Anda di halaman 1dari 115

SKRIPSI

EVALUASI PERHITUNGAN BIAYA REKLAMASI PADA PT.


NAN RIANG KECAMATAN MUARA TEMBESI KABUPATEN
BATANGHARI PROPINSI JAMBI

Oleh :

FERDI MANDALA PUTRA

NPM :1110024427017

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

(STTIND)PADANG

2016
SKRIPSI

EVALUASI PERHITUNGAN BIAYA REKLAMASI

PADA PT. NAN RIANG KECAMATAN MUARA TEMBESI


KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Teknik Pertambangan

Oleh :

FERDI MANDALA PUTRA

NPM :1110024427017

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

(STTIND) PADANG

2016
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul : EVALUASI PERHITUNGAN BIAYA REKLAMASI

PADA PT. NAN RIANG KECAMATAN MUARA

TEMBESI KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI

JAMBI

Nama : FERDI MANDALA PUTRA

NPM : 1110024427017

Program Studi : TEKNIK PERTAMBANGAN

Padang, November 2016

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Teguh Ariefianto, ST

Dian Hadiyansyah, MT NIP 197307102015021007

NIDN 1008068101

Ketua Jurusan Ketua STTIND

Dian Hadiyansyah, MT

Drs.
NIDNMurad. MS, MT
1008068101 TriTeguh Ariefianto,
Ernita, ST, MPST

NIDN 0007116308 NIP


NIDN197307102015021007
1028027801
EVALUASI PERHITUNGAN BIAYA REKLAMASI PADA PT.
NAN RIANG KECAMATAN MUARA TEMBESI KABUPATEN
BATANGHARI PROPINSI JAMBI

Nama : Ferdi Mandala Putra


NPM : 1110024427017
Pembimbing I : Dian Hadiyansyah, MT
Pembimbing II : Teguh Ariefianto, ST

ABSTRAK

PT. Nan Riang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan batubara. Sistem penambangan pada PT. Nan Riang menggunakan
metoda tambang terbuka (open pit mining) dengan Stripping Ratio (1:4) Lokasi
penambangan terletak di wilayah Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari,
Provinsi Jambi.
PT Nan Riang telah menyusun perencanaan reklamasi untuk periode tahun
2016, namun penimbunan kembali lahan bekas penambangan tidak masuk dalam
komponen biaya reklamasi tetapi masuk dalam biaya operasional penambangan.
Evaluasi perhitungan biaya reklamasi dilakukan pada daerah disposal area seluas
10,95 Ha .
Perhitungan rencana biaya reklamasi disusun berdasarkan Permen ESDM No.
07 Tahun 2014. Biaya reklamasi terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui anggaran biaya untuk melakukan
reklamasi dari rencana reklamasi yang telah disusun oleh perusahaan sebesar Rp.
275.332.000,-, sedangkan hasil perhitungan penelitian sebesar Rp. 462.368.013,- atau
terdapat selisih sebesar Rp.187.036.013,- Pihak perusahaan disarankan untuk
memperhatikan komponen biaya penataan lahan dalam menyusun rencana biaya
reklamasi pasca kegiatan operasi produksi.

Kata Kunci : Reklamasi, Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung.


EVALUATION OF RECLAMATION COSTS CALCULATION AT
PT. NAN RIANG DISTRICT MUARA TEMBESI BATANGHARI
PROVINCE JAMBI

Name : Ferdi Mandala Putra


Student Id : 1110024427017
Preceptor I : Dian Hadiyansyah, MT
Preceptor II : Teguh Ariefianto, ST

ABSTRACT
PT. Nan Riang is coal mining company located in the subdistrict of Muara
Tembesi, Batanghari regency, Jambi Province. PT. Nan Riang use open pit mining
method with Stripping Ratio (1:4).
PT. Nan Riang has developed a reclamation plan for the period 2016, however
backfilling of mined land not included in the reclamation cost components but
included in the operating costs of mining. Reclamation cost calculation evaluation
conducted at local disposal area of 10.95 Ha.
Cost calculation of reclamation plan based by govermment technical rules
(Permen ESDM No.07 2014). The cost of reclamation consist of direct costs and
indirect costs. Based on the results of data processing are known budget for the
reclamation of the reclamation plan that had been developed by the company
amounted to Rp. 275 332 000,-, whereas the calculation results of research Rp. 462
368 013,- or there is a difference of Rp.187.036.013, - Companies are advised to pay
attention to the cost components in the land arrangement plan of reclamation costs
post operation production.

Key Word : Reclamation, Direct Cost, Indirect Cost.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. karena atas berkah dan

rahmat-Nya penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini. Penulis

menyadari bahwa penulisan penelitian ini belum sempurna karena keterbatasan

pengetahuan yang dimiliki penulis. Walaupun demikian, penulis telah berusaha

semaksimal mungkin dalam penyelesaian penelitian ini dengan baik.

Dalam penyelesaian penelitian ini penulis telah dimotivasi dan dibantu oleh

berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis dengan tulus hati

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Tri Ernita ST, MP, selaku ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang.

2. Bapak Drs Murad, MS, MT selaku ketua Prodi Teknik Pertambangan.

3. Bapak Gultom, selaku pembimbing lapangan di PT. Nan Riang.

4. Bapak Dian Hadiyansyah, MT selaku pembimbing I dalam penulisan penelitian

ini.

5. Bapak Teguh Ariefianto, ST selaku pembimbing II dalam penulisan penelitian

ini.

6. Seluruh dosen dan karyawan/karyawati Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang.
7. Teman-teman Mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang, khususnya Mahasiswa/Mahasiswi dari prodi Teknik

Pertambangan.

Dalam penulisan penelitian ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan,

oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun

dari semua pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga

penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, November 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 3

1.3 Batasan Masalah.............................................................................. 3

1.4 Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... 4


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Perusahaan . ........................................................ 6

2.1.1. Profil Perusahaan . ............................................................... 6

2.1.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah . ........................................ 6

2.1.3. Geologi Regional Dan Stratigrafi . ...................................... 9

2.2. Landasan Teori . ............................................................................. 11

2.2.1. Landasan Hukum Kegiatan Reklamasi . .............................. 15

2.2.2. Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi . .................... 17

2.2.3. Rencana Biaya Reklamasi Tahap Operasi Produksi............ 18

2.2.4. Rencana Kegiatan Reklamasi. ............................................. 26

2.2.4.1. Perencanaan Lokasi Yang Akan di Reklamasi . .... 26

2.2.4.2. Penatagunaan Lahan .............................................. 26

2.2.4.3. Revegetasi . ............................................................ 28

2.2.4.4. Pekerjaan Sipil Yang Ada di Lokasi . .................... 29

2.3. Kerangka Konseptual . ................................................................... 30

2.3.1. Input . ................................................................................... 30


2.3.2. Proses . ................................................................................. 31

2.3.3. Output . ................................................................................ 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian ................................................................................ 33

3.2 .Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 33

3.2.1.Tempat Penelitian................................................................... 33

3.2.2.Waktu Penelitian .................................................................... 33

3.3. Variabel Penelitian ......................................................................... 33

3.4. Data dan Sumber Data ................................................................... 34

3.4.1. Data ..................................................................................... 34

3.4.2. Sumber Data .......................................................................... 34

3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 34

3.6. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data .................................... 35

3.6.1 Biaya Langsung...................................................................... 35

3.6.2. Biaya Pekerjaan Sipil . .......................................................... 36

3.6.3. Komponen Biaya Langsung .................................................. 36


3.6.4. Biaya Tidak Langsung .......................................................... 36

3.7. Diagram Alir Penelitian .............................................................. 37

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA . ................. 38

4.1. Pengumpulan Data ..................................................................... 38

4.1.1. Data Primer. ........................................................................ 38

4.1.2. Data Sekunder. .................................................................... 38

4.2. Pengolahan Data. ........................................................................ 39

4.2.1. Biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah direncanakan

pada PT. Nan Riang. ........................................................... 39

4.2.2. Rencana Anggaran Biaya Reklamasi PT. Nan Riang

Periode Tahun 2016 yang Seharusnya, Sesuai dengan

Ketentuan yang berlaku ...................................................... 39

4.2.3 Rencana Anggaran Biaya Reklamasi Tahun 2016 .............. 39

BAB V ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA . ............................ 56

5.1. Hasil Prosedur dan Kelengkapan Rencana Anggaran Biaya

Reklamasi PT. Nan Riang Periode Tahun 2016 ......................... 56


5.2. Rencana Anggaran Biaya Reklamasi PT. Nan Riang

Periode Tahun 2016 yang Seharusnya, Sesuai dengan

PERMEN ESDM 07 Tahun 2014. .............................................. 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 58

6.1. Kesimpulan. ................................................................................ 58

6.2. Saran . .......................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Daftar Koordinat Daerah Penyelidikan .................................... 8

Tabel 2.2. Faktor Koreksi (S) Untuk Kedalaman dan Sudut Putar ............. 20

Tabel 2.3. Faktor Koreksi (BFF) Untuk Alat Gali . .................................... 20

Tabel 2.4. Dosis Pemupukan Tanaman Jabon. ........................................... 25

Tabel 4.1. Harga Sewa Dan Jenis Alat……………………………………. 45

Tabel 4.2. Biaya Analisa Kualitas Tanah…………………………………. 46

Tabel 4.3. Dosis Pemupukan Tanaman Jabon. ........................................... 47

Tabel 4.4. Kebutuhan Pupuk Tahun 2016 ................................................... 48

Tabel 4.5. Biaya Kebutuhan Kapur . ........................................................... 51

Tabel 4.6. Biaya Uji Kualitas Air................................................................ 51

Tabel 4.7. Total Biaya Langsung…………………………………………. 52

Tabel 5.1. Perbandingan Perhitungan Biaya Reklamasi……………………. 56


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Lokasi Kesampaian Daerah . ........................................... 7

Gambar 2.2 Peta Wilayah Operasi Produksi. .............................................. 8

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual .............................................................. 32

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian . ........................................................ 37


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kebutuhan BBM Alat Berat dan Alat Angkut

Lampiran II : Cycle Time Alat Berat dan Alat Angkut

Lampiran III : Rencana Biaya Reklamasi Tahap Operasi Produksi Periode

Tahun 2016 PT. Nan Riang

Lampiran IV : Spesifikasi Alat Berat dan Alat Angkut

Lampiran V : Faktor Pengembangan

Lampiran VI : Struktur Organisasi PT. Nan Riang

Lampiran VII : Struktur Organisasi Departemen PT. Nan Riang

Lampiran VIII : Jadwal Penelitian

Lampiran IX : Jadwal Kerja Perusahaan

Lampiran X : Dokumentasi Lapangan

Lampiran XI : Dokumentasi Lapangan

Lampiran XII : Peta Rencana Reklamasi


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Berdasarkan UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara yang menyatakan bahwa “Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib

menyerahkan rencana reklamasi dan rencana pascatambang pada saat mengajukan

permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi sebagai dasar

penempatan jaminan reklamasi. Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang

tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas

lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya”.

Perencanaan kegiatan reklamasi merupakan kewajiban bagi pemegang IUP

Operasi Produksi. Rencana reklamasi diajukan kepada pemerintah daerah yang

berwenang, kemudian pemerintah daerah akan melakukan evaluasi untuk menentukan

kepatutan dan kewajaran biaya reklamasi yang direncanakan oleh pemegang IUP

Operasi Produksi tersebut. Pemegang IUP Operasi Produksi wajib menyediakan

Jaminan Reklamasi tahap Operasi Produksi sesuai dengan penetapan besaran jaminan

reklamasi tahap Operasi Produksi oleh Direktur Jenderal atas Nama Menteri,

Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya pasal 28 (Permen No.

07 tahun 2014,).Walaupun pemegang IUP Operasi Produksi telah menjaminkan biaya

reklamasi, tetapi tidak berarti pihak perusahaan terlepas dari tanggung jawab

reklamasi.
Pada perencanaan biaya reklamasi, biaya yang dihitung seolah-olah bahwa

kegiatan reklamasi akan dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga penataan lahan masuk

kedalam komponen biaya reklamasi bukan biaya produksi. Pada dokumen

perencanaan reklamasi tahunan PT. Nan Riang telah menyusun perencanaan

reklamasi untuk periode tahun 2016, namun penimbunan kembali lahan bekas

penambangan tidak masuk kedalam komponen biaya reklamasi tetapi masuk kedalam

biaya operasional penambangan. Komponen biaya reklamasi yang disusun PT. Nan

Riang tidak sesuai dengan kondisi aktual, Pada rencana reklamasi tahunannya yang

direklamasi disposal area.

Pada rencana reklamasi, pohon yang dipilih untuk revegetasi adalah pohon jabon.

Pohon yang cocok ditanami pada area bekas tambang adalah pohon yang cepat

tumbuh dan bisa tumbuh dikondisi humus yang sedikit seperti pohon jabon.

Sehubungan dengan masalah tersebut, maka perlu dilakukan perhitungan biaya

reklamasi pada daerah tersebut. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis

mengangkat masalah tersebut menjadi bahan penelitian dengan judul

“Evaluasi Perhitungan Biaya Reklamasi Pada PT. Nan Riang Kecamatan

Muara Tembesi Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi“

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut


1. PT. Nan Riang telah menyusun rencana reklamasi untuk periode tahun 2016,

tetapi penimbunan kembali lahan bekas penambangan tidak masuk kedalam

komponen biaya reklamasi.

2. Komponen biaya reklamasi yang disusun PT. Nan Riang tidak sesuai dengan

peraturan perundang - undangan yang mengatur tentang reklamasi.

1.3.Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan secara terstruktur, terorganisir dan

mencapai sasarannya, maka dalam penelitian ini perlu adanya batasan masalah

Penelitian hanya dibatasi sebagai berikut yaitu:

1. Biaya reklamasi yang di evaluasi adalah biaya reklamasi periode tahun 2016.

2. Lokasi yang akan di reklamasi adalah disposal area.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka diperoleh

rumusan masalah, adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Berapakah anggaran biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah

direncanakan PT. Nan Riang untuk tahun 2016?

2. Apakah rencana biaya reklamasi untuk disposal area sudah sesuai dengan biaya

yang seharusnya dikeluarkan PT. Nan Riang?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada rumusan masalah maka dapat ditentukan tujuan

penelitian sebagai berikut:


1. Menghitung anggaran biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah

direncanakan PT. Nan Riang untuk tahun 2016.

2. Membandingkan rencana biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah

direncanakan PT. Nan Riang.

1.6.Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi

perusahaan maupun bagi peneliti. Berikut manfaat yang dapat diperoleh dari

penelitian ini:

1. Bagi peneliti

Peneliti dapat mengetahui rangkaian perhitungan rencana kegiatan reklamasi

di PT. Nan Riang seiring dengan sorotan global tentang dampak negatif dari kegiatan

pertambangan.

2. Bagi perusahaan

Perusahaan dapat mengetahui aspek yang berhubungan dengan perhitungan

biaya reklamasi PT. Nan Riang seiring dengan meningkatnya sorotan global tentang

dampak negatif dari kegiatan penambangan.

1.7.Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah :

A. BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini merupakan pengenalan dari skripsi ini, yang berisikan latar

belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian.


B. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB ini berisikan landasan teori yang sesuai dengan masalah yang

dilihat pada bagian pendahuluan.

C. BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam

menyelesaikan penelitian ini.

D. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Melakukan pengumpulan dan pengolahan data yang terdiri dari data

primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkenaan

dengan perumusan masalah. Data ini nantinya digunakan dalam melakukan

perhitungan dan pengolahan data untuk mencapai tujuan penelitian.

E. BAB V HASIL PENGOLAHAN DATA

Bab ini membahas analisa terhadap hasil yang diperoleh dari pengolahan

data, sehingga dari pengolahan data dapat dicapai pemecahan masalah.

F. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini merupakan bagian terakhir dari penulisan tugas akhir yang

memuat kesimpulan yang diambil setelah melakukan pengumpulan dan

pengolahan data. Juga diusulkan saran yang mungkin bermanfaat sesuai dengan

tujuan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjaun Umum Perusahaan

2.1.1. Profil Perusahaan

PT. Nan Riang adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan

batubara yang berdiri pada tahun 2003. Perusahaan ini mendapatkan Izin Usaha

Pertambangan (IUP) Operasi Produksi berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten

Batanghari Nomor 01/KP/2003 tertanggal 22 Januari 2003.

2.1.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah

Secara administrasi PT. Nan Riang terdapat di Desa Jebak dan termasuk dalam

wilayah Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi. Wilayah

Kecamatan Muara Tembesi terletak di bagian selatan dari Propinsi Sumatera Barat.

Daerah ini dapat dicapai dari kota Padang melalui jalan darat dengan jarak tempuh

kurang lebih 500 km selama 10 jam melalui jalan lintas Sumatera dan lokasi PT. Nan

Riang berjarak 1,5 km dari jalan lintas Jambi Sarolangun.

Lokasi penyelidikan memiliki izin IUP Operasi produksi, dengan wilayah

penyelidikan sebagian besar merupakan kebun karet dan semak belukar yang

menempati pada morfologi perbukitan, sedangkan pada daerah rendahan yang

merupakan dataran umumnya ditempati rawa-rawa dan tumbuhan ilalang. Secara

geografis sebelah selatan merupakan dataran rawa, sebelah utara daerah kebun karet

dan sebelah timur merupakan pemukiman penduduk sekitar.


Luas daerah Operasi Produksi adalah 100 hektar. berdasarkan Keputusan

Bupati Batanghari Nomor 01/KP/2003 Tanggal 22 Januari 2003 .

(sumber : PT. Nan riang)

Gambar 2.1
Peta Kesampaian Daerah PT. Nan Riang
Secara geografi daerah penyelidikan dibatasi oleh koordinat - koordinat seperti

pada tabel di bawah ini :


Tabel 2.1
Daftar Koordinat Wilayah Operasi Produksi

Titik Koordinat Bujur Timur Lintang Selatan

1 103º 06’ 48,06” 1º 46’ 30,00”

2 103º 06’ 59,00” 1º 46’ 30,00”

3 103º 06’ 59,00” 1º 48’ 15,00”

4 103º 04’ 48,06” 1º 48’ 15,00”

5 103º 04’ 48,06” 1º 47’ 27,00”

(sumber : PT. Nan riang)


Gambar 2.2 Peta Wilayah Operasi Produksi PT. Nan Riang

2.1.3. Geologi Regional Dan Stratigrafi

Daerah penelitian termasuk dalam cekungan Sumatera Selatan, cekungan ini

terbentuk pada zaman Kapur Akhir sampai Awal Tersier sebagai akibat adanya

pensesaran membongkah pada daerah busur Belakang. Sedimentasi transgresi mulai

mengisi cekungan ini selama Poligen yang diikuti oleh sedimentasi regresi pada

Neogen. Cekungan Sumatera ini merupakan sedimentasi Tersier terdiri dari hasil

rombakan batuan asal Pra-tersier dari pegunungan Tiga Puluh dan pegunungan Dua
Belas. Sedimentasi terjadi dalam lingkungan Darat sampai Peralihan yang dicirikan

dengan adanya percampuran bahan tufaan dimana pada daerah penelitian sangat

dominan.

Proses sedimentasi pada cekungan ini terjadi secara berkesinambungan selama

Tersier sampai Holosen yang dicirikan dengan adanya endapan Akhir Aluvium dan

Rawa. Hal ini merupakan indikasi kemungkinan terjadinya akumulasi endapan

Batubara.

Daerah penelitian termasuk dalam jalur Anggota Tengah Formasi Palembang,

terdiri dari Litologi Batulempung pasiran, Batulempung dengan sisipan Lignit, Batu

pasir dan Batu pasir tufaan. Batubara dijumpai pada Formasi Muara Enim, sedangkan

secara lokal Litologi yang tersingkap dari tua ke muda adalah sebagai berikut: Batu

pasir abu abu, batulempung pasiran, batulempung, lignit dan batubara, batu pasir

tufaan dan paling atas adalah endapan undak sungai dan aluvium. (lihat gambar

stratigrafi daerah penelitian) Jurus umum lapisan Tenggara – Barat Laut (SE – NW)

dengan kemiringan lapisan > 100. Struktur geologi yang ada pada daerah penelitian

tidak begitu rumit hanya berupa lipatan-lipatan minor / lemah seingga mempengaruhi

kemiringan lapisan kurang dari 100.

Di daerah penelitian telah diketemukan + 10 singkapan batubara dengan jalur

singkapan batu bara yang terbukti sepanjang 750 m dengan ketebalan batubara 1,5 –
4 m, terdiri dari 2 lapisan dan batubara di daerah penelitian ini dari analisa lab

termasuk klasifikasi ‘Soft Brown Coal Group A dari Lignit”.

1) Formasi Muara Enim dibagi menjadi dua satuan, yaitu:

a. Satuan bawah yang terdiri dari batupasir, batulanau, batulempung dan batubara.

Pada umumnya batupasir dan batulanau lebih dominan dan sering dijumpai struktur

laminasi bergelombang hingga laminasi sejajar. Batubara berwarna hitam mengkilap,

retak-retak, agak rapuh, kompak, dan di beberapa tempat dijumpai silicified coal.

Terendapkan pada lingkungan Delta Front kala Mio – Pliosen.

b. Satuan atas yang terdiri dari batu pasir tufaan, batu lanau tufaan, batu lempung

tufaan dan batubara, terendapkan pada lingkungan Delta Plain kala Mio – Pliosen

dengan litologi pada satuan atas mempunyai ciri-ciri yaitu :

 Batu pasir : putih kecoklatan, terdiri dari kwarsa, feldspar, tufaan, semen,

dan matrik berupa oksida besi dan silika.

 Batu lanau : abu-abu, terang sampai gelap.

 Batu lempung : abu – abu gelap, menyerpih.

 Batubara : hitam kecoklatan, keras, kompak.

2) Formasi Air Benakat

Litologi satuan ini adalah serpih gampingan yang kaya akan foraminifera di

bagian bawahnya, makin ke atas dijumpai batu pasir yang mengandung gloukonit.
Pada puncak satuan ini pasirnya meningkat, kadang dijumpai sisipan tipis batubara

atau sisa sisa tumbuhan. Formasi ini diendapkan pada lingkungan neritik dan

berangsur-angsur menjadi laut dangkal dan prodelta. Diendapkan selaras di atas

Formasi Gumai pada Miosen Tengah hingga Miosen akhir.

3) Formasi Gumai

Litologi formasi ini berupa serpih dan lempung berpasir baik, berwarna abu-

abu dengan lensa batu pasir glokonitan berwarna abu-abu kebiruan dijumpai dibagian

tengah runtunan dan tuf berwarna coklat kekuningan terdapat di bagian atas runtunan.

2.2.Landasan Teori

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha

pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan

ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya (Undang-Undang No.

4 Tahun 2009). Dalam pengertian lain reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan

memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan

usaha pertambangan umum, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai

peruntukan.

Adanya proyek penambangan akan mengakibatkan suatu dampak langsung

maupun tidak langsung, dampak positif ataupun dampak negatif terhadap lingkungan

disekitar lokasi penambangan tersebut. Segi positif biasanya memperoleh nilai

(manfaat) sebaliknya dampak yang negatif dapat merugikan lingkungan itu. Dampak

tersebut baik itu abiotik atau fisik (tanah, air dan udara), pengaruh biotik (flora dan
fauna), serta pengaruh ekonomi dan sosial budaya. Untuk mengatasi dampak

lingkungan tersebut terutama dampak negatif sebelumnya dilakukan analisis, lalu

digunakan sebagai pedoman atau acuan untuk menangani dampak tersebut.

Dampak negatif yang dapat terjadi akibat aktifitas kegiatan penambangan

pada tambang terbuka antara lain:

a. Perubahan morfologi, hal ini disebabkan oleh kegiatan

penggalian/pembongkaran lapisan-lapisan yang menutupi endapan bahan

galian itu sendiri.

b. Rusak atau terganggunya sistem aliran air alami, baik aliran permukaan

maupun bawah permukaan. Hal ini bila dibiarkan dapat menimbulkan

kerusakan-kerusakan lingkungan lebih jauh lagi, seperti longsoran,

genangan/luapan air permukaan, pencemaran dan lain sebagainya.

c. Hilangnya kesuburan tanah.

Dampak negatif seperti yang tersebut diatas dapat ditanggulangi dengan

segera merencanakan kegiatan pemulihan atau Rehabilitasi Lahan dan Konservasi

Tanah (RLKT) yaitu usaha memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan

kondisi lahan agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media

pengatur tata air, maupun sebagai unsur perlindungan alam lingkungan.

Reklamasi dapat ditempuh dengan melalui berbagai tahapan, mulai dengan

perbaikan kondisi tanah, pemilihan jenis tanaman, penanaman dan perawatan

tanaman. Reklamasi yang dilakukan umumnya bertujuan untuk memperbaiki dan

menata lahan telah selesai ditambang atau area bekas tambang (mine out area) yang
berupa cekungan atau lubang-lubang pada permukaan, agar dapat mendekati kondisi

semula diikuti persiapan untuk penanaman.

Material-material yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan reklamasi

merupakan material-material yang dibongkar dalam kegiatan penambangan yaitu

lapisan-lapisan yang menutupi endapan bahan galian. Material-material tersebut dapat

berasal dari tambang itu sendiri atau dari tambang lain yang berada dalam satu lokasi.

Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan

utama dalam reklamasi tambang meliputi:

a. Penentuan lokasi penimbunan overburden baik berupa batuan maupun tanah.

b. Pemuatan dan pengangkutan serta penimbunan overburden pada area bekas

penambangan (mine out).

c. Pemuatan dan pengangkutan serta penebaran kembali lapisan tanah pucuk

(top soil).

d. Persiapan lahan untuk penanaman.

Selain kegiatan-kegiatan utama tersebut dilakukan juga kegiatan lainnya yang

terkait langsung dengan reklamasi, yaitu:

a. Pemeliharaan lapisan tanah penutup agar dapat digunakan kembali pada saat

reklamasi.

b. Pengaturan dan pengawasan air limpasan dari lokasi-lokasi penimbunan.

Tujuan utama dari penyimpanan lapisan topsoil adalah untuk mempermudah

pemanfaatannya dalam reklamasi nantinya. Selain itu dilakukan juga pemeliharaan

agar lapisan tanah penutup dapat terjaga kestabilan unsur-unsur yang terkandung
didalamnya tidak hilang, sehingga kondisi yang layak masih dapat digunakan

nantinya.Adanya usaha reklamasi ini diharapkan dapat memperkecil dampak yang

merugikan terhadap lingkungan sebagai akibat kegiatan penambangan.

Adapun tujuan akhir dari kegiatan reklamasi adalah perbaikan terhadap

kerusakan yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan, untuk itu perencanaannya

harus disusun segera mungkin dan menjadi bagian integral dari perencanaan

tambang.Bagian yang bertanggung jawab atas reklamasi haruslah menempati posisi

yang dapat mempengaruhi pengembangan tambang dan operasionalnya.

Perencanaan reklamasi dan prosedur operasional yang baik selain dapat

meminimalkan dampak-dampak yang merugikan oleh kegiatan penambangan, juga

dapat mendukung effisiensi penggunaan alat, biaya produksi dan manajemen

operasional.Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam

merencanakan reklamasi lahan bekas tambang adalah sebagai berikut

1. Identifikasi Data Fisik Lahan

Data-data fisik lahan untuk kepentingan reklamasi lahan bekas tambang terdiri

dari lapisan tanah pucuk, vegetasi, hidrogeologi dan bentuk lahan

2. Rencana Penggunaan Lahan

Para penambang berkewajiban untuk mengetahui dan memahami rencana

peruntukan lahan dilokasi wilayah penambangan sesuai dengan dokumen lingkungan

yang telah disusun sehingga akan mempermudah proses perhitungan jaminan

reklamasi yang akan disusun.

3. Batas Kedalaman Penggalian


Batas dalamnya penggalian adalah faktor penting yang harus ditaati oleh

penambang, sehingga untuk menentukan kedalaman maksimal, perlu diperhatikan

faktor-faktor seperti kedalaman muka air tanah, pola aliran permukaan setempat,

kestabilan lereng, rencana peggunaan lahan masa datang.

4. Bentuk Akhir Lahan

Bentuk akhir lahan bekas penambangan harus sesuai dengan rencana

penggunaan lahan yang telah disepakati, baik oleh Pemerintah Kabupaten,

penambang maupun pemilik lahan. Dengan tercapainya bentuk akhir lahan bekas

penambangan yang sesuai dengan rencana, akan mempermudah pelaksanaan

reklamasi.

5. Pengelolaan Lapisan Tanah Pucuk

Untuk lokasi pertambangan yang memiliki tanah penutup, perlu direncanakan

pengelolaan yang tepat.Pengelolaan ini meliputi menggali,memindahkan,

mengamankan danmemanfaatkan kembali.

2.2.1 Landasan Hukum Kegiatan Reklamasi

Program reklamasi dalam kegiatan penambangan adalah salah satu hal mutlak

yang harus dilakukan. Pada pelaksanaan kegiatan pertambangan selalu dihadapkan

pada dua kenyataan yang bertentangan yaitu disatu pihak membutuhkan sumber daya

mineral yang tidak dapat diperbaharui dan di lain pihak kegiatan pertambangan

mengorbankan sumber alam dan lingkungan sekitarnya bila tidak dikelola dengan

baik. Untuk mengendalikan dampak negatif kegiatan penambangan, sekaligus

mengupayakan pembangunan sektor pertambangan berwawasan lingkungan, maka


kegiatan penambangan yang berdampak besar dan penting diwajibkan mengikuti

peraturan perundangan yang mengatur pengendalian dampak negatif penambangan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No. 07

tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pasca Tambang pada Kegiatan Usaha

Pertambangan Mineral dan Batubara, Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan

sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki

kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai

peruntukannya.

Demikian juga berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang

menyatakan “ bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah

mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya

sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan”.

Adapun peraturan perundang-undangan yang dipakai sebagai acuan dalam

peninjauan studi lingkungan ini antara lain:

a. Undang – undang No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 78 tahun 2010 tentang Reklamasi

dan Pascatambang.

c. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No. 07 tahun 2014 tentang

Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang.


d. Kep.Men.M.PE No.1211.K/008/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan Pada Usaha

Pertambangan Umum.

e. Kep.Dirjen Pertambangan Umum No. 336.K/271/DDJP/1996, tentang Jaminan

Reklamasi.

2.2.2. Rencana Reklamasi Tahap Operasi Produksi

Rencana reklamasi tahap operasi produksi dibuat untuk jangka waktu 1 (satu)

tahun, rencana reklamasi tahap operasi produksi disusun sesuai dengan umur

tambang.

Rencana reklamasi tahap operasi produksi meliputi:

a. Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan tahap operasi produksi.

b. Rencana pembukaan lahan untuk kegiatan tahap operasi produksi yang

menyebabkan lahan terganggu.

c. Program reklamasi tahap operasi produksi.

Program reklamasi tahap operasi produksi dapat dilaksanakan dalam bentuk

revegetasi dan/ atau peruntukan lainnya berupa :

1) Area permukiman;

2) Pariwisata.

3) Sumber air, atau

4) Area pembudidayaan.
d. Kriteria keberhasilan reklamasi tahap operasi produksi meliputi standar

keberhasilan penatagunaan lahan, revegetasi, pekerjaan sipil, dan penyelesaian

akhir; dan

e. Rencana biaya reklamasi tahap operasi produksi.

2.2.3. Rencana Biaya Reklamasi Tahap Operasi Produksi

2.2.3.1. Biaya Penatagunaa Lahan

Dalam penataan lahan dipertimbangkan aspek-aspek terkait penataan lahan

yang pada umumnya berhubungan dengan alat berat dan biaya operasional, antara

lain:

a. Biaya penataan permukaan tanah.

Alat berat yang digunakan adalah bulldozer yang berfungsi untuk meratakan

tanah timbunan pada lahan yang akan direklamasi. Untuk mencari biaya penggunaan

Bulldozer terlebih dahulu harus diketahui produktivitas Bulldozer agar dapat

diperkirakan lamanya pemakaian Bulldozer dalam menyelesaikan pekerjaan penataan

permukaan tanah. Untuk mencari produktivitas Bulldozer digunakan rumus sebagai

berikut :

V x 60 x Eff
P =
CT

(Sumber : Rostiyanti, 2008)

Keterangan :

P = Produktifitas Bulldozer (m3/jam)


V = Kapasitas bucket (m3)
Eff = Efisiensi kerja alat
CT = Waktu siklus perdetik

b. Biaya Penebaran Tanah Pucuk (top soil)

Material utama kegiatan penghijauan berupa tanah pucuk (top soil) berasal

dari timbunan tanah pucuk (topsoil storage) yang berjarak sekitar 1200 M dari lokasi

yang akan direklamasi

Jumlah volume topsoil yang dibutuhkan disesuaikan dengan lubang tanam.

Lubang tanam berbebntuk prisma berikut rumus mencari volume prisma:

V = Luas Alas x t

V = Volume

Luas Alas : Luas Δ = ( ½ a x t )

t = tinggi prisma

Pengangkutan topsoil ke lokasi reklamasi menggunakan alat berat seperti

excavator dan Dumptruck. Dalam mencari biaya penggunaan excavator dan

Dumptruck terlebih dahulu harus diketahui produktivitas masing - masing alat agar

dapat ditentukan berpa lama alat akan digunakan untuk pengangkutan tcanah pucuk.

Mencari produktivitas masing - masing alat digunakan rumus berikut :

1) Produktifitas Excavator

Alat yang digunakan sebagai alat gali-muat pada kegiatan reklamasi di PT

Nan Riang adalah excavator VOLVO EC 460 BLC. Produksi excavator per jam

dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :


V x 60 x S x BFF x Eff
P =
C𝑇
Keterangan :
(Sumber : Rostiyanti,2008)

P = Produktifitas excavator (m3/jam)


V = Kapasitas bucket (m3)
S = Faktor koreksi
BFF = Faktor bucket
Eff = Efisiensi kerja alat
CT = Waktu siklus perdetik

Tabel 2.2
Faktor Koreksi (S) untuk Kedalaman dan Sudut Putar

Kedalaman Sudut Putar (o)


Penggalian

(% dari 45 60 75 90 120 180


Maks)

30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95

50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91

70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83

90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75

Tabel 2.3
Faktor Koreksi (BFF) untuk Alat Gali

No Material BFF (%)

1 Tanah dan tanah organik 80 – 110

2 Pasir dan kerikil 90 – 100

3 Lempung keras 65 – 95
4 Lempung basah 50 – 90

5 Batuan dengan peledakan buruk 40 – 70

6 Batuan dengan pelefakan baik 70 – 90

(Sumber : Rostiyanti,2008)

2) Produktifitas Dump Truck

Produksi perjam dumptruck dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

C x 60 x Eff
P=
CT

(Sumber : Rostiyanti, 2008)

Keterangan :

P = Produksi dump truck per jam (m3/jam)


C = Kapasitas dump truck(m3)
Eff = Efisiensi kerja alat
CT = Waktu siklus (detik)

Pengendalian Erosi

Hujan akan menimbulkan erosi jika intensitasnya cukup tinggi dan jatuhnya

dalam waktu yang relatif lama. Ukuran butir air hujan sangat berperan dalam

menentukan erosi. Hal tersebut disebabkan karena dalam proses erosi energi kinetik

merupakan penyebab utama dalam menghancurkan agregat-agregat tanah.

Untuk mengatasi terjadinya erosi perlu dilakukan pengaturan permukaan

lereng. Pengaturan permukaan lereng dilakukan sejalan dengan penataan permukaan


tanah Untuk menghindari terjadinya erosi permukaan tanah dibuat landai dengan

kemiringan 2 - 5 %.

2.2.3.2. Biaya revegetasi

1. Analisis kualitas tanah

Kondisi fisik, kimia dan biologi tanah dijadikan indikator untuk

menentukan kualitas tanah.Kualitas tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk

berfungsi dalam berbagai batas ekosistem untuk mendukung produktivitas

biologi, mempertahankan kualitas lingkungan dan meningkatkan kesehatan

tanaman, hewan dan manusia. Secara umum, terdapat tiga makna pokok dari

definisi tersebut yaitu produksi berkelanjutan yaitu kemampuan tanah untuk

meningkatkan produksi dan tahan terhadap erosi, mutu lingkungan yaitu tanah

diharapkan mampu untuk mengurangi pencemaran air tanah, udara, penyakit dan

kerusakan sekitarnya dan ketiga kesehatan makhluk hidup.

Dampak negatif dari ketidak mampuan tanah untuk memenuhi fungsinya

adalah terganggunya kualitas tanah sehingga menimbulkan bertambah luasnya lahan

kritis, menurunnya produktivitas tanah dan pencemaran lingkungan.Dampak tersebut

membuat kita untuk mencari indikator dari segi tanah yang dapat digunakan untuk

memonitor perubahan kualitas tanah agar tetap memenuhi fungsinya. Penurunan

kualitas tanah akan memberikan kontribusi yang besar akan bertambah buruknya

kualitas lingkungan secara umum.Sangat disadari akan kompleknya berbagai proses

dan faktor yang mengendalikan kualitas tanah sehingga sangat sulit untuk
menyatukan berbagai interaksi antara faktor-faktor tersebut menjadi suatu indikator,

Secara umum indikator kualitas tanah yang baik adalah sebagai berikut:

a. Mudah pengamatan/pengukurannya.

b. Mampu mengukur setiap perubahan dalam fungsi tanah.

c. Terdiri sifat fisika, kimia dan biologi tanah.

d. Mudah diakses dan diterapkan di lapangan.

e. Peka terhadap perubahan iklim dan pengelolaan.

2. Penanaman

a. Persiapan Penanaman Setelah lahan siap ditanami, langkah selanjutnya adalah

persiapan tanam dengan tahapan sebagai berikut :

1). Jarak Tanam

Untuk memperoleh hasil yang optimal, jarak tanam Jabon yang direkomendasikan

adalah 4 m x 4 m atau jumlah populasi sekitar 625 pohon per ha.

b. Pembuatan Lubang Tanam

1) Lubang tanam dibuat dengan ukuran 70 cm x 70 cm bagian atas x 50 cm x 50 cm

bagian dasar dengan kedalaman 60 cm. pada waktu melubang, tanah bagian atas (top

soil) diletakkan disebelah kanan. Lubang tanaman dibiarkan selama 1 bulan sebelum

bibit jabon ditanam.

2) Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan menggunakan cangkul tanah. Tanah

bagian bawah (sub-soil) dipisahkan dengan tanah bagian atas (top-soil).

c. Penanaman

1) Waktu
Penanaman tanaman Jabon dilakukan pada awal musim penghujan, saat

tersebut merupakan awal yang baik/optimal untuk memulai penanaman.

2) Pelaksanaan Tanam

a) Pada waktu menanam jabon jangan terlalu keras memegang batang jabon

karena akan membuat luka pada batang jabon, peganglah pada polybag

tanaman dan pada saat menanam batang tanaman jangan terlalu dalam terkena

tanah, cukup polybag kebawah saja yang terendam.

b) Siram bila dirasa dalam hari waktu penanaman tidak hujan.

c) Kemudian bibit ditimbun dengan tanah bagian bawah (sub-soil) dan

selanjutnya dengan tanah bagian atas (top-soil). Selanjutnya, tanah dipadatkan

secara bertahap sehingga timbunan menjadi padat dan kompak, tidak ada

rongga udara dalam lubang tanam.

d) Lubang tanam ditimbun sampai penuh, hingga permukaan rata dengan tanah

di sekelilingnya.

3. Pemeliharaan Tanaman

Semprot Pestisida secara aktip per 1 atau 2 minggu sekali selama 3-5 bulan

tergantung keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup

banyak pestisida sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis

dimakan ulat sebab daun sudah banyak.

d. Pemupukan

1. Dosis pemupukan

Pemupukan pada masa TBM kurang dari 1 tahun.


Dosis pemupukan tanaman jabon untuk berbagai jenis pupuk di jelaskan pada

tabel 2.4:

Tabel 2.4
Dosis Pemupukan Tanaman jabon

Umur Dosis Pupuk (gram/batang)

(Bulan) Urea SP36 KCL

1-6 74 50 31

6-9 76 55 34

9-12 99 53 36

Sumber: PT. Nan Riang

Tabel 2.5
Kebutuhan Pupuk Tahun 2016

Umur Kebutuhan Pupuk (Kilogram)

(Bulan) Urea SP36 KCL

1-6 755 511 459

6-9 888 678 498

9-12 927 772 510

Jumlah 2,570 1.961 1.467

Sumber: PT. Nan Riang

1) Cara Pemupukan

a. Pemupukan di lakukan dalam setahun pertama


Adapun Dosis pemupukan sebagai berikut :

1) Pemberian waktu penanaman pupuk urea sp36 dan kcl masing-masing setelah

tanaman berumur 1, 6, 9 dan 12 bulan. Tiap pemberian:seperempat dosis

dalam setahun.

b. Pemupukan dengan tablet

1) Kehilangan hara dari pupuk yang terjadi melalui proses pencucian dan erosi

dapat dikurangi

2) Hara pupuk larut dengan proses lepas lambat (slow release) sehingga secara

efektif dan efisien dapat diserap oleh tanaman

3) Aplikasi pupuk lebih mudah, menghemat tenaga dan biaya Pupuk tablet

dengan formula tertentu digunakan dengan cara membenamkan/ditugal ke

dalam tanah di sekitar tanaman dengan jumlah sesuai dengan dosis yang

diperlukan untuk jangka waktu tertentu

2.2.4. Rencana Kegiatan Reklamasi

2.2.4.1. Perencanaan Lokasi yang Akan di Reklamasi

Sesuai dengan perencanaan kegiatan reklamasi dan revegetasi PT. Nan Riang,

lahan yang akan dilakukan kegiatan reklamasi adalah di disposal area.

2.2.4.2. Penatagunaaan Lahan

Penatagunaan lahan terdiri atas kegiatan seperti berikut :

1. Penataan Permukaan Tanah


Pada lahan yang akan dilakukan kegiatan reklamasi, PT. Nan Riang mengatur

lahan tersebut dengan cara memindahkan dan mendatarkan material dari front

penambangan ke area reklamasi, kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan

bulldozer. Hal ini dilakukan agar pada saat kegiatan reklamasi berikutnya tidak

menemukan kendala yang dapat menghambat kegiatan reklamasi.

Pengaturan bentuk lereng juga termasuk kedalam pengaturan permukaan

lahan, karena lereng sangat berpengaruh besar terhadap lahan yang akan di reklamasi.

Pada umumnya lereng yang berada pada lahan reklamasi sudah relatif aman,namun

untuk menghindari kemungkinan terjadinya longsoran pengamanan lereng perlu

dilakukan.

2. Penebaran Tanah Pucuk

Tanah pucuk merupakan lapisan teratas dari lapisan tanah yang dikupas pada

saat penambangan batubara secara tambang terbuka.Tanah pucuk mengandung

banyak unsur hara tanah yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu

saat melaksanakan kegiatan reklamasi tanah pucuk sangat diperlukan untuk

melaksanakan kegiatan penanaman kembali.

Penggunaan tanah pucuk dapat dilakukan dengan cara penyebaran, cara ini

dilakukan apabila jumlah lapisan tanah pucuk yang tersedia cukup banyak. Sebelum

direklamasi, area terlebih dahulu diratakan permukaannya, sehingga mempermudah

penanganan selanjutnya. Dengan lapisan tanah pucuk secara merata sehingga

diharapkan lahan bekas penambangan akan mendekati keadaan semula.

3. Pengendalian Erosi
Hujan akan menimbulkan erosi jika intensitasnya cukup tinggi dan jatuhnya

dalam waktu yang relatif lama. Ukuran butir air hujan sangat berperan dalam

menentukan erosi. Hal tersebut disebabkan karena dalam proses erosi energi kinetik

merupakan penyebab utama dalam menghancurkan agregat-agregat tanah.

Besarnya energi kinetik hujan tergantung pada jumlah hujan, intensitas dan

kecepatan jatuhnya hujan.Kecepatan jatuhnya butir-butir hujan itu sendiri ditentukan

ukuran butir-butir dan angin. Jadi intensitas butir-butir hujan, kecepatan hujan,

bentuk ukuran air hujan, lamanya hujan dan kecepatan angin secara kolektif

mempengaruhi kekuatan hujan untuk menimbulkan erosi.

Erosi terjadi melalui proses penghancuraan dan pengangkutan partikel-

partikel atau massa tanah oleh hujan, air limpasan, atau angin, maka strategi untuk

mencegah dan penanggulangan erosi pada tingkat mikro, haruslah berdasarkan pada

hal-hal berikut:

a. Menutup tanah untuk melindunginya dari penghancuran dari butir-butir hujan

dengan tumbuh-tumbuhan.

b. Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah untuk mengurangi air limpasan,

mengurangi banjir, mengurangi erosi tanah, mengisi kembali reservoir air

tanah dan menyediakan air pada musim kemarau.

c. Memperbaiki atau meningkatkan stabilitas agregat tanah.

d. Meningkatkan kekasaran permukaan untuk mengurangi kecepatan air

limpasan.

2.2.4.3. Revegetasi
Dalam kegiatan revegetasi juga terdiri atas beberapa kegiatan seperti

berikut :

a. Pemilihan Jenis Tanaman

Pada kegiatan reklamasi pohon yang di pilih untuk di tanami adalah pohon

jabon PT, Nan Riang memilih pohon jabon di karenakan kayu jabon harga

nya cukup mahal apabila sudah panen.

b. Rencana Pengadaan Bibit

Untuk rencana penyediaan bibit, PT. Nan Riang, membeli bibit dari

perkebunan bibit jabon

c. Pemupukan

Pupuk urea sp36 kcl dipilih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi

tumbuhan yang akan ditanam pada lahan revegetasi, hal ini dipilih karena

pupuk tersebut mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk pohon yang

akan ditanam.

d. Pembuatan Lubang Tanam dan jarak Tanam

Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum menanam. Pada waktu menggali

lubang, tanah bagian atas dan bawah dipisahkan, masing-masing di sebelah

utara dan selatan lubang.

2.2.4.4. Pekerjaan Sipil yang Ada di Lokasi

Sehubungan dengan peruntukan pada akhir tambang, pekerjaan sipil yang

akan dilaksanakan meliputi pemeliharaan bangunan sarana prasarana tambang, jalan

tambang dan drainase.


Pemeliharaan berbagai bangunan sarana prasarana tambang dan jalan kerja

dilakukan secara berkala, sedangkan untuk pemeliharaan jalan utama dan drainase

diutamakan pada saat musim hujan, agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Jalan

utama tambang tetap dipertahankan karena akan menjadi akses menuju lahan

produktif

2.3. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini terdapat kerangka konseptual yang akan membantu

penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, yang terdiri atas:

2.3.1. Input, yaitu data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, terdiri dari:

1. Data primer:

a. Jarak antara front tambang ke disposal area.

Data ini diperuntukan untuk memperkirakan suatu siklus yang dibutuhkan

oleh dump truck untuk membawa over burden ke disposal area. Data ini

diperoleh dari pengamatan langsung dilapangan dengan cara mengikut dump

truck dan menghitung jarak berdasarkan angka yang tertera di speedometer

dump truck.

b. Kebutuhan bbm untuk alat berat dan alat angkut

Data ini digunakan untuk perhitungan produksi alat berat dan alat angkut serta

biaya yang dibutuhkan dalam pengoperasiannya.

c. Waktu siklus alat berat dan alat angkut.

Data ini digunakan untuk perhitungan produksi alat muat dan alat angkut.

2. Data Sekunder
a. Data rencana reklamasi PT. Nan Riang periode tahun 2016.

b. Peta rencana reklamasi.

c. Spesifikasi alat berat dan alat angkut.

d. Volume disposal area.

e. Biaya sewa alat

2.3.2. Proses, yaitu teknik pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini,

adapun proses yang akan dijalankan adalah:

1. Menghitung prosedur dan kelengkapan pada perhitungan anggaran biaya

reklamasi yang sudah ada.

2. Menghitung biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah direncanakan pada

PT.Nan riang.

3. Menghitung anggaran yang seharusnya di jaminkan perusahaan untuk

mereklamasi disposal area.

2.3.3. Output, yaitu hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah yaitu:

1. Hasil perhitungan prosedur dan kelengkapan pada perhitungan anggaran biaya

reklamasi yang sudah ada

2. Besar anggaran biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah direncanakan

pada PT. Nan Riang

3. Besar anggaran yang seharusnya dikeluarkan perusahaan untuk mereklamasi

disposal area
INPUT PROSES OUTPUT

Data Primer 1. Menghitung


a. Jarak antara front prosedur dan 1.
tambang ke kelengkapan pada 1. Hasil
disposal area. perhitungan
perhitungan
b. Kebutuhan BBM prosedur dan
untuk alat berat dan anggaran biaya
kelengkapan
alat angkut. reklamasi yang pada perhitungan
c. Waktu siklus alat sudah ada. anggaran biaya
berat dan alat reklamasi yang
2. Menghitung biaya
angkut . sudah ada
reklamasi setiap 2. Besar anggaran
Data Sekunder bagian kerja yang biaya reklamasi
a. Data rencana setiap bagian
telah direncanakan
reklamasi PT.Nan kerja yang telah
Riang periode pada PT.Nan direncanakan
tahun 2016. Riang. pada PT.Nan
b. Peta rencana 3. Menghitung Riang.
reklamasi. 3. Besar anggaran
anggaran yang yang seharusnya
c. Spesifikasi alat
berat dan alat seharusnya dijaminkan
angkut. dikeluarkan perusahaan
d. Volume disposal untuk
perusahaan untuk
area. mereklamasi
e. Biaya sewa alat mereklamasi disposal area.
disposal area.

Gambar 2.3. Kerangka Konseptual


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian dan pengembangan merupakan “jembatan” antara penelitian dasar

(basic research) dengan penelitian terapan (applied research), di mana penelitian

dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about fundamental phenomena”

dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis

dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk

mengembangkan produk penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan,

mengembangkan dan memvalidasi suatu produk (Sugiyono,2009).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Nan Riang secara geografis wilayah IUP

Operasi Produksi PT. Nan Riang berada diwilayah Desa Jebak Kecamatan Muara

Tembesi Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi.

3.2.2. Waktu Penelitian


Kegiatan proposal penelitian dilakukan pada tanggal 2 - 28 November 2015

sedangkan pengambilan data lapangan untuk menyusun dihalaman judul skripsi di

lakukan pada tanggal 1 – 20 Maret 2016.

3.3.Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti maka variabel


penelitian adalah menghitung rencana biaya reklamasi di PT. Nan Riang dan

penanganan terhadap terjadinya longsoran yang secara garis besarnya untuk

mengembalikan daerah penambangan menjadi lebih baik dari sebelumnya dan

penambangan.

3.4. Data dan Sumber Data

3.4.1. Data

Data yang di butuhkan pada penelitian ini adalah:

1. Data Primer

a. Jarak antara front tambang ke disposal area.

b. Waktu siklus alat berat dan alat angkut.

c. Kebutuhan BBM untuk alat berat dan alat angkut.

2. Data Sekunder

a. Data rencana reklamasi PT. Nan Riang periode tahun 2016.

b. Peta rencana reklamasi.

c. Spesifikasi alat berat dan alat angkut.

d. Volume disposal area.

e. Biaya sewa alat.

3.4.2. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari beberapa laporan PT. Nan Riang tentang

perencanaan reklamasi dan revegetasi, serta pengamatan langsung ke lapangan.


3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Studi pustaka, yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan membaca

buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam

penelitian sehingga dapat digunakan sebagai landasan dalam pemecahan

masalah.

b. Studi lapangan, yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan

melakukan pengamatan langsung di lapangan.

3.6. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data


Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan rumus – rumus sebagai berikut:

3.6.1. Biaya langsung

3. Biaya langsung, terdiri atas biaya:

a. Penatagunaan lahan.

1) Penataan permukaan tanah.

2) Penebaran tanah pucuk.

3) Pengendalian erosi dan pengelolaan air.

b. Revegetasi.

1) Analisa kualitas tanah.

2) Pengadaan bibit.

3) Pemupukan.

4) Penanaman.
5) Pemeliharaan tanaman.

c. Pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan pascatambang.

d. Pemanfaatan lubang bekas tambang (void).

4. Biaya tidak langsung, terdiri atas biaya:

a. Mobilisasi dan demobilisasi alat.

b. Perencanaan reklamasi.

c. Administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai pelaksana reklamasi

tahap operasi produksi.

d. Supervisi.

3.6.2. Biaya Pekerjaan Sipil

Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan sipil dan secara teknis disesuai dengan

rencana kegiatan reklamasi PT. Nan Riang.

3.6.3. Komponen Biaya Langsung

Komponen biaya langsung terdiri dari biaya penataan guna lahan + Biaya

Revegetasi + Biaya Pekerjaan sipil sesuai peruntukan lahan pascatambang.

3.6.4. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung meliputi :

a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat

2,5 % dari biaya langsung

b. Biaya perencanaan reklamasi

2% - 10 % dari biaya langsung


c. Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor

3% - 14% dari biaya langsung

d. Biaya supervisi (reclamation management cost)

2% - 7% dari biaya langsung

(Sumber: Peraturan Menteri ESDM Nomor 07 Tahun 2014)

BIAYA REKLAMASI = Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsung

3.7. Diagram Alir Penelitian

Langkah-langkah penulis dalam melakukan penelitian adalah seperti di

perlihatkan pada gambar 3.1di bawah ini :


Mulai

Survey Lapangan Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Pengolahan Data

1.
Analisa Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini berisikan data-data yang diperlukan untuk perhitungan biaya

rencana reklamasi pada tambang terbuka PT. Nan Riang, dilanjutkan dengan

pengolahan data dan pembahasan.

4.1. Pengumpulan Data

Untuk melakukan pengolahan data, tentunya perlu terlebih dahulu

dikumpulkan data-data yang berhubungan dengan tujuan penelitian, data yang

dikumpulkan tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder, berikut adalah data-

data yang dikumpulkan:

4.1.1. Data Primer

Adapun data primer yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan BBM untuk alat berat dan alat angkut.

b. Waktu siklus alat berat dan alat angkut.


c. Jarak antara front tambang ke disposal area.

4.1.2. Data Sekunder

Data sekunder yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

f. Data rencana biaya reklamasi PT. Nan Riang periode tahun 2016.

g. Peta rencana reklamasi PT. Nan Riang.

h. Spesifikasi alat muat dan alat angkut.

i. Biaya sewa alat.

4.2. Pengolahan Data

Pada pengolahan data, ada beberapa topik yang akan dibahas, diantaranya:

4.2.1. Biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah direncanakan pada PT.

Nan Riang.

PT. Nan Riang telah menghitung rencana anggaran biaya reklamasi periode

tahun 2016

4.2.2. Rencana Anggaran Biaya Reklamasi PT. Nan Riang Periode Tahun 2016

yang Seharusnya, Sesuai dengan Ketentuan yang Berlaku

Pada perhitungan rencana anggaran biaya reklamasi ini, peralatan dan

perlengkapan yang dibutuhkan mengikuti rencana perusahaan yang telah disusun.

Untuk harga peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan juga akan disesuaikan
dengan anggaran yang direncanakan perusahaan. Berikut ini adalah rincian rencana

anggaran biaya reklamasi yang seharusnya.

4.2.3 Rencana Anggaran Biaya Reklamasi Tahun 2016

Pada tahun 2016 akan dilakukan kegiatan penanaman seluas 10,95 Ha, dengan

volume penimbunan sebanyak 109.500 m3. Jarak antara front tambang ke disposal

area 1.200 meter. Berikut ini perhitungan biaya langsung dan tidak langsung dari

rencana anggaran biaya reklamasi yang seharusnya.

A. Biaya Langsung

Biaya langsung terdiri atas:

1. Biaya Penatagunaan Lahan

Biaya penatagunaan lahan terdiri atas biaya penataan permukaan tanah, biaya

penebaran tanah pucuk dan biaya pengendalian erosi dan pengelolaan air. Berikut

rincian dari biaya-biaya tersebut.

a. Biaya Penataan permukaan tanah

Pada tahun 2016, rencana penanaman seluas 10,95 Ha, untuk meratakan

lokasi yang akan ditanami digunakan bulldozer jenis D8R dengan panjang blade 3,93

meter dan lebar blade 1,69 meter, maka diperoleh kapasitas blade sebagai berikut:

𝑃𝑗𝑔 𝑏𝑙𝑎𝑑𝑒 𝑥 𝐿𝑏𝑟 𝐵𝑙𝑎𝑑𝑒 𝑥 (2 𝑥 𝐿𝑏𝑟 𝐵𝑙𝑎𝑑𝑒)


Kapasitas Blade (V) =
2
3,93 x 1,69 x (2 x 1,69 )
=
2

= 11,22 lcm

𝑉𝑥 60 𝑥𝐸𝑓𝑓
Produktifitas Bulldozer =
𝐶𝑇

Keterangan: Eff = 0,8 (Data Perusahaan)

Ct = 1,24 (Menit)

𝑉𝑥 60 𝑥𝐸𝑓𝑓
Produktifitas Bulldozer =
𝐶𝑇

11,22 x 60 x 0,8
P=
1,24

= 434,32 lcm/jam

Dari perhitungan di atas maka didapat produktivitas masing bulldozer 434,32

lcm/jam. Berdasarkan perhitungan produktivitas bulldozer dapat dicari waktu

penyelesaian pekerjaan.

Volume OB yang diratakan = Luas lahan x Ketebalan

= 10.95 ha x 1 m

= 109.500 m² x 1 m= 109.500 m³ (Lcm)


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑂𝐵𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑟𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛
Waktu penyelesaian Pekerjaan =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝐵𝑢𝑙𝑙𝑑𝑜𝑧𝑒𝑟

109.500 𝑚3
Waktu penyelesaian Pekerjaan =
434,32 𝑙𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚

= 252,12 jam

Biaya rental bulldozer perjam adalah sebesar Rp. 350.000 kebutuhan bbm

perjamnya adalah sebanyak 30 liter, dengan harga bbm perliter Rp.11.500,- maka

diperoleh biaya penataan sebagai berikut:

Biaya penataan perjam =(Rental alat + (BBM x Harga BBM) + gaji operator)

= (Rp 350.000,-/jam + (30 liter x Rp 11.500,-/liter) + Rp

12.000,-)

=Rp. 707.000,-/jam

Biaya Penataan total= Biaya Penataan perjam x Lama pengerjaan

= Rp. 707.000,-/jam x 252,12 jam

= Rp.178.248.840

Jadi, diperoleh rencana anggaran biaya penatagunaan lahan pada tahun 2016

sebesar Rp.178,248,840

b. Biaya Penebaran Tanah Pucuk


Tanah pucuk yang diambil adalah tanah pucuk yang berasal dari lokasi

penambangan, yang berjarak 1.200 meter dari lokasi rencana reklamasi. Volume

tanah pucuk yang harus dipindahkan adalah:

Volume per lubang = Luas alas x tinggi

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠+𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ


= xt
2

(0,7x0,7)+(0,5𝑥0,5)
= x0,6
2

= 0.49 + 0.25

0.74
= x0,6
2

= 0,222 m3

Volume tanah pucuk = Volume/lubang x jumlah batang

= 0,222 m3x 6.843

= 1.519 m3

Konversi ke lcm:

𝑉𝑏 1
=
𝑉𝑙 1+ 𝑆𝑤
Vl = (Vb x 1+Sw)

Keterangan:

Sw = 0,25

Vl = 1.519 x (1+0,25)

Vl = 1.898 lcm

Untuk menghitung biaya untuk memuat dan mengangkut tanah pucuk, maka

digunakan perhitungan berikut:

V x 60 x S x BFF x Eff
Produktifitas Excavator (P) =
C𝑇

Keterangan : V = 2,9 m3

S = 1,15

BFF = 100% (material timbunan adalah tanah)

Eff = 80% (data perusahaan)

CT = 0,44 (menit)

2,9 x 60 x 1,15 x 1 x 0,8


Produktifitas Excavator (P) =
0,44

= 363,81 lcm/jam

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑚𝑢𝑎𝑡
Waktu penyelesaian Pekerjaan =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟
1.898 lcm
= = 5,2 jam
363,81 lcm/jam

Biaya rental excavator perjam adalah sebesar Rp. 350.000,- Kebutuhan bbm

perjam nya adalah sebanyak 22 liter, dengan harga bbm perliter Rp.11.500,- maka

diperoleh biaya pemuatan sebagai berikut:

Biaya Pemuatan perjam = (Rental alat + (BBM x Harga BBM) + gaji operator)

= ( 350.000,-/jam + (22 liter x 11.500,-/liter) + 12.000,-)

=Rp. 615.000,-/jam

Biaya Pemuatan total = Biaya Pemuatan perjam x Lama pengerjaan

= Rp. 615.000,-/jam x 5,2 jam

= Rp. 3.198,000,-

Jadi total biaya pemuatan adalah Rp. 3.198,000,-

Untuk mencari biaya pengangkutan digunakan rumus berikut:

C x 3600 x Eff
Produktivitas Dumptruck =
CT

Keterangan : C = 9,8 m3

Eff = 0,8 (data perusahaan)


CT = 14,44 (Menit)

9,8 x 60 x 0,8
Produktivitas Dumptruck =
14,44

= 32,57 lcm/jam

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡
Waktu penyelesaian Pekerjaan =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑑𝑢𝑚𝑝𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘

1.898 𝑙𝑐𝑚
= = 58 jam
32,57 𝑙𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚

Biaya rental Dumptruck perjam adalah sebesar Rp. 200.000,- Kebutuhan bbm

perjamnya adalah sebanyak 12 liter, dengan harga bbm perliter Rp.11.500,- maka

diperoleh biaya pengangkutan sebagai berikut:

Biaya angkut perjam = (Rental alat (BBM x Harga BBM) + gaji operator)

= ( 200.000,-/jam + (12 liter x 11.500,-/liter) + 12.000,-)

=Rp. 350.000,-/jam

Biaya Angkut total = Biaya Pengangkutan perjam x Lama pengerjaan

= Rp. 350.000,-/jam x 58 jam

= Rp. 20.300.000,-

Total biaya = (Biaya pemuatan + biaya pengangkutan)


= (Rp. 3.198,000,- + Rp. 20.300.000,-) = Rp. 23.498.000,-

Jadi diperoleh biaya total penebaran tanah pucuk sebesar Rp. 23.498.000,-

Tabel 4.1

Harga sewa dan jenis alat yang digunakan

No Jenis Alat Harga Sewa/jam

1. Excavator VOLVO EC 460 BLC Rp. 350.000,-

2. Bulldozer D8R Rp. 350.000,-

3. Dumptruck NISSAN CWM 330 PS Rp. 200.000,-

c. Biaya Pengendalian Erosi

Biaya untuk pengendalian erosi mengikuti perencanaan perusahaan, jadi total

biaya pengendalian erosi yang dibutuhkan sebesar Rp. 61.000.000,-. Karena untuk

melakukan perhitungan biaya pengendalian erosi harus dilakukan perhitungan dan

penelitiannya dikarenakan keterbatasan waktu tidak memungkinkan melakukan

perhitungan biaya pengendalian erosi sehingga pengendalian erosi mengikuti biaya

perusahaan.

2. Biaya Revegetasi

Biaya revegetasi terdiri atas:


a. Analisa Kualitas Tanah

Pada tahap analisa kualitas tanah, Untuk tiap tahunnya analisa kualitas tanah

ini dilakukan 2 tempat dalam satu tahun, yaitu pada lahan yang akan di reklamasi

dan pada tanah yang nantinya akan kita gunakan untuk kegiatan reklamasi. Untuk

lebih jelas mengenai biaya untuk analisa kualitas tanah dapat dilihat pada Tabel 4.2

di bawah ini.

Tabel 4.2

Biaya Analisa Kualitas Tanah

No Deskripsi Biaya 2016

1. Harga satuan (Rp/contoh) Rp. 1,500,000

2. Jumlah (contoh) 2

Total Biaya (Rp) Rp. 3,000,000

b. Biaya Penyediaan Bibit

Dalam perencanaan revegetasi, jarak tanam pohon jabon yaitu 4 m x 4 m

jumlah perhektarnya 625 batang. Dengan harga bibit jabon Rp 7.000,- per batang

serta luas areal yang akan direvegetasi seluas 10,95 ha, maka :

Jumlah kebutuhan bibit keseluruhan = jumlah bibit/ha x luas kebutuhan


= 625 batang/ha x 10,95 ha

= 6.843 batang

Biaya Pengadaan bibit jabon per ha

= Harga bibit jabon /batang x kebutuhan bibit jabon

= Rp 7.000 ,- /batang x 6.843 batang

= Rp 47.901.000,-

c. Penanaman

Kemampuan buruh guna pembuatan lubang dan penanaman tanam sebanyak

21 lubang per orang setiap hari, Waktu pengerjaan penanaman ditargetkan selesai

dalam satu bulan (30 hari) sehingga untuk menanam 6.307 bibit dibutuhkan tenaga

kerja sebanyak 10 orang, dengan gaji Rp. 85.000,- perhari, maka diperoleh biaya

penanaman sebagai berikut:

Biaya penanaman = Jumlah hari x jumlah buruh x upah buruh

= 30 hari x 10 orang x Rp 85.000,-/hari/orang

= Rp 25.500.000,-

d. Biaya Pemupukan

Pemupukan bertujuan memperoleh tanaman yang subur, cepat dan sehat,

sehingga lebih cepat tercapai matang sadap. Dosis umum pemupukan jabon per-

batang adalah seperti tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3
Dosis Pemupukan Tanaman jabon

Umur Dosis Pupuk (gram/batang)

(Bulan) Urea SP36 KCL

1-6 74 50 31

6-9 76 55 34

9-12 99 53 36

Sumber: PT. Nan Riang

Berdasarkan dosis pemupukan di atas, maka diperoleh kebutuhan pupuk pada

tahun 2016 seperti pada tabel 4.4 berikut.

Kebutuhan Pupuk

Tabel 4.4
Umur Kebutuhan Pupuk (Kilogram)

(Bulan) Urea SP36 KCL

1-6 755 511 459


6-9 888 678 498

9-12 927 772 510

Jumlah 2.570 1.961 1.467

Berdasarkan kebutuhan pupuk diatas, maka diperoleh biaya pengadaan pupuk

sebesar:

Pengadaan Pupuk = (Kebutuhan Urea x Harga Urea) + (Kebutuhan SP36 x

Harga SP36) + (Kebutuhan KCL x Harga KCL)

= (2.570 x Rp. 3.500,-) + (1.961 x Rp.3.000,-) +

(1.467 x Rp. 3.000,-)

= Rp. 8.995.000,- + Rp. 5.883.000,-+ Rp.4.401.000,-

= Rp. 19.279.000,-

Untuk melakukan satu kali pemupukan ditargetkan selesai selama 2 hari,

diestimasikan satu orang pekerja sanggup melakukan pemupukan seluas 1 Ha lebih

perhari sehingga dibutuhkan 5 orang pekerja untuk menyelesaikan pemupukan seluas

10,95 Ha tersebut, maka diperoleh biaya pemupukan sebesar:

Biaya Pemupukan = Hari Kerja x Jumlah Pekerja x Gaji Pekerja

= 2 hari x 5 Orang x Rp. 95.000/hari/orang

= Rp. 950.000,-
Sehingga diperoleh total biaya pada kegiatan pemupukan tanaman pada tahun

2016 sebesar:

Total Biaya Pemupukan = Pengadaan Pupuk + Biaya Pemupukan

= Rp. 19.279.000,- + Rp. 950.000,-

= Rp.20.229.000,-

e. Pemeliharaan Tanaman

Besarnya biaya pemeliharaan tanaman terdiri dari komponen sebagai berikut:

1) Pembelian insektisida dengan estimasi kebutuhan 6 liter per hektar dengan

harga perliter Rp. 60.000,- luas tanaman yang akan dipelihara 10,95 hektar,

sehingga biaya yang dianggarkan sebesar Rp. 3.942.000,-

2) Untuk melakukan penyemprotan insektida diperlukan peralatan hand spryer

sebanyak 4 unit, dengan harga perunit Rp. 500.000,- sehingga biaya

pembelian alat sebesar Rp. 2.000.000,-

3) Tenaga kerja yang diperlukan untuk pemeliharaan tanaman sebanyak 4 orang

dengan jumlah gaji perorang 70,000 selama 30 hari, besarnya biaya Rp.

8.400.000,-

Jadi biaya pemeliharaan untuk tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 14.342.000,-

3. Biaya Pencegahan dan Penanggulangan Air Asam Tambang


Biaya pencegahan dan penaggulangan air asam tambang terdiri dari biaya

kebutuhan kapur sebagai bahan penetral air asam dan biaya analisa kualitas air.

Rincian biaya kebuthan kapur dan biaya analisa kualitas air dijelaskan sebagai berikut

1. Biaya Kebutuhan Kapur

a. Kebutuhan kapur

Pemberian kapur pada kolam pengendapan lumpur PT. Nan Riang dilakukan

setiap satu kali dalam sebulan. Tiap kali pemberian kapur dibutuhkan 3 karung kapur

untuk 1 kolam sedangkan kolamnya ada 3 buah. Untuk 1 karungnya berat kapur

adalah 50 kg. Maka kebutuhan kapur dapat dicari sebagai berikut :

Kebutuhan Kapur 1 bulan

= jumlah kolam x kebutuhan kapur/kolam x berat kapur/karung

= 3 x 3 x 50

= 450 kg

Kebutuhan Kapur 1 tahun

= Kebutuhan Kapur 1 bulan x 12

= 450 kg x 12

= 5.400 kg

b. Biaya Kapur

Biaya penggunaan kapur dapat dicari dengan mengalikan harga kapur per

kilogram dengan jumlah kapur yang dibutuhkan. Harga kapur per kilogramnya adalah

Rp 2.000, Maka biayanya dapat dihitung seperti pada tabel 4.5 berikut:
Biaya Kapur

Tabel 4.5

Jumlah Kapur Harga kapur


No Biaya Kapur (Rp)
(kg/tahun 2016) (Rp/kg)

I 5.400 2.000 10.800.000

Total Biaya 10.800.000

2. Biaya Uji Kualitas Air

Pengujian air di KPL untuk harian hanya memakai ph indikator, sedangkan

pengambilan sampel air untuk dilakukan uji labor dilakukan sekali dalam 3 bulan

dengan biaya sekali uji labor adalah Rp 900.000. Untuk biaya uji labor dapat dilihat

pada tabel 4.6 berikut:

Biaya Uji Kuaitas Air

Tabel 4.6

Harga Biaya Uji Kualitas Air


Bulan Jumlah Contoh
(Rp/Contoh) (Rp)

3 1 600.000 600.000
6 1 600.000 600.000

9 1 600.000 600.000

12 1 600.000 600.000

Total Biaya 2.400.000

Jadi total biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tambang adalah biaya

kebutuhan kapur + biaya uji kualitas air yaitu sebesar Rp 13.200.000.

Dari uraian di atas, maka diperoleh total biaya langsung dari hasil

penjumlahan biaya-biaya tiap tahap kegiatan, uraiannya dapat dilihat pada tabel 4.7

berikut

Tabel 4.7

Total Biaya Langsung 2016

Harga
Jumlah
N0 Kegiatan Volume Satuan Satuan Total (Rp)
Harga (Rp)
(Rp)

A. Biaya Langsung

Biaya
1 Penatagunaan
Lahan

a. Biaya
penataan
permukaan
tanah
1) OB yang
diratakan

a) Biaya
penataan perjam

Rental alat 1 Jam/Rp 350.000 350.000

Harga BBM 30 Liter/jam 11.500 345.500

Gaji
1 Orang/jam 12.000 12.000
operator

707.000

b) Biaya
penataan total

Biaya
1 Rp/jam 707.000 707.000
penataan perjam

Lama
252,12 jam 707.000 178,248,840
pengerjaan

178,248,840

a. Biaya
penebaran tanah
pucuk

1.
Excavator

a) Biaya
pemuatan
perjam

Rental alat 1 Rp/jam 350.000 350.000

Harga BBM 22 Liter/jam 11.500 253.000


Gaji
1 Orang/jam 12000 12.000
operator

615.000

b) Biaya
pemuatan total

Biaya
pemuatan 1 Rp/jam 615.000
perjam

Lama
5,2 jam 615.000 3.198.000
pengerjaan

2.
Dumptruck

a) Biaya
angkut perjam

Biaya rental 1 Jam/Rp 200.000 200.000

Harga BBM 12 Liter/jam 11.500 138.000

Gaji
1 Orang/jam 12.000 12.000
operator

350.000

b) Biaya
angkut total

Biaya
pemuatan 1 Rp/jam 350.000 350.000
perjam
Lama
58 jam 350.000 20.300.000
pengerjaan

23.498.000

C. biaya
pengendalian 1 Rp 61.000.000 61.000.000 61.000.000
erosi

Biaya
2
Revegetasi

a. Analisa
2 Contoh 1.500.000 3.000.000 3.000.000
kualitas tanah

b. Biaya
penyediaan bibit

Jumlah
6.843 Batang/Rp 7.000 47.901.000 47.901.000
bibit

c. Penanaman 30/10 Hari/orang 85.000 25.500.000 25.500.000

d.
Pemumpukan

1. Pengadaan
pupuk

Urea 2.570 Kilogram 3.500 8.995.000

SP 36 1.961 Kilogram 3.000 5.883.000

KCL 1.467 kilogram 3.000 4.401.000

2. Biaya
2/5 Hari/orang 95.000 950.000
pemupukan

20.229.000
3.
Pemeliharaan
tanaman

a. Pembelian
6 Liter 60.000 3.942.000
inteksida

b.
Penyemprotan 4 Unit 500.000 2.000.000
inteksida

c. Tenaga
30 Hari/orang 70.000 8.400.000
kerja

14.342.000

Biaya
pencegahan dan
3 penanggulangan 13.200.000 13.200.000 13.200.000
air asam
tambang

Subtotal 386.918.840

B. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung dihitung berdasarkan acuan Peraturan Menteri Energi

Dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 tahun 2014,yaitu:


1 Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat sebesar 2,5% dari biaya langsung,

sehingga diperoleh biaya mobilisasi dan demobilisasi sebesar Rp.9.672.971,-

2 Biaya perencanaan reklamasi sebesar 2%-10%dari biaya langsung. Maka

diambil nilai tengah dari ketentuan tersebut, sehingga biaya yang dikeluarkan

adalah 5% dari total biaya langsung, jadi perusahaan harus mengeluarkan

biaya sebesar Rp.19.345.942,-. Untuk kegiatan perencanaan reklamasi.

3 Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor sebesar 3%-14% dari biaya

langsung, pada penelitian ini di pakai angka 8% dari total biaya langsung,

sehingga biaya tidak langsung yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp.

30.953.507,-

4 Biaya supervisi sebesar 2%-7% dari biaya langsung, pada penelitian ini

dipakai angka 4% dari total biaya langsung, sehingga biaya supervisi yang

harus dikeluarkan adalah sebesar Rp.15.476.753,-

Total biaya tidak langsung = Biaya Mobilisasi dan demobilisasi alat sebesar

Rp.9.672.971,- + Biaya perencanaan reklamasi sebesar Rp.19.345.942,- + Biaya

administrasi dan keuntungan kontraktor sebesar Rp. 30.953.507,- + Biaya supervisi

sebesar Rp.15.476.753,-

Total = Rp. 75.449.173,-

Jadi, biaya reklamasi = biaya langsung + biaya tidak langsung

= Rp. 386.918.840,-+ Rp. 75.449.173,-


= Rp. 462.368.013,-

BAB V

ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA


Analisa hasil pengolahan data berisikan tentang penjelasan dari hasil

pengolahan data, berdasarkan pengolahan data diatas diperoleh hasil pengolahan data

sebagai berikut:

5.1. Hasil Prosedur dan Kelengkapan Rencana Anggaran Biaya Reklamasi PT.

Nan Riang Periode Tahun 2016

Setelah melakukan kelengkapan rencana anggaran biaya reklamasi PT, Nan

Riang periode tahun 2016, Pada dokumen rencana reklamasi PT. Nan Riang, biaya

penataan permukaan tanah dan penebaran tanah pucuk tidak dimasukkan kedalam

rencana biaya reklamasi, tetapi dimasukkan kedalam biaya operasi produksi, hal ini

tentunya menyalahi prosedur dan kelengkapan penyusunan rencana anggaran biaya

reklamasi.

5.2. Rencana Anggaran Biaya Reklamasi PT. Nan Riang Periode Tahun 2016

yang Seharusnya, Sesuai dengan PERMEN ESDM 07 Tahun 2014.

Dari pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh rencana anggaran biaya

reklamasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, adapun hasil dari

perhitungannya adalah sebagai berikut

Untuk lebih jelasnya, rincian rencana anggaran biaya yang seharusnya dan

anggaran biaya reklamasi yang direncanakan perusahaan dengan anggaran biaya hasil

perhitungan penelitian dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut


Tabel 5.1
Perbandingan Perhitungan Biaya Reklamasi
Perusahaan dan Hasil Perhitungan Peneliti Tahun 2016

Perhitungan Perhitungan
No Jenis Kegiatan
Perusahaan Hasil Penelitian

A. Biaya Langsung

1. Penatagunaan Lahan

a. Penataan Rp. - Rp.178,248,840


Permukaan Tanah
b. Biaya Penebaran Rp. - Rp. 23.498.000
Tanah Pucuk
c. Biaya Pengendalian Rp.61.000.000 Rp. 61.000.000
Erosi
2. Biaya Revegetasi

a. Analisa Kualitas Rp. 4.900.000 Rp. 3.000.000


Tanah
b. Pengadaan Bibit Rp.48.800.000 Rp. 47.901.000

c. Penanaman Rp.27.400.000 Rp. 25.500.000

d. Pemupukan Rp.24,100,000 Rp. 20.229.000

e. Pemeliharaan Rp.14,342,000 Rp. 14.342.000


Tanaman
Pencegahan dan
3. Penanggulangan Air Rp.15.000.000 Rp. 13.200.000
Asam Tambang

SUBTOTAL Rp.195.542.000 Rp.386.918.840

B. Biaya Tidak Langsung

1. Biaya Mobilisasi dan Rp. - Rp. 9.672.971


Demobilisasi Alat

Biaya Perencanaan
2. Rp. 21.100.000 Rp. 19.345.942
Reklamasi

Biaya Administrasi dan


Keuntungan Pihak
3. Rp. 40.360.000 Rp. 30.953.507
Ketiga Sebagai
Pelaksanaan Reklamasi

4. Biaya Supervisi Rp. 18.330.000 Rp. 15.476.753

TOTAL Rp.275.332.000 Rp.462.368.013

Dari tabel 5.1 diatas rencana anggaran biaya reklamasi yang ada belum

memenuhi prosedur dan kelengkapan karena biaya penataan permukaan tanah dan

penebaran tanah pucuk tidak dimasukkan kedalam rencana biaya reklamasi, tetapi

dimasukkan kedalam biaya operasional.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada daerah penambangan batubara PT. Nan

Riang mengenai perhitungan rencana anggaran biaya reklamasi tidak sesuai dengan

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2014, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Anggaran biaya untuk melakukan reklamasi pada PT. Nan Riang dengan luas

10,95 ha berdasarkan hasil perhitungan rencana reklamasi yang telah disusun oleh

perusahaan untuk periode tahun 2016 sebesar Rp.275.332.000,-, sedangkan hasil

perhitungan penelitian sebesar Rp.462.368.013,-

2. Selisih anggaran biaya reklamasi antara hasil perhitungan perusahaan dengan

hasil penelitian sebesar Rp.187.036.013 disebabkan biaya penataan permukaan

tanah dan penebaran tanah pucuk tidak dimasukkan kedalam rencana biaya

reklamasi, tetapi dimasukkan ke dalam biaya operasional.

3. Untuk pengembalian kegunaan lahan bekas kegiatan penambangan menjadi lahan

hijau maka ditanami pohon jabon yang dapat bermanfaat atau bernilai ekonomis

bagi masyarakat sekitar


6.2. Saran

1. Diharapkan pemerintah daerah melakukan evaluasi laporan rencana reklamasi

dan pascatambang yang diajukan, sesuai dengan Perundang-undangan yang

telah di jatuhkan Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2010 Pasal 16 dan Permen

ESDM No 07 Tahun 2014

2. Disarankan kepada pihak perusahaan menyusun rencana biaya reklamasi

kegiatan operasi produksi batubara PT. Nan Riang mengikuti Permen ESDM No. 07

tahun 2014 dengan menambahkan komponen biaya penataan Lahan dan penataan top

soil.
DAFTAR PUSTAKA

Data Lapangan PT. Nan Riang

Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 07 Tahun 2014. Pelaksanaan

Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Pertambangan

Mineral dan Batubara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 78 tahun 2010, Tentang Reklamasi

dan Pascatambang.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. 2009.

Susy Fatena Rostiyanti. 2008. Alat Berat untuk Proyek Kontruksi. Jakarta :

RINEKA CIPTA.

Undang-Undang No. 4 Tahun 2009. Pertambangan Mineral dan Batubara.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Lingkungan hidup.


LAMPIRAN I

KEBUTUHAN BBM ALAT BERAT DAN ALAT ANGKUT

Pemakaian BBM Harga BBM


No Jenis Alat Berat/Mekanis
(liter)/jam (per-liter)

1 Excavator Volvo EC 460 BLC 22 Rp. 11.500,-

2 Bulldozer Caterpilar D8R 30 Rp. 11.500,-

3 Dump Truck Nissan CWM 330 PS 12 Rp. 11.500,-


LAMPIRAN II
CYCLE TIME EXCAVATOR

waktu ayun
waktu gali waktu ayun waktu tumpah cycle
NO kosong
(detik) isi (detik) (detik) time(detik)
(detik)

1 9,72 5,49 3,87 4,97 24,05

2 6,16 4,01 4,09 7,16 21,42

3 8,41 11,16 2,75 3,69 26,01

4 7,11 4,68 3,64 2,75 18,18

5 7,11 4,18 3,78 4,05 19,12

6 7,02 4,41 3,01 3,78 18,22

7 8,55 4,86 4,41 3,46 21,28

8 6,03 3,19 3,29 2,79 15,03

9 7,78 5,85 3,78 4,14 21,55

10 8,19 10,17 4,05 2,02 24,43

11 6,79 3,47 3,37 3,56 17,19

12 6,88 4,37 4,59 3,19 19,03

13 6,79 5,13 3,87 3,87 19,66

14 6,30 4,63 5,31 3,24 19,48

15 7,20 4,95 4,99 5,76 22,09

16 9,27 4,86 4,45 2,61 21,19

17 7,74 5,04 3,78 2,47 19,03

18 6,75 4,45 3,56 3,64 18,04


19 8,59 6,62 5,44 2,57 23,22

20 9,72 11,65 5,09 2,79 29,25

21 5,85 4,59 3,78 2,79 17,01

22 7,15 6,04 4,36 3,37 20,92

23 6,21 4,68 4,00 4,86 19,75

24 5,62 5,27 4,45 9,81 25,15

25 9,45 5,26 4,01 3,06 21,78

26 10,8 4,95 3,42 8,41 27,58

27 10,17 5,49 3,01 2,48 21,15

28 6,43 3,78 4,64 7,47 22,32

29 7,51 4,95 3,09 3,66 19,21

30 9,81 4,86 3,64 2,75 21,06

Total 231,11 163,04 119,52 121,17 633,04

Rata2 8,803 6,834 4,984 5,939 26,56

Waktu Edar Excavator VOLVO EC 460 BLC :

Waktu Gali = 8,803

Swing isi = 6,834

Waktu Dumping = 4,984

Swing Kosong =5,939


Jadi waktu edar (CT) Rata-rata alat muat :

CT alat muat = Waktu gali + Swing isi + waktu dumping + swing kosong

= 8,803 + 6,834 + 4,984 + 5,939

= 26,56 detik / 0,44 menit.


CYCLE TIME DUMP TRUCK

waktu waktu
waktu waktu waktu waktu
manuver manuver stop time
No muat angkut tumpah kembali
tumpah muat (detik)
(detik) (detik) (detik) (detik)
(detik) (detik)

1 37,28 353,04 16,19 17,30 241,16 21,38 502,80

2 40,13 316,19 20,01 20,13 232,67 19,43 493,42

3 39,61 336,54 18,97 19,69 276,27 18,77 511,33

4 40,55 389,11 18,66 18,94 288,64 20,12 505,11

5 38,69 378,12 16,67 18,77 266,68 21,44 516,32

6 38,34 411,98 20,54 20,11 242,93 17,97 499,61

7 40,91 368,97 17,46 21,76 269,17 17,27 527,23

8 39,46 411,88 16,27 17,79 315,11 17,23 498,71

9 40,22 396,21 19,48 19,83 287,98 18,76 421,44

10 41,22 411,21 18,45 19,22 276,87 17,34 369,47

11 39,78 388,89 17,81 18,67 265,47 17,93 442,27

12 39,93 349,98 18,13 20,11 297,71 18,54 427,86

13 41,65 412,11 16,32 17,29 311,12 17,88 391,23

14 37,29 361,38 16,77 21,21 216,56 19,88 420,11

15 37,89 417,21 18,05 21,67 312,12 19,34 467,34

16 38,21 393,22 18,94 18,89 298,87 17,23 498,98

17 38,88 381,78 16,71 19,23 311,21 19,87 480,66

18 40,26 316,55 17,34 21,34 288,77 21,76 480,19


19 39,75 387,81 18,04 18,88 276,67 16,12 515,12

20 37,93 333,67 18,66 21,86 244,18 15,42 526,44

21 39,58 411,62 17,88 19,37 279,12 16,77 369,55

22 40,41 415,43 18,23 19,46 286,19 16,75 471,17

23 41,12 476,55 18,87 18,67 253,87 21,11 532,18

24 40,51 379,45 17,72 20,21 242,93 19,34 480,33

25 39,89 412,12 16,37 19,83 275,76 20,51 420,96

26 39,97 389,23 18,65 20,76 312,74 20,66 467,88

27 39,66 412,78 16,71 19,76 264,64 15,19 456,17

28 41,27 389,79 16,15 20,39 287,89 19,17 491,21

29 30,34 477,71 18,17 20,76 318,87 21,21 395,88

30 30,46 358,26 17,87 21,79 294,55 19,45 510,11

Total 1,171,19 11,638,79 536,09 593,69 8,330,72 563,84 14,091,08

Rata 25,039 297,959 16,869 18,789 187,690 18,793 301,702

Waktu Edar Dump Truck :

Waktu Muat = 25,039

Waktu Angkut = 297,959

Waktu Manuver Tumpah = 16,869

Waktu Tumpah = 18,789


Waktu Kembali = 187,690

Waktu Manuver Muat =18,793

Waktu Stop Time = 301,702

Jadi waktu edar (CT) rata-rata alat angkut :

CT Alat Angkut = Waktu muat + Waktu Angkut + Waktu Manuver

Tumpah + Waktu Tumpah + Waktu Kembali + Waktu

Manuver Muat + Waktu Stop Time.

= 25,039 + 297,959 + 16,869 + 18,789 + 187,690 + 18,793

+ 301,702

= 866,841 detik / 14,44 menit.


CYCLE TIME BULLDOZER CATERPILAR D8R

Cycle Time
No
Waktu gusur (detik) Waktu kembali (detik)

1 42.17 34.39

2 40.22 37.88

3 39.35 36.22

4 51.57 33.46

5 38.54 32.63

6 41.91 32.34

7 43.18 31.57

8 41.19 32.42

9 42.38 35.21

10 37.56 34.66

11 38.55 32.82

12 40.36 30.23

13 39.96 32.11

14 48.24 36.25

15 39.39 35.24

16 42.57 36.95

17 50.13 37.79
18 39.77 34.26

19 42.82 34.35

20 43.77 36.68

Total 843.63 652.61

Rata-rata 42.181 32.631

Cycle Time Bulldozer Caterpilar D8R

Waktu Gusur : 42.181 detik

Waktu Kembali : 32,631 detik

Cycle Time = Waktu Gusur + Waktu kembali

= 42,181 detik + 32,631 detik

= 74,812 detik / 1,24 menit


LAMPIRAN III
RENCANA BIAYA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI

PERIODE TAHUN 2016, PT. NAN RIANG

TAHUN
No DESKRIPSI BIAYA
2016

A. Biaya Langsung

1. Penatagunaan Lahan

d. Penataan Permukaan Rp. -


Tanah
e. Penebaran Tanah Rp. -
Pucuk
f. Pengendalian Erosi Rp. 61.000.000
dan Pengelolaan air
2. Biaya Revegetasi

f. Analisa Kualitas Rp. 4.900.000


Tanah
g. Pengadaan Bibit Rp. 48.800.000

h. Penanaman Rp. 27.400.000

i. Pemupukan Rp. 24,100,000

j. Pemeliharaan Rp. 14,342,000


Tanaman
Pencegahan dan
3. Penanggulangan Air Rp. 15.000.000
Asam Tambang

SUBTOTAL Rp. 195.542.000

B. Biaya Tidak Langsung

Biaya Mobilisasi dan


1. Rp. -
Demobilisasi Alat
Biaya Perencanaan
2. Rp. 21.100.000
Reklamasi

Biaya Administrasi dan


Keuntungan Pihak Ketiga
3. Rp. 40.360.000
Sebagai Pelaksanaan
Reklamasi

4. Biaya Supervisi Rp. 18.330.000

TOTAL Rp. 275.332.000


LAMPIRAN IV
SPESIFIKASI EXCAVATOR VOLVO EC 460 BLC
• Mesin Volvo
• Mesin type D12CEAE2 • Revolusi di max
torque1400 min-1
• dimensi Peralatan .l / w / h11,56x3,34x3,25 m • Jangkauan
horizontal10,58 m
• Mesin power 228 Kw • Dreg ding depth 6,57 m
• Kapasitas Bucket 2,9 m³ • Boom MB 12,1 l
• Lebar Bucket 3,34 m • Tear-out force 246,1 kN
• sepatu Lacak width700 mm • Undercarriage LC

SPESIFIKASI ALAT ANGKUT


Dump Truck Nissan CWM 330 PS

DUMP TRUCK NISSAN CWM 330 PS

Ban : 10 x 20 - 18 U-LUG
Kapasitas Bak
- Munjung : 9,8 m3 (LCM)
- Berat Maksimal (bak & muatan) : 22 ton
Berat Kosong : 7.545 kg
Radius Putar : 8,8 min
GVW : 26.000 kg
Dimensi :
Panjang Total (OL) : 8.540 mm
Lebar Total(OW) : 2.490 mm
Tinggi Kabin (OH) : 2.810 mm
Jarak Pijak Roda Belakang (RT) : 1.860 mm
Jarak Pijak Roda Depan (FT) : 2.045 mm
Jarak Sumbu Roda (WB) : 5.450 mm
Julur Depan (FOH) : 1.450 mm
Julur Belakang (ROH) : 1.640 mm
Jarak Kabin Belakang (CA) : 4.055 mm
Jarak Terendah ke tanah : 250 mm
Fuel Consumptions
Tank capacity : 300 L
Mesin
Bore X Stroke : 126 x 126 mm
Engine Displacement : 9.203 cc
Model : MD92TB DIESEL ENGINE
Tenaga Maksimum : 330 / 2.200
Torsi Maksimum : 135 / 1.400
Top speed km/h : 102
Rem Parkir : Manual, link to transmission
Rem Utama : Full Air
Transmisi
Model : MTB76D
Perbandingan Gigi 01 : 6.710
Perbandingan Gigi 02 : 4.442
Perbandingan Gigi 03 : 2.455
Perbandingan Gigi 04 : 1.459
Perbandingan Gigi 05 : 1.000
Perbandingan Gigi 06 : 0.758
Perbandingan Gigi 07 : 0.633
Perbandingan Gigi R : 6.710
Rasio Gigi Akhir : 7.400
Tipe : 7 speed forward & 1 reverse
SPESIFIKASI BULLDOZER D8R

Ukuran
Panjang blade 3,93 meter
Lebar blade 1,69 meter
A. Panjang w / Pisau 21 ft in 6398 mm
B. Lebar Selama Tracks 8,7 ft in 2642 mm
C. Tinggi ke Puncak Cab 11,5 ft in 3498 mm
D. Panjang Track di Lapangan 10,5 ft in 3206 mm
E. Tanah Jarak 1,7 ft di 528 mm
F. Panjang w / o Pisau 14.9 ft in 4554 mm
G. Melacak Gauge 6,8 ft di 2083 mm
H. Standar Sepatu Ukuran 22 in 560 mm

Spesifikasi Mesin
membuat Caterpillar
Model 3406C
Gross Daya 306 hp 228,2 kw
Kekuatan Net 285 hp 212,5 kw
Daya Terukur @ 2.100 rpm
Pemindahan 890,9 cu di 14,6 L
Jumlah Silinder 6
Aspirasi turbocharged dan aftercooler
operasional
Operasi Berat 82.589,6 lb 37.462 kg
Kapasitas Bahan Bakar 128,9 gal 488 L
Sistem Pendingin Kapasitas Fluid 19,5 gal 73,9 L
Kapasitas Mesin Minyak 9,8 gal 37 L
Hidrolik Kapasitas Fluid 18,5 gal 70 L
Powertrain Kapasitas Fluid 34,1 gal 129 L
Final Drive Kapasitas Fluid 3,7 gal 14 L
Tegangan operasi 24 V
Alternator Disediakan ampere 50 amp
Transmisi
Ketik Planetary powershift
Jumlah Teruskan Gears 3
Jumlah Reverse Gears 3
Max Speed - Teruskan 6,7 mph 10,8 km /h
Max Kecepatan - Reverse 8,6 mph 13,9 km / h
undercarriage
Tanah Tekanan 14,6 psi 100.6 kPa
Tanah Kontak di Area 5580 in2 3,6 m2
Standar Sepatu Ukuran 22 di 560 mm

Jumlah Sepatu per Side 44


Jumlah Track Roller per Side 8
Melacak pitch 8,5 di 215,9 mm
Melacak Gauge 6,8 ft di 2.083 mm
Sistem hidrolik
Relief Valve Pressure 3500 psi 24.131,6 kPa
Pompa Arus Kapasitas 63,4 gal / min 240 L / min
Standard Pisau
Lebar 12,9 ft di 3.940 mm
Tinggi 66,5 pada tahun 1690 mm
Kapasitas 11,4 yd3 8,7 m3
Cutting Kedalaman 22.9 di 582 mm
Ukuran
Panjang w / o Pisau 16.3 ft di 4.954 mm
Panjang w / Pisau 20,6 ft di 6.265 mm
Lebar Selama Tracks 8,7 ft di 2.642 mm
Tinggi ke Puncak Cab 11,3 ft di 3.430 mm
Panjang Track di Lapangan 10,5 ft di 3.200 mm

Tanah Jarak 1.7 ft di 528 mm


LAMPIRAN V

FAKTOR PENGEMBANGAN

Persentase Mengembang Faktor


Jenis Tanah (%) Pemuatan

Lempung kering 35 0,74

Lempung basah 35 0,74

Tanah kering 25 0,80

Tanah basah 25 0,80

Tanah dan kerikil 20 0,83

Kerikil kering 12 0,89

Kerikil basah 14 0,88

Batu kapur 60 0,63

Batu hasil
peledakan 60 0,63

Pasir kering 15 0,87

Pasir basah 15 0,87

Batuan sedimen 40 0,71


LAMPIRAN VI

STRUKTUR ORGANISASI PT. NAN RIANG

KEPALA TEKNIK TAMBANG

M. RIDHO

Production Plant/Mantenance Logistik Engineering HRD/GA/Kasir/Logistik


Safety/LH
Civil
Akmal Kocak Enjo Ruben Kholik Afrizal
Putra

Fit. I Workshop BBM Perencanaan Keuangan


Zahidun Enjo Kholik/Aho Tambang Rujuman
Gultom

Fit. II Excavator Ransum/ Keamanan


Topografi Sobri
Mustapa Buldozer Spare part
Putra
Sutris Enjo

Stock file/Jetty Quality Control


Mobil/ADT/
Kholik Akmal
Pompa Air/Genset
Wawan
LAMPIRAN VII

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN PT. NAN RIANG

Genaral Manger

GM Mining GM GM GM Human
Processing Commercial Resources

Manager
Manager Manager
Mine Manager Coal Accounting Slaries & benefit
Preparation
Manager Manager
Manager
Planning & Supply
Manager Training
Technologi Fixed Plant
Manager Manager
Manager
Imformation Recruitment
Maintenance Manager Coal
Terminal Manager Manager
Bissinessn Advisore Police
Analisis
Manager Manager Manager
Infrastructure Finance & Control Communikasi
& Service
Manager
Commercia
LAMPIRAN VIII
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Keterangan Oktober November Desember Januari Februari Maret April M
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Min
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengajuan tugas akhir x x

2 Permohonan penelitian x x
ke Perusahaan
3 Pengenalan lingkungan x x x
tempat penelitian
4 Penyusunan proposal x x
penelitian
5 Bimbingan dan x x x x x x x x x
perbaikan proposal
6 Seminar proposal x

7 perbaikan proposal x

8 Pengambilan data x x x
lapangan
9 Bimbingan, pengolahan x x
x x x x
data dan pembahasan
10 Seminar hasil

(Sumber : Data Peneliti)


LAMPIRAN IX

Penentuan Jadwal Kerja Perusahaan

Jadwal Waktu Kerja PT. Nan Riang


Waktu Kerja Selain Hari Jum’at

Waktu Lama Kerja Lama Kerja


Keterangan
(WIB) (Menit) (Jam)

7:30 Masuk Kerja 0 0

07.30-12.00 Kerja Produktif sebelum istirahat 270 4,5

12.00-13.00 ISHOMA 60 1

13.00-18.00 Kerja Produktif setelah istirahat 300 5

18.00 Pulang Kerja 0 0

Total 630 10,5

Waktu Kerja Untuk Hari Jum’at

Effisiensi Waktu Kerja Bulan Maret 2016 di PT. Nan Riang

Waktu Lama Kerja Lama Kerja


Keterangan
(WIB) (Menit) (Jam)

7:00 Masuk Kerja 0 0


07.00-11.00 Kerja Produktif sebelum istirahat 240 4,0

11.00-13.00 ISHOMA 120 2,0

13.00-17.30 Kerja Produktif setelah istirahat 270 4,5

13.00-17.30 Pulang Kerja 0 0

Total 630 10,5

n Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari (Jam)

1 Pengarahan Safety (0,4 jam/n) 0,4

25 Pengisian BBM (0,8 jam / hari) 20

25 Persiapan Alat ( 10 menit/n) 4,1

Hujan dan Faktor lain (10% dari Total Waktu Tersedia) 25

Total 49,5
Jam Kerja Efektif bulan Maret :

Per Bulan = Waktu Kerja produktif – Total Hambatan

= 262,5 jam/bulan – 49,5 jam/bulan

= 213 jam/bulan

213 jam / bulan


Per Hari = 25 hari

= 8,52 jam/hari

Untuk mencari efisiensi kerja :


213 jam
x 100%
= 262,5 jam

81,14
=
100

= 0,8
LAMPIRAN X
KANTOR PT. NAN RIANG
LAMPIRAN XI

FRONT PENAMBANGAN

AREA DISPOSAL
Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ferdi Mandala Putra

NIM : 1110024427017

Program Studi : Teknik Pertambangan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:

“Evaluasi Perhitungan Biaya Reklamasi Pada PT. Nan Riang Kecamatan

Muara Tembesi Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi”

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi

orang lain. Apabila kemudian dari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar

kesarjanaannya).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Padang, November 2016


Pembuat Pernyataan

(Ferdi Mandala Putra)


BIODATA WISUDAWAN

Nama : Ferdi Mandala Putra

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/ Tanggal Lahir : Hajran / 27 Desember 1992

Nomor Pokok : 1110024427017


Mahasiswa
Program Studi : Teknik Pertambangan

Tanggal Lulus : 06 Oktober 2016

IPK : 2.97

Predikat Lulus : Memuaskan

Evaluasi Perhitungan Biaya Reklamasi


Pada PT. Nan Riang Kecamatan
Judul Skripsi :
Muara Tembesi Kabupaten
Batanghari Propinsi Jambi.
1. Dian Hadiyansyah, MT
Dosen Pembimbing :
2. Teguh Ariefianto, ST

SMA Pembangun Bagan Batu Kab.


Asal SMA :
Rokan Hilir, Riau

Nama Orang Tua : A. Kadir AY

Alamat/Hp : Hajran/082285453006

Anda mungkin juga menyukai