Aisha Nabia Sasind Lporan Pelaksanaan Keg. 20 Feb
Aisha Nabia Sasind Lporan Pelaksanaan Keg. 20 Feb
Disusun oleh:
NAMA : AISHA NABIHA AMMARA
NO ABSENSI : 2
KELAS : XII MIPA 3
2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelenggarakan kegiatan seminar dengan tema kesehatan
mental yang berjudul "Pengaruh Tingkat Stress pada Kesehatan Mental di Kalangan
Remaja." Stress adalah perasaan yang umumnya dapat dirasakan saat berada dibawah
tekanan, merasa kewalahan/kesulitan menghadapi situasi. Dalam seminar ini, kita akan
membahas pentingnya kesehatan mental di kalangan remaja.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari berbagai hambatan dan
masalah, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka hambatan dan
masalah tersebut dapat teratasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Wildan Adhi Saputro, S.Pd., selaku guru Sastra Indonesia
2. Dr. Silvia Febriola, Sp. KJ. selaku pembicara 1
3. Yoshiko Rizka, S. Psi, S.Pd. selaku pembicara 2
4. Zalfa Aliya, S. Psi., M. Psi. selaku pembicara 3
5. Attha Amadeya Zahra, S. Psi. selaku pembicara 4
6. Seluruh panitia yang terlibat dalam seminar
Dapat disadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan ataupun
kesalahan karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan waktu penyusunan.
Sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca serta dapat membantu dalam mengetahui Pengaruh Tingkat
Stress pada Kesehatan Mental di Kalangan Remaja pada saat ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................................
B. TUJUAN ........................................................................................................
BAB II ISI
A. NAMA DAN JENIS KEGIATAN................................................................
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN.........................
C. PESERTA KEGIATAN.................................................................................
D. PANITIA SEMINAR.....................................................................................
E. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN............................................
F. HAMBATAN..................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN....................................................................................................
B. SARAN..........................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, sosial yang lengkap dan bukan
sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Pemahaman tentang kesehatan telah
bergeser seiring dengan waktu. Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang
memiliki kesejahteraan yang terlihat dari dirinya yang mampu menyadari potensinya
sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup dan normal di setiap situasi
dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu
memberikan kontribusi. Kesehatan mental memiliki arti penting dalam kehidupan
seseorang, dengan mental yang sehat maka seseorang dapat melakukan aktifitas sebagai
mahluk hidup. Kondisi mental yang sehat akan membantu perkembangan seseorang
kearah yang lebih baik dimasa mendatang (Adityawarman, 2010). Kesehatan mental
adalah keadaan dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dapat
mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu
memberi kontribusi terhadap lingkunganya.
Masalah kesehatan mental yang banyak dialami remaja adalah masalah pertemanan.
Menurut (Rohman & Mugiarso, 2016) masalah pertemanan adalah ketidak mampuan
remaja dalam menjalin relasi pertemanan yang baik dengan teman sebayanya. Penelitian
yang dilakukan oleh Hightower yang dikutip dalam buku Desmita (2013) menemukan
bahwa hubungan yang harmonis dengan teman sebaya selama masa remaja, berhubungan
dengan kesehatan mental yang positif pada masa dewasa. Kegagalan remaja dalam
bersosialisasi dengan teman sebayanya akan menyebabkan remaja menjadi pemalu,
menyendiri, kurang percaya diri atau justru berperilaku sombong, keras kepala, serta
salah tingkah bila berada dalam situasi sosial (Poerwanti & Widodo, 2002). Menurut
Banitez dan Justici (2006) menyatakan bahwa kelompok teman sebaya yang bermasalah
di sekolah akan memberikan dampak yang negatif bagi sekolah seperti kekerasan,
perilaku membolos, kurangnya sikap menghormati teman dan guru.
4
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan wawasan peserta seminar mengenai penanganan stress terutama bagi
kalangan remaja.
2. Meningkatkan kemampuan mengontrol stress pada peserta seminar.
3. Meningkatkan efektifitas dan produktifitas peserta seminar dalam mengatasi stress
masalah di kehidupan sehari hari.
BAB ll
ISI
Jenis Kegiatan:
1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Sambutan koordinator
4. Pemaparan materi oleh pemateri
5. Pemaparan pengalaman oleh narasumber
6. Ice breaking
7. Pemaparan pengalaman oleh narasumber
8. Pemaparan materi oleh pakar
9. Sesi tanya jawab bersama pakar
10. Pembacaan kesimpulan
11. Foto bersama
12. Penutup
5
B. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Seminar ini diselenggarakan pada:
Hari, tanggal : Senin, 11 September 2023
Waktu : 13.00 – selesai
Tempat : Ruang kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 6 Semarang
C. PESERTA KEGIATAN
Kegiatan ini diikuti oleh 27 mahasiswa yang terdiri dari 9 mahasiswa
Universitas Diponegoro, 9 mahasiswa Universitas Indonesia, dan 9 Mahasiswa
Institut Teknologi Bandung.
D. SUSUNAN KEPANITIAAN
(Terlampir)
E. ANGGARAN DANA
(Terlampir)
G. HAMBATAN
Pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan simulasi seminar ini tidak luput dari
berbagai hambatan yang panitia hadapi. Hambatan yang dihadapi dalam simulasi
seminar ini mencakup empat aspek, yaitu :
6
terkoordinasi yang menyebabkan waktu tidak tepat dan melebihi waktu yang
seharusnya.
7
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
8
LAMPIRAN 1
SUSUNAN KEPANITIAAN
LAMPIRAN II
9
ANGGARAN DANA
A. PEMASUKAN
B. PENGELUARAN
No. PENGELUARAN NOMINAL
Sisa dana 0
10
LAMPIRAN III
SUSUNAN ACARA
LAMPIRAN IV
11
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
Kegiatan seminar yang diadakan oleh himpunan mahasiswa program studi Psikologi
Universitas Gadjah Mada dengan judul "Pengaruh Tingkat Stress pada Kesehatan Mental di
Kalangan Remaja" yang diadakan pada senin, 11 September 2023. Kegiatan seminar dimulai
pada pukul 13.00 WIB diawali dengan pembukaan oleh moderator. Acara dilanjutkan dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian, pemberian sambutan oleh koordinator.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembicara pertama yaitu Zalfa
Aliya Putri, S. Psi., M. Psi. mengenai gambaran stress secara umum. Dilanjutkan oleh
pembicara kedua yaitu Attha Amadeya Zahra, S. Psi. mengenai pengalaman terkait stress.
Setelah pemaparan materi oleh pembicara pertama dan pembicara kedua, moderator
melakukan ice breaking sebagai sarana hiburan agar audience tidak bosan dan mengantuk.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembicara ketiga yaitu Yoshiko Rizka, S.
Psi. S. Pd. mengenai gambaran kondisi kesehatan mental remaja di sekolah. Dilanjutkan
dengan pemaparan materi oleh pembicara keempat yaitu Dr. Silvia Febriola, Sp. KJ.
mengenai kasus - kasus terkait kesehatan mental yang ada di Indonesia. Setelah pemaparan
materi oleh pembicara ketiga dan keempat, dibuka sesi tanya jawab yang kemudian dijawab
oleh pembicara.
Rangkaian acara terakhir adalah pembacaan kesimpulan oleh moderator lalu acara
diakhiri dengan foto bersama dan penutupan.
LAMPIRAN V
12
DOKUMENTASI
13
Gambar 2. Doumentasi Setelah acara simulasi Seminar Kesehatan Mental
( foto oleh Finando Naufal Arofi,diambil hari Senin, 11 September 2023)
LAMPIRAN VI
14
SESI DISKUSI
1. Niken Septia Rini : saya memiliki kepribadian yang mudah stress, cemas, overthinking dan
semacamnya. Bagaimana cara menangani hal tersebut?
Jawab : secara umum untuk mengurangi atau mengatasi hal tersebut dengan tidak berpikir
negatif tapi coba kalian pahami kembali emang bisa seseorang tidak boleh memikir hal
negatif? nah pasti rata-rata dari kalian bakal jadi tambah kepikiran cemas dan takut, ketika
kamu dilarang namun semakin menjadi-jadi pasti semakin overthinking kan? (merasa
bersalah karena tidak bisa positif thinking) pikiran ada dua jenis yaitu sadar dan otomatis hal
tersebut dipengaruhi ketika pikiran otomatis muncul dan tidak bisa dikendalikan. solusinya
yaitu kita mengenal apakah ini sesuai realita atau tidak intinya tidak bisa dilarang untuk tidak
memikirkan negatif. semakin dilarang semakin frustasi karena otak akan jadi semakin berisik
maka dari itu hanya perlu disadari saja/mem-validasi perasaan.
2. Safira Karunia W : apabila saya mencapai puncak stres dan selalu berpikir negatif
bagaimana cara mengatasinya.
Jawab : ada teknik atau "trik" untuk mengatasi hal tersebut, yaitu "psikologi positif" dengan
hal tersebut kita bisa mengganti emosi yang terjadinya negatif menjadi positif teknik ini
disebut "emotional focused copying mechanism"
halo cara menerapkannya yaitu jika kita stres atau semacamnya kembali muncul coba
pikirkan atau melakukan hal-hal yang akan bikin kita senang. contohnya jika kita lagi stres,
hal yang dilakukan ingin meminum kopi, minum kopi lah, minum kopi pembantu banget
tujuannya meredakan problem focused coping, atau ke psikiater.
15