Anda di halaman 1dari 86

1.

Bank Umum
• Fungsi Bank Umum diatur dalam Pasal 1
angka 3 UU Nomor 10 tahun 1998 dimana
bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan
berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

FADIA FITRIYANTI 1
Bank Berdasarkan Prinsip Syariah
• Dalam UU Nomor 7 Tahun 1992 tidak dikenal
istilah prinsip syariah istilah yang dikenal
adalah prinsip bagi hasil, walaupun
sebenarnya yang dimaksud adalah prinsip
syariah. Berdasarkan pada Pasal 6 dan Pasal
13 UU Nomor 7 Tahun 1992 dibuka
kemungkinan bank untuk melakukan kegiatan
usaha dalam bentuk memberikan pembiayaan
bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan dalam PP Nomor 72
Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip
Bagi Hasil. FADIA FITRIYANTI 2
• Ketentuan tentang kegiatan usaha bank
berdasarkan prinsip syariah dalam UU Nomor
7 Tahun 1992 sangat terbatas, yakni hanya
menyangkut kegiatan pembiayaan dan tidak
diatur tentang penghimpunan dana. Sehingga
diatur kembali dalam UU Nomor 10 tahun
1998 secara lebih jelas, lengkap baik
menyangkut penghimpunan dana maupun
pembiayaan
FADIA FITRIYANTI 3
Prinsip syariah
UU Nomor 10 Tahun 1998 UU Nomor 21 Tahun 2008
• diatur dalam Pasal 1 angka • Pasal 1 ayat 12 adalah
13 UU Nomor 10 tahun prinsip hukum islam dalam
1998 yaitu aturan perjanjian kegiatan perbankan
berdasarkan hukum islam berdasarkan fatwa yang
antara bank dan pihak lain dikeluarkan oleh lembaga
untuk penyimpanan dana yang memiliki kewenangan
dan atau pembiayaan dalam penetapan fatwa
kegiatan usaha / kegiatan dibidang syariah
lainnya yang dinyatakan
sesuai dengan syariah
antara lain :
FADIA FITRIYANTI 4
Prinsip syariah
UU Nomor 10 Tahun 1998
• pembiayaan berdasarkan
prinsip bagi hasil
(mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip
penyertaan modal
(musharakah), prinsip jual beli
barang dengan memperoleh
keuntungan (murabahah),
atau pembiayaan barang
modal berdasarkan prinsip
sewa murni tanpa pilihan
(ijarah), atau dengan adanya
pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang
disewa dari pihak bank oleh FADIA FITRIYANTI 5
pihak lain (ijarah wa iqtina);
PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH
DI INDONESIA

PRAKTEK SEHARI-HARI
LEMBAGA KEUANGAN NON BANK MASY. ADAT
DENGAN SISTEM BAGI HASIL
(Seb. Th 1992)

SISTEM
PERBANKAN BANK BAGI HASIL UU NO. 7 TH 1992
KONVENSIONAL

UU NO. 10 TH 1998

PERBANKAN SYARIAH UU NO. 23 TH 1999

UU NO. 3 TH 2006

PERBANKAN SYARIAH
BERDASARKAN UU PERBANKAN SYARIAH
Uu no 21 tahun 2008
Bentuk Hukum
Bank Umum Konvensional Bank Umum Syariah
• diatur dalam Pasal • Pasal 7 UU No 21 Tahun
2008 yaitu berupa PT
21 ayat 1 UU Nomor
10 tahun 1998 yaitu
berupa Perusahaan
Daerah, Koperasi, PT,
pada umumnya
selalu berbentuk PT

FADIA FITRIYANTI 7
Pendirian Bank Umum
Bank Umum Konvensional Bank Syariah
• 1.WNI dan atau badan • Pasal 9
hukum Indonesia • 1.WNI dan atau badan
• 2.WNI dan atau badan hukum Indonesia
hukum Indonesia dengan • 2.WNI dan atau badan
WNA dan atau badan hukum hukum Indonesia dengan
asing secara kemitraan. WNA dan atau badan hukum
• Dalam hal pihak badan asing secara kemitraan.
hukum asing menjadi pemilik • badan hukum asing terlebih
bank di Indonesia mereka dahulu memperoleh
sebelumnya harus terlebih rekomendasi dari otoritas
dahulu memperoleh perbankan negara asal,
rekomendasi dari otoritas memuat keterangan bahwa
moneter negara asal badan badan hukum asing
hukum tersebut. FADIA FITRIYANTI 8
Pendirian Bank Umum

• Yang bersangkutan
mempunyai reputasi yang
baik dan tidak pernah
melakukan perbuatan
tercela di bidang perbankan
c.Pemda

FADIA FITRIYANTI 9
Modal Bank Umum
Bank Umum Konvensional Bank Umum Syariah
• PERATURAN BANK
INDONESIA • Diatur dalam peraturan
bank indonesia nomor 11/ 3
• NOMOR: 11/ 1 /PBI/2009
/pbi/2009 tentang
• TENTANG
• bank umum syariah
• BANK UMUM
Modal disetor untuk
mendirikan Bank ditetapkan
paling kurang sebesar
• Rp3.000.000.000.000,00
(tiga triliun rupiah).

FADIA FITRIYANTI 10
Modal Bank Umum

• PERATURAN BANK • Pasal 5


INDONESIA • Modal disetor untuk mendirikan Bank
ditetapkan paling kurang sebesar
• NOMOR 11/10/PBI/2009 Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun
rupiah).
• TENTANG
• UNIT USAHA SYARIAH • Sumber dana untuk modal disetor
• (1) Modal kerja UUS tidak boleh berasal dari pinjaman
atau fasilitas pembiayaan dalam
ditetapkan dan dipelihara bentuk apapun dari bank atau pihak
paling kurang lain di Indonesia
• sebesar
Rp100.000.000.000,00
(seratus milyar rupiah). FADIA FITRIYANTI 11
Ijin Usaha Bank Umum
Bank Umum Konvensional Bank Umum Syariah
• Dalam Pasal 16 ayat 1 UU • Pasal 5
Nomor 10 tahun 1998 setiap • Setiap pihak yang akan
pihak yang melakukan melakukan kegiatan usaha
kegiatan menghimpun dana Bank Syariah atau UUS wajib
dari masyarakat dalam terlebih dahulu memperoleh
bentuk simpanan wajib ijin usaha sebagai Bank
terlebih dahulu memperoleh Syariah atau UUS dari BI
ijin usaha sebagai bank • Pasal 22
umum / BPR dari pimpinan
Bank Indonesia kecuali • Setiap pihak dilarang
apabila kegiatan melakukan kegiatan
menghimpun dana dari penghimpunan dana dalam
masyarakat dimaksud diatur bentuk simpanan atau
dengan UU tersendiri. investasi
FADIA FITRIYANTI 12
• Berdasarkan prinsip syariah
tanpa ijin terlebih dahulu
dari BI, kecuali diatur dalam
UU lain

FADIA FITRIYANTI 13
Pasal 59
• Setiap orang yang melakukan
kegiatan usaha bank syariah,
UUS, atau kegiatan
penghimpunan dana dalam
bentuk simpanan atau investasi
berdasarkan prinsip syariah tanpa
ijin usaha dari bank Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 22
dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 5 tahun dan paling
lama 15 tahun dan pidana denda
paling sedikit 10 miliar dan paling
banyak 200 miliar rupiah
FADIA FITRIYANTI 14
Ketentuan Pidana
Bank Umum Konvensional Bank Umum Syariah
• Pasal 46 ayat (1) • Pasal 59 ayat 1
Barang siapa menghimpun • Setiap orang yang
dana dari masyarakat dalam melakukan kegiatan usaha
bentuk simpanan tanpa izin Bank Syariah, UUS atau
usaha dari Pimpinan Bank kegiatan penghimpunan
Indonesia sebagaimana dana dalam bentuk
dimaksud dalam Pasal 16, simpanan atau investasi
berdasarkan prinsip syariah
• tanpa ijin usaha dari BI
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat 1 dan
Pasal 22
FADIA FITRIYANTI 15
Ketentuan Pidana
• diancam dengan pidana • dipidana dengan pidana
penjara sekurang-kurangnya penjara paling singkat 5
5 (lima) tahun dan paling tahun dan paling lama 15
lama 15 (lima belas) tahun tahun dan pidana denda
serta denda sekurang- paling sedikit 10 milyar
kurangnya Rp rupiah dan Paling banyak
10.000.000.000,00 (sepuluh 200 miliar rupiah
miliar rupiah) dan paling
banyak Rp
20.000.000.000,00 (dua
puluh miliar rupiah)."

FADIA FITRIYANTI 16
• Ayat 2 dalam hal kegiatan
tersebut dilakukan oleh
badan hukum, penuntutan
terhadap badan hukum
dimaksud dilakukan
terhadap mereka yang
memberi perintah untuk
melakukan perbuatan itu
dan atau yang bertindak
sebagai pemimpin dalam
perbuatan itu
FADIA FITRIYANTI 17
Ijin Usaha Bank Umum
Bank Umum Konvensional Bank Umum Syariah

• setiap pemohon ijin usaha • Untuk memperoleh ijin


usaha Bank Syariah harus
perbankan wajib memenuhi
memenuhi persyaratan
persyaratan yang
sekurang-kurangnya tentang
menyangkut :
:
• 1).Susunan organisasi dan
• 1).Susunan organisasi dan
kepengurusan
kepengurusan
• 2).Permodalan
• 2).Permodalan
• 3).Kepemilikan
• 3).Kepemilikan
• 4).Keahlian dibidang
• 4).Keahlian dibidang
perbankan
perbankan syariah
• 5).Kelayakan rencana kerja.
• 5).Kelayakan usaha
FADIA FITRIYANTI
• Bank syariah yang telah mendapat ijin usaha
wajib mencantumkan dengan jelas kata
syariah pada penulisan nama banknya.
Penulisan kata syariah ditempatkan setelah
kata bank atau setelah nama bank
• Bank Umum Konvensional yang telah
mendapat ijin usaha UUS wajib
mencantumkan dengan jelas frase “Unit
Usaha Syariah” setelah nama bank pada
kantor UUS yang bersangkutan
FADIA FITRIYANTI 19
• UUS dapat menjadi Bank Umum Syariah
tersendiri setelah mendapat ijin dari BI
• Dalam hal Bank Umum Konvensional memiliki
UUS yang nilai asetnya telah mencapai paling
sedikit 50% dari total nilai bank induknya
atau15 tahun sejak berlakunya UU ini maka
bank umum konvensional dimaksud wajib
melakukan pemisahan UUS tersebut menjadi
Bank Umum Syariah
FADIA FITRIYANTI 20
• Ketentuan lebih lanjut mengenai pemisahan
dan sanksi bagi bank umum konvensional yang
tidak melakukan pemisahan diatur dengan PBI

FADIA FITRIYANTI 21
• Selain itu juga harus memenuhi ketentuan
yang terdapat dalam Pasal 4 PP Nomor 70
tahun 1992 jo PP Nomor 73 Tahun 1998
tentang Bank Umum Pemberian izin usaha
Bank Umum dilakukan dalam 2 tahap:

• a.persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk


melakukan persiapan pendirian Bank Umum;
• b.izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk
melakukan usaha setelah persiapan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a selesai
dilakukan.
• FADIA FITRIYANTI 22
Pasal 5 :
(1)Permohonan untuk mendapatkan persetujuan prinsip sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, wajib dilampiri dengan:
a.rancangan anggaran dasar;
b.daftar calon pemegang saham, susunan direksi dan dewan komisaris;
c.rencana susunan organisasi;
d.rencana kerja; dan
e.bukti penyetoran sekurang-kurangnya sebesar 30% (tiga puluh
perseratus) dari modal disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) atau ayat (2).
(2)Permohonan untuk mendapatkan persetujuan prinsip Bank Campuran
wajib dilampiri pula kesepakatan tertulis untuk mendirikan Bank
Campuran dan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).
(3)Bank Umum yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, dalam
rancangan anggaran dasar dan rencana kerja harus secara tegas
mencantumkan kegiatan usaha bank yang semata-mata berdasarkan
prinsip bagi hasil.

Pasal

FADIA FITRIYANTI 23
• BI selambat-lambatnya 60 hari setelah dokumen
permohonan diterima secara lengkap dituntut harus
memberikan pernyataan atas permohonan persetujuan
prinsip tersebut apakah disetujui atau ditolak.
• Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan atas
suatu permohonan tersebut, maka BI akan melakukan
:penelitian atas kelengkapan dokumen dan kebenaran
dokumen, analisis yang mencakup antara lain tingkat
persaingan yag sehat antar bank, tingkat kejenuhan bank,
pemerataan pembangunan ekonomi nasional, wawancara
terhadap calon Pemilik, Dewan Komisaris dan Direksi.
Apabila telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
maka BI akan menyetujui permohonan tersebut dan
mengeluarkan persetujuan prinsip.
• Jangka waktu berlakunya ijin prinsip tersebut yaitu selama
360 hari terhitung sejak tanggal dikeluarkannya persetujuan
tersebut.Langkah selanjutnya segera sipenerima ijin prinsip
melakukan permohonan ijin usahanya

FADIA FITRIYANTI 24
• 2) Tahapan pemberian ijin usaha, yaitu ijin
yang diberikan untuk melakukan usaha setelah
persiapan selesai dilakukan.
• Selama belum mendapat ijin usaha, pihak yang
mendapat persetujuan prinsip tidak
diperkenankan melakukan kegiatan usahanya.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 SK Direksi
Bank tersebut,permohonan untuk
mendapatkan ijin usaha wajib memenuhi
persyaratan tertentu serta melampirkan :

FADIA FITRIYANTI 25
• Pasal 6 PP Nomor 70 tahun 1992 jo PP Nomor 73 Tahun
1998

• Untuk mendapatkan izin usaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf b, pemohon wajib menyampaikan
laporan kesiapan pendirian bank dengan melampirkan:
• a.anggaran dasar yang telah disahkan oleh instansi yang
berwenang;
• b.daftar pemegang saham, susunan direksi dan dewan
komisaris;
• c.susunan organisasi, sistem dan prosedur kerja; dan
• d.bukti pelunasan seluruh modal disetor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau ayat (2).

FADIA FITRIYANTI 26
• Bank Indonesia selambat-lambatnya 60 hari
setelah dokumen permohonan diterima secara
lengkap dituntut harus memberikan pernyataan
atas permohonan ijin usaha tersebut apakah
disetujui atau ditolak.Tentunya sebelum itu
dilakukan penelitian terhadap dokumen yang
diajukan sudah lengkap atau benar.
• Bagi bank yang mendapatkan ijin usaha dari
Direksi BI wajib melakukan kegiatan usaha
selambat-lambatnya 60 hari terhitung sejak
tanggal ijin usaha dikeluarkan.Apabila setelah
jangka waktu tersebut lewat namun bank belum
melakukan kegiatan usahanya maka Direksi BI
akan membatalkan ijin yang telah dikeluarkannya
FADIA FITRIYANTI 27
• secara garis besarnya persyaratan dan
mekanisme untuk pendirian bank umum
berdasarkan prinsip syariah hampir sama
dengan persyaratan dan mekanisme untuk
pendirian bank umum konvensional dimana
• Pemberian izin dilakukan dalam dua tahap :
• a. persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk
melakukan persiapan pendirian Bank dan
• b. izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk
melakukan kegiatan usaha Bank setelah
persiapan sebagaimana dimaksud dalam huruf
• a selesai dilakukan.
FADIA FITRIYANTI 28
• Namun demikian pada bank umum
berdasarkan prinsip syariah ditambah
beberapa ketentuan khusus yaitu :kewajiban
menyangkut penempatan dan tugas Dewan
Pengawas Syariah, surat rekomendasi dari
Dewan Syariah Nasional untuk calon anggota
DPS, dalam rancangan anggaran dasar dan
rencana kerjanya harus secara tegas
mencantumkan kegiatan usaha bank yang
semata-mata berdasarkan prinsip syariah.

FADIA FITRIYANTI 29
• Hal tersebut diatas diatur dalam ketentuan
yang termuat dalam SK Direksi BI Nomor
32/34/KEP/DIR diganti dengan PBI Kegiatan
Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah jo PBI
No.7/35/PBI/2005

FADIA FITRIYANTI 30
Persetujuan Prinsip
Pasal 6
• (1) Permohonan untuk mendapatkan
persetujuan prinsip sekurang-kurangnya wajib
disertai dengan:
• a. rancangan akta pendirian badan hukum,
termasuk rancangan anggaran dasar yang
sekurang-kurangnya memuat:
• 1. nama dan tempat kedudukan;
• 2. kegiatan usaha sebagai Bank;
• 3. permodalan;
FADIA FITRIYANTI 31
• 4. kepemilikan;
• 5. wewenang, tanggung jawab, dan masa
jabatan Direksi sertadewan Komisaris;
• 6. penempatan dan tugas-tugas Dewan
Pengawas Syariah;
b. data kepemilikan berupa:
• 1. daftar calon pemegang saham berikut
rincian besarnya masingmasing kepemilikan
saham bagi Bank yang berbentuk hukum
Perseroan Terbatas/Perusahaan Daerah;

FADIA FITRIYANTI 32
• 2. daftar calon anggota berikut rincian jumlah
simpanan pokok dan simpanan wajib, serta
daftar hibah bagi Bank yang berbentuk hukum
Koperasi.
• c. daftar calon anggota Direksi, dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah
disertai dengan:
• -

FADIA FITRIYANTI 33
1. pas foto 1 (satu) bulan terakhir ukuran 4 x 6
cm;
2. fotokopi tanda pengenal yang dapat berupa
Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor;
3. riwayat hidup;
4. contoh tanda tangan dan paraf;
5. fotokopi kartu izin menetap sementara (KIMS)
dan fotokopi surat izin bekerja dari instansi
berwenang, bagi warga negara asing;

FADIA FITRIYANTI 34
6. surat pernyataan pribadi yang menyatakan
tidak pernah melakukan tindakan tercela di
bidang perbankan, keuangan, dan usaha
lainnya, tidak pernah dihukum karena terbukti
• melakukan tindak pidana kejahatan, dan tidak
sedang dalam masa pengenaan sanksi untuk
dilarang menjadi pengurus bank sebagaimana
diatur dalam ketentuan Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan (Fit and Proper Test) yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia;

FADIA FITRIYANTI 35
7. surat pernyataan pribadi yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan tidak pernah
dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi
pemegang saham, anggota Direksi atau
Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perseroan dinyatakan
pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam
• waktu 5 (lima) tahun sebelum tanggal
pengajuan permohonan; dan
• 8. surat keterangan atau bukti tertulis dari
tempat bekerja sebelumnya mengenai
pengalaman operasional di bidang
FADIA FITRIYANTI 36
• perbankan syariah bagi calon anggota Direksi
atau bagi calon anggota dewan Komisaris yang
telah berpengalaman;
9. surat keterangan dari lembaga pendidikan
mengenai pendidikan perbankan syariah yang
pernah diikuti bagi calon anggota Direksi atau
bagi calon anggota dewan Komisaris yang
belum berpengalaman;
10. surat pernyataan dari anggota dewan
Komisaris bahwa yang bersangkutan tidak
merangkap jabatan melebihi ketentuan:

FADIA FITRIYANTI 37
i. sebagai anggota dewan Komisaris sebanyak-
banyaknya pada 1 (satu) bank lain; atau
ii. sebagai anggota dewan Komisaris, Direksi,
atau Pejabat Eksekutif yang memerlukan
tanggung jawab penuh sebanyak-banyaknya
pada 2 (dua) lembaga/perusahaan lain bukan
bank;
11. surat pernyataan dari anggota Direksi bahwa
yang bersangkutan tidak merangkap jabatan
sebagai anggota Direksi, Komisaris, atau
Pejabat Eksekutif pada perusahaan dan atau
lembaga lain;
FADIA FITRIYANTI 38
12. surat pernyataan dari anggota Dewan
Pengawas Syariah bahwa yang bersangkutan
tidak merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Pengawas Syariah lebih dari 2 (dua)
bank lain dan 2 (dua) lembaga keuangan
syariah bukan bank;
13. surat pernyataan dari anggota Direksi dan
dewan Komisaris bahwa yang bersangkutan
tidak mempunyai hubungan keluarga dengan
mayoritas anggota dewan Komisaris/dewan
Direksi
• -
FADIA FITRIYANTI 39
• sampai dengan derajat kedua dengan sesama
anggota dewan Komisaris atau anggota dewan
Direksi;
14. surat pernyataan dari anggota Direksi bahwa
yang bersangkutan baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama tidak memiliki saham
melebihi 25% dari modal disetor pada suatu
• perusahaan lain;
d. rencana susunan dan struktur organisasi,
serta personalia;

FADIA FITRIYANTI 40
e. rencana kerja (business plan) untuk tahun
pertama yang sekurangkurangnya memuat:
1. studi kelayakan mengenai peluang pasar dan
potensi ekonomi yang disertai dengan data
pendukung;
2. rencana kegiatan usaha yang mencakup
penghimpunan dan penyaluran dana serta
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan
dalam mewujudkan rencana dimaksud; dan
3. proyeksi neraca, laporan laba rugi dan laporan
arus kas bulanan selama 12 (dua belas) bulan
yang dimulai sejak Bank melakukan kegiatan
operasional; FADIA FITRIYANTI 41
f. rencana strategis jangka menengah dan
panjang (corporate plan);
g. pedoman manajemen risiko, rencana sistem
pengendalian intern,rencana sistem teknologi
informasi yang digunakan, dan skala
kewenangan;
h. sistem dan prosedur kerja;
i. bukti setoran modal sekurang-kurangnya 30 %
(tiga puluh perseratus) dari modal disetor
minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, dalam bentuk fotokopi bilyet deposito atas
nama FADIA FITRIYANTI 42
• “Dewan Gubernur Bank Indonesia qq. salah
satu calon pemilik untuk pendirian Bank yang
bersangkutan”, pada bank umum yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah di Indonesia yang wajib
dilegalisir oleh bank penerbit, dengan
mencantumkan keterangan bahwa
pencairannya hanya dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Dewan
• Gubernur Bank Indonesia;

FADIA FITRIYANTI 43
j. surat pernyataan dari calon pemegang saham
bagi Bank yang berbentuk hukum Perseroan
Terbatas/Perusahaan Daerah atau dari calon
anggota bagi Bank yang berbentuk hukum
Koperasi, bahwa setoran modal sebagaimana
dimaksud dalam huruf i:
1. tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas
pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank
dan/atau pihak lain;
2. tidak berasal dari sumber dana yang
diharamkan menurut prinsip syariah termasuk
dari dan untuk tujuan pencucian uang (money
FADIA FITRIYANTI 44
laundering).
(2) Daftar calon pemegang saham atau daftar
calon anggota sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b:
a. dalam hal perorangan wajib disertai dengan:
• 1. dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c angka 1,angka 2, angka 3, angka 4
dan angka 5;
• 2. surat pernyataan dari calon Pemegang
Saham Pengendali yang menyatakan
kesediaan untuk mengatasi kesulitan
permodalan maupun likuiditas yang dihadapi
Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya;
FADIA FITRIYANTI 45
3. surat pernyataan pribadi yang menyatakan
tidak pernah melakukan tindakan tercela di
bidang perbankan, keuangan, dan usaha
lainnya, tidak pernah dihukum karena
terbukti melakukan tindak pidana kejahatan,
dan tidak sedang dalam masa pengenaan
sanksi untuk dilarang menjadi pemilik, pemilik
• dengan kepemilikan di atas 10% (sepuluh
perseratus), dan atau Pemegang Saham
Pengendali dari bank sebagaimana diatur
• dalam ketentuan Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and Proper Test) yang
FADIA FITRIYANTI 46
ditetapkan oleh Bank Indonesia;
• b. dalam hal badan hukum wajib dilampiri
dengan :
1. akta pendirian badan hukum, yang memuat
anggaran dasar berikut perubahan-perubahan
yang telah mendapat pengesahan dari instansi
berwenang termasuk bagi badan hukum asing
• sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
negara asal badan hukum tersebut;
2. dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c angka 1 sampai dengan angka 5
dari seluruh Direksi dan dewan Komisaris
badan hukum yang bersangkutan;
FADIA FITRIYANTI 47
3. rekomendasi dari instansi berwenang di
negara asal bagi badan hukum asing;
4. daftar pemegang saham berikut rincian
besarnya masingmasing kepemilikan saham
bagi badan hukum Perseroan
Terbatas/Perusahaan Daerah, atau daftar
anggota berikut rincian jumlah simpanan
pokok dan simpanan wajib, serta daftar hibah
• bagi badan hukum Koperasi;
• -

FADIA FITRIYANTI 48
5. laporan keuangan badan hukum yang telah
diaudit oleh akuntan publik dengan posisi
paling lama 6 (enam) bulan sebelum tanggal
pengajuan permohonan persetujuan prinsip;
6. seluruh struktur kelompok usaha yang terkait
dengan Bank dan badan hukum pemilik Bank
sampai dengan pemilik terakhir; dan
7. surat pernyataan dari calon Pemegang Saham
Pengendali yang menyatakan kesediaan untuk
mengatasi kesulitan permodalan maupun
likuiditas yang dihadapi bank dalam
menjalankan kegiatan usahanya.
FADIA FITRIYANTI 49
Pembukaan Kantor Cabang,Kantor
Cabang Pembantu dan Kantor Kas
• Dalam rangka pembukaan kantor cabang didalam
negeri dan luar negeri dapat dilakukan dengan
ijin Direksi BI dengan melampirkan permohonan
dengan persyaratan tertentu.
• Apabila permohonan tersebut sudah lengkap
dalam jangka waktu 30 hari BI dituntut
memberikan persetujuan atau penolakan atas
permohonan tersebut.
• Pelaksanaan pembukaan kantor cabang dilakukan
selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal
dikeluarkannya ijin dari direksi BI, jika tidak
dilaksanakan Direksi BI dapat membatalkan ijin
tersebut.
FADIA FITRIYANTI 50
• Dibawah kantor cabang dapat pula dibuka
kantor cabang pembantu,kantor kas, atau
yang dipersamakan dengan itu, dimana bank
sebelumnya wajib menyampaikan rencana
pembukaan kantor termaksud selambat-
lambatnya 30 hari sebelum pelaksanaan
pembukaan kantor, disertai dengan hasil studi
kelayakannya.
• Setelah pembukaan kantor tersebut bank
wajib menyampaikan laporan pelaksanaannya
kepada BI selambat-lambatnya 10 hari setelah
tanggal pembukaan kantor yang
bersangkutan.
FADIA FITRIYANTI 51
Pembukaan kantor cabang
/perwakilan di Luarnegeri
• Wajib mendapatkan ijin dari Direksi BI,ijin
akan diberikan apabila:
• 1.telah menjadi bank devisa sekurang-
kurangnya 24 bulan.
• 2.telah mencantumkan rencana pembukaan
kantor cabang, kantor-kantor operasional
lainnya, dan kantor perwakilan di luar negeri
dalam rencana kerja tahunan bank.
• Hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat
FADIA FITRIYANTI 52
• Ijin dari otoritas di negara setempat
• Pelaksanaan pembukaan kantor wajib
dilaporkan kepada BI dalam jangka waktu 10
hari kerja setelah tanggal pembukaan

FADIA FITRIYANTI 53
• Pembukaan kantor cabang syariah tersebut
harus seijin Direksi Bank Indonesia, pemberian
ijin dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap
persetujuan prinsip yaitu persetujuan untuk
melakukan persiapan dan ijin pembukaan
untuk melakukan kegiatan usaha.

FADIA FITRIYANTI 54
• Bank yang akan membuka kantor cabang
syariah wajib membentuk unit usaha syariah
di kantor pusat bank yang bersangkutan. Unit
tersebut berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang syariah dan mempunyai tugas :
• Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan
kantor cabang syariah
• Menempatkan dan mengelola dana yang
bersumber dari kantor cabang syariah
• Menerima dan menatausahakan laporan
keuangan dari kantor cabang syariah
FADIA FITRIYANTI 55
• Melakukan kegiatan lain sebagai kantor induk
dari kantor cabang syariah.
• Didalam unit khusus tersebut wajib ada
Dewan Pengawas Syariah yang telah disetujui
oleh DPN.

FADIA FITRIYANTI 56
• Dalam hal operasionalnya sebagai kantor
cabang syariah, suatu kantor cabang
ditentukan kewajiban menyediakan modal
kerja tersendiri yaitu sekurang-kurangnya
sebesar 2 milyar untuk kantor yang berada
diwilayah jabotabek, dan sebesar 1 milyar
untuk setiap kantor cabang yang
berkedudukan diluar wilayah
jabotabek.Modal kerja ini merupakan dana
yang disisihkan oleh kantor pusat bank yang
bersangkutan dan disimpan pada rekening
tersendiri atas nama pimpinan unit usaha
syariah FADIA FITRIYANTI 57
• Kantor cabang syariah yang telah mempunyai
ijin dalam setiap kegiatannya wajib
mencantumkan kata “kantor cabang syariah”.
BI dapat mencabut ijin usaha tersebut apabila
terbukti kantor tersebut melakukan kegiatan
usaha secara konvensional.
• Bank yang memiliki kantor cabang syariah
wajib :
• Memiliki pencatatan dan pembukuan
tersendiri untuk kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah
FADIA FITRIYANTI 58
• Menyusun laporan keuangan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah
• Memasukkan laporan secara keseluruhan ke
dalam laporan keuangan konsolidasi

FADIA FITRIYANTI 59
• Penutupan Kantor Cabang
• Penutupan kantor cabang dalam dan luar negeri
dilakukan dengan ijin direksi BI dengan memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ditentukan antara lain
yaitu disertakan alasan penutupan,bukti penyelesaian
kewajiban kepada nasabah serta pihak lainnya.
• Penutupan kantor wajib diumumkan dalam surat kabar
yang mempunyai peredaran luas ditempat kedudukan
kantor bank dan dilaporkan pelaksanaannya kepada BI
selambat-lambatnya 10 hari setelah penutupan.
• Persetujuan atau penolakan atas permohonan
penutupan kantor akan diberikan oleh BI selambat-
lambatnya 15 hari setelah :
• Dokumen permohonan diterima secara lengkap
• Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh kewajiban
telah diselesaikan
FADIA FITRIYANTI 60
Pembubaran badan hukum bank
(Bank Umum dan BPR)
• 1.dicabut ijin usahanya
• 2.jangka waktu berdirinya yang ditetapkan
dalam anggaran dasar telah berakhir
• 3.penetapan pengadilan

FADIA FITRIYANTI 61
Penutupan kantor cabang (Bank
Umum dan BPR)
• 1.Dengan ijin Direksi BI
• 2.Disertakan alasan penutupan dan langkah-
langkah serta bukti penyelesaian kewajiban
kepada nasabah serta pihak lainnya.
• 3.Wajib diumumkan kepada masyarakat
• 4.Penutupan wajib dilaporkan pelaksanaannya
kepada BI selambat-lambatnya 10 hari setelah
penutupan.

FADIA FITRIYANTI 62
• 5.Persetujuan atau penolakan atas
permohonan penutupan kantor akan
diberikan oleh BI selambat-lambatnya 15 hari
setelah :
• a.dokumen permohonan diterima secara
lengkap
• b.berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh
kewajiban telah diselesaikan.

FADIA FITRIYANTI 63
Pencabutan ijin usaha kantor
cabang luar negeri
• 1.kantor cabang yang bersangkutan berada
dalam keadaan yang membahayakan
kelangsungan usahanya dan atau sistem
perbankan
• 2.Kantor cabang yang bersangkutan ditutup
atas permintaan kantor pusatnya
• 3.Ijin usaha kantor pusat bank yang
bersangkutan dicabut dan atau dilikuidasi oleh
otoritas yang berwenang di negara asal bank
tsb. FADIA FITRIYANTI 64
• Diberitahukan kepada bank yang
bersangkutan dan otoritas negara asal, serta
diumumkan dalam surat kabar harian yang
mempunyai peredaran luas.
• Seluruh harta kantor cabang yang
bersangkutan diutamakan untuk pembayaran
seluruh kewajibannya di Indonesia, dan kantor
pusat bank yang bersangkutan
bertanggungjawab atas pemenuhan
kewajiban FADIA FITRIYANTI 65
• Kantor cabangnya di Indonesia
• BI membentuk Tim Likuidasi

FADIA FITRIYANTI 66
• 2.Bank Perkreditan Rakyat
• Fungsi BPR diatur dalam Pasal 1 angka 4 UU Nomor 10
tahun 1998 ditujukan hanya untuk melayani usaha kecil
dan masyarakat di daerah pendesaan
• Bentuk hukum BPR diatur dalam Pasal 21 ayat 2 UU
Nomor 7 tahun 1992 yaitu berupa Perusahaan Daerah,
Koperasi, PT , bentuk lain yang ditetapkan dengan PP
(memberi wadah utk bentuk lain utk perbankan yg lbh
kecil yaitu bank desa dll).
• Modal BPR
• Pasal 3 PP Nomor 71 Tahun 1992 untuk mendirikan
BPR ditetapkan modal disetor sekurang-kurangnya 50
juta rupiah.PP Nomor 71 tahun 1992 dicabut oleh PP
Nomor 30 tahun 1999

FADIA FITRIYANTI 67
• Modal Pendirian BPR
• 1) Zone 1 modal pendirian bank sejumlah Rp14 milyar;
• 2) Zone 2 modal pendirian bank sejumlah Rp8 milyar; ;
• 3) Zone 3 modal pendirian bank sejumlah Rp6 milyar; ; and
• 4) Zone 4 modal pendirian bank sejumlah Rp4 milyar;.

FADIA FITRIYANTI 68
Zona pendirian BPR

FADIA FITRIYANTI 69
• Bagian dari modal disetor yang digunakan
untuk modal kerja sekurang-kurangnya
sebesar 50%.

FADIA FITRIYANTI 70
Pihak yang mendirikan BPR
• Warga Negara Indonesia (WNI);
• Badan hukum Indonesia yang seluruh
kepemilikannya oleh WNI;
• Pemerintah Daerah; atau
• Dua pihak atau lebih sebagaimana yang
dimaksud dalam angka 1, 2 dan 3.

FADIA FITRIYANTI 71
• Ijin Usaha BPR
• Dalam Pasal 16 ayat 1 UU Nomor 10 tahun 1998 setiap
pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih
dahulu memperoleh ijin usaha sebagai bank umum /
BPR dari pimpinan Bank Indonesia kecuali apabila
kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud
diatur dengan UU tersendiri.
• Berdasarkan ayat 2nya ditentukan bahwa setiap
pemohon ijin usaha perbankan wajib memenuhi
persyaratan yang menyangkut :
• 1).Susunan organisasi dan kepengurusan
• 2).Permodalan
• 3).Kepemilikan
• 4).Keahlian dibidang perbankan
• 5).Kelayakan rencana kerja.
FADIA FITRIYANTI 72
• Pasal 5

• Pemberian izin usaha Bank Perkreditan Rakyat
dilakukan dalam 2 (dua) tahap:
• a.persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk
melakukan persiapan pendirian Bank
Perkreditan Rakyat;
• b.izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk
melakukan usaha setelah persiapan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a selesai
dilakukan.
• FADIA FITRIYANTI 73
• Pasal 6

• (1)Permohonan untuk mendapatkan persetujuan prinsip
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, wajib dilampiri
dengan:
• a.rancangan anggaran dasar;
• b.daftar calon pemegang saham, susunan direksi dan dewan
komisaris;
• c.rencana susunan organisasi;
• d.rencana kerja;
e.bukti penyetoran sekurang-kurangnya sebesar 30% (tiga puluh
perseratus) dari modal disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3.

• (2)Bank Perkreditan Rakyat yang akan melakukan kegiatan usaha


berdasarkan prinsip bagi hasil, harus secara tegas mencantumkan
kegiatan usaha bank yang semata-mata berdasarkan prinsip bagi
hasil dalam rancangan anggaran dasar dan rencana kerjanya.

• FADIA FITRIYANTI 74
• BI selambat-lambatnya 60 hari setelah dokumen
permohonan diterima secara lengkap dituntut harus
memberikan pernyataan atas permohonan persetujuan
prinsip tersebut apakah disetujui atau ditolak.
• Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan
atas suatu permohonan tersebut, maka BI akan melakukan
:penelitian atas kelengkapan dokumen dan kebenaran
dokumen, analisis yang mencakup antara lain tingkat
persaingan yag sehat antar bank, tingkat kejenuhan bank,
pemerataan pembangunan ekonomi nasional, wawancara
terhadap calon Pemilik, Dewan Komisaris dan Direksi.
Apabila telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
maka BI akan menyetujui permohonan tersebut dan
mengeluarkan persetujuan prinsip.
• Jangka waktu berlakunya ijin prinsip tersebut yaitu selama
360 hari terhitung sejak tanggal dikeluarkannya
persetujuan tersebut.Langkah selanjutnya segera
sipenerima ijin prinsip melakukan permohonan ijin
usahanya
FADIA FITRIYANTI 75
• 2).Tahapan pemberian ijin usaha, yaitu ijin
yang diberikan untuk melakukan usaha
setelah persiapan selesai dilakukan.
• Selama belum mendapat ijin usaha, pihak
yang mendapat persetujuan prinsip tidak
diperkenankan melakukan kegiatan usahanya.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 SK Direksi
Bank tersebut,permohonan untuk
mendapatkan ijin usaha wajib memenuhi
persyaratan tertentu serta melampirkan :

FADIA FITRIYANTI 76
Pasal 7

• Untuk mendapatkan izin usaha sebagaimana dimaksud
pemohon wajib menyampaikan laporan kesiapan
pendirian Bank Perkreditan Rakyat dengan
melampirkan:
• a.anggaran dasar yang telah disahkan oleh instansi yang
berwenang;
• b.daftar pemegang saham, susunan direksi dan dewan
komisaris;
• c.susunan organisasi, sistem dan prosedur kerja;
• d.bukti pelunasan modal disetor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3.


FADIA FITRIYANTI 77
• Bank Indonesia selambat-lambatnya 60 hari
setelah dokumen permohonan diterima secara
lengkap dituntut harus memberikan pernyataan
atas permohonan ijin usaha tersebut apakah
disetujui atau ditolak.
• Tentunya sebelum itu dilakukan penelitian
terhadap dokumen yang diajukan sudah lengkap
atau benar.
• Bagi bank yang mendapatkan ijin usaha dari
Direksi BI wajib melakukan kegiatan usaha
selambat-lambatnya 60 hari terhitung sejak
tanggal ijin usaha dikeluarkan.
• Apabila setelah jangka waktu tersebut lewat
namun bank belum melakukan kegiatan usahanya
maka Direksi BI akan membatalkan ijin yang telah
dikeluarkannya. FADIA FITRIYANTI 78
• Pembukaan kantor cabang,kantor pelayanan kas
• Dalam rangka pembukaan kantor cabang untuk
BPR hanya dapat dilakukan dalam wilayah
Propinsi yang sama dengan kantor
pusatnya.Dilakukan dengan ijin Direksi BI dengan
melampirkan permohonan dengan persyaratan
tertentu.Apabila permohonan tersebut sudah
lengkap dalam jangka waktu 30 hari BI dituntut
memberikan persetujuan atau penolakan atas
permohonan tersebut.
• Pelaksanaan pembukaan kantor cabang dilakukan
selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal
dikeluarkannya ijin dari direksi BI, jika tidak
dilaksanakan Direksi BI dapat membatalkan ijin
tersebut.
FADIA FITRIYANTI 79
• Dibawah kantor cabang dapat pula dibuka kantor
pelayanan kas pembukaan kantor tersebut hanya
dapat dilakukan dalam satu wilayah
kabupaten/kotamadya yang sama dengan kantor
yang menjadi induknya.
• Bank wajib menyampaikan rencana pembukaan
kantor termaksud selambat-lambatnya 30 hari
sebelum pelaksanaan pembukaan kantor, disertai
dengan dipenuhinya syarat tingkat kesehatan.
Setelah pembukaan kantor tersebut bank wajib
menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada
BI selambat-lambatnya 10 hari setelah tanggal
pembukaan kantor yang bersangkutan.
FADIA FITRIYANTI 80
• Penutupan Kantor Cabang
• Penutupan kantor cabang dilakukan dengan ijin direksi
BI dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang
ditentukan antara lain yaitu disertakan alasan
penutupan,bukti penyelesaian kewajiban kepada
nasabah serta pihak lainnya.
• Penutupan kantor wajib diumumkan kepada
masyarakat ditempat kedudukan kantor BPR tersebut
selambat-lambatnya 10 hari setelah tanggal ijin
penutupan.Penutupan itu wajib dilaporkan
pelaksanaannya kepada BI selambat-lambatnya 10 hari
setelah penutupan.Persetujuan atau penolakan atas
permohonan penutupan kantor akan diberikan oleh BI
selambat-lambatnya 15 hari setelah :
• Dokumen permohonan diterima secara lengkap
• Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh kewajiban
telah diselesaikan
FADIA FITRIYANTI 81
• Pasal 19
(1)Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank
Pegawai, Lumbung Pitih Nagari, Lembaga
Perkreditan Desa, Badan Kredit Desa, Badan
Kredit Kecamatan, Kredit Usaha Rakyat Kecil,
Lembaga Perkreditan Kecamatan, Bank Karya
Produksi Desa dan/atau lembaga-lembaga
lainnya yang dipersamakan dengan itu, yang
telah memperoleh izin usaha dari Menteri
Keuangan, dinyatakan menjadi Bank
Perkreditan Rakyat.
FADIA FITRIYANTI 82
• (2)Lembaga atau badan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) yang telah berdiri
sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan dan belum
mendapatkan izin usaha sebagai- Bank
Perkreditan Rakyat wajib mengajukan
permohonan izin usaha sebagai Bank
Perkreditan Rakyat kepada Menteri Keuangan
selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak
berlakunya Peraturan Pemerintah ini.

FADIA FITRIYANTI 83
• (3)Untuk dapat memperoleh izin usaha
sebagai Bank Perkreditan Rakyat, lembaga
atau badan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) dapat memilih salah satu bentuk
hukum sebagai berikut:
• a.Perusahaan Daerah;
• b.Koperasi; atau
• c.Perseroan Terbatas.
• (4)Pengurus Bank Perkreditan Rakyat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) wajib memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.
FADIA FITRIYANTI
BPR Syariah
• Diatur dalam Surat Keputusan Direktur BI
No.32/36/KEP/DIR/1999 tanggal 12 Mei 1999
tentang BPR berdasarkan prinsip syariah
diganti dengan PBI No.6/17/PBI/2004 tanggal
1 Juli 2004 tentang BPR berdasarkan Prinsip
Syariah

FADIA FITRIYANTI 85
PBI NOMOR 11/23/PBI/2009
• Bentuk badan hukum BPRS adalah Perseroan Terbatas dengan modal
disetor BPRS paling kurang sebesar: Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah) untuk BPRS yang didirikan di wilayah DKI Jakarta dan
Kabupaten/Kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi;
• Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) untuk BPRS yang didirikan di
wilayah ibukota propinsi di luar wilayah tersebut pada huruf a di atas;
• Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk BPRS yang didirikan di
luar wilayah tersebut pada huruf a dan huruf b di atas. Mengingat kondisi
dan perkembangan perekonomian daerah yang berbeda-beda, maka Bank
Indonesia dapat meminta calon pemilik BPRS untuk menyediakan modal
disetor di atas jumlah

FADIA FITRIYANTI 86

Anda mungkin juga menyukai