LAPORAN
OLEH
IMAM PRATAMA
71200712037
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2023
PENGESAHAN
Menarangkan bahwa :
NPM 71200712037
I
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan Ini Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimnbing
Disetujui Oleh :
Diketahui Oleh :
(Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, MP) (Dr.M.Ilham Riyadh, SP, Msi)
II
IDENTITAS PESERTA PKL
Disetujui Oleh :
Diketahui oleh :
III
RINGKASAN EKSEKUTIF
(Persero) Kebun Sei Putih yang terletak di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang,
Perkebunan Sei Putih adalah salah satu perkebunan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Provinsi Sumatera Utara. Tujuan berdirinya unit Kebun Sei Putih adalah sebagai berikut:
2. Pengurangan jumlah pengangguran untuk usia kerja di daerah Sei Putih. Selama
pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) di PTPN III Sei Putih kami melakukan kegiatan –
kegiatan yang meliputi pengenalan tanaman sawit di setiap divisi, mempelajari pemeliharaan
tanaman sawit, mulai dari tanaman sawit Pre Nusery, Mean Nursery hingga TBM dan TM.
Kami juga melakukan pengamatan pada Tanaman yang di Reflanting. Dan kami juga
Setelah Penerima kelapa sawit di TPH sawit di kumpulkan dari setiap pengepul di tempat
penampungan hasil, lalu di angkut mengunakan truk tangki menuju ke pabrik pengelolah
kelapa sawit kebun Sei Putih, setelah sampai di pabrik sawit diterima di Pengolahan Minyak
Kelapa sawit (PMKS) kebun Sei Putih dan dilakukan pengukuran kesehatan buah dan
pengambilan sampel langsung di bawak ke laboratorium sample tersebut. Dan setelah itu
dilakukan Perebusan kelapa sawit untuk menghentikan kegiatan enzim yang pada umumnya
tidak aktif lagi pada suhu > 50 0C dan memudahkan melepaskan brondolan dari tandan
secara manual. Proses tersebut juga untuk mengurangi kadar air dalam buah dan melunakkan
daging buah pada tekanan suhu yang tinggi. Kemudian ditiriskan kurang lebih selama 2-4
jam. Setelah itu dilakukan proses pengolahan dan minyak kelapa sawit.
IV
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sejak tanggal 17 Januari sampai
dengan 25 Februari 2023 di PT. Perkebunan Nusantara III Sei Putih yang terletak di
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat atau kewajiban bagi setiap
mahasiswa semester VI Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan, dimana
laporan ini disusun berdasarkan keadaan yang sebenarnya yang penulis peroleh dari tempat
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) hingga selesainya laporan ini
banyak mendapat bantuan, dorongan, motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung
dari orang lain. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan dukungan, semangat,
2. Bapak Dr. yanhar Jamaluddin, MAP selaku Rektor Universitas Islam Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
4. Bapak Dr.M.ilham Riyadh, SP, M.si selaku ketua program studi Agribisnis.
5. Ibu Hj. Henny Pratiwi, SP. M.si selaku sekertaris program studi agribisnis.
V
6. Bapak Ir.H.M.Syarif Rafinda,MM sebagai pembimbing yang telah meluangkan
8. Bapak Yusman, S.P selaku Manajer Kebun Sei Putih PT. Perkebunan Nusantara III.
9. Seluruh staff dan karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III unit kebun Sei Putih.
10. Serta seluruh teman-teman stambuk 2020 di fakultas pertanian Universitas Islam
Sumatera Utara dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan
Akhir kata, demikian penulis ucapkan dan penulis juga berharap semoga laporan praktek
kerja lapangan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan Allah SWT meridhoi
kita semua dan semoga PT.Perkebunan Nusantara III menjadi maju dan karyawannya
menjadi sejahtera dan semoga dikemudian hari penulis bisa bergabung menjadi bagian staff
IMAM PRATAMA
VI
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF.................................................................................................IV
KATA PENGANTAR.............................................................................................................V
DAFTAR ISI.........................................................................................................................VII
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................6
1. Manager..................................................................................................................9
2. Asisten Kepala......................................................................................................10
3. Asisten Afdeling...................................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................12
VII
Kegiatan Minggu Ke Tiga.......................................................................................18
BAB IV....................................................................................................................................27
PEMBAHASAN......................................................................................................................27
2. Inventarisasi Pokok.............................................................................................32
3. Pemupukan (manuring).............................................................................................33
5. Penyakit................................................................................................................36
1. Metode panen..............................................................................................................39
2. Pasca Panen..........................................................................................................40
BAB V......................................................................................................................................41
A. Kesimpulan.................................................................................................................41
B. SARAN........................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................42
VII
I
BAB I
PENDAHULUAN
Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan sebagai salah satu
lembaga Pendidikan Tinggi Indonesia yang mempunyai tugas pokok yaitu “Tridharma
Perguruan Tinggi” yang terdiri dari Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian
pada Masyarakat. Dalam menjalankan tugas pokok tersebut Fakultas Pertanian Universitas
Islam Sumatera Utara menjalankan berbagai kebijakan yang di tetapkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia antara lain adalah kebijakan “Link and Match” yang mengandung makna
bahwa proses pendidikan harus menghasilkan lulusan yang mempunyai ilmu pengetahuan
dan teknologi serta keterampilan yang mampu mengetahui kebutuhan pembangunan dan
Karena itu menjelang akhir kuliah mahasiswa perlu melaksanakan kegiatan keterampilan
Praktek kerja lapanagan pada dasarnya adalah merupakan perwujudan dan program
pendekataan dunia pendidikan dengan dunia kerja. Praktek kerja lapangan adalah pendekatan
interdisipliner dan komperatif ilmu-ilmu pertanian, praktek kerja lapangan merupakan lintas
program studi dan praktek kerja lapangan juga memperluas wawasan ilmu pertanian serta
1
tentunya dalam bidang pertanian, analisis situasi, indefikasi dari sebuah masalah yang ada,
serta perecanaan dan evaluasi terhadap program kerja yang akan dilaksanakan. Oleh karena
itu praktek kerja lapangan juga merupakan perlengkapan studi bagi mahasiswa dalam
Dengan mengadakan PKL ini diharapkan peserta PKL dapat menambah pengalaman
dan mendapatkan gambaran dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu, denan ilmu dan
pengalaman yang diperoleh mahasiswa dari praktek kerja lapangan diharapkan setelah
menjadi sarjana dapat menciptakan lapangan kerja. PKL ini dilakukan di PT Perkebunan
Nusantara III Sei Karang Pada Komoditi sawit mengingat komoditi sawit ini semangkin
luasnya lahan perkebunan. Kebun Sei Putih Galang dipilih menjadi tempat PKL karena
kebun ini sudah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap sehingga dianggap peserta
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri/ perkebunan yang berguna sebagai penghasil
minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Pohon Kelapa Sawit terdiri dari dua
spesies yaitu elaeis guineensis dan elaeis oleifera yang digunakan untuk pertanian komersil
dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit elaeis guineensis, berasal dari
Afrika barat diantara Angola dan Gambia, pohon kelapa sawit elaeis oleifera, berasal dari
Amerika tengah dan Amerika selatan. Kelapa sawit menjadi populer setelah revolusi industri
pada akhir abad ke-19 yang menyebabkan tingginya permintaan minyak nabati untuk bahan
pangan dan industri sabun. Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon, tingginya dapat
mencapai 0- 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya
kecil, apabila masak berwarna merah kehitaman. Daging dan kulit buah kelapa sawit
mengandung minyak. Minyak kelapa sawit digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun,
dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu
2
Tanaman menghasilkan atau TM adalah tanaman yang sudah di panen (diambil
hasilnya) secara rutin. Umumnya, Tanaman ini berumur diatas 3 tahun dan sampai 25 tahun
dan Olah Raga,dan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil No.0034
Tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai umur 30
tahun. Habitus tanaman ini merupakan pohon dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15-20
meter. Modal utama dalam pengusahan tanaman ini adalah batang setinggi 2,5 sampai 3 meter
dimana terdapat pembuluh lateks. Oleh karena itu fokus pengelolaan tanaman karet ini adalah
bagaimana mengelola batang tanaman ini seefisien mungkin. Pemeliharaan , panen dan pasca
panen pada tanaman karet merupakan kegiatan yang harus diperhatikan dengan benar.
karet seperti, tanaman bebas dari gulma (tanaman pengganggu), bebas dari hama , dan
3
kecukupan akan unsur hara yang diperlukan tanaman, dan tidak lupa perawatan juga bertujuan
supaya tanaman tetap sehat dan memiliki umur produktifitas yang panjang. Setelah itu
kegiatan pada panen, panen merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hasil
produksi yang tinggi dengan mengetahui dan menggunakan cara kegiatan penen yang baik
dan benar serta mengikuti aturan. Dan diharapkan juga dapat menghasilkan keuntungan yang
pengolahan bahan mentah hingga menjadi bahan jadi yang siap dipasarkan. Kegiatan ini juga
penting untuk diperhatikan karena jika tidak maka bahan jadi pada Unit Usaha ini akan kalah
bersaing dengan produk jadi dari negara lain. Hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini
yaitu kebersihan dari kontaminasi, karena hal tersebut merupakan kunci dari produk yang
berkualitas.
1.3. Tujuan
3. Mahasiswa dapat mempelajari sistem kerja yang ada di perusahaan dan mampu
PKL merupakan bagian dari proses pendidikan yang berhubungan erat dengan
pembinaan mahasiswa, menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi dan
4
Bobot akademis PKL dalam satuan kredit semester adalah sebesar 3 SKS. Penilaian
b. Tahap II, tahap pelaksaan PKL di lapangan dengan bobot 120 jam setara tatap
muka.
c. Tahap III, tahap pembuatan laporan dengan bobot 30 jam setara tatap muka.
5
BAB II
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara BUMN Provinsi Sumatera Utara, Berdasarkan Peraturan Pusat No. 24/1963 nama
dari pada perseroan Perkebunan negara (PPN) Sumatera Utara II diubah menjadi Perusahaan
perseroan dengan nama PTP. V ditambahkan dengan Akte Notaris GHS. L. Tobing SH
berkedudukan dio Jakarta. Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III
didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil SH No 36 tanggal 11 Maret 1996, Merupakan
peleburan perusahaan PTP III, PTP IV, dan PTP V, sesuai dengan peraturan pemerintah No.
8 tahun 1996. Perusahaan ini mengusahakan 2 budidaya yaitu karet dan kelapa sawit.
Saat ini, PT Perkebunan Nusantara III memiliki lahan seluas 3040.05 Ha di antaranya
sudah berproduksi. Namun, sebagian besar lahan masih didominasi perkebunan kelapa sawit
yaitu Kelapa Sawit dan Karet. Sedangkan produksi utama yang dihasilkan yaitu :
6
Gambar 1. Kantor Direksi PT.Perkebunan Nusantara III
Kecamatan Galang yang terbagi atas beberapa Desa yakni : Desa Sei Putih, Sei Karang,
Galang Suka, Tanjung Gusti, Petumbukan, Tanjung Purba, Kotangan, Galang Barat, Pulau
Tagor, dan Desa Titi Besi ± 3 s/d 10 km. Kebun Sei Putih berbatasan dengan Desa yaitu :
LS 3° 24” 34”
Sudut NE 160°
7
2.3. Visi dan Misi PTPN III
Visi :
Misi :
secara optimal.
Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbang hasil terbaik bagi Investor.
8
2.4. Struktur Organisasi
Adapun Tugas dan Tanggung Jawab dari beberapa struktur yang berpengaruh dalam
1. Manager
B. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas
kewenangannya.
9
D. Bertanggung jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko
2. Asisten Kepala
B. Bertanggung jawab secara secara Pidana. Perdata dan Tata Usaha Negara atas
kewenangannya.
D. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengawasan setiap kegiatan yang berhubungan
B. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya.
Kebun.
10
4. Asisten Afdeling
B. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya.
D. Bertanggung jawab dalam pengelolaan. monitoring pengawasan dan evaluasi kegiatan Afdeling.
11
BAB III
NPM 71200712037
Lokasi PKL : PT. Perkebunan Nusantara III, Jl. Lintas Sumatera Kec. Galang
yang dilaksanakan di gedung pertanian jln.karya wisata medan johor yang dipimpin oleh
ketua bidang akademis dan seluruh dosen fakultas pertanian Universitas Islam Sumatera
Utara.
12
Rabu, 18 Januari 2023
Pada hari kedua, kegiatan yang dilakukan peserta PKL adalah pengarahan,
PT.Perkebunan Nusantara III Kebun Sei Putih dan pembagian devisi kepada peserta pkl.
Pada hari ketiga, kegiatan yang dilakukan peserta PKL adalah melihat lahan pre
nursery sekaligus pengarahan yang di sampaikan oleh mandor pembibitan Afd 1 Kebun Sei
Putih, dan selanjutnya dilanjutkan dengan pengenalan bibit kelapa sawit yang dibibitkan di
lahan pre nursery serta perhitungan jumlah populasi di lahan pre nursery.
13
Kegiatan melihat bibit kelapa sawit yang langsung di jelaskan oleh mandor
pembibitan Afd 1 Kebun Sei Putih,penyiangan gulma, dan penjelasan polybeg yang dipakai
untuk tanaman pre nursery,polybag yang digunakan berukuran 14 x 22 cm tinggi paranet 2,5
m.
Kegiatan yang dilakukan pada hari keempat yaitu kegiatan Aspol (Asistif Polination)
yaitu penyerbukan bunga jantan ke bunga betina dengan bantuan manusia yang bertujuan
14
untuk
15
menghasilkan buah yang berkualitas. Aspol dilakukan pada Varietas Socfin karena bunga
Kegiatan yang dilakukan pada hari kelima Jam 07.00 WIB melakukan kegiatan apel
Bersama kepada bapak Asisten Afd 3 Kebun Sei Putih Beserta mandor-mandor untuk
pengarahan dan pembagian tugas kerja. selanjutnya melakukan kegiatan gotong royong
Kegiatan yang dilakukan pada hari ke enam yaitu melakukan penyiangan mucuna
bracteate pada tanaman belum menghasilkan (TBM) dan membuka pasar pikul.
16
Rabu, 25 Januari 2023
Kegiatan yang dilakukan masih sama pada kegiatan sebelumnya yaitu membuka pasar
pikul mucuna bracteata dan penyiangan pada tanaman belum menghasilkan (TBM)
Pada hari ke delapan jam 06.00 WIB melakukan kegiatan apel pagi dan gotong royong,
Setelah itu melanjutkan kegiatan sebelumnya yaitu penyiangan mucuna bracteata dan
Kegiatan pada hari ke Sembilan yaitu melakukan kegiatan membuka piringan pokok
manual (bokor). Kegiatan ini dilakukan manual dengan menggunakan cangkul dengan
cara mengoret gulma dan anak kayu di sekitar piringan pokok dengan tujuan untuk
17
Sabtu, 28 Januari 2023
Pada hari kesepuluh kegiatan di lakukan pada malam hari setelah sholat isya jam
21.00 WIB yaitu kegiatan pembasmian ulat api (setora nitens) dengan cara foging.
18
Cara pengaplikasiannya yaitu campurkan pestisida insectisida decis dengan takaran
1 ember Decis 0,5 liter + air 1,4 liter, 1 ember solar 3 liter + emulgator 100cc, 1
Lalu di tuang ke dalam wadah yang ada pada mesin foging dengan volume 5 liter
Kegiatan yang dilakukan yaitu memotong tangkai pada TBS yang sudah di panen
menyerupai cangkem kodok (huruf V). dengan adanya pemotongan tangkai pada TBS agar
tidak mempengaruhi produksi atau rendemen minyak yang ada pada buah sawit sebab serat
pada tangkai itu dapat menyerap minyak dalam buah pada saat dilakukan perebusan.
Pada hari ke 12 kegiatan selanjutnya yaitu pengarahan dan penjelasan oleh bapak Asisten Afd
3 kebun sei putih mengenai tanaman kelapa sawit yang terkena serangan Ganoderma dan
upaya penanggulangannya.
19
Rabu, 1 February 2023
mandor Afd 3 kebun sei putih untuk membersihkan dan merapikan rumah bilas.
Kegiatan nya masih sama seperti hari sebelumnya yaitu melanjutkan gotong royong
Bersama di Kawasan rumah bilas dan kantor Afd 3 kebun sei putih.
Pada hari kelima belas kegiatan selanjutnya yaitu melakukan injeksi pada pokok
20
Sabtu, 4 February 2023
Kegiatan di hari selanjutnya yaitu menghitung angka kerapatan panen (AKP) yang
bertujuan untuk memperkirakan jumlah produksi, kebutuhan tenaga kerja panen dan
kebutuhan transportasi angkut. AKP = (jumlah buah matang/ jumlah pohon diamati) x
100%.
21
1.2.2. Kegiatan Minggu Ke Empat
Kegiatan pada hari keempat di minggu keempat ini melakukan kegiatan global telling
untuk mengetahui serangan hama pada tanaman kelapa sawit dan melakukan tindak
lanjut penangananya.
Selanjutnya kegiatan yang dilakukan yaitu pada hari ini dosen supervise fakultas
III kebun sei putih untuk melihat kegiatan peserta PKL serta bersilahturahmi dengan
22
Jum’at, 10 February 2023
tanaman kelapa sawit dengan pupuk NPK 700 gr dicampur dengan Dolomit 300 gr.
Selanjutnya melakukan persiapan alat untuk perangkap ulat api, ulat kantong,
1. Botol bekas
Cara pengaplikasiannya yaitu dengan mengecat seluruh badan botol dengan cat
warna kuning.
23
3.2.5. Kegiatan Minggu Kelima
3. Lem tikus
4. Bambu
5. Tali tambang
24
Cara pengaplikasiannya yaitu di hubungkan tali dengan botol sepanjang 1,5 m
dengan kapasitas 4 botol yang sudah di isi dengan nanas dan di bolongin
pinggiran botolnya, lalu di ikat dari ujung ke ujung pada tiang bambu dan di
lumuri lem tikus pada badan botol yang sudah di gantung pada tiang bambu.
Kegiatan di hari selanjutnya yaitu melakukan penyerahan Plakat dan Ucapan terima
kasih dari peserta PKL kepada Bapak Manajer Kebun sei Putih.
25
Rabu, 15 February 2023
Pada hari ketiga di minggu kelima ini kegiatan selanjutnya yaitu melakukan kegiatan
Kastrasi pembuangan bunga dan buah pada Tanaman belum menghasilkan (TBM)
yang tujuannya untuk mengalihkan nutrisi untuk produksi buah yang tidak ekonomis
ke pertumbuhan vegetatif sehingga pokok sawit yang telah di kastrasi cenderung lebih
Pada hari terakhir di minggu kelima ini kegiatan yang di lakukan yaitu
untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Hasil panen utama dari kelapa sawit
26
Pada kegiatan ini menggunakan :
1. Enggrek
2. Dodos
3. Gancu
4. Kampak
5. Angkong
27
BAB IV
PEMBAHASAN
Elaeis (dari bahasa Yunani, artinya minyak) adalah genus dari Arecaceae yang
memiliki dua spesies, yang disebut sebagai kelapa sawit. Tumbuhan ini digunakan untuk
usaha pertanian komersial dalam produksi minyak sawit. Kelapa sawit Afrika Elaeis
guineensis (nama spesies guineensis mengacu pada negara asalnya) adalah sumber utama
minyak kelapa sawit. Kelapa Sawit Amerika, Elaeis oleifera (dari bahasa Latin oleifer, artinya
penghasil minyak) adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis dan digunakan
Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak
masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Kelapa sawit ini memiliki peranan yang
penting dalam industri minyak yaitu dapat menggantikan kelapa sebagai sumber bahan
perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil
minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai
timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Terdapat beberapa spesies kelapa sawit
yaitu E. guineensis Jacq., E. oleifera, dan E. odora. Varietas atau tipe kelapa sawit
digolongkan berdasarkan dua karakteristik yaitu ketebalan endokarp dan warna buah.
yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera, sedangkan menurut warna buahnya, kelapa sawit
digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens. Secara umum,
28
kelapa sawit
29
terdiri atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung
bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah.
Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah.
Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan
Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji merupakan endosperma dan embrio dengan
Dalam pertanian, tanaman adalah beberapa jenis organisme yang dibudi dayakan
pada suatu ruang atau media untuk dipanen pada masa ketika sudah mencapai tahap
pertumbuhan tertentu. Tanaman menghasilkan merupakan tanaman yang sudah bisa dipanen
dan kemudian diolah buah yang dihasilkannya. Pengertian ini dibedakan dari penggunaan
secara awam bahwa tanaman sama dengan tumbuhan. Pada kenyataannya, hampir semua
tanaman adalah tumbuhan, tetapi ke dalam pengertian tanaman tercakup pula beberapa fungi
30
Biasa istilah Tanaman Menghasilkan (TM) banyak disebut dalam pekerjaan seorang
karyawan perkebunan. Tanaman Menghasilkan adalah tanaman yang sudah dapat diolah dan
dipanen hasilnya untuk dimanfaatkan hasil dan kandungannya. Tanaman yang sudah
dikatakan menghasilkan adalah tanaman yang sudah memiliki umur yang cukup untuk
Berbeda dengan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), TBM adalah tanaman yang
belum bisa dipanen dan diolah hasilnya karena umurnya yg belum cukup untuk persyaratan
pemanen yang ada dikebun, dan memiliki umur yang masih cukup muda. Biasanya sebutan
ini akrab disebut didaerah perkebunan kelapa sawit dan karet. Berbeda pengertian berbeda
pula cara perawatannya, kalau Tanaman Menghasilkan (TM) dirawat utnuk mendapatkan
buah yang menjadi syarat dan siap diolah dari ketentuan yang ada di suatu perkebunan,
agar dapat diolah. Tanaman Menghasilkan (TM) untuk Kelapa Sawit biasanya berumur
minimal 7- 8 tahun dalam ketentuan perkebunan. Karena menurut perkebunan seperti PTPN
tanaman yang sudah berumur diatas 5 tahun merupakan tanaman yang sudah siap panen dan
buah yang dihasilkan memiliki kandungan yang tinggi dan berkualitas. Kembali juga ke cara
Pada suatu perkebunan PTPN jika buah yang dihasilkan tidak sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan makan buah tersebut tidak bisa diolah dan hanya dibuang, karena
menurut mereka buah yang masih memiliki berat sekitar 5 kilogram dengan pohon atau
lingkar batang yang masih belum memenuhi ketentuan itu tidak dapat diolah karena
31
4.3. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)
pertumbuhan tanaman dengan baik, dengan tujuan agar tanaman dapat berproduksi dengan
Agar tanaman menghasilkan produksi dengan baik, maka taman harus di pelihara dengan
2. Iventarisasi pokok
3. Pemupukan
membersihkan tanaman dari gulma-gulma yang ada, seperti lalang, rerumputan, anak kayu
sebaiknya cara yang digunakan adalah cara manual yaitu dengan cara mendongkel (anak
Setelah Berumur 3 tahun, tanaman kelapa sawit secara fisik akan setinggi orang
dewasa. Pada fase ini, atau memasuki usia ke 4, tanaman kelapa sawit mulai berbuah. Namun
buahnya bukan yang berwarna merah kuning/orange tetapi berwarna hitam dan kecil-kecil.
Buah ini disebut sebagai buah pasir dan harus dipanen atau istilahnya di kastrasi. Buah yang
dikastrasi ini tidak bisa dijual, melainkan hanya sebatas untuk merangsang pertumbuhan buah
berikutnya.
32
Pohon kelapa sawit yang sudah berumur 4 tahun keatas, perawatan yang dilakukan
hampir sama dengan ketika masih berumur 0 – 3 tahun. Hanya saja ada penambahan item
berupa kastrasi pelepah daun. Tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan atau berbuah,
akan mengalami pengingkatan produksi secara bertahap mulai dari 10 ton per hektar per
tahun hingga 30 ton per hektar per tahun. Begitu pula dengan berat janjang rata-rata TBS
Pada tahap Tanaman Menghasilkan ini, umur tanaman bisa mencapai 25 tahun dan
petani sawit hanya merawat dan memanen TBS. Tidak ada pekerjaan yang berat selama
tanaman sudah menghasilkan. Perawatannya pun tergolong mudah hanya penambahan dosis
pupuk saja yang perlu disesuaikan dengan kondisi tanah dan tanaman.
Beberapa tahapan dibawah ini merupakan hal yang dilakukan PTPN III Kebun Sei
Putih untuk pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) yang ada dikebun tersebut:
dengan tujuan :
d. Memudahkan pengawasan.
Pemeliharaan piringan, pasar pikul dan TPH dapat dilakukan dengan cara
33
a. Dengan menggunakan herbisida berbahan aktif parakuat diklorida 276 g/l
34
b. Selanjutnya racun dicampur dengan air sebanyak 15 liter dengan jumlah racun
parakuat diklorida 50 cc. Untuk mata Nojel yang digunakan berukuran 100
2. Inventarisasi Pokok
setahun. Mempermudah dalam hal penyisipan termasuk mengganti pokok yang tumbuh
abnormal.
c. Mengetahui jumlah pokok yang mati atau abnormal untuk segera dilakukan penyisipan.
35
3. Pemupukan (manuring)
Pemupukan merupakan salah satu tindakan kultur teknis yang paling penting.
Pemupukan sangat erat hubungannya dengan hasil, lingkungan, sumber daya alam seperti
tanah, iklim dan topografi. Tujuan pemupukan adalah untuk mempertahankan kesuburan
tanah dengan memberikan pupuk ke dalam tanah sebagai pengganti unsur hara yang telah
telah dilaksanakan atas pemeriksaan lapangan melalui analisis daun tanaman kelapa sawit
atau Leaf Sample Unit (LSU) oleh tim Reasearce and Development (R&D). Biaya
pemupukan sangatlah mahal. Jadi, agar pemupukan benar-benar efisien dan efektif ada
ukuran yang tepat sesuai rekomendasi direksi setelah dilakukan analisis daun
maupun analisis tanah yang dilakukan oleh Reasearce and Development (R&D).
b. Tepat waktu, waktu pengaplikasian pupuk dilakukan ketika air dalam tanah
tersedia cukup. Karena pupuk yang diaplikasikan harus terlebih dahulu larut agar
36
c. Tepat cara, cara pengaplikasian pupuk haruslah tepat sesuai dengan anjuran yang
mangkok pupuk dengan dosis yang telah ditentukan. Misalnya untuk pemupukan
NPK dengan dosis adalah 4 kg/pokok, takaran mangkok adalah 1 kg, ,maka untuk
d. Tepat tempat, pemupukan dilakukan pada areal gawangan mati atau pada susunan
janjangan kosong. Apabila bamyak terdapat gulma pada gawangan mati atau pada
jangkos maka pupuk disebar dipiringan. Dalam satu grup tenaga pemupuk terdiri
dari tenaga pembantu (wanita) sebagai penabur, ditambah penuang dan pelangsir
dosis pupuk/pokok. Contohnya bila aplikasi dosis 4 kg/pokok, maka satu pasar
panen atau dua baris maka diletakkan dua goni pupuk dengan berat 50 kg/kuintal
37
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
dengan terjadinya eksplosiv dari waktu ke waktu bila tidak di kendalikan secara tepat.
Hal ini menyebabkan berdampak langsung terhadap produksi, untuk itu diperlukan
daun sebelah bawah (6 – 17). Satu ekor betina mampu menghasilkan 300 – 400 butir.
Siklus hidup kurang lebih 3 bulan dengan masa umur kepompong 14 hari, umur
ngngat 7 hari atau setelah melakukan sex meeting langsung mati, masa jadi ulat 45 –
50 hari penetasan telur 6 – 8 hari. Mampu mengkomsumsi daun 300 – 500 cm2/ekor.
Gejala serangan Stora nitens terdapat pada daun. Daun yang terserang Stora
nitens akan memperlihatkan bentuk daun yang kering dan hanya tinggal epidermisnya
saja dan apabila terjadi serangan berat maka daun akan tinggal lidinya saja. Hal
sebelumnya. Tindakan pengendalian dapat dilakukan dengan cara, yakni cara terpadu
dan cara mekanis, dari ke dua cara tersebut harus benar – benar di sesuaikan dengan
kemungkinan dilapangan, supaya dapat benar – benar efektif dan efisien tindakan
38
5. Penyakit
Seperti halnya hama menyerang tanaman kelapa sawit, penyakit juga tidak kala
pentingnya untuk terus dipantau dan dilakukan pengendalian. Penyakit lebih cenderung
menyerang dari bagian organ dalam tanaman yang berakibat terhadap kerusakan jaringan
tanaman. Serangan penyakit juga telah banyak menimbulkan masalah yang berkepanjangan
dari waktu ke waktu bila tidak di kendalikan secara tepat. Hal ini menyebabkan berdampak
langsung terhadap produksi seperti halnya serangan hama, juga di butuhkan tindakan
Penyakit busuk pangkal bastang (BPB) yang disebabkan oleh Ganoderma boninense.
Infeksi dan penularan penyakit terjadi melalui kontak antara bagian yang sehat dengan
sumber infeksi atau melalui spora. Gejala penyakit ditandai dengan adanya akumulasi
beberapa daun tombak yang tidak membuka, pelepah daun bagian bawah sengkleh dan
muncul badan buah pangkal batang. Selanjutnys batang membusuk dan akhirnya mati.
Penyebab penyakit ini adalah jamur Ganoderma boninense. Patogen ini mempunyai
kisaran inang yang luas, terutama dari kelompok palmae/Cocoidae. Pada tanaman tua, infeksi
terjadi melalui kontak akar maupun melalui spora. Sedangkan pada tanaman muda infeksi
Pada tingkat serangan rendah <20% kerusakan tidak terlalu tampak, karena kematian
akibat Ganoderma masih brrfungsi sebsagai penjarangan tanaman. Beberapa spesies jamur
a. Ganoderma Apeanatum
b. Ganoderma Chalceum
c. Ganoderma Perrum
d. Ganoderma Fornatum
39
4.4 Panen Dan Pasca Panen
Sebelum melakukan ada nama kata P.A.O (panen angkut olah). Tapi istilah itu tidak
ada karna pengelolaan/pabrik berjarak cukup jauh dari setiap afdeling yang memelihara
kelapa sawit, sehingga tanda yang dipanen harus diangkut dengan truk dan di bawa ke pabrik
kebun. Apabila panen dilakukan maka tanda harus segera diangkut dan dibawa ke pabrik.
Pemanenan pertama kali yang harus di lakukan ada namanya Krosentalling yaitu
mengambil kerapatan panen atau kerapatan tandan dan membuat suatu rencana kerja yang
dilakukan satu hari sebelum panen. Dengan kerapatan buah RBT (rata berat tandan) denga
kriteria 5 brondolan, maka kerapatan sudah dapat di ambil. Apabila sudap dapat melakukan
kerapatan buah maka kita tentukan perbandingan. Misalnya : 1:2 , 1:4 , 1:6 dan lain
sebagainya. Adanya di ambil RBT kita akan mengetahui berapa tanda yang harus dihasilkan
seluruhan blok tersebut. Apabila semua sudah dilakukan maka pemanen harus mengasi
arahan di sore hari itu juga, sehingga karyawan tersebut mengetahui rencana besok yang akan
di lakukan. Mandor panen mengasi ancak dan blok berapa luas yang akan dipanen untuk
besok dan mandor bisa mengetahui US yang dibutuhkan dalam pemanenan, mandor juga
40
dapat mengasih arahan untuk
41
melakukan panen. Apabila penambahan US karyawan biasa disebut BHL (buruh harian liar)
dibutuhkan memenuhi target produksi. Sistem pemanenan dengan ancak giring yaitu dengan
menggunakan cavel.
Contohnya :
Tujuan adanya sistem ancak giring untuk mempermudah dalam panen yang akan di
laksanakan sehari – harinya. Sistem ancak giring ini dilakukan dalam setiap 2 minggu sekali
untuk pemindahan blok selanjutnya yang akan di panen. Sehingga tanaman yang sudah
waktunya dipanen tepat pada waktu tandan buah segar (TBS). Sudah memenuhi syarat
dengan kreteria brondol 5 sehingga waktu pemanenan dapat dilakukan. Mandor juga mengasi
intruksi kepada setiap pemanen sehingga untuk mempersiapkan segala sesuatu peralatan
panen yang akan digunakan dalam pemanenan tersebut. Apabila pemanen (karyawan) sudap
dapat ancak/tempat masing-masing, mandor tersebut harus mengasi arahan dalam melakukan
penyusunan pelepah secara teratur. Sehingga pemanenan tersebut memenuhi syarat atau
peraturan yang sudah di tetapkan PTPN 3 Kebun Sei Putih. Memulai panen biasanya mdi
tentukan oleh mandor dari mulai REY mana yang akan di mulai, sehingga dalam melakukan
pemanenan dapat bagian acak-acak (REY) maka pemanen sangat mudah dalam
melaksanakan pekerjaannya.
42
1. Metode panen
Panen biasanya diawali dengan alat yang akan digunakan oleh pemanen dan jenis alat
apa saja yang harus di persiapkan. Apabila kita melakukan pemanenan di umur 15-20 thn
maka kita harus menggunakan alat yang layak digunakan untuk panen. Apabila kita
menggunakan alat yang tidak sesuai maka pemanenan tidak dapat dilaksanakan dan mandor
pun harus segera untuk mempersiapkan alat yang harus digunakan. Apabila alat yang di
perlukan sudah ada maka pemanenan dapat dilaksanakan. Biasanya panen di TM umur 3-5
thn itu alat yang digunakan berbeda dengan alat yang berumur 15 tahun, biasanya alat untuk
Alat yang digunakan dalam pemanenan dan yang akan dipersiapkan setiap melakukan
pemanenan maka kita harus tau umur tanaman yang akan dipanen agar tidak ada
43
2. Pasca Panen
buah kelapa sawit ini ke TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) dan kemudian diangkut dengan
truk untuk dibawa ke pabrik kebun serta mengolahnya menjadi minyak kelapa sawit.
44
BAB V
1. PT Perkebunan Nusantara III Sei Putih bergerak dalam bidang perkebunan kelapa
sawit yang tahap pengolahannya sampai produksi hasil, dan ini berada di Kabupaten
Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara dan kantor Direksi PT.Perkebunan Nusantara
III (Persero) beralamat di Jl.Sei Batang Hari No.2, Simpang Tanjung, Kec. Medan
2. Sistem gaji/upah yang diberikan pada karyawan PT Perkebunan Nusantara III Sei
sarana olah raga, dan rumah ibadah. Yang bertujuan untuk terciptanya hubungan yang
B. SARAN
Semoga dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini terjalin hubungan
internal dan eksternal antara Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)
dengan PT Perkebunan Nusantara III Sei Putih hendaknya lebih ditingkatkan lagi dan terus
45
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus 2020, Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Program Studi Agribisnis.
Anonimus 2020, PTPN III Kebun Sei Putih Profile PT Perkebunan Nusantara III
Anonimus 2020, PTPN III Kebun Sei Putih (Persero), Standart Operasional Kerja
kelapa sawit.html
sendiri.html
46
LAMPIRAN
Lampiran 2. Gambar Kegiatan PKL
47
48
49