Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA

HINDU

Oleh :

Nama : Ni Putu Ulan Pragantari Yasmin


NIM : 20103232
Kelas :F
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Hindu

Institut Bisnis Dan Teknologi Indonesia


2022
Cabuli Remaja, Kakak Adik di Buleleng Terancam 15
Tahun Dipenjara

Buleleng, IDN Times – Kakak beradik, Kadek D (20) dan adiknya, Kadek A (18), diduga
melakukan pencabulan terhadap seorang anak perempuan di bawah umur berinisial GKA (16).
Kejadian tersebut dilakukan di rumah pelaku di Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Kabupaten
Buleleng, pada 13 November 2022 lalu.
1. Orangtua korban curiga tanda merah di leher anaknya
Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya, pada Selasa (22/11/2022),
menjelaskan pengungkapan kasus ini berawal dari kecurigaan orangtua korban melihat tanda
merah di leher anaknya, GKA, saat pulang ke rumah. Setelah bertanya pada anaknya, akhirnya
diperoleh keterangan bahwa kedua terduga pelaku telah melakukan perbuatan tidak senonoh
terhadap GKA.
“Orangtua korban akhirnya menanyakan keadaan tersebut, sehingga korban menjelaskan bahwa
korban telah diperlakukan tidak senonoh oleh terduga pelaku,” jelasnya pada Selasa
(22/11/2022).
2. Korban dan seorang pelaku menjalin hubungan pacarana
Diketahui bahwa korban dan Kadek D menjalin hubungan pacaran. Pada 13 November 2022,
keduanya bertemu di tempat sekolah korban. Kadek kemudian membawa korban ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, Kadek D merayu korban dan mengajaknya masuk ke dalam kamar.
Pelaku kemudian mencabuli korban. Kadek D lalu disuruh berjualan oleh orangtuanya.
Sementara korban berada sendirian di rumah terduga pelaku.
Di rumah tersebut juga ada adik Kadek D, yang kemudian kembali merayu korban dan
melakukan perbuatan cabul kepada pacar kakaknya. 
3. Keduanya terancam 15 tahun penjara
Tak berselang lama, korban diantar kembali ke rumahnya. Saat itulah orangtua korban
mencurigai anaknya dicabuli. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Unit Pelayanan
Perempuan dan Anak (PPA) Polres Buleleng. Kedua pelaku diamankan sejak 15 November 2022
di Mapolres Badung dan kasusnya masih dalam penyidikan.
“Saat ini sedang dalam proses penyidikan dan berdasarkan bukti yang cukup terhadap Kadek D
dan Kadek A, telah diamankan 20 hari ke depan. Disangka telah melakukan tindak pidana
persetubuhan dan perbuatan cabul,” ungkap AKP I Gede Sumarjaya.
Keduanya dijerat Pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Tanggapan :
Dalam kasus diatas, dapat dipahami bahwa hal ini terjadi dikarenakan adanya rasa suka
sama suka. Dalam ajaram agama hindu, hal ini melanggar Dharma (kebenaran), bukan hanya
pihak lelaki tetapi juga wanita yang menjadi korban tersebut sama-sama melanggar ajaran
Dharma. Korban yang masih di bawah umur bergaul dengan lawan jenis yang usianya jauh
diatasnya. Hal ini dapat dikatakan korban melakukan aktivitas pergaulan bebas.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual adalah orang
tua hendaknya memberikan perhatian  dan pengawasan yang baik tentang aktivitas serta
pergaulan anak. Orang tua juga dapat memberikan pemahaman akan ajaran agama seperti hukum
karmaphala, dimana hal baik yang ditanam maka hal baik pula yang dipetik.
Manajer Koperasi di Gianyar Gelapkan Uang Rp5,4 Miliar
Buat Beli Rumah

Gianyar, IDN Times - Tersangka kasus dugaan penggelapan di KSU Griya Anyar Sari Boga,
Kabupaten Gianyar, I Dewa GAW, akan segera duduk di kursi pesakitan. Tersangka dan barang
bukti dari kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Gianyar.
Kini I Dewa GAW mendekam di Ruang Tahanan Polres Gianyar untuk menunggu proses
persidangan. Ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena diduga menggelapkan
uang koperasi mencapai sekitar Rp5,4 miliar.
1. Kasus bermula dari anggota koperasi tidak bisa menarik uang
Kasus penggelapan di KSU Griya Anyar Sari Boga, Kabupaten Gianyar ini mencuat pada tahun
2020 silam. Berawal dari para anggota koperasi yang tidak bisa menarik uangnya.
Awalnya dikira hal ini terjadi karena kredit macet para anggota koperasi akibat dampak dari
pandemik COVID-19. Setelah dilakukan audit, diketahui ada selisih sekitar Rp5 miliar.
Berdasarkan hasil penelusuran, diduga ada uang koperasi yang digelapkan oleh oknum pengurus
koperasi.
2. Uang digunakan untuk membeli rumah dan mobil
Kasus ini akhirnya berproses di kepolisian. Dari hasil penyidikan, aparat menetapkan Manajer
Simpan Pinjam di KSU Griya Anyar Sari Boga, I Dewa GAW, sebagai tersangka. Ia
disangkakan Pasal 374 KUHP tentang penggelapan dalam jabatan. Dalam penyidikan polisi,
diketahui tersangka melakukan aksinya dari tahun 2015 sampai 2019. 
Tersangka yang memiliki kewenangan mengeluarkan kredit ini dengan leluasa menggunakan
uang koperasi untuk kepentingan pribadinya, di antaranya untuk beli mobil dan rumah. Berkas
perkara dari tersangka dinyatakan lengkap dan sudah dilimpahkan ke Kejari Gianyar. Diketahui
juga tersangka sempat memanipulasi laporan keuangan koperasi.
"Tersangka juga sempat memanipulasi data keungan. Pada laporan kas dan tabungan tidak sesuai
dengan data fisik kas dan tabungan yang sebenarnya, kemudian laporan jumlah penabung
sukarela, penabung berjangka, dan piutang tidak sesuai dengan jumlah riil yang ada dalam data
laporan yang dibuat oleh tersangka," jelas Kajari Gianyar, Ni Wayan Sinaryati, Minggu
(13/11/2022).
3. Tersangka ditahan agar tidak kabur dan menghilangkan barang bukti
Tersangka dan barang bukti terkait kasus dugaan penggelapan di KSU Griya Anyar Sari Boga,
Kabupaten Gianyar, I Dewa GAW telah dilimpahkan ke Kejari Gianyar. 
Pihak Kejari Gianyar memilih menahan tersangka untuk mengantisipasi tersangka kabur atau
menghilangkan barang bukti jelang persidangan. Tersangka I Dewa GAW ditahan di Rutan
Polres Gianyar. Ia diancam 5 tahun penjara atas perbuatannya tersebut.
"Perkara ini segera kami limpahkan ke pengadilan, untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan
proses penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum di muka persidangan," ujar Wayan Sinaryati,
Senin (14/11/2022).

Tanggapan :
Dari kasus diatas dapat dilihat bahwa orang yang melakukan korupsi adalah orang-orang
yang memiliki uang banyak yang tergolong kaya. Dengan kedudukannya, peluang melakukan
tindakan korupsi terbuka lebar jika tidak mampu mengendalikan diri. Dalam ajaran agama hindu,
korupsi melanggar konsep Catur Purusa Artha yaitu empat tujuan hidup manusia yang terdiri
dari dharma/kebenaran, artha/harta, kama/keinginan dan moksa/kebebasan. Dimana untuk
mendapatkan artha atau harta seharusnya dengan jalan dharma, namun tindakan korupsi telah
melanggar dharma untuk mendapatkan harta karena orang yang melakukan korupsi
menginginkan kekayaan (artha) dengan cara yang tidak benar. Korupsi juga telah melanggar
konsep Tri Kaya Parisudha yaitu berpikir, berkata dan berbuat yang baik.
Solusi yang dapat dilakukan untuk memberantas terjadinya korupsi adalah penegak
hukum harus menegakkan hukum yang berdasarkan kitab suci agama yang mendukung kuat
untuk mengkukum dengan keras dan tegas. Koruptor diminta bertanggung jawab terhadap
seluruh kerugian yang dihasilkan atau muncul dari kejahatan korupsinya.

Anda mungkin juga menyukai