ANALISIS KASUS :
Kasus Prostitusi anak di Gading Nias, Jakarta Utara adalah kasus yang berkaitan
dengan perlindungan anak dimana anak adalah sebagai korban karena orang yang
melakukan kegiatan protitusi tersebut adalah anak-anak. Kegiatan portitusi ini juga di
dalangi oleh sepasang suami istri dimana kedua suami istri ini sudah dianggap oleh anak-
anak tersebut sebagai orang tua mereka sendiri. Anak-anak yang mejadi korban di
dotkrint oleh sepasang suami istri tersbut dengan doktrin bahwa uang adalah segalanya.
Dalam kasus ini terdapat beberapa hak-hak anak yang diregut, hak anak yang di
rengut adalah hak untuk tumbuh kembang karena dalang yang melakukan kegiatan
portitusi anak tersebut meregut masa-masa perkembangan anak yang dimana anak
seharusnya berkembang menjadi suatu pribadi yang baik untuk masa depannya tetapi
malah medapatkan doktrin yang tidak baik dari dalang yang melakukan kegiatan portitusi
anak selain hak untuk tumbuh kembang ada hak lainya yang di langgar yaitu hak untuk
medapat perlindungan dimana kegiatan portitusi adalah kegiatan yang beresiko tingi
dimana kegiatan tersebut memberikan ancaman kepada anak-anak yang melakukan
kegiatan portitusi yang dimana seharusnya mereka mendapatkan perlindungan yang layak
dan terjauh dari ancaman.
Pasal yang dilanggar pasal 76F junto pasal 83 junto pasal 88 Undang-Undang RI
Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Tersangka juga dijerat pasal 2 ayat 1
dan ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak
pidana perdagangan orang. "Ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.