Anda di halaman 1dari 4

4 Lembar Bedah Saraf (New edition) Komplikasi # bassis cranii

- Aerocele : tampak udara/hipodense pd CT


Calvaria - Infeksi
a. Atap (vault) beserta fungsi - Lesi nervus I (anosmia), II (hemianopsia, anopsia), VII
os frontalis motorik, emosi, ekspresi (bell’s palsy), VIII (vertigo)
temporal memori - Ccf (carotid cavernous fistula)
occipital vision
parietal sensorik Cedera otak
1. Classic cerebral concussion pingsan tp stl 3-5 mnit
Basis (os frontal, temporal, occipital, sphenoid) kmudian sadar
2. Bingung
b. Lapisan SCALP 3. Amnesia
Skin, connective tissue (subkutis), aponeurotik galea, loose 4. Sefalalgia
connective tissue, periosteum 5. Vertigo
6. Mual, muntah
Cedera kepala 7. Pernah tidak sadar
- Cedera kulit kepala
- Kulit, subkutis, galea aponeurotika, jaringan ikat longgar,
periosteum GCS pada anak
Sefal hematom Membuka mata (eye)
-
• Hematoma di bawah kulit kepala dan di luar calvaria 4 Membuka mata spontan
• Vena CH berdasarkan lokasi : subkutis (caput 3 diajak bicara/perabaan halus
succedaneum diffuse edema of the fetal scalp that 2 dengan nyeri
crosses the suture lines, swelling reabsorbs within 1-3 1 tidak ada respon
days), subgleal, subperiosteal (hematom antara
periosteum dgn tulang kepala) Verbal (V)
Primer : akibat langsung dari trauma 5 ngoceh
-
Sekunder : akibat komplikasi dapat terjadi dalam hitungan 4 nangis iritatif
-
detik, menit, jam, atau hari stl cedera kepala primer 3 nangis dengan nyeri
Akibat : oedem, kelainan sal nafas, kelainan metabolik, 2 menggeram dengan nyeri
hipoxia, hipotensi, syok 1 tidak ada respon

Motorik (M)
Komplikasi segera cedera kepala (7) 6 gerakan spontan normal
- Perdarahan intrakranial/intraserebral 5 mengelak dengan sentuhan
• EDH-epidural hematome (sumber pedarahan : a. 4 mengelak dengan nyeri
meningeal media, sinus duramatris (sigmoid, 3 fleksi abnormal
transversum, sagitalis), vena diploica), CT : shift of 2 ekstensi abnormal
the falx cerebri, hiperdense biconvex 1 tidak ada respon
• SDH-subdural hematome (sp : venous bleeding,
terutama vena yg memasuki sinus sagitalis superior),
arteri vena kortika CT : shift of the lateral ventricles, GCS pada orang dewasa
Membuka mata (eye)
hiperdense biconcave. Antara dura& arachnoid
4 spontan (spontaneous)
• ICH-intracerebral hematome (sumber perdarahan : a.
3 dengan perintah (to verbal command)
pialis), CT : hiperdense, ireguler, pd parenkim
2 dengan rangsangan nyeri (to pain)
• SAH-subarachnoid hemorage (sumber perdarahan :
1 dengan rangsangan nyeri tetap tidak ada (none)
rupturnya aneurisma intraserebral berasal dari arteri
yang mensuplai dan sekitar circle arterial of willis),
Verbal (V)
CT : hiperdense, iregules, flare like pd sulcus dan
5 terorientasi (conversing & well oriented)
gyrus
4 dapat berkomunikasi dengan baik tp kadang ngga nyambung
• IVH-intraventrikular hemorage
(conversing but confused)
- Pneumocephalus intracranial pneumatocele, a
3 hanya bisa mengeluarkan sepatah kata (inappropriate words)
collection of gas within the skull
2 hanya mampu mengeluarkan suara-suara yang tidak ada artinya
- Kebocoran csf : otorrhea (bocornya csf dari kanal auditorik
(incomprehensible sounds)
eksternal), rhinorrhea (keluarnya cairan spinalis dari
1 dengan rangsang nyeri tetap tidak ada respon (none)
hidung disebabkan o/ trauma pd lempeng cribiform)
- Kejang/epilepsi
Motorik (M)
- Anemia, hipotensi, syok
6 mengikuti komando (obeys verbal command)
- Infeksi : bl # bassis cranii ks ab profilaksis
5 menolak rangsangan (localized pain)
- Dehidrasi/overhidrasi
4 manjauhkan rangsangan, fleksi normal, withdrawal (flexion,
withdrawal)
Fraktur atap tengkorak = calvaria = cranial vault 3 fleksi abnormal, dimanapun diberikan rangsangan nyeri terjadi
fleksi trutama pd ekstremitas atas (abnormal flexion, decorticate)
Fraktur dasar tengkorak = bassis cranii = skull 2 ekstensi abnormal, dimanapun diberikan rangsangan nyeri terjadi
base ekstensi dan endorotasi (extension, decerebrate)
Anterior rinorrhea, periorbital echymosis (brill 1 dengan rangsangan nyeri tetap tidak ada respon (none)
-
!1 Editedeye
hematom/racoon July kalau
2014_Ambidextrous
pada kedua mata)
- Media otore, hematotimpanum, battle sign
(retroauricular hematom)
- Posterior mati Klasifikasi klinis
(flat position liquor sampai rinorrhea & otore berhenti)
• Cedera kepala ringan (CKR) – GCS 14-15 - Setelah resusitasi GCS < 9
• Cedera kepala sedang (CKS) – GCS 9-13 - Sefalalgia, mual, muntah, vertigo bertambah berat
• Cedera kepala berat (CKB) – GCS 3-8 - Fraktur depresive terbuka
• CKR – amnesia, LOC < 5 menit - Luka tembus
• CKS – LOC > 5 menit - CT scan abnormal

Coma Indikasi CT scan


- Tidak sadar (GCS 3-8) - GCS < 9
- Coma dalam = deep coma (GCS 3) - GCS menurun 2 poin
- Mata bengkak sulit dievaluasi E = x - GCS 9-13 > 2 jam
- Aphasia motorik (px tw ap yg mw d ucapkan tp tdk mampu - Nyeri kepala, vertigo, mual, muntah yg persisten
mngucapkannya krn tdk mampu mengkoordinasikan otot2 - Ada lateralisasi
pengontrol bicara, kmungkinan kerusakan pd area broca) V - Ada gejala defisit neurologis focal
=x - Ada atau curiga fraktur tulang kepala
- GCS ExV5M6, GCS E4VxM6 - Luka tusuk jelas atau dicurigai
- Setelah benturan ad: GCS < 15, hemiparesis, bagian otak - Umur > 50 th
yg keluar - Evaluasi post op

Indikasi MRS Indikasi foto kepala (dilakukan kalau tdk ad CT


- Penderita tdk sadar scan)
- GCS < 15
- Penderita tdk sadar
- Sefal hematom > 5 cm
- Nyeri kepala persisten
- Nyeri kepala, mual, muntah, klinis
- Focal neurologik defisit
vertigo observasi 2 jam
- Perlukaan kulit kepala, jejas > 5 cm
menetap
- Curiga luka tembus
- Focal neurologik defisit
- Otore dan rinore
- Anak-anak (sulit dievaluasi)
- Terlihat dan teraba fraktur
- Orang tua (> 60 th) usia
- Kesulitan menilai scr klinis : alkohol, intoksikasi obat,
- Fr. Bassis cranii epolepsi, anak-anak
- Fr. Atap tengkorak fraktur
- Luka tusuk
Luka tembak trauma Penanganan cedera kepala
-
Multiple trauma - Memperbaiki oksigenasi otak
-
Tdk ad yg mengawasi d rmh sosial - Memperbaiki brain perfussion
-
- Memperbaiki cerebral perfussion pressure (CPP)
- Optimalisasi faktor ekstrakrnial dan intrakranial
Masuk rumah sakit (MRS)
- Mendeteksi sedini mungkin adnya komplikasi akut cedera Faktor ekstrakranial
kepala • A – snoring (lidah jatuh k belakang), gargling (banyak
- Memberikan suasana optimal intrakranial dan ekstrakranial sekret), stridor (edema laring)
untuk kesembuhan cedera • B – tension pneumotorax : (distress nafas, trias beck
vena menonjol, deviasi trakea, suara nafas ↓), syok)
Hematotorax : nafas tertinggal, perkusi redup
Tidak perlu MRS • C – syok
- Sadar baik, tdk ad keluhan • Nutrisi
- Sadar baik, setelah observasi 2 jam keluhan hilang • General care – hindari terjadinya dekubitas
- Bkn orang tua
- Bkn anak-anak
- Tdk ad multiple trauma Faktor intrakranial
- Tdk ad luka tusuk Dekompresi internal (obat”an)
-
- Tdk ad focal neurologic defisit 1. Posisi kepala lebih tinggi 15-30°
- Ada yg mengawasi d rmh 2. Kortikosteroid
Advice 3. Transquilizer citicolin pirocetam
- Kalau ad tanda-tanda perdarahan intrakranial segera 4. Diuretik (manitol, furosemid)
datang lagi ke rumah sakit Manitol : jgn d berikan kalau os masih syok, dosis 0,5 –
1 g/kg BB dlm 20 menit
Curiga ada perdarahan 5. Anti kejang
- Keluhan : nyeri kepala, mual, muntah, vertigo bertambah 6. Analgetik antipiretik
berat atau dr tdk ada mnjadi ada 7. Hiperventilasi
- Gelisah - Dekompresi eksternal
- Cushing response : TD ↑, nadi ↓ 1. Evaluasi lesi desak tulang
- Kesdaran menurun 2. Drainase LCS
- Ada lateralisasi : 3. Kraniektomi dengan durofasial flap
• Pupil anisokor - Simtomatis
• Reflex cahaya pupil kanan dan kiri berbeda
• Hemiparesse atau hemiplegi capsula interna Autoregulasi otak
• Refleks babinsky positif salah satu kaki
!2 Edited July 2014_Ambidextrous - CBF maintained mean BP of 50 to 160 mmHg
Moderate or severe brain injury autoregulation often
-
Kapan dirujuk impaired
- Ada fraktur tulang kepala Brain vulnerable to episodes of impotension
-
- GCS menurun, epilepsi, ada tanda focal neurologis
Intracranial pressure
- 10 mmHg = normal Hal-hal khusus
- >20 mmHg = abnormal - Perdarahan intrakranial kesadaran turun cepat :
- >40 mmHg = severe • Manitol bs dicapai < 2 jam
- Many pathologic processes affect outcome • Burr hole explorasi transfer > 2 jam
- ↑ ICP ↓ brain function, ↓outcome • Trepanasi , kraniotomi

Tanda-tanda peningkatan ICP Gelisah dan analgetik


- Sakit kepala berat - Hipoksia
- Muntah proyektil - Jalan nafas inadekuat
- Pendengaran dan penglihatan kabur - Ventilasi terganggu
- Penurunan kesadaran - Perfusi terganggu
- Kejang - ICP meningkat
- Papil edema kronis - Nyeri
- Intoksikasi alkohol
- Bladder penuh
Cerebral blood flow
- Obstipasi
- 50 ml/100 g/min = normal
- Dehidrasi
- <25 ml/100 g/min = ↓EEG activity
- Lapar
- ≤5 ml/100 g/min = cell death
- Psikosa SOO
Analgetik parasetamol
Acute Complication
- Epidural hematome (EDH)
• Penumpukan darah di ruang epidural (dibatasi tabula Pencegahan post traumatic epilepsy
interna dan duramater) - Sadar : phenytoin oral < 20 mg, 12 jam kemudian 400 mg
• Gejala klinis yg khas (lucid interna), pd awalnya diulang 3x100 mg
sadar lama kelamaan tjadi penurunan kesadaran dan - Tdk sadar : IV 1 g kecepatan < 50mg/menit selanjutnya
lateralisasi 3x100 mg IV
• Sumber perdarahan : a. meningeal diploica, sinus
duramatris Otore dan rinore
• CT scan : gambaran hiperdens homogen berbentuk - Hidung & telingan tutup gaas steril
bikonveks di antara tabula interna dan duramater - Jgn ditampon
- Subdural hematom (SDH) - Antibiotik masih kontroversial
• Akut (komplikasi = kontusio) terjadi karena cedera - Posisi tidur
otak yg melibatkan a/v kortikal, dapat juga krn
robekan “bridging vein” pd saat otak bergerak thd Glasgow outcome scale (GOS)
tengkorak - Dead : D
• Sumber perdarahan : bridging vein, laserasinya - Persisitent vegetative stage (PVS) : has no obvious cortical
sendiri, prdarahan intracerebral yg merembes keluar functioning
• CT scan : gambaran hiperdense berbentuk bulan - Severe disability (SD) : concious but dependent
sabit. Klo + kontusio cerebri bercak2 salt & pepper - Moderate disability (MD) : independent but disable/not of
hiperdense di parenkim otak returning to full-time employment
• SDH kronis : disebabkan oleh underlying ds. - Good recovery : excellent, may have no disabling sequele,
Perdarahan tipis pd ruang subdura terbentuk reintegrated, independent
pseudocapsule terbentuk neovaskularisasi
pseudokapsul mengandung fibrinolisin dipasang Curiga cedera spinal
drain untuk mengalirkan fibrinolisis shg antar dinding Ada riwayat trauma signifikan
-
kapsul saling Px tdk sadar
-
- IVH pada ventrikel nampak putih2 Multiple trauma
-
- Intracerebral hematom (ICH) High speed crush
-
Perkembangan perdarahan pada memar atau laserasi otak.
Dapat terjadi pd cup, kontra cup, atau d antara cup dan kontra
cup. CT laserasi : kerusakan pia mater Curiga cedera servikal
- Ada riwayat trauma signifikan
- Px tidak sadar
Komplikasi lambat
- Adanya defisit neurologi
- Infeksi
- Multiple trauma
- Dementia
- Jejas di atas klavikula
- Hidrosefalus
In adults the commonest cause of hydrocephalus is an Bila px sadar
interruption of the normal CSF absorption through the - Nyeri midline posterior
arachnoid granulations. This occurs when blood enters the - Adanye defisit neurologi
subarachnoid space after subarachnoid hemorrhage, passes - Ada jejas
over the brain, and interferes with normal CSF absorption. To - Hemiplegi alternan/hemiparesa + lesi nervus kranialis
prevent severe hydrocephalus it may be necessary to place a kontralateral
small catheter through the brain into the ventricular system to
relieve the pressure. Tambahan
- Epilepsi Edited July 2014_Ambidextrous - Hemiplegi kapsula interna
- Post!3concussion syndrome = traumatic brain injury Satu anggota gerak kortex & plexus
Injury akibat direct injury + gangguan mental status atau Tetraplegi servikal
kesadaran - Edema (sulkus gyrus menghilang)
- Post traumatic cerebral syndrome
• Vasogenik pelebaran pembuluh darah & Ventrikel [)(] tdk mengalami penyempitan
ekstravasasi Midline shift [|] sejauh 8 mm ke arah (S)
• Sitogenik o/k sitotoksik 3. Kesan :
- Brain swelling : sisterna menghilang • EDH tem-par (D)
- Px stabilisasi spinal : posisi setengah duduk • Fr. Linear os tem-par (D)
merangsang cilia pd bronkus merangsang reflex batuk • Etc
mencegah pneumonia 4. Dx
- Sutura • EDH tem-par (D)
• Sagitalis : parietal D & S • Fr. Linear os tem-par (D)
• Coronaria : parietal & frontal • Etc
• Lambda : parietal & oksipital 5. Pd px telah dilakukan trepanasi pd tgl___, skr hari ke-
• Fontanel : ubun”, pertemuan antara sagitalis dgn 6. GCS sekarang : E4V5M6
coronaria Keluhan sekarang ___
- Miosis : parasimpatis N. siliaris brevis
Midriasis : simpatis N. ciliaris longus
- Singkatan Tambahan
KVO = keep the vein open Syok Neurogenik, TD turun, HR turun
TOS = thoracic outlet syndrome Syok Hipovolemik TD turun, HR naik
- Diet : parenteral cair bubur saring Syok Spinal Hemodinamik stabil
Kalori : normal 25 kkal/BB
Ringan – sedang 30 kkal/BB
Operasi 35 kkal/BB
CKB 40 kkal/BB
Indikasi nutrisi parenteral : tdk bs makan, tdk boleh makan,
tdk mau makan
- ASIA
E : sensorik +, motorik 5
D : sensorik +, motorik 3-4, hiperestesia, hipoestesia,
hiperalgesia
C : motorik s/d 3
B : sensorik – , motorik –
A : sensorik & motorik N

Rangkuman
- ABC
- Euvolemia
- Cegah cedera sekunder
- CT – scan stl resusitasi
- Segera konsultasi dan transfer stl ekstrakranial stabil
- Ulang serial pemeriksaan status neurologis

Membaca CT scan
- Identitas
- SCALP
- Tulang – ap ad fraktur? Jenis fraktur
- Intrakranial
• Fokal lesi
• Sulkus gyrus
• Cysternus [U]
• Ventrikel [)(]
• Midline shift [|]
- Kesan/kesimpulan

Contoh
1. Identitas
Gst md septi ariawan
Px laki-laki, 18 th, MRS : 13 Juli 2011 (sdh __ hr), dtg tdk
sadar stl mengalami kecelakaan terjatuh sendiri dr spd motor
k arah kanan ± 2 jam SMRS. Px tdk memakai helm. Riwayat
sadar (+) selama __ menit, amnesia (_), muntah (_), mual (_)
GCS saat datang E2V2M5
2. Telah dilakukan CT scan pd tgl___, didapatkan hasil :
• SCALP – CH pd regio temporoparietal lesi
hiperdense
• Tulang – ditemukan fr. Linear temporoparietal (D)
• Intrakranial
!4 Edited July
Fokal lesi 2014_Ambidextrous
– terdapat fokal lesi hiperdense
berbentuk bikonvex pada regio temporoparietal
(D)
Sulkus gyrus – tidak tampak jelas
Cysternus [U] tdk mengalami penyempitan

Anda mungkin juga menyukai