Anda di halaman 1dari 25

6.

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH

VIABILITAS ADALAH KEMAMPUAN


BENIH TUMBUH NORMAL DALAM
KONDISI OPTIMUM

VIGOR ADALAH KEMAMPUAN BENIH


TUMBUH NORMAL DALAM KONDISI
SUB OPTIMUM
www.themegallery.com
Pengertia
n
Materi Pengertian

Daya hidup benih ditunjukkan oleh fenomena


pertumbuhan benih atau gejala metabolismenya. Dapat
ditunjukkan pula oleh keadaan organel sitoplasma sel
Viabilitas
atau kromosom
benih
1.Absolut relatif : untuk simulasi viabilitas suatu lot
benih
2.Relatif : untuk pembanding viabilitas antar lot benih
Viabilitas benih pada kondisi optimum yang secara
Viabilitas
potensial mampu menghasilkan tanaman normal yang
potensial
berproduksi normal
Kemampuan benih/bibit tumbuh menjadi tanaman
www.themegallery.com

normal yang berproduksi normal dlm keadaan yg sub


optimum, dan diatas normal dlm keadaan yg optimum,
Vigor
atau mampu disimpan dlm kondisi simpan yg sub
optimum dan tahan disimpan lama dlm kondisi optimum

Company Logo
Materi Pengertian

Vigor awal Status vigor benih sebelum ditanam


sebelum
tanam
Vigor daya Status vigor benih pada periode simpan
simpan
Vigor benih pada periode III shg benih
mampu tumbuh di lapang menghasilkan
Vigor
tanaman normal berproduksi normal pd
kekuatan
kondisi sub optimum atau menghasilkan
www.themegallery.com

tumbuh
produk di atas normal pd kondisi
optimum

Vigor genetik Vigor benih oleh faktor genetik


Company Logo
Ciri-ciri Benih Vigor
(Heydecker dalam Sadjad, 1972)

1. Tahan simpan
2. Berkecambah cepat dan merata
3. Bebas dari penyakit benih
4. Tahan dari gangguan mikroorganisme
5. Bibit tumbuh dengan baik di tanah maupun kering
6. Bibit secara maksimum dapat memanfaatkan makanan di dalam
benih, sehingga daripadanya bibit tumbuh jaringan baru.
www.themegallery.com

7. Laju tumbuh (pertambahan bobot kering) dari bibit yang mudah


atau bibit yang sudah berfotosintesis
8. Menghasilkan produksi tinggi dalam waktu tertentu.
Sadjad (1975) menambahkan dua hal tentang Vigor

1. Tidak menunjukkan perbedaan antara pertumbuhan di lapang dan daya berkecambah di


laboratoriun
2. Mampu bersaing dengan tumbuhan atau tanaman lain baik dalam Spesiesnya sendiri
ataupun spesies lain

VIABILITAS DALAM DIMENSI WAKTU


Konsepsi steinbauer
Pada periode 1964, pemikiran Steinbaur tentang periodisasi viabilitas
• steinbaur tidak menyebutkan sebagai konsepsi
• tidak berdasarkan hasil penelitian yg konkrik
• hanya menunjukkan kecenderungan umum (teoritif)
• fase A, B, dan C
www.themegallery.com

- Fase A = MM – matang untuk berkecambah


- Fase B = fase benih dengan kecepatan tumbuh benih turun
dengan jelas mendahului kapasitas berkecambah

Company Logo
Garis-garis Viabilitas Benih pada
Periode Viabilitas
Steinbauer (Sadjad, 1989)
www.themegallery.com

I = Vigor nyata, II = kecepatan berkecambah, III = kapasitas berkecambah


Nilai Delta

Setiap titik MPV dapat ditentukan nilai viabilitas


Untuk simulasi viabilitas pada kondisi optimun (Vg)

Nilai Delta (D) selisih luas garis optimum dan


Sub optimum pada Fragmen tersebut

Luas wilayah fragmen dapat dihitung apabila garis D


www.themegallery.com

Dapat diketahui fungsi matematika :

Luas D = ∫ f (x) dx

Company Logo
Garis-garis Viabilitas Benih dalam
Konsepsi Steinbauer-Sadjad (1994)
www.themegallery.com
Garis-garis Viabilitas pada Periode I
(Sadjad, 1989)

Garis delta (D) yang menunjukkan selisih nilai viabilitas potensial (Vp)
Dan vigor (Vg) pada momen periode viabilitas P
www.themegallery.com

Garis D akan mengecil mencapai minimal atau O pada titik MF

Studi Fenologi dari anthesis, kedua garis tidak menunjukka nilai D yang
Segera mengecil
Garis Viabilitas pada Periode II
(Sadjad, 1989)

Ciri Status Viabilitas Benih pada Periode II adalah apabila garis Vp


www.themegallery.com

dan garis Vg menunjukkan nilai D = suatu konstan

Beberapa nilai D konstan yang dapat di tolerir Teknologi Benih ?


Ini sangat tergantung macam benih, Va, dan kondisi simpan
Garis Viabilitas Potensial (Vp) dan
Vigor Kekuatan Tumbuh (VKKT) pada Periode III
(Sadjad, 1989)
www.themegallery.com

Kapan terjadi titik kritikal dan


titik anomali?

Titik kritikal terjadi MPV yang beih harus


Segera di tanam, sedang titik anomali pada
MPV pada saat itu benih menjadi biji
Kurva Nilai D pada periode I dan II yang diasumsikan berkaidah Simetris
(Sadjad, 1989)
www.themegallery.com
Penelitian Viabilitas Benih Nangka Tulo setelah Penyimpanan &
Invigorasi (Adelina, 2015)
Daya Simpan Benih Nangka dalam PEG-6000 pada Kadar Air Kritikal (Percobaan 1)
Indikasi Biokimia Benih Indikasi Fisiologis Benih
Kombinasi Kadar Air Kadar Air Laju Daya Hantar Asam Potensi Daya Kecepatan Jumlah Index
No Tinggi Bibit Bobot
Perlakuan sblm stlh simpan Respirasi Listrik Lemak Tumbuh Berkecambah Tumbuh Daun Vigor
(cm) Kering (g)
simpan (%) (%) (mgCO2/g/j) (µS/cm) Bebas (%) Maksimum (%) (%) (%/etmal) (helai) Hipotetik
1 K 1 W 1 61.543 a 53.253 hi 7.331 a 46.667 f 0.653 f 88.000 e 58.000 c 7.213 h 39.690 e 3.124 c 2.250 b 5.317 de
2 K 1 W 2 61.723 a 50.207 j 7.062 a 48.667 e 0.718 e 72.667 f 54.000 cd 6.433 jk 37.900 i 2.644 fg 1.330 de 5.020 fgh
3 K 1 W 3 61.757 a 45.527 l 6.623 b 50.667 d 0.784 d 62.000 g 47.000 de 6.090 l 35.074 m 2.536 gh 1.120 ef 4.797 hij
4 K 1 W 4 61.763 a 41.813 m 4.677 c 53.333 c 0.859 c 56.000 ij 25.333 i 5.297 m 34.176 n 2.120 klm 0.953 fg 4.663 jk
5 K 1 W 5 61.770 a 39.143 n 2.204 d 58.000 b 0.956 b 42.000 m 18.667 hij 4.490 o 33.538 o 2.024 m 0.490 h 4.503 k
6 K 1 W 6 61.730 a 34.330 o 1.286 hij 60.000 a 1.025 a 37.333 n 12.667 j 3.130 p 25.830 q 1.986 m 0.250 h 4.053 l
7 K 2 W 1 61.750 a 60.857 ab 0.103 l 15.000 n 0.125 o 100.000 a 100.000 a 10.317 a 42.216 a 3.900 a 3.017 a 6.483 a
8 K 2 W 2 61.757 a 59.027 cd 1.297 hij 15.333 n 0.133 o 100.000 a 98.000 a 9.313 b 41.800 b 3.780 a 2.923 a 6.337 ab
9 K 2 W 3 61.743 a 57.873 d 1.371 ghij 23.333 k 0.348 l 100.000 a 74.000 b 8.823 c 40.012 e 3.388 b 2.807 a 5.443 d
10 K 2 W 4 61.723 a 56.527 e 1.547 def 25.000 j 0.379 k 62.667 g 45.333 de 7.730 fg 38.946 fg 2.404 hi 2.300 b 5.237 def
11 K 2 W 5 61.747 a 55.717 ef 1.099 ijk 26.667 h 0.419 i 55.333 j 26.000 i 7.223 h 38.474 h 2.318 ij 1.900 c 5.007 fgh
12 K 2 W 6 61.747 a 47.917 k 0.763 k 29.333 g 0.494 gh 42.000 m 16.667 hij 5.127 mn 35.494 l 2.184 jkl 1.430 d 4.823 ghij
13 K 3 W 1 61.737 a 61.500 a 0.150 l 16.667 m 0.172 n 97.333 b 95.333 a 8.720 c 41.660 b 3.390 b 2.950 a 6.207 b
14 K 3 W 2 61.717 a 60.327 c 1.363 ghij 18.667 l 0.215 m 94.667 c 81.333 b 7.903 ef 40.568 d 2.950 d 2.920 a 5.887 c
15 K 3 W 3 61.703 a 59.960 d 1.637 fgh 25.333 ij 0.389 jk 90.667 d 57.333 c 7.583 g 39.212 f 2.766 ef 2.780 a 5.223 def
16 K 3 W 4 61.703 a 55.133 fg 2.040 ghi 27.000 h 0.423 i 58.667 h 44.000 e 6.977 i 38.730 gh 2.360 i 2.220 b 4.937 ghi
17 K 3 W 5 61.707 a 53.803 hi 1.131 ijk 29.000 g 0.476 h 50.667 k 24.667 k 6.617 j 36.982 j 2.212 jk 1.350 de 4.737 ijk
18 K 3 W 6 61.713 a 46.377 l 0.982 jk 30.000 g 0.506 g 40.667 m 15.333 ij 5.053 n 34.488 n 2.124 klm 0.750 g 4.540 k
19 K 4 W 1 61.737 a 60.793 ab 0.163 l 17.000 m 0.176 n 96.667 b 92.000 a 8.513 d 40.932 c 3.268 b 2.870 a 6.170 b
www.themegallery.com

20 K 4 W 2 61.733 a 59.290 abc 1.805 jk 19.333 l 0.232 m 92.000 d 72.667 b 8.013 e 39.204 f 2.788 e 2.760 a 5.220 def
21 K 4 W 3 61.730 a 57.997 bc 2.179 de 26.333 hi 0.412 ij 88.667 e 42.000 ef 7.350 h 38.576 h 2.608 g 2.280 b 5.070 efg
22 K 4 W 4 61.733 a 54.397 gh 2.279 d 27.333 h 0.417 ij 57.333 hi 34.667 fg 6.373 k 37.666 i 2.324 ij 2.060 bc 4.833 ghij
23 K 4 W 5 61.710 a 52.593 i 1.371 ghij 29.333 g 0.486 gh 47.333 l 22.000 hij 6.130 l 36.050 k 2.190 jkl 1.850 c 4.680 ijk
24 K 4 W 6 61.763 a 46.093 l 1.073 efg 30.000 g 0.510 g 38.667 n 14.000 j 5.037 n 30.228 p 2.058 lm 0.433 h 4.230 l
Angka rata-rata yang diikuti huruf dan kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%.
Keterangan :
K 1 = Konsentrasi PEG 0 % W 2 = Lama penyimpanan 2 minggu
Daya simpan terbaik
K 2 = Konsentrasi PEG 40 % W 3 = Lama penyimpanan 3 minggu mencapai 3 minggu
K 3 = Konsentrasi PEG 50 % W 4 = Lama penyimpanan 4 minggu menggunakan PEG-6000
K 4 = Konsentrasi PEG 60 % W 5 = Lama penyimpanan 5 minggu 40%
Pengaruh Invigorasi Benih Nangka setelah Penyimpanan terhadap Viabilitas (Percobaan 2)

Indikasi Biokimia Viabilitas dan Vigor Benih Indikasi Vigor Kekuatan Tumbuh
Kombinasi Laju Potensi Daya Kecepatan Jumlah Index
No Tinggi Bobot
Perlakuan Respirasi Tumbuh Berkecambah Tumbuh Daun Vigor
Bibit (cm) Kering (g)
(mgCO2/g/j) Maksimum (%) (%) (%/etmal) (helai) Hipotetik
1 W 1 V 1 2.5267 b 74.000 e 75.333 b 7.740 e 40.010 e 3.394 d 2.816 d 2.440 f
2 W 1 V 2 2.8800 a 100.000 a 86.000 a 10.283 a 44.622 a 3.998 a 4.760 a 6.460 a
3 W 1 V 3 2.7233 a 88.000 c 78.000 b 9.160 c 42.562 c 3.500 c 3.724 b 2.823 d
4 W 2 V 1 2.3933 bcd 64.000 f 49.333 f 7.263 f 38.948 f 2.332 h 2.328 e 2.397 f
5 W 2 V 2 2.7300 a 95.333 b 82.000 a 9.797 b 43.372 b 3.780 b 3.866 b 4.733 b
6 W 2 V 3 2.4400 bc 78.000 d 63.333 d 9.050 d 41.358 d 3.048 e 3.274 c 2.683 e
7 W 3 V 1 2.2233 d 56.000 g 32.000 g 5.137 h 38.472 g 2.194 i 1.924 f 2.343 f
8 W 3 V 2 2.3633 bcd 73.333 e 70.000 c 7.747 e 41.186 d 2.934 f 3.156 c 4.550 c
9 W 3 V 3 2.2600 cd 66.000 f 54.000 e 5.587 g 40.018 e 2.502 g 2.008 ef 2.743 de
10 W 4 V 1 1.1167 f 44.000 i 2.667 i 3.393 k Invigorasi terbaik dicapai oleh benih yang telah
11 W 4 V 2 1.8400 e 47.333 h 7.333 h 4.190 i disimpan 4 minggu (yang sebelumnya viabiltasnya
www.themegallery.com

rendah) menggunakan 0.025 Mm GA3 + NAA


12 W 4 V 3 1.6767 e 46.667 hi 4.667 hi 3.940 j
Angka rata-rata yang diikuti huruf dan kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%. Indikasi Biokimia & Fisiologi Benih
Keterangan : Kombinasi Potensi Daya Kecepatan
No Laju Respirasi
W 1 = Lama penyimpanan 3 minggu V 1 = aquadest (kontrol) Perlakuan Tumbuh Berkecambah Tumbuh
(mgCO2/g/j)
W 2 = Lama penyimpanan 4 minggu Maksimum (%) (%) (%/etmal)
V 2 = 0.025 mM (GA 3 + NAA)
W 3 = Lama penyimpanan 5 minggu 1 K 2 W 3 1.371 ghij 100.000 a 74.000 b 8.823 c
V 3 = 0.050 mM (GA 3 + NAA) 2 K 2 W 4 1.547 def 62.667 g 45.333 de 7.730 fg
W 4 = Lama penyimpanan 6 minggu
3 K 2 W 5 1.099 ijk 55.333 j 26.000 i 7.223 h
4 K 2 W 6 0.763 k 42.000 m 16.667 hij 5.127 mn
Bertolak dari konsepsi Steinbauer Sadjad, maka penelitian viabilitas benih nangka Tulo setelah
penyimpanan dapat diposisikan pada periode viabilitas ke II dengan pertimbangan bahwa sebagai
benih rekalsitran, secara alami nangka sesungguhnya tidak memiliki daya simpan, namun dengan
pemberian perlakuan PEG-6000 40%, maka benih nangka dapat memperpanjang periode
viabilitasnya sampai tiga minggu atau terjadi peningkatan daya simpan sebesar 1080%. Perlakuan
invigorasi setelah penyimpanan 4 minggu menggunakan 0.025 mM GA3 &+ NAA juga berpengaruh
terhadap semakin bertambah panjangnya periode viabilitas benih sampai 4 minggu yaitu dengan
meningkatnya viabiltas potensial benih dari 45,33% menjadi 82% (peningkatan mencapai 180,90%).
www.themegallery.com

4 jam

Company Logo
7. KEMUNDURAN BENIH

Turunnya
-Mutu sifat atau viabilitas

menyebabkan
VIGOR
www.themegallery.com

menurun
Kapan benih mulai mundur ?

1 Bobot kering maksimum


MF
2 Daya berkecambah maksimum

3 Viabilitas maksimum

4 Vigor maksimum
Akibatnya;
ditanam - Viabilitas dan vigor menurun
www.themegallery.com

Aspek fisik
Aspek fisiologi, dan
Aspek biokimia
Indikasi benih yang mundur
Scoore dalam Sadjad, 1972

1 Perkecambahannya berlangsung lambat

2 Antara perhitungan periode I & II terdpt perbedaan yg besar

3 Bibit lemah dan lambat

4 Tanggap kecambah thd kekuatan gravitasi lemah

5 % kecambah abnormal bertambah besar

6 Mudah terserang hama dan penyakit


www.themegallery.com

7 Cepat membusuk dan tidak tumbuh

8 Ujung akar tidak tumbuh normal


Faktor yg mempengaruhi
Kemunduran
Faktor Benih Faktor
Genetik Va

Faktor
Faktor Kondisi
Kimia Simpan
www.themegallery.com

Masih banyak faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi


“Kemunduran benih”

Antara satu faktor dengan faktor lainnya saling berinteraksi


Perubahan apa yang terjadi ?

Perubahan fisiologi Perubahan biokimia

1. Perubahan warna 1. Aktivitas enzim


2. Terlambat tumbuh 2. Respirasi
3. Menurunnya toleransi 3. Laju sintesis
4. Waktu kecambah 4. Kerusakan membran
lambat 5. Persediaan cadangan
5. Jumlah kecambah makanan
abnormal meningkat 6. Kerusakan kromosom
www.themegallery.com
Kemunduran Fisiologi Benih Nangka setelah disimpan lebih
www.themegallery.com dari 3 minggu dalam medium PEG-6000 (Adelina, 2015)
Perubahan Biokimia Benih Nangka yang mengalami kemunduran
berdasarkan penurunan kadar air benih (Adelina, 2015)
1. Penurunan laju respirasi dan komposisi biokimia (karbohidrat, protein & lemak)
benih disebabkan semakin menurunnya kadar air benih mengawali terjadinya
kemunduran benih tetapi % FFA (asam lemak bebas) meningkat.
2. Eksudat elektrolit (K, Ca, Mg & P) merupakan unsur-unsur yang terlarut saat
terjadinya kebocoran membran pada benih nangka yang mengalami kemunduran
yang disebabkan penurunan kadar air benih
www.themegallery.com
C
* V
C *
I *
V
V

* C
* V
V
*
www.themegallery.com

Perubahan Sitologi Benih Nangka yang


mengalami kemunduran berdasarkan penurunan
kadar air benih (Adelina, 2015)
Kerusakan sel Benih Nangka setelah penurunan kadar air 4 & 5 jam
Kotiledon 0 jam
(Adelina, 2015)
Embrio 0 jam

Persentase
kerusakan sel

Kotiledon 4 jam Embrio 4 jam


www.themegallery.com

Kotiledon 5 jam
Embrio 5 jam
TUGAS MANDIRI 6
1. Buat rangkuman dari hasil tatap muka materi hari ini
2. Cari jurnal tentang VIABILITAS, VIGOR dan KEMUNDURAN BENIH
pada benih tanaman pangan & perkebunan (no. stambuk ganjil) dan
tanaman kehutanan/industri & hortikultura (no. stambuk genap) serta
tuliskan resumenya masing-masing jurnal 1 halaman

DISKUSI KELOMPOK
1. Jelaskan perbedaan viabilitas dan vigor!
2. Mengapa parameter viabilitas menjadi dasar utama dalam menilai status
benih?
3. Apa akibatnya jika kita menggunakan benih yang mundur dalam usaha
www.themegallery.com

budidaya tanaman?

Company Logo

Anda mungkin juga menyukai