Anda di halaman 1dari 7

Penerapan Ilmu Fisika dalam Bidang Termodinamika

pada Kehidupan Sehari-hari

Indriani Herawati
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
indrianiherawati04@gmail.com

Abstrak
Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukum yang
mengatur perubahan energi dari suatu bentuk ke bentuk lain, ilmu termodinamika
mengajarkan bahwa transfer energi yang dimaksud di definisikan sebagai panas. Ilmu
perpindahan panas tidak hanya menjelaskan bagaimana energi panas dapat di transfer,
akan tetapi juga untuk memprediksi tingkat dimana pertukaran berlangsung di bawah
kondisi tertentu. Implikasi termodinamika bercakupan jauh,dan penerapannya
membentang ke seluruh kegiatan manusia. Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya
telah terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dimana salah satu contoh penerapan nya
yaitu pada dispenser. Aplikasi termodinamika sangat banyak, hal ini terjadi karena
perkembangan ilmu termodinamika sejak abad ke 17. Bersamaan dengan sejarah
teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk
memanfaatkan energi dan menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan masyarakat.

Kata kunci: energi, termodinamika

1.Pendahuluan
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata thermos yang
berati panas, dan dynamic yang berati perubahan. Termodinamika merupakan salah
satu cabang fisika yang membahas mengenai perubahan energi panas menjadi bentuk
energi lain. Aliran dan kemampuan energi dalam melakukan usaha, dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuk lain tanpa ada pengurangan maupun penambahan, prinsip ini
disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. Adapun bentuk-bentuk
energi yang dihasikan dalam proses termodinamika dapat berupa berbagai bentuk,
diantaranya energi kimia, energi panas, energi mekanis, energi listrik, energi nuklir dan
yang lainnya. Termodinamika telah merubah sistem industri di dunia, dari yang mula
nya menggunakan kayu bakar untuk memasak sampai menggunakan listrik untuk
memasak.Hal in karena termodinamika merupakan hukum-hukum yang menyangkut
banyak hal dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya telah teriadi dalam kehidupan
sehari-hari,salah satu contoh dari penerapan termodinamika yaitu pada dispenser.

1
Selain itu ada pula beberapa contoh lainnya yang menerapkan hukum termodinamika,
diantaranya perubahan suhu yang terdapat pada badan kita, kemudian beberapa
peralatan rumah tanga yang menggunakan konsep termodinamika misalnya AC,
kulkas, dan beberapa peralatan lainnya. Dispenser merupakan salah satu teknologi
buatan manusia yang menggunakan listrik sebagai daya kerja nya dan memiliki fungsi
sebagai tempat penampungan air yang bertujuan untuk membantu manusia dalam
pengambilan air ketika hendak ingin minum. Selain itu, fungsi lain dari dispenser
hanya untuk memanaskan dan mendinginkan air tapi tidak untuk memasak. Oleh
karena itu, fenomena diatas menuniukkan bahwa hukum termodinamika memiliki
penjelasan yang sangat luas. Dan menunjukkan bukti bahwa dari hukum
termodinamika ini ada beberapa contoh dan manfaat yang dapat dikembangakan pada
kehidupan sehari-hari, salah satunya pada dispenser itu sendiri.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data studi pustaka. Studi kepustakaan dipakai untuk memperkaya
literatur penelitian agar dapat ditarik sebuah kesimpulan dengan cara membaca artikel
pada jurnal, buku, dan media lainnya sebagai sumber acuan.

3. Kajian Pustaka/Teoritis
Hukum-hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan peristiwa
perpindahan panas dan usaha pada proses termodinamika.Termodinamika merupakan
ilmu yang mempelajari hukum-hukum yang mengatur perubahan energi dari suatu
bentuk ke bentuk lain. Ilmu termodinamika mengajarkan bahwa transfer energi yang
dimaksud didefinisikan sebagai panas.Sejak perumusannya, hukum-hukum ini telah
menjadi salah satu hukum terpenting dalam fisika dan berbagai cabang ilmu lainnya
yang berhubungan dengan termodinamika. Hukum Termodinamika dibagi menjadi 2
bagian, diantaranya :
• Hukum Termodinamika I
Hukum 1 termodinamika berbunyi: “Energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan, namun dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.” Artinya,
jumlah energi internal suatu sistem adalah tetap. Namun, energi tersebut dapat berubah
menjadi bentuk energi lainnya seperti usaha dan juga panas.
• Hukum Termodinamika II
Hukum Termodinamika II ini menyatakan bahwa: “Kalor mengalir secara spontan dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam
arah kebalikannya.”
Dispenser adalah alat atau komponen yang mempunyai fungsi untuk
menyimpan air,akan tetapi menyimpan air nya tidak hanya menyimpan air biasa tetapi
juga menjaga suhu agar tetap,contohnya bila diisi air panas maka suhu air dalam termos
akan tetap tinggi karena panas tidak bisa merambat pada dinding termos. Teknologi
dispenser semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Awalnya hanya

2
menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hangat dan panas
menggunakan heater, kemudian dispenser dilengkapi pendingin dan pemanas dengan
gravitasi untuk mengalirkan air pada tabung dispenser. Dispenser atau pendingin air
yang menggunakan listrik sebenarnya baru ada pada tahun 1972. Saat itu, dispenser air
in di produksi oleh Haws Corporation. Awalnya dispenser ini adalah sebuah keran air
mancur yang diciptakan oleh Halsey Willard Taylor dan Luther Haws. Kemudian,
keran air minum ini dipatenkan oleh Haws, dan dibuat dengan tujuan agar air minum
yang di konsumsi menjadi steril

4. Hasil dan Pembahasan


4.1 Cara Kerja Dispenser menurut Hukum Termodinamika
Dispenser menggunakan penerapan dari hukum 1 termodinamika yang mana
menggunakan prinsip dari perubahan suhu di dalam komponennya. Perubahan yang
terjadi yaitu perubahan suhu dari normal menjadi suhu yang panas ataupun dingin.
Perubahan tersebut dipengaruhi oleh arus listrik yang dihubungkan pada dispenser.
Pada umumnya proses pemanasan dan pendinginan air pada dispenser berawal dari
tampungan air pertama yang berfungsi untuk membagi air yang selanjutnya akan
diproses menjadi air panas dan air dingin. Proses pendinginan air pada dispenser
umumnya dibedakan menjadi 2 yaitu pendinginan air dengan fan, dan pendinginan air
dengan refrigan.

4.2 Cara Perawatan Dispenser


Perawatan dispenser mutlak di butuhkan agar dispenser yang kita gunakan awet
dan dapat berfungsi dengan baik. Cara perawatan dispenser yaitu: (1) Letakkan
dispenser di tempat yang kering dan sejuk. Jangan sampai terkena sinar matahari
langsung; (2) Matikan dispenser ketika mengganti galon; (3) Hati-hati saat mengganti
galon dan jika air tertumpah meskipun sedikit, maka lap bagian dispenser yang terkena
tumpahan air tersebut sampai benar-benar kering; (4) Setelah mengganti galon dengan
galon yang baru, tekan kedua kran pada satu persatu sampai airya keluar untuk
memastikan dispenser tersebut sudah terisi airgalon dan berfungsi dengan baik.
Lakukan hal ini sebelum menyalakan dispenser; (5) Jika perlu, pasang stabilizer untuk
menghindari tegangan listrik yang naik turn. Tegangan listrik yang tidak stabil bisa
menyebabkan masalah pada dispenser sehingga peralatan ini tidak tahan lama; (6)
Jangan mengoperasikan dipenser dalam kondisi galon kosong karena akan
menimbulkan kerusakan serius pada dispenser; (7) Jika sedang bepergian, sebaiknya
dispenser tidak digunakan dalam waktu tertentu,alangkah lebih baik jika dispenser di
matilkan dan lepaskan steker dari stop kontak.

4.3 Fungsi dan Kegunaan Dispenser


Dispenser berfungsi untuk mempermudah masyarakat dalam mengambil air
minum khususnya dari galon air. Seiring berjalannya waktu fungsi dispenser selalu

3
terinovasi. Kini tidak hanya menjadi pemanas air saja tetapi ada juga dispenser untuk
mendinginkan air seperti fungsi lemari es.

5. Simpulan
Dispenser menggunakan penerapan dari hukum 1 termodinamika yang mana
menggunakan prinsip dari perubahan suhu di dalam komponennya.Perubahan yang
terjadi yaitu perubahan suhu dari normal menjadi suhu yang panas. Prinsip kerja
dispenser menurut hukum termodinamika dapat dibedakan menjadi 2 yaitu prinsip
kerja pemanas air dan prinsip kerja pendingin air. Pada umumnya proses pemanasan
dan pendinginan air pada dispenser berawal dari tampungan air pertama yang berfungsi
untuk membagi air yang selanjutnya akan diproses menjadi air panas dan air dingin.
Perawatan dispenser mutlak di butuhkan agar dispenser yang Anda gunakan awet dan
dapat berfungsi dengan baik. . Kebersihan dispenser sangat penting untuk diperhatikan
karena berhubungan dengan masuknya air ke dalam tubuh. Dispenser berfungsi untuk
mempermudah masyarakat dalam mengambil air minum khususnya dari galon air.
Seiring berjalannya waktu fungsi dispenser selalu terinovasi. Kini tidak hanya menjadi
pemanas air saja tetapi ada juga dispenser untuk mendinginkan air seperti fungsi lemari
es.

6. Daftar Pustaka

Ainie. 2007. Buku Ajar Termodinamika. Jurusan Fisika FMIPA. Universitas


Diponegoro.
Semarang.

Arif E. 2013. Thermodinamika Teknik. Makasar : MEMBUMI publishing jl. Haji


Bau No. 10 B.

Benny, Nugraha, B,. 2015. “Smart Dispenser” Dispenser Pintar dengan Pengontrol
Suhu dan
Penghemat Energi. POLITEKNOLOGI, 14(2), 1-8.

Harahap, P., Adam, M. 2021. Efisiensi Daya Listrik pada Dispenser dengan jenis
asanya
(Elektronika OW (Arifin, 2017).Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Pada
metode
refrigran menggunakan 2 Komputer), 4(1), 37-42.

Lula Nadia, “Modul 01: Termodinamika. Bahan Ajar PANG4112 edisi 1”,
Universitas Terbuka,
2019.

4
Michael J. Moran, Howard N. Shapiro. 2004. Termodinamika Teknik Jilid II. Jakarta
: Erlangga

5
6
7

Anda mungkin juga menyukai