Anda di halaman 1dari 26

KULIAH KEDUA

Ruang lingkup
Permasalahan
Komposisi kimia

Undang Undang
Batang Ilmu dan Pengertian Benih
Pertanian
Perkebunan Budidaya Pertanian
(Agronomi, Hortikultura)
Perlindungan Tan.
Ilmu Tanah
Teknologi Hasil
Peternakan Pertanian
Produksi Ternak AGROTEKNOLOGI
Nutrisi
Tek.hasil Ternak
PERTANIAN
Kehutanan
Perikanan
Silvikultur
BENIH
ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH
Ilmu yang mempelajari secara
komprehensif (menyeluruh)
proses dan fungsi yang
berlangsung secara simultan dan
berkesinambungan dari
pertumbuhan dan perkembangan
biji hingga menjadi benih
BATASAN BENIH
Tingkatan Batasan
Struktural Benih secara anatomi sebagai bakal
biji yang dibuahi

Fungsional Biji tumbuhan yang digunakan


untuk tujuan budidaya

Agronomi Sarana produksi menghasilkan


tanaman yang mampu berproduksi
maksimum, menguntungkan dan
melestari.
Teknologi Memiliki identitas genetik yang jelas
sehingga mampu menghasilkan
pertanaman homogen yang mampu
mempertinggi efisiensi agronomi

Bioteknologi Mampu melaksanakan secara efisien


dan menghasilkan tanaman hasil
rekayasa genetik
KONTEKS TEKNOLOGI BENIH
KONTEKS TEKNOLOGI BENIH
KONTEKS TEKNOLOGI BENIH

Benih terstruktur sebagai bakal biji yang


dibuahi, fungsional merupakan biji tumbuhan
untuk tujuan pertanaman, yang dalam
konteks agronomi menjadi sarana produksi
maksimum, dan dalam konteks teknologi
benih mampu melestarikan identitas genetik
dengan mencapai derajat kemurnian genetik
setinggi-tingginya, serta dalam rekayasa
bioteknologi merupakan produk artifisial yang
sangat spesifik dan efisien.
Benih adalah cikal bakal tanaman atau
hewan ternak atau hayati ekonomis lainnya
yang dipilih dari hasil reproduksi baik
secara generatif, vegetatif atau cloning.

 Benih tanaman = generatif dan atau vegetatif


 Ternak = sperma atau telur
 Ikan = nener, benur, burayek

Satu untuk semua


Benih = sentuhan manusia
 dengan mulainya manusia menanam
merupakan ciri awal budaya pertanian,
maka lahirlah fungsi benih adalah lahirnya
pula budaya pertanian
 biji dan benih dapat dibedakan, maka
sudah berada pada taraf fungsional
Teori Kesejajaran Dalam Matriks
(Sadjad, 1993)
Budaya Tani Budaya Benih
Tatara Orientasi Upaya
n Batasan Status mutu Identitas Identitas Teknologi
STATUS Pengusaha menghasilkan Fungsi benih
pengertian benih genetik fisiologi industri
tani benih

V Berkaidah Efisiensi Diproduksi Biotekno Benih Sarana produksi Hibridoma, Berorientasi Canggih
bioteknologi maksimal secara logis artifisial pertanian genetik sangat pada
non agronomi manufaktural bersertifikat bioteknologi spesifik konsumsi
(Canggih) energi

IV Agronomi Berproduksi Diproduksi Tekno Benih alami, Sarana produksi Kultivar yg Vigor tinggi Maju
teknologi plus maksimal dengan hasil logis bersertifikat lestari yg jelas genetik,
(modern) yang lestari yang bermutu biokonservatif homogen
baik dan benar,
berserifikat

III Agronomi Berproduksi Diproduksi dgn Agro Benih Sarana produksi Jelas spesies, Viabel Madya
teknologi minim maksimal hasil yg nomis bermutu non maksimum belum varietas potensial
(Madya) bermutu baik sertifikat yang jelas
genetik

II Tani non Asal Diproduksi Fungsi Benih non Sarana produksi Spesies Viabel Sederhana
agronomi berproduksi untuk sendiri onal mutu non
(Sederhana) komersial

I Berkelana Asal hidup Non benih Struktural Biji non Tidak ada Tidak ada Tidah ada minim
(primitif) benih
Peranan Benih dalam Budidaya Tanaman

•Mutu Fisiologi
•Mutu Fisik
•Mutu Genetik

Nilai Tambah

* Meningkatkan produksi (% ?)
* Menghemat tenaga kerja (?)
* Menghemat waktu (lama ?)
MEMBANGUN GENERASI
PENELITI
Penggerak

Kelompok Peneliti 1 Kelompok Peneliti 2 Kelompok Peneliti 3


UNTAD UNTAD 2 UNTAD 3
UU RI No. 12 tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman
dan PP No. 44 tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman
terus dipacu dengan upaya pemasyarakatan, pemahaman, dan
penerapan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
 Secara bertahap mengalihkan usaha perbenihan kepada
swasta, sesuai dengn tahap perkembangan komoditas yang
bersangkutan dan mempercepat proses pengalihannya.

 Meningkatkan kemampuan pengadaan dan penyaluran


benih bermutu dari varietas unggul mulai dari benih sumber
sampai benih sebar.
 Meningkatkan kemampuan semua institusi perbenihan
yang terkait dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
mulai dari BBN, lembaga penelitian, produse benih, dan
pengawasan mutu serta pengembangan sumberdaya
manusia ;
 Mengarahkan produksi benih melalui sistem sertifikasi.
KOMPOSISI KIMIA BENIH

Kandungan dan Komposisi Senyawa Kimia Benih

Faktor Genetik Faktor Lingkungan

1. Karbohidrat
www.themegallery.com

2. Lemak
3. Protein
4. Senyawa penghambat dan
pemacu perkecambahan
KIMIA BENIH

Cadangan makanan dalam benih


(1) Karbohidrat
(2) Lemak
(3) Protein

Tidak berperan sebagai cadangan


makanan
(1)Tannin
www.themegallery.com

(2)Alkaloid
(3)Glukosid
(4)Phytin
(5)ZPT

Company Logo
Struktur dan Komposisi Benih dan Tempat Penyimpanan Cadangan Makanan
(Breadbear, 1972)
www.themegallery.com
Struktur dan Komposisi Benih dan Tempat Penyimpanan Cadangan Makanan
(Breadbear, 1972)
www.themegallery.com
AVERAGE CHEMICAL COMPOSITION OF SEEDS

No. PLANT PROTEIN LIPID


(%) (%)
01. Acorn 3,2 10,7
02. Berley 8,7 1,9
03. Bean, Mung 23,6 0,2
04. Bean, Navy 22,9 1,4
05. Bean, Pinto 22,5 1,2
06. Beechnuts 15,0 30,6
07. Buckwheat 10,3 2,3
08. Chickpeas 20,3 4,3
09. Cottonseed kernel 38,4 33,3
10. Flaxseed 24,0 35,9
11. Kafir grain 11,0 2,9
12. Mustard, Wild 23,0 38,8
13. Oats 12,0 4,6
14. Peas 23,4 1,2
www.themegallery.com

15. Peanut 30,4 47,7


16. Rape 20,4 43,6
17. Rice 7,9 1,8
18. Rye 12,6 1,7
19. Soybean 37,9 18,0
20. Sunflower 16,8 25,9
21. Veatch 29,6 0,8
22. Wheat 13,2 1,9
SUMBER: MORRISON, 1961. Company Logo
CHEMICAL COMPOSITION OF DIFFERENT PARTS OF
CORM SEED

No. CHEMICAL ENTIRE ENDOSPERM EMBRYO PERICARP


SEED -TESTA
01. Starch 74,0 87,8 9,0 7,0
02. Sugars 1,8 0,8 10,4 0,5
03. Oil 3,9 0,8 31,1 1,2
04. Protein 8,2 7,2 18,9 3,8
05. Ash 1,5 0,5 11,3 1,0

Sumber: Copeland and McDonald, 1995.


www.themegallery.com
KOMPOSISI KIMIA BENIH JAGUNG LOKAL

No. KOMPOSISI <400 m dpl 400-800 m dpl >800 m dpl

01. Kadar air (%) 10,73 15,63 17,24


02. Lemak (%) 9,28 8,80 7,48
03. Serat (%) 10,38 9,48 7,80
04. Protein (%) 15,67 13,98 13,72
05. Glukosa (%) 1,69 3,28 3,42
06. Pati (%) 47,67 45,14 46,76
07. Abu (%) 12,73 10,39 10,25
www.themegallery.com

Sumber: Kusumastrini Umi Darmayanti, Maemunah dan Nur Alam, 2009

Company Logo
KOMPOSISI KIMIA BENIH AREN
No. Komposisi (%) Embrio Endosperm Endokarp
01. Gula < 500 m dpl 2,01 1,40 1,26
500-1000 m dpl 2,05 1,36 1,07
>1000 m dpl 2,03 1,39 1,00
02. Pati < 500 m dpl 28,27 29,59 12,71
500-1000 m dpl 29,88 28,55 13,02
>1000 m dpl 31,14 28,04 12,10
03. Serat < 500 m dpl 8,87 24,76 30,76
500-1000 m dpl 8,23 23,79 31,86
>1000 m dpl 9,38 25,19 33,43
04. Lemak < 500 m dpl 11,33 4,83 3,67
500-1000 m dpl 10,10 4,73 3,81
>1000 m dpl 9,42 5,52 3,44
05. Protin < 500 m dpl 23,96 12,66 8,86
500-1000 m dpl 23,86 14,77 5,61
www.themegallery.com

>1000 m dpl 25,02 11,37 3,91


06. Kadar air < 500 m dpl 78,72 21,27 15,83
500-1000 m dpl 72,02 20,84 16,68
>1000 m dpl 77,28 22,62 19,05
Sumber: Lab.THP UNTAD, 2008
Company Logo
Faktor Lingkungan X Genetik
No. Varietas/Pupuk N Protein Karbohidrat Lemak A.Lemak

01. Varietas (%) (%) (%) (%)


Tambora 35,7 24,9 17,8 1,45
Wilis 37,2 26,9 16,2 1,42
Tidar 35,9 27,8 14,6 1,53
02. 0 kg N 31,1 25,2 16,4 1,47
60 kg N dasar 35,8 27,0 16,3 1,52
30 kg N dasar+ 30 kg
N lwt tnh pd berbunga 35,8 27,5 16,3 1,40
03. 30 kg N dasar + 30 kg 36,7 27,2 16,5 1,55
N lwt tnh pd isi plng

04. 30 kg N dasar+ 30 kg 36,4 25,9 16,4 1,40


www.themegallery.com

N lwt daun pd
berbunga
05. 30 kg N dasar + 30 kg 36,8 26,5 15,4 1,45
N lwt daun pd isi plng

Sumbar: Rahardjo, 1993


Company Logo
Penelitian Nangka Tulo (Tahan Cekaman
Kekeringan) pada Pengeringanginan 0 – 5 jam
ditinjau dari aspek Biokimia & Sitologi
(Adelina,2015)
www.themegallery.com
C
* V
C *
I *
V
V

* C
* V
V
*
www.themegallery.com

Persentase
kerusakan sel
Kotiledon 0 jam Embrio 0 jam

Persentase
kerusakan sel

Kotiledon 4 jam Embrio 4 jam


www.themegallery.com

Kotiledon 5 jam
Embrio 5 jam
Kesimpulan :
Kerusakan struktur sel benih nangka ditandai dengan laju
respirasi, kebocoran membran dan asam lemak bebas
yang semakin tinggi diikuti menurunnya persentase
protein, karbohidrat dan lemak mengakibatkan
menurunnya viabilitas total, viabilitas potensial, vigor
kekuatan tumbuh benih dan indeks vigor hipotetik bibit
nangka.
www.themegallery.com
TUGAS MANDIRI 2
1. Tuliskan rangkuman materi hari ini dengan mengacu pada
pustaka/jurnal (2011-2016) dan teks lengkap UU RI No. 12 tahun
1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan PP No. 44 tahun 1995
tentang Perbenihan Tanaman

DISKUSI KELOMPOK
1. Mengapa penggunaan benih bermutu belum merata di Indonesia?
Sebutkan kendalanya dan kemukakan solusinya!
2. Mengapa dengan penggunaan benih bermutu dapat meningkatkan
www.themegallery.com

produksi dan lebih efisien?


3. Bagaimana hubungan komposisi kimia benih dengan sifat atau karakter
benih?

Company Logo

Anda mungkin juga menyukai