Hikmah 4 Kisah Dalam Surah Al Kahfi
Hikmah 4 Kisah Dalam Surah Al Kahfi
ُّ ن
ِالنورِ م َا بَيْنَ الْجُم ُع َتَيْن َ ِ ْف فِى يَو ْ ِم الْجُم ُعَة ِ أَ ضَاء َ لَه ُ م
ِ م َنْ ق َرأَ َ سُورَة َ ال ْ كَه
ْت ُّ ن
ِ النورِ ف ِيم َا بَي ْن َه ُ و َبَيْنَ ال ْبَي َ ِ ْف لَيْلَة َ الْجُم ُعَة ِ أَ ضَاء َ لَه ُ م
ِ م َنْ ق َرأَ َ سُورَة َ ال ْ كَه
ق
ِ ال ْع َت ِي
ِ الد َّجا
ل َّ نَ ِ ْف عُصِم َ م ِ َات م ِنْ أَ َّو
ِ ل سُورَة ِ ال ْ كَه ٍ م َنْ حَف َِظ عَشْر َ آي
Mereka melakukan hal itu untuk menjauh dari raja yang zalim dan kafir. Raja
ini berjalan dengan penuh kesombongan dan bersikap tidak adil, serta menekan
orang-orang yang menyembah kepada Allah SWT. Jika mereka tidak
bersembunyi, bisa jadi mereka dibunuh.
Karena itu, tujuh pemuda itu pun terpaksa mengasingkan diri karena tidak
mendapat tempat bagi orang-orang beriman seperti mereka. Mereka
mengasingkan diri ke gua untuk mencari pertolongan Allah SWT dan berserah
diri pada-Nya, memohon petunjuk-Nya dan kasih sayang-Nya.
Mereka tidur dalam gua tersebut dan terbangun setelah sekian lama selama
berabad-abad. Setelah terbangun itulah, musuh dan harta kekayaan mereka pun
sudah tidak ada lagi.
Kisah kedua, adalah tentang pemilik dua kebun dan sahabatnya. Dikisahkan
bahwa pemilik dua kebun itu diberikan keberlimpahan harta, sedangkan
sahabatnya hidup dalam kemiskinan. Namun meski miskin, dia mendapat nikmat
iman kepada Allah SWT.
Sedangkan temannya, yang punya dua kebun itu, memiliki banyak harta dan
pengikut. Lalu dia bersikap sombong dengan mengejek sahabatnya yang miskin
itu karena tidak punya harta yang lebih banyak dan pengikut.
Salah satu hikmah dari kisah itu yaitu mengenai cara si miskin mengingatkan
sahabatnya itu dengan bujukan dan persuasif. Ini adalah cara kedua dalam
membuat perubahan ke arah yang diridhoi Allah SWT, seperti yang diajarkan
Rasulullah SAW, yaitu dakwah dengan lisan.
Kisah ketiga, surat Al Kahfi ayat 60-82 mengisahkan tentang pertemuan Nabi
Musa dan Nabi Khidir. Dari kisah mereka, kita dapat mengetahui Nabi Musa
yang ingin haus akan ilmu pengetahuan dan rela menanggung kesulitan untuk
meraih itu.
Musa adalah Nabi, utusan Allah SWT, tetapi, dia tetap punya ketertarikan untuk
mempelajari sains yang ada dalam realitas kehidupan nyata. Dia ingin melihat
dengan matanya sendiri ilmu yang digunakan oleh orang saleh.
Kisah keempat, adalah tentang Dzul Qarnain, sebagaimana dalam ayat 83-98.
Kisah ini menggambarkan puncak dari upaya perdamaian dan perubahan. Di
tangan Dzul Qarnain, perubahan dan perdamaian dapat terjadi, di muka Bumi
sekalipun.