Disusun Oleh :
II. PEMBAHASAN
➢ PENGENALAN KASUS
▪ PROFIL HERRY WIRAWAN
Herry Wirawan yang kini namanya dikenal publik dengan
perbuatan tidak terpujinya itu merupakan seorang guru pesantren
Pesantren Madani Boarding School dan juga pemilik Pondok
Pesantren (Ponpes) Rumah Tahfidz Madani yang berada di Cibiru,
Kota Bandung, Jawa Barat. Guru pesantren yang merupakan
kelahiran Garut, Jawa Barat dan saat ini menetap di Bandung, Jawa
Barat ini diketahui pernah mengemban ilmu pendidikan dengan
berkuliah di Universitas Islam Nusantara dengan Jurusan
Manajemen PAI. Herry diketahui sudah memiliki seorang istri dan tiga
anak.
Nama Herry Wirawan menjadi viral dan menjadi
perbincangan publik. Kini dirinya dikenal sebagai seorang yang
telah melakukan pemerkosaan kepada 21 santriwati yang masih di
bawah umur dipesantrennya, hingga mereka hamil dan melahirkan.
Herry diketahui juga menggunakan simbol-simbol agama untuk
melancarkan aksi kejinya. Ia juga memanfaatkan kekuasaannya sebagai
pimpinan pondok pesantren untuk memperdaya korban. Perbuatan
bejatnya tersebut juga sudah dilakukannya sejak tahun 2016 lalu
hingga 2021 saat perbuatannya berhasil diketahui. Perbuatannya itu
ia lakukan di pesantren, basecamp, apartemen, serta hotel di
Bandung.
Namun, hal yang terpenting adalah mencegah kasus ini tidak terulang
kembali dengan cara menerapkan nilai-nilai pancasila mulai dari dini.
Pentingnya pendidikan pancasila diterapkan mulai dari bangku sekolah
dasar untuk menanamkan butir-butir nilai pancasila. Selain itu, pentingnya
pendidikan dini tentang kesehatan reproduksi kepada anak-anak agar
nantinya mereka dapat memahami sehingga mampu menolak kejadian yang
berkaitan dengan kekerasan seksual.
➢ KESIMPULAN
Penyimpangan sosial yang dilakukan terdakwa Herry Wirawan di
sebuah pondok pesantren di Bandung, merupakan perbuatan tercela
yang melanggar aturan Undang-Undang dan norma-norma yang berlaku
di masyarakat. Keberanian anak muda untuk mengungkap tindakan
pelecehan seksual semakin mengekspos praktik pelecehan seksual.
Maraknya kasus pelecehan sosial di Indonesia menjadi momok
tersendiri bagi perempuan. Pasalnya pelaku pelecehan seksual bisa
berasal dari lingkungan keluarga atau dari kalangan terpandang
sekalipun. Perlu tindakan serius untuk menanganinya. Dengan adanya
kesadaran akan pentingnya penanaman nilai pancasila dimulai dari dini
terutama nilai kemanusiaan diharapkan dapat berhasil mencegah
bertambahnya kasus pelecehan seksual yang ada di Indonesia.
Pentingnya menjunjung tinggi nilai pancasila dan norma-norma yang
berlaku supaya bangsa Indonesia bisa lebih maju lagi dan mempunyai
penerus bangsa yang unggul.