Anda di halaman 1dari 7

Nama: Muhammad Izzaib

Kelas: Manajemen 1D

No Absen: 18

1. Bagian – bagian suatu laporan terdiri dari:

1. Sampul laporan

Sampul laporan adalah bagian laporan yang letaknya terdapat di bagian paling luar. Sampul
laporan terdiri atas judul laporan, nama penyusun laporan, maksud sekilas penyusunan
laporan, logo instansi yang membuat laporan, serta bulan dan tahun pembuatan laporan,

2. Halaman judul laporan

Halaman judul kaporan adalah bagian laporan yang berisi judul laporan, nama dan penerima
hasil laporan, nama dan identitas penyusun laporan, tempat dan tanggal pembuatan
laporan.

3. Abstrak laporan

Abstrak laporan merupakan gambaran sekilas tentang isi keseluruhan laporan. Abstrak
laporan bertujuan agar pembaca hasil laporan dapat mengetahui gambaran tentang isi
penting dari laporan yang disusun sebelum pembaca membaca seluruh isi laporan.

4. Daftar isi laporan

Daftar isi laporan adalah bagian laporan yang bertujuan untuk menunjukkan garis besar dari
judul, sub-judul laporan. Dari daftar isi laporan, maka pembaca laporan diharapkan dapat
mendapatkan gambaran dan petunjuk tentang topik apa saja yang dilaporkan dalam
laporan. Selain itu, pembaca juga akan dimudahkan untuk mengetahui struktur dari suatu
laporan.

5. Latar belakang masalah / pendahuluan laporan

Latar belakang masalah / pendahuluan adalah bagian dari laporan yang berguna sebagai
gambaran penyusun laporan kepada pembaca laporan tentang alasan penyusunan suatu
laporan. Pendahuluan berisi tentang alasan pembuatan laporan, ruang lingkup, uraian
ringkas penyusunan, tujuan, sumber informasi, waktu pelaksanaan dan lain sebagainya.

6. Isi laporan

Isi dari laporan menyangkut persoalan dan segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan
persoalan tersebut. Pada umumnya isi laporan terdiri dari: teori – teori yang yang
seharusnya diaplikasikan yang berhubungan dengan hasil observasi di lapangan yang
kemudian untuk dilakukan pencocokan data dan fakta atas teori yang dimaksud. Dalam
laporan juga dapat dibahas dan dianalisis faktor pendukung dan penghambat yang
ditemukan atas suatu laporan yang disusun, yang kemudian akan ditemukan suatu hasil yang
objektif.

7. Penutup

Bagian penutup merupakan suatu akhir perjalanan dari suatu laporan. Penutup suatu
laporan terdiri dari kesimpulan atas hasil analisis yang objektif laporan yang terdiri dari
penilaian kelebihan dan kekurangan atas fakta – fakta yang dianalisis. Selain kesimpulan,
dalam penutup suatu laporan juga dapt ditemukan saran yang merupakan anjuran maupun
alternatif-alternatif untuk menyelesaikan masalah – masalah yang ditemukan dalam suatu
laporan sehingga dapat memberikan kemudahan atau solusi di masa mendatang.
2. berikut ini ciri-ciri abstrak yang baik dari suatu karya ilmiah, diantaranya:

-Terdapat beberapa paragraf yang merupakan satu kesatuan, yang dapat berdiri sendiri.
-Mengikuti kronologis dari tulisan pembahasan.
-Adanya transisi secara logika, antara informasi yang disampaikan.
-Hanya meringkas laporan penelitian yang dilakukan, tidak menambah-nambahkan informasi
baru.
-Mudah dimengerti atau dipahami oleh para pembaca.

3. a. semua siswa diharap untuk segera masuk ke dalam kelas

b. kepada bapak pimpinan waktu dan tempat dipersilahkan

c. para hadirin sekalian dipersilahkan menempati tempat yang telah disediakan

d. peserta ujian dilarang membawa membawa alat komunikasi dalam bentuk apaun

e. Kita semua harus bisa mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain

4. (A.) Pentingnya Membaca Buku bagi kita


Sebagian dari kamu mungkin bertanya, kenapa membaca buku itu penting? Padahal, di era
perkembangan teknologi saat ini, artikel dari blog maupun media sosial sudah cukup untuk
memperoleh informasi. Lalu, kenapa pelajar masih perlu membaca buku?

Dari cuitannya, Kak Fikri menekankan pentingnya membaca buku yaitu untuk
mengembangkan literasi seseorang. Secara tidak langsung, kalau kamu punya literasi yang
baik dari buku, kamu ikut berkontribusi meningkatkan rerata bangsa Indonesia ke depannya.
Sebenarnya, literasi ini bisa kamu asah dari film dokumenter, diskusi, membaca artikel, dan
lain-lain. Namun, hal itu belum lengkap tanpa membaca buku.

Pengetahuan yang kamu peroleh dari media-media selain buku sama halnya kopi instan.
Sudah diatur sedemikian rupa agar bisa dinikmati semua orang. Namun, hal itu bukan
pengetahuan mendalam dan lengkap. Informasi yang kamu peroleh tidak terorganisasi secara
rapi dan lengkap seperti kegunaan buku.
Menurut Kak Fikri, tanpa membaca buku, kita hanya belajar dari ‘puncak gunung es’, kamu
cuma menerima materi dari luarnya saja. Akibatnya, kamu sekadar mengerti garis besar
informasinya saja tanpa benar-benar paham maksudnya seperti apa. Kak Fikri menyebut
situasi tersebut sebagai ‘chauffeur knowledge’. Nah, pentingnya membaca buku ini salah
satunya untuk membuat pengetahuan kamu semakin mendalam terkait suatu hal.

Membaca buku bisa membuat kamu memahami lagi gagasan yang disampaikan penulis,
sudut pandangnya, atau bahkan latar belakang penulis itu sendiri. Kamu juga bisa tahu
referensi dan penelitian yang dilakukan penulis terkait suatu topik itu seperti apa. Saat
menyelami informasi melalui buku seperti ini, kamu akan memiliki tataran yang lebih dalam
dan kritis untuk menyikapi suatu hal. Jadi, ketika mengerjakan tugas atau berdiskusi, kamu
sudah memiliki literasi dan sudut pandang yang luas.

Manfaat Membaca Buku bagi Pelajar


Enggak cuma untuk memperkaya literasi, saat membaca buku kamu juga bisa mendapatkan
berbagai manfaat, di antaranya:

Memperkaya Pengetahuan dan Pemahaman Umum


Seseorang yang gemar membaca akan memiliki pengetahuan yang kaya. Hal ini karena
informasi dan wawasan yang kamu peroleh semakin banyak. Cara pandang terhadap suatu
hal pun lebih terbuka karena kamu bisa memahami sesuatu dari berbagai perspektif. Kamu
juga menjadi orang yang ‘nyambung’ ketika diajak berdiskusi tentang topik tertentu.

Agar bisa mengasah pengetahuan dan pemahaman umum kamu, sebaiknya mulai biasakan
membaca berbagai topik bacaan yang bervariasi. Pengetahuan dan pemahaman umum yang
kaya ini bisa membantu persiapan kuliah kamu, lho. Khususnya dalam mengerjakan soal TPS
UTBK di seleksi SBMPTN.

Menambah Perbendaharaan Kata


Kamu tentu tahu, soal TPS di UTBK SBMPTN dan Ujian Mandiri kerap menanyakan
antonim, sinonim, dan makna dari suatu kata dalam teks bacaan. Apabila kamu tidak
memiliki perbendaharaan kata yang baik, kamu bisa kesulitan mengerjakan soal-soal tersebut.
Cara memperbanyak perbendaharaan kata ini bisa kamu lakukan dengan mulai membaca.
Saat membaca, kamu akan menemukan banyak kosakata baru yang dapat kamu jadikan
referensi untuk menyampaikan suatu hal dengan jelas.
Melatih Fokus dan Konsentrasi Belajar
Selama membaca buku, kamu akan fokus pada bacaan. Konsentrasi belajar kamu pun akan
meningkat untuk bisa menyerap informasi dengan baik. Kebiasaan rajin membaca buku juga
bisa membuat otak mengingat berbagai hal dengan mudah. Sebab, dalam proses membaca,
kamu sedang membentuk memori baru dan memperkuat memori yang sudah ada.

Meningkatkan Kemampuan Menulis


Manfaat membaca buku yang satu ini masih berkaitan dengan literasi. Apabila kamu sering
membaca, kamu akan terbiasa dengan kata, kalimat, dan paragraf. Kamu juga dapat
memahami kaidah penulisan yang benar seiring berjalannya waktu. Hasilnya, hal ini akan
memudahkan kamu dalam menuliskan apa yang kamu pikirkan secara rapi dan jelas. Jadi,
kalau Pahamifren ingin jago menulis, jangan lupa rajin membaca buku, ya!

Mengasah Kreativitas
Saat membaca buku, kamu bisa menemukan gagasan atau ide-ide baru yang dapat
mengembangkan kreativitas berpikir. Kreativitas tersebut dapat melatih kamu untuk
mengapresiasi orang lain dengan penuh empati. Itu karena orang kreatif cenderung membuka
diri dengan berbagai hal-hal baru. Kreativitas yang diperoleh dari membaca buku juga
berguna untuk melatih kamu dalam bercerita, berdiskusi, atau menulis tulisan yang mudah
dipahami semua orang.
(B.) Brownies batik ibu siswaty
Bahan-bahan
2 loyang
Bahan motif batik :
1 butir kuning telur ayam
2 butir telur ayam utuh
35 gram gula pasir
7 gram sp
25 gram santan siap pakai
45 gram tepung terigu protein sedang
3 gram tepung maizena
1/5 sdt vanili bubuk
1/5 sdt garam halus
1/4 sdt baking powder
Secukupnya pewarna makanan
Bahan brownies :
3 butir telur ayam
80 gram gula pasir
1 sdt sp
1 sdm pasta coklat
90 gram tepung terigu protein sedang
10 gram coklat bubuk
1/4 sdt vanili bubuk
100 gram margarin
70 gram dark cooking chocolate
Langkah
Siapkan bahan-bahannya. Olesi dasar loyang dengan margarin lalu taro kertas motif, oles
kertas motif pakai margarin dan timpa dengan baking paper lalu rapikan.
Buat bahan motif dahulu. Mixer dengan kecepatan tinggi telur ayam, gula pasir, dan sp
hingga mengembang kental berjejak.
Masukkan santan, mixer rata dengan kecepatan rendah. Masukkan ayakan tepung terigu
protein sedang, tepung maizena, vanili bubuk, garam halus, dan baking powder, mixer lagi
sampai tercampur rata.
Ambil beberapa bagian lalu kasih pewarna dan masukkan ke dalam kantong segitiga. Lukis
adonan di loyang mengikuti pola lalu kukus selama 3 menit di kukusan yang sudah
dipanaskan dan lapisi tutup kukusan dengan serbet bersih. Angkat dan sisihkan.
Buat adonan bolu : Lelehkan margarin dan dark cooking chocolate. Dinginkan.
Brownies batik ibu siswaty langkah memasak
Mixer dengan kecepatan tinggi telur ayam, gula pasir, dan sp hingga mengembang kental
berjejak.
Masukkan pasta coklat lalu mixer dengan kecepatan rendah. Masukkan ayakan tepung terigu,
vanili bubuk, dan coklat bubuk, mixer lagi sebentar.
Terakhir masukkan lelehan coklat dan margarin, mixer lagi sampai rata. Ratakan bawahnya
pakai spatula.
Tuang ke dalam loyang yang ada adonan motifnya. Lalu kukus selama 10 menit. (Loyang
ukuran 15x10x4cm). Angkat.
Keluarkan dari loyang dan lepas kertas rotinya pelan-pelan. Siap disajikan.
5. Jadi kejujuran terhadap fakta sangat dipersyaratkan bagi seorang peneliti, agar hasil
penelitian terjaga dan akurat. Seorang peneliti harus dapat menunjukkan sikap terbuka yang
ditunjukkan dalam sikap mau menerima kritik dan saran dari orang lain
6. 1. Fabrikasi

Fabrikasi merupakan perbuatan merekayasa secara tidak sah atau memanipulasi data hasil
penelitian dan/atau informasi ke dalam karya ilmiah.

“Membuat untuk menipu”

2. Falsifikasi

Falsifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf b angka 2 merupakan
perbuatan memalsukan data penelitian dan/atau informasi ke dalam karya ilmiah.

“Mengubah untuk menipu”

3. Plagiat

Plagiat merupakan perbuatan:

merujuk dan/atau mengutip frasa dan/atau kalimat yang bersifat tidak umum tanpa
menyebutkan sumber karya sendiri atau orang lain dalam catatan kutipan dan/atau tanpa
menyatakan sumber sesuai dengan pengacuan dan/atau pengutipan dalam tata tulis ilmiah;
menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, data, dan/atau teori tanpa menyatakan
sumber karya sendiri atau orang lain sesuai dengan pengacuan dan/atau pengutipan dalam
tata tulis ilmiah;
merumuskan dengan kalimat sendiri dari sumber kalimat, data, atau teori tanpa menyatakan
sumber karya sendiri atau orang lain sesuai dengan pengacuan dan/atau pengutipan tata tulis
ilmiah;
menerjemahkan tulisan dari suatu sumber karya sendiri atau orang lain secara keseluruhan
atau sebagian yang diakui sebagai karya ilmiahnya; dan/atau
mengakui suatu karya yang dihasilkan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya.
“Menggunakan sumber acuan tanpa mengakui”

4. Kepengarangan tidak sah


Kepengarangan yang tidak sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf b angka 4
merupakan perbuatan: 1. menggabungkan diri secara sukarela atau dengan paksaan sebagai
pengarang bersama tanpa berkonstribusi dalam karya ilmiah yang dipublikasikan; 2.
menghilangkan nama seseorang yang berkontribusi dalam karya ilmiah yang dipublikasikan;
dan/atau 3. menyuruh orang lain untuk membuat karya ilmiah sebagai karya ilmiahnya tanpa
ada kontribusi; 4. Kontribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa gagasan, pendapat,
atau peran serta aktif yang berhubungan dengan bidang keilmuan dan tidak dapat dibuktikan.

Anda mungkin juga menyukai