Anda di halaman 1dari 1

DISKUSI 8 HUKUM PERDATA INTERNATIONAL

Alexander Thomson adalah warga negara Inggris yang meninggal dunia dan memiliki
harta warisan 400.000 Pounsterling. Thomson memiliki anak perempuan yang
berdomisili di Indonesia yang merupakan hasil perkawinannya dengan perempuan
Indonesia. Pernikahan Thomson dengan perempuan Indonesia ini tidak diketahui oleh
keluarga Thomson di Inggris. Perkara pembagian warisan tersebut akan diajukan oleh
keponakan Thomson yang semula adalah ahli waris.
Pertanyaan:
Berdasarkan hukum manakah pengaturan pembagian waris tersebut dilakukan? Hukum
Inggris atau Indonesia ?
JAWABAN:
Berdasarkan pendekatan tradisional, proses penyelesaian perkara HPI
sebenarnya dimulai dengan evaluasi terhadap titik-titik taut (primer) dan setelah melalui
kualifikasi fakta, konsep titik taut kembali digunakan (dalam arti sekunder) dalam rangka
menentukan hukum yang akan diberlakukan dalam perkara HPI yang bersangkutan.
Fakta-fakta di dalam sekumpulan fakta perkara (HPI) yang menunjukkan pertautan
antara perkara ini dengan suatu tempat (dalam hal ini: negara) tertentu, dan karena itu
menciptakan relevansi antara perkara yang bersangkutan dengan sistem hukum dari
tempat itu.
Kalau fakta itu dikualifikasikan berdasarkan hukum waris, maka ketentuan
penunjuk menentukan, bahwa pewarisan benda tetap dikuasai oleh hukum yang
berlaku di tempat letaknya (lex rei sitae). Sedangkan kalau fakta dikualifikasikan
termasuk hukum harta perkawinan, ketentuan hukum yang berlaku di tempat
dilangsungkannya perkawinan yang diterapkan.
Untuk persoalan yang menyangkut benda tidak bergerak, maka hakim harus
melihat ke arah kaidah HPI Inggris, yang menetapkan bahwa pewarisan tanah harus
diatur berdasarkan hukum dan tempat di mana tanah berada (lex rei sitae); Sedangkan
untuk persoalan benda-benda bergerak, hakim harus melihat ke arah kaidah HPI
Indonesia yang menetapkan bahwa pewarisan benda-benda bergerak harus diatur
berdasarkan hukum dari tempat domisili terakhir pewaris; Jadi hakim harus
menggunakan dua lex causae untuk memutus perkara ini, yaitu hukum Inggris tentang
pewarisan tanah (untuk mengatur pewarisan tanah-tanah yang ada di Inggris), dan
hukum Indonesia tentang pewarisan benda bergerak (untuk mengatur pewarisan
benda-benda bergerak yang ada di Inggris dan Swiss)

Anda mungkin juga menyukai