Nama kelompok 2:
1. Nur Rahma Amelia (202210051)
2. Hastri Atturahma (202210048)
3. Distya Nurazizah (202210031)
4. Aditya Rama Putra (202210077)
Ada beberapa cara untuk meningkatkankan semangat kerja karyawan yang Bersifat material
dan non material yaitu:
a. Gaji atau upah yang cukup
Pemberian upah merupakan dorongan kepada karyawan untuk melakukan Pekerjaan,
upah merupakan balas jasa yang diberikn perusahaan kepada karyawan, Dan
pemberian gaji yang cukup keada karyawan diarapkan dapat meningkatkan Semangat
kerja dari karyawan itu sendiri. Untuk meningkatkan semangat kerja Karyawan
semaksimal mungkin.
b. Memenuhi kebutuhan rohani
Selain kebutuhan materi mereka juga mempunyai kebutuhan rohani yaitu tempat
Menjalankan ibadah, rekreasi, partisipasi dan lain sebagainya.
c. Sesekali perlu menciptakan suasana yang santai
Banyak sekali cara yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan, misalnya dengan
Mengadakan rekreasi atau berpiknik bersama, mengadakan pertandingan olahraga
Antar karyawan dan sebagainya.
d. Tempatkan karyawan pada posisi yang tepat
Artinya tempatkan mereka pada posisi yang sesuai dengan keahliannya atau
Keterampilannya masing-masing. Karena kesalahan menempatkan posisi karyawan
Akan menyebabkan pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak dapat memperoleh
Hasil yang maksimal, disamping itu semangat kerja mereka akan menurun.
e. Berikan kesempatankepada mereka untuk maju
Perlunya kesemptan untuk maju berarti memberi kesempatan kepada karyawan
Untuk mengembangkan diri dalam penerimaan tanggung jawab yang lebih besardari
sebelumnyadan diberikan kepada karyawan yang berprestasi berupa kenaikan
Pangkat (promosi), kenaikan gaji dan sebagainya.
f. Pemberian insentif yang terarah
Pemberian tambahan penghasilan secara langsung bagi karyawan yang berprestasi
Sangat efektif untuk mendorong meningkatkan semangat kerja.
g. Fasilitas yang menyenangkan
Perusahaan hendaknya menyediakan fasilitas kerja yang menyenangkan bagi
Karyawan seperti kaferia, tempat rekreasi, kamar kecil yang bersih, tempat Olahraga
dan lain sebagainya.(Hasibuan,2008:180)
Berdasarkan dari teori-teori yang telah ada maka diketahui indikator semangat
Kerja adalah :
a. Tinggi rendahnya produktivitas kerja.
b. Tingkat absensi yang rendah atau tinggi.
c. LTO atau tingkat perputaran karyawan yang tinggi.
d. Tuntutan yang sering terjadi.
e. Kegelisahan dimana-mana.
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada dilingkungan kerja para pekerja
Dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalani tugas – tugas yang diberikan
Kepadanya misalnya kebersihan, musik, dan sebagainya. (Nitisemito,2003:183)
3.Meningkatnya produktivitas
Tak bisa dipungkiri, salah satu manfaat dari budaya hustle culture adalah
meningkatnya produktivitas. Mereka yang memposisikan pekerjaan sebagai pusat
kehidupan tentu akan menganggap produktif adalah segalanya. Pastinya ini
merupakan hal yang positif dalam meraih target dan progres dalam karier yang
gemilang.
Berhubungan dengan kesulitan orang untuk memilih tugas yang Dijalankan. Mereka yang
memiliki need for achievement rendah mungkin akan Memilih tugas yang mudah, untuk
meminimalisasi risiko kegagalan, atau tugas dengan kesulitan tinggi, sehingga bila gagal tidak
akan memalukan. Mereka yang Memiliki need for achievement tinggi cenderung memilih
tugas dengan tingkat Kesulitan moderat, mereka akan merasa tertantang tetapi masih dapat
dicapai. Mereka yang memiliki need for achievement tinggi memiliki karakteristik dengan
kecenderungan untuk mencari tantangan dan tingkat kemandirian tinggi”.
2) akan afiliasi (need for affiliation)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi Yang ramah dan
akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai Hubungan yang erat, kooperatif
dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi
yang tinggi umumnya berhasil Dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi”.
3)Kebutuhan akan kekuasaan (need for power).
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain Berperilaku
dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan Berperilaku demikian atau
suatu bentuk ekspresi dari individu untuk Mengendalikan dan mempengaruhi orang lain”.
Menurut Sagir dalam Siswanto Sastrohadiwiryo (2003) motivasi kerja memiliki beberapa
unsur-unsur. Unsur-unsur tersebut antara lain:
1. Kinerja
2. Penghargaan
3. Tantangan
4. Tanggung jawab
5. Pengembangan
6. Ketertiban
7. Kesempatan
Selain pemberian upah yang sesuai dengan beban kerja dan keahlian, banyak karyawan yang
memiliki motivasi kerja dari adanya jenjang karier yang jelas. Setiap karyawan di
semuaperusahaan tentu menginginkan jabatan seiring dengan perkembangan potensi yang
mereka miliki dan kinerja yang semakin baik dengan ditunjukkan melalui suatu
prestasi.Dengan adanya jenjang karier yang jelas, hal ini membuat karyawan semakin
semangat dalam bekerja.
6. Memberikan Apresiasi
Memberikan apresiasi kepada karyawan yang telah berhasil melakukan pekerjaan yang berat
dan sulit agar mereka merasa dihargai serta termotivasi untuk memberikan usaha lebih demi
memajukan dan mencapai tujuan perusahaan.
7. Berikan Perhatian pada Karyawan
Untuk membangun motivasi kerja bagi setiap karyawan, lebih baik seorang atasan
memberikan perhatian untuk karyawannya. Tingkatan kepedulian dan perhatian kepada
karyawan sebaiknya masih dalam batas yang wajar juga.
Ketika karyawan termotivasi dan terlibat, mereka memikirkan ide-ide inovatif yang dapat
membantu mengoptimalkan kinerja bisnis.
2.Lebih produktif
Lebih banyak motivasi dan keterlibatan sering kali menghasilkan lebih banyak produktivitas.
Oleh karena itu, perusahaan dengan karyawan yang termotivasi seringkali lebih produktif
daripada yang lain.
3.Memahami tujuan perusahaan dengan lebih baik
Karyawan yang termotivasi ingin memahami bagaimana pekerjaan mereka berkontribusi
pada kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka selalu ingin
memahami apa misi, visi, dan tujuan perusahaan.
4.Memahami tujuan perusahaan dengan lebih baik
Karyawan yang termotivasi ingin memahami bagaimana pekerjaan mereka berkontribusi
pada kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka selalu ingin
memahami apa misi, visi, dan tujuan perusahaan.
BAB 2
Pegadaian adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang meminjamkan uang dengan
menerima barang sebagai jaminan dari peminjamnya. Perusahaan ini bergerak di bidang
keuangan, jasa dan pelayanan.
Sejarah PT Pegadaian
Pada tahun 1746, Sejarah Pegadaian dimulai saat VOC mendirikan Bank Van Leening sebagai
lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.
Pada tahun 1811, Pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank Van Leening,
masyarakat di beri keleluasaan mendirikan usaha pegadaian.
Pada tahun 1901, Didirikan Pegadaian negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat pada tanggal
1 April 1901)
Pada tahun 1961, Bentuk badan hukum berubah “JAWATAN” ke “PN” berdasarkan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 19 Tahun 1960 Jo Peraturan Pemerintah
(PP) No. 178 Tahun 1961
Pada tahun 1969, Bentuk badan hukum berubah dari “PN” ke “PERJAN” berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 1969
Pada tahun 1990, Bentuk badan hukum berubah dari “PERJAN” ke “PERUM” berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 10 Tahun 1990 yang diperbarui dengan Peraturan Pemerintah
(PP) No. 103 Tahun 2000
Pada tahun 2012, Bentuk badan hukum berubah dari “PERUM” ke “PERSERO” pada tanggal 1
April 2012 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2011
Pada tahun 2021, Bentuk badan hukum berubah dari “PERSERO” ke “PERSEROAN TERBATAS”
pada tanggal 23 September 2021 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 73 Tahun 2021
Kantor Pusat
Alamat : Jl. Kramat Raya No.162, RT.2/RW.2, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10430
Jumlah Pegawai yang berada di PT Pegadaian cabang Bintaro Sektor III berjumlah 40 orang,
yang terdiri dari :
Semangat kerja adalah sikap mental dari individu atau kelompok yang menunjukkan
kegairahan untuk melaksanakan pekerjaannya sehingga mendorong untuk mampu bekerja
sama dan dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya dengan rasa tanggung jawab
terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
• Kinerja:
1. Penurunan produktivitas: Penurunan ini dapat dilihat dari berbagai aspek,
seperti:
a. Target penjualan tidak tercapai
b. Jumlah nasabah yang menurun
c. Kualitas layanan yang menurun
d. Peningkatan jumlah komplain nasabah
e. Peningkatan waktu penyelesaian pekerjaan
2. Meningkatnya tingkat absensi dan bolos kerja, Karyawan yang sakit atau
mengalami cedera tentu tidak bisa bekerja. Hal ini dapat menjadi salah satu
faktor utama penyebab absensi.
3. Seringnya terjadi keterlambatan datang ke kantor, Karyawan yang
menggunakan transportasi umum mungkin sering terlambat karena
keterlambatan atau gangguan pada layanan transportasi.
4. Penurunan tingkat disiplin kerja, Karyawan yang kurang disiplin mungkin sulit
untuk mengikuti aturan dan jam kerja yang telah ditetapkan.
• Perilaku:
1. Penurunan motivasi dan antusiasme kerja, karena tidak ada peluang untuk
berkembang
2. Karyawan terlihat tidak bersemangat dan lesu
3. Kurangnya inisiatif dan proaktif dalam menyelesaikan tugas
4. Seringnya mengeluh dan mencari-cari alasan
5. Meningkatnya konflik dan perselisihan antar karyawan
6. Penurunan tingkat komunikasi dan kerjasama antar karyawan
• Kepuasan Kerja:
1. Tingginya tingkat stres dan kelelahan kerja
2. Ketidakpuasan terhadap gaji dan tunjangan
3. Ketidakpuasan terhadap lingkungan kerja
4. Ketidakpuasan terhadap atasan dan rekan kerja
5. Merasa tidak dihargai dan diakui atas prestasinya
6. Merasa tidak memiliki peluang untuk berkembang di perusahaan
• Meningkatkan gaji UMR dan tunjangan karyawan tetap, kontrak dan outsourcing.
Berikut ini beberapa tunjangan yang diberikan karyawan, sebagai berikut :
1. Karyawan Tetap, mendapatkan gaji sesuai UMR, tunjangan profesi, tunjangan
hari raya 2x gaji, uang pakaian sesuai grade kedudukan, uang pesangon
pensiunan, BPJS, BPJSTK, asuransi BRI Life, dan bonus sesuai dengan nilai yang
tercapai di tiap tahunnya
2. Karyawan Kontrak, mendapatkan gaji sesuai UMR, tunjangan profesi,
tunjangan hari raya 1x gaji, uang pakaian sesuai grade kedudukan, BPJS,
BPJSTK, asuransi BRI Life, dan bonus 1x gaji
3. Karyawan Outsourcing, mendapatkan gaji sesuai UMR, tunjangan hari raya 1x
gaji, BPJS, BPJSTK, dan bonus 1x gaji
• Menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, contohnya seperti tidak
adanya perbedaan antara senior maupun junior
• Memberikan pelatihan dan pengembangan yang berkualitas, contohnya memberikan
pelatihan refreshing kasir, e-learning dan juga webinar
• Memberikan penghargaan dan pengakuan atas prestasi karyawan, contohnya untuk
karyawan yang telah bekerja selama 10 tahun di perusahaan akan mendapatkan
logam mulia 5 gram, memberikan hadiah wisata umroh bagi karyawan yang
mendapatkan nilai Performa Level 1 tiap tahunnya, memberikan hadiah wisata ke
Labuan Bajo bagi karyawan yang memenangkan reward Employee Get Customer dan
Outsourcing Get Customer yang merupakan aktivitas pemasaran dan penjualan
produk-produk Pegadaian yang dilakukan oleh karyawan internal Pegadaian dan uang
saku tunai sebesar Rp 30.000.000.
• Membangun komunikasi yang terbuka dan transparan dengan karyawan
• Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkembang di perusahaan
• Kinerja:
1. Peningkatan produktivitas: Peningkatan ini dapat dilihat dari berbagai aspek,
seperti:
a. Target penjualan tercapai, produknya seperti OSL Gadai, OSL non
Gadai, omzet penyaluran KUR Syariah, dll.
b. Jumlah nasabah yang meningkat, tiap tahunnya mengalami kenaikan
jumlah nasabah aktif pembiayaan, seperti di tahun 2022 jumlah
nasabah aktif pembiayaan mencapai 5.653 dan di tahun 2023
mencapai di angka 7.533
c. Kualitas layanan yang meningkat
d. Penurunan jumlah komplain nasabah
e. Penurunan waktu penyelesaian pekerjaan
2. Penurunan tingkat absensi dan bolos kerja
3. Karyawan datang ke kantor tepat waktu
4. Peningkatan tingkat disiplin kerja
• Perilaku:
1. Meningkatnya motivasi dan antusiasme kerja
2. Karyawan terlihat bersemangat dan energik
3. Penuh inisiatif dan proaktif dalam menyelesaikan tugas
4. Jarang mengeluh dan fokus pada solusi
5. Menurunnya konflik dan perselisihan antar karyawan
6. Meningkatnya tingkat komunikasi dan kerjasama antar karyawan
• Kepuasan Kerja:
1. Penurunan tingkat stres dan kelelahan kerja
2. Kepuasan terhadap gaji dan tunjangan
3. Kepuasan terhadap lingkungan kerja
4. Kepuasan terhadap atasan dan rekan kerja
5. Merasa dihargai dan diakui atas prestasinya
6. Merasa memiliki peluang untuk berkembang di perusahaan
Secara keseluruhan, motivasi kerja bagi perusahaan merupakan faktor kunci dalam
menciptakan budaya kerja yang dinamis, produktif, dan berorientasi pada pencapaian tujuan
bersama.
• Kinerja:
1. Tingkat Pencapaian Target:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan berusaha mencapai target penjualan,
pencairan kredit, atau target lainnya yang ditetapkan oleh perusahaan.
Mereka akan bekerja keras dan cerdas untuk mencapai target tersebut.
Contohnya penjualan produk tabungan emas dan cicilan logam mulia untuk
investasi jangka panjang kepada nasabah
2. Kualitas Layanan:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan memberikan layanan yang terbaik
kepada nasabah. Mereka akan ramah, sopan, dan membantu nasabah dengan
sepenuh hati.
3. Inisiatif dan Kreativitas:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan menunjukkan inisiatif dan kreativitas
dalam menyelesaikan tugas kasir seperti menghubungi nasabah yang sudah
jatuh tempo, mengingatkan nasabah untuk menyelesaikan tunggakan,
menawarkan pinjaman jaminan BPKB kendaraan dan mengedukasi nasabah
tentang produk-produk yang ada di PT Pegadaian. Mereka akan mencari cara-
cara baru untuk meningkatkan kinerja dan menyelesaikan masalah.
4. Produktivitas:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan menyelesaikan tugas dengan cepat dan
efisien. Mereka akan menghasilkan output yang berkualitas tinggi.
• Perilaku:
5. Sikap dan Antusiasme:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan menunjukkan sikap positif dan antusias
dalam bekerja. Mereka akan terlihat bersemangat dan energik saat
menyelesaikan tugas.
6. Kedisiplinan:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan disiplin dalam bekerja. Mereka akan
datang tepat waktu, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan mengikuti aturan
perusahaan.
7. Kerjasama Tim:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan bekerja sama dengan baik dengan
rekan kerja. Mereka akan saling membantu dan mendukung untuk mencapai
tujuan bersama.
8. Komitmen:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan menunjukkan komitmen yang tinggi
terhadap perusahaan.Mereka akan loyal dan berusaha memberikan yang
terbaik untuk perusahaan.
• Kepuasan Kerja:
9. Tingkat Kepuasan:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan merasa puas dengan pekerjaannya.
Mereka akan merasa senang dan bangga dengan pekerjaan mereka.
Contohnya pada saat karyawan telah mencapai target penjualan mereka,
seperti pada saat karyawan berhasil closing logam mulia sebesar 1,250 kg pada
tahun 2024, mereka mendapatkan insentif berupa uang tunai sebesar Rp
2.500.000 dan juga mendapatkan kesempatan untuk jalan-jalan ke Singapura.
10. Tingkat Stres:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan memiliki tingkat stres yang rendah.
Mereka akan mampu mengatasi stres dengan baik. Contohnya, dengan
membuat jadwal kerja dan mengatur prioritas tugas. karena dengan hal
tersebut dapat mengelola beban kerja dan mengurangi stres saat bekerja.
11. Motivasi untuk Berkembang:
Karyawan yang termotivasi tinggi akan memiliki motivasi untuk berkembang
dalam karirnya. Mereka akan mengikuti pelatihan dan pengembangan untuk
meningkatkan kemampuannya.
Branding internal semakin kuat, apalagi perusahaan tersebut memiliki karyawan yang
mahir dalam bidangnya. Karyawan baru ingin melamar sambil berharap bisa belajar
dari mereka yang sudah ahli tersebut
• Kepuasan Kinerja Karyawan Meningkat
Indikator ini ditandai dengan penilaian Key Performance Individual (KPI) karyawan
yang selalu unggul. Kepuasan kerja yang tinggi berarti tingkat pengurangan karyawan
akibat resign juga berkurang. Indikator ini tidak hanya didorong oleh kenaikan gaji
atau bonus, tapi faktor lainnya pula. Misalnya, apresiasi atasan dan dukungan untuk
pengembangan diri membuat mereka lebih puas selama bekerja
• Hubungan Karyawan dan Atasan membaik
Karyawan pasti menerima teguran atau masukan dari atasan selama bekerja. Motivasi
membuat mereka ingin berkembang setiap harinya, meskipun melalui teguran yang
keras. Karyawan memperbaiki dirinya berdasarkan teguran dan masukan yang
diterima