Anda di halaman 1dari 3

Tugas Review Buku ; Nine Theories of Religions

Nama : Gerwin Satria Nirbaya

Nim : 126309202102

Kelas : SA 4C

Judul buku Nine Theories of Religions

Penerbit Oxford University Press 198 Madison Avenue, New York, NY


10016
Judul bab Religion as Cultural System (Clifford Geertz)

Tahun 2015

Penulis Daniel L. Pals

Reviewer Gerwin Satria Nirbaya

Permasalahan Clifford Geertz merasa bahwa, dalam Model Pendekatan


Behavioral Explanation ke ilmuan atropologi tidak dapat
sepenuhnya menjelaskan ruanglingkup manusia secara utuh. Dia
menganggap tujuan dan metode ilmu-ilmu sosial tradisional secara
konseptual cacat. Ide budaya tidak dapat dianggap sebagai
semacam hukum tarik-menarik bagi humaniora yang memiliki
kekuatan penjelas untuk segala sesuatu yang manusia coba lakukan,
bayangkan, katakan, atau percayai. karena manusia hidup dalam
sistem yang kompleks yang disebut budaya.
Tujuan Tujuan bab adalah analisis tentang ketidak setujuannya terhadap
teori sosial di masa lalu dalam tradisi kajian antropologi. Perhatian
utamanya adalah untuk menekankan perombakan serius terhadap
dasar-dasar antropologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
Sumber data Penelitian terdahulu

Metode Analisis deskripstif


Objek Masyarakat Jawa, Bali, dan umat Islam di Maroko

Hasil Menurut Geertz, budaya agama dalam suatu etnis adalah sistem
total yang dihubungkan dengan suatu lingkaran hermeneutik yang
mencakup pengalaman yang dekat dengan konsep, yaitu makna
yang dialami oleh penganutnya terhadap konsep jarak pengalaman,
secara khusus dapat bermakna bagi orang luar dan sebaliknya.
Faktor yang ada pada diri manusia berupa motivasi dan ide yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang luar biasa
bagi dirinya. Sedangkan faktor eksternal berupa simbol merupakan
manifestasi dari praktik tindakan kolektif individu, sehingga agama
merupakan simbol dari tindakan individu secara kolektif.
Kelebihan Menurut saya, kelebihan dari bab ini adalah trobosan yang di
lakukan oleh Geerz terhadap ilmu-ilmu sosial (terutama dalam
antropologi) atas Behavioral Explanation yang lebih cenderung
mengarah pada etnografi(kajian yang sebelumnya parallel mikro ke
makro akan tetapi lebih kuat pada makronya saja) dengan di
kembalikan(memperkuat lagi sisi verstehen mikro) yang Geerz
lakukan.

Kekurangan Menurut saya, kekurangan dari analisisnya ini adalah agama


sebagai pandangan dunia tampaknya tidak tercakup secara luas.
Misalnya, dalam mencari hubungan yang erat antara konteks sosial
Islam di Indonesia dan Maroko.

Diskusi Menurut saya, memang Geertz menulis panjang lebar tentang


perbedaan karakteristik sosio-kultur agama. Akan tetapi, dia hampir
tidak menjelaskan bagaimana word view umat Islam (keyakinan
kepada Tuhan, rukun Islam, doktrin, tentang nasib dan sebagainya).
Mungkin alangkah baiknya Geerz ini juga lebih memerhatikan
beberapa aspek seperti yang di utarakan Koentjaraningrat, Bentuk
ide(bentuk budaya sebagai kompleks ide, gagasan, nilai, norma,
aturan, dll), Bentuk perilaku(budaya sebagai kompleks aktivitas
perilaku yang dimodelkan orang-orang dalam masyarakat), dan
Bentuk material (bentuk budaya sebagai benda buatan manusia)
Karena, bagaimana seseorang bisa tahu jika seseorang berperilaku
religius tanpa mengetahui pandangan dunia Islam itu sendiri ?

Anda mungkin juga menyukai