Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kemitraan Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu:
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Program
Pemberdayaan Masyarakat”. Dalam penyusunan makalah ini penyusun mendapatkan arahan
dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai rencana
dan target yang telah ditentukan. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Nurdahlia, S.Pd., MKM selaku dosen pengajar mata kuliah Kemitraan Promosi
Kesehatan yang telah memberikan pengarahan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya.
2. Orang tua kami tercinta yang telah membantu, mendoakan, memotivasi, dan menanti
keberhasilan kami.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penyusun berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB IPENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................... 2
BAB IIPEMBAHASAN........................................................................................................... 3
2.1 Konsep Pengembangan Masyarakat...................................................................................3
2.2 Isu Masalah Sebagai Program Pemberdayaan Masyarakat.............................................3
2.3 Strategi Pemberdayaan Masyarakat...............................................................................4
2.4 Contoh Program Pemberdayaan Masyarakat dan Perencanaan Kemitraan Program
Jamban Sehat...................................................................................................................... 5
BAB IIIPENUTUP................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nation, 2015). Di Afrika terdapat 215 warga masih BAB di sembarang tempat, bahkan hanya
10% wilayah afrika yang mengalami penurunan kebiasaan BAB di sembarang yaitu ethiopia,
dan angola (Galan, 2013).
Terkait hal tersebut maka dalam promosi kesehatan adalah salah satunya melalui
empowerment atau pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, pada makalah ini akan
dibahas terkait pengembangan masyarakat dalam promosi kesehatan untuk meminimalisir
penyakit-penyakit yang muncul atau isu kesehatan yang biasa terjadi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
masih banyak masyarakat yang tidak memperhatikan sanitasi di lingkungan sekitar bahkan
tiap keluarga.
Jangankan untuk memikirkan lingkungan sekitar dan rumah yang sehat, jarak antara
jamban dan pusat air bersih pun tidak terpikirkan. Masih banyaknya masyarakat yang tidak
terlalu mementingkan keberadaan jamban dalam keluarganya membuat sanitasi semakin
memburuk. Pemerintah setempat juga tidak begitu memperhatikan akan hal tersebut,
membuat lemahnya kebijakan ataupun penanggulangan permasalahan sanitasi khususnya
jamban keluarga.
Jelas, kondisi ini berpengaruh buruk pada kesehatan dan berpotensi menimbulkan
penyakit seperti diare. Penyakit ini dapat menyebar karena kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya sanitasi dan minimnya ketersediaan jamban yang bersih dan sehat di
lingkungan sekitar. Oleh karenanya sanitasi difokuskan pada ketersediaan jamban sehat demi
menurunkan angka kesakitan dan pengendalian masalah kesehatan di masyarakat. Selain itu
diperlukan kolaborasi atau kerjasama berbagai pihak antar mitra dan stakeholder untuk
mengatasi masalah kesehatan di Kota Payakumbuh ini.
4
pemberdayaan masyarakat menjadi pengurus tingkat desa dan memberikan
penyadaran kepada masyarakat bahwa mereka memiliki potensi untuk membuat
jamban.
2. Penguatan
Tahap penguatan dilakukan melalui kegiatan penyuluhan, promosi, sosialisasi dan
kampanye jamban sehat serta memenuhi kebutuhan yang menunjang kemandirian
masyarakat dengan pengalokasian anggaran dan pemberian stimulan jamban sehat.
3. Perlindungan
Dinas Kesehatan tidak membedakan warga berdasarkan tingkat ekonomi namun lebih
mengutamakan pencapaian target akses jamban sehat oleh masyarakat. Melalui upaya
tersebut masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengakses jamban
sehat sehingga tidak ada diskriminasi.
4. Penyokongan
Dinas Kesehatan memberi bimbingan bagi kader kesehatan dan pelatihan wirausaha
sanitasi (WUSAN). Setelah adanya bimbingan, diberikan pendampingan saat
perencanaan hingga pelaksanaan program serta dilakukan sosialisasi tentang adanya
WUSAN sebagai dukungan kepada WUSAN. Dinas Kesehatan juga memberikan
reward kepada daerah berupa material untuk membuat jamban dan Deklarasi Stop
BABS (Buang Air Besar Sembarangan) berdasarkan akses jamban sehat di daerah
tersebut.
5. Pemeliharaan
Monitoring dilakukan dengan cara mendata akses masyarakat terhadap jamban sehat
dan mengingatkan masyarakat melalui kontrak berisi janji untuk membuat jamban.
Monitoring bertujuan untuk menjamin terjadinya keseimbangan distribusi kekuasaan
dalam masyarakat dan untuk menjamin keselarasan dan keseimbangan yang
memungkinkan setiap orang berusaha, ditandai dengan adanya pembagian tugas
dalam setiap pelaksanaan program.
5
Jamban sehat adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa
leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran air untuk
membersihkannya.
Jamban yang baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal,
yaitu: melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit; melindungi dari gangguan estetika,
bau dan penggunaan saran yang aman; bukan tempat berkembangnya serangga sebagai
vektor penyakit; melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan .
Menurut Wibowo et, al. (2004) terdapat hubungan antara tempat pembuangan kotoran
dengan kejadian diare, tempat pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan
memperpendek rantai penularan penyakit diare, sehingga tempat pembuangan tinja yang
tidak memenuhi syarat sanitasi akan meningkatkan resiko terjadi diare.
6
2. Identifikasi Calon Mitra Potensial
Terkait hal tersebut, tim promotor bekerjasama dengan sasaran kemitraan yang
berperan mengatasi penyebab masalah kesehatan diare dan sanitasi di Payakumbuh
antara lain:
Sasaran
1. Ketua RT/RW
2. Lurah
3. Ketua Desa
3. Merumuskan Tujuan dan Peran Mitra
Tujuan dari program jamban sehat di Kota Payakumbuh adalah untuk meningkatkan
status kesehatan masyarakat dan mengatasi masalah kesehatan diare dan sanitasi
lingkungan di Kota Payakumbuh.
Adapun peran mitra dalam hal tersebut adalah sebagai berikut:
- Mitra yang bersangkutan akan menjadi pendukung keberhasilan program
kesehatan yang ditujukkan untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi di
Kota Payakumbuh
- Menjadi salah satu agent of change perilaku masyarakat yang kurang baik
menjadi lebih baik dalam hal kesehatan
- Membantu menjadi pengelola dalam perancangan program kesehatan yang
digaungkan
- Pendukung atau penyedia sumber daya manusia maupun anggaran pada
kebutuhan program promosi kesehatan yang dijalankan.
4. Menyiapkan diri
Untuk dapat melakukan kemitraan, dibutuhkan kesiapan diri promotor kesehatan,
seperti mengetahui dan memahami konsep tujuan kemitraan yang digalangkan,
mengetahui capaian dari jamban sehat, dan sasaran dari program jamban sehat serta
media maupun materi beserta alasan kuat pengadaan program yang akan digunakan
dan disampaikan pada saat melakukan kemitraan kepada stakeholders.
5. Membangun Kesepakatan Kerjasama Kemitraan
Setelah mitra memiliki perannya masing masing untuk mengatasi masalah kesehatan
di Kota Payakumbuh dan memiliki tujuan yang sama, dilakukan kesepakatan agar
program kemitraan tersebut dapat dijalankan
6. Merumuskan rencana kerja kemitraan
7
Setelah disepakati, calon mitra ini dapat menyusun rencana kerjanya melalui gagasan
ide dan tujuan yang akan dicapai. Yaitu dengan melakukan advokasi dengan
pemerintah setempat akan masalah ini dan penyelesaian masalah melalui kemitraan,
kemudian pendekatan dengan ketua RT setempat agar dapat dilakukan kerjasama.
Setelah itu dilakukannya pendidikan kesehatan tentang pentingnya menjaga
lingkungan sekitar, makanan sehat, dan jamban sehat, kemudian koordinasi dalam
pembangunan jamban sehat antar mitra donatur dan dan pemerintah setempat.
7. Melaksanakan kerjasama
Setelah adanya rencana kerja, tokoh mitra terkait menjalankan rencana kerja tersebut.
Mulai dari advokasi dengan pemerintah setempat terkait kemitraan ini. Lalu jika telah
disetujui, kader, ketua RT beserta promotor kesehatan melakukan pendekatan kepada
masyarakat setempat dibantu tokoh masyarakat. Setelah itu, promotor kesehatan
berusaha meyakinkan masyarakat dengan memberikan edukasi terkait pentingnya
kesehatan lingkungan masyarakat dan sanitasi lingkungan untuk mengatasi masalah
kesehatan di Payakumbuh. Promotor juga memberitahu mengenai pentingnya jamban
sehat bagi masyarakat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Setelah itu,
kita bisa menggalang kemitraan kembali dengan para donatur melalui dana
masyarakat dan subsidi pemerintah terkait pembangunan jamban sehat di Kota
Payakumbuh. Setiap bulannya juga nanti tim kesehatan, promotor kesehatan dan
kader setempat dapat melakukan pemantauan rutin dari rumah ke rumah agar
masyarakat dapat merasa diperhatikan sehingga mereka dapat menyadari akan
kesehatan lingkungannya.
Setelah menginformasikan dengan jelas dan rinci terkait program promosi kesehatan
yang diinginkan serta tujuan dari kemitraan, maka pihak promotor kesehatan dan
mitra-mitra yang bersangkutan memiliki kesepakatan bersama melalui MoU
(memorandum of understanding) yang dibuat dengan penandatanganan pihak-pihak
yang terlibat sebagai bukti fisik kemitraan yang dijalankan.
8
dinilai masih belum efektif maka dibutuhkan evaluasi untuk kesuksesan
pemberdayaan jamban sehat dan kegiatan pemberdayaan lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada masyarakat
langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi kesehatan). Bentuk
kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan seperti edukasi
pendidikan kesehatan, penyuluhan kesehatan, atau sosialisasi dan pengorganisasian serta
pengembangan masyarakat dalam bentuk koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan
masyarakat.
Strategi pemberdayaan masyarakat dalam promosi kesehatan adalah ditujukan agar
masyarakat lebih mudah untuk mengingat dan menerapkan pesan-pesan yang berkaitan
dengan kesehatan dalam kehidupan sehari-harinya. Pemilihan strategi promosi kesehatan
dapat melalui ceramah, media massa, door-to-door consultation, instruksi individual,
simulasi atau role play, dan sebagainya. Dalam pemilihan strategi promosi kesehatan pun ada
aturan-aturan tersendiri, intinya adalah agar strategi promosi kesehatan program-programnya
semakin berkembang dan tidak salah sasaran.
3.2 Saran
Makalah yang disusun ini diharapkan dapat membantu para pembaca khususnya kita,
calon promotor kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam rangka
memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan
dengan promosi kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan
kita sebagai penyuluh kesehatan dapat menjadi bagian dari pembangunan kesehatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11