Anda di halaman 1dari 10

TUNJUK AJAR MELAYU TENTANG

KEPEMIMPINAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NADIA SYAKILA
NURAINI
MELANI AIRIN DWI PUTRI
AULIA SALSABILA
AMANDA PUTRI
KELAS: XI MP & AK

YAYASAN PENDIDIKAN SMK BUDI DHARMA


DUMAI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul "TUNJUK AJAR MELAYU TENTANG
KEPEMIMPINAN". Saya menyadari. bahwa Makalah
ini masih jauh untuk dari kesempurnaan, karena masih
banyak kekurangan-kekurangan, baik dari materi
maupun redaksi. Hal ini semata-mata disebabkan oleh
keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Mudah-
mudahan segala kebaikan serta jasa yang telah
diberikan semua pihak mendapat balasan yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Amiin.

Dumai, 18 Februari 2024, Penulis,

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B. Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Kepemimpinan
C. Sifat sifat pemimpin
D. Kriteria pemimpin
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penting nya tunjuk ajar Melayu tentang kepemimpinan
B. Masalah
Masih banyak nya orang yang belum tahu tentang penting nya
kepemimpinan

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Pengertian dalam tunjuk ajar Melayu di katakan: “Yang
dinamakan pemimpin, Didahulukan selangkah dan Ditinggikan
seranting”. Ungkapan “didahulukan selangkah” bermakna
bahawa pemimpin diberikan tempat yang istimewa sehingga ia
lebih didahulukan daripada rakyat.
B. Kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang diberi kuasa untuk memimpin
dalam rangka mewujudkan kemajuan negeri dan kesejahteraan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan dimaksud, pemimpin wajib
hukumnya mendahulukan kepentingan masyarakat banyak
daripada kepentingan pribadi dan kelompok.
Selain itu, pemimpin mesti mempunyai kemampuan dalam
menjalankan tugas dan perannya, cerdas dan berpengetahuan
luas, dan berakhlak mulia.
Orang Melayu telah memberikan tempat yang khusus kepada
pemimpin sebab pemimpin telah diberikan kuasa dan amanah
untuk mengatur masyarakat. Dalam tunjuk ajar Melayu
dikatakkan: “Yang dinamakan pemimpin, Didahulukan
selangkah dan Ditinggikan seranting”.
Ungkapan “didahulukan selangkah” bermakna bahawa
pemimpin diberikan tempat yang istimewa sehingga ia lebih
didahulukan daripada rakyat. Ungkapan “ditinggikan seranting”
juga memberikan penegasan terhadap perlunya memberikan
tempat yang khusus kepada pemimpin.
Pemberian tempat yang khusus kepada pemimpin menandakan
bahawa orang Melayu sangat menghormati pemimpinnya sebab
tugas yang diberikan kepada pemimpin sangat berat dan sangat
mulia dalam memimpin rakyat.
Dalam ungkapan lain dinyatakan pula bahwa pemimpin itu
“dituakan oleh orang banyak, dikemukakan oleh orang ramai”.
Ungkapan ini bermakna bahwa pemimpin itu disegani sebagai
orang yang mempunyai kemampuan khusus dalam
menyelesaikan permasalahan.
Pemimpin itu tidak mesti harus orang tua tetapi “dituakan”.
Kata “dituakan” menandakan bahwa pemimpin mesti menjadi
contoh bagi masyarakat
C. Sifat-sifat pemimpin
1.KARAKTER SHIDIQ
Artinya adalah suatu sifat yang dapat di jalankan adalah
sifat jujur dan selalu benar(dapat di percaya).dalam hal
kepemimpinan pula tidak akan luput dalam hal ini agar suatu
ruang lingkup dari kekuasaan pemimpin ini agar selalu
dalam kondisi damai dan tentram.baik itu dalam hal ucapan
dan perbuatan yang masih berkaitan terhadap ajaran dan
syariat islam.
2.KARAKTER AMANAH
Artinya adalah suatu kepercayaan agar dapat menjadikan
itu adalah sebuah pegangan yang diamana ia akan menjaga
nya dan memliharanya,terutama kepada pemimpin agar dapat
menjaga sebuah kepercayaan yang di berikan rakyat
sepenuhnya kepdanya dan tak luput pula sesuai ajaran allah
swt.
3.KARAKTER FATANAH
Merupakan sifat yang dimiliki oleh semua manusia yang
berkaitan dengan pemikirian. Fathanah dapat diartikan
sebagai cerdas atau kecerdikan dan kebijaksanaan.
Diantara sifat yang dapat di jalankan adalah pemimpin yang
cerdik,pemimpin lurus dan pemimpin yang sabar.
4.KARAKTER TABLIGH
Sifat tabliq juga memiliki arti komunikatif. Seseorang yang
memiliki sifat tabligh akan menyampaikan dengan benar
dengan tuturan yang tepat.Dan dapat menyampaikannya
sesuai apa yang di katakana sejak awalnya.
Di antara sifat yang dapat di teladani adalah pemimpin yang
abdi dan pemimpin yang acu(yang dapat tegas dalam segala
hal).
C. kriteria pemimpin
Untuk memikul tugas pemimpin orang banyak tentulah ada
standar baku yang dijadikan panduan ataupun bandingan-
bandinagannya. Orang Melayu memiliki beberapa kriteria
untuk itu, antara lain sebagai berikut.

a) Dipilih dan ditunjuk oleh bersebanyak orang. Menurut


syaratnya, pantang mengajukan diri jadi pemimpin, jika
mau memperhatikan hikmah dari hadis berikut:
“Janganlah engkau meminta kekuasaan, karena jika
engkau diberi karena permintaan, engkau akan dibiarkan
sendiri. Namun jika engkau diberi kekuasaaan tak atas
dasar permintaan, maka engkau akan diberi pertolongan
dalam menunaikannya”. (Nasai 5289)

b) Ada orang banyak atau sekumpulan orang yang akan


dipimpinnya, sehingga pantang mendahulukan
kepentingan untuk diri sendiri. Fungsinya hanya untuk
orang yang dipimpinnya, sebagaimana azas dasar kata
‘pimpin’ adalah untuk menolong atau membantu.

c) Ada wilayah tempat memimpin. Pantang memimpin di


wilayah orang lain, sesuai dengan azas syariat islam
menyebutkan; setiap raja mempunyai wilayahnya masing-
masing dengan hukum yang khas di wilayahnya itu;
sesungguhnya yang halal itu nyata dan yang haram itu
nyata pula, antara keduanya (halal dan haram) terdapat
hal-hal yang diragukan (syubhat), banyak orang yang
tidak mengetahuinya. Maka barang siapa menghindari
syubhat, berarti ia telah menjaga agama dan
kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjatuh ke dalam
hal-hal syubhat, niscaya ia terjatuh ke dalam hal yang
diharamkan. Perumpamaannya bagaikan seorang
penggembala yang mengembala (gembalaannya) disekitar
wilayah larangan, tak lama lagi gembalaannya akan
memasuki wilayah itu. Ketahuilah, bahwa setiap raja
memiliki wilayah larangan. Ketahuilah, bahwa wilayah
larangan Allah adalah hal-hal yang ia haramkan.
Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat
segumpal daging (jantung), bila ia baik niscaya seluruh
jasad (raga) akan baik, dan bila ia rusak, niscaya seluruh
jasad akan rusak pula. Ketahuilah, segumpal daging itu
ialah jantung. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

d) Memakai ukuran patut dan pantas untuk menjadi


pemimpin. Pantang “menghejan tuah” atau memaksa diri
menjadi pemimpin sebab seorang pemimpin memnag
dilahirkan, bukan hanya sekedar ditunjuk-tunjuk
sedemikian saja, tidak asal-asal tunjuk, apalagi asal-asalan
menunjuk nunjuk diri untuk ditunjuk oleh orang banyak
sebagai pemimpin.

e) Bertanggung jawab dan dipercayai. Pantang berbalik


belakang atau mengkhianati orang-orang yang
dipimpinnya, seolah ia menjerumuskan masyarakatnya ke
dalam jurang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa karakter pemimpin Melayu dalam buku
Pemimpin Ungkapan Pemimpin Melayu karya Tenas
Effendy terbagi menjadi empat karakter, yaitu karakter
shidiq, karakter amanah, karakter fathanah dan karakter
tabligh. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

Berdasarkan empat karakter pemimpin menurut Islam,


yaitu ditemukan karakter amanah yang berjumlah dua
puluh empat ungkapan pemimpin menurut Melayu,
karakter fathanah berjumlah empat belas dalam ungkapan
pemimpin menurut Melayu, karakter tabligh berjumlah
sembilan dalam ungkapan pemimpin menurut Melayu dan
karakter shidiq berjumlah delapan dalam ungkapan
pemimpin menurut Melayu.

Jenis ungkapan pemimpin dalam teks pemimpin ungkapan


Melayu yang terdapat di dalam empat karakter menurut
Islam yaitu karakter amanah, karakter fathanah, karakter
tabligh dan karakter shidiq. Terdapat berbagai jenis
ungkapan pemimpin Melayu yang berbeda-beda di dalam
karakter-karakter menurut Islam tersebut.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwasanya
dalam pemimpin ungkapan Melayu yang dominan terdapat
dalam karakter menurut Islam adalah karakter amanah.
Artinya pemimpin Melayu adalah pemimpin yang selalu 14
bertanggung jawab atas amanah atau tugas yang dipercaya,
bahwa ia mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.

Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi


penting dalam pemahaman dan pengembangan topik yang
kami teliti. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber
inspirasi bagi penelitian atau studi lainnya di masa depan.
Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang telah
diberikan dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai