Anda di halaman 1dari 24

1.

PENGEMBANGAN
WAWASAN
JENIS BIDANG USAHA
Faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis
usaha:
Minat seseorang
Modal
Relasi
dan berbagai peluang lainnya
Hubungan Rumah Tangga Produsen (RTP), Dan
Rumah Tangga Konsumen (RTK)
Circular Flow

Alam, Tenaga Kerja, Modal, (jul beli tanah, pelatihan


kursus, perbankan)
Rente, Upah, Bunga, Laba

RTP RTK
(Badan Usaha Ekstraktif, (Lembaga Pendidikan,
Agraris, Industri, Sekolah Formal, Kursus,
Perdagangan, Jasa) Pelatihan)
Daya Beli
Lembaga Keuangan Perbankan,
Koperasi
Barang & Jasa (Agen, Grosir, Retail, Jasa
Angkutan, dsb
Lanjutan………Circular Flow

Bila RTP mengalami kemajuan, maka akan


berdampak positif terhadap kemajuam RTK

Secara garis besar ada 5 jenis usaha yg diungkapkan


dalam Circular Flow:
a.Usaha Ekstraktif
b.Agraris
c.Industri
d.Perdagangan
e.Jasa
2. RINTISAN USAHA
WIRAUSAHA BARU
Beberapa hal yg perlu dilakukan sebelum
menetapkan pilihan usaha:
Melakukan survey
Observasi lapangan
Banyak bertanya mengenai seluk beluk usaha
yang akan dipilih
Proses dan Karakteristik Orang yang
Berpotensi Menjadi Kaya

IDE +
KEMAMPUAN +
RELASI
PELUANG USAHA

OPERASIONALISASI

KERJ MANAJ HEMAT


A EMEN &
KERA USAHA MENAB
S UNG

KAYA
3. PERDAGANGAN BESAR
Perdagangan besar ialah segala ativitas marketing yg
menggerakkan barang-barang dari produsen ke pedagang
eceran atau ke lembaga-lembaga merketing lainnya

Skema Proses Marketing:


P K
Konsentrasi Equasi Distribusi

Perdagangan Besar Besar


Perdagangan
Eceran Kecil
Lanjutan…….

Untuk menentukan kegiatan distribusi apakah


tergolong perdagangan besar atau bukan, ada 3
sifat yang diperhatikan:
Motif pembelian (bukan untuk dikonsumsi tapi
untuk dijual kembali)
Jumlah pembelian (pembelian perdagangan
eceran dimaksudkan untuk diri sendiri,
sendangkan pembelian perdagangan besar
dimaksudkan bukan untuk diri sendiri)
Cara-cara usaha dari perusahaan tersebut
Perdagangan Grosir
Grosir digolongkan sebagai berikut:
 Grosir yg berfungsi terbatas
• Pengirim barang
• Pedagang dengan truk
• Grosir tunai dengan self service
• Pengecer yg bersama-sama memiliki grosir
• Kelompok sukarela bergabung dengan grosir
 Pengumpul hasil pertanian
• Pembeli lokal khusus
• Pembeli yg berkeliling mendatangi perusahaan
• Saudagar dengan truk (merchant trucker)
• Pembeli berdasar perintah (order buyers)
Perdagangan Grosir
Lanjutan……….
 Menurut jenis barang yg diperdagangkan
• Grosir barang umum (general line)
• Grosir barang khusus (specialty wholesalers)
 Menurut lapangannya
• Grosir melayani pabrik
• Penjual barang khusus ke pabrik
 Menurut daerah operasi atau daerah yg dilayaninya
• Grosir tingkat nasional (national wholesalers)
• Grosir tingkat provinsi (regional wholesalers)
• Grosir lokal (local wholesalers)
Fungsi-fungsi Pedagang Besar
 Pengumpulan dan penyebaran (assembling
and distributing)
 Pembelian dan penjualan (buyers and
selling)
 Pemilihan barang (selection of good)
 Pemberian kredit (financing)
 Penyimpanan (strorage)
 Pengangkutan (transportation)
4. PERDAGANG AN ECERAN

Perdagangan eceran atau retailing adalah suatu kegiatan


menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir, ayau
merupakan mata rantai terakhir penyaluran barang atau
jasa dari produsen sampai ke konsumen

Retailing may be defined as the activities incident to


selling goods and sevices to ultimate consumers.
Retailing is the final link in the chain of distribution of most
products from initial producers to ultimate consumers.
Klasifikasi Perdagangan Eceran
 Perdagangan eceran besar
 Perdagangan eceran kecil:
• Eceran kecil berpangkalan
• Eceran kecil tidak berpangkalan
Pedagang
Eceran

Eceran Besar Eceran Kecil

Specialty store
Departement store
Supermarket
Discount house Berpangkalan Tak Berpangkalan
General store
Chain store
Tetap Tdk Tetap 1 Pakai Alat
Kios Kaki lima Roda dorong
Pedati
Depot Pasar sore Alat pikul
Warung Pasar mambo
Tanpa Alat
2
Tukang catut
Tipe-tipe Pedagang Eceran
 Store Retailer (Pedagang Eceran
Bertoko)
 Non Store Retailer (Pedagang
Eceran Bukan Toko
 Retailer Organization (Organisasi
Pedagang Eceran)
Keuntungan & Kelemahan
Pedagang Eceran
Keuntungan Kelemahan
 Modal yg dibutuhkan  Keahlian kurang
kecil  Administrasi
 Lokasi pedagang pembukuan tidak
eceran biasanya diperhatikan
strategis  Pedagang kecil tidak
 Hubungan pedagang mampu mengadakan
dengan konsumen sales promotion
kuat
5. PEDANGANG KAKI LIMA

Pedagang kaki lima adalah arang (pedagang-pedagang)


golongan ekonomi lemah, yang berjualan barang
kebutuhan sehari-hari, makanan atau jasa dengan modal
yang relatif kecil, modal sendiri atau modal orang lain,
baik berjualan ditempat terlarang ataupun tidak.

Atau pedagang kaki lima adalah setiap orang yg


melakukan kegiatan usaha dengan maksud memperoleh
penghasilan yang sah, dilakukan secara tidak tetap,
dengan kemampuan terbatas
Ciri-ciri Pedagang Kaki
Lima
 Kegiatan usaha tidak terorganisir secara baik
 Tidak memiliki surat izin usaha
 Tidak teratur dalam kegiatan usahanya, baik
ditinjau dari tempat usaha maupun jam kerja
 Bergerombol ditrotoir, atau tepi-tepi jalan
protokol, dipusat-pusat banyak orang
 Menjalankan barang dagangannya sambil
berteriak
6. Franchising (Waralaba)
Franchising didefinisikan sebagai pelimbahan dari pabrikan atau
distributor suatu produk atau jasa yang diberikan kepada agen-
agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah royalti

Apa saja yg dapat dijadikan franchising adalah:


1.Barang atau jasa yg telah mempunyai pasaran luas dan citra
unggul
2.Formula paten atau desain tertentu
3.Nama dagang atau desain tertentu
4.Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan
5.Promosi adversing dan pembelian
6.Kantor pusat pelayanan
Keuntungan Franchising
 Produk yg ditawarkan telah memasuki pasaran luas dan
diterima oleh umum
 Franchising tidak perluh mengeluarkan biaya untuk
memperkenalkan perusahaan induknya
 Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama
dari franchisor dia dapat memberikan bantuan
manajemen kepada franchisee
 Kelengkapan modal mencakup kelengkapan fasilitas
perlengkapan, tata letak, kontrol persediaa
 Pengetahuan tentang pasar sudah tinggi
Lanjutan…….

Waralaba dibedakan menurut tiga


karakteristik:
Pemberi waralaba memiliki merek dagang
atau jasa dan memberi lisensi kepada
pewaralaba dengan imbalan royalti
Pewaralaba diharuskan membayar
kewajiban untuk menjadi bagian dari sistem
tersebut
Pemberi waralaba menyediakan suatu
sistem pemasaran dan sistem operasi untuk
menjalankan kegiatan bisnis
7. Intrapreneurship

Intrapreneurship adalah suatu


metoda untuk mengstimulasi
individu didalam organisasi yg
mempunyai pemikiran bahwa dia
dapat melakukan sesuatu yang
tampil beda dan hasil lebih baik
Lanjutan…….

Karakteristik Kepemimpinan Intrapreneur :


Mengerti lingkungan terutama menyangkut
kreativitas seseorang
Memiliki visi masa depan dan fleksibel
Menciptakan berbagai pilihan
Membentuk tim kerjasama yang terdiri dari
berbagai bidang keahlian
Mempertahankan pendirian

Anda mungkin juga menyukai