Anda di halaman 1dari 58

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PEMELIHARAAN TANAMAN MENGHASILKAN (TM) KELAPA SAWIT

(ELAEIS GUINEENSIS JACQ)

DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

(PERSERO) KEBUN SEI PUTIH AFDELING 3

LAPORAN

OLEH

IMAM PRATAMA

71200712037

AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
PENGESAHAN

Laporan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada tanggal 17 Januari – 25


Februari 2023 sebagai salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan studi Sarjana (S-1)
Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).

Menarangkan bahwa :

Nama : IMAM PRATAMA

NPM 71200712037

Instansi : Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)

Lokasi PKL : PTPN III KEBUN SEI PUTIH DI KECAMATAN GALANG


KABUPATEN DELI SERDANG

Telah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mulai tanggal 17 Januari – 25


Februari 2023.

Dengan judul laporan :

Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) Kelapa Sawit Di PT. Perkebunan


Nusantara III Kebun Sei Putih

Pembimbing Lapangan PTPN III

Kebun Sei Putih Pimpinan Kebun

(Jemahaganta Surbakti.SP) (Yusman.SP)

Asisten Divisi Manager

I
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan Ini Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimnbing

Medan, 25 Februari 2023

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan


Acc : 06/04/2023

(Ir.H.M.Syarif Rafinda,MM) (Jemahaganta Surbakti, S.P)

Diketahui Oleh :

Dekan Fakultas Pertanian UISU Ketua Program Studi Agribisnis

(Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, MP) (Dr.M.Ilham Riyadh, SP, Msi)

II
IDENTITAS PESERTA PKL

1. Nama : Imam Pratama


2. NPM 71200712037
3. Program Studi : Agribisnis
4. Tahun Akademis 2023
5. Nama Lokasi PKL : PT. Perkebunan Nusantara III. Kec. Galang
6. Unit Kerja : Praktek Kerja Lapangan
7. Bidang Kejuruan PKL: Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit

Medan, Februari 2023-02-25

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing Mahasiswa Ybs

(Ir.H.M.Syarif Rafinda,MM) (IMAM PRATAMA)

Diketahui oleh :

Ketua Program Studi Agribisnis

(Dr.M.Ilham Riyadh, SP, Msi)

III
RINGKASAN EKSEKUTIF

Lokasi praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero) Kebun Sei Putih yang terletak di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang,

Provinsi Sumatera Utara.

Perkebunan Sei Putih adalah salah satu perkebunan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Provinsi Sumatera Utara. Tujuan berdirinya unit Kebun Sei Putih adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan komoditas ekspor produk karet dan kelapa sawit.

2. Pengurangan jumlah pengangguran untuk usia kerja di daerah Sei Putih. Selama

pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) di PTPN III Sei Putih kami melakukan kegiatan –

kegiatan yang meliputi pengenalan tanaman sawit di setiap divisi, mempelajari pemeliharaan

tanaman sawit, mulai dari tanaman sawit Pre Nusery, Mean Nursery hingga TBM dan TM.

Kami juga melakukan pengamatan pada Tanaman yang di Reflanting. Dan kami juga

melakukan kegiatan – kegiatan pengabdian masyarakat seperti membantu proses acara

kebersihan lingkungan hidup (KLH).

Setelah Penerima kelapa sawit di TPH sawit di kumpulkan dari setiap pengepul di tempat

penampungan hasil, lalu di angkut mengunakan truk tangki menuju ke pabrik pengelolah

kelapa sawit kebun Sei Putih, setelah sampai di pabrik sawit diterima di Pengolahan Minyak

Kelapa sawit (PMKS) kebun Sei Putih dan dilakukan pengukuran kesehatan buah dan

pengambilan sampel langsung di bawak ke laboratorium sample tersebut. Dan setelah itu

dilakukan Perebusan kelapa sawit untuk menghentikan kegiatan enzim yang pada umumnya

tidak aktif lagi pada suhu > 50 0C dan memudahkan melepaskan brondolan dari tandan

secara manual. Proses tersebut juga untuk mengurangi kadar air dalam buah dan melunakkan

daging buah pada tekanan suhu yang tinggi. Kemudian ditiriskan kurang lebih selama 2-4

jam. Setelah itu dilakukan proses pengolahan dan minyak kelapa sawit.

IV
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sejak tanggal 17 Januari sampai

dengan 25 Februari 2023 di PT. Perkebunan Nusantara III Sei Putih yang terletak di

Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat atau kewajiban bagi setiap

mahasiswa semester VI Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan, dimana

laporan ini disusun berdasarkan keadaan yang sebenarnya yang penulis peroleh dari tempat

Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) hingga selesainya laporan ini

banyak mendapat bantuan, dorongan, motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung

dari orang lain. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan dukungan, semangat,

serta segalanya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan praktek kerja

lapangan (PKL) ini.

2. Bapak Dr. yanhar Jamaluddin, MAP selaku Rektor Universitas Islam Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Islam Sumatera utra.

4. Bapak Dr.M.ilham Riyadh, SP, M.si selaku ketua program studi Agribisnis.

5. Ibu Hj. Henny Pratiwi, SP. M.si selaku sekertaris program studi agribisnis.

V
6. Bapak Ir.H.M.Syarif Rafinda,MM sebagai pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun laporan

praktek kerja lapangan ini.

7. Bapak Foni P.Gandamiharja selaku Direktur Utama PT.Perkebunan Nusantara III.

8. Bapak Yusman, S.P selaku Manajer Kebun Sei Putih PT. Perkebunan Nusantara III.

9. Seluruh staff dan karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III unit kebun Sei Putih.

10. Serta seluruh teman-teman stambuk 2020 di fakultas pertanian Universitas Islam

Sumatera Utara dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan

praktek kerja lapangan (PKL) serta tersusunya laporan ini.

Akhir kata, demikian penulis ucapkan dan penulis juga berharap semoga laporan praktek

kerja lapangan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan Allah SWT meridhoi

kita semua dan semoga PT.Perkebunan Nusantara III menjadi maju dan karyawannya

menjadi sejahtera dan semoga dikemudian hari penulis bisa bergabung menjadi bagian staff

di perkebunan ini, Ammin.

Medan, 25 Februari 2023

IMAM PRATAMA

VI
DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF.................................................................................................IV

KATA PENGANTAR.............................................................................................................V

DAFTAR ISI.........................................................................................................................VII

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1

1.2 Landasan Peraturan...................................................................................................3

1.3. Tujuan.........................................................................................................................4

1.4 Status Praktek Kerja Lapangan................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................6

GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN.................................................................................6

2.1. Sejarah Umum Perkebunan......................................................................................6

2.2. Lokasi dan Letak Geografis.................................................................................7

2.3. Visi dan Misi PTPN III..........................................................................................8

2.4. Struktur Organisasi...............................................................................................9

1. Manager..................................................................................................................9

2. Asisten Kepala......................................................................................................10

3. Asisten Personalia Kebun (APK)....................................................................10

3. Asisten Afdeling...................................................................................................11

BAB III....................................................................................................................................12

KEGIATAN SELAMA PKL.................................................................................................12

1.1. Data Peserta PKL....................................................................................................12

1.2. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan........................................................................12

1.2.1. Kegiatan Minggu Pertama............................................................................12

VII
Kegiatan Minggu Ke Tiga.......................................................................................18

1.2.2. Kegiatan Minggu Ke Empat.........................................................................21

3.2.5. Kegiatan Minggu Kelima..............................................................................23

BAB IV....................................................................................................................................27

PEMBAHASAN......................................................................................................................27

4.1 Kelapa Sawit..............................................................................................................27

4.2 Tanaman Menghasilkan (TM)................................................................................28

4.3. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM).......................................................30

1. Pemeliharaan Piringan, Pasar Pikul, dan TPH................................................31

2. Inventarisasi Pokok.............................................................................................32

3. Pemupukan (manuring).............................................................................................33

4. Pengendalian Hama dan Penyakit.....................................................................35

5. Penyakit................................................................................................................36

4.4 Panen Dan Pasca Panen...........................................................................................37

1. Metode panen..............................................................................................................39

2. Pasca Panen..........................................................................................................40

BAB V......................................................................................................................................41

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................41

A. Kesimpulan.................................................................................................................41

B. SARAN........................................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................42

VII
I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan sebagai salah satu

lembaga Pendidikan Tinggi Indonesia yang mempunyai tugas pokok yaitu “Tridharma

Perguruan Tinggi” yang terdiri dari Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian

pada Masyarakat. Dalam menjalankan tugas pokok tersebut Fakultas Pertanian Universitas

Islam Sumatera Utara menjalankan berbagai kebijakan yang di tetapkan oleh Pemerintah

Republik Indonesia antara lain adalah kebijakan “Link and Match” yang mengandung makna

bahwa proses pendidikan harus menghasilkan lulusan yang mempunyai ilmu pengetahuan

dan teknologi serta keterampilan yang mampu mengetahui kebutuhan pembangunan dan

lapangan kerja, khususnya dibidang pertanian.

Dalam proses belajar di Fakultas Pertanian terutama di Program Studi Agribisnis,

mahasiswa telah memperoleh paket pendidikan berupa kuliah dan praktikum/responsi,

sedangkan pengalaman praktis dan keterampilan dalam mengembangkan profesi bidang

pertanian, apalagi memecahkan masalah-masalah di lapangan kerja masih sangat terbatas.

Karena itu menjelang akhir kuliah mahasiswa perlu melaksanakan kegiatan keterampilan

profesi yang disebut Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Praktek kerja lapanagan pada dasarnya adalah merupakan perwujudan dan program

pendekataan dunia pendidikan dengan dunia kerja. Praktek kerja lapangan adalah pendekatan

interdisipliner dan komperatif ilmu-ilmu pertanian, praktek kerja lapangan merupakan lintas

program studi dan praktek kerja lapangan juga memperluas wawasan ilmu pertanian serta

merangsang aktivitas mahasiswa dalam proses mengumpulkan informasi yang berkaitan

1
tentunya dalam bidang pertanian, analisis situasi, indefikasi dari sebuah masalah yang ada,

serta perecanaan dan evaluasi terhadap program kerja yang akan dilaksanakan. Oleh karena

itu praktek kerja lapangan juga merupakan perlengkapan studi bagi mahasiswa dalam

mengikuti pendidikan di perguruan tinggi oleh mahasiswa

Dengan mengadakan PKL ini diharapkan peserta PKL dapat menambah pengalaman

dan mendapatkan gambaran dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu, denan ilmu dan

pengalaman yang diperoleh mahasiswa dari praktek kerja lapangan diharapkan setelah

menjadi sarjana dapat menciptakan lapangan kerja. PKL ini dilakukan di PT Perkebunan

Nusantara III Sei Karang Pada Komoditi sawit mengingat komoditi sawit ini semangkin

luasnya lahan perkebunan. Kebun Sei Putih Galang dipilih menjadi tempat PKL karena

kebun ini sudah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap sehingga dianggap peserta

dapat lebih menguasai dan mengerti tentang perkebunan kelapa sawit.

Kelapa sawit adalah tumbuhan industri/ perkebunan yang berguna sebagai penghasil

minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Pohon Kelapa Sawit terdiri dari dua

spesies yaitu elaeis guineensis dan elaeis oleifera yang digunakan untuk pertanian komersil

dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit elaeis guineensis, berasal dari

Afrika barat diantara Angola dan Gambia, pohon kelapa sawit elaeis oleifera, berasal dari

Amerika tengah dan Amerika selatan. Kelapa sawit menjadi populer setelah revolusi industri

pada akhir abad ke-19 yang menyebabkan tingginya permintaan minyak nabati untuk bahan

pangan dan industri sabun. Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon, tingginya dapat

mencapai 0- 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya

kecil, apabila masak berwarna merah kehitaman. Daging dan kulit buah kelapa sawit

mengandung minyak. Minyak kelapa sawit digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun,

dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu

bahan pembuatan makanan ayam.

2
Tanaman menghasilkan atau TM adalah tanaman yang sudah di panen (diambil

hasilnya) secara rutin. Umumnya, Tanaman ini berumur diatas 3 tahun dan sampai 25 tahun

atau sampai diremajakan kembali/ replanting

1.2 Landasan Peraturan

Penyelenggaraan PKL di Fakultas Pertanian UISU khususnya Program Studi

Agribisnis ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Pertanian UISU

No.07/SK/FP UISU/1997 tanggal 31 Mei 1997.

Ketetapan tersebut adalah berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

pemerintah No.30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi

b. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,Menteri Negara Pemuda

dan Olah Raga,dan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil No.0034

A/Menpora/1996 tentang Karya Alternatif Mahasiwa.

c. Memorandum Bersama Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN dan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 278/HK-104/F6/96 tentang Peran

serta Mahasiswa Indonesia dalam Program Pembangunan Keluarga

Tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai umur 30

tahun. Habitus tanaman ini merupakan pohon dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15-20

meter. Modal utama dalam pengusahan tanaman ini adalah batang setinggi 2,5 sampai 3 meter

dimana terdapat pembuluh lateks. Oleh karena itu fokus pengelolaan tanaman karet ini adalah

bagaimana mengelola batang tanaman ini seefisien mungkin. Pemeliharaan , panen dan pasca

panen pada tanaman karet merupakan kegiatan yang harus diperhatikan dengan benar.

Dimulai dari pemeliharaan, pemeliharaan merupakan kegiatan perawatan tanaman

karet seperti, tanaman bebas dari gulma (tanaman pengganggu), bebas dari hama , dan

3
kecukupan akan unsur hara yang diperlukan tanaman, dan tidak lupa perawatan juga bertujuan

supaya tanaman tetap sehat dan memiliki umur produktifitas yang panjang. Setelah itu

kegiatan pada panen, panen merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hasil

produksi yang tinggi dengan mengetahui dan menggunakan cara kegiatan penen yang baik

dan benar serta mengikuti aturan. Dan diharapkan juga dapat menghasilkan keuntungan yang

berkesinambungan. kegiatan yang terakhir yaitu pasca panen, merupakan kegiatan

pengolahan bahan mentah hingga menjadi bahan jadi yang siap dipasarkan. Kegiatan ini juga

penting untuk diperhatikan karena jika tidak maka bahan jadi pada Unit Usaha ini akan kalah

bersaing dengan produk jadi dari negara lain. Hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini

yaitu kebersihan dari kontaminasi, karena hal tersebut merupakan kunci dari produk yang

berkualitas.

1.3. Tujuan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini bertujuan untuk.

1. Mahasiswa dapat membandingkan teori yang didapat di Fakultas Pertanian Universitas

Islam Sumatera Utara dengan pengalaman praktek kerja lapangan di PT Perkebunan

Nusantara III Sei Putih.

2. Mahasiswa dapat mengetahui gambaran umum perusahaan perkebunan serta mendapatkan

pengalaman dan wawasan dalam memasuki dunia kerja.

3. Mahasiswa dapat mempelajari sistem kerja yang ada di perusahaan dan mampu

bersosialisasi dengan staff dan karyawan di perusahaan.

1.4 Status Praktek Kerja Lapangan

PKL merupakan bagian dari proses pendidikan yang berhubungan erat dengan

pembinaan mahasiswa, menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi dan

merupakan salah satu persyaratan bagi mahasiswa strata 1 (S1).

4
Bobot akademis PKL dalam satuan kredit semester adalah sebesar 3 SKS. Penilaian

prestasi akademik dilakukan dengan perhitungan :

a. Tahap I, berupa pembekalan dengan bobot 10 jam setara tatap muka.

b. Tahap II, tahap pelaksaan PKL di lapangan dengan bobot 120 jam setara tatap

muka.

c. Tahap III, tahap pembuatan laporan dengan bobot 30 jam setara tatap muka.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN

2.1. Sejarah Umum Perkebunan

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Negara BUMN Provinsi Sumatera Utara, Berdasarkan Peraturan Pusat No. 24/1963 nama

dari pada perseroan Perkebunan negara (PPN) Sumatera Utara II diubah menjadi Perusahaan

Negara Perkebunan (PNP) Sumatera Utara IV.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27/1971/PPN V dialihkan menjadi perusahaan

perseroan dengan nama PTP. V ditambahkan dengan Akte Notaris GHS. L. Tobing SH

berkedudukan dio Jakarta. Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III

didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil SH No 36 tanggal 11 Maret 1996, Merupakan

peleburan perusahaan PTP III, PTP IV, dan PTP V, sesuai dengan peraturan pemerintah No.

8 tahun 1996. Perusahaan ini mengusahakan 2 budidaya yaitu karet dan kelapa sawit.

Saat ini, PT Perkebunan Nusantara III memiliki lahan seluas 3040.05 Ha di antaranya

sudah berproduksi. Namun, sebagian besar lahan masih didominasi perkebunan kelapa sawit

dan sebagian lagi karet.

Dalam menjalankan aktifitas bisnisnya perusahaan mengelola 2 dua komoditi utama

yaitu Kelapa Sawit dan Karet. Sedangkan produksi utama yang dihasilkan yaitu :

a. Crude Palm Oil CPO

b. Kernelinti kelapa sawit

c. TBS kelapa sawit

d. Karet dalam bentuk RSS dan lumps

6
Gambar 1. Kantor Direksi PT.Perkebunan Nusantara III

2.2. Lokasi dan Letak Geografis


Perkebunan Sei Putih terletak di Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang,

Kecamatan Galang yang terbagi atas beberapa Desa yakni : Desa Sei Putih, Sei Karang,

Galang Suka, Tanjung Gusti, Petumbukan, Tanjung Purba, Kotangan, Galang Barat, Pulau

Tagor, dan Desa Titi Besi ± 3 s/d 10 km. Kebun Sei Putih berbatasan dengan Desa yaitu :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sei Karang.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Galang Barat

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pulau Tagor

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Purba

Titik Koordinat Kebun Sei Putih

BT 98° 52” 57”

LS 3° 24” 34”

Sudut NE 160°

Ketinggian dari Permukan Laut 37,5 s/d 112 mdpl

7
2.3. Visi dan Misi PTPN III
Visi :

Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan

melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

Misi :

 Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

 Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

 Memperlakukan karyawan sebagai asset strategik dan mengembangkannya

secara optimal.

 Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbang hasil terbaik bagi Investor.

 Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

 Memotivasi Karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.

 Dan melaksanakan seluruh aktivitas Perusahaan yang berwawasan lingkungan.

8
2.4. Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara III

Adapun Tugas dan Tanggung Jawab dari beberapa struktur yang berpengaruh dalam

kelangsungan berjalan nya perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Manager

Tugas dan tanggung jawab :

A. Bertanggung jawab langsung kepada Distrik Manager.

B. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas

kewenangannya.

C. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya.

9
D. Bertanggung jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko

dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanl'a.

E. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek

kegiatan, produksi, administrasi dan keuangan di Kebun.

2. Asisten Kepala

Tugas dan tanggung jawab :

A. Bertanggung jawab langsung kepada Manager.

B. Bertanggung jawab secara secara Pidana. Perdata dan Tata Usaha Negara atas

kewenangannya.

C. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya.

D. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengawasan setiap kegiatan yang berhubungan

dengan produksi di lapangan dan Afdeling-Afdeling.

3. Asisten Personalia Kebun (APK)

Tugas dan tanggung jawab :

A. Bertanggung jawab langsung kepada Manager.

B. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya.

C. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya.

D. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengawasan di bidang personalia/umum di

Kebun.

10
4. Asisten Afdeling

Tugas dan tanggung jawab :

A. Bertanggung jawab langsung kepada Asisten Kepala.

B. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya.

C. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya.

D. Bertanggung jawab dalam pengelolaan. monitoring pengawasan dan evaluasi kegiatan Afdeling.

11
BAB III

KEGIATAN SELAMA PKL

1.1. Data Peserta PKL


Nama : Imam Pratama

NPM 71200712037

Program Studi : Agribisnis

Tahun Akademis : 2022 – 2023

Lokasi PKL : PT. Perkebunan Nusantara III, Jl. Lintas Sumatera Kec. Galang

, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.

1.2. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

1.2.1. Kegiatan Minggu Pertama

 Selasa, 17 Januari 2023

Kegiatan pada hari pertama adalah pengarahan,pembekalan,dan pelepasan peserta pkl

yang dilaksanakan di gedung pertanian jln.karya wisata medan johor yang dipimpin oleh

ketua bidang akademis dan seluruh dosen fakultas pertanian Universitas Islam Sumatera

Utara.

12
 Rabu, 18 Januari 2023

Pada hari kedua, kegiatan yang dilakukan peserta PKL adalah pengarahan,

pengenalan,dan persiapan kerja bersama Asisten Bapak Jemahaganta Surbakti S.P, di

PT.Perkebunan Nusantara III Kebun Sei Putih dan pembagian devisi kepada peserta pkl.

 Kamis, 19 januari 2023

Pada hari ketiga, kegiatan yang dilakukan peserta PKL adalah melihat lahan pre

nursery sekaligus pengarahan yang di sampaikan oleh mandor pembibitan Afd 1 Kebun Sei

Putih, dan selanjutnya dilanjutkan dengan pengenalan bibit kelapa sawit yang dibibitkan di

lahan pre nursery serta perhitungan jumlah populasi di lahan pre nursery.

13
Kegiatan melihat bibit kelapa sawit yang langsung di jelaskan oleh mandor

pembibitan Afd 1 Kebun Sei Putih,penyiangan gulma, dan penjelasan polybeg yang dipakai

untuk tanaman pre nursery,polybag yang digunakan berukuran 14 x 22 cm tinggi paranet 2,5

m.

 Jum’at, 20 januari 2023

Kegiatan yang dilakukan pada hari keempat yaitu kegiatan Aspol (Asistif Polination)

yaitu penyerbukan bunga jantan ke bunga betina dengan bantuan manusia yang bertujuan
14
untuk

15
menghasilkan buah yang berkualitas. Aspol dilakukan pada Varietas Socfin karena bunga

betina nya lebih banyak dari pada bunga jantan.

 Sabtu, 21 Januari 2023

Kegiatan yang dilakukan pada hari kelima Jam 07.00 WIB melakukan kegiatan apel

Bersama kepada bapak Asisten Afd 3 Kebun Sei Putih Beserta mandor-mandor untuk

pengarahan dan pembagian tugas kerja. selanjutnya melakukan kegiatan gotong royong

setelah apel membersihkan bunga pukul delapan.

 Selasa,24 Januari 2023

Kegiatan yang dilakukan pada hari ke enam yaitu melakukan penyiangan mucuna

bracteate pada tanaman belum menghasilkan (TBM) dan membuka pasar pikul.

16
 Rabu, 25 Januari 2023

Kegiatan yang dilakukan masih sama pada kegiatan sebelumnya yaitu membuka pasar

pikul mucuna bracteata dan penyiangan pada tanaman belum menghasilkan (TBM)

 Kamis, 26 Januari 2023

Pada hari ke delapan jam 06.00 WIB melakukan kegiatan apel pagi dan gotong royong,

Setelah itu melanjutkan kegiatan sebelumnya yaitu penyiangan mucuna bracteata dan

dongkel anak kayu.

 Jum’at, 27 Januari 2023

Kegiatan pada hari ke Sembilan yaitu melakukan kegiatan membuka piringan pokok

manual (bokor). Kegiatan ini dilakukan manual dengan menggunakan cangkul dengan

cara mengoret gulma dan anak kayu di sekitar piringan pokok dengan tujuan untuk

mempermudah dalam melakukan pengutipan brondol pasca panen dan mengurangi

persaingan antara gulma dan tanaman induk pada pemupukan.

17
 Sabtu, 28 Januari 2023

Pada hari kesepuluh kegiatan di lakukan pada malam hari setelah sholat isya jam

21.00 WIB yaitu kegiatan pembasmian ulat api (setora nitens) dengan cara foging.

Pada kegiatan ini menggunakan :

1. Mesin foging (fullspox)

2. Campuran insectisida Decis, Solar, Emulgator dan Air

18
Cara pengaplikasiannya yaitu campurkan pestisida insectisida decis dengan takaran

1 ember Decis 0,5 liter + air 1,4 liter, 1 ember solar 3 liter + emulgator 100cc, 1

ember campuran dari semua bahan di aduk rata.

Lalu di tuang ke dalam wadah yang ada pada mesin foging dengan volume 5 liter

dan lakukan penyemprotan pada tiap gawangan tanaman kelapa sawit.

Kegiatan Minggu Ke Tiga

 Senin, 30 Januari 2023

Kegiatan yang dilakukan yaitu memotong tangkai pada TBS yang sudah di panen

menyerupai cangkem kodok (huruf V). dengan adanya pemotongan tangkai pada TBS agar

tidak mempengaruhi produksi atau rendemen minyak yang ada pada buah sawit sebab serat

pada tangkai itu dapat menyerap minyak dalam buah pada saat dilakukan perebusan.

 Selasa, 31 januari 2023

Pada hari ke 12 kegiatan selanjutnya yaitu pengarahan dan penjelasan oleh bapak Asisten Afd

3 kebun sei putih mengenai tanaman kelapa sawit yang terkena serangan Ganoderma dan

upaya penanggulangannya.

19
 Rabu, 1 February 2023

Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan gotong royong Bersama seluruh mandor-

mandor Afd 3 kebun sei putih untuk membersihkan dan merapikan rumah bilas.

 Kamis, 2 February 2023

Kegiatan nya masih sama seperti hari sebelumnya yaitu melanjutkan gotong royong

Bersama di Kawasan rumah bilas dan kantor Afd 3 kebun sei putih.

 Jum’at, 3 February 2023

Pada hari kelima belas kegiatan selanjutnya yaitu melakukan injeksi pada pokok

kelapa sawit untuk membasmi ulat kantong (psychidae).

Dengan pengaplikasiannya menggunakan mesin injeksi untuk mengebor pokok

sawit sedalam 30 cm lalu memasukan insektisida jenis antong dengan cara

menyuntikkan pada lubang yang sudah di bor.

20
 Sabtu, 4 February 2023

Kegiatan di hari selanjutnya yaitu menghitung angka kerapatan panen (AKP) yang

bertujuan untuk memperkirakan jumlah produksi, kebutuhan tenaga kerja panen dan

kebutuhan transportasi angkut. AKP = (jumlah buah matang/ jumlah pohon diamati) x

100%.

Selanjutnya melakukan kegiatan penyemprotan insectisida jenis scud untuk

menangani serangan orictes rhinoceros.

21
1.2.2. Kegiatan Minggu Ke Empat

 Kamis, 9 February 2023

Kegiatan pada hari keempat di minggu keempat ini melakukan kegiatan global telling

untuk mengetahui serangan hama pada tanaman kelapa sawit dan melakukan tindak

lanjut penangananya.

Selanjutnya kegiatan yang dilakukan yaitu pada hari ini dosen supervise fakultas

pertanian universitas islam sumatera utara berkunjung ke PT. Perkebunan Nusantara

III kebun sei putih untuk melihat kegiatan peserta PKL serta bersilahturahmi dengan

alumni dengan alumni.

22
 Jum’at, 10 February 2023

Kegiatan di hari selanjutnya di minggu keempat ini yaitu melakukan pemupukan

tanaman kelapa sawit dengan pupuk NPK 700 gr dicampur dengan Dolomit 300 gr.

Lalu di tabur ke piringan pokok dengan takaran 500 gr menggunakan mangkok.

Selanjutnya melakukan persiapan alat untuk perangkap ulat api, ulat kantong,

kupu-kupu dan ngengat.

Pada kegiatan ini menggunakan :

1. Botol bekas

2. Cat warna kuning

Cara pengaplikasiannya yaitu dengan mengecat seluruh badan botol dengan cat

warna kuning.

23
3.2.5. Kegiatan Minggu Kelima

 Senin, 13 February 2023

Kegiatan di hari pertama minggu kelima ini melakukan pemasangan perangkap

untuk ulat api yang sudah di persiapkan sebelumnya.

Pada kegiatan ini menggunakan :

1. Botol bekas yang sudah di persiapkan

2. Nanas masak/ busuk

3. Lem tikus

4. Bambu

5. Tali tambang

24
Cara pengaplikasiannya yaitu di hubungkan tali dengan botol sepanjang 1,5 m

dengan kapasitas 4 botol yang sudah di isi dengan nanas dan di bolongin

pinggiran botolnya, lalu di ikat dari ujung ke ujung pada tiang bambu dan di

lumuri lem tikus pada badan botol yang sudah di gantung pada tiang bambu.

 Selasa, 14 February 2023

Kegiatan di hari selanjutnya yaitu melakukan penyerahan Plakat dan Ucapan terima

kasih dari peserta PKL kepada Bapak Manajer Kebun sei Putih.

25
 Rabu, 15 February 2023

Pada hari ketiga di minggu kelima ini kegiatan selanjutnya yaitu melakukan kegiatan

Kastrasi pembuangan bunga dan buah pada Tanaman belum menghasilkan (TBM)

yang tujuannya untuk mengalihkan nutrisi untuk produksi buah yang tidak ekonomis

ke pertumbuhan vegetatif sehingga pokok sawit yang telah di kastrasi cenderung lebih

kuat dan kokoh.

 Jum’at 17 February 2023

Pada hari terakhir di minggu kelima ini kegiatan yang di lakukan yaitu

Pemanenan kelapa Sawit pada tanaman tahun 2000 dan 2017.

Kegiatan Pemanenan merupakan pemotongan tandan buah segar dari pohon

hingga pengangkutan ke pabrik,kegiatan panen ini membutuhkan teknik khusus

untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Hasil panen utama dari kelapa sawit

yang berupa tandan buah segar (TBS).

26
Pada kegiatan ini menggunakan :

1. Enggrek

2. Dodos

3. Gancu

4. Kampak

5. Angkong

27
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Kelapa Sawit

Elaeis (dari bahasa Yunani, artinya minyak) adalah genus dari Arecaceae yang

memiliki dua spesies, yang disebut sebagai kelapa sawit. Tumbuhan ini digunakan untuk

usaha pertanian komersial dalam produksi minyak sawit. Kelapa sawit Afrika Elaeis

guineensis (nama spesies guineensis mengacu pada negara asalnya) adalah sumber utama

minyak kelapa sawit. Kelapa Sawit Amerika, Elaeis oleifera (dari bahasa Latin oleifer, artinya

penghasil minyak) adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis dan digunakan

secara lokal untuk produksi minyak.

Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak

masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Kelapa sawit ini memiliki peranan yang

penting dalam industri minyak yaitu dapat menggantikan kelapa sebagai sumber bahan

bakunya. Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan

perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil

minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai

timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Terdapat beberapa spesies kelapa sawit

yaitu E. guineensis Jacq., E. oleifera, dan E. odora. Varietas atau tipe kelapa sawit

digolongkan berdasarkan dua karakteristik yaitu ketebalan endokarp dan warna buah.

Berdsarkn ketebalan endokarpnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas

yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera, sedangkan menurut warna buahnya, kelapa sawit

digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens. Secara umum,

28
kelapa sawit

29
terdiri atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa

sawit yang dilolah menjadi minyak adalah buah.

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung

bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.

Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah.

Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan

meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.

Buah terdiri dari tiga lapisan:

a. Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.

b. Mesoskarp, serabut buah

c. Endoskarp, cangkang pelindung inti

Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji merupakan endosperma dan embrio dengan

kandungan minyak inti berkualitas tinggi

4.2. Tanaman Menghasilkan (TM)

Dalam pertanian, tanaman adalah beberapa jenis organisme yang dibudi dayakan

pada suatu ruang atau media untuk dipanen pada masa ketika sudah mencapai tahap

pertumbuhan tertentu. Tanaman menghasilkan merupakan tanaman yang sudah bisa dipanen

dan kemudian diolah buah yang dihasilkannya. Pengertian ini dibedakan dari penggunaan

secara awam bahwa tanaman sama dengan tumbuhan. Pada kenyataannya, hampir semua

tanaman adalah tumbuhan, tetapi ke dalam pengertian tanaman tercakup pula beberapa fungi

yang sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan nilai ekonominya.

30
Biasa istilah Tanaman Menghasilkan (TM) banyak disebut dalam pekerjaan seorang

karyawan perkebunan. Tanaman Menghasilkan adalah tanaman yang sudah dapat diolah dan

dipanen hasilnya untuk dimanfaatkan hasil dan kandungannya. Tanaman yang sudah

dikatakan menghasilkan adalah tanaman yang sudah memiliki umur yang cukup untuk

dipanen dan kandungannya telah siap untuk diolah.

Berbeda dengan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), TBM adalah tanaman yang

belum bisa dipanen dan diolah hasilnya karena umurnya yg belum cukup untuk persyaratan

pemanen yang ada dikebun, dan memiliki umur yang masih cukup muda. Biasanya sebutan

ini akrab disebut didaerah perkebunan kelapa sawit dan karet. Berbeda pengertian berbeda

pula cara perawatannya, kalau Tanaman Menghasilkan (TM) dirawat utnuk mendapatkan

buah yang menjadi syarat dan siap diolah dari ketentuan yang ada di suatu perkebunan,

sedangkan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dirawat agar secepatnya dapat

menghasilkan buah yang bisa diolah dan menjadi ketentuan di perkebunan.

Tanaman Menghasilkan sangat lah diajaga kandungan, ukuran, ketebalan buahnya

agar dapat diolah. Tanaman Menghasilkan (TM) untuk Kelapa Sawit biasanya berumur

minimal 7- 8 tahun dalam ketentuan perkebunan. Karena menurut perkebunan seperti PTPN

tanaman yang sudah berumur diatas 5 tahun merupakan tanaman yang sudah siap panen dan

buah yang dihasilkan memiliki kandungan yang tinggi dan berkualitas. Kembali juga ke cara

pemeliharaan yang tepat kepada tanaman menghasilkan tersebut.

Pada suatu perkebunan PTPN jika buah yang dihasilkan tidak sesuai dengan

persyaratan dan ketentuan makan buah tersebut tidak bisa diolah dan hanya dibuang, karena

menurut mereka buah yang masih memiliki berat sekitar 5 kilogram dengan pohon atau

lingkar batang yang masih belum memenuhi ketentuan itu tidak dapat diolah karena

kandungan didalam nya belum maksimal dan tidak bermafaat.

31
4.3. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)

Dalam pemeliharaan tanaman menghasilkan merupakan kegiatan untuk memotifasi

pertumbuhan tanaman dengan baik, dengan tujuan agar tanaman dapat berproduksi dengan

baik dan seoptimal mungkin.

Agar tanaman menghasilkan produksi dengan baik, maka taman harus di pelihara dengan

baik, dan tahapan pemeliharaan pada TM adalah sebagai berikut :

1. Pemeliharaan piringan, pasar pikul, dan TPH

2. Iventarisasi pokok

3. Pemupukan

4. Pengendalian hama dan penyakit

5. Panen dan pasca panen

Ada juga Penyiangan adalah kegiatan yang bertujuan untuk

membersihkan tanaman dari gulma-gulma yang ada, seperti lalang, rerumputan, anak kayu

sebaiknya cara yang digunakan adalah cara manual yaitu dengan cara mendongkel (anak

kayu) dan dicabut lalang.

Setelah Berumur 3 tahun, tanaman kelapa sawit secara fisik akan setinggi orang

dewasa. Pada fase ini, atau memasuki usia ke 4, tanaman kelapa sawit mulai berbuah. Namun

buahnya bukan yang berwarna merah kuning/orange tetapi berwarna hitam dan kecil-kecil.

Buah ini disebut sebagai buah pasir dan harus dipanen atau istilahnya di kastrasi. Buah yang

dikastrasi ini tidak bisa dijual, melainkan hanya sebatas untuk merangsang pertumbuhan buah

berikutnya.

32
Pohon kelapa sawit yang sudah berumur 4 tahun keatas, perawatan yang dilakukan

hampir sama dengan ketika masih berumur 0 – 3 tahun. Hanya saja ada penambahan item

berupa kastrasi pelepah daun. Tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan atau berbuah,

akan mengalami pengingkatan produksi secara bertahap mulai dari 10 ton per hektar per

tahun hingga 30 ton per hektar per tahun. Begitu pula dengan berat janjang rata-rata TBS

akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun secara bertahap.

Pada tahap Tanaman Menghasilkan ini, umur tanaman bisa mencapai 25 tahun dan

petani sawit hanya merawat dan memanen TBS. Tidak ada pekerjaan yang berat selama

tanaman sudah menghasilkan. Perawatannya pun tergolong mudah hanya penambahan dosis

pupuk saja yang perlu disesuaikan dengan kondisi tanah dan tanaman.

Beberapa tahapan dibawah ini merupakan hal yang dilakukan PTPN III Kebun Sei

Putih untuk pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) yang ada dikebun tersebut:

1. Pemeliharaan Piringan, Pasar Pikul, dan TPH

Pemeliharaan piringan, pasar pikul dan TPH adalah kegiatan membersihkan

tumbuhan pengganggu (gulma)/sampah/gundukan tanah yang ada dipiringan/pasar pikul

dengan tujuan :

a. Menghindari persaingan pengambilan hara antara tanaman kelapa sawit dan

b. Gulma di piringan , memudahkan pengutipan brondolan.

c. Memudahkan operasional pemanen dan kegiatan pemeliharaan lainnya.

d. Memudahkan pengawasan.

Pemeliharaan piringan, pasar pikul dan TPH dapat dilakukan dengan cara

menggunakan bahan kimia, adapun pelaksanaannya :

33
a. Dengan menggunakan herbisida berbahan aktif parakuat diklorida 276 g/l

34
b. Selanjutnya racun dicampur dengan air sebanyak 15 liter dengan jumlah racun

parakuat diklorida 50 cc. Untuk mata Nojel yang digunakan berukuran 100

2. Inventarisasi Pokok

Inventarisasi pokok adalah kegiatan menghitung jumlah pokok dilakukan sekali

setahun. Mempermudah dalam hal penyisipan termasuk mengganti pokok yang tumbuh

abnormal.

Tujuan inventarisasi adalah :

a. Memudahkan perhitungan peramalan produksi (potensi lapangan).

b. Perhitungan rata-rata produksi/ha dan evaluasi terhadap pencapaian produksi dan

kebutuhan pupuk dan herbisida

c. Mengetahui jumlah pokok yang mati atau abnormal untuk segera dilakukan penyisipan.

35
3. Pemupukan (manuring)

Pemupukan merupakan salah satu tindakan kultur teknis yang paling penting.

Pemupukan sangat erat hubungannya dengan hasil, lingkungan, sumber daya alam seperti

tanah, iklim dan topografi. Tujuan pemupukan adalah untuk mempertahankan kesuburan

tanah dengan memberikan pupuk ke dalam tanah sebagai pengganti unsur hara yang telah

diambil oleh tanaman. Kegiatan pemupukan di perkebunan kelapa sawit mempunyai

pengaruh yang sangat besar terhadap kuantitas dan kualitas produksi.

Aplikasi pemupukan dilakukan sesuai dengan rekomendasi riset yang sebelumnya

telah dilaksanakan atas pemeriksaan lapangan melalui analisis daun tanaman kelapa sawit

atau Leaf Sample Unit (LSU) oleh tim Reasearce and Development (R&D). Biaya

pemupukan sangatlah mahal. Jadi, agar pemupukan benar-benar efisien dan efektif ada

empat hal yang sangat penting yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Tepat dosis, dalam melakukan pemupukan haruslah menggunakan takaran dan

ukuran yang tepat sesuai rekomendasi direksi setelah dilakukan analisis daun

maupun analisis tanah yang dilakukan oleh Reasearce and Development (R&D).

Takaran dosis harus benar-benar diberi tahukan oleh para pekerja.

b. Tepat waktu, waktu pengaplikasian pupuk dilakukan ketika air dalam tanah

tersedia cukup. Karena pupuk yang diaplikasikan harus terlebih dahulu larut agar

dapat diserap oleh akar tanaman kelapa sawit (Elaeisguineensis).

36
c. Tepat cara, cara pengaplikasian pupuk haruslah tepat sesuai dengan anjuran yang

telah diterapkan, yaitu deangan cara mengambil pupuk dengan menggunakan

mangkok pupuk dengan dosis yang telah ditentukan. Misalnya untuk pemupukan

NPK dengan dosis adalah 4 kg/pokok, takaran mangkok adalah 1 kg, ,maka untuk

1 pokok dibutuhkan 4 mangkok.

d. Tepat tempat, pemupukan dilakukan pada areal gawangan mati atau pada susunan

janjangan kosong. Apabila bamyak terdapat gulma pada gawangan mati atau pada

jangkos maka pupuk disebar dipiringan. Dalam satu grup tenaga pemupuk terdiri

dari tenaga pembantu (wanita) sebagai penabur, ditambah penuang dan pelangsir

yang melangsir ke dalam areal. Pemupukan pupuk dilapangan tergantung dari

dosis pupuk/pokok. Contohnya bila aplikasi dosis 4 kg/pokok, maka satu pasar

panen atau dua baris maka diletakkan dua goni pupuk dengan berat 50 kg/kuintal

(pada baris tanaman terdapat kurang lebih 47 tanaman).

37
4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Serangan hama telah banyal menimbulkan masalah yang berkepanjangan

dengan terjadinya eksplosiv dari waktu ke waktu bila tidak di kendalikan secara tepat.

Hal ini menyebabkan berdampak langsung terhadap produksi, untuk itu diperlukan

tindakan early warning system.

Stora nitens memiliki telur berwarna kekuningan berderat (3 - 4 baris) pada

daun sebelah bawah (6 – 17). Satu ekor betina mampu menghasilkan 300 – 400 butir.

Siklus hidup kurang lebih 3 bulan dengan masa umur kepompong 14 hari, umur

ngngat 7 hari atau setelah melakukan sex meeting langsung mati, masa jadi ulat 45 –

50 hari penetasan telur 6 – 8 hari. Mampu mengkomsumsi daun 300 – 500 cm2/ekor.

Gejala serangan Stora nitens terdapat pada daun. Daun yang terserang Stora

nitens akan memperlihatkan bentuk daun yang kering dan hanya tinggal epidermisnya

saja dan apabila terjadi serangan berat maka daun akan tinggal lidinya saja. Hal

demikian itu yang menandakan serangan dari Stora nitens.

Pengendalian perlu dilakukan dengan tindakan yang telah di evaluasi

sebelumnya. Tindakan pengendalian dapat dilakukan dengan cara, yakni cara terpadu

dan cara mekanis, dari ke dua cara tersebut harus benar – benar di sesuaikan dengan

kemungkinan dilapangan, supaya dapat benar – benar efektif dan efisien tindakan

yang dilakukan dalam pengendalian hama.

38
5. Penyakit

Seperti halnya hama menyerang tanaman kelapa sawit, penyakit juga tidak kala

pentingnya untuk terus dipantau dan dilakukan pengendalian. Penyakit lebih cenderung

menyerang dari bagian organ dalam tanaman yang berakibat terhadap kerusakan jaringan

tanaman. Serangan penyakit juga telah banyak menimbulkan masalah yang berkepanjangan

dari waktu ke waktu bila tidak di kendalikan secara tepat. Hal ini menyebabkan berdampak

langsung terhadap produksi seperti halnya serangan hama, juga di butuhkan tindakan

terhadap perkembangan penyakit dilapangan.

Penyakit busuk pangkal bastang (BPB) yang disebabkan oleh Ganoderma boninense.

Infeksi dan penularan penyakit terjadi melalui kontak antara bagian yang sehat dengan

sumber infeksi atau melalui spora. Gejala penyakit ditandai dengan adanya akumulasi

beberapa daun tombak yang tidak membuka, pelepah daun bagian bawah sengkleh dan

muncul badan buah pangkal batang. Selanjutnys batang membusuk dan akhirnya mati.

Penyebab penyakit ini adalah jamur Ganoderma boninense. Patogen ini mempunyai

kisaran inang yang luas, terutama dari kelompok palmae/Cocoidae. Pada tanaman tua, infeksi

terjadi melalui kontak akar maupun melalui spora. Sedangkan pada tanaman muda infeksi

hanya melalui kontak air.

Pada tingkat serangan rendah <20% kerusakan tidak terlalu tampak, karena kematian

akibat Ganoderma masih brrfungsi sebsagai penjarangan tanaman. Beberapa spesies jamur

penyebab busuk pangkal batang ini antara lain :

a. Ganoderma Apeanatum

b. Ganoderma Chalceum

c. Ganoderma Perrum

d. Ganoderma Fornatum

39
4.4 Panen Dan Pasca Panen

Rencana 1 hari sebelum panen

Sebelum melakukan ada nama kata P.A.O (panen angkut olah). Tapi istilah itu tidak

ada karna pengelolaan/pabrik berjarak cukup jauh dari setiap afdeling yang memelihara

kelapa sawit, sehingga tanda yang dipanen harus diangkut dengan truk dan di bawa ke pabrik

kebun. Apabila panen dilakukan maka tanda harus segera diangkut dan dibawa ke pabrik.

Pemanenan pertama kali yang harus di lakukan ada namanya Krosentalling yaitu

mengambil kerapatan panen atau kerapatan tandan dan membuat suatu rencana kerja yang

dilakukan satu hari sebelum panen. Dengan kerapatan buah RBT (rata berat tandan) denga

kriteria 5 brondolan, maka kerapatan sudah dapat di ambil. Apabila sudap dapat melakukan

kerapatan buah maka kita tentukan perbandingan. Misalnya : 1:2 , 1:4 , 1:6 dan lain

sebagainya. Adanya di ambil RBT kita akan mengetahui berapa tanda yang harus dihasilkan

seluruhan blok tersebut. Apabila semua sudah dilakukan maka pemanen harus mengasi

arahan di sore hari itu juga, sehingga karyawan tersebut mengetahui rencana besok yang akan

di lakukan. Mandor panen mengasi ancak dan blok berapa luas yang akan dipanen untuk

besok dan mandor bisa mengetahui US yang dibutuhkan dalam pemanenan, mandor juga

40
dapat mengasih arahan untuk

41
melakukan panen. Apabila penambahan US karyawan biasa disebut BHL (buruh harian liar)

untuk menambah karyawan dalam melakukan pemanenan, sehingga kapasitas yang

dibutuhkan memenuhi target produksi. Sistem pemanenan dengan ancak giring yaitu dengan

menggunakan cavel.

Contohnya :

a. Cavel 1 . blok (A)

b. Cavel 2 , blok (B)

c. Cavel 3 . blok (C)

d. Cavel 4 . blok (D)

e. Cavel 5 . blok (E)

Tujuan adanya sistem ancak giring untuk mempermudah dalam panen yang akan di

laksanakan sehari – harinya. Sistem ancak giring ini dilakukan dalam setiap 2 minggu sekali

untuk pemindahan blok selanjutnya yang akan di panen. Sehingga tanaman yang sudah

waktunya dipanen tepat pada waktu tandan buah segar (TBS). Sudah memenuhi syarat

dengan kreteria brondol 5 sehingga waktu pemanenan dapat dilakukan. Mandor juga mengasi

intruksi kepada setiap pemanen sehingga untuk mempersiapkan segala sesuatu peralatan

panen yang akan digunakan dalam pemanenan tersebut. Apabila pemanen (karyawan) sudap

dapat ancak/tempat masing-masing, mandor tersebut harus mengasi arahan dalam melakukan

penyusunan pelepah secara teratur. Sehingga pemanenan tersebut memenuhi syarat atau

peraturan yang sudah di tetapkan PTPN 3 Kebun Sei Putih. Memulai panen biasanya mdi

tentukan oleh mandor dari mulai REY mana yang akan di mulai, sehingga dalam melakukan

pemanenan dapat bagian acak-acak (REY) maka pemanen sangat mudah dalam

melaksanakan pekerjaannya.

42
1. Metode panen

Panen biasanya diawali dengan alat yang akan digunakan oleh pemanen dan jenis alat

apa saja yang harus di persiapkan. Apabila kita melakukan pemanenan di umur 15-20 thn

maka kita harus menggunakan alat yang layak digunakan untuk panen. Apabila kita

menggunakan alat yang tidak sesuai maka pemanenan tidak dapat dilaksanakan dan mandor

pun harus segera untuk mempersiapkan alat yang harus digunakan. Apabila alat yang di

perlukan sudah ada maka pemanenan dapat dilaksanakan. Biasanya panen di TM umur 3-5

thn itu alat yang digunakan berbeda dengan alat yang berumur 15 tahun, biasanya alat untuk

berumur muda lebih pendek.

Alat- alat panen untuk umur 15-20 thn biasanya :

1. Enggrek digunakan untuk memanen TBS pada TM (Tanaman Menghasilkan) yang

telah mencapai ketinggian 5 meter.

2. Kampak digunakan untuk memotong bonggol pada TBS.

3. Gancu digunakan untuk mengangkat TBS ke angkong.

4. Angkong digunakan untuk mengangkut TBS ke TPH.

Alat yang digunakan dalam pemanenan dan yang akan dipersiapkan setiap melakukan

pemanenan maka kita harus tau umur tanaman yang akan dipanen agar tidak ada

kesalahan dalam pemanenan.

43
2. Pasca Panen

Setelah pemanenan TBS dilaksanakan, proses berikutnya adalah mengankut buah-

buah kelapa sawit ini ke TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) dan kemudian diangkut dengan

truk untuk dibawa ke pabrik kebun serta mengolahnya menjadi minyak kelapa sawit.

44
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

1. PT Perkebunan Nusantara III Sei Putih bergerak dalam bidang perkebunan kelapa

sawit yang tahap pengolahannya sampai produksi hasil, dan ini berada di Kabupaten

Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara dan kantor Direksi PT.Perkebunan Nusantara

III (Persero) beralamat di Jl.Sei Batang Hari No.2, Simpang Tanjung, Kec. Medan

Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20122

2. Sistem gaji/upah yang diberikan pada karyawan PT Perkebunan Nusantara III Sei

Putih adalah berdasarkan tingkat golongan.

3. PT Perkebunan Nusantara III Sei Putih memberikan Fasilitas perumahan, klinik,

sarana olah raga, dan rumah ibadah. Yang bertujuan untuk terciptanya hubungan yang

rukun dan harmonis antara perusahaan dan karyawan.

4. Dalam penempatan tenaga kerja seharusnya sesuai dengan kemampuan di bidangnya

agar pekerjaan berjalan lancar.

B. SARAN

Semoga dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini terjalin hubungan

internal dan eksternal antara Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)

dengan PT Perkebunan Nusantara III Sei Putih hendaknya lebih ditingkatkan lagi dan terus

berlangsung meskipun Praktek Kerja Lapangan (PKL) telah selesai.

45
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus 2020, Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Program Studi Agribisnis.

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Anonimus 2020, PTPN III Kebun Sei Putih Profile PT Perkebunan Nusantara III

(Persero), Deli Serdang

Anonimus 2020, PTPN III Kebun Sei Putih (Persero), Standart Operasional Kerja

(SPO), Deli Serdang

Berrydhia. Blogspot 2019, Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) di perkebunan

kelapa sawit.html

Rapatigenahblog. Wordpress 2018, Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) di kebun

sendiri.html

46
LAMPIRAN
Lampiran 2. Gambar Kegiatan PKL

47
48
49

Anda mungkin juga menyukai