Anda di halaman 1dari 2

KASUS ANAK PROSTITUSI ONLINE DI GADING NIAS JAKARTA UTARA

Kepolisian Resor Jakarta Utara (Jakut) mengungkap kasus prostitusi


di Apartemen Gading Nias Residence, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Korbannya
merupakan anak di bawah umur."Lima tersangka diamankan, yakni tiga perempuan SR,
RT, dan ND, serta dua laki-laki, yakni MC dan SP," kata Kapolres Metro Jakarta Utara
Komisaris Besar Polisi Budhi Herdi, saat jumpa pers di Mapolres, Senin.
Kapolres menjelaskan, para tersangka mempekerjakan sembilan orang anak di
bawah umur dengan usia antara 14 tahun hingga 16 tahun. Para korban dipekerjakan
sebagai pemandu karaoke atau pemandu lagu sekaligus pekerja seks komersial di
Apartemen Gading Nias Residence tower Chrysant unit 20JB dan 21 HC, Kelurahan
Pegangsaan dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Polisi mengamankan barang bukti beberapa kartu tanda penduduk (KTP) palsu,
kartu keluarga (KK), slip gaji bulanan korban hingga bundel kartu pemesanan dan
pembayaran. Para tersangka dijerat pasal 76F junto pasal 83 junto pasal 88 Undang-
Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Tersangka juga dijerat
pasal 2 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 21 tahun 2007 tentang
pemberantasan tindak pidana perdagangan orang. "Ancaman hukuman paling lama 15
tahun penjara," ujar Kapolres.

Source: republika.co.id. “Protitusi di Apartemen Gading Niad Jerat Sembilan Anak”


https://republika.co.id/berita/q5hgq3414/prostitusi-di-apartemen-gading-nias-jerat-sembilan-
anak. (diakses 9 Maret 2020)

ANALISIS KASUS :
Kasus Prostitusi anak di Gading Nias, Jakarta Utara adalah kasus yang berkaitan
dengan perlindungan anak dimana anak adalah sebagai korban karena orang yang
melakukan kegiatan protitusi tersebut adalah anak-anak. Kegiatan portitusi ini juga di
dalangi oleh sepasang suami istri dimana kedua suami istri ini sudah dianggap oleh anak-
anak tersebut sebagai orang tua mereka sendiri. Anak-anak yang mejadi korban di
dotkrint oleh sepasang suami istri tersbut dengan doktrin bahwa uang adalah segalanya.
Dalam kasus ini terdapat beberapa hak-hak anak yang diregut, hak anak yang di
rengut adalah hak untuk tumbuh kembang karena dalang yang melakukan kegiatan
portitusi anak tersebut meregut masa-masa perkembangan anak yang dimana anak
seharusnya berkembang menjadi suatu pribadi yang baik untuk masa depannya tetapi
malah medapatkan doktrin yang tidak baik dari dalang yang melakukan kegiatan portitusi
anak selain hak untuk tumbuh kembang ada hak lainya yang di langgar yaitu hak untuk
medapat perlindungan dimana kegiatan portitusi adalah kegiatan yang beresiko tingi
dimana kegiatan tersebut memberikan ancaman kepada anak-anak yang melakukan
kegiatan portitusi yang dimana seharusnya mereka mendapatkan perlindungan yang layak
dan terjauh dari ancaman.
Pasal yang dilanggar pasal 76F junto pasal 83 junto pasal 88 Undang-Undang RI
Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Tersangka juga dijerat pasal 2 ayat 1
dan ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak
pidana perdagangan orang. "Ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.

Anda mungkin juga menyukai