Anda di halaman 1dari 21

PENELITIAN SEJARAH MESIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Sejarah

Disusun Oleh:

Kelas: X IPS 4

Kelompok: Mesir

Anggota:

Kiftiya Kaniazia

Muhamad Kevin Rahmadani

Nayla Dwi Lestari

Raihan Nurrajabani

Reva Anggraeni

SMAN 1 MAJALENGKA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan masalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Baginda
tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa'atnya di
akhir nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul "PENELITIAN
SEJARAH MESIR".

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan agar menjadi lebih baik
lagi. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca akhir kata
sekian dan terima kasih.

Majalengka, 2 April 2023

Penyusun kelompok Mesir

i
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1......................................................................................................... LAT
AR BELAKANG MASALAH.......................................................1
1.2......................................................................................................... MA
KSUD DAN TUJUAN...................................................................5
1.3......................................................................................................... PER
UMUSAN MASALAH..................................................................5
1.4......................................................................................................... ME
TODE PENELITIAN.....................................................................6
1.5......................................................................................................... SIST
EMATIKA PENULISAN...............................................................6

BAB 2. ISI/PEMBAHASAN............................................................................8

PENELITIAN SEJARAH MESIR...................................................................8

BAB 3. PENUTUP...........................................................................................14

3.1 KESIMPULAN...............................................................................14

3.2 SARAN/PESAN.............................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

LAMPIRAN.....................................................................................................16

ii
iii
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Mesir atau Republik Arab Mesir adalah negara sosial demokrasi berbentuk
republik, dengan kepala negara seorang presiden. Secara geografis, Mesir
merupakan salah satu negara yang berada di wilayah Afrika Utara dengan
iklim yang panas. Namun, apabila dilihat dari sudut sejarah dan
kebudayaannya, Mesir merupakan bagian dari Asia Barat.
1. Kebudayaan Mesir didominasi oleh kebudayaan Islam yang kental, bahkan
dijadikan sebagai penghasil peradaban Islam bagi bangsa Arab.
Seperti halnya negara-negara Arab yang lain, wilayah Mesir banyak
dikelilingi oleh gurun pasir yang tandus. Hanya sebagian kecil wilayah Mesir
yang cocok untuk pertanian. Salah satu kekayaan yang menjadi unggulan
bagi Mesir adalah Sungai Nil, sekaligus sebagai pendukung kebudayaan
Mesir sejak masa silam. Sungai Nil merupakan sumber kehidupan dan
pendukung mata pencaharian bagi masyarakat Mesir. Sektor pertanian Mesir
sangat mengandalkan pengairan dari Sungai Nil. Lebih dari satu juta
kilometer persegi wilayah Mesir adalah gurun. Hanya kurang dari 40.000
kilometer persegi seukuran dengan Negara Swiss adalah kemungkinan
tempat tinggal manusia. Sumber kehidupan bagi Mesir tentu saja Sungai Nil,
yang memiliki panjang 1.600 kilometer terbentang dari Sudan ke
Mediterania yang menjadi oasis terbesar di dunia. Hampir tidak ada hujan
kecuali sepanjang pantai, dan dua-musim yang menjadi iklim negara, musim
dingin yang relatif dingin dan musim panas yang sangat panas, ditandai
ketika malam hari suhu udara bervariasi.
2. Keberadaan Mesir memiliki arti penting bagi dunia internasional, karena
kebudayaan Mesir menjadi tolok ukur perkembangan kebudayaan di dunia.
Keberuntungan itu semua tidak terlepas dari wilayah Mesir yang merupakan
gerbang penghubung tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Hal ini membuat
Mesir memiliki letak yang strategis, dan bangsa asing dengan mudah dapat

1
masuk sekaligus menanamkan pengaruhnya kepada Mesir baik dalam bidang
politik maupun ekonomi.

Mesir bukan merupakan negara yang kaya, apabila dilihat dari sektor
ekonominya. Perekonomian Mesir tergantung pada sektor pertanian, ekspor
minyak bumi, dan pariwisata. Selain itu, lebih dari 3.000.000 jiwa orang Mesir
bekerja di luar negeri, terutama di Arab Saudi, Teluk Persia, dan Eropa.3
Populasi yang tumbuh pesat, keterbatasan lahan pertanian, dan ketergantungan
pada Sungai Nil membuat sumber daya ekonomi Mesir melemah.Bangsa
Mesir merupakan bangsa yang patuh dan mudah dipengaruhi.4 Jadi, tidak
mengherankan apabila Inggris dengan mudah menguasai dan melakukan
kolonisasi terhadap Mesir. Meskipun demikian, Mesir merupakan salah satu
negara di belahan dunia Arab yang memiliki perkembangan cukup dinamis.
Mesir merupakan negara Islam modern, pimpinan dunia Arab dalam bidang
politik, militer, kebudayaan, dan agama. Mesir menjadi barometer modernisasi
yang mengarah pada sekulerisme dan kebarat-baratan. Selain itu, Mesir
menjadi contoh baik dalam pengaruh kompleks Islam pada perkembangan
sosial-politik.

Mesir modern mengalami pergulatan sosial-politik yang panjang.


Semenjak masuk ke dalam wilayah kekuasaan Islam, Mesir mengalami
pergantian rezim berkali-kali hingga saat imperialisme Inggris masuk dan
mendirikan pemerintahan boneka berupa struktur kerajaan. Mesir dijadikan
sebagai sarana eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan kapitalis
Inggris.
Inggris banyak ikut campur dalam masalah Mesir setelah jatuhnya
sebagian saham di Terusan Suez ke tangan Inggris. Di bawah Khedive
Ismail5, terjadi banyak kemerosotan terutama di bidang ekonomi.
Pemerintahan Inggris sendiri sudah sangat lama bercokol di Mesir. Sejak
Terusan Suez dibuka pada tahun 1869, Inggris mulai menaruh perhatiannya
terhadap Mesir.6 Terusan Suez memiliki potensi perhubungan di dunia
internasional, sekaligus dapat menjembatani Benua Asia, Afrika, dan Eropa.

2
Sejarah Mesir modern secara umum mirip dengan yang terjadi di Turki,
khususnya mengenai evolusi struktur dan budaya politik. Evolusi ini bermula
dari reformasi pemerintahan. Meskipun dalam perkembangannya, evolusi ini
sempat terganggu oleh pendudukan Inggris sekitar tahun 1882-1952. Mesir
modern sering mengalami pergulatan politik yang berkepanjangan dan
bertahap. Sampai dengan tahun 2013 ini, terhitung sudah tiga kali terjadi
revolusi di Mesir yang didasarkan pada ketidakstabilan pemerintahan dan
politik Mesir.
Pertama, Revolusi yang terjadi pada tahun 1919. Revolusi tersebut terkait
dengan penempatan pasukan-pasukan militer Inggris di Mesir, khususnya di
sekitar Terusan Suez. Pemerintahan Mesir di bawah Muhammad Ali7
memiliki sifat loyal terhadap Inggris. Segala kebijakan politik Mesir
diputuskan oleh perwakilan Inggris yang ada di Mesir. Pada saat itu, Mesir
sudah dijadikan negara boneka oleh Inggris, dan pemerintahan Mesir memiliki
ketergantungan sangat besar kepada Inggris. Sa’ad Zaghlul8 seorang politisi
muda dengan dukungan masyarakat Mesir berupaya untuk menegakkan
kemerdekaan bagi Mesir. Namun, keinginan tersebut tidak diindahkan oleh
Inggris yang masih mempunyai banyak kepentingan di wilayah Mesir,
terutama Terusan Suez. Revolusi 1919 memberikan pengaruh dalam berbagai
aspek bagi bangsa Mesir, terutama berkaitan dengan meningkatnya identitas
bangsa, dan nasionalisme.9
Kedua, Revolusi Mesir 23 Juli 1952 yang dimimpin oleh Gamal Abdul
Nasser berusaha untuk menumbangkan kekuasaan Raja Farouk dan
penguasaan Inggris di Mesir. Dominasi kekuatan yang menggerakkan
Revolusi Mesir 23 Juli 1952 berasal dari gerakan Free Officers (Perwira
Bebas) dan gerakan Ikhwanul Muslimin. Revolusi ini sekaligus menandai
berakhirnya pemerintahan monarki Mesir, beralih menjadi negara republik
yang sarat akan modernisme. Revolusi Mesir 23 Juli 1952 memiliki kekhasan
dan dirasa cukup menarik, sehingga dipilih sebagai fokus kajian dalam
makalah ini. Ketiga, Revolusi yang dilakukan dalam rangka menggulingkan
Presiden Hosni Mubarak pada tanggal 26 Januari 2011 oleh kalangan muda

3
Mesir. Revolusi 26 Januari 2011 diawali dengan diskusi-diskusi ringan yang
dilakukan oleh para pengguna jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
Hal tersebut meningkat menjadi aksi demonstrasi besar-besaran dari berbagai
elemen masyarakat. Revolusi 26 Januari 2011 yang menuntut untuk
diturunkannya Presiden Hosni Mubarak ini menuai keberhasilan. Keberhasilan
tersebut juga harus dibayar mahal dengan banyaknya kerugian yang
ditanggung oleh pemerintah Mesir pasca revolusi.
Pemerintah Mesir mengklaim mengalami kerugian mencapai 1 miliar
dollar AS per bulan sejak 25 Januari 2011. Pertumbuhan ekonomi juga tercatat
anjlok berkisar hanya 2,5 persen tahun ini dan diperkirakan hanya naik hingga
4 persen pada tahun 2012. Cadangan devisa Mesir juga tercatat anjlok hingga
28 miliar dollar AS pada bulan April 2011, berbanding 35 miliar dollar AS
pada era yang sama, yakni bulan April 2010.10
Keadaan ini tentu tidak jauh berbeda ketika Revolusi Mesir 23 Juli 1952
dilakukan dalam rangka mengubah wajah politik Mesir secara radikal.
Revolusi Mesir 23 Juli 1952 merupakan penggulingan kekuasaan Raja Farouk
oleh gerakan Free Officers (Perwira Bebas), yang dipimpin oleh Gamal Abdul
Nasser.11 Pada masa-masa awal Revolusi, Muhammad Naguib diangkat
sebagai presiden, walaupun pemimpin dan konseptor yang sebenarnya adalah
Gamal Abdul Nasser itu sendiri.
Peran dan partisipasi golongan militer memang sangat besar dalam
mewujudkan Revolusi Mesir 23 Juli 1952. Golongan militer ialah mereka
yang menjadi kawan seperjuangan Gamal Abdul Nasser. Selain kelompok
militer, partisipasi dan dukungan bagi terwujudnya Revolusi Mesir juga
datang dari kelompok agamawan di Mesir. Kelompok agamawan tersebut
tergabung dalam Ikhwanul Muslimin yang dipimpin oleh Hasan Al-Banna.
Ikhwanul Muslimin memberikan banyak pengaruh baik di bidang agama dan
politik di Mesir.12 Free Officers (Perwira Bebas) dan Ikhwanul Muslimin
merupakan dua kekuatan besar yang berperan dalam menggulingkan
kekuasaan Raja Farouk.

4
Proses kesejarahan Mesir sangat menarik untuk dikaji, terutama mengenai
pergantian sistem kekuasaan monarki menjadi republik yang dipelopori oleh
gerakan Free Officers (Perwira Bebas) dan mendapatkan pengaruh pula dari
gerakan Ikhwanul Muslimin. Pada saat itu muncul dua gerakan ideologis: (1)
aktivisme Ikhwanul Muslimin dan (2) nasionalisme sosialis Gamal Abdul
Nasser dalam gerakan Free Officers (Perwira Bebas). Baik Ikhwanul
Muslimin maupun gerakan Free Officers (Perwira Bebas) tidak hanya menarik
perhatian bangsa Mesir, tetapi juga mempengaruhi dunia Arab dan luar Arab.
Peristiwa Revolusi Mesir 1952 merupakan peristiwa yang memberikan
dampak cukup signifikan dalam kehidupan Mesir, baik dari segi politik,
ekonomi, militer, dan pemerintahan. Terutama dalam bidang pemerintahan,
Revolusi Mesir 23 Juli 1952 mengubah wajah dan arah perpolitikan. Mesir
yang semula merupakan negara menggunakan sistem pemerintahan monarki,
kemudian berubah menjadi republik demokrasi. Berdasarkan latar belakang
inilah, penulis tertarik untuk mengkaji tentang Revolusi Mesir 23 Juli 1952
dengan fokus kajian pada berakhirnya sistem pemerintahan monarki Mesir.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan kami dalam membuat makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui secara singkat mengenai Sejarah Mesir.
2. Mengetahui hal-hal yang terjadi dalam revolusi Mesir.
3. Meningkatkan rasa ingin tahu mengenai reolusi Mesir.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dikaji dalam Makalah ini adalah:
1. Bagaimana kondisi politik, sosial, dan ekonomi Mesir di bawah
pemerintahan Raja Farouk?
2. Bagaimana peran gerakan Free Officers (Perwira Bebas) dan gerakan
Ikhwanul Muslimin dalam menggulingkan kekuasaan Raja Farouk?
3. Bagaimana proses terjadinya Revolusi Mesir 23 Juli 1952?
4. Bagaimana kondisi Mesir pasca Revolusi Mesir 23 Juli 1952?

5
1.4 METODE PENELITIAN
Sejarah merupakan rekonstruksi masa lalu mengenai suatu peristiwa yang
sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh
manusia. Dalam melakukan penelitian sejarah, diperlukan suatu aturan baku
dan sesuai yang disebut dengan metode. Pengertian metode sejarah adalah
proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa
lampau. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang ingin
menghasilkan proses-proses pengkisahan atas peristiwa-persitiwa yang
terjadi pada masa lampau. Metodologi dalam sejarah mau tidak mau
menuntut penyesuaian agar dapat meningkatkan efektifitasnya. Penulisan
makalah ini mengikuti metode sejarah yang disampaikan oleh Kuntowijoyo.
Secara singkat metode tersebut memiliki 5 tahap:
1. pemilihan topik
2. pengumpulan sumber
3. verifikasi
4. interpretasi (analisis dan sintesis),
5. penulisan atau historiografi.
Penelitian ini lebih banyak menggunakan sumber dan dokumen tertulis
dalam proses pengumpulan datanya. Data didapat dengan penelusuran
sumber-sumber literatur berupa buku, jurnal, majalah, dan internet yang
berkaitan dengan topik dalam berbagai bahasa. Selanjutnya, penulis
mencatat sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam menyusun makalah ini,agar dalam pembahasan
terfokus pada pokok permasalahan dan tidak melebar kemasalah yang lain,
maka penulis membuat sistematika penulisan karya tulis ilmiah sebagai
berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penulisan, dan Sistematika Penulisan.

6
BAB 2 ISI/PEMBAHASAN

Dalam bab ini, berisi tentang pembahasan tentang Sejarah Mesir.

BAB 3 PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran.

7
BAB 2

ISI/PEMBAHASAN

PENELITIAN SEJARAH MESIR

Mesir Kuno

Penduduk Mesir kuno mulai menempati kawasan lembah Nil sekitar tahun
5000-525 SM, yaitu sejak orang Mesir primitif periode perkembangan neolitik
sampai pada perkembangan peradaban masa kekuasaan para Firaun absolute.
Secara kronologis, sejarah Mesir dapat dibagi menjadi beberapa periode. Sejarah
Mesir sebelum tahun 3400 SM disebut dengan periode prasejarah, periode
kerajaan lama (3400-2475 SM), periode transisi feudalisme (2475-2160), periode
pertengahan (2160-1780 SM), ditambah dengan periode dominasi Hykso (1780-
1580 SM) dan periode emperium (1580-525 SM).

Periode prasejarah Mesir ditandai dengan banyak ditemukan peralatan-


peralatan pada kuburan-kuburan bangsa Mesir, diperkirakan dimulai sejak tahun
1500 SM. Dengan demikian, penduduk Mesir sudah menggunakan peralatan
dimulai sejak masa paleolitik dan neolitik (zaman batu tua dan batu muda).
Kemajuan bangsa Mesir lebih ditopang oleh hasil bumi yang subur, sejak pra
dinasti sudah terjalin kerja sama dalam pembuatan kanal dan irigasi. Gambaran ini
menunjukkan sudah adanya unit-unit politik meskipun masih kecil, yang secara
gradual membentuk dua dua kerajaan, atas di bagian selatan, bawah di bagian
utara sekitar tahun 5000 SM (Bogardus, 1995: 56).

Periode kerajaan lama, sudah memasuki zaman logam, perdagangan sudah


mengalami kemajuan, kapal-kapal dagang telah dikirim ke kawasan pantai Syria
untuk memperoleh kayu sebagai bahan pembuatan kapal, rumah dan perabotan
lainnya. Industri sudah dimulai pada masa ini, manifaktur dari kaca, permata-
permata yang indah banyak dihasilkan oleh para pengrajin. Indikasi kemajuan
peradaban pada masa kerajaan lama adalah peninggalan piramida-piramida.

8
Piramida pertama dibangun pada masa dinasti ketiga, merupakan kuburan batu
besar pertama di dunia. Dari enam dinasti kerajaan lama yang ada, dinasti
keempat adalah yang paling kuat dengan membangun piramida besar sebagai
kuburan pagi Firaun Khufu dan dikenal dengan Cheops. Pembangunan piramida
ini membutuhkan 100.000 pekerja dikerjakan selama dua puluh tahun. Bangunan
ini didesain untuk memprotek jasad Firaun setelah mati. Dari sini, menunjukkan
bahwa pengetahuan geometri telah dikenal baik oleh bangsa Mesir, mereka telah
menggunakan perunggu untuk memotong batu. Kerajaan Mesir mengalami
pertumbuhan besar menuju fase baru dengan kekuasaan yang bersifat feodalistik.
Selama berada di bawah kekuasaan enam dinasti Firaun pada masa kerajaan lama,
sentralisasi kekuasaan yang kuat menjadi berkurang yang memunculkan
independensi dan ambisi para gubernur propinsi. Akibat terjadinya perang sipil,
kekuatan para Firaun menjadi runtuh, sementara para gubernur saling berebut
kekuasaan di antara mereka. Secara umum, masyarakat tidak dapat menahan
kelaparan karena adanya tekanan dari tirani-tirani kecil, kerusakan yang
disebabkan oleh peperangan, sehingga praktis masa ini kemajuan peradaban
terhenti (Bogardus, 1995: 57).

Setelah selama 300 tahun berada dalam disintegrasi atau disunity, putra-
putra mahkota dari Nil bagian atas telah berhasil membangun kembali sebuah
negara kesatuan. Di masa kekuasaan satu Firaun terdapat dua belas dinasti selama
dua abad, yang paling menonjol adalah Sesostris III and Amenemhet III dengan
kemampuannya membawa kerajaan para Firaun bersifat monarki yang kuat,
dengan hukum, aturan, kemakmuran ekonomi dan kemajuan peradaban. Jika
kerajaan lama terkenal dengan piramidanya, maka pada masa pertengahan ini
lebih menonjol dalam bidang literatur dan kesenian (Bogardus: 1995: 57).

Sekitar tahun 1780 SM, seorang Asia dikenal oleh bangsa Mesir dengan
Hykos, dengan pasukan berkuda dan kereta yang superior telah menaklukkan
Mesir kawasan Delta secara keseluruhan dan bertahap sampai pada lembah Nil
bagian atas. Selama dua abad sampai tahun 1580 SM di bawah kekuasaan orang
asing, telah melahirkan nasionalisme bangsa Mesir. Azhmes liberalis dari Thebes

9
adalah seorang pahlawan nasional yang besar telah membebaskan bangsa Mesir
menuju babak baru, yaitu masa emperium. Para penguasa emperium ini meyakini
bahwa untuk menjaga keamanan negara Mesir dari serbuan bangsa asing adalah
dengan mengontrol Palestina, Syria, Phoenisia, kawasan air di timur Mediterania
serta mengontrol nite-nite perdagangan oleh pasukan infantri. Firaun yang paling
besar peradaban pada periode ini adalah Mosis III (1479-1447 SM) biasa disebut
sebagai Napoeleon oleh bangsa Mesir. Dia mampu menaklukkan Syuria,
Phoenesia, Palestina, Nubia dan dilengkapi dengan kawasan Siprus. Kebesaran
Mesir berada di bawah kekuasaan Firaun dinasti ke-18; peradaban dan kekuatan
politik, politik hukum dan peraturan-peraturan di lembah Nil. Perkembangan
perdagangan dan kemakmuran yang besar dari rampasan perang yang mengalir ke
Mesir. Thebes sebagai ibukota Mesir menjadi kota terkaya di dunia. Beberapa kuil
taman yang indah dan rumah-rumah besar dan indah milik para pembesar
membuat Thebes tampak lebih indah (Bogardus, 1995: 58). Di bawah kekuasaan
Amenhotep III (1411-1375 SM), emperium Mesir mengalami kemunduran, yang
ditandai dengan adanya kontoversi agama, dan kehilangan teritorial.

Ramses II (1292-1225 SM) dinasti ke-19, dikenal sebagai Firaun yang


menindas bangsa Yahudi dan berusaha untuk merestorisasi, atau memulihkan
kembali kejayaan emperium Mesir. Kekuatan bangsa Mesir dibangun kembali di
Dyria selatan dan Palestina. Monumen-monumen besar telah dibangun
disepanjang sungai Nil, sehingga dari luar emperium tampak makmur dan aman.
Setelah periode ini seluruh kawasan Timur dekat muncul kekuatan, sementara
Ramses III (1198-1167 SM) hanya mempertahankan emperium dari kehancuran.
Setelah Ramses III tidak ada lagi pemimpin dari bangsa Mesir yang brilian.
Akhirnya Mesir di bawah kekuasaan bangsa-bangsa asing, Afrika, Assyria dan
Persia tahun 525 SM. Pada masa ini praktis bangsa mesir telah kehilangan
kemerdekaan politiknya. Setelah kedatangan Islam, Mesir telah banyak
meninggalkan tradisi kuno mereka.

Sistem pemerintahan pada teritorial kerajaan Mesir lama adalah absolut


secara ekstrim, seluruh kekuasaan berada di bawah tangan Firaun. Siapa yang

10
dipanggil dengan Firaun berarti rumah besar (Great House). Para Firaun
merupakan pemilik seluruh tanah, tidak ada pertanyaan bagi para penguasa ini.
Rakyat Mesir percaya bahwa jika hal itu dilakukan, maka akan mendapat sangsi
dari para dewa. Pemerintahan Mesir bersifat teokratik, dengan mengkombinasikan
agama dan fungsi politik. Di samping sebagai raja, Firaun sebagai dewa penguasa
tanah dan spiritual. Keberhasilan sistem administrasi kerajaan lama,
memungkinkan adanya sentralisasi kekuasaan yang absolut. Dalam mengatur
negara, raja dibantu oleh seorang ketua bendahara dan dua orang perdana menteri.
Sistem paternalisme tiada lain adalah untuk melanggengkan kekuasaan dan
kemakmuran keluarga raja (Bogardus, 1995: 60).

Struktur sosial Mesir terdiri dari kelas atas yang didominasi oleh para
penguasa dan pendeta, kelas menengah dan kelas rakyat yang sebagian besar
sebagai budak. Seluruh sejarah kehidupan Mesir, basis ekonominya adalah
pertanian dengan sistem sentralisasi irigasi memungkinkan hasil panen yang
melimpah, sehingga industri sudah ada pada masa kerajaan lama. Setiap bulan Juli
sungai Nil akan meluap, sedangkan bulan Nopember akan mengalami kekeringan.
Hal ini sejak lama telah diantisipasi oleh bangsa Mesir dengan melakukan
pertanian yang bervariasi. Pengembangan tembaga, penggunaan bahan kaca,
penggalian batu secara terorganisir, serta teknik pemahatan relief sangat efisien
dan maju yang tidak dijumpai di Eropa sampai periode revolusi industri.

Sejak kerajaan lama, komersial mengalami kemajuan sangat pesat


sepanjang sungai Nil. Ekspedisi melaut di laut merah dengan memakai perahu
telah dilakukan, sehingga bangsa Mesir dapat mengklaim bahwa merekalah
bangsa pertama menggunakan perahu. Sejak 2750 SM, perahu-perahu Mesir
berlayar menelusuri pantai Timur Mediterania sampai Phoenesia. Perdagangan
emperium memiliki empat rute. Lewat kanal yang dikonstruksi sebagai
penghubung antara laut Merah dengan daerah timur Delta. Sepanjang Sungai Nil
perahu-perahu membawa barang-barang dari selatan, para kafilah menjalin kontak
dagang dengan Mesopotamia dan Syria selatan; pelayaran dari Syria utara ke
Yunani dan pulau-pulau lain. Hasil perdagangan Mesir banyak ditemukan di

11
Yunani, agama dan bentuk seni pun mulai diadopsi oleh Yunani. Impor Mesir
adalah kulit onta, senjata-senjata dari logam, rempah-rempah, emas, kayu dan
permadani. Sementara ekspor Mesir adalah gandung, linan, dan barang-barang
kerajinan sebagai hasil olahan (Bogardus, 1995: 62).

Agama Mesir kuno menjadi agama rakyat, aturan-aturan didominasi oleh


penguasa yang dianggap sebagai dewa (Bogardus, 1995: 28), ritual mereka lebih
dikonsentrasikan pada dramitisasi kematian raja-raja (Bell, 1997: 5-6). Piramida-
piramida merupakan manifestasi keyakinan mereka. Karya-karya seni yang
mengakar dari simbol-simbol agama, tulisan-tulisan dalam dekorasi makam-
makam bernuansakan religius, kuil-kuil dijadikan sentral ilmu pengetahuan,
kemakmuran dan energi dimanfaatkan untuk melanggengkan jasad setelah mati.
Bagi rakyat jelata yang tidak dapat mengabadikan jasadnya dengan mumi,
orientasi mereka diabdikan bukan untuk polilik, tetapi untuk keagamaan (Trever,
1963: 50). Perhatian mereka tentang keabadian jasad dipengaruhi oleh Osiris,
orang pertama diabadikan jasadnya dengan mumi. Dia dianggap dewa Nil. Naik
turunnya sungai Nil merupakan simbol kematian dan kebangkitan dewa ini dan
diperingati setiap tahun. Mitologi tentang Osiris terus berkembang. Osiris yang
dibunuh oleh dewa Seth dengan memotong-motong tubuh Osiris, kemudian
disebar ke seluruh dataran lembah Nil. Isis yang merasa kehilangan,
mengumpulkan kembali potongan-potongan jasad Osiris, akhirnya bangkit
kembali dan menjadi abadi. Akhirnya Horus putra Osiris menuntut balas dengan
menyerang Seth (Wallbank, 1949: 63).

Bangsa Mesir kuno mengambil banyak Tuhan. Di antaranya adalah Ra,


yaitu dewa matahari. Osiris dewa air, Isis ibu yang agung. Di antara dewa-dewa
tersebut Ra-lah yang paling penting. Akan tetapi setelah berada di kekuasaan
Thebes, posisinya digantikan oleh dewa Anum atau dewa yang agung (supreme
god) kemudian digabung menjadi Anum-Ra, Bangsa Mesir juga sudah mengenal
nyanyian-nyanyian untuk memuja para dewa, seperti Hymn to the sun (Wallbank,
1949: 64).

12
Salah satu kontribusi penting lain bangsa Mesir dalam peradaban adalah
kemajuan dalam bidang seni tulisan, khususnya pengenalan terhadap alfabet
Literatur tertua tercantum pada teks-teks piramida yang disebut dengan teks tertua
tentang pemikiran manusia. Teks yang berkenaan dengan agama dapat dijumpai
pada dinding-dinding makam raja ke-5 dan ke-6 yang berisi tentang mantra-
mantra magis, mitos dan nyanyian religius. Sementara literatur pada masa
pertengahan lebih kaya dan bervariasi serta bersifat sekuler (Wallbank, 1949: 64).
Banyak ditemukan cerita-cerita romantis, tenggelamnya kapal dan sebagainya.
Tetapi cerita yang penting adalah legenda tentang Yusuf dan saudaranya. Di
samping itu juga ditemukan syair-syair bernuansa religius yang diekspresikan
secara filosofis.

Sistem penanggalan sudah dikenal dengan baik, penetapan jumlah hari


sebanyak tiga puluh dalam satu bulan dan jumlah bulan sebanyak dan belas dalam
satu tahun setiap akhir tahun ditambah dengan lima hari. Dalam bidang ilmu
pengetahuan, bangsa Mesir adalah pertama kali dalam matematika terapan, tetapi
mereka sedikit kemajuan dalam bidang fisika dan astronomi. Bangsa Mesir dapat
dikatakan sebagai arsitek yang luar biasa dengan menghasilkan bangunan batu
berbentuk piramida. Secara umum struktur sosial Mesir tidak ada rumah yang
megah, istana raja dibangun tidak cukup indah. Hal ini menunjukkan bahwa
orientasi kehidupan bangsa Mesir lebih banyak diarahkan kepada tujuan hidup
abadi. Bangunan piramida adalah ekspresi tunggal dari peradaban Mesir.
Sementara kuil-kuil dengan struktur bangunan menunjukkan misteri agama
bangsa Mesir (Wallbank, 1949: 65). Kuil terbesar adalah Karnak yang dibangun
dengan batu-batu besar dengan pintu-pintu dan jendela terbuka, dan atap yang
menghadap ke langit. Terdiri dari tiang-tiang besar, di dalamnya terdapat ruangan
besar. Dalam bidang seni dekorasi, banyak ditemukan batu-batu kuburan dan
istana yang dicat dengan warna-warna simbolik (Wallbank, 1949: 68-69).

13
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Munculnya peradaban sangat terkait dengan eksistensi manusia dan


kondisi lingkungan melalui interaksi aktif dan imaginatif. Secara umum baik
Mesir atau Mesopotamia adalah kawasan subur yang sangat mendukung
terbentuknya masyarakat yang berbudaya dan berperadaban. Struktur sosial Mesir
dan Mesopotamia adalah konkrit, spesifik dan praktis. Peradaban di lembah
Mesopotamia dan kawasan bulan sabit bersifat lebih non fisik jika dibanding
dengan Mesir. Aspek ilmu pengetahuan lebih menonjol di kawasan Mesopotamia,
sementara Mesir lebih menonjolkan aspek religius. Meskipun sistem politik di
kedua kawasan hampir sama, yaitu absolutisme dan menganggap raja sebagai
dewa, Mesopotamia lebih humanis daripada di Mesir. Efektivitas terbentuknya
peradaban besar sangat ditentukan oleh kekuatan politik dan ekonomi. Bangsa
Sumeria dan Assyria adalah contoh konkrit di Mesopotamia. Para raja periode
awal di Mesir adalah contoh lain yang menghasilkan banyak bangunan piramid.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesenian, Mesopotamia tampak


bersifat teoritis, sementara di Mesir bersifat aplikatif. Dalam bidang agama
Mesopotamia lebih bersifat rasional, sementara di Mesir doktrin agama lebih
menonjol. Kultur yang dihasilkan di Mesopotamia lebih kosmopolit jika
dibanding dengan Mesir. Aspek ekonomi, baik Mesir maupun Mesopotamia
adalah sama didasarkan pada pertanian dan perdagangan

3.2 SARAN/PESAN

Mungkin inilah hasil dari makalah yang kelompok kami kerjakan. Kami
ucapkan terima kasih pada seluruh hal yang bersangkutan dalam proses
pengerjaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat membantu kita dalam
memahami revolusi Mesir.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Mesir_Kuno

https://www.zenius.net/blog/peradaban-mesir-kuno

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/04/173254070/periode-panjang-
peradaban-mesir-kuno-apa-saja-yang-perlu-diketahui

https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-singkat-mesir-salah-satu-negara-
tertua-di-dunia-1wgeakuaEVY

https://www.gramedia.com/literasi/peradaban-mesir-kuno/

https://id.wikibooks.org/wiki/Mesir_Kuno/Sejarah

https://tirto.id/sejarah-peradaban-mesir-kuno-periodesasi-kerajaan-
peninggalannya-gtXb

https://asset.kompas.com/crops/JHWhyHurqOs8Y0YFW-6rd6dkKdI=/
0x56:800x590/750x500/data/photo/2018/09/28/1939082232.jpg

https://3.bp.blogspot.com/-7IHlyvnI6E0/UrC5PA4HDzI/AAAAAAAAJiA/
hkEEmCUODF4/s1600/revolusi-mesir.jpg

https://imgsrv2.voi.id/hqgyra7os9-W57FS_je6h-e7A0RUGxnzUOsyFZXXlY0/
auto/1280/853/sm/1/
bG9jYWw6Ly8vcHVibGlzaGVycy8xNTEzMC8yMDIwMDkyODE2NTMtbWF
pbi5jcm9wcGVkXzE2MDEyODY3OTkuanBlZw.jpg

https://4.bp.blogspot.com/-d1SbV3umc6I/UrC4ZBgcAMI/AAAAAAAAJh0/
Rn_TrvJpuW0/s1600/revolusi-mesir-1952.jpg

LAMPIRAN

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai