Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ETIKA BISNIS dan PROFESI

Laporan dibuat guna memenuhi syarat tugas mata kuliah Etika


Bisnis dan Profesi serta nilai guna yang dapat dipelajari dari materi
yang dibahas

Dosen Pengampu:

Prof. DR.SUHARDI .M. ANWAR,DRS.,M.M

Utami Agista Rahman (211120018)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI PEMBANGUNAN


* Pembahasan
1. DEFINISI ETIKA
~ Etika secara etimologi
berasal dari bahasa Yunani ‘’Ethos’’ yakni adat atau kebiasaan,watak,kesusialaan,
sikap cara berfikir, akhlak.
Suatu pembahasan etika terkait dengan tata cara & adat kebiasaan yang melekat
dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terkait dengan arti
‘’baik & buruk’’ suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
Tujuan Etika
Tujuan etika adalah untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian
baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
Hakekat Etika
-Etika menolong manusia untuk mengambil sikap terhadap semua norma dari luar
dan dari dalam, supaya manusia mencapai kesadaran moral yang otonom.
-Etika sebagai cabang filsafat sebenarnya yang membedakan manusia dari pada
mahkluk Tuhan
Terdapat dua macam etika yaitu:
1.Etika Deskriptif
Etika yang menelah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia,serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai suatu
yang bernilai.
2.Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.
Jadi, etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar
manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal buruk, sesuai dengan
kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
3.Etika Deskriptif juga merupakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan
tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.
PENGERTIAN Bisnis
Pengertian Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun
organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian, maupun
pertukaran barang/jasa, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau
laba.
Kata ‘’bisnis’’ berasal dari bahasa Inggris, yaitu ‘’business’’ yang artinya kesibukan.
Dalam konteks sederhana, yang dimaksud dengan kesibukan adalah melakukan
suatu aktivitas atau pekerjaan yang memberikan keuntungan pada seseorang.
Penggunaan kata ‘’bisnis’’ dapat dibedakan menjadi tiga, tergantung skupnya.
Kata bisnis dapat merujuk pada:
- Badan Usaha, yaitu kesatuan Yuridis, teknis , dan ekonomis untuk mencari
keuntungan.
- Sektor Pasar Tertentu, misalnya pasar Modal.
- Seluruh aktivitas pada komunitas produsen barang dan jasa.

Tujuan Bisnis
Adapun beberapa tujuan bisnis yaitu:
- Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis.
- Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
- Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat.
- Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
- Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang.
- Untuk meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
secara umum.
- Untuk menunjukkan prestise dan prestasi.

Fungsi Bisnis
Semua kegiatan bisnis berfungsi untuk membuat sesuatu yang awalnya
kurang bernilai menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat setelah dioleh.
Adapun beberapa fungsi bisnis yaitu:
- From Ultility, yaitu fungsi produksi dimana sebuah bisnismenghasilkan
suatu barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat.
- Place Ultility, yaitu fungsi distribusi dimana sebuah bisnis menyalurkan
suatu barang/jasa ke lokasi terdekat yang bisa dijangkau konsumen.
- Possesive Ultility, yaitu fungsi penjualan dalam bisnis.
- Time Ultility, yaitu fungsi penyimpanan dan pemasaran dalam
bisnis,dimana barang pada saat itu kurang bermanfaat untuk nanti
dikeluarkan pada saat barang tersebut lebih bermanfaat.
Macam-Macam Bisnis
- Bisnis pertanian, yaitu usaha dibidang pertanian atau agro bisnisyang
meliputi pertanian,perkebunan,peternakan,perikanan, dan lain-lain.
- Bisnis Produksi Bahan Mentah, yaitu bidang usaha yang bergerak di sektor
pertambangan, kehutanan, dan lain-lain, dimana produk yang dihasilkan
adalah bahan mentah untuk diolah kembali.
- Bisnis Manufaktur, yaitu usaha dibidang pengolahan bahan baku atau
bahan mentah menjadi bahan jadi.
- Bisnis Konstruksi, yaitu usaha dibidang pembangunan konstruksi atau
infrastruktur, misalnya jalan raya, gedung bertingkat, bandara udara dan
lain-lain.
- Bisnis Transportasi, yaitu usaha dibidang transportasi yang membantu
mobilitas masyarakat dalam menyalurkan barang.
- Bisnis Komunikasi, yaitu usaha dibidang komunikasi yang membantu
masyarakat dalam hal komunikasi dan informasi. Misalnya televisi, radio,
telepon, dan lain-lain.
- Bisnis Perdagangan Besar/Kecil, yaitu usaha dibidang niaga yang berperan
sebagai perantara antara produsen dengan konsumen.
- Bisnis Finansial, Asuransi, dan Real Estate, yaitu usaha dibidang keuangan
yang membantu masyarakat dalam hal kredit permodalan, asuransi, dan
juga perencanaan dan kredit kepemilikan properti.
- Bisnis Jasa, yaitu usaha yang kegiatannya menciptakan dan menjual produk
tak berwujud, yaitu jasa, untuk menghasilkan keuntungan.
PROFESI
Profesi berasal dari bahasa inggris Profesion, bahasa latin professus yaitu
Mampu atau Ahli dalam suatu pekerjaan.
Suatu profesi ialah suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi, biasanya
meliputi pekerjaan mental yang ditunjang oleh kepribadian serta sikap
profesional.
Profesi berdasarkan pendapat para ahli dapat diartikan bahwa
Profesi adalah suatu pekerjaan, jabatan yang menuntut suatu keahlian yang
didapat melalui pendidikan serta latihan tertentu, menuntut persyaratan
khusus,memiliki tanggung jawab serta kode etik tertentu.
Profesi suatu bentuk pekerjaan menuntut:
a. Pendidikan Tinggi
b. Latihan Khusus
c. Mempunyai keterampilan
d. Mempunyai Keahlian
e. Tanggung Jawab
f. Loyality

Ciri atau Karakter Profesi


1. Profesi membutuhkan waktu pendidikan dan latihan yang khusus dan
memadai
2. Suatu pekerjaan khas dengan keahlian serta keterampilan
3. Menuntun kemampuan kinerja intelektual
4. Mempunyai kensekuensi memikul tanggung jawab pribadi secara penuh
5. Kinerja lebih mengutamakan pelayanan daripada imbalan ekonomi
6. Ada sanksi jika terdapat pelanggaran
7. Memiliki kebebasan untuk memberikan judgement
8. Ada pengakuan dari masyarakat
9. Memiliki kode etik serta asosiasi Profesional
10. Kontrol diri
Etika Profesi
Menurut Kaiser dalam (Suhrawardi Lubis,1994;6-7)
Etika Profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan
keadilan sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa
kewajiban terhadap masyarakat.
Prinsip dasar Etika Profesi
1. Tanggung Jawab
2. Keadilan
3. Prinsip ini menuntut untuk memberikan kepada siapa saja yang menjadi
haknya
4. Prinsip kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya,
kompetensi dan ketekunan.
5. Prinsip Perilaku Profesional, berperilaku konsisten dengan reputasi profesi
6. Prinsip kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi.
2. PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN
LINGKUNGAN
PRINSIP OTONOMI, KEJUJURAN DAN
KEADILAN PADA ETIKA BISNIS
PRINSIP OTONOMI
Otonomi dalam Etika Bisnis
Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas
memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan
pelaksanaannya sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksaannya sesuai
dengan visi dan misi yang dipunyainya.
Dalam prinsip otonomi etika bisnis lebih diartikan sebagai kehendak dan
rekayasa bertindak secara penuh berdasarkan pengetahuan dan keahlian
perusahaan dalam usaha untuk mencapai prestasi-prestasi terbaik sesuai
dengan misi, tujuan dan sasaran perusahaan sebagai kelembagaan.
Dalam pengertian etika bisnis, otonomi bersangkut paut dengan kebijakan
eksekutif perusahaan dalam mengembangkan visi misi yang berorientasi pada
kemakmuran, kesejahteraan para pekerjanya ataupun komunitas yang
dihadapinya.
Otonomi dalam menjalankan fungsi bisnis ini meliputi tindakan manajerial
yang terdiri atas:
1. Dalam pengambilan keputusan bisnis.
2. Dalam tanggung jawab kepada: diri sendiri, para pihak yang terikat dan
pihak-pihak masyarakat dalam arti luas.
PRINSIP KEJUJURAN
Prinsip Kejujuran dalam Etika Bisnis merupakan nilai yang paling mendasar
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika
dikelola dengan prinsip kejujuran.
PRINSIP KEADILAN
Prinsip Keadilan dalam Etika Bisnis yaitu yang dipergunakan untuk mengukur
bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait
memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan
bisnis.
Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis: dalam alokasi sumber daya
ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memberikan harga yang layak bagi para konsumen, menyepakati
harga yang pantas bagi para pemasok bahan dan alat produksi, mendapatkan
keuntungan yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lain-lain.
HORMAT PADA DIRI SENDIRI
Prinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan
yang dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri.Jika para
pengelola perusahaan ingin memberikan respek pada pihak yang
berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.
HAK DAN KEWAJIBAN DALAM ETIKA BISNIS
Setiap karyawan yang bekerja disebuah perusahaan memiliki kewajiban-
kewajiban sebagai berikut: kewajiban dalam mencari mitra (rekanan) bisnis
yang cocok yang bisa diajak untuk bekerjasama, saling menguntungkan
diantara kedua belah pihak dalam pencapaian tujuan yang telah disepakati
bersama demi kemajuan perusahaan, menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang
terwujud dalam perilaku dan sikap dari setiap karyawan terhadap mitra
bisnisnya, bila tujuan dalam perusahaan ini tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada setidaknya karyawan-karyawan tersebut telah melaksanakan
kegiatan bisnisnya dengan suatu tindakan yang baik.
Bukan hanya kewajiban saja yang harus dijalankan, hak etika bisnispun juga
sangat diperlukan, diantaranya; Hak untuk mendapatkan mitra (kolega) bisnis
antar perusahaan, hak untuk mendapatkan perlindungan bisnis, hak untuk
memperoleh keuntungan bisnis, dan hak untuk memperoleh rasa aman dalam
berbisnis.
TEORI ETIKA DAN LINGKUNGAN
Biosentrisme
Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup
(biosentrisme), seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada ekosentrisme,
pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya
(ekosentrism). Etika Lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang
lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral Sehingga bukan hanya
bukan manusia atau binatang saja yang harus dihargai secara moral tetapi juga
tumbuhan.
Ekosentrisme
Merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh
karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak
kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang
antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas
manusia.Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas
yang lebih luas.

Antroposentrisme
Adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari
sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling
menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil
dalam kaitan dengan alam,baik secara langsung atau tidak langsung. Nilai
tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Alam pun hanya dilihat sebagai
obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia.
Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai
pada dirinya sendiri.
PRINSIP ETIKA DILINGKUNGAN HIDUP
Minimal ada sembilan prinsip dalam etika lingkungan hidup:
1. Sikap hormat terhadap alam atau respect for nature alam mempunyai hak
untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia tergantung pada alam,
tetapi terutama karena kenyataan ontologis bahwa manusia adalah bagian
integral dari alam.
2. Prinsip tanggung jawab atau moral responsibility for nature prinsip tanggung
jawab bersama ini, setiap orang dituntut dan terpanggil untuk bertanggung jawab
memelihara alam semesta ini sebagai milik bersama dengan cara memiliki yang
tinggi seakan milik pribadinya.
3. Solidaritas kosmis atau cosmic solidarity solidaritas kosmis mendorong manusia
untuk menyelamatkan lingkungan, untuk menyelamatkan semua kehidupan
dialam.
4. Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam atau caring for nature
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam merupakan prinsip moral,yang
artinya tanpa mengharapkan balasan.
5. Prinsip tidak merugikan atau no harm merupakan prinsip tidak merugikan alam
secara tidak perlu. Tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan atau
mengancam eksistensi mahkluk hidup lainnya.
6. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam prinsip ini menekankan pada
nilai, kualitas,cara hidup, dan bukan kekayaan,sarana,standart material.
7. Prinsip keadilan, prinsip keadilan lebih ditekankan pada bagaimana manusia
harus berperilaku satu terhadap yang lain dalam keterkaitan, dengan alam
semesta dan bagaimana sistem sosial harus diatur.
8. Prinsip demokrasi alam semesta sangat beraneka ragam. Demokrasi memberi
tempat yang seluas-luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman, dan pluralitas.
Oleh karena itu orang yang peduli terhadap lingkungan adalah orang yang
demokratis.
9. Prinsip integritas, moral prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai
sikap dan perilaku terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip moral yang
mengamankan kepentingan publik.

3.MODEL ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER


NILAI ETIKA DAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI ETIKA
MANAJERIAL

MODEL ETIKA DALAM BISNIS


 IMMORAL MANAJEMEN
Immoral manajemen merupakan tingkatan terendah dari model
manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajer yang
memiliki tipe ini pada umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa yang
dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal organisasinya maupun
bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya.
 AMMORAL MANAJEMEN
Berbeda dengan immoral manajemen, manajer dengan tipe manajemen
seperti ini sebenarnya bukan tidak tahu sama sekali etika atau moralitas.
Ada dua jenis lain manajemen tipe amoral ini, yaitu Pertama, manajer yang
tidak sengaja berbuat amoral (unintentional amoral manajer). Tipe ini
adalah manajer yang dianggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan
bisnis yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan
memberikan efek pada pihak lain. Kedua, tipe manajer yang sengaja
berbuat amoral. Manajemen dengan pola ini sebenarnya memahami ada
aturan dan etika yang harus dijalankan, namun terkadang secara sengaja
melanggar etika tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis
mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan lain-lain.
 MORAL MANAJEMEN
Dalam moral manajemen, nilai-nilai etika dan moralitas diletakkan pada
level standar tertinggi dari segala bentuk prilaku dan aktivitas bisnisnya.
Manajer yang termasuk dalam tipe ini hanya menerima dan mematuhi
aturan-aturan yang berlaku namun juga terbiasa meletakkan prinsip-prinsip
etika dalam kepemimpinannya.
AGAMA, FILOSOFI, BUDAYA DAN HUKUM
1. Agama
Agama adalah sumber dari segala moral dalam etika apapun dengan
kebenarannya yang absolut. Agama berkorelasi kuat dengan moral. Pada
umumnya, kehidupan beragama yang baik akan menghasilkan kehidupan moral
yang baik pula. Orang-orang dalam organisasi bisnis secara luas menganut nilai
shiddiq, tabliqh, amanah dan fathanah.
2. Filsafat
Sumber utama nilai-nilai etika yang dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi
dalam pengelolaan dan pengendalian perilaku pebisnis dengan aktivitas usaha
bisnisnya adalah filsafat.
3. Budaya
Referensi penting lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan etika bisnis
adalah pengalaman dan perkembangan budaya, baik budaya dari suatu bangsa
maupun budaya yang bersumber dari berbagai negara.
4. Hukum
Hukum moral adalah tuntutan perilaku manusia yang ditaati karena kesadaran
yang bersumber pada hati nurani dan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan.
Selain hukum moral yang biasanya tidak tertulis dan hanya ditulis untuk
penjelasan informasi semata, etika bisnis juga mengadopsi aturan-aturan yang
berlaku pada suatu daerah, negara atau kesepakatan-kesepakatan hukum
internasional.
Leadership
Satu hal penting dalam penerapan etika bisnis diperusahaan adalah perann
seorang pemimpin/leadership. Pemimpin menjadi pemegang kunci pelaksanaan
yang senantiasa dilihat oleh seluruh karyawan.
Kepemimpinan yang baik dalam bisnis adalah kepemimpinan yang beretika. Etika
dalam berbisnis memberikan batasan akan apa yang sebaiknya dilakukan dan
tidak.
Strategi dan Performasi
Fungsi yang penting dari sebuah manajemen adalah untuk kreatif dalam
menghadapi tingginya tingkat persaingan yang membuat perusahaannya
mencapai tujuan perusahaan terutama dari sisi keuangan tanpa harus menodai
aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika. Keseluruhan perusahaan strategi
perusahaan yang disebut excellence harus bisa melaksanakan seluruh kebijakan-
kebijakan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang jujur.
Karakter Individu
Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak lain adalah karena peran banyak
individu dalam menjalankan fungsi-fungsinya dalam perusahaan tersebut.
Perilaku para individu ini tentu akan sangat memengaruhi pada tindakan-tindakan
mereka ditempat kerja atau dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Semua
kualitas individu nantinya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yang
diperoleh dari luar. faktor-faktor tersebut terdiri dari, Faktor pertama adalah
pengaruh budaya, pengaruh budaya ini adalah pengaruh nilai-nilai yang dianut
dalam keluarganya. Faktor Kedua Peran seseorang dalam organisasi juga akan
menentukan perilaku dalam organisasi,seseorang yang berperan sebagai direktur
perusahaan, akan merasa bahwa dia adalah pemimpin dan akan menjadi panutan
bagi para karyawannya. Faktor Ketiga adalah berhubungan dengan lingkungan
luar tempat dia hidup berupa kondisi politik dan hukum, serta pengaruh-
pengaruh perubahan ekonomi.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah suatu kumpulan nilai-nilai, norma-norma,ritual dan pola
tingkah laku yang menjadi karakteristik suatu organisasi. Setiap budaya
perusahaan akan memiliki dimensi etika yang didorong tidak hanya oleh
kebijakan-kebijakan formal perusahaan, tapi juga karena kebiasaan-kebiasaan
sehari-hari yang berkembang dalam organisasi perusahaan tersebut, sehingga
kemudian dipercaya sebagai suatu perilaku yang bisa ditandai mana perilaku yang
pantas dan mana yang tidak pantas. Budaya-budaya perusahaan inilah yang
membantu terbentuknya nilai dan moral ditempat kerja, juga moral yang dipakai
untuk melayani para stakeholdernya.
4.NORMA DAN ETIKA DALAM
PEMASARAN, PRODUKSI, MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA DAN
FINANSIAL
PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu
orang lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk menganalisis batas-batas
kompetisi seseorang. Kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari
kegagalan.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI DAN PERUSAHAAN,
HUBUNGAN BUDAYA DAN ETIKA, KENDALA
DALAM MEWUJUDKAN KINERJA BISNIS
ETIS
BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para
anggota yang membedakan suatu organisasi-organisasi lainnya.
7 KARAKTERISTIK UTAMA:
 Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong
untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
 Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan
menjalankan menjalankan presisi,analisis, dan perhatian pada hal-hal
detail.
 Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil
ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut.
 Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada didalam
organisasi.
 Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim
ketimbang pada individu-individu.
 Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang
santai.
 Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan
pertumbuhan.
FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
 Sebagai penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik,
menentukan yang benar dan yang salah.
 Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggotanya.
 Menumbuhkan komitmen kepada kepentingan bersama di atas
kepentingan individual atau kelompok sendiri.
 Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi.
 Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang
bersangkutan.
PEDOMAN TINGKAH LAKU
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan
yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan
demikian prosentasenya sangat kecil. Terdapat beberapa proses belajar
kebudayaan yaitu proses internalisme, sosialisme, dan enkulturasi.
APRESIASI BUDAYA
Apresiasi budaya adalah kesanggupan untuk menerima dan memberikan
penghargaan, penilaian, pengertian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia.
Apresiasi diperlukan untuk tetap menjaga nilai-nilai budaya yang ada agar tetap
hidup dan selalu lestari, juga dapat dikembangkan menjadi lebih baik.
HUBUNGAN ETIKA DAN BUDAYA
Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah,
baik-buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika
perusahaan, etika kerja, dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan
perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya.
PENGARUH ETIKA TERHADAP BUDAYA
Jika etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budaya
perusahaan, maka akan berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahaan dan
akhirnya akan berpotensi menjadi stimulus dalam peningkatan kinerja karyawan.
KENDALA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA BISNIS YANG ETIS
 Faktor budaya masyarakat yang cenderung memandang pekerjaan bisnis
sebagai profesi yang penuh dengan tipu muslihat dan keserakahan serta
bekerja mencari untung. Bisnis merupakan pekerjaan yang kotor.
 Faktor sistem politik dan sistem kekuasaan yang diterapkan oleh penguasa
sehingga menciptakan sistem ekonomi yang jauh dari nilai-nilai moral. Hal
ini dapat terlihat dalam bentuk KKN.
6.BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI
PENGERTIAN
Budaya Organisasi adalah seperangkat nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman
dan cara berfikir yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan
kepada anggota baru.
Budaya Organisasi merupakan nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan
oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan dimana organisasi tersebut
menjalankan kegiatannya.
TIGA TINGKAT BUDAYA ORGANISASI :
1. Budaya Organisasi yang tampak (Visible) cara berpakaian, simbol-simbol
fisik, perayaan/seremonial, dan tata ruang kantor.
2. Budaya Organisasi yang tidak tampak (Invisible) disiplin dan makna prestasi.
3. Keyakinan yang paling dalam atau asumsi-asumsi yang tersembunyi adanya
keyakinan bahwa atasan tidak pernah salah-anak buah selalu salah atau
konsumen adalah raja.
TIGA KONSEP NILAI
1. NILAI
Keyakinan yang dipegang teguh dan tampil dalam tingkah laku.
2. NILAI YANG MENDUKUNG (Espaused Values)
Nilai dan norma yang telah dibuat oleh organisasi.
(Misalnya: Keanekaragaman, rasa hormat, dan integritas)
3. NILAI YANG DIPERANKAN (Enacted Values)
Nilai dan norma yang dimiliki karyawan.
(Misalnya: Sejauh mana nilai rasa hormat tercermin dalam perilaku setiap
karyawan)
5 komponen penting definisi nilai :
 Nilai adalah kepercayaan
 Mengenai perilaku yang dikehendaki
 Keadaan yang amat penting
 Pedoman menyeleksi/mengevaluasi kejadian dan perilaku
 Urut dari yang paling relatif penting.
FAKTOR PENENTU BUDAYA ORGANISASI
 Pengalaman Organisasi (Organizational Experience) merupakan faktor
penentu utama terciptanya sebuah Budaya Organisasi tertentu.
 Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan maupun kegagalan yang
dialami organisasi dalam menjalani kegiatannya dari waktu ke waktu.
 Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi faktor penentu
terbentuknya sebuah Budaya Organisasi.
 Prinsip, Norma, dan keyakinan tertentu nilai-nilainya diadopsi sehingga
menentukan sebuah budaya organisasi
FUNGSI UTAMA BUDAYA ORGANISASI
-SEBAGAI PROSES INTEGRITAS INTERNAL
Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu setiap komponen internal
organisasi
-SEBAGAI PROSES ADAPTASI EKSTERNAL
Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan luar organisasi
EMPAT FUNGSI BUDAYA ORGANISASI SECARA INTERNAL
1. Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya
2. Memudahkan komitmen kolektif
3. Mendukung stabilitas sistem (hubungan) sosial antar personal
4. Memudahkan karyawan memahami tujuan organisasi
SIFAT BUDAYA ORGANISASI
 BUDAYA ORGANISASI YANG ADAPTIF
Budaya organisasi yang mampu menyesuaikan dengan lingkungan luar
organisasi
 BUDAYA ORGANISASI YANG TIDAK ADAPTIF
Budaya organisasi yang tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan
luar organisasi
BAGAIMANA BUDAYA DITANAMKAN DALAM ORGANISAS
1. Menggunakan filosofi, visi, misi, nilai-nilai dan material organisasi dalam
rekruitmen, seleksi, dan sosialisasi.
2. Mendesain ruang kantor, lingkungan dan bangunan
3. Menggunakan slogan, bahasa, akronim, dan perkataan
4. Sistem penghargaan, simbol status dan kriteria promosi
5. Cerita, legenda dan mitos mengenai peristiwa atau orang-orang penting
6. Melalui program pelatihan dan pengajaran oleh para manajer dan supervisor
7. Teladan sikap pimpinan
8. Melalui sistem dan prosedur organisasi
9. Melalui tujuan-tujuan organisasi yang ingin dicapai.
JENIS BUDAYA ORGANISASI
Budaya communal
Memberikan rasa memiliki bagi anggota
Budaya networked
Anggota diperlakukan sebagai teman dan keluarga
Budaya mercenary
Fokus langsung pada tujuan
Budaya fragmented
Rasa memiliki sangat rendah
ETIKA ORGANISASI
Etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar,
atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu, memutuskan apa yang
konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.

Hakikat Etika:
1. Merupakan konsep tata nilai dan pengukuran terhadap sikap, perilaku atau
ucapan yang dianggap baik, lazim dan patut untuk dilakukan.
2. Refleksi mengenai nilai-nilai dan norma moral yang dipedomani seseorang atau
Kelompok dalam mengatur pola sikap, perilaku ataupun ucapannya.
NORMA ETIKA
1. Jujur (ketukusan hati, keikhlasan, tidal berbohong, tidak curang dll).
2. Adil (arif, bijak, tenggang rasa, tidak diskriminatif, tidak memihak dll).
3. Tepati janji (sumpah, ikrar, komitmen, fakta integritas dll).
4. Taat Aturan (mentaati dan mematuhi peraturan per-UU-an)
5. Tanggung jawab (tanggung hasil dan resiko, memperbaiki diri dll).
6. Responsif (cepat tanggap, meantisipasi dan ambil tindakan segera)
7. Hati-hati (jaga harmonisasi, cegah keresahan dan kerugian masy).
8. Sopan santun (sikap perilaku, tindakan dan ucapan secara etis, bertata krama,
saling hormat, beradab dan berbudi pekerti dalam berhubungan).
MENGAMBANGKAN ETIKA DITEMPAT KERJA
1. Menerapkan tingkah laku etis (pemimpin/manajer sebagai model peran)
2. Penyaringan karyawan dalam seleksi awal
3. Mengembangkan kode etik
4. Menyediakan pelatihan etika
5. Memberikan dukungan terhadap perilaku etis
6. Menerapkan etika dalam praktek sehari-hari
ETIKA KERJA
(INDIVIDU DALAM ORGANISASI)
Mengatur hubungan individu dalam organisasi bersikap, berperilaku, berinteraksi
dan melakukan proses kerja dengan pihak-pihak didalam dan diluar perusahaan
dalam membangun budaya kerja dan budaya perusahaan
LINGKUP ETIKA KERJA
1. Sikap individu dalam perusahaan
2. Sikap individu dalam perusahaan dengan wewenang dan jabatan
3. Hubungan individu dalam perusahaan dengan atasan dan bawahannya
4. Hubungan antar sesama individu dalam perusahaan
5. Hubungan individu dalam perusahaan dengan individu stakeholder lainnya.
6. Hal-hal yang dilarang oleh perusahaan bagi setiap individu dalam perusahaan
INTERAKSI INDIVIDU DALAM ORGANISASI
1. Menghargai setiap individu dalam perusahaan, menunjukkan sikap sopan
santun serta membangun penghargaan pribadi.
2. Membangun komitmen dan menunjukkan perlakuan yang sama kepada semua
individu dalam perusahaan tanpa melihat ras, warna kulit, agama, asal-usul,
hambatan fisik atau mental, gender dan usia.

3. Meyakinkan para individu dalam perusahaan untuk menyampaikan opininya


tentang kebijakan dan praktek-praktek perusahaan dengan berkomunikasi secara
terbuka.

4. Menyediakan dan memelihara lingkungan dan tempat kerja yang kondusif,


sehat dan teratur.

5. Membuat para individu dalam perusahaan mendapatkan informasi tentang


kebijakan, rencana dan kemajuan perusahaan lewat komunikasi yang teratur.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA
PRINSIP KEINDAHAN

Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup kenikmatan rasa senang
terhadap keindahan.
PRINSIP PERSAMAAN

Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama,
sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan
perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya.

HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN STAKEHOLDER,

LINTAS BUDAYA DAN POLA HIDUP, AUDIT SOSIAL


A. JENIS STAKEHOLDER

Stakeholder primer adalah pihak dimana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan


organisasi tidak dapat bertahan.

Stakeholder sekunder adalah pihak yang memengaruhi atau dipengaruhi oleh


perusahaan, tapi mereka terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak
begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal


dalam hal pengambilan keputusan.

B. STEREOTYPE , PEJUDICE, STIHMA SOSIAL

Stereotype adalah generalisasi yang tidak akurat yang didasarkan pada prejudice.

Sedangkan Prejudice adalah attitude yang bersifat bahaya dan didasarkan pada
generalisasi yg tidak akurat terhadap sekelompok orang berdasarkan warna kulit,
agama, sex, umur, dll.

Stigma sosial adalah tidak diterimanya seseorang pada suatu kelompok karena
kepercayaan bahwa orang tersebut melawan norma yang ada.

C. MENGAPA PERUSAHAAN HARUS BERTANGGUNG JAWAB

Suatu organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki


berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya,
yang diantaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek
ekonomi,sosial, dan lingkungan.

D. MEKANISME PENGAWASAN TINGKAH LAKU

Mekanisme dalam pengawasan terhadap para karyawan sebagai anggota


komunitas perusahaan dapat dilakukan berkenaan dengan kesesuaian atau
tidaknya tingkah laku anggota tersebut dengan budaya yang dijadikannya
pedoman korporasi yang bersangkutan.

Berkaitan dengan pelaksanaan audit sosial, maka sebuah perusahaan atau


organisasi harus jelas terlebih dahulu menjalankan beberapa aktivitas seperti;

 Aktivitas apa saja yang harus dilakukan sebagai sebuah organisasi, dalam
hal ini sasaran apa saja yang menjadi pokok dari perusahaan yang harus
dituju internal maupun eksternal (sasaran).
 Bagaimana cara melakukan pencapaian dari sasaran yang dituju tersebut
sebagai rangkaian suatu tindakan (rencana tindakan) yang mengacu pada
suatu pola dan rencana yang sudah disusun.
E. AUDIT SOSIAL

Konsep Audit Sosial

Audit sosial adalah sebuah metode yang dilakukan berkenan dengan sebuah
organisasi (perusahaan, lembaga dan sebagainya), dalam merencanakan,
mengatur dan mengukur aktivitas non finansial serta untuk memantau
(memonitor) konsekuensi secara eksternal dan internal sekaligus dari sebuah
organisasi atau perusahaan yang bersifat komersial.
JENIS PASAR, LATAR BELAKANG PASAR

MONOPOLI, ETIKA DALAM PASAR

KOMPETITIF
JENIS PASAR

Pasar menurut struktur dibedakan menjadi empat macam yaitu;

a. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama
mengetahui keadaan pasar.

b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan yaitu pasar
yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli.

c. Pasar Monopoli

Adalah pasar yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap sejenis barang
pada pasar dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu.

d. Pasar Oligopoli

Adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang
tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa mengetahui
harga.

NORMA DAN ETIKA DALAM PEMASARAN,

PRODUKSI, MANAJEMEN SDM DAN FINANSIAL


Dalam pendekatan pasar terhadap perlindungan konsumen, keamanan konsumen
dilihat sebagai produk yang paling efisien bila disediakan melalui mekanisme
pasar bebas dimana penjual memberikan tanggapan terhadap permintaan
konsumen.

Dalam konsumen, yang berbisnis memperoleh dan menjual informasi. Dengan


kata lain. Mekanisme pasar perlu menciptakan pasar informasi konsumen jika itu
yang diinginkan konsumen.

Etika produksi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan


tentang benar dan salahnya hal-hal yang dilakukan dalam proses produksi atau
dalam proses penambahan nilai guna.

Dalam pemanfaatan sumber daya manusia adalah dengan melaksanakan


program pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang
sesuai dengan lapangan yang tersedia. Pembukaan investasi-investasi baru,
melakukan program padat karya, serta memberikan penyuluhan dan informasi
yang cepat mengenai lapangan pekerjaan.

Manajemen finansial terkait dengan tanggung jawab atas performance baik dijalin
dengan memberikan margin dan saling memberikan manfaat positif.

PEMIMPIM & KEPEMIMPINAN

DAN GAYA KEPEMIMPINAN ISLAM


PENGERTIAN

1.PEMIMPIN

Pemimpin, yang berarti orang yang memimpin atau orang yang berada didepan
dan memiliki pengikut, baik orang tersebut menyesatkan atau tidak.

2. KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa kemampuan


seseorang dalam memengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. TUJUAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


1.Sarana untuk mencapai tujuan

Kepemimpinan adalah saranan untuk mencapai tujuan. Dengan memperhatikan


apakah tujuan tercapai atau tidak dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.

2.Memotivasi orang lain

Tujuan kepemimpinan yang lain adalah untuk membantu orang lain menjadi
tervasi, mempertahankan serta meningkatkan motivasi didalam diri mereka.
Dengan kata lain, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memotivasi
pengikut/bawahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

4. FUNGSI KEPEMIMPINAN

1. Fungsi Administratif

Yang dimaksud dengan fungsi Administratif adalah pengadaan formula


kebijakan administrasi di dalam suatu organisasi dan menyediakan segala
fasilitasnya.

2. Fungsi sebagai Top Manajemen

Fungsi sebagai Top Manajemen adalah fungsi pemimpin dalam proses aktivitas
pembuatan Planning, Organizing, Staffing, Directing, Commanding, dan
Controling.

KEPEMIMPINAN ISLAMI

Dalam ajaran islam, kepemimpinan merupakan hal yang wajib dipenuhi oleh umat
islam dengan tiga alasan pokok:

1. Manusia ddiciptakan oleh Allah dengan proposional, artinya memiliki


kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tersebut dirangkum dalam
tiga karunia yang dimiliki oleh manusia yaitu akal, hati dan nafsu.

2. Pemimpin pada dasarnya merupakan pengganti dan penerus risalah nabi


muhammad . Tanda adanya pemimpin, maka bentuk negara dan sistem
pemerintahan islam yang telah dibuat dan diteladankan oleh nabi muhammad
saw akan terhenti.
3. Islam memandang, tanpa adanya pemimpin, maka umat islam tidak akan dapat
mewujudkan penegakan nilai-nilai syariat secara baik dalam konteks negara serta
tidak dapat mendatangkan kebaikan bagi umat islam dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

Pada umumnya, wacana kepemimpinan islam ini terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Islam sekuler

Islam sekuler memisahkan antara kepemimpinan pemerintahan dan agama,


sehingga seorang ulama tidak berhak menjadi pemimpin dalam pemerintahan.

2. Anti sekuler

Anti sekuler meyakini bahwa kehidupan beragama dan dunia tidak dapat
dipisahkan khususnya dunia dan politik.

PERSPEKTIF ETIKA BISNIS

DALAM AJARAN (SUDUT PANDANG)

ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESI


Aspek etika berbisnis dalam islam

1. Kesatuan (Tauhid/Unity)

Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep tauhid
yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam bidang
ekonomi,politik,sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan
konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.

2. Keseimbangan (Equilibrium Adil)

Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang
berbuat curang atau berlaku dzalim. Rasulullah diutus Allah untuk membangun
keadilan. Kecelakaan besar bagi orang-orang yang berbuat curang, yaitu orang-
orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi,
sementara kalau menakar atau menimbang untuk orang selalu dikurangi.
Kecurangan dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut, karena kunci
keberhasilan bisnis adalah kepercayaan.

3. Kehendak Bebas (Free will)

Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi
kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka
lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia
untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.

*Penutup

ETIKA PROFESI

Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan
tidak baik lagi bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang yang
dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan
adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.

Anda mungkin juga menyukai