Sipil Teknis
Sipil Teknis
• Konservasi Tanah :
Penempatan setiap bidang tanah
pada cara penggunaan yang
sesuai dengan syarat-syarat
yang diperlukan agar terjadi
kerusakan tanah.
• Konservasi Air :
Penggunaan air yang jatuh ke
tanah untuk pertanian seefisien
mungkin, dan pengaturan waktu
aliran sehingga tidak terjadi
banjir yang merusak dan
terdapat cukup air pada waktu
musim kemarau
Pendahuluan
hujan
Vegetasi Tetap
Agroforesty
Penghijauan
Strip Rumput
Teras Gulud
Parit Buntu
Embung
Sumur Resapan
Gully Plug
Dam Pengendali
Dam Penahan
Pengendali Tebing Sungai
Contoh Profil Penggunaan Lahan Menurut Ketinggian
di Sub DAS Keduang
Huta
n
Tegalan/Ladang/sayur
Kebun Campuran,sawah
Pekarangan,Tegalan
Pendahuluan
Beberapa contoh Arahan Program untuk area bermasalah
Melakukan rehabilitasi di areal tegal
sayur dengan perbaikan teras
Penanaman rumput di teras
Pembuatan Rorak di lahan
Penanaman bambu
Bantuan bibit buah (lengkeng, aren, alpukat,
duku, mangga)
Penanaman dengan tanaman evergreen
(beringin, bendo)
Kanan-kiri sungai
Limpasan Permukaan
tiap sel (Q)
Model kecepatan
aliran
Model akumulasi
aliran
Akumulasi limpasan
Permukaan (Q/t)
konservasi tidak
END
Dam Pengendali (Dpi)
Pengertian :
• Dam Pengendali (Dpi) Tipe Busur yaitu suatu konstruksi
bendungan yang berbentuk lengkung atau busur, yang dibuat
pada lembah atau alur sungai, sehingga areal hulu bendung
tersebut dapat menjadi waduk (reservoir) yang dapat
menampung air dan tempat pengendapan sedimen terangkut
hasil erosi dari daerah tangkapannya. Dibuat pada alur
jurang/sungai kecil dan tinggi maksimum 8 m.
• Dam dibuat dengan memadatkan tanah, dibagian tengahnya
diberi lapisan kedap air yang dibuat dari lempung, campuran
tras dan kapur atau lainnya. Penampang melintang
bendungan berbentuk trapesium dengan kemiringan 1 : 1,2
dan 1 : 2, lebar bagian atasnya dibuat 4 m.
Dam Pengendali (Dpi)
Tujuan dibangunnya Dpi. Persyaratan Lokasi
1. Lahan kritis dan potensial
kritis, vegetasi pada daerah
1. Untuk mengendalikan tangkapan belum efektif dalam
endapan sedimen pengendalian
terangkut yang berasal erosi/sedimentasi
dari daerah tangkapan air 2. Sedimentasi dan erosi sangat
dibagian hulunya. tinggi
2. Untuk menaikkan 3. Struktur tanah stabil (badan
permukaan air tanah bendung)
sekitarnya. 4. Luas DTA 100 -250 ha
3. Untuk persediaan air 5. Tinggi badan bendung
bagi masyarakat (rumah maksimal 8 meter
tangga, irigasi, ternak 6. Kemiringan rata-rata daerah
tangkapan 15-35 %
dan lain-lain).
7. Prioritas pengamanan
bangunan vital
Dam Pengendali (Dpi)
Tipe busur
Persyaratan Lokasi :
Kriteria :
• Penempatan bangunan
pengendali jurang pada
satu alur dibuat secara
”series” (berurutan) dengan
prinsip ”Head to Toe” yaitu
dasar bangunan bagian
atas (hulu) menjadi patokan
bagian atas bangunan yang
berada dibawahnya.
Dengan demikian pada satu
alur sungai dapat dibuat
bangunan pengendali
jurang minimal 3 unit.
Gully Plug
Tahapan Pelaksanaan :
Persiapan
1. Pengadaan peralatan /sapras
Diutamakan untuk jenis peralatan dan bahan yang habis
pakai. Sedang pembuatan sarana dan prasarana untuk
memperlancar pelaksanaan pekerjaan di lapangan a.l. :
a. Pembutan jalan masuk
b. Pembuatan gubuk kerja/gubuk material dan papan
nama
2. Penataan areal kerja
a. Pembersihan lapangan
b. Pengukuran kembali
c. Pemasangan patok
d. Pembuatan profil lapangan
Gully Plug
Tahapan Pelaksanaan :
Pembuatan
1. Stabilisasi ujung jurang dilakukan melalui :
– Pembuatan teras-teras dan bangunan terjunan air
– Pelandaian lereng
– Pembuatan saluran diversi mengelilingi bagian atas
2. Stabilisasi tebing jurang dilakukan melalui :
3. Pelandaian lereng/tebing
4. Penguatan lereng/tebing
5. Stabilisasi dasar jurang terhadap bangunan pengendali lolos
air dan bangunan pengendali tidak lolos air
6. Pelaksanaan pembuatan bangunan.
Gully Plug
Tahapan Pelaksanaan :
Pemeliharaan.
Pemeliharaan bangunan pengendali jurang
meliputi :
1. Pemeliharaan bangunan terjunan dan teras
2. Pemeliharaan saluran diversi.
Kegiatan Sipil Teknis Berbasis Alur Sungai
Gully Plug
Pada kasus DAS Solo dengan skema
model tersebut didapatkan panjang
segmen atau alur yang sesuai untuk
Gully Plug adalah 596 km. Jika
dibuat asumsi bahwa di segmen
tersebut dibuat Gully Plug setiap 15
meter, maka untuk kawasan kajian
ini akan didapatkan 41.012 unit.
Kegiatan Sipil Teknis Berbasis Alur Sungai
Gully Plug
• Fungsi mengurangi
limpasan
• Memelihara air tanah
• Efektif melewatkan air 3-
10 m3/jam atau setara
dengan 1,67 l/det/200 m2
atau 83.3 l/ha
• Lokasi Pemukiman,
garasi, taman, sekolah,
mesjid dll
Sumur Resapan
Sumur Resapan
UMUM
• Sumur Resapan Air Hujan dibuat pada lahan yang lulus air
dan tahan longsor
• Harus Terbebas dari pencemaran limbah
• Air yang masuk ke dalam sumur resapan hanya air hujan
melalui talang atau saluran drainase air hujan
• Untuk daerah sanitasi buruk sumur resapan hanya
menampung dari atap dan disalurkan melalui talang
• Mempertimbangkan aspek hidrologi, geologis dan
hidrogeologi.
SUMUR RESAPAN SEDERHANA
150 000
100 000
50 000
0
K ota
Bogor Bekas i K ota Bekas i K ota Bogor K ota Depok Tangerang DK I J akarta
Tangerang
S R Ideal 187 105 13 397 41 655 18 378 47 341 21 560 50 389 165 751
S R Optimas i 48 610 3 682 24 489 6 642 28 785 8 684 17 224 123 706