Anda di halaman 1dari 3

FORMAT

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
Senin, 15 Januari 2024

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
Ds : klien mengatakan tidak boleh marah karena seperti iblis.
Do : klien berbicara melantur, terkadang agresif.
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Agama
3. Tujuan Khusus (TUK)
- Mempertahankan BHSP
- Klien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
- Klien dapat memenuhi kebutuhan dasar
- Klien mampu berorientasi dengan orang lain dan lingkungan
- Klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
4. Tindakan Keperawatan
- Melakukan pendekatan (BHSP) kepada klien
- Membantu orientasi realitas
- Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai
- Berdiskusi tentang kemampuan positif yang dimiliki
- Membantu melakukan kemampuan yang dimiliki
- Berdiskusi tentang obat yang diminum

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
Assalamualaikum, selamat pagi. Apakah masih ingat dengan saya? Iya benar sekali, saya Herma yang
kemarin ngobrol dengan ibu. Hari ini saya sif pagi.
2. Evaluasi dan validasi
Bagaimana keadaan ibu hari ini? Apa yang dirasakan ibu saat ini? Apakah pikiran negatifnya ibu
masih sering muncul?
3. Kontrak
Topik : Baiklah bu, sesuai janji kita hari sabtu kemarin, kita lanjut berbincang-bincang lagi ya. Kita
bahas bagaimana belajar Ikhlas dan mengontrol diri jika pikiran negatif kembali kambuh?
Waktu : Berapa lama waktu yang ibu mau untuk berbincang-bincang? Apakah 15 menit saja?
Tempat : Untuk tempatnya tetap disini atau di tempat lain ?
b. Fase Kerja
Baik bu, kemarin kita sudah ngobrol tentang hal yang mempu mengontrol emosi dan pikiran negatif saat
kambuh. Hari ini kita bahas dan belajar Ikhlas atas kehilangan seseorang yang dicintai. Nah, dunia in ikan
hanya titipan, sama juga dengan mahlukNya, sebuah titipan. Mencintai boleh tapi jangan terlalu dalam
dan berlebihan, yang boleh kita cintai secara berlebihan adalah Allah dan rasulNya. Berusaha mengontrol
diri dan perasaan agar bisa berpikir jernih, dan perpisahan itu adalah hal yang pasti, maka dari itu jangan
mencintai berlebihan dan kontrol diri setiap ada pikiran negatif segera dialihkan.
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien dan validasi terhadap tindakan keperawatan yang sudah diberikan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol-ngobrol tadi? Apakah ibuk senang dengan obrolan kita
tadi ?
Evaluasi Obyekti (Perawat)
Setelah ngobrol Panjang px mampu memahami arahan perawat. Px selalu minta diingatkan jika
Tindakan atau perilakunya salah.
2. Rencana Tindak Lanjut
Jika pikiran itu muncul lagi, maka px diharapkan mampu mengontrol diri dan mengalihkan dengan
istigfar dan kegiatan positif lainnya.

3. Kontrak yang akan datang


Topik : Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang lagi? Besok kita Latihan terapi kontrol diri saat
marah?
Waktu : Bagaimana? Apakah ibu bersedia? Jika bersedia ibu bisanya jam berapa? Apakah jam 9?
Tempa : Untuk tempatnya apakah di sini saja atau di tempat lain?
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Ny. Ns Ruang : Cempaka No. RM :

NO TANGGAL
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
DX & JAM
15-01-2023 1) Mempertahankan BHSP S:
- Mengucapkan setiap kali berinteraksi dengan pasien - Px mengatakan
menggunakan ucapan salam minta dimaklumi
- Memanggil nama pasien dengan nama panggilan jika marah
yang disukai O:
- Menanyakan pasien bagaimana perasaannya saat ini - Px koorperatif
2) Membantu orientasi realitas - Px menangis
- Membahas realita sesuai fakta disertai bukti - Px agresif
3) Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki - Px moody
- Membantu mengeksplor kemampuan positif yang - Px tidak mampu
dimiliki pasien kontrol diri
A:
Masalah keperawatan
belum teratasi
- Px belum bisa
mengontrol diri
- Px masih sering
tersinggug
- Px agresif

P:
Lanjutkan intervensi
- Ajarkan px untuk
mengontrol diri dan
emosi

Anda mungkin juga menyukai