Anda di halaman 1dari 1

CENDIKIAWAN DALAM MENGILMUKAN ISLAM

Berbicara tentang Cendikiawan adalah kelompok elit umat Islam yang berperan penting
dalam menentukan gerak masyarakat muslim dalam mengejar pembangunan. Mereka adalah
pelindung perkembangan perilaku Muslim. Semua Muslim harus bertindak dan berperilaku
sesuai dengan bimbingan cendekiawan Muslim.

Dalam al-Qur’an QS. Ali Imran ayat 110, disebutkan, “Kamu (umat Islam) adalah umat
terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf,
mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah”

Terkait ayat tersebut, menurut Sayyid Quthb dalam karyanya Fi Zhilal al-Qur’an
menjelaskan bahwa pengetahuan terhadap basis ajaran sudah semestinya umat Islam memegang
kendali kepemimpinan. Hal ini tiada lain demi kemashlahatan umat manusia secara umum.
Sebaliknya, dunia tidak di monopoli oleh kalangan yang tidak mengerti. Sehingga terjadinya
banyak kekacauan dan kesenjangan antar umat. Ayat ini, bagi Quthb, merupakan konsekuensi
logis umat Islam. Lantaran telah diberikan karunia berupa akidah, akhlak, ilmu pengetahuan
yang benar. Maka menjadi kewajiban umat Islam untuk berada di garis depan perjuangan dalam
menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah kemunkaran.

Salah satu sebab keterbelakangan umat ialah tidak adanya sinergi antara ilmu dan amal.
Seakan-akan ilmu harus selalu ‘objektif’ tanpa keberpihakan. Seolah-olah ilmu sosial itu bebas-
nilai, objektif, dan murni empiris. Kita malu untuk mengakui keterkaitan ilmu sosial dengan
nilai-nilai sosial dan budaya, kita takut di tuduh tidak ilmiah, tidak objektif.

Singkat kata, kehati-hatian yang tidak tepat itu justru membuat jarak antara normatif dan
historis. Antara basis ajaran dalam al-Qur’an as-Sunnah, dengan upaya membumikan nilai-nilai
di dalamnya untuk kebutuhan umat masa kini. Padahal jelas-jelas sudah sepatutnya peran umat,
khususnya cendekiawan. Hal tersebut dapat terwujud dengan mempelajari al-Qur’an dan as-
Sunnah, bersamaan dengan keilmuan-keilmuan kontemporer yang berkembang.

Tiga kata kunci pada ayat tersebut: (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar,
dan beriman kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai