Bismillah Siap Sidang Cicih 31-1-2024
Bismillah Siap Sidang Cicih 31-1-2024
Oleh
CICIH WIARSIH
11222159
Oleh
Cicih Wiarsih
11222159
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Pengaruh Senam Peregangan Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri Low Back
Pain (LBP) Pada Perawat IGD
RS. Pusat Pertamina
Laporan penelitian ini telah diperiksa disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim
Penguji Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA
Jakarta Selatan, November 2023
Menyetujui,
Pembimbing Skripsi,
…………………………………..
Ns. Alfonsa Reni O, S.Kep., M.KM
Mengetahui,
Kepala Program Studi S1 Keperawatan
……………………………………..
Wasijati, S.Kp., M.Si., M.Kep.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing,
………………………………….
Ns. Alfonsa Reni Okatvia S.Kep., M.KM
Penguji I,
…………………………………
Ns. Dewi Susanti S.Kep M.Kep
Penguji III
…………………………………
Ns. Muhammad Ali, SKM, M. Kep.
iii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
Riset, Januari 2024
Cicih Wiarsih
Pengaruh Senam Peregangan Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri
Low Back Pain Pada Perawat IGD RS. Pusat Pertamina
VII + 112 Halaman + 10 Tabel + 6 Gambar + 3 Skema + 14 Lampiran
ABSTRAK
Low Back Pain (LBP) adalah rasa nyeri yang dirasakan pada punggung
bawah. Low back pain bila tidak ditangani akan menimbulkan rasa sakit,
kelemahan dan kelumpuhan. Penatalaksanaan untuk menurunkan nyeri
low back pain dengan senam peregangan fleksi William.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam peregangan fleksi William
terhadap tingkat nyeri Low Back Pain pada perawat IGD RS. Pusat
Pertamina. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen
dengan rancangan penelitian posttest only control design. Jumlah populasi
sebanyak 30 responden dengan jumlah sampel 30 responden. Teknik
pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah total sampling.
Instrument yang digunakan dalam menilai nyeri low back pain
menggunakan numeric rating scale (NRS). Uji hipotesa yang digunakan
adalah Uji Independent t testt. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak
ada pengaruh senam peregangan fleksi William terhadap tingkat nyeri Low
Back Pain pada perawat IGD RS dengan p value 0,664 (p>0,05). Pusat
Pertamina. Saat pengukuran tingkat nyeri semua responden tidak ada nyeri
low back pain. Saran dari peneliti untuk penelitian selajutnya bisa
menggunakan teknik non farmakologi yang lain.
Kata Kunci : Nyeri low back pain (LBP), senam peregangan fleksi William
Daftar Pustaka : 49 (2014-2022)
iv
PERTAMEDIKA HEALTH SCIENCE BACHELOR
DEGREE NURSING PROGRAM
Research, Januari 2024
Cicih Wiarsih
The effect of William flexion stretching exercise on low back pain levels of
nurses in emergency room Pertamina Center Hospital
VII + 112 Pages + 10 Table+ 6 Picture + 3 Schema + 14 Attachments
ABSTRACT
Low Back Pain (LBP) is pain felt in the lower back. Low back pain if left
untreated will cause pain, weakness and paralysis. Management to reduce low
back pain with William flexion stretching exercises.This study aims to determine
The effect of William flexion stretching exercise on low back pain levels of nurses
in emergency room Pertamina Center Hospital. This study used a quasi-
experimental research design with a posttest only control design research design.
The total population is 30 respondents with a sample of 30 respondents. The
sampling technique in this study is total sampling. An instrument used in
assessing low back pain using a numeric rating scale (NRS). The hypothesis test
used is the Independent t testt. The results showed that there was no effect of
William flexion stretching exercise on the level of Low Back Pain of nurses in
emergency room Pertamina Center hospital with p value 0,664 (p>0,05). When
measuring pain levels, all respondents did not have low back pain. Suggestions
from researchers for further research can use other non-pharmacological
techniques.
SURAT PERNYATAAN
v
Nama : Cicih Wiarsih
NPM : 11222159
Mahasiswa S1 Keperawatan /Angkatan : S1 Keperawatan Non Reguler XVI
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
akan menerima sangsi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
(Cicih Wiarsih)
KATA PENGANTAR
vi
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunianya peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “Pengaruh Senam Peregangan Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri
Low Back Pain (LBP) Pada Perawat IGD RS. Pusat Pertamina”
Penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata ajar skripsi pada Program
Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA. Peneliti
menyadari banyak pihak yang turut membantu sejak awal penyusunan sampai
selesainya proposal penelitian ini. Pada kesempatan ini peneliti ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Drg. Mira Dyah Utami, MARS, selaku Direktur Utama PERTAMEDIKA/IHC
dan Pembina Yayasan Pendidikan PERTAMEDIKA.
2. Dr. Asep Saefudin., SH., MM., CHRP., CHRA, selaku Ketua Pengurus
Yayasan Pendidikan PERTAMEDIKA.
3. Ns. Maryati, S.Sos., S.Kep., MARS, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan PERTAMEDIKA.
4. Wasijati, S.Kp., M.Si., M.Kep, selaku selaku Wakil Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.
5. Sri Sumartini, SE., MM, selaku Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan PERTAMEDIKA.
6. Ns. Achirman, SKM., M.Kep, selaku Wakil Ketua III Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan PERTAMEDIKA.
7. Ns.Tati suryati, M.Kep, SP.KJ selaku Pjs Kepala Program Studi S1 Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.
8. Ns. Alfonsa Reni Oktavia, S.Kep., M.KM, selaku Pembimbing Proposal
Skripsi yang dengan kesabaran dan kebaikannya telah membimbing penulis
selama proses penelitian ini.
9. Ns. Dewi Susanti S.Kep M.Kep selaku Penguji II yang telah bersedia menjadi
penguji kelompok dalam proposal penelitian ini.
10. Ns. Muhammad Ali, SKM, M. Kep selaku Penguji III yang telah bersedia
menjadi penguji kelompok dalam penelitian ini
vii
11. Dr. Neny Herawati, MKKK, selaku Direktur Utama Rumah Sakit Pusat
Pertamina (RSPP).
12. Para dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.
13. Suamiku (MUDI) yang tidak pernah lelah memberikan semangat juga
mendukung dalam hal materi dan non materi “ Love You so much” dan anak-
anakku tercinta (Tiara, Shakila, Zia) untuk suport doa dan dukungannya
selama ini (peluk Sayang selalu), sehingga penelitian ini dapat selesai sesuai
dengan waktunya.
14. Orang tua Khususnya (Mamah Wiwi) yang tak pernah putus dengan Doanya,
abang serta adik-adik saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya
dalam melakukan penelitian ini, sehingga laporan penelitian ini dapat selesai
sesuai dengan waktunya.
15. Para responden atau keikutsertaan dan kerjasamanya, sehingga laporan
proposal penelitian ini dapat selesai sesuai dengan waktunya.
16. Teman-teman Angkatan Non Reguler XVI Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.
17. HOOD, supervisor Ruangan IGD RSPP.
18. Teman teman Regu 1 di Ruangan IGD, Mas Ali Gujdawi, Wo Riyanti, Kak
Tyas, mas Bayu, Mas Bagas, atas suport dan waktunya sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai sesuai dengan waktunya.
19. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut
berpartisipasi sehingga selesainya penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini banyak sekali
kekurangannya, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
demi perbaikan penulisan dan penyusunan proposal penelitian dimasa mendatang.
(Cicih Wiarsih)
DAFTAR ISI
viii
PENELITIAN...........................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
SURAT PERNYATAAN.........................................................................................vi
KATA PENGANTAR............................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
DAFTAR SKEMA................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Perumusan Masalah...............................................................................6
C. Tujuan Penelitian...................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................9
A. Deskriptif Teoritik..................................................................................9
1. Perawat......................................................................................................9
3. Ergonomi dalam asuhan keperawatan.....................................................10
4. Low back pain.........................................................................................12
4. Peregangan Fleksi William......................................................................26
B. Penelitian Terkait.................................................................................31
C. Kerangka Teori....................................................................................35
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL & HIPOTESIS..36
A. Kerangka Konsep.................................................................................36
B. Hipotesis..............................................................................................37
C. Definisi Operasional............................................................................38
BAB IV METODE PENELITIAN.......................................................................42
A. Desain Penelitian.................................................................................42
B. Populasi, Sample dan Teknik Pengambilan Sample............................43
C. Tempat Penelitian................................................................................44
D. Waktu Penelitian..................................................................................44
E. Etika Penelitian....................................................................................44
ix
F. Alat Pengumpulan Data / Instrumen Penelitian..................................45
G. Prosedur Pengumpulan Data................................................................46
H. Pengolahan Data dan Analisa Data......................................................48
BAB V HASIL PENELITIAN...............................................................................56
A. Analisa Univariat.................................................................................56
B. Analisa Bivariat...................................................................................59
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................61
A. Interpretasi hasil penelitian dan diskusi hasil......................................61
B. Keterbatasan........................................................................................70
BAB VII PENUTUP.............................................................................................71
A. Kesimpulan..........................................................................................71
B. Saran....................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................73
LAMPIRAN...........................................................................................................78
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR SKEMA
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan di Rumah Sakit. Pelayanan keperawatan
tersebut harus memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan
keperawatan yang profesional (Kusnandar,2019). Perawat dalam
melaksanakan asuhan kepada pasien memiliki tugas yang bervariasi, antara
lain melakukan tindakan mandiri seperti memenuhi kebutuhan Activity Daily
Living (ADL) pasien, memandikan di tempat tidur, membantu mobilisasi
pasien dengan cara mengangkat pasien mulai dari yang ringat sampai yang
berat, melakukan resusitasi jantung paru, merawat luka dan lain-lain. Selain
tindakan mandiri perawat juga mempunyai tugas yang sifatnya kolaboratif
seperti memberikan obat melalui suntikan, memasang cateter dan lain-lain.
Perawat dalam melakukan pekerjaannya tersebut banyak menggunakan
gerakan membungkuk dan memutar tubuh, khususnya di sekitar tulang
punggung bawah, mengangkat benda berat, dan mentransfer pasien
merupakan faktor risiko terbesar terkena low back pain (Ningsih, 2017).
Perawat juga sering ditetapkan sebagai pekerjaan yang terpapar faktor resiko
berkaitan dengan kendala ergonomi (Bandeira et al., 2012). Perawat telah
diidentifikasi menduduki urutan kedua sebagai salah satu profesi yang paling
beresiko mengalami low back pain setelah pekerja industri (Van Hoof et al.,
2018).
1
2
(Novisca et al, 2021). Prevalensi low back pain pada perawat di dunia
memiliki rata-rata 70% per tahunnya dengan prevalensi seumur hidup
mencapai sekitar antara 35 hingga 80% serta tingkat kekambuhan melebihi
70% (Van Hoof et al., 2018). Prevalensi perawat rumah sakit di Iran yang
mengalami low back pain sebesar 30-60% (Nourollahi et al., 2018).
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (2018), prevalensi penyakit
muskuloskeletal di Indonesia yang pernah di diagnosis oleh tenaga kesehatan
yaitu 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7%. Jumlah
penderita nyeri punggung bawah di Indonesia tidak diketahui pasti, namun
diperkirakan antara 7,6% sampai 37%. Menurut Susanto & Endarti, (2019)
prevalensi perawat IGD di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta yang menderita
nyeri punggung bawah sebanyak 65%.
Low Back Pain (LBP) juga dapat disebabkan oleh penyakit atau kelainan yang
berasal dari luar punggung bawah seperti penyakit atau kelainan pada testis
atau ovariuum (Sitepu & Sinaga.2015). Penyebab low back pain meliputi
nyeri punggung bawah nonspesifik tidak memiliki dasar patologi yang jelas,
termasuk nyeri punggung bawah mekanikyeri punggung bawah spesifik
adalah nyeri punggung yang disebabkan oleh suatu penyebab patologis
tertentu yang diketahui, misalnya fraktur, sindrom radikular, proses inflamasi,
tumor, maupun infeksi (Hidayat, 2022). Tanda dan gejala yang dapat di
rasakan seperti nyeri sepanjang tulang belakang, nyeri tajam terlokalisasi di
leher, punggung atas atau punggung bawah terutama setelah mengangkat
benda berat atau terlibat dalam aktivitas berat lainnya, nyeri punggung
menjalar sampai ke pantat, dibagian belakang paha, ke betis dan kaki,
ketidakmampuan untuk berdiri tegak tanpa rasa sakit dan kejang otot di
punggung bawah (Hidayat, 2022).
Low back pain terjadi akibat peregangan otot atau spasme, peregangan
ligamen, degenerative diskus, atau herniasi dari nukleus pulposus dari bagian
tengah diskus intevertebralis. Herniasi diskus ini banyak muncul antara
lumbar ke empat dan ke lima (L4-5) sekitar 95% sedangkan, sisanya 5%
3
terjadi pada regio servikal dan thorakal. Peregangan otot atau spasme yang
terjadi terus menerus akan menyebabkan pemecahan glikogen menjadi asam
laktat. Asam laktat yang menumpuk dapat mengiritasi serabut saraf otot
sehingga menimbulkan rasa nyeri yang terdapat di punggung bawah atau yang
disebut Low back pain (Smeltzer, 2014). Low back pain dapat menyebabkan
komplikasi meliputi nyeri, spasme, dan kelemahan otot, kekakuan, rasa baal
(mati rasa), kelemahan, kesemutan, inkontinesia, kelumpuhan (Tiaranita,
2013). Low back pain pada perawat merupakan penyebab utama
ketidakhadiran dalam kerja, selain itu dapat pula meningkatkan resiko
kronisitas, meningkatkan pembiayaan kesehatan, mengurangi efisiensi tenaga
kerja perawat, penurunan kualitas hidup, dan kelelahan (Van Hoof et al.,
2018).; Nourollahi et al., 2018). Aktifitas perawat IGD cukup tinggi, hal ini
dikarenakan tuntutan pekerjaan yang menuntut kecepatan dan ketepatan
sehingga aspek ergonomi sering terabaikan karena perawat lebih berorientasi
pada keselamatan dan kenyamanan pasien (Dewi et al., 2019).
Pencegahan yang dapat dilakukan pada penderita low back pain melakukan
aktivitas dengan posisi ergonomi dan dapat melakukan pengobatan
farmakologi atau non farmakologi (Purwata, 2014). Penatalaksanaan pada low
back pain terbagi menjadi dua yaitu secara farmakologi dan non farmakologi.
Terapi farmakologi yang dapat diberikan antara lain obat anti inflamasi non
steroid (OAINS),obat golongan gabapentinoid,Golongan muscle relaxants
(Bhatia, et.al., 2020 ; Van der Gaag (2020); Shanthanna et al., 2016)).
Sedangkan terapi noon farmakologi pada low back pain akut yaitu manipulasi
spinal, tirah baring, korset lumbal, kompres hangat, terapi latihan; William
Flexion Exercise dan pada low back pain kronik yaitu terapi infrared, TENS
(transcutaneous Electrical Nerves Stimulation), akupuntur, Terapi latihan;
William Flexion Exercise (Marhamah, 2021).
Berdasarkan studi pendahuluan data yang diperoleh dari rekam medis tahun
2023 di Rumah Sakit Pusat Pertamina pada perawat IGD yang memiliki
penyakit low back pain sebanyak 30 orang. Peneliti melakukan wawancara
sebanyak 10 orang dengan keluhan nyeri punggung sampai kesemutan di kaki
sebanyak 3 orang (30%), nyeri ringan dan pegal didaerah pinggang sebanyak
6 orang (60%), dan pegal sesaat sebanyak 1 orang (10%). Responden cara
mengatasi Low back Pain (LBP) selama ini didapatkan data operasi 0 %,
dengan farmakologi sebanyak 2 orang (20%), responden yang didiamkan saja
sebanyak 6 orang (60%), fisioterapi sebanyak 2 orang (20%). Adapun perawat
IGD di RS Pusat Pertamina Pusat yang sampai terjadi komplikasi HNP
sebanyak 1 orang (3,3%), kesemutan sebanyak 10 orang (33,3%), nyeri
pinggang dan pegal otot sebanyak 19 orang (63,3%). Perawat yang memiliki
low back pain mengatakan sering mengangkat pasien dan memindahkan
pasien menggunakan brankar, sering mengerahkan tenaga ketika membantu
pasien dari duduk ke berdiri, sering membungkuk dalam waktu yang lama,
duduk dikursi yang tidak sesuai, duduk di mobil ambulans dalam waktu yang
lama, postur tubuh yang buruk, kurang berolahraga, kegemukan, hamil,
mengangkat, menjinjing, mendorong, atau menarik beban yang terlalu berat,
sebagian besar perawat melakukan tindakan keperawatan tanpa
memperhitungkan faktor ergonomi, misalnya perawat tidak
mempertimbangkan tinggi tempat tidur dan tidak memposisikan dengan baik
peralatan yang dibawa. Begitu pula saat melakukan rawat luka. Saat terjadi
keluhan nyeri berat pada low back pain dapat meneyebabkan kualitas kerja
menurun dan tidak hadir dalam bekerja. Selama ini perawat di IGD hanya
minum obat antinyeri dan belum mengatahui latihan streaching fleksi william
dapat menurunkan nyeri low back pain
B. Perumusan Masalah
Perawat sebagai salah satu profesi yang paling beresiko mengalami low back
pain. Low Back Pain (LBP) dapat disebabkan oleh penyakit atau kelainan yang
berasal dari luar punggung bawah seperti penyakit atau kelainan pada testis
atau ovariuum. Penyebab low back pain meliputi nyeri punggung bawah
nonspesifik dan nyeri punggung bawah spesifik. Low back pain dapat di
rasakan seperti nyeri sepanjang tulang belakang, nyeri tajam terlokalisasi di
leher, punggung atas atau punggung bawah terutama setelah mengangkat benda
berat atau terlibat dalam aktivitas berat lainnya, nyeri punggung menjalar
sampai ke pantat, dibagian belakang paha, ke betis dan kaki, ketidakmampuan
untuk berdiri tegak tanpa rasa sakit dan kejang otot di punggung bawah.
Penatalaksanaan pada low back pain terbagi menjadi dua yaitu secara
farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi yang dapat diberikan
antara lain obat anti inflamasi non steroid (OAINS),obat golongan
gabapentinoid,Golongan muscle relaxants. Sedangkan terapi noon farmakologi
pada low back pain yaitu manipulasi spinal, tirah baring, korset lumbal,
kompres hangat, terapi infrared, TENS (transcutaneous Electrical Nerves
Stimulation), akupuntur, Terapi latihan; William Flexion Exercise.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini
”Adakah Pengaruh Senam Peregangan Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri
Low Back Pain (LBP) Pada Perawat IGD RS. Pusat Pertamina?”.
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Senam Peregangan Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri Low Back
Pain (LBP) Pada Perawat IGD RS. Pusat Pertamina.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Teridentifikasi gambaran karakteristik responden (umur, jenis kelamin,
lama bekerja dan indeks massa tubuh (IMT)) pada perawat IGD RS.
Pusat Pertamina.
b. Teridentifikasi nilai rata-rata tingkat Nyeri Low back Pain (LBP) pada
perawat IGD RS. Pusat Pertamina sesudah diberikan intervensi
peregangan Fleksi William pada kelompok Intervensi
c. Teridentifikasi nilai rata-rata tingkat Nyeri Low back Pain (LBP) pada
perawat IGD RS. Pusat Pertamina pada kelompok kontrol.
d. Teranalisa perbedaan tingkat nyeri Low back Pain (LBP) kelompok
intervensi dan kelompok kontrol pada Perawat di IGD RS. Pusat
Pertamina
e. Menganalisa Pengaruh Senam Peregangan Fleksi William Terhadap
Tingkat Nyeri Low back Pain (LBP) pada Perawat IGD RS. Pusat
Pertamina.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Pelayanan Keperawatan
Dari hasil proposal penelitian ini dapat memberikan informasi pada
Perawat khususnya yang bertugas di IGD RS. Pusat Pertamina mengenai
sikap kerja yang baik dan pengetahuan tentang pentingnya mencegah
kejadian low back pain (LBP), untuk menurunkan atau mengurangi skala
nyeri pada low back pain (LBP), menggunakan pengobatan non
farmakologi dengan pemberian senam peregangan Fleksi William agar
dapat meningkatkan produktivitas kerja secara optimal.
8
A. Deskriptif Teoritik
1. Perawat
a. Definisi Perawat
Menurut Widiyono et al., (2022) peran perawat merupakan tingkah
laku yang diharapkan oleh organisasi lain seseorang sesuai dengan
kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan
sosial baik dari profesi perawat maupun luar profesi keperawatan
yang bersifat konstan.
Beberapa peran perawat proessional meliputi:
1) Care giver, sebagai pemberi asuhan keperawatan.
2) Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien
3) Counseller, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien
4) Educator, sebagai pendidik klien
5) Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk
dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain.
6) Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan
sumber-sumber dan potensi klien.
7) Change agent, sebagai pembaru yang selalu di tuntut untuk
mengadakan perubahan-perubahan.
b. Fungsi perawat
Bentuk asuhan yang menyeluruh dan utuh, dilandasi tentang
keyakinan manusia sebagai makhluk biopsiko-sosio-spiritual yang
unik dan utuh. Ilmu keperawatan berfokuskan pada fenomena khusus
dengan menggunakan cara khusus dalam memberi landasan teoritik
dan fenomena keperawatan yang teridentifikasi. Perawat bertanggung
jawab terhadap hal-hal yang dilakukan dalam praktik keperawatan
(Widiyono et al., 2022).
9
10
b. Kategori Ergonomi
Menurut Akhriansyah et al., (2023) Ergonomi dapat dibagi menjadi
tiga kategori yaitu;
1) Ergonomi fisik berhubungan dengan biomekanik, fisiologi,
antropometri dan anatomi manusia. Misalnya sikap kerja, gerakan
repetitif (aktivitas kerja berulang), aktivitas angkat beban,
gangguan muskuloskeletal akibat kerja serta keselamatan dan
kesehatan kerja.
2) Ergonomi kognitif: berhubungan dengan mental manusia ketika
bekerja. Misalnya beban mental akibat kerja, proses pengambilan
keputusan, keterampilan pekerja.
3) Ergonomi organisasi, berhubungan dengan pengoptimalan sistem
sosioteknis. Misalnya manajemen sumber daya dan kualitas kerja.
Ergonomi dalam asuhan keperawatan adalah salah satu dari delapan
hazard atau bahaya potensial yang sering dialami perawat di tempat
kerja. Faktor ergonomi dalam asuhan keperawatan yang berisiko
menyebabkan penyakit akibat kerja adalah mengangkat pasien,
memindahkan pasien, melakukan perawatan luka ataupun memasang
infus, bekerja diatas bahu atau dibawah lutut, mendorong peralatan,
mengangkat pasien obesitas, manual handling, menggunakan
peralatan yang berat dalam jangka waktu lama. Penyakit akibat kerja
terjadi karena perawat tidak menerapkan postur tubuh atau sikap kerja
yang ergonomis.
11
Diskus yang sehat bersifat elastis, memiliki konten air yang tinggi
pada nukleus dan annulus bagian dalam sehingga memungkinkan
jaringan untuk bergerak atau mengikuti mobilitas secara elastis,
hanya pada bagian terluar annulus yang bersifat kaku untuk
menahan atau sebagian penyangga dari nukleus. Sel-sel diskus
dapat mensintesis matriks dan memecah matriks yabf lama
dengan mengaktifkan enzim degradasi seperti MMPs (Matrics
and Metalloproteinases) dan ADAMs (a disintegrein and
Metalloproteinases). Beberapa faktor pertumbuhan seperti BMP-2
(Bone morphogenetic protein-2), BMP-7 (Bone morphogenetic
protein-7), yang juga dikenal sebagai osteogenetic protein-1: OP-
17
6) Inkontinensia
Jika nyeri yang dirasakan sampai menjalar mengenai konus atau
kunda ekuina dapat menyebabkan gangguan defekasi, gangguan
miksi, yang dimulai dengan tertahan, sulit buang air kecil
maupun buang air besar, hingga akhirnya menjadi intkontinensia
(keluar begitu saja tanpa bisa ditahanan) dan dapat juga
mengalami gangguan pada fungsi seksual.
7) Kelumpuhan
Nyeri yang dirasakan pada tingkatan berat dapat menyebabkan
keluhan seperti lumpuh pada bagian pinggang sampai kaki. Hal
ini terjadi karena terjepitnya sarsf-saraf di tulang belakang
Sejalan dengan Fairuz (2018) latihan dilakukan 2-3 kali per minggu
dengan durasi 10-15 menit.
B. Penelitian Terkait
1. Penelitian yang dilakukan Sari et al., (2019) yang berjudul Pengaruh
Latihan Fleksi William Terhadap Skala Nyeri Punggung Bawah Pada
Pengrajin Ukiran Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental
bahwa kelompok kontrol pretest-posttest dilakukan pada 30 responden
yang telah dipilih dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara dengan skala nyeri punggung bawah dan
karakteristik responden. Hasil penelitian ini pada 15 sampel kelompok
perlakuan mengandung pengurangan yang signifikan dalam skala nyeri
punggung bawah, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perubahan
signifikan dalam skala nyeri punggung bawah antara pretest dan posttest.
Uji normalitas data skala nyeri punggung bawah pretest dan posttest pada
kedua kelompok menunjukkan data berdistribusi normal sehingga
dilakukan analisis parametrik yaitu paired sampel t-test untuk
menganalisis perubahan skala nyeri punggung bawah pada masing -
masing kelompok. Berdasarkan data pretest rata-rata skala nyeri punggung
bawah kelompok perlakuan adalah 4,86 dan rata-rata skala nyeri punggung
bawah pretest pada kelompok kontrol adalah 5,20. Rata-rata skala nyeri
punggung bawah posttest pada kelompok perlakuan lebih rendah dari
kelompok kontrol. Rata - rata skala nyeri punggung bawah posttest pada
kelompok perlakuan adalah 1,73 dan rata-rata skala nyeri punggung bawah
posttest pada kelompok kontrol adalah 5,06. Hasil analisis disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skala nyeri punggung
bawah pretest dan posttest pada kelompok perlakuan (p=0,000). Hasil
analisis pada kelompok kontrol menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara skala nyeri punggung bawah pretest dan
posttest (p=0,499). Sedangkan uji independen sample t-test Berdasarkan
uji-t sampel independen, perbedaan ini signifikan secara statistik dengan
32
rata-rata tingkat nyeri pre test sebesar 4.35 tergolong tingkat nyeri sedang,
nilai standar deviasi sebesar 0.813 dengan tingakt nyeri terendah sebelum
diberikan latihan fleksi william (stretching) sebesar 2 dan tingkat nyeri
tertinggi sebesar 5. Rata-rata tingkat nyeri posttest sebesar 2.50 tergolong
tingkat nyeri ringan, nilai standar deviasi sebesar 1.100 dengan tingkat
nyeri terendah setelah diberikan latihan fleksi william (stretching) sebesar
1 dan tingkat nyeri tertinggi sebesar 5. Hasil analisis Uji t Berpasangan
mengenai pengaruh latihan fleksi wiliam (stretching) terhadap tingkat nyeri
punggung bawah pada Lansia dengan nilai pvalue = 0,000< 0,05, hal ini
menunjukkan Ho ditolak, sehingga disimpulkan ada terdapat pengaruh
latihan fleksi wiliam (stretching) terhadap tingkat nyeri punggung bawah
pada lansia di Posyandu Lansia Desa Bonra Kecamatan Mapilli
4. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Sidarto, Agung Hadi Endaryanto,
Dian Pitaloka Priasmoro , Achmad Abdullah (2022) pengaruh pemberian
william flexion exercise terhadap LBP miogenik pada karyawan kantor
pusat PT. Nusantara Medika Utama. Penelitian ini bersifat eksperimen
dengan menggunakan One Group Pretest and Posttest. Metode One
Group Pretest and Posttest dipilih karena hanya satu kelompok yang
diambil sebagai subyek penelitian tanpa dibandingkan dengan kelompok
yang lain. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berupa
Purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT
NMU yang berjumlah 50 orang. Sampel populasi yang diambil sejumlah
30 orang karyawan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di dalam
penelitian ini. Pengukuran nyeri menggunakan alat ukur Visual Analog
Scale (VAS). Adanya penurunan nyeri pre dan post test sesudah dilakukan
William Flexion Exercise sebesar 4,0 dan dengan nilai p= 0,001 < 0,005.
Sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian William Flexion
Exercise terhadap penurunan nyeri pada pasien low back pain myogenik.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari & Nani, (2020) yang berjudul
pengaruh fleksi william terhadap tingkat nyeri punggung bawah pada
perawat pelaksana di Medan. Jenis penelitian ini adalah quasi-experiment
dengan bentuk rancangan quasi pretest postest design. Jumlah sampel
34
C. Kerangka Teori
Skema 2.1 Kerangka Teori
Penyakit akibat kerja Etiologi Low back Low Back Pain (LBP)
terjadi karena perawat pain : Nyeri punggung adalah rasa nyeri yang
tidak menerapkan postur bawah nonspesifik dan dirasakan pada punggung
tubuh atau sikap kerja yang Nyeri punggung bawah yang sumbernya
ergonomis bawah spesifik adalah tulang belakang
daerah spinal (punggung
bawah), otot, syaraf, dan
Tanda dan gejala: struktur lainnya yang ada
Nyeri sepanjang tulang Low back pain disekitar tersebut
belakang, leher, sulit
berdiri tegak Komplikasi: Nyeri,
Penatalaksanaan spasme, dan kelemahan
Indeks massa tubuh (IMT) otot, Kekakuan, Rasa baal
(mati rasa),kelemahan,
kesemutan, inkontinesia,
kelumpuhan
Penatalaksanaan nonfarmakologi: manipulasi
spinal, tirah baring, korset lumbal, kompres
hangat, terapi infrared, TENS (transcutaneous Farmakologi : Obat anti
Electrical Nerves Stimulation), akupuntur, inflamasi non steroid
Terapi latihan ; William Flexion Exercise (OAINS),obat golongan
gabapentinoid,Golongan
muscle relaxants.
Selama melakukan latihan peregangan fleksi william terutama gerakan pelvic tilting pada
posisi terlentang maka aktivitas EMG pada otot-otot area lumbal dan sacral menurun
yang berarti kontraksi otot juga berkurang. Dengan berkurangnya kontraksi otot-otot
lumbal dan sacral maka spasme akan menurun. Muscle spindle yang teraktivasi saat
melakukan stretching. Muscle spindle akan mengirimkan sinyal ke otak untuk membuat
otot tersebut berkontraksi sebagi bentuk pertahanan dan mencegah cidera
Nyeri long back pain berurang Nyeri low back pain tidak berkurang
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan formulasi atau simplifikasi dari kerangka teori
atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Oleh sebab itu, kerangka
konsep ini terdiri dari variabel-variabel serta hubungan variabel yang satu
dengan yang lain. Adanya kerangka konsep akan mengarahkan kita untuk
menganalisis hasil penelitian (Notoatmodjo, 2018).
Penelitian ini melibatkan dua variabel. Variabel adalah atribut objek yang
akan diukur atau diamati yang sifatnya bervariasi anara satu obek ke objek
lainnya (Sutriyawan, 2021)
1. Variabel independen (Variabel bebas)
Variabel independen atau disebut juga variabel bebas adalah variabel yang
menjadi keterangan situasi masalah atau yang dapat mempengaruhi
(menjadi sebab) perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Sutriyawan, 2021).
Variabel independen dalam penelitian ini afalah senam peregangan Feksi
William.
2. Variabel dependen (Variabel terkait)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel independen (bebas) (Sutriyawan, 2021).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat nyeri low back pain
(LBP).
36
37
Karakteristik Responden
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Masa kerja
4. Indeks massa tubuh (IMT)
B. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2020). Dalam pengujiannya hipotesis
dijumpai ada dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternative (Ha). menurut (Luknis & Hastono, 2018) hipotesis berarti
penyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya dengan melakukan
pengujian hipotesis. Ada dua jenis pengujian hipotesis yaitu, hipotesis nol
(H0) dan hipotesis alternative (Ha). Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang
digunakan untuk melakukan pengukuran statistic dan interpretasi hasil
statistic. Hipotesis nol (H0) menyatakan tidak adanya perbedaan atau
hubungan antara dua kelompok atau variabel satu dengan variabel lain.
Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis penelitian yang
menyatakan adanya perbedaan, pengaruh, atau hubungan suatu kejadian antara
38
kedua kelompok atau variabel satu dengan variabel lainnya yang bersifat
sederhana atau kompleks.
Sesuai dengan tujuan dari penelitian, dapat dirumuskan hipotesis penelitian
adalah:
Pengaruh Senam Peregangan Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri Low
back Pain (LBP) pada Perawat IGD RS. Pusat Pertamina.
Ho : Tidak ada pengaruh senam peregangan fleksi William terhadap skala
nyeri Low Back Pain pada perawat IGD RS. Pusat Pertamina.
Ha : Ada pengaruh senam peregangan fleksi William terhadap skala nyeri
Low Back Pain pada perawat IGD RS. Pusat Pertamina
C. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo, (2018) definisi operasional adalah uraian batasan
antara variabel yang akan diteliti, diamati atau tentang apa yang akan diukur
oleh variabel bersangkutan. Definisi operasional bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel variabel
serta pengembangan intrumen (alat ukur).
Variabel Dependent
Tingkat nyeri Suatu Nyeri bisa 1. Mengguna 1. Mean Interval
low back pain pengalaman di ukur kan nyeri low
sensorik dengan cara Lembar back
dan Numeric observasi pain pada
emosional Rating nyeri kelompo
yang tidak Scale Numeric k
menyenang (NRS) Rating intervensi
kan dan sesudah Scale adalah
berhubunga intervensi (NRS). 0,80
n dengan pada kedua 2. Memakai 2. Mean
kerusakan kelompok Alat tulis nyeri low
jaringan back
aktual pain pada
maupun kelompo
potensial. k kontrol
Yang di adalah
akibatkan 0,93
oleh cedera
otot pada
bagian
punggung
belakang di
karenakan
postur
tubuh tidak
ergonomis
40
Karakteristik responden
Usia Lama waktu Kusioner Responden 1.Usia 19-44 Ordinal
hidup yang (usia) mengisi tahun =
dijalani kuesioner Usia
responden Dewasa.
sampai sat 2.Usia 45-59
pengisian tahun = Pra
kuisioner lanjut usia
(Permenkes,
2016)
Jenis kelamin Identitas Kuesioner Responden 1. laki-laki Nominal
seksual (jenis mengisi 2. perempuan
responden kelamin) kuesioner
yang berupa ceklist
dibedakan
secara
biologis
Masa kerja Dihitung Kuesioner Responden 1. 1 tahun Interval
sejak berisi lama mengisi 2. 2 - 5 tahun
seseorang bekerja kuesioner 3. 6 – 10
bekerja berupa ceklist tahun
pertama kali 4. > 10 tahun
di
perusahaan
Indeks massa Pengukuran Kuesioner Responden 1. <18,5 = Ordinal
tubuh (IMT) untuk berisi mengisi berat berat
menentukan berat badan dan badan
berat badan badan dan tinggi badan kurang
ideal tinggi (underwei
dengan cara badan ght)
membagi 2. 18,5-22,9
41
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan sebagai rencana, struktur dan strategi
penyelidikan yang hendak dilakukan guna mendapatkan jawaban dari
pertanyaan atau permasalahan penelitian. Rencana tersebut merupakan
skema atau program lengkap dari sebuah penelitian, mulai dari
penyusunan hipotesis yang berimplikasi pada cara, prosedur penelitian dan
pengumpulan data sampai dengan analisis data (Adiputra et al., 2021).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Quasi
experimental design. Quasi experimental design adalah peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.
Ciri utama dari true experimental design adalah bahwa sampel yang
digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil
secara random dari populasi tertentu (Sugiyono,2020). Rancangan
penelitian menggunakan posttest only control design. Posttest only control
design adalah terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian di bandingkan perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol (Sugiyono, 2019).
R X O1
R O2
Skema 4.1 posttest only control design (Sugiyono, 2019)
Keterangan :
R : Responden penelitian
01 : Post test kelompok perlakuan
02 : Post test kelompok kontrol
X : Uji coba/intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protokol
42
43
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruangan IGD RSPP. Peneliti memilih lokasi ini
karena di ruangan IGD ini peneliti bertugas, dan 90% perawatnya
mempunyai keluhan Low Back Pain (LBP) dan belum ada penelitian
sebelumnya yang meneliti pengaruh senam peregangan Fleksi William
terhadap skala nyeri LowBack Pain (LBP) pada perawat IGD RS Pusat
Pertamina.
D. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukkan mulai dari persiapan, pelaksanaan dan
penyusunan laporan penelitian yaitu bulan Oktober 2023 – Januari 2024.
Sedangkan pelaksanaan atau intervensi penelitian dilakukkan selama tiga
kali dalam seminggu.
E. Etika Penelitian
Etika penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Benefience
a. Bebas dari bahaya
Peneliti dalam melaksanakan penelitian meyakinkan kepada
responden bahwa penelitian dilakukan tidak menggunakan bahan
yang berbahaya. Peneliti menginformasikan dalam penelitian ini
seperti gerakan senam yang dapat dilakukan sehari-hari.
b. Bebas dari eksploitasi
Peneliti meyakinkan kepada responden bahwa partisipasinya dalam
penelitian atau informasi yang telah di berikan, tidak akan di
pergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan responden dalam
bentuk apapun.
c. Resiko (benefits ratio)
Peneliti menjelasakan kepada responden antara manfaat dan
mempertimbangkan resiko yang akan terjadi dalam penelitian.
45
2. Prosedur teknis
a. Peneliti mendapatkan data dari hasil wawancara perawat IGD RSPP.
b. Peneliti menggunakan asisten peneliti untuk penelitian ini dengan
kriteria asisten ahli yaitu perawat senior yang sudah memiliki Gelar
D3 keperawatan yang sudah memahami tentang metode dan SOP
senam peregangan fleksi willian dan melakukan pengukuran tingakt
nyeri low back pain pada kelompok intervensi. Asisten peneliti
memahami pengukuran tingkat nyeri low back pain pada kelompok
kontrol
c. Peneliti mengidentifikasi responden yang akan dijadikan sampel
berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi.
d. Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur penelitian ini
kepada responden, dalam pelaksaan penelitian intervensi senam
peregangan Fleksi Williami dilaukan 3 kali selama 1 minggu (senin-
Kamis-Minggu) dan sesuai shift responden bila shift pagi jam 08.00
WIB, shift siang jam 14.00 WIB, shift malam jam 20.00 WIB.
e. Peneliti membagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Kontrol
sebanyak 15 responden dan kelompok Intervensi sebanyak 15
responden.
f. Pada responden yang bersedia mengikuti penelitian maka peneliti
membagikan lembar persetujuan atau inform consent untuk di baca,
diisi dan ditanda tangani.
g. Setelah responden setuju, responden mengisi kuesioner berupa
identitas responden berupa nama responden (inisial), usia, jenis
kelamin, lama bekerja.
h. Peneliti memeriksa kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh
responden.
i. Pada hari ke-1 dimana saat pengambilan sampel penelitian, peneliti
dan asisten peneliti langsung memberikan intervensi senam
48
2. Analisa data
a. Hasil uji Normalitas
Menurut Wardana (2020) uji normalitas merupakan uji untuk
mengukur apakah data memiliki distribusi mormal sehingga dapat
dipakai dalam statistik parametrik. Salah satu untuk uji normalitas
menggunakan skewness. Pada penelitian ini menggunakan uji
skewness. Metode pertama adalah menghitung rasio skewness,
yaitu, dengan membagi nilai skewness dengan nilai standar error
skewness. Uji normalitas menggunakan nilai skewness dengan
keputusan uji bila hasil ukur didapatkan nilai -2 sampai dengan +2
51
Keterangan:
Sk : Koefisien Skewness
X̅ : Rata-rata
Mo : Modus
S : Simpangan baku
Sebelum menentukan uji statistic maka peneliti terlebih dahulu
melakukan uji normalitas data. Uji normalitas menggunakan nilai
Z skewness dengan keputusan uji -2 sampai dengan +2 maka data
berdistribusi normal. Bila data berdistribusi normal maka uji
statistik yang digunakan oleh peneliti yaitu uji parametrik dengan
independent t test, salah satu syarat menggunakan independent t
test adalah distribusi data yang normal. Bila data berdistribusi tidak
normal maka uji statistic menggunakan uji nonparametric dengan
Main whitney.
Tabel 4.1
Hasil normalitas variabel tingkat nyeri pada perawat low back pain
di IGD RS Pusat Pertamina tahun 2024 (n=30)
tidak i normal
dilakukan
senam
pereganga
n Fleksi
William
b. Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan pada suatu variabel dari hasil
penelitian,yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam
analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap
variabel yang diteliti (Notoatmodjo,2018). Bentuknya tergantung
dari jenis datanya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah proporsi dari distribusi frekuensi untuk karakteristik
responden (usia, jenis kelamin, lama bekerja dan indeks massa
tubuh (IMT)). Untuk data numeric digunakan nilai mean (rata-
rata), standar deviasi, minimal dan maksimal.
x= Xi
n
Keterangan:
n = jumlah subjek
2) Standar deviasi
Standar deviasi adalah akar kuadrat dari variance.
c. Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependen, apakah variabel tersebut
mempunyai hubungan yang signifikan atau hanya hubungan secara
kebetulan (Oktovina, 2021).
Analisis bivariat yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji
parametric yaitu independent t test.
Uji Parametrik
Independent t Test
54
T = lambang t test
Ȳ1 = skor rata-rata pada kelompok 1
Ȳ2 = skor rata-rata pada kelompok 2
S Ȳ1= standar error pada kelompok 1
S Ȳ1= standar error pada kelompok 2
Keputusan uji :
Jika probabilitas >0,05, Ho diterima, artinya Tidak ada pengaruh
senam peregangan fleksi William terhadap skala nyeri low back pain
pada perawat IGD RS. Pusat Pertamina.
Jika probabilitas 0,05, Ho ditolak, artinya Adanya pengaruh senam
peregangan fleksi William terhadap skala nyeri low back pain pada
perawat IGD RS. Pusat Pertamina.
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Analisa Univariat
1. Karakteristik Responden
a. Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia yang mengalami tingkat
nyeri low back pain (LBP) di IGD RS Pusat Pertamina
Tabel 5.1
Distribusi usia responden di IGD RS Pusat Pertamina tahun 2024
(n=30)
b. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang mengalami
tingkat nyeri low back pain (LBP) di IGD RS Pusat Pertamina
Tabel 5.2
Distribusi jenis kelamin responden di IGD RS Pusat Pertamina
tahun 2024 (n=30)
c. Masa kerja
Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja yang mengalami
tingkat nyeri low back pain (LBP) di IGD RS Pusat Pertamina
Tabel 5.3
Distribusi masa kerja responden di IGD RS Pusat Pertamina
tahun 2024 (n=30)
Tabel 5.4
58
B. Analisa Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menguji efektifitas senam peregangan fleksi
william terhadap tingkat nyeri low back pain (LBP). Untuk menentukan
melihat pengaruh efektifitas pada variabel independen terhadap variabel
dependen digunakan uji independent t test dengan ketentuan p value > 0,05
dapat disimpulkan Ho ditolak, jika p value ≤ 0,05 dapat disimpulkan Ho
diterima.
1. Perbedaan tingkat nyeri low back Pain (LBP) kelompok intervensi dan
kelompok kontrol pada Perawat di IGD RS. Pusat Pertamina
Tabel 5.7
Selisih Tingkat Nyeri Low back Pain (LBP) kelompok intervensi dan
kelompok kontrol pada Perawat di IGD RS. Pusat Pertamina tahun
2024 (n=30)
60
Tabel 5.8
Analisa pengaruh Senam Peregangan Fleksi William Terhadap Tingkat
Nyeri Low back Pain (LBP) pada Perawat IGD RS. Pusat Pertamina
tahun 2024 (n=30)
62
63
2) Jenis kelamin
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 responden (56,7%).
Secara fisik pada umumnya laki-laki diberi bentuk yang lebih kuat
dan lebih perkasa daripada perempuan yang pada umumnya diberi
sikap lemah lembut dan gemulai. Laki-laki identik dengan
ketegasan dan keperkasaan. Laki-laki memiliki kestabilitas
emosional lebih tinggi di banding perempuan. Laki-laki memiliki
kesadaran terhadap aturan dan kewaspadaan (Iqbal & Fawzea,
2020)
64
3) Masa kerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berdasarkan masa kerja diperoleh ≥ 10 tahun sebanyak 22
responden (73,3%),
Hasil penelitian ini sejalan dengan Sari et al., (2019) yang berjudul
Pengaruh Latihan Fleksi William Terhadap Skala Nyeri Punggung
Bawah Pada Pengrajin Ukiran didapatkan rata-rata skala nyeri
punggung bawah posttest pada kelompok perlakuan adalah 1,73.
2. Analisa Bivariat
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selisih tidak ada pengaruh Senam
Peregangan Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri Low back Pain (LBP)
pada Perawat IGD RS. Pusat Pertamina dengan p value 0,664 (p>0,05).
Hasil penelitian berbeda dengan Lestari & Nani, (2020) yang berjudul
pengaruh fleksi william terhadap tingkat nyeri punggung bawah pada
perawat pelaksana di Medan didapatkan rata-rata nyeri low back pain
sebelum dilakukan latihan fleksi william adalah 3,82 dengan standar
deviasi 1,211 dan rata-rata nyeri low backpain sesudah dilakukan latihan
fleksi william adalah 2,59 dengan standar deviasi 1,251. Uji analisa
statistik paired t test adalah 0,000, menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan latihan fleksi Willam
terhadap nyeri punggung bawah ( p<0.05). Hasil penelitian lain berbeda
70
Latihan Stretching Fleksi William terdiri dari gerakan tarik nafas, gerakan
5 satu lutut, gerakan menekuk lutut, gerakan mengangkat kepala,gerakan
mengayunkan kaki gerakan stabilitas dengan tujuan untuk meregangkan
otot dan fascia di daerah lumbal serta mengkoreksi postur tubuh 10 yang
salah dengan memperkuat otot-otot abdominal. Dengan melakukan latihan
ini maka akan mengurangi spasme dan nyeri pada otot-otot lewat efek
stretching dan dapat memperbaiki postur lewat efek strengthening otot-
otot abdominal (Abdullah, 2015). Menurut Sari et al., (2019) berpendapat
intervensi latihan stretching fleksi william dapat menurunkan nyeri sedang
menjadi nyeri ringan.
B. Keterbatasan
Pada saat melakukan penelitian, peneliti memiliki keterbasan pemilihan
sampel, subjek penelitian kurang banyak, tidak represntatif, penelitian ini
72
tidak hanya dengan yang memiliki riwayat tetapi responden yang memiliki
nyeri punggung bawah.
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden pada low back pain di IGD RS Pusat
Pertamina adalah sebagian besar responden berusia pra lanjut usia
yaitu sebanyak 16 orang (53,3%), responden berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 17 (56,7%), responden berdasarkan masa kerja
diperoleh ≥ 10 tahun sebanyak 22 (73,3%), responden berdasarkan
indeks massa tubuh (IMT) diperoleh obesitas II sebanyak 11 (36,7%).
2. Rata-rata tingkat nyeri low back pain (LBP) pada perawat kelompok
intervensi senam peregangan fleksi william adalah 0,80.
3. Rata-rata tingkat nyeri low back pain (LBP) pada perawat kelompok
kontrol adalah 0,93.
4. Selisih antara kelompok intervensi Senam Peregangan Fleksi William
dan kelompok kontrol sebesar 0,13.
5. Tidak ada pengaruh Senam Peregangan Fleksi William Terhadap
Tingkat Nyeri Low back Pain (LBP) pada Perawat IGD RS. Pusat
Pertamina dengan p value 0,664 (p > 0,05).
B. Saran
1. Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi perawat di
pelayanan IGD RS Pusat Pertamina untuk mengaplikasikan intervensi
senam peregangan fleksi william dalam menurunkan nyeri low back
pain (LBP)
2. Bagi perkembangan ilmu keperawatan
Hasil penelitian dapat menjadi refersni dalam pembelajaran yang akan
datang serta dapat menambah wawasan dalam bidang ilmu
keperawatan serta selain itu juga dapat menjadi acuan untuk
72
73
Abdel S, C., Maher, C. G., Williams, K. A., & McLachlan, A. J. (2017). Efficacy
and tolerability of muscle relaxants for low back pain: Systematic review and
meta-analysis. European journal of pain (London, England), 21(2), 228–237.
https://doi.org/10.1002/ejp.907.
AZ, R., Dayani, H., & Maulani, M. (2019). Masa Kerja, Sikap Kerja Dan Jenis
Kelamin Dengan Keluhan Nyeri Low Back Pain. REAL in Nursing Journal,
2(2), 66. https://doi.org/10.32883/rnj.v2i2.486
Akhriansyah, M., Safitri, W., Polii, G. B., Kada, M. K. R., Yulis, R., Nilawati, S.,
& Lumowa, F. N. (2023). Keselamatan Pasien Dan Keselamatan Kerja
Dalam Keperawatan. Get Press Indonesia. https://books.google.co.id/books?
id=K-_UEAAAQBAJ.
Andini, F. (2015). Fauzia Andini| Risk Factors of Low Back Pain in. Workers J
MAJORITY |, 4, 12.
Dewi, N. F., Gawat, I., & Igd, D. (2019). Risiko Musculoskeletal Disorders
(MSDs) pada Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jurnal Vokasi
Indonesia, 7(2). https://doi.org/10.7454/jvi.v7i2.152
Dianat, I., Alipour, A., & Asghari Jafarabadi, M. (2018). Multigroup latent class
model of musculoskeletal pain combinations in children/adolescents:
identifying high-risk groups by gender and age. Journal of Headache and
Pain, 19(1). https://doi.org/10.1186/s10194-018-0880-0
Herfina. (2021). Terapi Nonfarmakologi Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil.
1–16.
74
74
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.upnvj.ac.id/7866/2/ARTIKEL
%2520Kl.pdf.pdf&ved=2ahUKEwjfyNGbhN3zAhXl7HMBHTgtDTU4KBA
WegQIBBAB&usg=AOvVaw0flbjf7RPhMbMAnklnLVMR
Iqbal, M., & Fawzea, K. (2020). Psikologi Pasangan: Manajemen Konflik Rumah
Tangga. gema insani Press. https://books.google.co.id/books?id=k-
nzDwAAQBAJ
Knutsson, B., Sandén, B., Sjödén, G., Järvholm, B., & Michaëlsson, K. (2015).
Body Mass Index and Risk for Clinical Lumbar Spinal Stenosis: A Cohort
Study. Spine, 40(18), 1451–1456.
https://doi.org/10.1097/BRS.0000000000001038
Kusumawati, Y. R., & Wahyono, Y. (2015). Latihan Core Stability Dan William ’
S Flexion Dalam Menurunkan Nyeri , Peningkatan Keseimbangan Dan
Kemampuan Fungsional. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 4(1), 15–18.
Lestari, & Nani, Z. (2020). Pengaruh Fleksi William Terhadap Tingkat Nyeri
Punggung Bawah Pada Perawat Pelaksana Di Medan.Jurnal Mutiara Ners
Jurnal Mutiara Ners. Jurnal Mutiara Ners, 3(1), 37–42.
Ningsih, K. W. (2017). Keluhan Low Back Pain Pada Perawat Rawat Inap Rsud
Selasih Pangkalan Kerinci. Jurnal Ipteks Terapan, 11(1), 75.
75
https://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i1.1466
Nourollahi, M., Afshari, D., & Dianat, I. (2018). Awkward trunk postures and
their relationship with low back pain in hospital nurses. Work, 59(3), 317–
323. https://doi.org/10.3233/WOR-182683.
Novisca et al, 2021. (2021). Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Nelayan.
Indonesia Journal of Public Health and Community Medicine, 2(1), 21–26
.
Sutriyawan, A (2021). Metodologi Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan. Pt.
Refika Aditama. https://books.google.co.id/books?id=C5oD0AEACAAJ
Rachmawati, S., Suryadi, I., & Pitanola, R. D. (2022). Low back pain: Based on
Age, Working Period and Work Posture. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
17(2), 287–292. https://doi.org/10.15294/kemas.v17i2.26313
Sari., Prapti., & Sulistiowati. (2019). Pengaruh Bekam terhadap Skala Nyeri
Punggung Bawah pada Pengrajin Ukiran. Community of Publishing in
Nursing (COPING), 7(2), 67–74.
Septiyanti, S., Milda, M., & Hermansyah, H. (2022). the Effect of William Flexion
Exercise (Wfe) on Low Back Pain Among Nursing in Dr. M. Yunus Hospital,
Bengkulu City. Proceeding B-ICON, 1(1), 319–325.
https://doi.org/10.33088/bicon.v1i1.57
Shanthanna, H., Gilron, I., Thabane, L., Devereaux, P. J., Bhandari, M., AlAmri,
R., Rajarathinam, M., & Kamath, S. (2016). Gabapentinoids for chronic low
back pain: a protocol for systematic review and meta-analysis of
randomised controlled trials. BMJ Open, 6(11), e013200.
https://doi.org/10.1136/bmjopen-2016-013200
Sidemen, S., & Claudia, C. (2016). Manajemen pada Nyeri Low Back Pain. In Fk
Unud (pagg. 1–3).
Sitepu, D.S., Sinaga. (2015). Faktor faktor yang Berhubungan Dengan Keluhan
Low Back Pain Pada Petani Jeruk Di Desa Dokan. Lingkungan dan
Kesehatan Kerja, 4(1).
Susanto, H., & Endarti, A. T. (2019). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan
Keluhan Low Back Pain (Lbp) Pada Perawat Di Rumah Sakit X Jakarta.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(2), 220–227.
https://doi.org/10.37012/jik.v10i2.58
Van Hoof, W., O’Sullivan, K., O’Keeffe, M., Verschueren, S., O’Sullivan, P., &
Dankaerts, W. (2018). The efficacy of interventions for low back pain in
nurses: A systematic review. International Journal of Nursing Studies, 77,
222–231. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2017.10.015
Wahab, M., & Wahyuni. (2021). Pengaruh Latihan Fleksi William (Stretching)
Terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah Pada Lansia. Bina Generasi :
Jurnal Kesehatan, 12(2), 63–71. https://doi.org/10.35907/bgjk.v12i2.185
Wáng, Y. X. J., Wáng, J. Q., & Káplár, Z. (2016). Increased low back pain
prevalence in females than in males after menopause age: Evidences based
on synthetic literature review. Quantitative Imaging in Medicine and
Surgery, 6(2), 199–206. https://doi.org/10.21037/qims.2016.04.06
Widiyono, Atik Aryani., Indriyati, Sutrisno., Anik Suwarni, Fajar Alam Putra,M.,
& Vitri Dyah Herawati,. (2022). Buku Ajar Terapi Komplementer
Keperawatan. Lembaga Chakra Brahmana Lentera.
https://books.google.co.id/books?id=U6SnEAAAQBAJ
Van der Gaag, W. H., Roelofs, P. D., Enthoven, W. T., van Tulder, M. W., & Koes,
B. W. (2020). Non-steroidal anti-inflammatory drugs for acute low back
pain. The Cochrane database of systematic reviews, 4(4), CD013581.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD013581
Van Hoof, W., O’Sullivan, K., O’Keeffe, M., Verschueren, S., O’Sullivan, P., &
Dankaerts, W. (2018). The efficacy of interventions for low back pain in
nurses: A systematic review. International Journal of Nursing Studies, 77,
222–231. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2017.10.015.
LAMPIRAN
78
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : CICIH WIARSIH
NIM : 11222159
Adalah mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Stikes Pertamedika
dengan judul Skripsi “Pengaruh Senam Peregangan Fleksi William terhadap
tingkat nyeri Low Back Pain (LBP) pada perawat IGD RS. Pusat Pertamina”.
Besar harapan saya agar anda bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti
Lampiran 5
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian
yang dilakukan oleh :
Nama Responden :
Alamat :
1. Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian ini.
Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua
berkas yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk
terkait penelitian.
2. Saya mengerti bahwa tidak ada resiko yang akan terjadi. Apabila ada
pertanyaan dan respon tidak nyaman atau berakibat negative pada saya, maka
peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak
kepada saya untuk mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa resiko apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya tanda tangani tanpa suatu paksaan. Saya
bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.
( )
Lampiran 6
LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN PENELITIAN
Saya, Cicih Wiarsih, dari Program Studi S1 Keperawatan Non Reguler Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika Jakarta akan melakukan penelitian Pengaruh
Senam Peregangan Fleksi William terhadap tingkat nyeri Low Back Pain (LBP)
pada perawat IGD RS. Pusat Pertamina. Peneliti meminta bantuan dan kesediaan
Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Adapun Subjek penelitian ini
adalah peregangan Fleksi William.
No. Responden :
Kode Responden :
Petunjuk pengisian.
Pertanyaan
Indeks
Nama Jenis
NO Usia Lama bekerja massa Post test
Inisial kelamin
tubuh
1 Ns. Al 50 Tahun L 24 TAHUN 24 1
2 Ns. R 46 Tahun P 24 TAHUN 34 2
3 Ns. Ft 43 Tahun P 13 TAHUN 31 1
4 Ns. B 34 Tahun L 10 TAHUN 24 0
5 Ns. Bg 25 Tahun L 3 TAHUN 31 0
6 Ns. H 54 Tahun P 33 TAHUN 28 0
7 Ns. Mif 49 Tahun L 13 TAHUN 25 1
8 Ns. K 48 Tahun L 10 TAHUN 28 0
9 Ns. Shr 50 Tahun L 26 TAHUN 25 1
10 Ns. Ws 50 Tahun L 26 TAHUN 35 0
11 Ns. Yli 49 Tahun P 25 TAHUN 30 1
12 Ns. Ta 45 Tahun L 24 TAHUN 24 0
13 Ns. EV 45 Tahun P 25 TAHUN 34 1
14 Ns. Gt 33 Tahun P 11 TAHUN 43 2
15 Ns. Rk 36 Tahun L 11 TAHUN 25 2
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI SKALA NYERI KELOMPOK KONTROL
Lampiran 12
SOP Senam Peregangan Fleksi William
Definisi latihan Stretching Fleksi William
merupakan suatu teknik latihan atau
penguluran yang dilakukan untuk
pemanjangan otot yang patologis berupa
pemendekan otot agar terjadi rileksasi
pada otot tersebut oleh karena terulurnya
muscle spindle dan golgi tendon.
Tujuan 1. Mengurangi adanya ketegangan pada
otot.
2. Untuk mengoreksi postur tubuh yang
salah.
3. Meregangkan otot dan fascia
(meningkatkan ekstensibilitas
jaringan lunak) di daerah
dorsolumbal, penguatan otot-otot
daerah abdomen sehingga
ketegangan otot dapat menurun.
Indikasi 1. Indikasi
dan a. Klien dengan keluhan nyeri
kontra sendi (rematik).
indikasi b. Klien dengan keluhan nyeri
punggung bawah atau Low
back Pain (LBP).
c. Klien dengan keluhan
ketegangan dan nyeri pada
otot.
2. Kontraindikasi
Pada penderita yang mengalami
riwayat infak miokard akut dan
stroke, mengalami patah tulang,
mengalami cidera
Pelaksanaan Tiap pagi dilakukan tiga kali dalam
seminggu
KOMPONEN KRITERIA
YA TIDAK
c) Fase Terminasi
(1) Melakukan evaluasi
tindakan
(2) Menyampaikan renacana
tindak lanjut
(3) Catat hasil kegiatan ke
dalam lembar observasi
(4) Mengucapkan salam
Lampiran 13
Hasil SPSS
Usia
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Usia dewasa 14 46.7 46.7 46.7
Pra lanjut 16 53.3 53.3 100.0
usia
Total 30 100.0 100.0
Jenis kelamin
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 17 56.7 56.7 56.7
Perempuan 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Masa kerja
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid kurang dari sama dengan 2 6.7 6.7 6.7
1 tahun
2-5 tahun 5 16.7 16.7 23.3
6-9 tahun 1 3.3 3.3 26.7
Lebih dari sama dengan 22 73.3 73.3 100.0
10 tahun
Total 30 100.0 100.0
Descriptives
Statistic Std. Error
Tingkat nyeri kelompok Mean .80 .200
intervensi 95% Confidence Interval Lower .37
for Mean Bound
Upper 1.23
Bound
5% Trimmed Mean .78
Median 1.00
Variance .600
Std. Deviation .775
Minimum 0
Maximum 2
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness .383 .580
Kurtosis -1.117 1.121
Tingkat nyeri kelompok Mean .93 .228
kontrol 95% Confidence Interval Lower .44
for Mean Bound
Upper 1.42
Bound
5% Trimmed Mean .87
Median 1.00
Variance .781
Std. Deviation .884
Minimum 0
Maximum 3
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness .859 .580
Kurtosis .668 1.121
Group Statistics
Kelompok intervensi Std. Std. Error
dan kontrol N Mean Deviation Mean
Tingkat kelompok intervensi 15 .80 .775 .200
nyeri kelompok kontrol 15 .93 .884 .228
Lampiran 14
Dokumentasi