KOMANDO STRATEGIS ANGKATAN DARAT

KOMANDO LATIHAN
Y-LIX-IIA-05-B-2020

LATIHAN POSKO I BRIGIF MR-6/TSB/2/K

”YUDHA LIX” TA 2020

RINGKASAN INTELIJEN

1. Keadaan Musuh.

a. Disposisi. YONIF 1011 (+) MUSUH yang sedang melaksanakan

konsolidasi di sekitar TJANGKRINGMALANG, BANGIL KOMPLEKS GT 52-54
GD 43-45.

b. Komposisi. YONIF 1011 (+) MUSUH terdiri dari 3 KIIF, 1 KIKAV TANK, 1
RAI ARMED, 1 TON ZIPUR.

c. Kekuatan.

1) Personel.

a) Pasukan Yang terlibat.

(1) POSKO YONIF-1011.

(2) KIIF – A.
(3) KIIF – B.
(4) KIIF – C.
(5) KOMPI BANTUAN.

b) Pasukan Yang Memperkuat.

(1) RAI ARMED.

(2) KI KAV TANK.
(3) TON ZIPUR.

2) Materiil. (Lampiran Susunan Bertempur Musuh).

d. Kegiatan.

1) Laporan dari penduduk bahwa musuh melaksanakan patroli di

sekitar TJANGKRINGMALANG, BANGIL KOMPLEKS GT 52-54 GD 43-45.
2) Adanya kegiatan pasukan musuh yang selalu mencari logistik di
sekitar TJANGKRINGMALANG
 2

3) Musuh melakukan penyusunan dan penggelaran satuan Kav

Tanknya di poros jalan utama yang menghubungkan BANYUWANGI –
SITUBONDO – PROBOLINGGO – PASURUAN – BANGIL – SIDOARJO –
SURABAYA

e. Keganjilan dan Kelemahan

1) Personel. Prajurit MUSUH sebagian besar berusia muda dan baru

pertama kali melaksanakan operasi.

2) Intelijen. Jaring intelijen musuh hanya mengandalkan dari

penduduk keturunan MUSUH yang mendukung pendudukan mereka.

3) Operasi. Prajurit musuh rata rata masih berusia muda dan belum
berpengalaman dalam pelaksanaan operasi tempur.

4) Logistik. Terbatas.

5) Teritorial. Sebagian besar rakyat tidak mendukung operasi

musuh.

6) Tokoh Perorangan. Unsur pimpinan MUSUH bertemperamen tinggi,

suka mabuk mabukan, main perempuan dan arogan.

2. Kemampuan Musuh.

a. Doktrin Strategis.

1) Serangan cepat.
2) Koordinasi yang mendalam.
3) Pendadakan.
4) Menyerang dengan kekuatan penuh.
5) Kecepatan.
6) Memelihara momentum.
7) Kesinambungan dalam bantuan pertempuran.
8) Memelihara komando.
9) Menguasai alut sista yang dimiliki.
10) Peperangan elektronik.
11) Inisiatif dan berpikir cepat.
12) Penghematan tenaga.

b. Doktrin Taktis.

1) Untuk Keberhasilan dalam pelaksanaan operasi musuh

menggabungan seluruh kesenjataannya dan memanfaatkan kemajuan
 3

teknologi disertai dengan koordinasi yang baik dan terorganisirnya sistem

Pertahanan Udara, Darat dan Laut secara terpadu.
2) Pendadakan terhadap musuh dilaksanakan dengan memanfaatkan
setiap kesempatan untuk menyerang Musuh pada saat yang tepat dimana
Musuh tidak siap dan tidak mampu mengambil tindakan yang efektif.
3) Serangan adalah operasi dasar pertempuran musuh.
4) Pendadakan.
5) Kamuflase, tabir asap, peralatan elektronik dan kontra intelijen.
6) Mobilitas yang tinggi.
7) Kemampuan bertempur pada malam hari.
8) Taktik Penggunaan Gabungan Kesenjataan. Musuh memiliki
prinsip bahwa keberhasilan operasi militer tergantung pada penggunaan
pertempuran gabungan dari seluruh kesenjataan. Taktik dasar operasi
paling tinggi yang digunakan adalah operasi tingkat Divisi, dimana
kombinasi senjata diintegrasikan dengan satuan Infanteri, Kavaleri, Artileri
dan Hanud dengan didukung oleh kekuatan lainnya. Pasukan Musuh
jarang ditugaskan tanpa bantuan dari satuan bantuan tempur dan satuan
bantuan administrasinya. Tugas, luasnya wilayah dan besarnya pasukan
musuh yang dihadapi menentukan jumlah serta tipe kekuatan satuan
Bantuan Tempur yang digunakan. Hal ini dilaksanakan khususnya apabila
musuh beroperasi diluar wilayahnya.
9) Komando dan Pengendalian. Pengendalian dilaksanakan dengan
membentuk Command Posts (CP) (Pos Komando), yang dibuat untuk
memastikan kesinambungan pengendalian. Markas Divisi dan Resimen
ditempatkan untuk memelihara kendali pertempuran. Pos Komando (PK)
depan Divisi ditempatkan untuk bergerak di belakang Resimen depan,
atau sejauh mungkin di belakang Batalyon. Musuh menggunakan PK
utama dan cadangan pada tingkat Divisi kebawah.

c. Susunan Bertempur Musuh. Lampiran Susunan Bertempur Musuh.

d. Data-Data Senjata Musuh. Lampiran Susunan Bertempur Musuh.

a.n Komandan Latihan

Pa Staf Strategis,

Edy Wahyu
Kolonel Inf NRP 11960021450575