Anda di halaman 1dari 3

N TUJUAN/ INDIKATOR FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG

O SASARAN
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya Populasi Sapi  Tingkat mortalitas sapi Ketersediaan lahan
produksi Potong (ekor) yang tinggi akibat dari perkebunan yang luas
peternakan wabah penyakit mulut dan guna integrasi sapi dan
kuku (PMK) dan penyakit kelapa sawit
PHMS (Penyakit Hewan Tersedianya fasilitator IB
Menular Strategis) guna meningkatkan
 Ketersediaan pakan kualitas ternak
hijauan bernutrisi yang Tersedianya bibit/straw
terbatas yang berkualitas
 System pemeliharaan
kebanyakan masih bersifat
ekstensif (diumbar)
 Kurangnya modal dan
teknologi peternakan yang
dimiliki oleh petani
peternak
 Harga pakan yang tinggi
 Kurangnya kualitas SDM
peternak
 Rendahnya efisiensi
reproduksi sapi
 Tingginya angka
pemotongan betina
produktif

Populasi Kerbau  Tingkat mortalitas sapi Ketersediaan lahan


(ekor) yang tinggi akibat dari perkebunan yang luas
wabah penyakit mulut dan Tersedianya fasilitator IB
kuku (PMK) dan penyakit guna meningkatkan
PHMS (Penyakit Hewan kualitas ternak
Menular Strategis) Tersedianya bibit/straw
 Ketersediaan pakan yang berkualitas
hijauan bernutrisi yang
terbatas
 Sistem pemeliharaan
kebanyakan masih bersifat
ekstensif (diumbar)
 Kurangnya modal dan
teknologi peternakan yang
dimiliki oleh petani
peternak
 Harga pakan yang tinggi
 Kurangnya kualitas SDM
peternak
 Rendahnya efisiensi
reproduksi kerbau
 Tingginya angka
pemotongan betina
produktif

Populasi Kambing  Minimnya pengetahuan  Ketersediaan lahan


(ekor) peternak tentang yang luas
manajemen kesehatan
ternak
 Tingkat efisiensi reproduksi
masih belum optimal
 Perkawinan ternak yang
tidak dilakukan secara
terencana
 System pemeliharaan yang
masih kebanyakan semi
intensif
 Pakan yang kurang
berkualitas serta harga
pakan yang tinggi

Populasi Domba  Minimnya pengetahuan  Ketersediaan lahan


(ekor) peternak tentang yang luas
manajemen kesehatan
ternak
 Tingkat efisiensi reproduksi
masih belum optimal
 Perkawinan ternak yang
tidak dilakukan secara
terencana
 System pemeliharaan yang
masih kebanyakan semi
intensif
 Pakan yang kurang
berkualitas serta harga
pakan yang tinggi

Populasi Ayam  Serangan penyakit  Ketersediaan lahan


Buras (ekor)  Serangan predator yang luas
 Rendahnya tingkat
pengetahuan peternak
 DOC sulit didapat
 Harga pakan yang mahal

Populasi Ayam  Serangan penyakit  Ketersediaan lahan


Ras Petelur (ekor)  Serangan predator yang luas
 Rendahnya tingkat
pengetahuan peternak
 DOC sulit didapat
 Harga pakan yang mahal

Populasi Ayam  Terbatasnya ketersediaan  Ketersediaan lahan


Ras Pedaging modal dalam membangun yang luas
(ekor) usaha ternak broiler
 Kurangnya ketersediaan
sarana dan prasaranan
produksi
 Manajemen
pemeliharaan/keterampila
n peternak yang belum
memadai
 Tingkat mortalitas yang
tinggi karena penyakit

Populasi Itik  Manajemen  Ketersediaan lahan


(ekor) pemeliharaan/keterampila yang luas
n peternak yang belum
memadai
 Tingkat mortalitas yang
tinggi karena penyakit
 Kualitas SDM yang masih
kurang

Meningkatnya  Dana APBD Daerah yang  Kebutuhan jalan


jalan produksi terbatas produksi pertanian
(meter) tinggi

Terlaksananya  Keterbatasan biaya guna  Populasi sapi yang


Gertak pembelian hormon banyak sehingga tidak
sinkronisasi Birahi  Kualitas reproduksi sapi kesulitan dalam
(Dosis) betina yang masih rendah mendapatkan akseptor
 Ketersedian SDM guna
sinkronisasi birahi terbatas

Bimbingan teknis  Keterbatasan anggaran  Ketersedian limbah


penggunaan dari APBD pertanian yang
limbah pertanian  Rendahnya minat melimpah, seperti
dan perkebunan masyarakat dalam pelepah pohon kelapa
sebagai pakan pengolahan limbah sawit
ternak pertanian
(kelompok)  Teknologi pengolahan
limbah yang belum
memadai

Tersedianya  Keterbatasan dana  Masyarakat


alat/mesin  Biaya alat/mesin kebanyakan memiliki
peternakan (unit) peternakan cenderung usaha peternakan
mahal sehingga ketersediaan
alat peternakan sangat
berpengaruh positif
guna meningkatkan
produktifitas ternak

Pemberdayaan  Kurangnya minat  Potensi wilayah guna


Kelompok masyarakat dalam pemberdayaan
Budidaya pembelajaran budidaya budidaya peternakan
 Kualitas sumber daya sangat mendukung
manusia yang rendah
 Minimnya teknologi yang
ada
 Keterbatasan pemberian
bantuan modal
dikarenakan terbatasnya
anggaran APBD yang
dimiliki

Jumlah peternak  Masih rendahnya  Ketersediaan lahan


yang dibina pengetahuan para petani pekarangan yang luas
tentang  Partisipasi masyarakat
pemanfaatan masih rendah
pekarangan  Keterbatasan biaya dalam
sebagai sumber pembinaan
hijauan pakan
ternak

Anda mungkin juga menyukai