“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Esa) atas berkat dan rahmatNya, Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Penyelenggara Pelatihan Rumah sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung ini
dapat terselesaikan.
Adapun tujuan Pedoman ini dibuat adalah untuk menjadi acuan dan dapat
memberikan gambaran tentang Instalasi Penyelenggara Pelatihan RSD Mangusada
Kabupaten Badung dan rencana yang akan kita lakukan di masa yang akan datang
didalam menyongsong perkembangan kompetensi tenaga kesehatan yang ada, dan
mempersiapkan diri untuk ikut berperan didunia pendidikan dengan menjadikan RSD
Mangusada Kabupaten Badung sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Dengan harapan
pedoman ini dapat dipakai sebagai panduan didalam memahami dan menyusun
langkah-langkah strategis selanjutnya dalam usaha memajukan dan mengembangkan
Rumah Sakit yang kita cintai ini.
Didalam Pedoman ini kami juga menyampaikan hambatan yang dijumpai dalam
usaha untuk pengembangan kemajuannya dan juga harapan yang ingin dicapai
kedepannya nanti, semoga pedoman ini dapat berguna dan menjadi titik awal untuk
pengembangan dan meraih kemajuan di dalam pembangunan tenaga kesehatan
masyarakat Badung khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya
Akhir kata, terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dan
telah memberikan masukan untuk dapat tersusunnya pedoman ini dan kepada para
pembaca mohon masukan dan koreksi demi penyempurnaannya. Semoga pikiran baik,
di wadah yang baik akan selalu memberikan manfaat yang terbaik buat kita semua.
Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
ii
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT DAERAH MANGUSADA KABUPATEN BADUNG
NOMOR TAHUN 2024
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI PENYELENGGARA PELATIHAN
RUMAH SAKIT DAERAH MANGUSADA KABUPATEN BADUNG
Menimbang : a. bahwa
b. bahwa
c. bahwa
KESATU :
KEDUA :
KETIGA :
Ditetapkan di Mangupura
Pada tanggal Maret 2024
DIREKTUR
RUMAH SAKIT DAERAH
MANGUSADA
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan penghasil pelayanan jasa paling padat karya dan
berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan pengabdian kepada kepentingan
masyarakat khususnya dalam pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan.
Rendahnya kualitas kemampuan professional personel rumah sakit akan sangat
mengganggu produktifitas pelayanan jasa dan kualitas produk yang ditawarkan,
yang akhirnya juga akan berpengaruh pada citra dan prospek penghasilan. Untuk
melaksanakan pelayanan di rumah sakit agar berjalan baik sesuai dengan
amanat Undang-Undang, maka diawali dengan peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
diberikan kepada seluruh pegawai RSD Mangusada Kabupaten Badung dan juga
sebagai suatu unit yang membantu pengembangan dan peningkatan mutu kualitas
SDM dalam rangka pencapaian visi misi rumah sakit. Salah satu upaya
pengembangan atau peningkatan kompetensi tenaga kesehatan rumah sakit
melalui pelatihan-pelatihan, bimbingan teknis, workshop, symposium, seminar, out
bound, studi banding dan sejenisnya.
Unit diklat memberikan pelayanan berupa pendidikan dan pelatihan serta
perpustakaan sebagai kebutuhan bagi setiap SDM dalam upaya peningkatan mutu
dan pengetahuan serta keterampilan. Terkadang sasaran maupun fungsi
pendidikan dan pelatihan tidak hanya menghasilkan manfaat bagi peningkatan
kualitas mutu SDM tetapi juga dapat memberikan manfaat sebagai media informasi
pengetahuan bagi pasien, keluarga pasien maupun pengunjung. Secara tidak
langsung, peningkatan kualitas SDM juga berdampak pada pelayanan yang
bermutu terhadap pasien, keluarga pasien maupun pengunjung lainnya. Dengan
demikian kegiatan pelayanan unit diklat melalui program pendidikan dan pelatihan
yang terarah dan tepat sasaran adalah menjadi salah satu strategi utama guna
menciptakan kualitas pelayanan yang bermutu di RSD Mangusada Kabupaten
Badung.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mewujudkan penyelenggaraan pengorganisasian di Instalasi
Penyelenggara Pelatihan pada RSD Mangusada Kabupaten Badung dengan
baik.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menjadi pedoman dalam penempatan SDM pada Instalasi
Penyelenggara Pelatihan di RSD Mangusada Kabupaten Badung.
b. Untuk menjadi pedoman dalam menyusun program kegiatan pelaksanaan
pelatihan di RSD Mangusada Kabupaten Badung.
c. Untuk menjadi pedoman dalam peningkatan kompetensi seluruh SDM di
RSD Mangsuada Kabupateb Badung.
C. Sistematika Penulisan
Adapun sistematikan penulisan pedoman pengorganisasian ini adalah
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab II Gambaran Umum RSD Mangusada Kabupaten Badung
Bab III Visi, Misi, Prinsip Layanan, Motto, Falsafah dan Nilai-Nilai Rumah Sakit
Bab IV Struktur Organisasi RSD Mangusada Kabupaten Badung
BAB V Struktur Organisasi Instalasi Penyelenggara Pelatihan
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan / Rapat
BAB XI Pelaporan
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Sejarah Singkat
Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung pada awalnya di
tahun 1998 masih berbentuk klinik dengan nama klinik Dharma Asih yang dikelola
oleh Yayasan Hindu Rsi Markandeya, kemudian di tahun yang sama diambil alih
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung dan diubah namanya menjadi klinik
bersalin Cura Dharma Asih.
Pada 30 April 2002 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor
3 Tahun 2002 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung ditetapkan RSD Badung. RSD Badung
dibuka secara resmi oleh Bupati Badung AA. Oka Ratmadi, SH pada tanggal 4
September 2002, dengan jenis pelayanan yang diberikan meliputi Unit Gawat
Darurat (UGD), rawat jalan dan rawat inap dengan kapasitas 25 tempat tidur.
Pada tanggal 9 Juni 2008 sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten
Badung telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor : 7 Tahun
2008 tentang Struktur Organisasi dan Perangkat Daerah Kabupaten Badung.
Dengan adanya peraturan ini struktur RSD Badung juga mengalami perkembangan
dan dipimpin oleh seorang Direktur.
Pada tanggal 12 Nopember 2010 diterbitkan Peraturan Bupati Badung
Nomor 62 Tahun 2010 tentang Penetapan RSD Kabupaten Badung sebagai Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan Status penuh dan mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010 RSD Badung ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Umum kelas C, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.03.05/I/7980/2010 tentang Penetapan Kelas Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung. Pada tanggal 21 Januari 2011 RSD
Badung dinyatakan lulus akreditasi rumah sakit, dengan Status akreditasi penuh
tingkat dasar, dan menerima sertifikat akreditasi rumah sakit nomor
YM.01.10/III/278/2011.
Pada tahun 2012 RSD Badung mulai mengembangkan diri melalui pembangunan
gedung A, disusul pada tanggal 4 September 2012 Bupati Badung membuka
secara resmi unit pelayanan hemodialisis RSD Badung.
Tanggal 7 Januari 2013 Gedung A RSD Badung sudah mulai beroperasi
dan mulai digunakan untuk pelayanan rawat jalan (poliklinik) dan rawat inap. Pada
Mei 2013 dimulai proses pembangunan gedung baru (Blok B dan C) dengan
kegiatan perobohan / penghapusan gedung lama. Di bulan yang sama RSD
Badung mendapatkan penghargaan dari Yayasan Lembaga Perlindungan
Konsumen Bali, sebagai unit pelayanan terbaik dan peduli perlindungan konsumen
di wilayah propinsi Bali. Pada tanggal 5 Juni 2013 diresmikan unit layanan
endoskopi di RSD Badung. Pada tanggal 21 Juni 2013 RSD Badung menjadi
Rumah Sakit Tipe B melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
Hk.02.03.I/1127/2013 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Badung provinsi Bali sebagai Rumah Sakit Umum Kelas B. Pada
tanggal 29 Oktober 2013 RSD Badung mendapatkan juara III dalam lomba Rumah
Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) Provinsi Bali. Pada tanggal 14 Nopember
2013 RSD Badung mendapatkan penghargaan sebagai fasilitas kesehatan lanjutan
terbaik tahun 2013 sewilayah PT Askes Persero Cabang Denpasar. Pada tanggal
16 Nopember 2013 meraih predikat pelayanan publik terbaik di Kabupaten Badung
tahun 2013.
Pada tahun 2014 guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin
bertambah, RSD Badung mulai memfungsikan gedung B dan C, kemudian di tahun
yang sama Gedung E untuk Paviliun Mangusada mulai di bangun.
Dalam rangka mencapai suatu standarisasi pelayanan yang baik dan terfokus
kepada peningkatan mutu dan keselamatan pasien, pada bulan Nopember 2014
RSD Badung lulus tingkat Paripurna dalam akreditasi KARS versi 2012.
Pada tahun 2015 RSD Badung mendapat juara I lomba KB tingkat
Propinsi Bali. Tanggal 9 Juli 2015 melalui Peraturan Bupati Badung Nomor 39
tahun 2015 tentang penamaan RSD Kabupaten Badung menjadi RSD Kabupaten
Badung Mangusada. Tanggal 1 Agustus 2015 RSD Badung Mangusada
mendapatkan juara II Keluarga Berencana (KB) Tk Nasional tahun 2015. Tanggal 3
Agustus 2015 launching klinik estetika di Paviliun Mangusada. Tanggal 12
Nopember 2015 juara 1 lomba GRSSI-B RS Pemerintah Tingkat Propinsi Bali
Tahun 2015.
Pada tanggal 26 Januari 2016 RSD Kabupaten Badung Mangusada
meraih Sertifikasi BS EN ISO 9001:2008. Pada tanggal 1 Juni 2016 diresmikan 3
layanan baru meliputi : ESWL, Cathlab, MRI. Tanggal 15 Juni 2016 RSD
Kabupaten Badung Mangusada ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan satelit
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali. Pada tanggal 31 Desember 2016
terjadi pergantian Direktur RSD Badung Mangusada dari pejabat lama dr.Agus
Bintang Suryadhi M.Kes kepada pejabat baru dr. I Nyoman Gunarta, M.P.H.
Pada tanggal 13 Nopember 2017 RSD Kabupaten Badung Mangusada
ditetapkan sebagai juara I lomba GRSSI-B tingkat Provinsi Bali tahun 2017. Pada
12 Desember 2017 RSD Mangusada sebagai unit kerja pelayanan berpredikat
wilayah bebas dari korupsi (WBK), tanggal 15 Desember 2017 pengoperasian
perdana layanan Katerisasi Jantung dan Angiografi (Cath Lab).
Pada tanggal 24 Januari 2018 RSD Kabupaten Badung Mangusada ditetapkan
sebagai Role Model Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori “Sangat Baik” oleh
Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Pada tanggal 2 Mei 2018 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Badung
Nomor 3 tahun 2018 tentang Penamaan dan Lambang Rumah Sakit Daerah, nama
RSD Kabupaten Badung Mangusada berubah menjadi Rumah Sakit Daerah (RSD)
Mangusada Kabupaten Badung berikut juga dengan logonya. Pemakaian nama ini
secara serentak dilaksanakan di RSD Mangusada pada tanggal 3 Nopember 2018
melalui Surat Keputusan Direktur Nomor 5436 tahun 2018 tentang Pemberlakuan
Nama dan Logo RSD Mangusada.
Dengan adanya perubahan nama dan logo tersebut RSD Mangusada
hadir dengan semangat yang baru guna memberikan pelayanan bermutu dan
terfokus pada kepuasan dan keselamatan pasien. Oleh karena itu perlu diantisipasi
dengan adanya kejelasan tentang peran dan fungsi dari masing-masing pihak yang
berkepentingan dalam pengelolaan rumah sakit baik Pemilik, Pengelola dan Staf
Medis di Rumah Sakit.
Pada tanggal 7 Januari 2020 berdasarkan SK Bupati Badung
Nomor :17/053/HK/2020 dilakukan pergantian Direktur RSD Mangusada
Kabupaten Badung dari Pejabat lama dr. I Nyoman Gunarta, M.P.H. kepada
Pejabat baru dr I Ketut Japa,MM.
Pengisian Jabatan sekaligus penetapan Pejabat Struktural Kelas B RSD
Mangusada berdasarkan Perbup Badung Nomor 19 tahun 2018, baru dilaksanakan
pada tanggal 24 Mei 2021 berdasarkan SK Bupati Badung Nomor
800/1876/SETDA/BKPSDM dengan menunjuk dr. I Ketut Japa, M.M. selaku Plt.
Direktur.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Badung Tanggal 29 Desember 2021
Nomor 2831/053/HK/2021 tentang Pengangkatan Pejabat Struktural Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama/Eselon II.b Kabupaten Badung mengangkat dr. I Wayan
Darta sebagai Direktur pada Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung.
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang tenaganya multidisiplin
sarat dengan sumber daya, baik dana dan teknologi yang komplek, sehingga tidak
menutup kemungkinan adanya konflik antar pihak yang berkepentingan baik antara
Pelanggan (Customer) dengan pemberi pelayanan, antara pemilik dengan
pengelola maupun antara pengelola dengan stafnya. Selain itu dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang
berkualitas maka perlu disusun suatu pedoman pengorganisasian rumah sakit yang
mampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat pengguna
layanan RSD Mangusada Kabupaten Badung.
B. Fasilitas Pelayanan
1. Instalasi Gawat Darurat
RSD Mangusada Kabupaten Badung memiliki fasilitas Instalasi Gawat Darurat
dan kamar bersalin yang dengan pelayanan 24 jam.
2. Berdasarkan Keputusan Direktur Nomor 107 tahun 2022 tentang Pedoman
Pengorganisasian Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung tahun
2022, Kepala Instalasi Rawat Jalan secara struktur membawahi 2 Kepala
Ruangan dengan pembagian kerja dan tanggung jawab di klinik-klinik sebagai
berikut :
a. Rawat jalan Bedah, terdiri atas klinik – klinik :
1) Klinik Bedah Umum
2) Klinik Bedah Plastik dan Rekonstruksi
3) Klinik Bedah Orthopedi
4) Klinik Bedah Saraf
5) Klinik Bedah Digestif
6) Klinik Bedah Thorax dan Kardiovascular
7) Klinik Bedah Urologi
8) Klinik Kebidanan & Kandungan
9) Klinik Gigi dan Mulut
10) Klinik Mata
11) Klinik THT-KL
12) Klinik Kulit dan Kelamin
13) Klinik Anastesi
14) Klinik Nyeri intervensi
b. Rawat Jalan Non Bedah terdiri atas klinik-klinik :
1) Klinik Anak dan Remaja
2) Klinik Tumbuh Kembang Anak
3) Klinik Laktasi
4) Klinik Penyakit Dalam
5) Klinik Penyakit Dalam Konsultan Ginjal & Hipertensi
6) Klinik Penyakit Dalam Konsultan Hematologi dan Onkologi
7) Klinik Penyakit Dalam Konsultan Pulmonologi
8) Klinik Jantung dan Pembuluh darah
9) Klinik Paru dan TB DOT’s
10) Klinik Geriatri
11) Klinik PMTCT
12) Klinik VCT
13) Klinik Covid-19
14) Klinik Saraf
15) Klinik Jiwa.
16) Klinik Adiksi
17) Klinik Fisioterapi
18) Klinik Rehabilitasi Medik
19) Klinik Gizi
c. Rawat Inap
Instalasi Rawat Inap terdiri dari :
1) Ruang Legong adalah ruangan untuk merawat pasien penyakit dalam
2) Ruang Kecak adalah ruangan untuk merawat pasien penyakit geriatri
3) Ruang Margapati adalah ruangan untuk merawat pasien kebidanan
4) Ruang Cilinaya adalah ruangan untuk merawat pasien anak-anak
5) Ruang Janger adalah ruangan untuk merawat pasien bedah
6) Ruang Pinere adalah ruangan untuk merawat pasien covid-19
d. Rawat Intensif
Rawat intensif terdiri dari :
1) Intensive care unit (ICU)
2) High care unit (HCU)
3) Intensive cardio coronary unit (ICCU)
4) Neonatus care unit (NICU)
5) Pediatric Care Unit (PICU)
e. Rawat jalan dan Rawat inap paviliun
Terdiri dari VIP, VVIP dan super VIP
f. Tindakan medik
Kamar operasi sentral dan kamar operasi VIP
g. Penunjang medik
Penunjang medik meliputi : Hemodialisa, endoscopy laboratorium,
radiologi, instalasi farmasi, dan instalasi gizi.
h. Unit Penunjang
Unit penunjang meliputi: Central Sterile Superawat Primerly Departement
(CSSD), Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL), ambulans, rekam medis
dan pemulasaraan jenazah.
BAB III
VISI, MISI,PRINSIP PELAYANAN, MOTTO, FALSAFAH
DAN NILAI SERTA TUJUAN RUMAH SAKIT
A. Visi
Menjadi rumah sakit pendidikan dengan pelayanan yang professional, inovatif dan
berbudaya menuju standar internasional.
B. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada keselamatan
pasien.
2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan serta
pengabdian kepada masyarakat.
3. Melaksanakan tata kelola administrasi rumah sakit yang baik.
C. Prinsip Pelayanan
4S (Senyum, Sapa, Servis, Simpati)
D. Moto Pelayanan
”Kesehatan Anda adalah Kebahagiaan Kami”
DIREKTUR
WADIR PENUNJANG
DAN SDM
SEKRETARIS
UNIT
UNIT SUMBER DAYA PENYELENGGARA
PELATIHAN
BAB VI
URAIAN JABATAN
A. Kepala Instalasi
1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Penyelenggara Pelatihan
2. Persyaratan Jabatan :
a. Status Kepegawaian : PNS/PPPK
b. Pendidikan : Minimal S-1 Bidang Kesehatan.
c. Diklat : Memiliki sertifikat pelatihan/ workshop
kepemimpinan/ Pelatihan Management Of Training
(MOT)/ Pelatihan yang setara lainnya.
d. Pengalaman Kerja : Pernah mengelola pelatihan bidang kesehatan
minimal 2 kali.
e. Keahlian : Tata kelola penyelenggaraan pelatihan.
f. Keterampilan : Leadership, Business Process, dan memiliki
komunikasi yang baik.
3. Uraian Tugas :
a. Menyusun regulasi penyelenggaraan pelatihan di RSD Mangusada
Kabupaten Badung
b. Menyusun perencanaan anggaran penyelenggaraan pelatihan.
c. Menyusun program kerja Instalasi Penyelenggara Pelatihan.
d. Melaksanakan koordinasi dengan unit lain dalam rangka penyusunan
program pengembangan pelatihan di RSD Mangusada Kabupaten Badung.
e. Menyelenggarakan upaya-upaya strategis untuk meningkatkan kualitas
pelayanan administratif dalam penyelenggaraan pelatihan sesuai dengan
tuntutan dan kemampuan rumah sakit.
f. Menyusun kerangka acuan kerja dan kalender penyelenggaraan pelatihan
di RSD Mangusada Kabupaten Badung setiap tahun.
g. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelatihan untuk semua SDM di
RSD Mangusada Kabupaten Badung.
h. Mengkoordinir penyelenggaraan pelatihan untuk semua SDM, baik itu
kegiatan yang dilaksanakan di dalam maupun di luar rumah sakit.
i. Mengadakan kerja sama dengan institusi lain yang terkait dalam
penyelenggaraan pelatihan di RSD Mangusada Kabupaten Badung.
j. Menyusun dan menyiapkan laporan berkala mengenai kegiatan pendidikan
dan pelatihan.
k. Membuat laporan tahunan penyelenggaraan pelatihan di RSD Mangusada
Kabupaten Badung.
l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelatihan di RSD
Mangusada Kabupaten Badung
m. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan terkait
penyelenggaraan pelatihan di RSD Mangusada Kabupaten Badung.
4. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap penyusunan regulasi penyelenggaraan
pelatihan di RSD Mangusada Kabupaten Badung.
b. Bertanggung jawab terhadap proses pelaksanaan dan hasil pelatihan di
RSD Mangusada Kabupaten Badung.
5. Wewenang
Berwenang merencanakan, mengendalikan dan mengambil keputusan terkait
penyelenggaraan pelatihan, meliputi regulasi, SDM, fasilitas, ataupun
pelayanan dengan sepengetahuan Wadir Penunjang dan SDM.
B. Sekretaris Instalasi
1. Nama Jabatan : Sekretaris Instalasi Penyelenggara Pelatihan
2. Persyaratan Jabatan :
a. Status Kepegawaian : PNS/PPPK
b. Pendidikan : Minimal S-1 Bidang Kesehatan.
c. Diklat : Memiliki sertifikat pelatihan Pengendali Pelatihan/
TOC/TPK Bidang Kesehatan.
d. Pengalaman Kerja : Pernah mengelola pelatihan bidang kesehatan
minimal 2 kali.
e. Keahlian : Tata kelola penyelenggaraan pelatihan.
f. Keterampilan : Leadership, Business Process, dan memiliki
komunikasi yang baik.
3. Uraian Tugas
a. Melaksanakan kegiatan administrasi pada Instalasi Penyelenggara
Pelatihan yang meliputi pencatatan surat masuk dan keluar.
b. Melakukan notulensi pada setiap rapat yang diselenggarakan oleh Instalasi
Penyelenggaraan Pelatihan.
c. Membantu Kepala Instlasi dalam menyusun kerangka acuan kerja dan
kalender penyelenggaraan pelatihan di RSD Mangusada Kabupaten
Badung setiap tahun.
d. Menyiapkan kebutuhan administrasi pada setiap kegiatan pelatihan yang
diselenggarakan di RSD Mangusada Kabupaten Badung yang meliputi
TOR, surat undangan peserta dan narasumber, daftar hadir.
e. Membantu Kepala Instalasi dalan melaksanakan kegiatan pelatihan untuk
semua SDM di RSD Mangusada Kabupaten Badung.
f. Membantu Kepala Instalasi dalam Membuat laporan tahunan
penyelenggaraan pelatihan di RSD Mangusada Kabupaten Badung.
g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan terkait
penyelenggaraan pelatihan di RSD Mangusada Kabupaten Badung.
4. Tanggung Jawab
Sekretaris Instalasi Penyelenggara Pelatihan bertanggung jawab atas seluruh
proses kegiatan administrasi dalam penyelenggaraan pelatihan di RSD
Mangusada Kabupaten Badung.
5. Wewenang
Sekretaris Instalasi Penyelenggara Pelatihan berwenang menyiapkan segala
kebutuhan administrasi dalam penyelenggaraan pelatihan dan memberikan
masukan kepada Kepala Instalasi untuk perbaikan pelaksanaan pelatihan di
RSD Mangusada Kabupaten Badung.
E. Penyelenggara Pelatihan
1. Nama Jabatan : Penyelenggara Pelatihan
2. Persyaratan Jabatan :
a. Status Kepegawaian : PNS/PPPK
b. Pendidikan : S-1 semua jurusan.
c. Diklat : Mengikuti pelatihan Training Officer Course (TOC)
atau pengalaman kerja dalam pelatihan bidang
kesehatan.
d. Pengalaman Kerja : Pernah menyelenggarakan pelatihan bidang
kesehatan minimal 2 kali.
e. Keahlian : Tata kelola penyelenggaraan pelatihan
f. Keterampilan : Leadership, Business process, bisa bekerja dalam
tim dan memiliki komunikasi yang baik.
3. Uraian Tugas
4. Tanggung Jawab
5. Wewenang
F. Tenaga Pelatih
1. Nama Jabatan : Tenaga Pelatih
2. Persyaratan Jabatan :
a. Status Kepegawaian : PNS/PPPK
b. Pendidikan : D3 / S-1 Bidang Kesehatan.
c. Diklat : Mengikuti pelatihan TOT / TPK Bidang Kesehatan.
d. Pengalaman Kerja : Pernah menjadi tenaga pelatih minilmal 2 kali pada
pelatihan Bidang Kesehatan.
e. Keahlian : Tata laksana pembelajaran klasikal dan non
klasikal.
f. Keterampilan : Leadership, bisa bekerja dalam tim dan memiliki
komunikasi yang baik.
3. Uraian Tugas
4. Tanggung Jawab
5. Wewenang
G. Pengendali Pelatihan
1. Nama Jabatan : Pengendali Pelatihan
2. Persyaratan Jabatan :
a. Status Kepegawaian : PNS/PPPK
b. Pendidikan : D3 / S1 Bidang Kesehatan.
c. Diklat : Mengikuti pelatihan Pengendali Pelatihan Bidang
Kesehatan.
d. Pengalaman Kerja : Pernah menjadi pengendali pelatihan minilmal 2
kali pada pelatihan Bidang Kesehatan.
e. Keahlian : Tata laksana pelatihan klasikal dan non klasikal.
f. Keterampilan : Leadership, bisa bekerja dalam tim dan memiliki
komunikasi yang baik.
3. Uraian Tugas
4. Tanggung Jawab
5. Wewenang