Tuhanku Terbit sinar sang mentari Dalam termangu Berjajar pohon-pohon hijau yang berdiri Aku masih menyebut nama-Mu Menggambarkan suasana alam yang asri Biar susah sungguh Namun, Mengingat Kau penuh seluruh Semua sudah berubah Caya-Mu panas suci Manusia-manusia semua berulah Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Sampah sudah tidak lagi dihiraukan Tuhanku Pohon-pohon semua ditumbangkan Aku hilang bentuk Alam berteriak Remuk Menangis dan marah Tuhanku Alam ini sudah semakin rusak Aku mengembara di negeri asing Tanah sudah terinjak-injak Tuhanku Hijau telah berubah menjadi abu Di pintu-Mu aku mengetuk Semua lingkungan tertutup debu Aku tidak bisa berpaling Akankah semua berlalu? Seiring berjalan jauh dari waktu