Anda di halaman 1dari 3

Raihan Adhika Prasetyo

225010107111039/26

Kasus II ( untuk nomor NIM ganjil)

Jelita (24 tahun),adalah seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi di kota


Antah Berantah. Pada hari Sabtu sore bersama dengan seoarng temannya yang
bernama Cempaka(24 tahun) pergi ke sebuah mall dengan berboncengan
sepeda motor. Tanpa mereka sadari,mereka berdua diikuti oleh 2 orang laki-
laki yang berboncengan sepeda motor pula .

Pada jalan yang agak sepi,tiba-tiba 2 orang laki-laki tersebut menarik tas yang
dibawa Jelita dan Cempaka yang berisi dompet+ATM,HP dan surat-surat
penting lainnya. Setelah berhasil menarik tas tersebut,kedua pengendara
sepeda motor tersebut langsung tancap gas,tinggallah Jelita dan Cempaka
merenungi apa yang baru saja terjadi dan melaporkan kejadian tersebut
kepada polisi.

I. HEADING/JUDUL :

a. Dari : Prasetyo Law Firm

b. Untuk : Polisi Kota Antah Berantah

c. Tentang : Tindak Pidana Pencurian

II. PERMASALAHAN:

Apakah perbuatan pencurian yang dilakukan oleh 2 orang berboncengan


tersebut tehadap Jelita dan Cempaka dapat dikenakan ketentuan pasal 363
ayat (1) ke-4?

III. JAWABAN SINGKAT :

Dapat, karena peristiwa yang terjadi sesuai dengan unsur yang terdapat
pada ketentuan Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP.

IV. PERNYATAAN FAKTA:

a. Jelita adalah seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi

b. 2 orang laki-laki menarik tas yang dibawa Jelita dan Cempaka yang

berisikan dompet, ATM, HP, dan surat-surat


c. Melaporkan kejadian tersebut kepada polisi

V. ANALISA

Pasal 363 ayat (1) KUHP menguraikan tentang pemberat dalam


tindakan pencurian. Kasus yang melibatkan Jelita dan Cempaka
termasuk dalam Pasal 363 ayat (1) ke-4 karena dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Pasal tersebut memiliki beberapa unsur, seperti
"barangsiapa," yang merujuk pada orang yang melakukan delik, yang
terbukti dalam kasus ini dengan dua orang pelaku yang terlibat.

Unsur "mengambil suatu barang" diartikan sebagai membawa benda


yang belum berada dalam penguasaan pelaku, seperti ketika dua
pelaku menarik tas milik Jelita dan Cempaka dengan isi dompet, ATM,
HP, dan surat-surat penting lainnya.

Selanjutnya, unsur "seluruh atau sebagian kepunyaan orang lain"


menunjukkan bahwa barang yang diambil pelaku adalah milik orang
lain, seperti terlihat dalam peristiwa kasus ini yang melibatkan barang
kepunyaan Jelita dan Cempaka.

Unsur "dengan maksud untuk dikuasai secara melawan hukum"


menegaskan bahwa tindakan pelaku bertentangan dengan aturan yang
ada, terlihat jelas saat pelaku mengikuti korban dengan sepeda motor
dan menarik tas korban secara melawan hukum.

Terakhir, unsur "dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan


bersekutu" menunjukkan adanya kerjasama dalam tindakan pencurian,
di mana satu pelaku mengambil barang sementara pelaku lain
mengendarai sepeda motor. Semua unsur ini terbukti secara sah dan
meyakinkan berdasarkan perincian kasus yang disajikan.

VI. KESIMPULAN

Jelita dan Cempaka dapat dikenakan pasal terkait pencurian berdasarkan


kesimpulan kasus. Kejadian ini sesuai dengan pasal 362 KUHP mengenai
pencurian, dan semua unsur pasal 362 terpenuhi dalam kasus Jelita dan
Cempaka. Namun, terdapat pemberat sesuai pasal 363 pada kasus ini, yang
berlaku setelah semua unsur pasal 362 terpenuhi. Menurut pasal 363 ayat
(1) ke-4, yakni dilakukan oleh dua orang atau lebih, maka kasus Jelita dan
Cempaka dapat dikategorikan sebagai pencurian dengan pemberat. Unsur-
unsur pada pasal 363 ayat (1) ke-4 terbukti secara sah dan meyakinkan
berdasarkan deskripsi kasus yang terdapat pada soal.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Wicaksono, H., Budiyono, & Dwiatmodjo, H.. Penerakan Pasal 363 KUHP
Tindak Pidana Pencurian Dalam Keadaan Memberatkan.

Anda mungkin juga menyukai