Anda di halaman 1dari 3

Nama : Haprina Sunnifah

NIM : P27229023024
Kelas : 1A/D3 Terapi Wicara

Penjelasan Gambar 2 (Fungsi Kortikal Luhur)

1. Motor Cortex
Mengatur gerakan tubuh, sedangkan fisiologi fungsi kortikal luhur melibatkan
kemampuan kompleks seperti pemikiran, bahasa, dan persepsi. Hubungan
keduanya adalah dalam pengaturan dan koordinasi gerakan kompleks terlibat dalam
tugas-tugas kognitif. Jadi, motor cortex penting untuk eksekusi fungsi kortikal luhur.
2. Parietal lobe
Bagian penting dari korteks luhur yang mendukung berbagai fungsi kognitif
kompleks. Termasuk integrasi sensorik, pemahaman spasial, pemrosesan
matematika, regulasi perhatian, dan kesadaran tubuh. Dengan memproses informasi
sensorik dari berbagai indera, lobus parietal memungkinkan individu memahami
lingkungan mereka secara holistik. Bagian khususnya, seperti lobus parietal
posterior, terlibat dalam pemrosesan matematika dan pemikiran numerik.
Keseluruhan, lobus parietal menjadi penting dalam mendukung berbagai aspek
fungsi kognitif manusia.
3. Visual Recognition
Pengenalan visual adalah fungsi korteks luhur yang melibatkan berbagai area otak.
Tahapannya termasuk pengolahan awal di area visual primer, ekstraksi fitur
kompleks, integrasi konteks, pemrosesan hierarkis, interaksi dengan memori, dan
kontrol atensi. Kolaborasi area-area kortikal luhur ini memungkinkan individu
mengenali dan memahami lingkungan visual dengan cepat dan efisien.
4. Occipital lobe
Lobus oksipital, bagian penting dari korteks luhur, terlibat dalam pemrosesan visual.
Fungsi utamanya termasuk pengolahan awal informasi visual, pemetaan retinotopik,
deteksi fitur visual dasar, pengolahan gerakan, integrasi dan analisis visual, serta
pemrosesan hierarkis. Ini memungkinkan individu untuk memahami lingkungan
visual mereka dari fitur dasar hingga representasi objek yang lebih kompleks.
Dengan demikian, lobus oksipital penting dalam pengenalan dan pemahaman dunia
visual.
5. Vision
Merupakan fungsi utama dari korteks luhur, melibatkan penerimaan, pengolahan,
dan ekstraksi fitur informasi visual. Area kortikal luhur, seperti lobus oksipital, terlibat
dalam analisis visual kompleks, pemrosesan hierarkis, dan interaksi dengan memori
sebelumnya. Kontrol atensi juga diatur oleh korteks luhur, memungkinkan fokus pada
aspek penting dari stimulus visual. Dengan berbagai proses ini, korteks luhur
memfasilitasi pengenalan, pemahaman, dan respons terhadap lingkungan visual
dengan cepat dan efisien.
6. Balance and Muscle Coordination
Koordinasi otot dan keseimbangan melibatkan korteks luhur dan bagian otak lainnya.
Fungsi kortikal luhur termasuk pemrosesan sensorik, integrasi sensorimotor,
pengaturan gerakan halus, pemantauan dan koreksi gerakan, interaksi dengan
sistem vestibuler, serta pengaruh kognitif seperti perhatian dan persepsi. Ini penting
untuk menjaga fungsi motorik dan keseimbangan tubuh yang optimal.
7. Speech (Wernicke’s area)
Terletak di korteks luhur, hemisfer kiri otak, adalah area yang terlibat dalam
pemahaman dan produksi bahasa. Fungsi kortikal luhur dalam Speech (Wernicke's
area) meliputi : Pemahaman Bahasa, Produksi Bahasa, Integrasi Sensorimotor, dan
Memori Bahasa. Wernicke's area adalah bagian penting dari korteks luhur yang
memfasilitasi pemahaman dan produksi bahasa, serta integrasi antara pemahaman
bahasa, produksi bicara, dan memori bahasa.
8. Temporal lobe
Terlibat dalam pemrosesan auditif, memori, pemahaman bahasa, pengenalan objek
dan wajah, pemrosesan emosi, dan pengaturan perilaku. Ini memainkan peran
penting dalam fungsi kognitif seperti pengenalan suara, penyimpanan memori,
pemahaman bahasa, dan respons emosional.
9. Lateral Fissure
Memisahkan lobus temporal dan frontal dari lobus parietal. Meskipun tidak langsung
terlibat dalam fungsi kognitif, fisura ini terkait dengan pemrosesan sensorik dan
motorik, pemahaman bahasa, perhatian, dan proses kognitif lebih tinggi. Fisura
lateral memainkan peran penting dalam mengatur fungsi-fungsi kortikal yang
berbeda dalam otak.
10. Smell
Melibatkan beberapa tahapan : Penerimaan sinyal oleh reseptor penciuman,
Pengiriman sinyal ke bulbus olfaktorius, Pemrosesan dan penyaringan sinyal di
bulbus olfaktorius, Pemrosesan informasi di korteks olfaktorius di lobus temporal,
Integrasi informasi penciuman dengan memori dan emosi. Korteks luhur berperan
dalam memahami dan merespons aroma dengan konteks yang lebih luas, melalui
interaksi dengan berbagai bagian otak, termasuk korteks frontal dan parietal.
11. Hearing
Melibatkan penerimaan, pengiriman, pemrosesan, pengenalan, dan interpretasi
suara, serta integrasi dengan fungsi kognitif lainnya seperti perhatian, memori, dan
bahasa.
12. Speech (Broca’s Area)
Berperan dalam produksi bahasa, termasuk merencanakan gerakan fisik untuk
berbicara, mengoordinasikan gerakan motorik bicara, serta berkontribusi pada
pemahaman bahasa. Area ini juga berinteraksi dengan fungsi sensorik dan kognitif
lainnya. Ini membuat Broca's Area penting dalam proses produksi bahasa secara
keseluruhan.
13. Somatosensory Cortex
Memproses sensasi tubuh dan memfasilitasi pemetaan tubuh melalui homunculus
somatosensori. Fungsi utamanya termasuk penerimaan sensasi, pemrosesan
informasi sensorik, persepsi rasa sakit, dan respons motorik terhadap stimulus
sensorik. Ini penting untuk merespons lingkungan fisik dengan tepat.
14. Frontal lobe
Mengemban peran vital dalam pengambilan keputusan, perencanaan tindakan,
kontrol gerakan, regulasi emosi, pemrosesan bahasa, memori kerja, perhatian, dan
integrasi informasi. Sebagai pusat kontrol eksekutif otak, ia memfasilitasi adaptasi
individu dalam lingkungan yang kompleks.
15. Awareness, memory
Mencakup pengaturan kesadaran individu terhadap lingkungan dan diri sendiri,
pemrosesan dan penyimpanan memori jangka pendek dan panjang, konsolidasi
memori, memori kerja, serta kesadaran diri. Melalui integrasi informasi sensorik dan
kognitif, korteks luhur memfasilitasi pengalaman kesadaran yang terintegrasi dan
memori yang mendukung pemahaman yang mendalam tentang diri dan dunia
sekitarnya.
16. Emotion, behavior
Fungsi kortikal luhur dalam emosi dan perilaku mencakup regulasi emosi,
pengendalian perilaku, integrasi dengan kognisi, persepsi dan ekspresi emosional,
serta pembentukan kepribadian. Ini melibatkan interaksi kompleks dengan sistem
kognitif dan limbik untuk memproses stimulus emosional, mengendalikan respons
perilaku, dan membentuk aspek-aspek kepribadian individu.
17. Skilled movements
Melibatkan perencanaan, koordinasi, dan eksekusi gerakan, serta penyesuaian
gerakan dengan perubahan situasi. Korteks luhur juga terlibat dalam belajar dan
adaptasi gerakan terampil terhadap lingkungan. Memungkinkan produksi gerakan
tubuh yang presisi dan adaptif melalui interaksi dengan bagian lain otak.
18. Basic Movements
Meliputi pengaturan, koordinasi, dan eksekusi gerakan dasar seperti berjalan dan
meraih, serta pembentukan keterampilan motorik dasar melalui belajar. Korteks luhur
juga memantau dan mengawasi gerakan dasar untuk memastikan keakuratan dan
efektivitas. Ini memungkinkan tubuh bergerak dengan tepat melalui interaksi dengan
sistem sensorik dan motorik lainnya.
19. Central Fissure
Memisahkan lobus frontal dari lobus parietal, berhubungan dengan pengaturan
sensorik dan motorik serta pemrosesan sensorik di lobus parietal, penting dalam
interaksi sensorik-motorik dan pengaturan gerakan tubuh.
20.

Anda mungkin juga menyukai