Anda di halaman 1dari 22

PNEUMONIA

Definisi

Pneumonia merupakan infeksi di ujung


bronkhiol dan alveoli yang dapat disebabkan
oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur,
virus dan parasit.

(Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan, 2005)


Pneumonia terjadi diseluruh
Epidemiologi dunia setiap tahun, dengan
kejadian penyakit dihasilkan dari
entitas penyebab yang berbeda-
beda sesuai dengan musim.
Terjadi dari segala usia,
meskipun manifestasi klinis
Pneumonia menjadi salah paling parah terjadi pada orang
satu penyebab paling umum yang sangat muda, lansia dan
dari sepsis parah. penyakit kronis.
Penyebab kematian menular
utama pada anak dan orang
dewasa di AS, dengan tingkat
kematian 50%

Dipiro edisi 11, 2020 Hal : 5237


Kategori Pneumonia
Kategori Pneumonia Penjelasan Faktor Resiko
CAP Pneumonia berkembang di luar rumah  Usia > 65 tahun
Community Acquired Pneumonia sakit atau <48 jam setelah masuk  Diabetes Mellitus
rumah sakit  Asplensia
 Kardiovaskular kronis, penyakit
paru-paru, ginjal, hati
 Rokok, Alkohol
HAP Pneumonia berkembang > 48 jam  Mengalami Aspirasi
Hospital Acquired Pneumonia setelah masuk rumah sakit  COPD, ARDS, Koma
 Posisi berbaring yang lam
 Reintubasi, Trakeostomi
 Trauma Kepala, Pemantauan ICP
(Intracranial Pressure)
 Usia > 60 tahun
 Risiko MDR (Multidrug-Resistant)
VAP Pneumonia berkembang >48 jam  Seperti HAP
Ventilator Associated Pneumona setelah intubasi endotrakeal  Risiko MDR dengan antibiotik iv 90
hari yang lalu, syok septik, didahului
ARDS sebelum VAP, melakukan
terapi penggantian ginjal akut
sebelum VAP, dan lebih dari 5 hari
di rawat inap sebelum VAP

(Dipiro edisi 11, 2020 Hal : 5239)


Etiologi

Bakteri
Candida species,
Coccidioides immitis,
Histoplasma capsulatum
S. Pneumoniae, S. Aureus,
Gram-negative organisme
Virus

RSV, Varicella-zoster virus, Jamur


Cytomegalovirus

Parasit

Pneumocystis carinii, Toxoplasma


(Dipiro edisi 11, 2020 Hal : 5238, 5243)
gondii, Cryptosporidia
Patogenesis

Patogen pernapasan memasuki saluran bagian


bawah melalui salah satu dari tiga rute :
1. Menghirup langsung tetesan infeksius
2. Aspirasi dari isi orofaring
3, Penyebaran patogen melalui aliran darah dari
tempat infeksi lain

Mekanisme pertahanan ini dipertahankan Pada individu dengan gangguan sitem imun
pada individu yang sehat dan patogen (tidak memilki sistem pertahanan yang kuat)
pernapasan secara efektif dihilangkan maka akan berisiko lebih tinggi mengalami
sebelum infeksi terjadi Infeksi Saluran Pernafasan yang parah

Timbulnya peradangan pada Infeksi paru-paru merusak fungsi


alveol, disebabkan karena makrofag alveolar dan pembersihan
patogen terus berkembang mukosiliar , sehingga mengatur tahap
untuk pneumonia bakteri sekunder.

(Dipiro edisi 11, 2020 Hal : 5238)


Persentasi Klinik

DIAGNOSA PEMERIKSAAN FISIK

Didapati takipnea dan takikardia


Diagnosis pneumonia diperkuat Pada tes perkusi didapati suara redup
oleh bukti radiografi seperti infiltrat
(dullnes)
paru rontgen dada Pectoriloquy bisikan, suara nafas
egophony, fremitus taktil didapati
meningkat
Mengamati reaksi dinding dada ketika
melakukan pernafasan.
Suara nafas berkurang di area yang
terkena
Selama ekspansi paru, ditemukan ronki
(suara nafas tambahan dari paru)

(Dipiro edisi 11, 2020 Hal : 5244)


Tanda dan Gejala
Dispnea
Nyeri dada pleuritik

Batuk produktif, dahak


berwarna karat atau
hemoptisis (batuk dahak) Sakit kepala

Demam tiba-tiba
Menggigil Malaise

(Dipiro edisi 11 , 2020 hal 5244)


Uji Laboratorium

Leukositosit dengan predominan dari sel


polymorphonuclear (neutrofil)

Saturasi oksigen rendah pada arteri

(Dipiro edisi 11 , 2020 hal 5244)


(Dipiro edisi 11, 2020 Hal : 5246)
Tujuan Pengobatan

03 Tujuan Sekunder

02 Meminimalkan biaya melalui terapi rawat

03 jalan dan terapi oral bila pasien parah


penyakit dan pertimbangan klinis
memungkinkan
02 Meminimalkan konsekuensi terapi, termasuk toksisitas
Tujuan Utama 01 dan seleksi sekunder

Pemberantasan organisme melalui pemilihan yang antibiotik yang


sesuai dan penyembuhan klinis lengkap.
Terapi Non Farmakologi

• Nutrisi yang cukup, kebersihan gigi dan tidak merokok merupakan umur
gaya hidup sehat yang mengurangi resiko seseorang terkena pneumonia
bagi penderita penyakit paru atau gangguan lendir, aerobik olahraga,
manuver pernapasan dalam dan obat bantu batuk bisa memudahkan
ekspektasi dan kebersihan paru.

• Imunitas terhadap mikroba umum tertentu bisa juga ditingkatkan dengan


imunisasi popilasi rentan dengan spesifik vaksin

• Anak-anak harus divaksinasi S. Pneumonia, H. Influenzae tipe b. Pertusis,


dan influenza sementara pengaruh bayi kurang dari 6 bulan juga harus
divaksinasi untuk melawan influenza dan pertusis

(Dipiro edisi 11, 2020 Hal : 5263)


Terapi Farmakologi

Terapi Antibiotik

• Seperti sebagian besar pengobatan pada penyakit


menular, pengobatan pneumonia awalnya
menggunakan terapi antibiotik spektrum luas yang
efektif melawan patogen.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk
mengidentifikasi pathogen: tempat penularan
pneumonia, faktor individu pasien, pola epidemiologi
dan kerentanan patogen.

(Dipiro edisi 11, 2020 hal.5247)


Terapi Antimikroba Empiris untuk Pneumonia
pada Orang Dewasa

Klasifikasi Patogen Terapi Empirik


Outpatient/ Community Acquired

Sebelumnya sehat Streptococus pneumoniae, Macrolida/azalide atau tetracycline


Mycoplasma pneumoniae,
Haemophilus influenzae,
Chlamydia pneumoniae,
M. catarrhalis

Komorboditas (diabetes, jantung/ Streptococus pneumoniae, Floroquinolon,


paru/ hati/ penyakit ginjal/ Mycoplasma pneumoniae, β lactam + antara macrolida atau
alkoholisme, tumor, asplenia) Haemophilus influenzae, doxycyline
kondisi imunosupresif atau tidak Chlamydia pneumoniae,
menggunakan antimikroba dalam 3 M. catarrhalis
bulan terakhir

(Dipiro edisi 11, 2020 hal.5249)


Klasifikasi Patogen Terapi Empirik
Inpatient/ Community
Acquired
Streptococus pneumoniae, Floroquinolon,
Non- ICU Mycoplasma pneumoniae, β lactam + antara Macrolid atau
Haemophilus influenzae, Doxycyclin
Chlamydia pneumoniae,
Legionella spp.
ICU Streptococus pneumoniae, β lactam + antara Azithromycin atau
Staphylococcus aureus, Fluoroquinolon.
Legionella spp.
Basil gram negatif,
Haemophilus influenzae.

Jika diduga MRSA Tambahkan Vankomycin atau Linezolid

Jika diduga Pseudomonas β lactam + antara (1) Ciprofloxacin atau


aeruginosa (2) Levofloxacin atau (3)
Aminoglikosida + azithromycin atau (4)
Aminoglikosida + Moxifloxacin

Tambahkan Oseltamivir oral atau


Jika diduga influenza Peramivir iv (bila semua obat tidak
memungkinkan)
Klasifikasi Patogen Terapi Empirik
Hospital Acquired Pneumoniae

Resiko kematian rendah dan tidak ada Basil gram negatif non fermentasi, Piperacilin-tazobactam, cefepine,
faktor resiko MDR HAP dan prevalensi basil gram negatif enteric, MSSA levofloxacin, imipenem atau
≤20% meropenem
Resiko kematian rendah dan tidak ada Basil gram negatif non fermentasi, Piperacilin-tazobactam, cefepine,
faktor resiko MDR HAP dan prevalensi basil gram negatif enterik, MRSA levofloxacin, ciprofloxacin, imipenem,
≥20% meropenem atau aztreonam+
vancomycin atau linezolid
Resiko kematian yang tinggi atau Basil gram negatif non fermentasi, Piperacilin-tazobactam, cefepine,
faktor resiko MDR basil gram negatif enterik, MRSA levofloxacin, ciprofloxacin, imipenem,
meropenem, aztreonam, gentamicin,
tobramycin, amikacin + vancomycin or
linezolid
Ventilator Associated Pneumonia Antimikroba yang digunakan sama
dengan Hospital Acquired Pneumoniae
Aspiration Pneumonia
Community Acquired Streptococus pneumoniae, Perlakuan sama seperti Community
Mycoplasma pneumoniae, Acquired Pneumonia
Haemophilus influenzae, Chlamydia
pneumoniae.
Hospital Acquired Perlakuan sama seperti Hospital
Staphylococcus aureus, Acquired Pneumonia
Pseudomonas aeruginosa,
Terapi Antimikroba Empiris untuk Pneumonia pada Anak
Klasifikasi Patogen Terapi Empirik
Outpatient/ Community Acquired
< 1 bulan Streptococcus, Haemophilus influenzae, Ampicillin/ sulbactam, cephafalosporin,
Escherichia coli, Staphylococcus aureus, carbapenem
Listeria

CMV, RSV, adenovirus Ribavirin untuk RSV


1-3 bulan C. pneumoniae, possibly ureaplasma, Macrolida/ azalid, trimetropim-
CMV, peumocytis carinii sulfamethoksazole

Streptococus pneumoniae Semisintetik penicilin atau cephalosporin


Anak usia prasekolah Virus (rhinovirus, RSV, influenza A dan B, Terapi antimikroba tidak selalu
para-influenza, adenovirus, human dibutuhkan
metapneovirus, coronavirus)
Bayi dan anak usia prasekolahj yang Streptococus pneumoniae, Mycoplasma Amoxicillin, cephalosporin, Macrolida/
sebelumnya sehat dan terimunisasi pneumoniae, atipikal lainnya azalid
penuh dengan dugaan CAP bakteri
sedang
Anak-anak dan remaja usia sekolah yang Streptococus pneumoniae Amoxicillin, cephalosporin, atau
sebelumnya sehat dan terimunisasi flouroquinolon.
penuh dengan CAP sedang Mycoplasma pneumoniae, atipikal lainnya Macrolida/ azalid, fluoroquinolone atau
tetracyclin
CAP sedang-berat selama wabah virus Influenza A dan B, virus lainnya Oseltamivir atau zanamivir
influenza

(Dipiro edisi 11, 2020 hal.5251)


Klasifikasi Patogen Terapi Empirik
Inpatient/ Community Acquired
Bayi yang diimunisasi lengkap Streptococus pneumoniae Ampicillin, penicillin G,
dan anak sekolah cephalosporin
CA-MRSA
β lactam + vankomycin/
clindamycin

Mycoplasma pneumoniae, β lactam + macrolide/


C.pneumoniae fluroquinolone/ doxycyclin
Bayi yang belum diimunisasi Streptococus pneumoniae, Cephalosporin
lengkap dan anak-anak ; daerah resisten PCN,
dengan strain pneumococcal
resisten penisilin invasif ; pasien MRSA Tambahkan vancomycin/
dengan infeksi yang clindamycin
mengancam nyawa Mycoplasma pneumoniae, Macrolide/ azalid + β lactam/
atipikal patogen lainnya doxycyclin/ fluroquinolon
Dosis Antibiotik Terapi pada Bakteri Pneumonia
(Dipiro edisi 11, 2020 hal.5252)
Evaluasi Hasil Terapeutik

Untuk pasien dengan CAP waktu untuk penyembuhan


batuk, penurunan produksi dahak, dan demam, serta gejala
konstitusional lainnya (malaise, mual, muntah, lesu) harus
diperhatikan. Kemudian diamati dalam 2 hari pertama terapi,
dan resolusi lengkap dalam 5 – 7 hari.

Untuk pasien dengan HAP parameter sama seperti di atas,


tetapi ada parameter tambahan yakni hitung WBC darah tepi,
radiografi dada, dan penentuan gas darah.

(Dipiro edisi 11, 2020 hal.5263)


Kondisi Spesial

Pneumonia pada Pasien Infeksi HIV

•Berbagai macam
•Pasien stadium •Pneumonia pada
•Diagnosis
lanjut HIV dan mikrobiologis spesifik
patogen termasuk pasien infeksi HIV
AIDS bisa terkena dilakukan di awal
infeksi oportunistik biasanya perjalanan pasien
seperti Pneumocystis pneumonia
onsetnya subakut, melalui induksi
jiroveci dan beberapa kali, dan sputum atau lavage
Micobacterium dapat terdiri dari
mungkin bronchoalveolar
menyebabkan demam, batuk
disebabkan oleh untuk memungkinkan
pneumonia pada lebih dari satu nonproduktif, dan
pilihan rasional
pasien infeksi HIV.
spesies dispnea rejimen antimikroba.

(Dipiro edisi 11, 2020 hal.5242)


Daftar Pustaka
DiPiro CV. DiPiro JT, Well BG, Schwinghammer. 2020. Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach. Respiration Tract Infactions lower and Upper.
Eleven Edit. McGraw-Hill Education Companies. Inggris. Hlm 5237-5275.

DiPiro CV. DiPiro JT, Well BG, Schwinghammer. 2015. Pharmacotherapy Handbook.
Respiration Tract Infactions lower and Upper. Ninth Edit. McGraw-Hill
Education Companies. Inggris. Hlm 410-417.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi


Saluran Pernafasan. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai