NIM : 102210083 Kelas : SM.C/HES.C Mata kuliah : Metode Penelitiaan
RENCANA PROPOSAL SKRIPSI
JUDUL Tinjauaan Hukum Ekonomi Syariah Terkait Jual Beli Handphone Bekas dan Handphone Refurbished LATAR BELAKANG Allah swt menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang tentu saja tidak dapat hidup sendiri dan selalu akan berhubungan dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu dengan aktivitas perdagangan. Jual beli merupakan salah satu jenis muamalah yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Jual beli juga menjadi sarana tolong-menolong di antara sesame manusia. Hukum asal jual beli adalah mubah (boleh) akan tetapi, pada situasi tertentu hukumnya bisa berubah menjadi wajib, menurut Imam Asy-Sya’tibi pakar fiqih Maliki. Jual beli memiliki rukun dan syarat yang harus dipenuhi, sehingga jual beli tersebut dapat dikatakan sah oleh syara’. Dalam Al-Quran pun telah banyak memberikan penjelasan dalam hal bermuamalah termasuk jual beli.
Transaksi jual beli barang bekas banyak dilakukan di
pasar umum atau pertokoan khusus Seperti Handphone bekas, bahkan saat ini ada di beberapa aplikasi belanja online. Barang bekas yang diperjualbelikan pada umumnya berbeda dari karakteristik jual beli barang baru, seperti dari segi kualitas produk, pada umumnya barang bekas tidak memiliki buku identitas (katalog) barang, kartu asuransi, bahkan waktu jeda complain atas barang (khiyar) yang tidak disediakan. Hal tersebut sudah lumrah dan menjadi ketentuan dari transaksi jual beli handphone bekas (second), sehingga dapat menjadi celah terjadinya kecurangan dan kerugian dari masing-masing pihak, khususnya pihak konsumen.
Contohnya seperti handphone bekas ataupun handphone
limbah pabrik (Refurbished). Handphone refurbished adalah ponsel yang ditarik kembali dan diperbaiki karena hanya mengalami kerusakan minim. Untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen. Ini artinya, hanphone rekondisi bisa dikatakan sama saja seperti handphone baru lainnya akan tetapi kualitasnya sangat jelek dan dalam jangka panjang berisko mengalami kerusakan. Handphone bekas tersebut dibanderol dengan harga yang terjangkau dibandingkan dengan handphone baru, maka masyarakat lebih memilih untuk membelinya.1 Nabi SAW pernah bersabda : “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainya. Maka tidak dihalakan bagi seorang muslim menjual barang dagangan yang memiliki cacat kepada saudaranya sesama muslim, melainkan ia harus menjelaskan cacat itu kepadanya”(HR. Ibnu Majah ).
Seseorang yang melakukan jual beli khususnya penjual
harus memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan boleh atau tidaknya kegiatan tersebut dilakukan. Maka dalam hal ini hukum jual beli handphone bekas dianggap sah apabila memenuhi syarat dan rukun akad.2 Maka jual beli handphone bekas ataupun handphone refurbished di perbolehkan asal tidak ada unsur haram dalam barang atau transaksinya, misalnya dalam barang terdapat dari transaksinya mengandung riba maka haram. Adapun praktik khiyar pada kegiatan jual beli barang yang kemungkinan adanya kecacatan pada barang tersebut. Maka dalam hal ini jika penjual mendapatkan cacat sebelum pada waktu jual beli atau pun setelahnya, sebelum terjadi penyerahan maka berhak untuk khiyar. Maka dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa khiyar adalah pilihan untuk melanjutkan jual beli atau membatalkannya, di karenakan terdapat cacat pada barang yang di jual, atau terdapat perjanjian waktu akad, atau sebab yang lain.
Dasar hukum khiyar dari sabda Nabi Muhammad Saw
“Dua orang yang mengerjakan jual beli boleh mengerjakan khiyar selama belum berpisah. Jika keduanya benar dan jelas maka keduanya diberkahi dalam jual beli mereka. Jika mereka menyembunyikan dan berdusta, maka akan dimusnahkan keberkahan jual beli mereka” (HR. Bukhori Muslim).3
Jual beli merupakan salah satu jenis muamalah yang
sangat bermanfaat dalam kehidupan. Begitu pula pada hukum jual beli barang bekas yaitu mubah (boleh) selama rukun dan syaratnya terpenuhi dan tidak mengandung mudharat bagi masyarakat. Apabila barang yang diperjual belikan bekas (second) yang dapat menjadi celah terjadinya kecurangan dan kerugian khususnya dari pihak konsumen, maka hukumnya tetap haram dan wajib khiyar apabila ada kecacatan pada barang tersebut. Adapun jual beli handphone bekas ataupun handphone refurbished di perbolehkan asal tidak ada unsur haram dalam barang atau transaksinya.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep keadilan dan kejujuran dalam jual
1 Danang Kurniawan, “Prespektif Hukum Islam Tentang Jual Beli Pakaian Bekas,” TAWAZUN : Journal of Sharia Economic Law 2, no. 1 (24 Agustus 2019): 87, https://doi.org/10.21043/tawazun.v2i1.5640 2 Lydia Githa Kartika, Asep Ramdan Hidayat ,Maman Surahman, “Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Jual Beli Barang Bekas/Rongsok,” t.t. 3 Akhmad Farroh Hasan dan M Si, “Fiqh Muammalah dari Klasik hingga Kontemporer,” t.t beli barang bekas menurut ajaran Islam? 2. Bagaimana konsep keadilan dan kejujuran dalam jual beli barang bekas menurut ajaran Islam? 3. Bagaimana Islam memandang praktik penipuan atau penjualan barang palsu dalam bisnis jual beli barang ?