Anda di halaman 1dari 22

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
BAB 1. PENDAHULUAN 3
1.1 Pendahuluan 3
1.2 Tujuan Penelitian 3
1.3 Manfaat Penelitian 4
1.4 Keutamaan Penelitian 4
1.5 Temuan yang Ditargetkan serta Kontribusi terhadap Ilmu HI 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Kurangnya Edukasi Akan Pentingnya Kebersihan dan Higienitas Sanitasi pada
Anak-Anak Indonesia 5
2.2 Realisasi Pencapaian SDGS Poin ke 6 pada Anak-Anak Indonesia 5
2.3 Kerjasama PT Unilever Indonesia dengan UNICEF dalam Mengatasi Masalah
Kebersihan dan Sanitasi pada Anak-Anak Indonesia 6
2.4 Program Kerja PT Unilever Indonesia bersama dengan UNICEF untuk
Mendukung Realisasi SDGS Poin 6 7
2.5 Urgensi Realisasi SDGS Poin ke 6 pada Anak-Anak Indonesia 7
BAB 3. METODE PENELITIAN 8
3.1 Metodologi 8
3.2 Luaran 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 9
4.1 Anggaran Biaya 9
4.2 Jadwal Kegiatan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 12
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping 13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 23
3

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Lebih dari 20 juta orang di Indonesia belum mendapat akses terhadap air bersih. Masih
banyak masyarakat yang menggunakan air dari hutan, sungai atau ruang terbuka lainnya untuk
kebutuhan mereka sehari-hari. Hal tersebut tidak hanya merugikan mereka sendiri, tetapi
ekosistem lingkungan yang terganggu dengan adanya aktivitas manusia. Seperti buang air besar
di sungai, hal tersebut tidak hanya mencemari pasokan air tetapi juga bisa menimbulkan
penyebaran berbagai penyakit diare seperti kolera. Seperempat dari anak dibawah usia 5 tahun di
Indonesia didapati menderita diare, yang juga menjadi salah satu penyebab utama kematian anak
di Indonesia. (UNICEF, 2016)
Di Indonesia, banyak daerah terpencil yang masih tertinggal dan mengalami kesenjangan
dalam memperoleh akses air bersih. Maka dari itu, pemerataan sanitasi menjadi prioritas utama
dalam peningkatan kesehatan, gizi, dan menjadi target Sustainable Development Goals (SDG)
keenam. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi yang lebih efisien untuk
menjangkau keluarga di Indonesia terutama anak-anak yang paling membutuhkan akses air
bersih. Selama hampir 86 tahun, PT Unilever Indonesia telah berusaha meningkatkan
pemahaman akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan mengajarkan
untuk mencuci tangan sudah cukup dalam memulai masyarakat untuk membiasakan diri dalam
menjaga kebersihan dan kesehatan. Maka dari itu, dengan tujuan yang sama PT Unilever
Indonesia bekerjasama dengan UNICEF untuk menciptakan kesadaran masyarakat akan
kebersihan dan juga merealisasikan Sustainable Development Goals (SDG) poin keenam. Salah
satu cara yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia bekerjasama dengan UNICEF adalah
dengan memulai berbagai program yang mendukung masyarakat untuk menyadari pentingnya
kebersihan bagi kesehatan diri sendiri. Dengan banyaknya program yang dilakukan, diharapkan
masyarakat akan lebih sadar dan giat untuk terus melestarikan budaya menjaga kebersihan agar
mengurangi kerugian yang telah mereka alami sejak lama.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana usaha dari PT Unilever Indonesia dan
4

UNICEF dalam merealisasikan Sustainable Development Goals (SDG) poin keenam di


Indonesia. Selain itu, kita bisa melihat sejauh mana kemajuan yang dialami oleh masyarakat
dengan adanya berbagai program yang telah dijalankan oleh PT Unilever Indonesia dengan
UNICEF. Penelitian ini juga membantu kita untuk melihat bagaimana respon masyarakat dan
anak-anak terhadap program yang diadakan oleh PT Unilever Indonesia dan UNICEF.

1.3 Manfaat Penelitian


1. Bagi Pemerintah Daerah
Hasil dari penelitian ini dapat membantu pemerintah untuk melihat sejauh mana perkembangan
dari kerjasama yang dilakukan antara PT Unilever Indonesia dan UNICEF dalam merealisasikan
Sustainable Development Goals (SDG) poin keenam di Indonesia.
2. Bagi Masyarakat Akademik
Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan sumber atau salah satu literatur tambahan bagi penelitian
lebih lanjut mengenai isu ini kedepannya.
3. Bagi Masyarakat Umum
Hasil dari penelitian ini bisa menambah wawasan masyarakat terhadap isu kebersihan dan
kesehatan untuk anak-anak di Indonesia.

1.4 Keutamaan Penelitian


Penelitian ini penting untuk dilakukan untuk mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan
oleh PT Unilever Indonesia dan UNICEF dalam merealisasikan Sustainable Development Goals
(SDG) poin keenam terhadap masyarakat dan anak-anak Indonesia.

1.5 Temuan yang Ditargetkan serta Kontribusi terhadap Ilmu HI


Penelitian ini ditargetkan untuk mengetahui berbagai program dari PT Unilever Indonesia
dan UNICEF dalam merealisasikan Sustainable Development Goals (SDG) poin keenam.
Dengan Sustainable Development Goals (SDG) yang sudah menjadi isu penting dalam studi
Hubungan Internasional akan membantu dalam memahami bagaimana cara merealisasikannya.
5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kurangnya Edukasi Akan Pentingnya Kebersihan dan Higienitas Sanitasi pada Anak-Anak
Indonesia
Masalah sanitasi dan ketersediaan air bersih hingga saat ini masih menjadi isu yang krusial
sekaligus menjadi tantangan lama bagi Indonesia untuk segera diatasi. Sebagian besar
masyarakat Indonesia yang berada di daerah pelosok perlu berusaha lebih keras hanya untuk satu
liter air bersih. Masalah ini dapat dikatakan bersumber dari kurangnya edukasi dan pemahaman
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan higienitas sanitasi guna mencegah
pertumbuhan dan penyebaran bakteri serta virus penyebab penyakit menular. Kurangnya edukasi
akan pentingnya menjaga higienitas menjadikan tingginya angka kematian masyarakat
dikarenakan terjangkit penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus seperti typhoid dan diare
sebagai dampak dari pola sanitasi yang buruk (IEC, 2019). Dua penyakit tersebut diakui sangat
mudah menyerang masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak yang juga memiliki pengetahuan
yang tidak cukup luas akan pentingnya kebersihan sanitasi.
Hilda Nuruzzaman dan Fariani Syahrul (2016) menyatakan bahwa kebiasaan tidak
mencuci tangan secara rutin terutama setelah buang air dan sebelum makan menjadi salah satu
faktor utama. Dilansir dari Detikhealth (2016), penyakit diare menjadi penyebab ke-2 kematian
pada balita yang disebabkan oleh proses infeksi bakteri, virus, parasit, atau jamur yang sangat
cepat. Beberapa sekolah dasar belum sepenuhnya memberikan dan menerapkan syarat atas
fasilitas sanitasi yang higienis, yang mana pada kenyataannya aspek sanitasi sekolah merupakan
elemen penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini mengundang munculnya
aksi-aksi proaktif untuk mendukung upaya pemerataan edukasi kepedulian terhadap higienitas
dan kesehatan yang telah dilakukan oleh beberapa instansi dan organisasi nasional maupun
internasional, khususnya UNICEF Indonesia sebagai pemerhati kesejahteraan anak-anak global.

2.2 Realisasi Pencapaian SDGS Poin ke 6 pada Anak-Anak Indonesia


Dilansir dari salah satu laporan publikasi dari UNICEF Indonesia , sanitasi sekolah
termasuk ke dalam tujuan penting yang perlu dicapai berdasarkan pada Sustainable Development
Goals (SDGs) khususnya pada poin ke 6 yakni “Ketersediaan air bersih dan kebersihan sanitasi”.
Pemerataan akan fasilitas penunjang sanitasi yang bersih dan layak masih disebut dalam RPJMN
6

2020-2024. Rentannya masalah higienitas ini menjadi fokus yang tidak kalah penting bagi
pemerintah untuk terus menghimbau akan pentingnya menjaga kebersihan dan membiasakan
mencuci tangan. Jelas bahwasannya masalah higienitas akan memicu munculnya masalah baru
yakni kekurangan gizi yang juga dapat mengancam kualitas generasi penerus bangsa (Hasan &
Kadarusman, 2019).
Disisi lainnya, dalam upaya pencapaian SDGs poin ke 6 ini, kontribusi pemerintah pusat
dan pemerintah daerah harus sejalan dan secara bersama berupaya mengerahkan anggaran untuk
memaksimalkan pemerataan air bersih sekaligus fasilitas penunjang sanitasi yang layak
khususnya pada kalangan sekolah dasar. Pemberian alokasi dana bantuan terhadap isu ini
tentunya menjadi investasi yang cukup menjanjikan mengingat pentingnya pemerintah untuk
menjamin kualitas dari anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa (Saputra, 2016).
Kesehatan lingkungan sekolah pun menjadi hal krusial dalam menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif agar siswa berkembang secara optimal. Hal ini secara langsung mendukung
pemerintah dalam merealisasikan poin SDGs yang 3 dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan secara menyeluruh dan merata.

2.3 Kerjasama PT Unilever Indonesia dengan UNICEF dalam Mengatasi Masalah Kebersihan
dan Sanitasi pada Anak-Anak Indonesia
Saat ini virus Covid-19 merupakan ancaman bagi nyawa seseorang karena berpotensi tinggi
mengakibatkan kematian, semua masyarakat Indonesia maupun dunia diwajibkan untuk menjaga
kebersihan terhadap diri sendiri maupun lingkungan. Di beberapa bagian di Indonesia, masih
terdapat daerah yang mengalami keterbelakangan fasilitas. PT Unilever Indonesia bersama
dengan UNICEF dan Save The children mengadakan program terkait kebersihan dan
pembangunan sanitasi yang disediakan untuk masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan salah
satu dari banyaknya upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19, seperti yang telah
disampaikan Duta Besar Inggris, pemerintah Inggris sangat senang untuk membantu Indonesia
dalam keterbelakangan fasilitas dan ketersedian air bersih di beberapa daerah di Indonesia.
Dengan memberi bantuan senilai Rp 47 miliar, bersama mitranya PT Unilever Indonesia berikrar
mengatasi tantangan dan melakukan pengadaan produk-produk kesehatan dan kebersihan
(Liputan 6, 2020).
7

2.4 Program Kerja PT Unilever Indonesia bersama dengan UNICEF untuk Mendukung
Realisasi SDGS Poin 6
Sejumlah program PT Unilever Indonesia yang direalisasikan telah banyak membuat
kemajuan, tetapi hal ini masih dalam proses untuk menyamaratakan keadilan atas hak
mendapatkan akses air bersih. PT Unilever Indonesia bersama dengan UNICEF dan Save the
Children Indonesia memfokuskan upayanya di wilayah Jabodetabek dan provinsi Jawa Barat,
karena daerah ini merupakan daerah terpadat di Indonesia dan termasuk daerah yang memiliki
tingkat penularan Covid-19 tertinggi. Upaya pertama yang akan dilakukan yaitu dengan memberi
pemahaman kepada masyarakat tentang kebersihan, mengurangi kontak sosial, dan selalu
memakai masker. Upaya kedua yaitu dengan menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan
benar. Upaya ketiga dengan Meningkatkan akses pada produk kebersihan pribadi, seperti sabun,
shampo, sikat gigi dan lain-lainnya ,upaya keempat yaitu Penguatan koordinasi klaster WASH
seperti penyediaan air bersih dan sanitasi setempat, dan menghimbau masyarakat untuk patuh
pada protokol COVID-19. Program ini tidak hanya menyelamatkan nyawa manusia tetapi juga
menyelamatkan perekonomian Indonesia.

2.5 Urgensi Realisasi SDGS Poin ke 6 pada Anak-Anak Indonesia


Tujuan dari Pembangunan Berkelanjutan 6 adalah tentang “air bersih dan sanitasi untuk
semua”. Yang mana tentu saja hal ini menjadi salah satu SDG yang paling urgensi yang
ditargetkan pada tahun 2030. Hal ini tentu urgensi terutama untuk anak-anak Indonesia, menurut
penelitian yang dilakukan oleh UNICEF, Hampir 25 juta orang di Indonesia tidak menggunakan
toilet. Mereka buang air besar di ladang, semak, hutan, parit, jalan, sungai atau ruang terbuka
lainnya. Kemudian masyarakat Indonesia yang paling miskin masih tertinggal dengan
kesenjangan yang signifikan dalam memperoleh akses sanitasi, sebesar 40 dan 65 persen di
daerah perkotaan dan 36 dan 65 persen di daerah pedesaan. Kemudian ditambah dengan konteks
pandemik COVID-19 yang mana mencuci tangan sebagai barisan pertahanan pertama untuk
mencegah penyebaran COVID-19. Penting untuk memahami kaitan erat antara pandemi yang
sedang berlangsung dan kesengsaraan air di banyak negara. Kurangnya akses ke air bersih
mempengaruhi kerentanan terhadap penyakit dan kesehatan yang buruk. Praktik mencuci tangan
dan kebersihan yang baik membuka manfaat layanan air dan sanitasi.
8

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi
Riset ini akan menggunakan metodologi penelitian data sekunder. Yang mana Analisis
data sekunder merupakan sebuah analisis data yang dilakukan terhadap data yang sudah ada
tanpa perlu melakukan wawancara, survey, observasi dan teknik pengumpulan data tertentu
lainnya. Yang mana tujuan dari penggunaan metode analisis data sekunder antara lain untuk
menerapkan data dari penelitian terlebih dahulu dengan tujuan yang berbeda, untuk
memunculkan ide atau gagasan baru berdasarkan data lama tersebut, melakukan pengujian atas
ketidakbenaran dengan bukti yang benar, melakukan pengujian kebenaran dengan bukti
ketidakbenaran, dan mengekspor data dari perspektif yang berbeda. Data-data yang digunakan
pun berasal dari report instansi terkait yang mana dalam penelitian ini merupakan Unilever.
Antara lain, Unilever Sustainability report 2019, Jurnal yang berjudul The Role Of Science In
Shaping Sustainable Business: Unilever Case Study serta report dan jurnal akademik lainnya
yang akan ditambahkan seiring dengan proses pengerjaan riset.

3.2 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini secara garis besar adalah agar pembaca bisa
mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia dan UNICEF dalam
merealisasikan Sustainable Development Goals (SDG) poin keenam terhadap masyarakat dan
anak-anak Indonesia.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Penelitian ini tidak mengeluarkan biaya dikarenakan penelitian dilakukan seefisien dan
seminimal mungkin dengan menggunakan data-data sekunder yang berasal dari sumber-sumber
relevan. Sehingga para penulis tidak mengeluarkan tunjangan biaya karena item yang digunakan
dalam penyusunan proposal ini tidak termasuk ke dalam usulan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
yang telah ditetapkan penyelenggara.

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung-jawab

1 2 3 4

1 Perumusan Ide Dan ✓ Semua Anggota Kelompok


Gagasan Ikut Terlibat

2 Pengumpulan Data ✓ Semua Anggota Kelompok


Dan Sumber Yang Ikut Terlibat
Relevan

3 Penentuan Bagian ✓ Semua Anggota Kelompok


Peranggota Ikut Terlibat
Kelompok

4 Penyusunan ✓ Semua Anggota Kelompok


Laporan Kemajuan Ikut Terlibat

5 Penyusunan dan ✓ Semua Anggota Kelompok


Publikasi Karya Ikut Terlibat
Ilmiah

6 Penyusunan ✓ Semua Anggota Kelompok


Laporan Akhir Ikut Terlibat
10

DAFTAR PUSTAKA

Cheerli. 2019. Sanitasi Sekolah untuk Generasi Lebih Sehat. URL:


http://nawasis.org/portal/berita/read/sanitasi-sekolah-untuk-generasi-lebih-sehat/51266.
Diakses tanggal 21 April 2021.

CNN Indonesia. 2018. Kesadaran Masyarakat Indonesia akan Kebersihan Masih Rendah.
URL:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180423183600-255-292946/kesadaran-mas
yarakat-indonesia-akan-kebersihan-masih-rendah. Diakses tanggal 26 Maret 2021.

Dianthi, M.H. 2016. Di Indonesia, Diare Jadi Penyebab Utama ke-2 Kematian Balita. URL:
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-3199281/di-indonesia-diare-jadi-penyebab-utama
-ke-2-kematian-balita. Diakses tanggal 21 April 2021.

Hasan, A., dan Kadarusman, H. 2019. Akses ke Sarana Sanitasi Dasar sebagai Faktor Risiko
Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan. Jurnal Kesehatan. 10 (3): 413-419.

IEC. 2019. Mengenal Masalah Sanitasi di Indonesia. URL:


https://environment-indonesia.com/mengenal-masalah-sanitasi-di-indonesia/. Diakses
tanggal 26 Maret 2021.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Pedoman Pengembangan Sanitasi Sekolah


Dasar. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. URL:
https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indonesia/files/2019-05/WASHinSchoo
l-Guideline%20for%20headmasters%20and%20teachers.pdf. Diakses tanggal 21 April
2021.

Media Indonesia. 2018. Persoalan Sanitasi di Indonesia Masih Panjang. URL:


https://mediaindonesia.com/humaniora/200574/persoalan-sanitasi-indonesia-masih-panja
ng. Diakses tanggal 26 Maret 2021.

Nuruzzaman, H., dan Syahrul, F. 2016. Analisis Risiko Kejadian Demam Tifoid Berdasarkan
Kebersihan Diri dan Kebiasaan Jajan di Rumah. Jurnal Berkala Epidemiologi. 4 (1):
74-86.

Saputra, J. 2016. Studi Deskriptif Sanitasi Kantin dan Fasilitas Sanitasi Dasar di Lingkungan
Sekolah Dasar pada Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran Kecamatan Ungaran Barat,
11

Kabupaten Semarang Tahun 2016. Thesis. URL:


http://lib.unnes.ac.id/28146/1/6411412163.pdf. Diakses tanggal 21 April 2021.

UNICEF. 2019. Air, Sanitasi, dan Kebersihan (WASH): Mewujudkan lingkungan yang bersih
untuk hidup, bermain, dan belajar bagi anak-anak. URL:
https://www.unicef.org/indonesia/id/air-sanitasi-dan-kebersihan-wash. Diakses tanggal 26
Maret 2021.

UNICEF. 2021. Peluncuran program edukasi kebersihan dan Perubahan PERILAKU Senilai
Rp 47 miliar. URL:
https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/peluncuran-program-edukasi-kebersih
an-dan-perubahan-perilaku-senilai-rp-47-miliar. Diakses tanggal 21 April 2021.

United Nations. 2020. Goal 6: Ensure access to water and sanitation for all.

USLP Unilever. URL:


https://www.unilever.co.id/about/setiap-u-beri-kebaikan/setiap-u-berupaya-menciptakan-
hidup-yang-berkelanjutan-dan-bertanggung-jawab/. Diakses tanggal 26 Maret 2021.

Verdiana, B.M.T. 2020. Inggris Danai Program Edukasi Kebersihan di Indonesia Senilai 47
M. Liputan 6. URL:
https://m.liputan6.com/global/read/4347914/inggris-danai-program-edukasi-kebersihan-d
i-indonesia-senilai-rp-47-m. Diakses tanggal 21 April 2021.

Water Organization. Indonesia’s water and sanitation crisis. URL:


https://water.org/our-impact/where-we-work/indonesia/#:~:text=Indonesia's%20water%2
0and%20sanitation%20crisis&text=For%20many%20households%2C%20water%20sour
ces,access%20to%20improved%20sanitation%20facilities. Diakses tanggal 21 April
2021.
12

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Regina Maharani Ritonga

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Hubungan Internasional

4 NIM 2301893354

5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 7 Juli 2001

6 Alamat E-mail isengsumpah@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 081318662294


B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-R.
13

Jakarta Selatan, 21 April 2021


Ketua Kelompok

(Regina Maharani R)
14

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Alisya Izzaturrahmah

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Hubungan Internasional

4 NIM 2101682702

5 Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 12 Mei 2000

6 Alamat E-mail Alisyaizztr@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 081277751336


B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-R.
15

Jakarta Selatan, 21 April 2021


Anggota Tim 1

(Alisya Izzaturrahmah)
16

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lala Prisilla

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Hubungan Internasional

4 NIM 2301893373

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 07 April 2001

6 Alamat E-mail pricilla.lala74@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 081344668893


B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-R.
17

Jakarta
Selatan, 21 April 2021
Anggota Tim 2

(Lala Prisilla)
18

Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Naufal

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Hubungan Internasional

4 NIM 2301853760

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 16 November 2001

6 Alamat E-mail Naufal.nadhir2001@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 082124826893


B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-R.
19

Jakarta Selatan, 21 April 2021


Anggota Tim 1

(Muhammad Naufal)
20

Biodata Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rayvin Verdesandio

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Hubungan Internasional

4 NIM 2301960705

5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 11 Desember 1999

6 Alamat E-mail apinverdesandio@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 082392217502


B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-R.
21

Jakarta Selatan, 21 April 2021


Anggota Tim 4

(Rayvin Verdesandio)
22

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 4 Rancangan Biaya dan Anggaran, penelitian ini tidak
mengeluarkan biaya sepeserpun baik dari awal proses perancangan hingga akhir penelitian.

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/
minggu)

1 Alisya Humaniora HI 8 jam/ 1. Merumuskan ide dan


Izzaturrahmah 1 minggu gagasan penelitian
2. Mengumpulkan data
dan sumber
3. Merancang Bab 1, 2,
Bab 3, Bab 4, dan
Daftar Pustaka

2 Lala Prisilla Humaniora HI 8 jam/ 1. Merumuskan ide dan


1 minggu gagasan penelitian
2. Mengumpulkan data
dan sumber
3. Merancang Bab 1, 2,
Bab 3, Bab 4, dan
Daftar Pustaka

3 Muhammad Naufal Humaniora HI 8 jam/ 1. Merumuskan ide dan


1 minggu gagasan penelitian
2. Mengumpulkan data
dan sumber
3. Merancang Bab 1, 2,
Bab 3, Bab 4, dan
Daftar Pustaka

4 Rayvin Verdesandio Humaniora HI 8 jam/ 1. Merumuskan ide dan


1 minggu gagasan penelitian
2. Mengumpulkan data
dan sumber
3. Merancang Bab 1, 2,
Bab 3, Bab 4, dan
Daftar Pustaka
23

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Regina Maharani R
NIM : 2301893354
Program Studi : Hubungan Internasional
Fakultas : Humaniora

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-R saya dengan judul:

ANALISIS KERJASAMA UNILEVER DAN UNICEF DALAM MEMBANTU


REALISASI PENCAPAIAN SDGS POIN 6: AIR BERSIH DAN SANITASI PADA
ANAK-ANAK INDONESIA

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya yang sudah diterima ke kas Negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar – benarnya.

Jakarta Selatan, 21 April 2021


Yang menyatakan,

(Regina Maharani R)
2301893354

Anda mungkin juga menyukai