Anda di halaman 1dari 3

Nama : A p l i f e b r i a n s y a h

NIM : 042609828

TUGAS 1

1. Jelaskan unsur unsur perbuatan melawan hukum apa saja yang dapat
diterapkan kepada PT. FIF dan Kepala Desa NM;
2. Apakah bagi korporasi PT FIF telah memenuhi unsur melawan hukum untuk
dapat dikenakan sanksi pidana dan perdata?;
3. Jelaskan unsur-unsur tidak terpenuhinya pelayanan dan perlindungan publik
pada kantor Kepolisian Sektor Dukuh Pakis.
4. PT. FIF sebagai leasor telah melakukan eksekusi sepihak (bukan perbuatan
titel eksekutorial dan parate eksekusi), di sisi lain kepolisian sector Dukuh
Pakis terindikasi maladministrasi yaitu non-performance against good
governance principles dan asas-asas perlindungan masyarakat (UU 30/2014
tentang Administrasi Pemerintahan jo. UU 37/2008 tentang Ombudsman RI
jo. UU 2/2002 tentang Kepolisian Negara RI). Demikian pula Kepala Desa
NM, warga SM, perantara GW dan tersangka AK yang terlibat tindak pidana
melalui penggadaian ulang barang fidusia. Jawablah pertanyaan dibawah ini:

a) Apakah PT. FIF a/n pimpinan memenuhi persyaratan sebagai pihak yang
dapat dimintai pertanggungjawaban pidana maupun perdata (corporate
liability)? Jelaskan!

b) Apa implikasi hukum sehubugan dengan belum/tidak terdaftarnya


perjanjian fidusianya ke Kantor Jaminan Fidusia? Jelaskan!

JAWAB

1. Unsur perbuatan melawan hukum apa saja yang dapat diterapkan kepada
PT. FIF dan Kepala Desa NM
2. Menurut saya bagi korporasi PT FIF telah memenuhi unsur melawan hukum
3. untuk dapat dikenakan sanksi pidana pasal 368 dan pasal 372 KUHP. Unsur
4. perbutaan melawan hukum yang dapat diterapkan kepada PT. FIF tersebut
5. ialah, adanya kesalahan dari pihak pelaku, adanya kerugian bagi korban dan
6. adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian.
7. Menurut saya bagi korporasi PT FIF telah memenuhi unsur melawan hukum
8. untuk dapat dikenakan sanksi pidana pasal 368 dan pasal 372 KUHP. Unsur
9. perbutaan melawan hukum yang dapat diterapkan kepada PT. FIF tersebut
10. ialah, adanya kesalahan dari pihak pelaku, adanya kerugian bagi korban dan
11. adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian.
Menurut saya bagi korporasi PT FIF telah memenuhi unsur melawan hukum
untuk dapat dikenakan sanksi pidana pasal 368 dan pasal 372 KUHP. Unsur
perbutaan melawan hukum yang dapat diterapkan kepada PT. FIF tersebut
ialah, adanya kesalahan dari pihak pelaku, adanya kerugian bagi korban dan
adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian.
2. Jika kita menghubungkannya dengan identification theory dalam wacana
common law sebagaimana, kesalahan yang dilakukan oleh anggota direksi
atau pejabat korporasi lainnya hanya dapat dibebankan pada korporasi jika
memenuhi syarat: i) tindakan yang dilakukan oleh mereka berada dalam
batas tugas atau instruksi yang diberikan pada mereka, ii) bukan merupakan
penipuan yang dilakukan terhadap perusahaan,iii) dimaksudkan untuk
menghasılkan atau mendatangkan keuntungan bagı korporasi.
Dengan kata lain, jika salah satu syarat ini tidak dipenuhi, maka kesalahan
tersebut tidak dapat dipikul oleh korporasi, namun harus dipikul secara pribadi
oleh organ korporası yang melakukan tindakan tersebutPada kasus ini,
tindakan dilakukan secara terstruktur. Jelas ada yang memberikan instruksi
atas tindakan tersebut. Tindakan tersebut bukan merupakan penipuan yang
dilakukan terhadap perusahaan dan dimaksudkanuntuk menghasılkan atau
mendatangkan keuntungan bagı korporasi. Oleh karena itu PT. FIF a/n
pimpinan memenuhi persyaratan sebagai pihak yang dapat dimintai
pertanggungjawaban pidana maupun perdata (corporate liability)
3. Berdasarkan Standar Operasional Prosedur Sentra Pelayanan Kepolisian
Terpadu, ada beberapa hal yang harus dipedomani dan merupakan
penjabaran dari prinsip-prinsip pelayanan agar pelayanan Kepolisian dan
pelayanan lain pada umumnya dapat dikatakan prima yaitu :
a. Mudah
b. Murah
c. Cepatd.
d. Ramah/Sopan
e. Tidak Birokratis
f. Mengutamakan Pelanggang. Tidak Ada Pungutan Liarh. Keamanani.
Kenyamananj. Memuaskan Pelanggan / masyarakat.

Berdasarkan hal-hal tersebut unsur-unsur yang tidak terpenuhi adalah seluruh


unsur tersebut.

Akibat hukum dari perjanjian jaminan fidusia yang tidak didaftarkan adalah
tidak melahirkan perjanjian kebendaan bagi jaminan fidusia tersebut,
sehingga karakter kebendaan seperti ‘droit de suite’ dan ‘hak preferen’ tidak
melekat pada kreditor penerima fidusia.
Apabila perusahaan leasing telah melanggar kewajibannya dengan tidak
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang jaminan
fidusia menurut Pasal 4 PMK No.130/PMK.010/2012 perusahaan tersebut
telah melanggar dan dikenakan sanksi administratif secara bertahap berupa
peringatan, pembekuan kegiatan usaha, dan pencabutan izin usaha.
Perbuatan melawan hukum PT. FIF sebagai korporasi yang dapat dikenakan
pemberatan terkait tidak melakukan pendaftaran jaminan fidusia, namun hal
ini bergantung pada kebijaksanaan Majelis Hakim yang memimpin
pengadilan.
4. Akibat hukum dari perjanjian jaminan fidusia yang tidak didaftarkan adalah
tidak melahirkan perjanjian kebendaan bagi jaminan fidusia tersebut,
sehingga karakter kebendaan seperti ‘droit de suite’ dan ‘hak preferen’
tidakmelekat pada kreditor penerima fidusia.
Apabila perusahaan leasing telah melanggar kewajibannya dengan tidak
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang jaminan
fidusia menurut Pasal 4 PMK No.130/PMK.010/2012 perusahaan tersebut
telah melanggar dan dikenakan sanksi administratif secara bertahap berupa
peringatan, pembekuan kegiatan usaha, dan pencabutan izin usaha.
Perbuatan melawan hukum PT. FIF sebagai korporasi yang dapat dikenakan
pemberatan terkait tidak melakukan pendaftaran jaminan fidusia, namun halini
bergantung pada kebijaksanaan Majelis Hakim yang memimpin pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai