- Abu Bakar Kholifah Abi Bakar as Shidiq mempunyai karakter yang lemah lembut dan tegas. Dalam suasana yang kacau pemimpin yang berkarakter seperti Kholifah Abu Bakar as Shidiq sangat diperlukan. Dengan kelembutannya, dapat menginsafkan orang-orang terbujuk berbuat makar. Sementara orang-orang yang bersikap merongrong dihadapi secara tegas oleh Abu Bakar as Shidiq. Dalam memimpin karakter yang dipakai Abu Bakar adalah bersifat sentralistik, dimana kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif berada ditangan Khalifah. Meskipun demikian, Abu Bakar tetap mengajak bermusyawarah dengan para sahabat lain, sebagaimana yang dulu pernah dipraktekkan oleh Rasulullah saw. - Umar Bin Khattab Kholifah Umar bin Khattab, mempunyai karakter : Cerdas, tegas danmengutamakan kepentingan rakyat. Kecerdasannya Umar bin Khattab sangat diperlukan untuk membangun dasar-dasar kemasyarakatan yang islami. Beliau juga merupakan tipe yang demokratis dan inlusif, ia mau dikritik dan mau mendengar saran dari orang lain. Hubungan antara penguasa dan rakyat juga sangat demokratis, bersifat transparan,adaptis dan dinamis. Manajemen seperti itu rupanya menjadi salah satu faktor internal keberhasilan kepemimpinan Umar. - Utsman Bin Affan Usman bin Affan . Masa Usman bin Affan situasi sudah aman. Kemakmuran sudah tercapai di segenap lapisan masyarakat. Dalam kondisi seperti itu, karakter pemimpin yang shaleh, penyantun dan sabar sangat diperlukan. Dengan karakter seperti Kholifah Usman bin Affan kemakmuran rakyat tercapai, baik jasmani maupun rohani. Beliau juga dikenal sebagai orang yang familier dan humanis. Namun kemudian karakter yang seperti itu malah berdampak kurang baik, yaitu munculnya nepotisme dalam kepemimpinan Ustman kemudian banyak pejabat-pejabat negara dam kerabatnya sendiri dan kurang mengakomodir pejabat diluar kerabat beliau. - Ali Bin Abi Thalib Ali bin Abi Thalib. Sebagai masa peralihan dari Kholifah Usman bin Affan ke Kholifah Ali bin Abi Thalib kekacauan kembali terjadi. Dalam kondisi negara seperti itu, karakter pemimpin yang tegas dan mengutamakan kebenaran sangat diperlukan. Khalifah Ali bin Abi Thalib mempunyai karakter yang tepat. Ketegasan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam membela kebenaran mirip dengan Khalifah Umar bin Khattab. Ali adalah tipe orang yang suka berterus terang.ia tidak takut kepada celaan siapapun yang menjalankan kebenaran, meskipun hal tersebut beresiko bagi drinya. - Pemimpin organisasi bertindak sebagai coach Kepemimpinan organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya tidak bertindak seperti pelatih bagi para karyawan atau anggota tim. Ketika seorang pemimpin berhasil membingbing para anggota untuk mencapai tujuan organisasi sesuai yg diharapkan, maka secara otomatis organisasi tersebut akan lebih mudah untuk mencapai lesuksesan, dan para karyawan akan berpikir lebih strategis dan mencoba mengasah kemapuan mrk untk bekerja lebih baik dalam kolaborasi yang harmonis. - Coaching sebagai penerapan gaya kepemimpinan transformasional Kepemimpinan transformasional didefinisikan sebagai gaya kepemimpinan yang "mencari potensi dan motivasi dari pengikut, berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka yang lebih tinggi, dan melibatkan pengikut sepenuhnya dalam pengambilan suatu keputusan". Kepemimpinan transformasional menunjukkan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi nilai-nilai, sikap, keyakinan, dan perilaku orang lain dengan bekerja dengan dan melalui mereka dalam rangka untuk mencapai misi dan tujuan organisasi. Pemimpin transformasional menyebabkan pengikutnya untuk menjadi sangat berkomitmen untuk mencapai misi mereka sehingga mereka dapat melakukan pengorbanan pribadi yang signifikan dalam kepentingan organisasi" - 4 komponen yg dapat menjelaskan ciri utama kepemimpinan transformasional Berkarisma, Pemimpin menampilkan keyakinan, menekankan kepercayaan, dan mengambil bagian untuk menyelesaikan isu-isu yang sulit, mereka menyajikan nilai-nilai yang paling penting, dan menekankan pentingnya tujuan, komitmen, dan konsekuensi keputusan yang etis. Pemimpin digambarkan sebagai model yang menghasilkan kebanggaan, loyalitas, kepercayaan, dan keselarasan untuk tujuan bersama. Menjadi motivator dan sumber inspirasi. Pemimpin mendefinisikan visi untuk mencapai masa depan, menantang pengikut dengan standar yang tinggi, berbicara optimis dan antusias, dan memberikan dorongan dan makna untuk hal-hal yang perlu dilakukan. Merangsang kemampuan intelektual pengikut untuk berkembang dengan menjadi kritis dalam berpikir. Pemimpin mengajak pengikut mengevaluasi asumsi, pandangan yang lama, tradisi, dan keyakinan, agar dapat merangsang perspektif baru dan menemukan cara baru dalam melakukan sesuatu, dan mendorong pengikut agar mengekspresikan ide ide dan prioritas baru. Merangsang kemampuan intelektual pengikut untuk berkembang dengan menjadi kritis dalam berpikir. Pemimpin mengajak pengikut mengevaluasi asumsi, pandangan yang lama, tradisi, dan keyakinan, agar dapat merangsang perspektif baru dan menemukan cara baru dalam melakukan sesuatu, dan mendorong pengikut agar mengekspresikan ide ide dan prioritas baru. Penerapan proses coaching dapat mengikuti sebuah alur/tahapan dari sebuah model coaching sederhana, dengan model ini manager akan terbantu untuk meng-coach anak buahnya dengan lebih baik.