Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)


Pembimbing :
dr. Dian Wisnuwardhani, Sp. P, FISR.

Disusun oleh :
Agnes Stephanie Tanuwijaya (406231063)

KEPANITERAAN KLINIK ilmu penyakit dalam RSUD CIAWI BOGOR


PERIODE 05 februari – 13 april 2024
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
• Penyakit infeksi saluran napas yang disebabkan
SARS oleh virus Corona.
• Muncul pada 2003 di Guangzhou, sebagai suatu
Severe Acute pneumonia atipik.

Respiratory • (WHO) Total penderita di berbagai negara yang


terjangkit SARS sebesar 2.671 dengan 103
Syndrome kematian (CFR 3.9%).
• 30% kasus terjadi pada petugas kesehatan yang
penularannya terjadi karena kontak pada saat
merawat penderita.

Chen K, Rumende CM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 1. Bab 98. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). hal. 728-34
Etiologi Penularan
kontak langsung membran mukosa
(mata, hidung dan mulut) dengan
Infeksi virus yang tergolong ke droplet pasien yang terinfeksi
dalam Genus Coronavirus (CoV),
berasal dari ordo Nidovirales
Faktor yang dapat ↑ risiko penularan SARS
• para tenaga medis yang bekerja
di rumah sakit
Kelompok 1, human CoV 229E dan • prosedur aerosolisasi di rumah
porcine transmissible gastroenteritis virus sakit (intubasi, nebulisasi, suction
dan ventilasi) à kontaminasi alat
Kelompok 2, human CoV OC34, bovine yang digunakan, baik oleh
CoV coronavirus, mice hepatitis virus droplet, maupun materi infeksius
lainnya seperti partikel feses dan
Kelompok 3, virus bronkitis infeksiosa urin

Chen K, Rumende CM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 1. Bab 98. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). hal. 728-34
Patogenesis Mikroskop elektron à identifikasi
RNA dan antigen virus dari makrofag
alveolar dan sel epitel paru

Infiltrasi (+) dari campuran


Proses akut à sel-sel inflamasi
Fase awal à 10 hari Diffuse Alveolar
pertama Damage (DAD)
yang eksudatif Pembentukan
membran hialin

Metaplasia sel epitel


skuamosa bronkial

Fase selanjutnya à
DAD eksudatif à Fibrosis ↑ pada dinding dan
> 10 hari perjalanan
DAD terorganisir lumen alveolus
penyakit

Multi-nucleated giant cells


Proses patologis terjadi (+) di dalam rongga alveoli
karena beratnya kerusakan
epitel paru yang terjadi pada
tahap DAD eksudatif

Chen K, Rumende CM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 1. Bab 98. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). hal. 728-34
Manifestasi Klinis

Manifestasi
Gejala Prodromal Pernapasan
• Demam Manifestasi
• Mialgia • Batuk kering (60 – Pencernaan
• Menggigil 85%)
Diare (self-limiting) à
• Rasa kaku di • Auskultasi à
tubuh Ronkhi (+) di basal ketidakseimbangan
• Batuk non- paru, Mengi (-) elektrolit, deplesi
produktif • Sesak napas cairan tubuh yang
• Sakit kepala progresif à berlebih
• Pusing kemampuan • Cair
aktivitas fisik ↓ • Volume banyak
• Saturasi O2 ↓ • Lendir, darah (-)
Chen K, Rumende CM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 1. Bab 98. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). hal. 728-34
Manifestasi Klinis

Manifestasi Hati
Manifestasi • ↑ SGPT
Manifestasi
Hematologis Kardiovaskular
• Limfopenia 3 • Hipotensi (<100/5
0
(< 1000/mm ) mmHg) à pusing
• Neutrofilia à • Takikardia
leukositosis persisten
• Trombositopenia • ↑ kadar CK
• Petekie
• Ekimosis
• Trombosis vena
Chen K, Rumende CM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 1. Bab 98. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). hal. 728-34
Manifestasi Klinis

faktor-faktor lain yang Manifestasi Atipik


berkaitan dengan klinis
Manifestasi yang buruk adalah • Terutama pada
Neurologis • usia lanjut
pasien usia lanjut dan
• riwayat penyakit
• Epilepsi
kardio-pulmoner imunokompromais
• infiltrat paru bilateral • Demam tinggi ↑↓
• Disorientasi • jumlah netrofil yang ↑
• Defisit neurologis fokal (-) • ↑ kreatinin kinase • Pasien usia lanjut à
• CT-scan, MRI à serum (CPK) masa inkubasi lebih
abnormalitas struktur (-) • ↑ laktat lama (14 – 21 hari)
• Pungsi lumbal dan analisa dehidrogenase
cairan cerebrospinal à
kelainan (-)

Chen K, Rumende CM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 1. Bab 98. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). hal. 728-34
Pemeriksaan Penunjang
+/- gambaran infiltrat
Foto thorax
pneumonia pada paru
Pemeriksaan non
spesifik CoV SARS
Pemeriksaan lab
• Menilai komposisi sel darah
• darah perifer lengkap
• Menilai fungsi hati
• SGOT/SGPT

• Spesimen dahak, feses, darah perifer


RT-PCR
• Sensitivitas tertinggi à spesimen minggu ke 2

Deteksi antigen • Sensitivitas ↓ pada awal penyakit


serum • Sensitivitas ↑ pada hari ke 6 – 10
Pemeriksaan
spesifik CoV SARS • Medium à VeroE6 atau FRhK-4
Kultur virus
• Sensitivitas ↓ seiring perjalanan penyakit

• Gold standar untuk konfirmasi dx SARS


Deteksi antibodi • Teknik à Indirect Immunofluorescent Assay
(IFA) dan Enzyme Immunoassay (EIA)
Chen K, Rumende CM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 1. Bab 98. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). hal. 728-34
Suspek SARS
A. Seseorang yang menderita sakit dengan gejala :
1. Demam tinggi dengan suhu > 38°C atau > 100°F, dan;
2. Satu atau lebih keluhan pernapasan, termasuk batuk,
sesak, dan kesulitan bernapas, disertai dengan satu atau
lebih keluhan berikut :
Diagnosis a. kontak erat dengan orang yang didiagnosa suspek
atau probable SARS dalam 10 hari terakhir *)
(WHO, 2003)
b. riwayat perjalanan ke tempat/negara yang terjangkit
wabah SARS dalam 10 hari terakhir **)
c. bertempat tinggal/pernah tinggal di tempat/negara
yang terjangkit wabah SARS

Departemen Kesehatan RI. Penanggulangan SARS (Pedoman Surveilans dan


Epidemiologi Penyakit SARS). [akses 26 Februari 2024]. Tersedia dari: URL:
https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/177/1/pedomanse.pdf
Suspek SARS
B. Seseorang yang meninggal dunia sesudah tanggal 1
November 2002 karena mengalami gagal napas akut yang
tidak diketahui penyebabnya dan tidak dilakukan otopsi untuk
mengetahui penyebabnya. Pada 10 hari sebelum meninggal,
orang tersebut mengalami salah satu atau lebih kondisi
Diagnosis dibawah ini, yaitu :
1. Kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosa
(WHO, 2003)
suspect atau probable SARS
2. Riwayat berkunjung ke tempat/negara yang terkena
wabah SARS
3. Bertempat tinggal /pernah tinggal di tempat/negara yang
terjangkit wabah SARS

Departemen Kesehatan RI. Penanggulangan SARS (Pedoman Surveilans dan Epidemiologi Penyakit SARS). [akses 26 Februari 2024]. Tersedia dari: URL:
https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/177/1/pedomanse.pdf
Probable SARS
• Kasus suspek ditambah dengan gambaran foto
toraks yang menunjukkan tanda-tanda pneumonia
atau respiratory distress syndrome
atau

Diagnosis • Seseorang yang meninggal karena penyakit


saluran pernapasan yang tidak jelas penyebabnya,
(WHO, 2003) dan pada pemeriksaan autopsi ditemukan tanda
patologis berupa respiratory distress syndrome yang
juga tidak jelas penyebabnya

Departemen Kesehatan RI. Penanggulangan SARS (Pedoman Surveilans dan Epidemiologi Penyakit SARS). [akses 26 Februari 2024]. Tersedia dari: URL:
https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/177/1/pedomanse.pdf
Tatalaksana
Departemen
kesehatan Ri

Chen K, Rumende CM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid
1. Bab 98. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). hal. 728-34
- Pneumothorax
- Pneumomediastium
• ARDS berat
• Kegagalan fungsi multiorgan
• Infeksi sekunder dan septikemia
• Komplikasi tromboembolik

Komplikasi
Angka
mortalitas tinggi

20 – 25 % Gagal napas berat


Perawatan Ventilasi
ICU mekanik
Acute Respiratory
Distress Syndrome
(ARDS)
Suplementasi O2 dengan aliran
tinggi tidak mampu mencukupi
kebutuhan saturasi O2 tubuh

Chen K, Rumende CM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6 Jilid 1. Bab 98. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). hal. 728-34
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai