus siswa aktif di tingkat SMP atau SMA
sederajat. Mahasiswa adalah responden yang saat dilakukan wawancara
berstatus mahasiswa aktif di perguruan tinggi. Tidak sekolah/Tidak
sedang Sekolah adalah responden yang saat dilakukan wawancara bukan
merupakan siswa atau mahasiswa aktif.
b) Responden dengan usia 25 - 35 tahun dan 35 tahun ke atas masuk kategori
Bebas, yakni responden yang saat dilakukan wawancara bisa memiliki
latar belakang pendidikan di tingkat apapun.
Tahap I
Pada tahap pertama dilakukan pemilihan sampel kabupaten/kota di setiap
provinsi. Adapun jumlah total sampel kabupaten/kota yang digunakan sebanyak 213
kabupaten/kota. Pemilihan kabupaten/kota di setiap provinsi dilakukan dengan teknik
simple random sampling secara probability proportional to size (pps) dengan size mengacu
pada jumlah penduduk di kabupaten/kota secara relative dengan total penduduk di
provinsi tersebut.
Tahap II
Pada tahap kedua dilakukan pemilihan sampel kecamatan pada setiap
kabupaten/kota terpilih berdasarkan kerangka sampel daftar kecamatan yang ada di
kabupaten/kota tersebut. Pemilihan kecamatan di setiap kabupaten/kota dilakukan
dengan teknik simple random sampling secara probability proportional to size (pps)
dengan size jumlah penduduk di kecamatan tersebut secara relative terhadap total
penduduk di kabupaten/kota terpilih. Total kecamatan dalam sample ini adalah 336
kecamatan
Tahap III
8
Pada tahap ketiga dilakukan pemilihan sampel kelurahan pada setiap kecamatan
terpilih berdasarkan kerangka sampel daftar kelurahan yang ada di kecamatan tersebut.
Pemilihan kelurahan di setiap kecamatan dilakukan dengan teknik simple random
sampling secara probability proportional to size (pps) dengan size jumlah penduduk di
kelurahan tersebut secara relative terhadap total penduduk di kecamatan terpilih. Pada
setiap kelurahan terpilih akan dialokasikan 10 orang responden yang diambil dari dua RT
di kelurahan terpilih.
Pada tahap I - III, proses pencuplikan sample wilayah akan dilakukan langsung oleh
peneliti di tingkat pusat. Selanjutnya sampel wilayah yang terpilih akan diserahkan pada
masing-masing coordinator daerah untuk ditindaklanjuti dengan proses sampling
berikutnya hingga terpilih sampel akhir.
Tahap IV
Pada tahap keempat dilakukan pemilihan sampel Rukun Tetangga (RT)
berdasarkan kerangka sampling RT dari kelurahan terpilih. Penelitian ini akan
mengalokasikan dua RT untuk setiap kelurahan terpilih yang dicuplik menggunakan
teknik pengacakan sederhana (simple random sampling). Dari setiap RT yang terpilih akan
diambil 5 (lima) rumah tangga dan dari masing-masing rumah tangga akan diambil satu
orang yang memenuhi syarat sebagai responden. Proses pemilihan sampel RT, rumah
tangga dan responden akhir pada tahap ini akan dilakukan oleh petugas survei atau
enumerator.
Proses penarikan sample oleh petugas survei pada tahap ini akan dilakukan
dengan mengikuti petunjuk sebagai berikut:
1. Petugas (disertai surat tugas) menghubungi kelurahan terpilih untuk meminta
daftar RT dan daftar rumah tangga di masing-masing RT (jika daftar rumah tangga
seluruh kelurahan tersedia di kantor kelurahan). Petugas kemudian memilih
secara acak sederhana dua RT dari kelurahan terpilih. Petugas kemudian
menghubungi RT terpilih untuk mendapatkan daftar rumah tangga yang ada di RT
tersebut. Daftar rumah tangga ini akan menjadi kerangka sampling yang
digunakan untuk mencuplik 5 (lima) rumah tangga pada setiap RT terpilih. Urutan
rumah tangga yang terpilih dari kedua RT ini bersifat kontinu
(berkesinambungan). Responden urutan 1-5 akan diambil dari RT pertama dan
9
responden urutan ke-6 sampai 10 akan diambil dari RT kedua. Proses pemilihan
secara acak sederhana kedua RT dan lima rumah tangga dari masing-masing RT
dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi Random Number Generator Plus -
Dice, Lotto, Coins yang dapat diunduh di play store secara gratis atau untuk IOS,
aplikasi rand[]; yang dapat diunduh dari App store juga secara gratis. Jika
terhubung dengan internet, maka juga dapat menggunakan random generator
pada calculator online pada link ini.
2. Dari rumah tangga yang terpilih, petugas mendatangi rumah tangga tersebut dan
memilih satu anggota keluarga dewasa berusia 15 tahun atau lebih. Proses
pemilihan satu anggota rumah tangga dilakukan dengan prosedur berikut:
1) Perhatikan dua nomor akhir kuesioner untuk rumah tangga terpilih. Jika
dua nomor akhir kuesioner berangka ganjil (01, 03, 05, 07, dan 09), maka
urutkan anggota keluarga laki-laki saja dari rumah tangga tersebut. Jika dua
nomor akhir kuesioner berangka genap (02, 04, 06, 08, dan 10), maka
urutkan anggota keluaga perempuan saja dari rumah tangga tersebut.
Urutan dibuat berdasarkan umur, mulai dari anggota keluarga tertua
sampai yang termuda.
2) Perhatikan karakteristik responden yang ada dalam daftar responden yang
diberikan oleh korda. Daftar sample ini sudah merinci provinsi, kab/kota,
kecamatan, kelurahan, responden ke berapa, apa jenis kelaminnya, masuk
rentang usia berapa dia dan apa statusnya (siswa/mahasiswa/tidak
sekolah/umum). Anda tinggal mencari responden yang memenuhi kriteria
ini. Jika tidak menemukannya, anda bisa bergeser ke rumah sebelahnya
sampai anda menemukan responden dengan syarat seperti itu di kelurahan
tersebut. Jika tidak, maka anda harus ganti ke kelurahan tetangga dan
melakukan sampling acak kembali untuk menemukan responden yang
dicari.
3) Pilih secara acak sederhana satu orang dari daftar anggota rumah tangga
yang sudah diurutkan tadi. Proses pengambilan angka urutan dilakukan
dengan menggunakan aplikasi Random Number Generator Plus - Dice,
Lotto, Coins atau rand[]; atau dengan menggunakan random generator
pada calculator online.
10
Contoh Kasus:
Misalkan dalam suatu kelurahan terdapat 25 RT, maka lakukan prosedur berikut:
1. Pilih 2 RT dengan aplikasi random generator yang sudah di-install seperti berikut:
3. Misalkan, dari RT 18 terdapat 120 rumah tangga. Dari daftar rumah tangga
tersebut, cuplik secara acak sebanyak lima rumah tangga sebagai sampel:
4. Petugas kemudian mendatangi rumah tangga ke 5, 55, 76, 82, dan 91 yang ada di
daftar rumah tangga di RT 18. Karena rumah tangga ke-5 adalah rumah tangga
pertama yang tercuplik dari kelurahan tersebut, maka nomor kuesioner untuk rumah
tangga ini adalah XXX-01, yakni nomor ganjil.
5. Setelah mendatangi rumah tangga ke-5 ini, urutkan semua anggota rumah tangga
berjenis kelamin laki-laki dari yang tertua sampai yang termuda dan yang memenuhi
syarat dalam kategori usia (lihat daftar responden sampel). Misalkan, untuk kategori
responden ini adalah pria berusia 15-24 tahun dan terdapat 3 pria berusia 15-24
tahun dalam keluarga/RT terpilih, maka urutkan dari yang tertua sampai yang
termuda sebagai berikut:
6. Pilih secara acak sederhana salah satu dari ketiga orang ini untuk menjadi sampel
akhir.
11
7. Dari penarikan acak ini, petugas akan mewawancarai responden urutan ke-1,
yakni Susanto, anak ke-1. Ulangi prosedur mulai dari tahap ke-5 sampai ke-7 untuk
rumah tangga ke-55, 76, 82, dan 91 untuk RT 18. Juga ulangi tahap ke-3 sampai ke-7
untuk RT 22. Dan ulangi keseluruhan prosedur ini untuk kelurahan lainnya.
12
CATATAN:
1. Prosedur penarikan sampel diatas WAJIB dijalankan oleh petugas survei. Jika
responden terpilih tidak dapat dihubungi atau tidak bersedia berpartisipasi dalam
survei ini, maka petugas harus mengulangi mulai dari prosedur tahap ke-3 untuk
mengambil kembali secara acak rumah tangga dari RT tersebut sebanyak jumlah
rumah tangga yang gagal dihubungi.
2. Jika di suatu wilayah (kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan RT) tidak
ditemui responden yang memenuhi syarat, maka enumerator/petugas harus
mencari wilayah terdekat yang memiliki warga yang memenuhi syarat sebagai
responden. Pencarian ini dimulai dari unit wilayah terkecil sampai terbesar. Jika
tidak ditemui responden yang memenuhi syarat di suatu RT, maka carilah RT
terdekat dalam kelurahan yang sama. Jika tidak ditemui dalam kelurahan yang
sama, maka carilah di kelurahan lain dalam kecamatan yang sama. Jika tidak
ditemukan dalam seluruh kelurahan dalam kecamatan yang sama, maka carilah di
kecamatan lain dalam satu kabupaten/kota. Dan jika tidak ditemukan di seluruh
kecamatan dalam kabupaten/kota yang sama, maka carilah di kabupaten/kota
lainnya dalam provinsi yang sama. Pada setiap proses pemilihan wilayah
pengganti ini, hindari memilih wilayah (RT, kelurahan, kecamatan dan
kabupaten/kota) yang sama dengan wilayah lainnya yang sudah terpilih
sebagai sampel. Pada lembar kontrol, petugas/enumerator mengisi “wilayah
pengganti” pada kolom “Status (lokasi)”.
13
III
Bagian ini akan membahas prosedur pengambilan data, dari tahap persiapan,
pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan pengambilan data.
Perkenalan Petugas Survei memperkenalkan diri sebagai peneliti dari PPIM UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Menjelaskan bahwa saat ini sedang
melakukan penelitian tentang “Pandangan Publik Terkait Agama,
Lingkungan, dan Perubahan Iklim.”
14
Melakukan Setelah mendapatkan daftar penduduk dari kelurahan/desa,
sampling petugas survei melakukan sampling sesuai dengan teknik sampling
yang telah ditentukan [Lihat contoh kasus Bagian II Metodologi] dan
membuat jadwal pengambilan data. Jangan lupa mengisi form
catatan harian enumerator atau form berita acara (bagi enumerator
tanpa koordinator provinsi)
CATATAN:
Instruksi yang ditulis miring di bawah ini WAJIB DIBACA.
15
Perkenalan Petugas survei memperkenalkan diri:
“Selamat datang. Terima kasih atas kesediaan waktu Anda.
Perkenalkan, kami adalah tim peneliti dari PPIM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Kami sedang mengadakan penelitian
Pandangan Publik Terkait Agama, Lingkungan dan Perubahan
Iklim, dan membutuhkan partisipasi Anda.”
1. PEMBERIAN KUESIONER
d. Ambil gambar (foto) bersama responden (khusus untuk responden yang berumur
18 tahun ke atas).
2. PENUTUP
“Terima kasih atas partisipasi Anda di penelitian ini. Sebagai tanda terima kasih
kami, ada cendera mata dari PPIM UIN Jakarta. Terima kasih.
16
3.3. Tahap Pasca Pelaksanaan
1. Memastikan kelengkapan data: Jumlah data yang diperoleh harus sesuai dengan
target jumlah responden penelitian.
2. Memastikan kelengkapan berkas: Petugas survei bertanggung jawab untuk
mengirimkan seluruh berkas penelitian secara lengkap. Daftar ceklis berkas
pengumpulan dapat dilihat pada lampiran 3.
17
IV
PELAPORAN
18
Form tanda terima cenderamata diisi dengan tanda tangan responden saat telah
menyelesaikan survei dan menerima cenderamata dari enumerator.
19
V
Survei ini akan menggunakan platform survei Qualtrics. Kuesioner survei ini dapat
diakses secara daring/online menggunakan tautan/link yang akan diberikan oleh tim
peneliti ke koordinator daerah dan dilanjutkan ke enumerator. Enumerator dapat
mengakses survei tersebut lewat browser internet dengan smartphone atau komputer.
Data yang diisi enumerator melalui kuesioner Qualtrics secara daring/online akan
langsung masuk secara otomatis ke database yang hanya bisa diakses oleh peneliti pusat.
Berikut adalah hal-hal yang diperlukan responden untuk memulai survei Qualtrics.
● Tautan/link
Setiap koordinator daerah mendapatkan tautan/link kuesioner yang harus
diteruskan kepada enumerator survei.
● Kata sandi/password
Setelah masuk ke tautan yang diberikan dan sebelum kuesioner dimulai, enumerator
akan diminta untuk mengisi kata sandi atau password. Kata sandi untuk mengakses
kuesioner adalah: ppimppim.
● ID partisipan
Setiap responden akan diberi ID partisipan yang unik, yang akan diisikan di awal
pengisian kuesioner. Mohon mengingatkan partisipan untuk mengisi ID sesuai
dengan informasi yang telah diberikan. Daftar ID partisipan ada di Lampiran 1.
Q.1 : Bagaimana jika pada saat mengerjakan survei hp atau laptop tiba tiba mati?
A.1 : Survei daring ini sudah disiapkan agar kalau saat di tengah jalan pengisian, laptop
atau hp mati, maka data yang sudah masuk telah tersimpan dan responden bisa
masuk kembali dengan klik link kuesioner untuk melanjutkan pengisian kuesioner
survei tersebut sampai selesai.
Q.2 : Bagaimana jika responden sudah mengerjakan sebagian kuesioner, kemudian harus
berhenti untuk bisa dilanjutkan di lain waktu?
A.3 : Pengambilan data dilakukan satu demi satu untuk menjamin kualitas data yang
akan didapatkan.
Q.4 : Apakah respon yang sudah diisi dan divalidasi bisa diperbaiki?
A.4 : Tidak bisa. Data yang masuk memang diharapkan respon spontan dari responden.
Q.5 : Jika ada pertanyaan lain, apa yang harus saya lakukan?
A.5 : Silakan hubungi tim peneliti yang ada melalui pesan whatsapp. Tim akan
merespon secepat mungkin. Hindari bertanya melalui telepon karena justru tim
akan kesulitan dalam memandu penyelesaian masalah. Akan lebih mudah via
pesan whatsapp karena bisa langsung berbagi gambar dan/atau video.
21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
22
LAMPIRAN 1: PENOMORAN (ID PARTISIPAN)
Harus dipastikan bahwa ID ini benar-benar sesuai dengan yang akan dijelaskan di atas.
Pastikan pula bahwa ID yang dimasukkan pada saat pengisian kuesioner dalam
Qualtrics sesuai ketentuan.
23
LAMPIRAN 2: Frequently Asked Question (FAQ)
1. Penelitian tentang apa ini?
→ Penelitian ini secara khusus ingin menelusuri tingkat pengetahuan, sikap dan
perilaku generasi muda terhadap isu lingkungan dan bertujuan untuk mendukung
tercapainya pengendalian dan pelestarian lingkungan dalam upaya peningkatan
penghidupan keberlanjutan.
2. Apa output/hasil dari penelitian ini?
→ Akan ada diseminasi hasil penelitian ini pada akhir penelitian dan policy brief.
3. Sebagai petugas survei, apakah ada jenis pakaian tertentu yang harus saya
gunakan saat bertugas?
→ Tidak ada dresscode khusus, namun petugas wajib menggunakan pakaian yang
sopan dan rapi.
4. Apa yang harus saya lakukan jika ada orang lain yang menginterupsi
responden yang sedang mengisi kuesioner?
→ memberitahukan secara sopan dan baik-baik kepada orang tersebut agar tidak
mengganggu terlebih dahulu selama proses penelitian berlangsung.
5. Bagaimana jika responden yang sedang saya dampingi tidak dapat
mengikuti penelitian ini?
→ lanjutkan ke sampel berikutnya sambil menunggu sampel tersebut bisa
dijumpai. Petugas survei harus mendapatkan informasi kapan sampel bisa
ditemui. Kalau terpaksa, Anda dapat menggantinya dengan orang yang berada di
urutan berikut dalam daftar penarikan sampel, namun jangan lupa menuliskan
catatan tentang ini di Laporan Berita Acara.
6. Dokumen apa saja yang harus saya kumpulkan setelah pengambilan data?
→ Daftar ceklis berkas dapat dilihat di lampiran.
7. Apa ada nomor yang dapat dihubungi jika terdapat partisipan yang ingin
mengetahui lebih lanjut tentang penelitian ini?
→ pertanyaan, komentar, atau diskusi lebih lanjut mengenai penelitian ini dapat
menghubungi di nomor kontak yang tercantum pada bagian III. Rencana Tindakan
dalam buku pedoman ini.
8. Apakah data dan identitas responden bisa dilihat oleh orang lain?
→ Data dan identitas responden akan dijamin kerahasiaannya. Hasil penelitian
yang dipublikasikan tidak akan mencantumkan identitas responden.
24
LAMPIRAN 3: CHECKLIST BERKAS YANG HARUS DIKUMPULKAN KOORDINATOR DAERAH
Tidak
No Dokumen Deskripsi Ada
Ada
Dokumentasi
Foto saat proses pengambilan data sebagai bukti
4 proses (soft
bahwa pengambilan data benar dilakukan.
copy)
25
LAMPIRAN 4: BUKTI PENARIKAN SAMPEL
(Diisi oleh Enumerator, Dikirimkan kepada Koordinator)
Sampel NOMOR RT
26
B. BUKTI PENARIKAN SAMPEL RUMAH TANGGA PADA RT PERTAMA DAN RT KEDUA
Nama Petugas Survei : …………………….……………………..
Desa/Kelurahan : …………………………………………...
Kecamatan : …………………………………………...
Kab/kota : ……………….…………………………..
Provinsi : …………….……………………………..
Jumlah Rumah Tangga RT
RT NOMOR … …. RUMAH TANGGA
Pertama :
Jumlah Rumah Tangga RT
Kedua : RT NOMOR …. …. RUMAH TANGGA
27
C. BUKTI PENARIKAN SAMPEL RESPONDEN/INDIVIDU PADA RUMAH TANGGA TERPILIH
Nama Petugas Survei : …………………….……………………..
Desa/Kelurahan : …………………………………………...
Kecamatan : …………………………………………...
Kab/kota : ……………….…………………………..
Provinsi : …………….……………………………..
DARI RT PERTAMA
RUMAH TANGGA KE -1 (Nama Kepala Keluarga)
RUMAH TANGGA KE–2 (Nama Kepala Keluarga)
RUMAH TANGGA KE-3 (Nama Kepala Keluarga)
Rumah Tangga Terpilih pada RT RUMAH TANGGA KE-4 (Nama Kepala Keluarga)
Pertama : RUMAH TANGGA KE-5 (Nama Kepala Keluarga)
Jumlah Responden/Individu
yang dipilih per Rumah Tangga : 1 RESPONDEN PER RUMAH TANGGA
RUMAH TANGGA KE-1 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-1 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan
sampel dengan screenshot yang Foto screenshot hasil sampling dari aplikasi Random
diletakan pada kolom sebelah Number Generator Plus
kanan
RUMAH TANGGA KE-2 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-2 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan Foto screenshot hasil sampling dari aplikasi Random
sampel dengan screenshot yang Number Generator Plus
diletakan pada kolom sebelah
kanan
28
RUMAH TANGGA KE-3 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-2 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan Foto screenshot hasil sampling dari aplikasi Random
sampel dengan screenshot yang Number Generator Plus
diletakan pada kolom sebelah
kanan
RUMAH TANGGA KE-4 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-2 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan Foto screenshot hasil sampling dari aplikasi Random
sampel dengan screenshot yang Number Generator Plus
diletakan pada kolom sebelah
kanan
RUMAH TANGGA KE-5 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-2 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan Foto screenshot hasil sampling dari aplikasi Random
sampel dengan screenshot yang Number Generator Plus
diletakan pada kolom sebelah
kanan
Responden :
Responden :
Responden :
29
Responden :
Responden :
DARI RT KEDUA
RUMAH TANGGA KE -1 (Nama Kepala Keluarga)
RUMAH TANGGA KE–2 (Nama Kepala Keluarga)
RUMAH TANGGA KE-3 (Nama Kepala Keluarga)
Rumah Tangga Terpilih pada RT RUMAH TANGGA KE-4 (Nama Kepala Keluarga)
KEDUA : RUMAH TANGGA KE-5 (Nama Kepala Keluarga)
Jumlah Responden/Individu
yang dipilih per Rumah Tangga : 1 RESPONDEN PER RUMAH TANGGA
RUMAH TANGGA KE-1 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-1 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan
sampel dengan screenshot yang Foto screenshoot hasil sampling dari aplikasi Random
diletakan pada kolom sebelah Number Generator Plus
kanan
RUMAH TANGGA KE-2 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-1 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan Foto screenshoot hasil sampling dari aplikasi Random
sampel dengan screenshot yang Number Generator Plus
diletakan pada kolom sebelah
kanan
RUMAH TANGGA KE-3 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
30
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-1 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan Foto screenshoot hasil sampling dari aplikasi Random
sampel dengan screenshot yang Number Generator Plus
diletakan pada kolom sebelah
kanan
31
RUMAH TANGGA KE-4 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-1 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan Foto screenshoot hasil sampling dari aplikasi Random
sampel dengan screenshot yang Number Generator Plus
diletakan pada kolom sebelah
kanan
RUMAH TANGGA KE-5 (hanya diisi bila ada beberapa calon responden yang masuk
kriteria yang telah ditentukan dalam daftar sampel)
Hasil pemilihan sampel
RESPONDEN DARI RUMAH
TANGGA ke-1 dengan aplikasi
Random Number Generator Plus.
Lampirkan bukti pengambilan Foto screenshoot hasil sampling dari aplikasi Random
sampel dengan screenshot yang Number Generator Plus
diletakan pada kolom sebelah
kanan
Responden :
Responden :
Responden :
Responden :
Responden :
32
LAMPIRAN 5: REKAPITULASI DATA RESPONDEN
Nama Petugas Survei : …………………….……………………..
Desa/Kelurahan : …………………………………………...
Kecamatan : …………………………………………...
Kab/kota : ……………….…………………………..
Provinsi : …………….……………………………..
Foto Bersama
Responden saat
Jenis Tanggal Pengambilan Data &
ID
No Nama Responden Kelamin Pengambilan Screenshot halaman
Responden
(L/P) Data akhir survei yang
berisi ucapan terima
kasih
10
Catatan Enumerator:
(Jika ada tantangan/kendala di lapangan selama proses turun lapangan)
33
LAMPIRAN 6: FORM TANDA TERIMA CENDERAMATA
1 1 2
3 3 4
5 5 6
7 7 8
9 9 10
10
34
35
LAMPIRAN 7: FORM BERITA ACARA PENGAMBILAN DATA
(Tipe a: Lampiran Softcopy Koordinator Provinsi)
Form Berita Acara Pengambilan Data
Pelaksanaan Survei PPIM 2024
(diisi oleh Koordinator Provinsi)
Nama Koordinator :
Nama Enumerator :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Waktu Pengambilan Data : Tgl……………………….…. Sampai
tgl……………………………….
1. Realisasi Sampel
a. Realisasi sampel anak usia 15-18 tahun laki-laki sebanyak ………
b. Realisasi sampel anak usia 15-18 tahun perempuan sebanyak ………
c. Realisasi sampel dewasa di atas 18 tahun laki-laki sebanyak ………
d. Realisasi sampel dewasa di atas 18 tahun perempuan sebanyak ………
36
Bagian 2: Observasi selama survei
2. Apakah responden dapat menjawab instrumen survei dengan lancar? (isi jawaban
di tempat yang tersedia)
Ya/Tidak (coret salah satu)
Penjelasan:
37
Bagian 3: Deskripsi Singkat Pengambilan Data
Deskripsi Singkat :
Dokumen Pendukung :
(foto form tanda terima
cenderamata yang telah
diisi oleh responden)
38
(Tipe b: Lampiran Softcopy Enumerator (tanpa Koordinator Provinsi)
Form Berita Acara Pengambilan Data
Pelaksanaan Survei PPIM 2024
(diisi oleh Enumerator tanpa Koord. Provinsi)
Nama Enumerator :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Waktu Pengambilan Data : Tgl……………………….…. Sampai
tgl……………………………….
1. Realisasi Sampel
a. Realisasi sampel anak usia 15-18 tahun laki-laki sebanyak ………
b. Realisasi sampel anak usia 15-18 tahun perempuan sebanyak ………
c. Realisasi sampel dewasa di atas 18 tahun laki-laki sebanyak ………
d. Realisasi sampel dewasa di atas 18 tahun perempuan sebanyak ………
39
Bagian 2: Observasi selama survei
2. Apakah responden dapat menjawab instrumen survei dengan lancar? (isi jawaban
di tempat yang tersedia)
Ya/Tidak (coret salah satu)
Penjelasan:
40
Bagian 3: Deskripsi Singkat Pengambilan Data
Deskripsi Singkat :
Dokumen Pendukung
(foto form tanda terima
cenderamata yang telah
diisi oleh responden)
41