Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN PROMOSI KESEHATAN


(PKL PROMKES)

PENYULUHAN PENERAPAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN PAKAI


SABUN DENGAN BAIK DAN BENAR DI ERA PANDEMI

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas
Mata Kuliah : PKL PROMKES

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
1. Alifia Rizqi Amalia (201802484)
2. Muhammad Khoirurizal S (201802491)
3. Nanik Siti Rohana (201802492)
4. Novita Indriani (201802495)
5. Shinta Ayu Pratama (201802498)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA
KUDUS
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Promosi Kesehatan (PKL Promkes) Program
Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus dengan judul ”Penyuluhan
Penerapan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Baik dan Benar di Era Pandemi” mulai tanggal
25 Oktober 2021 s/d 30 Oktober 2021 telah disetujui dan diselesaikan pada tanggal 31
Oktober 2021

Dosen Pembimbing Akademik Ketua Kelompok

Risna Endah Budiarti, S.KM., M.Kes (Epid) Alifia Rizqi Amalia


NIDN. 0611128501 NIM. 201802484

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Kesehatan Masyarakat

Risna Endah Budiarti, S.KM., M.Kes (Epid)


NIDN.0611128501
PRAKATA

Assalamualaikumwarohmatullahiwabarokatuh,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan laporan PKL PROMKES (Praktik Kerja Lapangan Promosi Kesehatan)
dengan tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu
menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada
Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga laporan sebagai tugas mata kuliah “PKL PROMKES (Praktik Kerja Lapangan
Promosi Kesehatan)” dengan judul “Penyuluhan Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan
Pakai Sabun dengan Baik dan Benar di Era Pandemi” dapat terselesaikan dan dapat
menjadi referensi bagi masyarakat.
Penulis menyadari laporan bertema PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebagai
upaya pencegahan COVID-19 dengan Menerapkan Enam Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan dalam penulisan.
Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar laporan ini dapat lebih baik dan dapat
menjadi acuan bagi promotor kesehatan yang akan melakukan penyuluhan selanjutnya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga bermanfaat. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kudus, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PRAKATA iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Masalah
B. Tinjauan Pustaka
C. Identifikasi dan Perumusan Masalah
D. Tujuan
E. Manfaat
BAB II PELAKSANAAN PKL PROMKES
A. Penyuluhan Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Baik
dan Benar di Era Pandemi ...........................................................................
B. Waktu dan Tempat
C. Sasaran dan Peserta
D. Pelaksana
E. Metode
F. Anggaran
G. Hasil Kegiatan
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Surat Permohonan Izin Penyuluhan kesehatan


Lampiran 2. Soal pretest dan posttest
Lampiran 3. Lembar SAP
Lampiran 4. Dokumentasi kegiatan kelompok
Lampiran 5. Dokumentasi kegiatan individu
Lampiran 6. Lembar bimbingan
Lampiran 7. Progress per-minggu
Lampiran 8. Lembar penilaian
Lampiran 9. Desain plakat kenang-kenangan
Lampiran 10. Desain stiker
Lampiran 11. Desain leaflet
Lampiran 12. Desain standing banner
Lampiran 13. Desain pamphlet
BAB I
PENDAHULUAN

A. ANALISIS MASALAH
Pendidikan Sekolah Dasar merupakan suatu lembaga yang dikelola dan diatur
oleh pemerintah yang bergerak pada bidang pendidikan dengan terselenggara secara
formal. Sekolah Dasar berlangsung selama 6 tahun, yaitu dari kelas 1 sampai dengan
kelas 6, hal ini berlaku agar para siswa menjadi individu yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar 1945. Proses interaksi antar teman di dunia sekolah sangatlah
tinggi, anak-anak pada fase ini masih sering bermain baik itu di dalam kelas maupun
di luar kelas seperti berlarian, main bola dan lain-lain. Aktifitas seperti ini dapat
menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dilakukan pencegahan secara tepat
kepada para siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun yang masih rentan terhadap
penyebaran bakteri dan virus. Sekarang ini dunia lagi dihadapkan pada keadaan yang
darurat, yakni munculnya virus yang sangat mematikan, yakni Covid-19 (Susiati,
Tahir, et al., 2021) mengemukakan bahwa virus ini di kenal dengan CoV
(Coronaviruses), yakni salah satu jenis virus yang awal penyebabnya dari flu dan
penyakit yang sangat ganas seperti Severe Acute Respiratory Syndrome SARS-Cov)
dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).
Virus Corona atau lebih dikenal dengan Covid-19 merupakan jenis virus baru
yang muncul atau ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah di identifikasi dapat
menyerang sebelumnya. Selain itu, virus corona atau covid-19 juga merupakan bagian
dari virus yang dapat menginfeksi burung dan mamalia, termasuk manusia. Hal di atas
dapat dihindari dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Namun, sekarang
kesadaran masyarakat terkait penerapan pola hidup bersih dan sehat sangat minim.
Hal ini karena kurangnya pengetahuan terkait pola hidup bersih dan sehat yang
diperoleh di lingkungan keluarga. Hal tersebut dipertegas oleh Nurmahmudah dalam
(Makmuriana et al., 2020), mengatakan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat
merupakan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat
mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Menerapkan pola hidup sehat dan bersih merupakan tanggung jawab diri sendiri,
keluarga, hingga lingkungan masyarakat (Susiati, Makatita, et al., 2021). Pembiasaan
pola hidup tersebut perlu diterapkan sejak dini terlebih pada masa pandemi Covid-19
sekarang. Penanaman nilai-nilai pola hidup bersih dan sehat di sekolah salah satu
kebutuhan utama yang harus dan bisa dilakukan melalui pendekatan UKS (Usaha
Kesehatan Sekolah). Para guru harus selalu cekatan dalam mempromosikan kesehatan
kepada para siswa, apalagi sekarang dunia lagi dihadapkan dengan virus covid-19.
Para guru juga harus menumbuhkan kesadaran pentingnya menerapkan pola hidup
bersih dan sehat untuk mencegah timbulnya berbagai masalah kesehatan di
lingkungan sekolah.
Cuci tangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
pengetahuan dan sikap. Pengetahuan merupakan keluaran dari proses sensoris
utamanya mata dan telinga terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan respons
tertutup seseorang terhadap objek atau stimulus yang berasal dari dalam maupun dari
luar dan manifestasinya tidak dapat dilihat langsung. Sehingga bisa ditafsirkan oleh
perilaku yang tertutup tersebut (Wahyuni & Fatmawati, 2020).
Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang menjadi tujuan penulisan ini adalah
untuk memberikan penyuluhan baik kepada masyarakat maupun pada pendidikan
anak sekolah dasar tentang pentingnya penerapan 6 langkah CTPS (cuci tangan pakai
sabun) dengan baik dan benar di era pandemi COVID-19 dengan harapan penyuluhan
ini bermanfaat bagi kita semua sebagai tindakan preventif untuk melakukannya secara
rutin setiap hari di rumah terutama di era pandemi ini karena menerapkan pola hidup
sehat dan bersih merupakan tanggung jawab diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan
masyarakat serta pembiasaan pola hidup bersih dan sehat perlu diterapkan sejak dini
terlebih pada masa pandemi COVID-19 sekarang.
B. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

1. Definisi CTPS (Cuci tangan Pakai Sabun)


Menurut WHO dalam Kusumawati (2018) cuci tangan adalah suatu
prosedur atau tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan
air yang mengalir atau Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol).
Sedangkan menurut James (2008), mencuci tangan merupakan teknikdasar
yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi
(Kusumawati, 2018). Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu
tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari menggunakan sabun
dan air mengalir oleh manusi untuk menjadi bersih dan memutuskan rantai
kuman. Mencuci tangan dengan sabun juga merupakan salah satu upaya
pencegahan penyakit karena agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung.
2. Tujuan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
Menurut Susiati dalam Kusumawati (2018), tujuan dilakukan cuci
tangan yaitu untuk menghilangkan mikroorganisme yang ada di tangan,
mencegah infeksi silang (cross infection), menjaga kondisi steril, melindungi
diri dari infeksi, dan memberikan perasaan segar dan bersih. Cuci tangan
bertujuan menghilangkan kuman-kuman yang dapat ditularkan kepad orang-
orang. Cuci tangan merupakan kunci yang penting dalam pencegahan
penularan penyakit karena dengan mencuci tangan dengan sabun dan air lebih
efektif menghilangkan debu dan kotoran secara mekanis dan mengurangi
jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, parasit, dan bakteri
lainnya yang berada ditangan. Sebagian besar orang sudah terbiasa mencuci
tangan pakai sabun namun sebagian lagi belum terbiasa cuci tangan. Cuci
tangan memakai sabun yang benar dapat menghilangkan kuman penyakit yang
dapat mengganggu saluran pencernaan dan pernafasan seperti diare dan ISPA.
3. Indikasi Cuci Tangan Pakai Sabun bagi masyarakat
Adapun waktu penting untuk mencuci tangan bagi masyarakat adalah sebagai
berikut (Kemenkes RI, 2020) :
a. Sebelum Makan
b. Setelah BAB
c. Sebelum Menjamah Makanan
d. Setelah Beraktifitas
4. Prosedur Enam Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan tangan dengan
sabun dan air bersih yang mengalir. Peralatan yang dibutuhkan untuk mencuci
tangan biasa adalah setiap wastafel dilengkapi dengan peralatan cuci tangan
sesuai sesuai standar rumah sakit (misalnya kran air bertangkai panjang untuk
mengalirkan air bersih, tempat sampah injak tertutup yang dilapisi kantung
sampah medis atau kantung plastik berwarna kuning untuk sampah yang
terkontaminasi atau terinfeksi, alat pengering seperti tisu, lap tangan (hand
towel), sabun cair atau cairan pembersih tangan yang berfungsi sebagai
antiseptik, lotion tangan, serta dibawah wastafel terdapat alas kaki dari bahan
handuk. Oleh karena itu sarana serta prasarana juga harus memadai untuk
mendukung cuci tangan supaya dapat dilakukan dengan maksimal.
Prosedur Enam Langkah Cuci Tangan adalah sebagai berikut:

a. Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti cincin
atau jam tangan.
b. Membuka kran air dan membasahi tangan.
c. Menuangkan sabun cair ke telapak tangan secukupnya.
d. Melakukan gerakan tangan, mulai dari meratakan sabun dengan kedua
telapak tangan.
e. Kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara bergantian.
f. Bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan menyilang.
g. Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.
h. Membersihkan ibu jari secara bergantian.
i. Posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam beralaskan
telapak tangan secara bergantian.
j. Bilas tangan dengan air yang mengalir.
k. Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai
l. Menutup kran air menggunakan siku atau siku, bukan dengan jari karena
jari yang telah selesai kita cuci pada prinsipnya bersih. Lakukan semua
prosedur diatas selama 40 – 60 detik (Kusumawati, 2018).
C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
1. Identifikasi Masalah
Latar belakang dan alasan pemilihan masalah yang telah dikemukakan
menjadi dasar untuk mendiskripsikan identifikasi masalah dalam penulisan
laporan. Penulisan laporan ini berkaitan dengan Penerapan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat pada masyarakat serta anak-anak SD (sekolah dasar).
Identifikasi masalah penelitian ini diantaranya adalah :

a. Anak SD (Sekolah Dasar) berumur 7 sampai 12 tahun yang masih rentan


terhadap penyebaran bakteri dan virus sehingga masih memerlukan
penyuluhan mengenai Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat sebagai
salah satu tujuan yaitu sebagai pencegahan penyakit di era pandemi
COVID-19.
b. Anak-anak umur 7 sampai 12 tahun adalah personal individu pasif yang
belum bisa melakukan praktik CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) secara
mandiri dengan baik dan benar.
c. Penerapan 6 langkah cuci tangan menggunakan sabun yang baik dan benar
perlu dibiasakan pada anak supaya memiliki kebiasaan perilaku hidup
bersih dan sehat.
d. Pada masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang tentang 6 langkah cuci
tangan pakai sabun dapat menjadi salah satu akibat akan timbulnya suatu
penyakit.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan studi pendahuluan yang kami lakukan, Kepala Sekolah di MI
NU Tarbiyatul Islam Kudus mengatakan bahwa siswa pendidikan sekolah
dasar sudah pernah mendapat penyuluhan tentang cara mencuci tangan dari
puskesmas tetapi tidak menggunakan media pendidikan kesehatan PPT
ataupun video, hanya dengan cara mencuci tangan saja dan itupun sudah lama
serta hanya di praktikkan perwakilan beberapa saja. Berdasarkan penyuluhan
yang kami lakukan di MI NU Tarbiyatul Islam Kudus, kami mahasiswa dari
STIKES Cendekia Utama Kudus hanya menyampaikan materi kepada anak
sekolah dasar khususnya kelas 6, mengingat masih dalam kondisi pandemi
covid-19 maka kami juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan
menghindari kerumunan. Dalam kegitan tersebut kami membutuhkan waktu 2
hari untuk melakukan penyuluhan diimana jumlah kelas 6 ada 60 siswa yang
terbagi dalam 30 siswa putri dan 30 siswa putra. Maka dalam menyampikan
materi dengan membagi tugas yaitu pada hari pertama kami melakukan
penyuluhan kepda siswa putri dan pada hari kedua kami melakukan
penyuuhan kepada siswa putra. Dalam menyampaikan materi kami
menggunakan media PPT, video dan bagaimana cara mencuci tangan yang
baik dan benar, kami juga mempraktikan langsung bagaimana cara mencuci
tangan yang baik dan benar. Setelah kami menyampaikan materi dengan ppt,
video dan mempraktikannya secara langsung kami juga meminta siswa untuk
maju dan mempraktikkan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan
benar. Pada akhir acara kami juga memberikan soal yang berisi tentang cara
mencuci tangan yang baik dan benar dengan harapan siswa dapat
mengingatnya dan bisa menerapkannya dilingkungan sekolah ataupun dalam
kehidupan sehari-hari. Dari yang kami minta untuk melakukan praktik cuci
tangan, mereka tidak dapat melakukan praktik cuci tangan yang baik dan
benar dan lupa bagaimana cara cuci tangan karena tidak pernah mereka
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan keterbatasan
pengetahuan dan pemahaman mereka, sehingga perlu adanya penyampaian
informasi tentang cuci tangan yang baik dan benar. Maka, dari paparan
tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Perlu dilakukan penyuluhan kepada anak-anak sekolah dasar mengenai
pencegahan pola hidup bersih dan sehat terutama pada permasalahan cuci
tangan pakai sabun dengan baik dan benar karena keterbatasan
pengetahuan dan pemahaman melakukan 6 langkah cuci tangan yang
benar.
b. Perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar mengenai pola
perilaku hidup bersih dan sehat dengan penerapan 6 langkah cuci tangan
pakai sabun dengan benar supaya masyarakat dapat menerapkannya
dengan baik untuk menghindarkan diri dari penyakit di era pandemi
COVID-19.
D. TUJUAN
Dengan adanya Pemberian penyuluhan 6 langkah cuci tangan pakai sabun
dapat meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat
pada anak-anak sekolah dasar dan masyarakat umum yang ada di tempat umum.

A. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang Pengetahuan 6 langkah CTPS


(Cuci Tangan Pakai Sabun) pada siswa Kelas VI di MI NU Tarbiyatul Islam
Kab. Kudus Tahun 2021 dan masyarakat sekitar yang berada di Taman Balai
Jagong Kudus.

B. Tujuan Khusus

2. Untuk mengetahui pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik


dan benar pakai sabun pada siswa kelas VI di MI NU Tarbiyatul Islam
sebelum diberikan pendidikan kesehatan melalui media PPT dan video.
3. Untuk mengetahui pemahaman setelah diberikan penyuluhan penerapan 6
langkah CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) yang di lakukan oleh
mahasiswa kesehatan masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus
dengan melakukan praktik cuci tangan dengan benar kepada anak SD
(Sekolah Dasar) MI NU Tarbiyatul Islam Kudus.
4. Untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman mengenai 6 langkah cuci
tangan pakai sabun dengan baik dan benar kepada masyarakat yang
sedang berada di Taman Balai Jagong Kudus dengan pemberian media
melalui leaflet, sabun cuci tangan dan stiker wash hands.
E. MANFAAT
PKL Promosi Kesehatan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut
A. Teoritis
1. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan dapat berkontribusi untuk meningkatkan
pengetahuan anak sekolah dasar dan masyarakat tentang pentingnya 6
langkah cuci tangan pakai sabun.
2. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar serta
tepatnya dapat memberikan acuan pada saat melakukan penyuluhan
kepada masyarakat menggunakan media ppt dan video.
B. Praktis
1. Bagi Siswa MI NU Tarbiyatul Islam Kudus
Dapat memberikan pengetahuan kepada anak sekolah dasar akan
pentingnya pengetahuan cuci tangan pakai sabun untuk memperbaiki
perilaku hidup bersih dan sehat serta memberikan masukan kepada pihak
sekolah agar menyediakan sarana cuci tangan yang lebih banyak lagi di
lingkungan sekolah.
2. Bagi Masyarakat
Dapat dijadikan pengetahuan dan pemahaman mengenai 6 langkah cuci
tangan pakai sabun dengan baik dan benar untuk menumbuhkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya perilaku cuci tangan pakai
sabun di era pandemi covid-19.
BAB II

PELAKSANAAN PKL PROMKES

A. Judul

Pada kegiatan PKL Promkes semester gasal tahun ajaran 2021/2022 mengambil
tema, “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Era Pandemi”. Judul yang diangkat dari
kelompok satu adalah “Penyuluhan Penerapan Cara 6 Langkah Cara Cuci Tangan
Pakai Sabun dengan Benar di Era Pandemi”

B. Waktu dan Tempat

Kegiatan PKL Promkes kelompok satu dilaksanakan pada hari Senin sampai
hari Selasa, tanggal 25-26 Oktober 2021. Tempat pelaksanaan kegiatan PKL
Promkes meliputi 2 tempat, yaitu di MI NU Tarbiyatul Islam desa Loram wetan
dan di Balai Jagong Kudus.

C. Sasaran dan Peserta

Sasaran pada kegiatan PKL Promkes kelompok satu meliputi, siswa-siswi kelas 6
MI NU Tarbiyatul Islam dan masyarakat sekitar Kudus yang berkunjung di Balai
Jagong Kudus.

D. Pelaksana

Pelaksana kegiatan ini adalah kelompok satu PKL promkes tahun 2021

E. Metode
- Permainan/Kuis
- Sabun
- pretest-posttest control grup

Metode penelitian secara umum merupakan cara ilmiah untuk menghasilkan


data berdasarkan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono dalam Indra & Dikdik,
2018). Metode penelitian adalah system penelitian dalam mengumpulkan data.
Metode penelitian yang dipilih, yaitu pre-experimental design. Desain penelitian
pre-experimental design yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design.
Desain ini terdiri dari satu kelompok yang diberi pretes untuk mengetahui
kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan. Metode membandingkan tanggapan
siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan dapat terlihat jelas dari hasil
evaluasinya (Ardila, Agustine, & Rosi, 2018).
Penelitian ini dilaksanakan di MI NU Tarbiyatul Islam. Populasi pada
penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas 6a dan 6b MI NU Tarbiyatul Islam
dan sampel penelitian ini adalah seluruh dari populasi siswa kelas 6a dan 6b
sebanyak 2 kelas dengan jumlah 52 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tes akhir sesudah diberi
perlakuan dengan menerapkan metode discovery learning. Penelitian menggunakan
instrumen, yaitu lembar soal tes.

F. Anggaran

No Nama Barang Satuan Harga


.

1. Dorpraize
- Buku Tulis
2 pack + 2 biji Rp. 31.000
- Bolpoin
1 pack Rp. 9.000
- Sampul Coklat
6 Lembar Rp. 3.000

2. Plakat 1 biji Rp. 50.000

3. Sabun Batang 100 Pcs Rp. 58.000

4. Sabun Cair 2 Botol Rp. 36.000

5. Standing Banner 1 biji Rp. 57.000

6. Cetak Leaflet 30 Lembar Rp. 69.000

7. Stiker 1/4 meter Rp. 12.000

8. Masker 1 box Rp. 10.000

Total Rp. 335.000

G. Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan Penerapan Cuci tangan pakai sabun (CTPS) di sekolah MI NU


Tarbiyatul Islam di laksanakan di ruang kelas 6A. Pemilihan sasaran penyuluhan
CTPS di sekolah kepada para siswa sekolah dasar dirasa cukup tepat karena
perilaku hidup bersih dan sehat harus mulai dibiasakan sejak dini mungkin.
Diharapkan apabila sejak dini mereka telah terbiasa untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat, maka kebiasaan itu akan terus terbawa dan menjadi hal yang biasa
dilakukan saat mereka telah dewasa
Materi yang disampaikan meliputi pengertian dari cuci tangan, alasan pentingnya
cuci tangan pakai sabun, 6 langkah cuci tangan, kemudian penekanan edukasi
bahwa cuci tangan pakai sabun merupakan gerakan kecil yang bermakna besar
untuk mencegah penyebaran penyakit. Slide yang disajikan banyak menampilkan
gambar dengan kata-kata yang singkat agar siswa mudah memahami dan
mengingat sehingga penyampaian materi tidak membosankan.
Pada akhir penyuluhan materi menunjukkan slide langkah cuci tangan,
kemudian pemateri memberikan contoh gerakan cuci tangan dan di iringi dengan
vidio animasi CTPS. Setelah itu para di ajak berdiri bersama beserta gerakanya.
Pemateri meminta salah seorang siswa untuk memperagakan cara cuci tangan
pakai sabun di depan kelas. Pada umumnya siswa dapat mengingat gerakan 6
langkah cuci tangan dengan benar.
Dari hasil Kegiatan Penerapan cuci tangan pakai sabun siswa akan lebih tau
dan mengerti bagaimana cara cuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar dan
juga siswa lebih mengerti untuk cara pencegahan agar bakteri dan virus tidak
menempel di tangan kita.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penyuluhan yang kami lakukan di MI NU Tarbiyatul Islam


Kudus, kami mahasiswa dari STIKES Cendekia Utama Kudus hanya
menyampaikan materi kepada anak sekolah dasar khususnya kelas 6, mengingat
masih dalam kondisi pandemi covid-19 maka kami juga harus menerapkan
protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan. Dalam kegitan tersebut kami
membutuhkan waktu 2 hari untuk melakukan penyuluhan dimana jumlah kelas 6
ada 60 siswa yang terbagi dalam 30 siswa putri dan 30 siswa putra. Dalam
menyampaikan materi kami menggunakan media PPT, video dan bagaimana cara
mencuci tangan yang baik dan benar, kami juga mempraktikan langsung
bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar. Setelah kami menyampaikan
materi dengan ppt, video dan mempraktikannya secara langsung kami juga
meminta siswa untuk maju dan mempraktikkan bagaimana cara mencuci tangan
yang baik dan benar. Dengan adanya Pemberian penyuluhan 6 langkah cuci tangan
pakai sabun dapat meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih
dan sehat pada anak-anak sekolah dasar dan masyarakat umum yang ada di tempat
umum

B. Saran
Mengingat saat ini dalam kondisi pandemi covid-19 seharusnya sekolahan
mewajibkan siswa siswi mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke kelas
dengan tujuan untuk menjadikan perilaku hidup bersih dan sehat. Sekolahan harus
memperhatikan lebih detail lagi jangan hanya menyediakan air dan sabun di depan
depan kelas, karena di usia anak MI belum ada tingkat kesadaran betapa
pentingnya mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
Dan untuk ditempat umum seharusnya disediakan alat untuk mencuci tangan
disetiap pintu masuk atau disetiap sudut sudut tempat. Dengan tujuan supaya orang
orang kalau mau cuci tangan tidak pada antri, biasanya orang yang tidak mau cuci
tangan itu karena mereka harus antri terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2021. Situasi Terkini Perkembangan Coronavirus Disease


(COVID-19) 18 Februari 2021. (https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-
infeksi- emerging/situasi-terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-
18-februari-2021)

Kusumawati, Novita. 2018. Pengaruh Cuci tangan Pramusaji Terhadap Jumlah


Bakteri Dalam Pasien Di Ruang Rajawali RSUP DR. Kariadi Semarang.
Diunduh dari (http://repository.unimus.ac.id/1971/)

Susiati, S., Tahir, S. Z. Bin, Hajar, I.,Tenriawali, A. Y., & Musyawir, M. (2021).
Optimalisasi Masyarakat Desa Namlea Dalam Menghadapi Tanggap Darurat
Pandemi Covid-19. Journal of Community Dedication and Development,1(1), 50–
59.

Makmuriana, L., Pradika, J., Rachmaningrum, R., Wulan, W., Annisa, R., &
Lestari, V. I. (2020). Penyuluhan Cuci Tangan Pada Anak TK Nurul Muslimin
Pontianak. Jurnal ABDIMAS UMTAS,3(1), 162–167.

Susiati, S., Makatita, S. H., Azwan, A., Taufik, T., Musyawir, M., Amir, N. F., &
Indrayani, N.(2021). Edukasi Pola Hidup Sehat dalam Menghadapi Tanggap
Darurat Pandemi Covid-19. Jurnal ABDIDAS, 2(2), 287–296.

Wahyuni, W., & Fatmawati, S. (2020). Peningkatan Pengetahuan Pbhs Dan


Penerapan Cuci Tangan Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Pada Santri Di
Lingkungan Pondok Pesantren.Gemassika,4(2), 197–205.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penyuluhan kesehatan


Lampiran 2. Soal Pretest dan Postest

AYO CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN BAIK DAN BENAR DI ERA
PANDEMI

Nama :
Kelas :
Sekolah :

Bacalah soal-soal dibawah ini dan berilah tanda silang (X) yang menurut kalian benar !
Pretest
1. Apakah kamu pernah mendengar istilah CTPS?
a. Ya
b. Tidak
2. Apa kepanjangan CTPS?
a. Cuci Tangan Pakai Sabun
b. Cuci Tangan Pakai Sunlight
c. Cuci Tidak Pakai Sabun
3. Apakah kamu mengetahui tujuan mencuci tangan dengan baik dan benar?
a. Ya
b. Tidak
4. Apa tujuan CPTS?
a. Mencegah penyakit
b. Supaya tangan kotor.
c. Supaya tangan penuh kuman
5. Apakah kamu mengetahui langkah-langkah melakukan CTPS?
a. Ya
b. Tidak

Posttest

6. Ada berapa langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar?
a. 6 langkah
b. 7 langkah
c. 8 langkah
7. Apa kamu mengetahui kapan waktu cuci tangan yang baik dan benar?
a. Ya
b. Tidak
8. Kapan saat yang tepat untuk mencuci tangan pakai sabun?
a. Sebelum dan sesudah makan
b. Sebelum olahraga
c. Sesudah mandi
9. Apa kamu mengetahui akibat jika tidak mencuci tangan dengan baik dan benar?
a. Ya
b. Tidak
10. Jika ya, Apa akibat yang ditimbulkan jika tidak mencuci tangan?
a. Badan pegal-pegal
b. Diare
c. Malas belajar
11. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencuci tangan dengan sabun secara
efektif?
a. 20-30 detik
b. 45-60 detik
c. 60-120 detik
12. Sabun apa yang cocok untuk mencuci tangan ?
a. Sabun cair
b. Sabun cuci muka
c. Sabun cuci baju
13. Cuci tangan yang benar untuk menghilangkan kuman adalah dengan :
a. Air mengalir
b. Air mengalir+sabun
c. Sabun saja
14. Apa langkah ke 3 mencuci tangan?

a. Sela-sela jari
b. Punggung tangan
c. Telapak tangan
d. Putar-putar ibu jari
15. Apa yang sebaiknya harus dilakukan jika tangan kita terlihat sangat kotor?
a. Dibiarkan
b. Bersihkan menggunakan tissue dan handsanitizer
c. Cuci tangan dengan air dan sabun cuci tangan
Lampiran 3. Lembar SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN PENERAPAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN PAKAI SABUN


DENGAN BAIK DAN BENAR DI ERA PANDEMI

Pokok bahasan : Penyuluhan Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun dengan
Baik dan Benar di Era Pandemi

a. Menjelaskan definisi cuci tangan


b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan

Sasaran :

Siswa Siswi MI NU Tarbiyatul Islam Kelas 6/ Masyarakat Umum yang Berkunjung di


Taman Balai Jagong Kudus

Jumlah sasaran :

- MI NU Tarbiyatul Islam Kudus, Hari Pertama di hadiri 16 siswi dan Hari Kedua
dihadiri 16 siswa
- Taman Balai Jagong Kudus dihadiri oleh 5 orang

Penyuluh :

Mahasiswa STIKES Cendekia Utama Kudus

Jam/waktu :

08.00-08.45 WIB / 45 Menit

Tempat :

Desa Loram Wetan Kudus / MI NU Tarbiyatul Islam dan Taman Balai Jagong Kudus

Hari / tanggal :
25 Oktober 2021-31 Oktober 2021

A. Tujuan Instruksi Umum (TIU)

Tujuan Instruksional Umum


1. Setelah dilakukan Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Bertema PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat) dengan materi tentang 6 Langkah CTPS (Cuci Tangan
Pakai Sabun) dengan Baik dan Benar , para siswa siswi MI NU Tarbiyatul Islam
Kudus diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang cuci tangan 6 langkah.
2. Setelah dilakukan Penyuluhan tentang Penerapan CTPS (Cuci Tangan Pakai
Sabun) diharapkan para siswa mampu mempraktekan cuci tangan 6 langkah
dengan Baik dan Benar.
3. Setelah dilakukan Penyuluhan tentang Penerapan CTPS (Cuci Tangan Pakai
Sabun) dengan Baik dan Benar diharapkan masyarakat yang berkunjung di
Taman Balai Jagong Kudus bisa Mengetahui dan menambah pengetahuan serta
dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menerapkan 6
Langkah CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dengan Baik dan Benar di Era
Pandemi.
B. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung mampu
memahami tentang :
a. Menjelaskan defenisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan

C. Materi
Terlampir

D. Metode
a. Pre test-Post test
b. Ceramah
c. Praktik Melakukan 6 Langkah Cuci Tangan
E. Media
a. Leaflat
b. Power point
c. Video 6 langkah cuci tangan pakai sabun
d. Kuisoner pre test-post test

F. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Siswa dan Siswi


kelas 6A dan 6B MI NU
Tarbiyatul Islam Kudus
1 Pembukaan(5 menit) Pendahuluan
1. Menyampaikan salam 3. Membalas salam
2. Perkenalan 4. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 5. Memberi respon
4. Kontrak waktu
2 Inti (30 menit ) Inti
Penyuluh membagikan Mengerjakan soal pre test
kuisioner pre test
Penyuluh menjelaskan : a. Memperhatikan
3. Menjelaskan penjelasan dan
defenisi cuci tangan mencermati materi
4. Menjelaskan tujuan b. Menanyakan yang
cuci tangan belum jelas
5. Menjelaskan c. Menjawab pertanyaan
manfaat mencuci d. Memperhatikan
tangan jawaban
6. Menjelaskan
dampak jika tidak
cuci tangan
7. Menjelaskan kapan
waktu cuci tangan
8. Menjelaskan enam
langkah cuci tangan Mengerjakan soal post
test
Penyuluh membagikan
soal post test
3 Penutup (10 menit) Penutup
1. Menyimpulkan hasil a. Memperhatikan
penyuluhan b. Membalas salam
2. Memberi salam
penutup

G. Kriteria Pemantauan

1. Pemantauan

a. Input

 Kegiatan penyuluhan dihadiri

- MI NU Tarbiyatul Islam Kudus :


• Hari Pertama di hadiri 16 siswi
• Hari Kedua dihadiri 16 siswa
- Taman Balai Jagong Kudus :
• Dihadiri oleh 5 orang

 Media penyuluhan yang digunakan adalah LCD, Laptop, Banner, PPT dan
Video tentang CTPS, dan Leaflet

 Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 45 menit

 Tempat penyuluhan adalah

- Hari Pertama dan Hari Kedua, di ruang kelas 6 MI NU Tarbiyatul Islam


Kudus
- Hari Ketiga dan Selanjutnya, di Taman Balai Jagong Kudus

 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan


penyuluhan
b. Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

 Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan

 Narasumber menguasai materi dengan baik

c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami materi


penyuluhan
d. Outcome

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang


lebih baik

H. Evaluasi
Siswa Kelas 6 MI NU Tarbiyatul Islam/Masyarakat umum yang berkunjung di Taman
Balai Jagong diharapkan mampu :
a) Mengetahui definisi dari cuci tangan pakai sabun
b) Mengetahui tujuan mencuci tangan pakai sabun
c) Mengetahui manfaat meencuci tangan pakai sabun
d) Mengetahui dampak tidak mencuci tangan
e) Mengetahui kapan waktu mencuci tangan
f) Mempraktikkan cara cuci tangan yang benar

MATERI

Penyuluhan Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Baik dan Benar di Era
Pandemi

A. DefInisi cuci tangan


Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan
air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari
penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
B. Tujuan Mencuci Tangan
1. Menjaga Kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri
C. Manfaat Cuci Tangan
1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain
D. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan
1. Keracunan Bakteri Salmonella

Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi bakteri
salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat.
Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur
bakteri salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran
pencernaan. Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda
keracunan bakteri salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin,
mual dan muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta
bantuan dokter.

2. Keracunan Bakteri E. Colli

Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa mencuci tangan.
Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya jika Anda makan
setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli
bisa masuk ke saluran pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa
menyebabkan diare yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika
tidak segera diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya
gagal ginjal – gejala dan pencegahannya)

3. Resiko Tertular Flu atau Pilek

Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara umum.
Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau
bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung
maka bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar
sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga berpindah lewat saluran
pernafasan.

4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan


Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka bisa
menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak bakteri yang
sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan
yang masuk ke saluran tenggorokan akan berhubungan langsung dengan lendir.
Kemudian bakteri akan tinggal dalam bagian lendir tersebut dan berkembang
dengan pesat. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang
lebih buruk. (baca juga : bahaya radang tenggorokan kronis)

5. Diare

Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena
penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya
sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan
yang bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam
saluran pencernaan bisa menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri
tersebut sehingga membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk
sebaiknya segera kunjungi dokter Anda.

6. Infeksi Penyakit Hepatitis B

Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis B.
Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan penderita sulit
untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah
menular. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah sering mencuci tangan.
Mencuci tangan sebelum makan bisa menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa
menyebar dengan mudah lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang
buruk bisa menjadi tempat endemi hepatitis B. (baca juga : penyebab hepatitis
kronis dan jenis-jenis hepatitis yang perlu diwaspadai)

7. Resiko Infeksi Shigellosis

Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi akibat
jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri. Disentri umumnya
disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Ketika tangan
Anda kotor setelah melakukan berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri
yang bersarang dalam tangan Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu
sendiri atau tangan yang kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang
parah, diare bisa disertai darah dan dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme

Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi
penyakit botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan
tangan yang kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya karena bisa
menyebabkan kematian. Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk
mengurangi potensi bahaya yang lebih buruk. Beberapa tanda infeksi ini adalah
seperti diare, sakit perut, mual, muntah, demam, pandangan kabur dan hilang
kesadaran.

9. Resiko Infeksi Amoebiasis

Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan karena tidak
mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan menyebabkan penderita
mengalami disentri. Jenis amuba penyebab infeksi ini termasuk dalam kelas
Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak hanya menyerang pada saluran pencernaan
namun juga berbagai organ lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam
tubuh dan membutuhkan perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa
mencegah kondisi yang lebih berbahaya.

10. Resiko Radang Pernafasan

Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa
terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa menyebabkan sesak
nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri
atau virus yang masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber
penyebab infeksi bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber
infeksi akan berkembang dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan
penurunan sistem kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber
penyebab penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh
mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan, lingkungan
atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi berbagai bahaya tersebut
maka biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Anda bisa mencoba
untuk melakukan cara mencuci tangan yang benar dan steril agar benar-benar
bersih dan tidak terkena resiko penyakit.

E. Kapan waktu cuci tangan


Waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai berikut:
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah ganti pembalut.
c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
e. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
h. Setelah menangani sampah.
i. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
j. Setelah menggunakan fasilitas umum (misalnya toilet, warnet, wartel, dan lain –
lain).
k. Pulang bepergian dan setelah bermain.
l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
F. Enam langkah cuci tangan
Cara mencuci tangan yang benar
Penularan virus Covid-19 tidak hanya dari droplet melainkan juga bisa lewat kontak
fisik dan benda mati. Olah karena itu, untuk mencegah penularan virus Covid-19
yakni mengurangi intensitas menyentuh wajah setelah bepergian atau setelah
menyentuh barang/benda di tempat umum dengan mencuci tangan dengan benar.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sangat efektif sebagai upaya
pencegahan virus Covid-19. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
disarankan 40-60 detik, sedangkan jika menggunakan hand sanitizer 20-30 detik.
Adapun tata cara mencuci tangan yang benar sebagai berikut :
1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok
kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari-jari tangan mengunci pada telapak tangan kemudian gosok
memutar perlahan. Lalu bilas dengan air bersih dan keringkan.
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Kelompok

1. Penyuluhan di MI NU Tarbiyatul Islam Kudus


Lampiran 5. Dokumentasi Keagiatan Individu

1. Kegiatan penyuluhan Individu di balai jagong oleh Alifia Rizqi Amalia

No Hari/Tanggal Respon Masyarakat Dokumentasi


.
1. 31/10/2021 - Mendengarkan
penyuluhan dengan
baik
- Tidak ada penolakan

2. 31/10/2021 - Merespon
penyuluhan dengan
baik dan berusaha
menerapkan ctps
yang benar
- Suka dengan giftnya
3. 31/10/2021 - Memperhatikan dan
mempraktikkan ctps
- Tidak ada penolakan

4. 31/10/2021 - Respon sangat baik,


mendengarkan
dengan seksama
- Sangat
berterimakasih

5. 31/10/2021 - Terdapat penolakan


ketika dihampiri
- Tetapi setelah
dijelaskan,
mendengarkan
dengan baik

2. Kegiatan penyuluhan Individu di sekitar Pati oleh M. Khoirurrizal Saputra

No Hari/Tanggal Respon Masyarakat Dokumentasi


.
1. 31/10/2021 - Respon baik tidak ada
penolakan
- Setelah mendengarkan
penjelasan, beliau sangat
berterima kasih

2. 31/10/2021 - Respon baik dan bertanya


apa pentingnya cuci tangan
pakai sabun
- mendengarkan penjelasan
dan mulai pentingnya
pentingnya cuci tangan pakai
sabun

3. 31/10/2021 - Respon baik


- tidak ada penolakan,
senang mendengarkan
penjelasan dan mulai
membicarakan tentang
pentingnya cuci tangan pakai
sabun
4. 31/10/2021 - Respon baik
- mendengarkan penyuluhan
CTPS dengan baik
- Senang dengan hadiah
sabunnya

5. 31/10/2021 - berusaha menolak tapi


setelah dijelaskan akhirnya
mau mendengarkan
- awalnya bingung
- Setelah dijelaskan dan
dikasih hadiah langsung
seneng dan mau diajak foto

3. Kegiatan penyuluhan Individu di balai jagong oleh Nanik Siti Rohana

No. Hari/Tanggal Respon Masyarakat Dokumentasi


1. 31/10/2021 - Respon dari
responden sangat
baik
- Ketika di jelaskan
tentang cara mencuci
tangan yang baik dan
benar menggunakan
sabun responden
dapat menerima
dengan baik
2. 31/10/2021 - Tidak ada penolakan
dari responden
- Mendengarkan
penyuluhan CTPS
dengan baik

3. 31/10/2021 - Respon sangat baik


- Responden juga
selalu cuci tangan
menggunakan sabun

4. 31/10/2021 - Memperhatikan
dengan baik ketika
dijelaskan tentang
ctps
- Tidak ada penolakan
dari responden

5. 31/10/2021
- Ketika di jelaskan
tentang ctps
responden sangat
memperhatikan
setiap langkah-
langkah yang telah
di contohkan,
responden juga dapat
menerima dengan
mudah
- Tidak ada penolakan
dari responden

4. Kegiatan penyuluhan Individu di balai jagong oleh Novita Indiani

No Hari/Tanggal Respon Masyarakat Dokumentasi


.
1. 31-10-2021 - Mendengarkan
dengan baik
- Tidak ada ponalakan
2. 31-10-2021 - Respon sangat baik
- Jadi lebih tau apa itu
CTPS

3. 31-10-2021 - Memperhatikan
penjelasan dari kita
- Sangat responsive

4. 31-10-2021 - Responden selalu


cuci tangan pakai
sabun
- Responden sangat
merespon dengan
baik
5. 31-10-2021 - Memerhatikan apa
yang kita jelaskan
tentang apa itu CTPS
- Tidak ada penolakan

5. Kegiatan penyuluhan Individu di balai jagong oleh Shinta Ayu Pratama

No Hari/Tanggal Respon Masyarakat Dokumentasi


.
1 31/10/2021 - Menerima dengan
baik ketika hendak
diberikan penyuluhan
CTPS
- Mendengarkan ketika
dijelaskan.
- Mudah mengerti dan
menumbuhkan
kesadaran ingin
CTPS dirumah
dengan menerapkan
6 langkah cuci
tangan sesudah
beraktivitas.
2 31/10/2021 - Responden awalnya
menolak karena
sudah selalu cuci
tangan pakai sabun
tetapi tidak
menggunakan 6
langkah cuci tangan
dengan benar.
- Ketika dijelaskan
akhirnya merespon
dengan baik karena
responden bisa
mengetahui 6
langkah cuci tangan
dengan benar.
- Responden akan
menerapkan 6
langkah CTPS
dengan benar.
3 31/10/2021 - Responden merespon
penyuluhan dengan
baik.
- Mendengarkan ketika
dijelaskan.
- Responden
berterimakasih
karena selain sudah
di jelaskan CTPS
yang benar juga
diberi hadiah sabun
cuci tangan.
- Tidak ada penolakan.
4 31/10/2021 - Responden sangat
ramah
- Ketika diberikan
penyuluhan
responden sangat
menerima dan
mendengarkan
dengan baik
- Setelah diberikan
penyuluhan
responden
berterimakasih
karena bisa
mengetahui 6
langkah CTPS yang
benar sehingga bisa
mengajari anaknya
untuk hidup bersih
dan sehat dengan
menerapkan 6
langkah CTPS
5 31/10/2021 - Sangat merespon
dengan baik ketika
hendak diberikan
penyuluhan.
- Responden fokus
mendengarkan ketika
diberikan
penyuluhan.
- Tidak ada penolakan.
- Responden senang
dan berterimakasih.
Lampiran 6. Lembar Bimbingan
Lampiran 7. Progress per-minggu
LEMBAR PROGRESS PER-MINGGU

Dosen Pembimbing : Risna Endah Budiati, S.KM, M.Kes (Epid)

No. Hari/ Progress report Dokumentasi TTD


Tanggal Dosbing
1. Senin/ 11 Pembuatan Media
Oktober Leafflet oleh Novita
2021 Indriani
Koreksi :
1. Penambahan warna
karena sasaran siswa
SD.
2. Penambahan logo
STIKes Cendekia
Utama Kudus dan
tulisan Prodi
Kesehatan
Masyarakat

2. Selasa/ 12 Pembuatan Media PPT


Oktober oleh Nanik Siti Rohana
2021 Koreksi :
1. Penambahan
berapa waktu
efektif cuci tangan
2. Penambahan
Video
3. Jum’at/ 15 Pembuatan media video
Oktober oleh M. Khoirurizal
2021 Saputra dan media
standing banner oleh
Alifia Rizqi Amalia
Koreksi :
1. Penambahan
identitas
kelompok,
gambar tangan
diperkecil.
2. Penambahan
keefektifan
macam-macam
sabun
3. Penambahan
penyakit yang
diakibatkan tidak
cuci tangan

4. Senin/ 18 Pembuatan SAP oleh


Oktober Shinta Ayu Pratama
2021 Koreksi :
1. Materi harus sama
dengan PPT
2. Referensi dari
web
3. Penambahan
persepsi ctps
4. Penambahan
manfaat ctps
5. Penambahan
pengertian ctps
6. Perbedaan sabun
cair dan sabun
batang
5. Jum’at/ 22 Pembenahan media
Oktober leaflet oleh Novita
2021 Indriani, media PPT oleh
Nanik Siti Rohana, media
video oleh M. Khoirurizal
Saputra, media standing
banner oleh Alifia Rizqi
Amalia dan SAP dengan
soal pretest posttest oleh
Shinta Ayu Pratama

6. Minggu/ 24 Persiapan PKL Promkes


Oktober di MI NU Tarbiyatul
2021 Islam dan pembuatan
pamphlet online
Lampiran 8. Lembar Penilaian
Lampiran 9. Desain plakat kenang-kenangan
Lampiran 10. Desain Stiker
Lampiran 11. Desain leaflet
Lampiran 12. Desain Standing Banner
Lampiran 13. Desain Pamphlet

Anda mungkin juga menyukai