Anda di halaman 1dari 5

PEREMPUAN YANG DI TINGGALKAN

( intro music 1 masuk )


- sepasang kasih bertukar rindu

- berjabat tangan melewati waktu

- berjalan melangkahi zaman zaman

- sampai ia terbangun penuh kesadaran

- angin angin bertiup kencang

- menghamburkan rasa

- berterbangan tanpa arah

- tanpa tahu jalan pulang

- derai derai debu semakin semarak

- menari nari kegirangan

- menanam luka yang tak kunjung pulih

- meninggalkan tanya

- semua hancur berantakan

- mampus kau terkoyak luka

( fade in )

dimana? dimana kekasihku?apa yang terjadi dengannya? tidak,tidak mungkin itu terjadi,semua itu
hanya rekaan belaka bukan? kembalikan cepatt!! . siapa yang mengambil kekasihku?? ( menangis )

waktu itu pada hari sabtu tepatnya pukul 7 WIB suara suara hewan malam berpesta pora merayakan
malam itu.tumbuhan mendayu dayu tertiup angin suir. Bulan kini menunjukan dirinya ,tak lagi
bersembunyi di balik mega mega .di taman,ya tepatnya di taman kota Aku bersama kekasihku saling
bertukar cerita suka dan duka,lika liku kehidupan bagaimana hebohnya dunia luar menanggapi
persoalan negara yang tiada habisnya,saat itu aku bersender di bahunya,menatapi wajahnya yang di
penuhi ketenangan yang entah aku tidak tau munculnya darimana,aku mencoba sedikit
menggodanya dengan rayuan khasku yang sedikit jahil.

" sayanggg....bagaimana jika suatu saat nanti aku sudah tidak di bumi lagi? apakah kamu akan
merasa kehilangan? atau kamu akan mencari perempuan lain ?

dengan tenang ia menjawab pertanyaan yang menurutku itu tidak terlalu penting penting amat,ia
menjawab sembari mengelus rambutku.

" aku pasti akan benar benar merasa kehilangan jika kamu pergi dari bumi ini,dan untuk mencari
sosok panggganti mungkin rasanya akan sangat sangat sulit,seperti halnya aku mencari jarum di
dalam tumpukan pensil atau mencari sebongkah emas di tukang rongsokan, itu rasanya sangat sulit"

setelah itu ia memberikan senyuman yang berada di bibirnya itu kepadaku, seakan akan aku melihat
bulan purnama indah yang bersarang di bibirnya atau melihat senja di pinggir pantai yang penuh
dengan ketenangan. malam yang indah.

tak lama itu aku dan kekasihku pun beranjak pulang,ia mengantarku mengenakan motor
antiknya,vespa.motor yang biasa ia pakai kemana pun,kerja,pariwisata,belanja atau hanya sebatas

membeli rokok di warung. sesampainya di rumah aku langsung masuk kedalam setelah aku
berpamitan kepada kekasihku itu.

waktu terus berputar tanpa henti,aku merapihkan kasurku sembari menunggu kabar darinya sudah
sampai atau belum,namun tak lama dari aku merapihkan tempat tidurku, aku mendapati sebuah
telepon dari nomer yang tak di kenal.

" apakah benar ini kekasihnya ? saya dari pihak rumah sakit panti sehat,saya harap anda segera
menuju rumah sakit panti sehat di karenakan kekasih anda mengalami kecelakaan"

aku panik, segera ku bergegas menuju lokasi yang di beritahukan tadi , sepanjang jalan itu rasa panik
bercampur aduk tidak karuan.

sesampainya di rumah sakit segera ku menuju ugd namun sebelum sesampainya di ugd aku di tahan
oleh seseorang yang sedikit gemuk mengenakan kacamata bulatnya tak lupa stetoskop yang
melingkari lehernya,ya itu adalah dokter yang menangani kekasihku, dengan wajah yang sedikit
meyakinkan seakan akan ia ingin aku tenang dan tidak bersikap gegabah.
" apakah benar anda kekasihnya?"

" i..i.iyaa" aku menjawabnya sedikit kaku

" saya mohon anda tenang dan tidak bersikap gegabah terlebih dahulu karena..."

entah apa yang merasuki diri ini rasa tak sabar dan cemas sudah benar benar di ujung tanduk, rasa
ingin menerobos ruangan itu benar benar sudah tidak bisa tahan.

" ada apa dengan kekasihku dok? apakah semuanya baik baik saja? katakan dok,cepat. aku ingin
segera menemui kekasihku . ia sekarang membutuhkanku" ( panik )

aku sembari menangis meminta mohon agar segera dapat masuk ke dalam ruangan itu.

dengan tarikan nafas yang agak berat dokter itu memperbolehkanku masuk ke dalam

" baiklah, aku mengijinkanmu masuk namun..."

segara aku berlari tanpa menghiraukan perkataan dokter itu. namun sedapatnya aku di dalam aku
menangis berteriak. entah suaraku terdengar oleh pasien pasien lainnya atau tidak aku tidak
memperdulikan itu.

aku melihat kekasihku yang tertutupi kain dari kepala sampai ujung kakinya. perlahan ku mendekati
dan membuka kain yang menutupi wajahnya. aku ingin melihat wajah kekasihku.

rasa sakit ysng seakan akan dadaku tertancap 1000 paku,duniaku hancur berantakan.mimpi dan
angan angan seperti berterbangan kesana kemari.hidupku hancur.benar benar hancur . air mata yang
terus membanjiri pipi terus mengalir membasahi pipiku. aku terus memeluk tubuh itu.

" kasihku, baru saja kita berbagi cerita indah dan memeluk kasih memandang bulan purnama,"

sambil terisak tangis aku terus memeluk kekasihku yang sudah terbujur kaku.
" hai kasihku, apa kamu mau mendengarkan kisah yang begitu seru? atau kau ingin mendengarkan
puisiku? jawablah kasihku.jawablah aku membutuhkan jawaban itu!. aku ingin mendengar suaramu.
ku mohon jawablah !"

tangisku semakin pecah mmeratapi kepergiannya.

( music 2 )
- kini kau pergi termakan angin

- menggugurkan bunga bunga

- meninggalkan luka luka

- mawar telah kehilangan warnanya

- dan kini menjadi kelabu

- kehilangan pemiliknya

dokter segera menenangkanku agar aku tidak semakin menjadi jadi. dan segera ku antar pulang oleh
pesuruh dokter agar aku tenang. setibanya di rumah aku masih saja meneteskan air mata sembari
duduk termenung di dalam kamar sendirian tanpa ada siapapun yang menenangkanku.sedikit demi
sedikit kejiwaanku mulai terganggu.aku mulai berkhalusinasi bahwa akan ada orang yang ingin
menyelakai dan merebut kekasihku.

" jangann!! jangan mendekat! kau tidak boleh menyelakai kekasihku.itu punyaku"

" kasihku lihat , aku sedang memainkan pedang,aku berjanji akan menjagamu! siapapun tidak ada
yang boleh menyentuh dia, kalau ada nih dug..dug..dug ( memukul dadanya ) lawan aku dulu, ha ha
ha ha"

" hiieekkyaaaaa..ayoo kasihku.. ha ha ha ha "

aku terus berteriak dari malam sampai pagi sehingga salah seorang tetangga merasa heran dan
mengecek ke rumahku. ia terkejut bukan main ketika melihatku seperti orang kerasukan. darah terus
mengalir dari tanganku karena ia melihat aku tengah memegang sebuah cutter. dengan panik segera
ia menelepon petugas rumah sakit jiwa dan aku di bawanya.
sesampainya di rumah sakit jiwa itu bayang bayang kekasihku masih saja terus menghantuiku.aku
benar benar tidak bisa menerima kenyataan bahwa kekasihku sudah benar benar pergi. tidak ikhlas
rasanya jika harus menerima kenyataan itu. sehingga aku terus berharap agar aku pun bisa
menyusulnya dan segera bertemu dengannya. aku ingin mati saja aku tidak kuat menjalani ini
semua.tolong ijinkan aku bertemu kekasihku itu. aku ingin mati.aku ingin mati!!

( music 2 masuk )
( fade out )
( black out )

mati !! ( teriak )

selesai

Anda mungkin juga menyukai