Anda di halaman 1dari 2

Pelaporan Bank Umum Melalui Sistem Pelaporan

Otoritas Jasa Keuangan


PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 63/POJK.03/2020

LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan pengawasan berbasis teknologi serta meningkatkan efektivitas
dan efisiensi penyampaian laporan, perlu dilakukan digitalisasi laporan ke OJK.
Bagian dari program integrasi pelaporan antara OJK, BI, dan LPS.

Laporan Bank Umum terdiri atas:

Laporan Terstruktur Laporan Tidak Terstruktur


Berbasis formulir yang berbasis elektronik (file pdf atau bentuk lain yang dapat
disampaikan ke APOLO diolah lebih lanjut) yang disampaikan ke SIPENA

LAPORAN TERSTRUKTUR
Laporan terstruktur terdiri dari 4 kelompok Laporan Triwulanan
informasi yaitu kelompok informasi Periode I Paling lambat 7 bulan April, Juli, Oktober
keuangan, kelompok informasi risiko dan tahun berjalan dan Januari tahun
permodalan, kelompok informasi produk, berikutnya
aktivitas dan kegiatan, dan kelompok Periode II Paling lambat 15 bulan April, Juli,
informasi data pokok Oktober tahun berjalan dan Januari
tahun berikutnya
Laporan Harian
Periode III Paling lambat 21 bulan April, Juli,
Periode I - Akhir hari
Oktober tahun berjalan dan Januari
Periode II - Akhir hari berikutnya
tahun berikutnya
Laporan Mingguan Periode IV Paling lambat 30 bulan April, 31 Juli dan
Periode I - hari Jumat di minggu yang sama Oktober tahun berjalan serta 31 Januari
Periode II - hari Senin pada minggu berikutnya tahun berikutnya
Periode V Paling lambat 15 bulan Mei, Agustus
Laporan Bulanan November tahun berjalan dan Februari
Periode I - Tanggal 7 pada bulan berikutnya tahun berikutnya
Periode II - Tanggal 15 pada bulan berikutnya Periode VI Paling lambat tanggal 31 Maret tahun
Periode III - Tanggal 21 pada bulan berikutnya berikutnya
Periode IV - Akhir bulan berikutnya

Laporan Tahunan
Laporan Semesteran
berupa rencana kerja
Periode I Paling lambat tanggal 31 Juli tahun
Periode I Paling lambat 31 Oktober sebelum tahun
berjalan dan 31 Januari tahun
rencana kerja
berikutnya
Periode II Paling lambat 30 November sebelum
Periode II Paling lambat tanggal 15 Agustus tahun tahun rencana kerja
berjalan dan 15 Februari tahun
berikutnya Laporan Tahunan selain Laporan Tahunan berupa
rencana kerja
Periode III Paling lambat tanggal 31 Agustus tahun
Periode I Paling lambat 31 Januari tahun
berjalan dan Akhir Februari tahun
berikutnya
berikutnya
Periode II Paling lambat 30 April tahun berikutnya

LAPORAN TIDAK TERSTRUKTUR


Penyampaian Laporan tidak terstruktur dilakukan dalam bentuk rekaman data yang dapat diolah lebih
lanjut.

Bank wajib menatausahakan Laporan tidak terstruktur yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan

Laporan tidak terstruktur wajib memuat informasi yang sama dengan Laporan yang disimpan oleh Bank.
Dalam hal terdapat perbedaan antara informasi Laporan yang tersimpan dalam pangkalan data Otoritas
Jasa Keuangan dengan informasi Laporan yang disimpan oleh Bank, informasi Laporan yang tersimpan
dalam pangkalan data Otoritas Jasa Keuangan yang digunakan

TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN


Apabila batas waktu penyampaian Laporan jatuh
Menggunakan Sistem Pelaporan Otoritas Jasa pada hari Sabtu, hari Minggu, dan/atau hari libur
Keuangan untuk penyampaian Laporan terstruktur lain, Laporan disampaikan pada hari kerja
dan/atau koreksi Laporan terstruktur sampai bulan berikutnya
keenam setelah posisi data Laporan. Bagi Bank yang baru didirikan, kewajiban
Penyampaian Laporan terstruktur dan/atau koreksi penyampaian Laporan terstruktur melalui Sistem
Laporan terstruktur setelah melampaui akhir bulan Pelaporan Otoritas Jasa Keuangan pertama kali
keenam dilakukan dalam bentuk rekaman data yang dilakukan untuk posisi data 1 bulan setelah
dapat diolah lebih lanjut melakukan kegiatan operasional

SANKSI ADMINISTRATIF DENDA


Terlambat menyampaikan Laporan
Teguran tertulis
Larangan untuk menerbitkan produk atau Denda Rp1.000.000 per hari kerja dan
melaksanakan aktivitas baru paling banyak Rp30.000.000 per jenis
Penurunan peringkat faktor tata kelola Laporan
dalam penilaian tingkat kesehatan Bank Kesalahan informasi berdasarkan temuan
Pembekuan kegiatan usaha tertentu Bank/OJK
larangan sebagai pihak utama sesuai dengan Peraturan Denda Rp100.000 per kesalahan isian
Otoritas Jasa Keuangan mengenai penilaian kembali bagi dan paling banyak Rp10.000.000 per
pihak utama lembaga jasa keuangan Laporan
RINGKASAN POJK NO.63/POJK.03/2020 TENTANG PELAPORAN BANK UMUM
MELALUI SISTEM PELAPORAN OTORITAS JASA KEUANGAN

1. POJK No.63/POJK.03/2020 tentang Pelaporan Bank Umum Melalui Sistem


Pelaporan Otoritas Jasa Keuangan merupakan penyempurnaan dari POJK
No.12/POJK.03/2019. Penyusunan POJK ini dilatarbelakangi oleh:
a. dalam rangka pengawasan berbasis teknologi melalui digitalisasi laporan ke OJK
mulai 1 Maret 2021; dan
b. bagian dari program integrasi pelaporan OJK, BI, dan LPS.

2. Pokok-pokok ketentuan pelaporan bank umum melalui sistem pelaporan OJK


adalah sebagai berikut:
a. Kewajiban bank untuk menyusun dan menyampaikan laporan secara daring
melalui sistem pelaporan OJK.
b. Laporan terdiri dari laporan terstruktur dan laporan tidak terstruktur.
1) Laporan terstruktur berbasis formulir yang disampaikan ke APOLO.
2) Laporan tidak terstruktur berbasis elektronik (file pdf atau bentuk lain yang
dapat diolah lebih lanjut) yang disampaikan ke SIPENA.
c. Laporan dibedakan dalam 4 (empat) kelompok informasi yaitu keuangan, risiko
dan permodalan, produk, aktivitas dan kegiatan, serta data pokok.
d. Posisi data laporan terstruktur terdiri dari harian, mingguan, bulanan,
triwulanan, semesteran, dan tahunan. Penyampaian dari setiap posisi data
dibagi dalam beberapa periode dan batas waktu penyampaian.
e. Jenis informasi dan detil laporan terstruktur yang dilaporkan di setiap periode
penyampaian diatur lebih lanjut dalam SEOJK.
f. Laporan tidak terstruktur mencakup seluruh laporan yang wajib disampaikan
kepada OJK sektor Perbankan. Detil laporan tidak terstruktur yang di-
digitalisasi diatur lebih lanjut dalam SEOJK. Batas waktu penyampaian laporan
tidak terstruktur diatur dalam masing-masing ketentuan terkait.
g. Prosedur penyampaian laporan dalam kondisi normal dan kondisi gangguan
teknis, serta sanksi administratif.
h. POJK akan berlaku efektif sejak ditetapkan dan mencabut POJK
No.12/POJK.03/2019 tentang Pelaporan Bank Umum Melalui Sistem Pelaporan
Otoritas Jasa Keuangan. Penyampaian pertama kali laporan tidak terstruktur
(digitalisasi) mulai 1 Maret 2021. Selanjutnya, penyampaian pertama kali untuk
laporan terstruktur diatur dalam SEOJK dimana tanggal efektif pelaporan
bervariasi mulai posisi data bulan Desember 2020 bagi laporan prudensial serta
posisi data bulan Januari 2021 dan posisi data bulan Maret 2021 bagi laporan
yang dialihkan dari aplikasi BI.

Anda mungkin juga menyukai