Oleh :
NPM :1110024427017
(STTIND)PADANG
2016
SKRIPSI
Oleh :
NPM :1110024427017
(STTIND) PADANG
2016
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
JAMBI
NPM : 1110024427017
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Teguh Ariefianto, ST
NIDN 1008068101
Dian Hadiyansyah, MT
Drs.
NIDNMurad. MS, MT
1008068101 TriTeguh Ariefianto,
Ernita, ST, MPST
ABSTRAK
PT. Nan Riang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan batubara. Sistem penambangan pada PT. Nan Riang menggunakan
metoda tambang terbuka (open pit mining) dengan Stripping Ratio (1:4) Lokasi
penambangan terletak di wilayah Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari,
Provinsi Jambi.
PT Nan Riang telah menyusun perencanaan reklamasi untuk periode tahun
2016, namun penimbunan kembali lahan bekas penambangan tidak masuk dalam
komponen biaya reklamasi tetapi masuk dalam biaya operasional penambangan.
Evaluasi perhitungan biaya reklamasi dilakukan pada daerah disposal area seluas
10,95 Ha .
Perhitungan rencana biaya reklamasi disusun berdasarkan Permen ESDM No.
07 Tahun 2014. Biaya reklamasi terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui anggaran biaya untuk melakukan
reklamasi dari rencana reklamasi yang telah disusun oleh perusahaan sebesar Rp.
275.332.000,-, sedangkan hasil perhitungan penelitian sebesar Rp. 462.368.013,- atau
terdapat selisih sebesar Rp.187.036.013,- Pihak perusahaan disarankan untuk
memperhatikan komponen biaya penataan lahan dalam menyusun rencana biaya
reklamasi pasca kegiatan operasi produksi.
ABSTRACT
PT. Nan Riang is coal mining company located in the subdistrict of Muara
Tembesi, Batanghari regency, Jambi Province. PT. Nan Riang use open pit mining
method with Stripping Ratio (1:4).
PT. Nan Riang has developed a reclamation plan for the period 2016, however
backfilling of mined land not included in the reclamation cost components but
included in the operating costs of mining. Reclamation cost calculation evaluation
conducted at local disposal area of 10.95 Ha.
Cost calculation of reclamation plan based by govermment technical rules
(Permen ESDM No.07 2014). The cost of reclamation consist of direct costs and
indirect costs. Based on the results of data processing are known budget for the
reclamation of the reclamation plan that had been developed by the company
amounted to Rp. 275 332 000,-, whereas the calculation results of research Rp. 462
368 013,- or there is a difference of Rp.187.036.013, - Companies are advised to pay
attention to the cost components in the land arrangement plan of reclamation costs
post operation production.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. karena atas berkah dan
Dalam penyelesaian penelitian ini penulis telah dimotivasi dan dibantu oleh
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis dengan tulus hati
1. Ibu Tri Ernita ST, MP, selaku ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang.
ini.
ini.
(STTIND) Padang.
7. Teman-teman Mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Teknologi Industri
Pertambangan.
Dalam penulisan penelitian ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun
dari semua pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN
3.2.1.Tempat Penelitian................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2. Faktor Koreksi (S) Untuk Kedalaman dan Sudut Putar ............. 20
PENDAHULUAN
Batubara yang menyatakan bahwa “Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib
permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi sebagai dasar
kepatutan dan kewajaran biaya reklamasi yang direncanakan oleh pemegang IUP
Jaminan Reklamasi tahap Operasi Produksi sesuai dengan penetapan besaran jaminan
reklamasi tahap Operasi Produksi oleh Direktur Jenderal atas Nama Menteri,
reklamasi, tetapi tidak berarti pihak perusahaan terlepas dari tanggung jawab
reklamasi.
Pada perencanaan biaya reklamasi, biaya yang dihitung seolah-olah bahwa
kegiatan reklamasi akan dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga penataan lahan masuk
reklamasi untuk periode tahun 2016, namun penimbunan kembali lahan bekas
penambangan tidak masuk kedalam komponen biaya reklamasi tetapi masuk kedalam
biaya operasional penambangan. Komponen biaya reklamasi yang disusun PT. Nan
Riang tidak sesuai dengan kondisi aktual, Pada rencana reklamasi tahunannya yang
Pada rencana reklamasi, pohon yang dipilih untuk revegetasi adalah pohon jabon.
Pohon yang cocok ditanami pada area bekas tambang adalah pohon yang cepat
tumbuh dan bisa tumbuh dikondisi humus yang sedikit seperti pohon jabon.
1.2.Identifikasi Masalah
2. Komponen biaya reklamasi yang disusun PT. Nan Riang tidak sesuai dengan
1.3.Batasan Masalah
mencapai sasarannya, maka dalam penelitian ini perlu adanya batasan masalah
1. Biaya reklamasi yang di evaluasi adalah biaya reklamasi periode tahun 2016.
2. Apakah rencana biaya reklamasi untuk disposal area sudah sesuai dengan biaya
1.6.Manfaat Penelitian
perusahaan maupun bagi peneliti. Berikut manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini:
1. Bagi peneliti
di PT. Nan Riang seiring dengan sorotan global tentang dampak negatif dari kegiatan
pertambangan.
2. Bagi perusahaan
biaya reklamasi PT. Nan Riang seiring dengan meningkatnya sorotan global tentang
1.7.Sistematika Penulisan
A. BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini merupakan pengenalan dari skripsi ini, yang berisikan latar
BAB ini berisikan landasan teori yang sesuai dengan masalah yang
primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkenaan
Bab ini membahas analisa terhadap hasil yang diperoleh dari pengolahan
Bagian ini merupakan bagian terakhir dari penulisan tugas akhir yang
pengolahan data. Juga diusulkan saran yang mungkin bermanfaat sesuai dengan
tujuan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
batubara yang berdiri pada tahun 2003. Perusahaan ini mendapatkan Izin Usaha
Secara administrasi PT. Nan Riang terdapat di Desa Jebak dan termasuk dalam
Kecamatan Muara Tembesi terletak di bagian selatan dari Propinsi Sumatera Barat.
Daerah ini dapat dicapai dari kota Padang melalui jalan darat dengan jarak tempuh
kurang lebih 500 km selama 10 jam melalui jalan lintas Sumatera dan lokasi PT. Nan
penyelidikan sebagian besar merupakan kebun karet dan semak belukar yang
geografis sebelah selatan merupakan dataran rawa, sebelah utara daerah kebun karet
Gambar 2.1
Peta Kesampaian Daerah PT. Nan Riang
Secara geografi daerah penyelidikan dibatasi oleh koordinat - koordinat seperti
terbentuk pada zaman Kapur Akhir sampai Awal Tersier sebagai akibat adanya
mengisi cekungan ini selama Poligen yang diikuti oleh sedimentasi regresi pada
Neogen. Cekungan Sumatera ini merupakan sedimentasi Tersier terdiri dari hasil
rombakan batuan asal Pra-tersier dari pegunungan Tiga Puluh dan pegunungan Dua
Belas. Sedimentasi terjadi dalam lingkungan Darat sampai Peralihan yang dicirikan
dengan adanya percampuran bahan tufaan dimana pada daerah penelitian sangat
dominan.
Tersier sampai Holosen yang dicirikan dengan adanya endapan Akhir Aluvium dan
Batubara.
terdiri dari Litologi Batulempung pasiran, Batulempung dengan sisipan Lignit, Batu
pasir dan Batu pasir tufaan. Batubara dijumpai pada Formasi Muara Enim, sedangkan
secara lokal Litologi yang tersingkap dari tua ke muda adalah sebagai berikut: Batu
pasir abu abu, batulempung pasiran, batulempung, lignit dan batubara, batu pasir
tufaan dan paling atas adalah endapan undak sungai dan aluvium. (lihat gambar
stratigrafi daerah penelitian) Jurus umum lapisan Tenggara – Barat Laut (SE – NW)
dengan kemiringan lapisan > 100. Struktur geologi yang ada pada daerah penelitian
tidak begitu rumit hanya berupa lipatan-lipatan minor / lemah seingga mempengaruhi
singkapan batu bara yang terbukti sepanjang 750 m dengan ketebalan batubara 1,5 –
4 m, terdiri dari 2 lapisan dan batubara di daerah penelitian ini dari analisa lab
a. Satuan bawah yang terdiri dari batupasir, batulanau, batulempung dan batubara.
Pada umumnya batupasir dan batulanau lebih dominan dan sering dijumpai struktur
retak-retak, agak rapuh, kompak, dan di beberapa tempat dijumpai silicified coal.
b. Satuan atas yang terdiri dari batu pasir tufaan, batu lanau tufaan, batu lempung
tufaan dan batubara, terendapkan pada lingkungan Delta Plain kala Mio – Pliosen
Batu pasir : putih kecoklatan, terdiri dari kwarsa, feldspar, tufaan, semen,
Litologi satuan ini adalah serpih gampingan yang kaya akan foraminifera di
bagian bawahnya, makin ke atas dijumpai batu pasir yang mengandung gloukonit.
Pada puncak satuan ini pasirnya meningkat, kadang dijumpai sisipan tipis batubara
atau sisa sisa tumbuhan. Formasi ini diendapkan pada lingkungan neritik dan
3) Formasi Gumai
Litologi formasi ini berupa serpih dan lempung berpasir baik, berwarna abu-
abu dengan lensa batu pasir glokonitan berwarna abu-abu kebiruan dijumpai dibagian
tengah runtunan dan tuf berwarna coklat kekuningan terdapat di bagian atas runtunan.
2.2.Landasan Teori
4 Tahun 2009). Dalam pengertian lain reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan
memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan
usaha pertambangan umum, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai
peruntukan.
maupun tidak langsung, dampak positif ataupun dampak negatif terhadap lingkungan
(manfaat) sebaliknya dampak yang negatif dapat merugikan lingkungan itu. Dampak
tersebut baik itu abiotik atau fisik (tanah, air dan udara), pengaruh biotik (flora dan
fauna), serta pengaruh ekonomi dan sosial budaya. Untuk mengatasi dampak
b. Rusak atau terganggunya sistem aliran air alami, baik aliran permukaan
kondisi lahan agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media
menata lahan telah selesai ditambang atau area bekas tambang (mine out area) yang
berupa cekungan atau lubang-lubang pada permukaan, agar dapat mendekati kondisi
berasal dari tambang itu sendiri atau dari tambang lain yang berada dalam satu lokasi.
(top soil).
a. Pemeliharaan lapisan tanah penutup agar dapat digunakan kembali pada saat
reklamasi.
agar lapisan tanah penutup dapat terjaga kestabilan unsur-unsur yang terkandung
didalamnya tidak hilang, sehingga kondisi yang layak masih dapat digunakan
harus disusun segera mungkin dan menjadi bagian integral dari perencanaan
Data-data fisik lahan untuk kepentingan reklamasi lahan bekas tambang terdiri
faktor-faktor seperti kedalaman muka air tanah, pola aliran permukaan setempat,
penambang maupun pemilik lahan. Dengan tercapainya bentuk akhir lahan bekas
reklamasi.
Program reklamasi dalam kegiatan penambangan adalah salah satu hal mutlak
pada dua kenyataan yang bertentangan yaitu disatu pihak membutuhkan sumber daya
mineral yang tidak dapat diperbaharui dan di lain pihak kegiatan pertambangan
mengorbankan sumber alam dan lingkungan sekitarnya bila tidak dikelola dengan
tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pasca Tambang pada Kegiatan Usaha
peruntukannya.
Lingkungan Hidup.
dan Pascatambang.
c. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No. 07 tahun 2014 tentang
Pertambangan Umum.
Reklamasi.
Rencana reklamasi tahap operasi produksi dibuat untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun, rencana reklamasi tahap operasi produksi disusun sesuai dengan umur
tambang.
a. Tata guna lahan sebelum dan sesudah kegiatan tahap operasi produksi.
1) Area permukiman;
2) Pariwisata.
4) Area pembudidayaan.
d. Kriteria keberhasilan reklamasi tahap operasi produksi meliputi standar
akhir; dan
yang pada umumnya berhubungan dengan alat berat dan biaya operasional, antara
lain:
Alat berat yang digunakan adalah bulldozer yang berfungsi untuk meratakan
tanah timbunan pada lahan yang akan direklamasi. Untuk mencari biaya penggunaan
berikut :
V x 60 x Eff
P =
CT
Keterangan :
Material utama kegiatan penghijauan berupa tanah pucuk (top soil) berasal
dari timbunan tanah pucuk (topsoil storage) yang berjarak sekitar 1200 M dari lokasi
V = Luas Alas x t
V = Volume
t = tinggi prisma
Dumptruck terlebih dahulu harus diketahui produktivitas masing - masing alat agar
dapat ditentukan berpa lama alat akan digunakan untuk pengangkutan tcanah pucuk.
1) Produktifitas Excavator
Nan Riang adalah excavator VOLVO EC 460 BLC. Produksi excavator per jam
Tabel 2.2
Faktor Koreksi (S) untuk Kedalaman dan Sudut Putar
Tabel 2.3
Faktor Koreksi (BFF) untuk Alat Gali
3 Lempung keras 65 – 95
4 Lempung basah 50 – 90
(Sumber : Rostiyanti,2008)
C x 60 x Eff
P=
CT
Keterangan :
Pengendalian Erosi
Hujan akan menimbulkan erosi jika intensitasnya cukup tinggi dan jatuhnya
dalam waktu yang relatif lama. Ukuran butir air hujan sangat berperan dalam
menentukan erosi. Hal tersebut disebabkan karena dalam proses erosi energi kinetik
kemiringan 2 - 5 %.
tanaman, hewan dan manusia. Secara umum, terdapat tiga makna pokok dari
meningkatkan produksi dan tahan terhadap erosi, mutu lingkungan yaitu tanah
diharapkan mampu untuk mengurangi pencemaran air tanah, udara, penyakit dan
membuat kita untuk mencari indikator dari segi tanah yang dapat digunakan untuk
kualitas tanah akan memberikan kontribusi yang besar akan bertambah buruknya
dan faktor yang mengendalikan kualitas tanah sehingga sangat sulit untuk
menyatukan berbagai interaksi antara faktor-faktor tersebut menjadi suatu indikator,
Secara umum indikator kualitas tanah yang baik adalah sebagai berikut:
a. Mudah pengamatan/pengukurannya.
2. Penanaman
Untuk memperoleh hasil yang optimal, jarak tanam Jabon yang direkomendasikan
bagian dasar dengan kedalaman 60 cm. pada waktu melubang, tanah bagian atas (top
soil) diletakkan disebelah kanan. Lubang tanaman dibiarkan selama 1 bulan sebelum
c. Penanaman
1) Waktu
Penanaman tanaman Jabon dilakukan pada awal musim penghujan, saat
2) Pelaksanaan Tanam
a) Pada waktu menanam jabon jangan terlalu keras memegang batang jabon
karena akan membuat luka pada batang jabon, peganglah pada polybag
tanaman dan pada saat menanam batang tanaman jangan terlalu dalam terkena
secara bertahap sehingga timbunan menjadi padat dan kompak, tidak ada
d) Lubang tanam ditimbun sampai penuh, hingga permukaan rata dengan tanah
di sekelilingnya.
3. Pemeliharaan Tanaman
Semprot Pestisida secara aktip per 1 atau 2 minggu sekali selama 3-5 bulan
tergantung keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup
banyak pestisida sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis
d. Pemupukan
1. Dosis pemupukan
tabel 2.4:
Tabel 2.4
Dosis Pemupukan Tanaman jabon
1-6 74 50 31
6-9 76 55 34
9-12 99 53 36
Tabel 2.5
Kebutuhan Pupuk Tahun 2016
1) Cara Pemupukan
1) Pemberian waktu penanaman pupuk urea sp36 dan kcl masing-masing setelah
dalam setahun.
1) Kehilangan hara dari pupuk yang terjadi melalui proses pencucian dan erosi
dapat dikurangi
2) Hara pupuk larut dengan proses lepas lambat (slow release) sehingga secara
3) Aplikasi pupuk lebih mudah, menghemat tenaga dan biaya Pupuk tablet
dalam tanah di sekitar tanaman dengan jumlah sesuai dengan dosis yang
Sesuai dengan perencanaan kegiatan reklamasi dan revegetasi PT. Nan Riang,
lahan tersebut dengan cara memindahkan dan mendatarkan material dari front
bulldozer. Hal ini dilakukan agar pada saat kegiatan reklamasi berikutnya tidak
lahan, karena lereng sangat berpengaruh besar terhadap lahan yang akan di reklamasi.
Pada umumnya lereng yang berada pada lahan reklamasi sudah relatif aman,namun
dilakukan.
Tanah pucuk merupakan lapisan teratas dari lapisan tanah yang dikupas pada
banyak unsur hara tanah yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu
Penggunaan tanah pucuk dapat dilakukan dengan cara penyebaran, cara ini
dilakukan apabila jumlah lapisan tanah pucuk yang tersedia cukup banyak. Sebelum
3. Pengendalian Erosi
Hujan akan menimbulkan erosi jika intensitasnya cukup tinggi dan jatuhnya
dalam waktu yang relatif lama. Ukuran butir air hujan sangat berperan dalam
menentukan erosi. Hal tersebut disebabkan karena dalam proses erosi energi kinetik
Besarnya energi kinetik hujan tergantung pada jumlah hujan, intensitas dan
ukuran butir-butir dan angin. Jadi intensitas butir-butir hujan, kecepatan hujan,
bentuk ukuran air hujan, lamanya hujan dan kecepatan angin secara kolektif
partikel atau massa tanah oleh hujan, air limpasan, atau angin, maka strategi untuk
mencegah dan penanggulangan erosi pada tingkat mikro, haruslah berdasarkan pada
hal-hal berikut:
dengan tumbuh-tumbuhan.
limpasan.
2.2.4.3. Revegetasi
Dalam kegiatan revegetasi juga terdiri atas beberapa kegiatan seperti
berikut :
Pada kegiatan reklamasi pohon yang di pilih untuk di tanami adalah pohon
jabon PT, Nan Riang memilih pohon jabon di karenakan kayu jabon harga
Untuk rencana penyediaan bibit, PT. Nan Riang, membeli bibit dari
c. Pemupukan
Pupuk urea sp36 kcl dipilih untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi
tumbuhan yang akan ditanam pada lahan revegetasi, hal ini dipilih karena
pupuk tersebut mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk pohon yang
akan ditanam.
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum menanam. Pada waktu menggali
dilakukan secara berkala, sedangkan untuk pemeliharaan jalan utama dan drainase
diutamakan pada saat musim hujan, agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Jalan
utama tambang tetap dipertahankan karena akan menjadi akses menuju lahan
produktif
2.3.1. Input, yaitu data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, terdiri dari:
1. Data primer:
oleh dump truck untuk membawa over burden ke disposal area. Data ini
dump truck.
Data ini digunakan untuk perhitungan produksi alat berat dan alat angkut serta
Data ini digunakan untuk perhitungan produksi alat muat dan alat angkut.
2. Data Sekunder
a. Data rencana reklamasi PT. Nan Riang periode tahun 2016.
2.3.2. Proses, yaitu teknik pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini,
2. Menghitung biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah direncanakan pada
PT.Nan riang.
2.3.3. Output, yaitu hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah yaitu:
2. Besar anggaran biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah direncanakan
disposal area
INPUT PROSES OUTPUT
dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about fundamental phenomena”
dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis
Operasi Produksi PT. Nan Riang berada diwilayah Desa Jebak Kecamatan Muara
3.3.Variabel Penelitian
penambangan.
3.4.1. Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Sumber data diperoleh dari beberapa laporan PT. Nan Riang tentang
buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam
masalah.
a. Penatagunaan lahan.
b. Revegetasi.
2) Pengadaan bibit.
3) Pemupukan.
4) Penanaman.
5) Pemeliharaan tanaman.
b. Perencanaan reklamasi.
d. Supervisi.
Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan sipil dan secara teknis disesuai dengan
Komponen biaya langsung terdiri dari biaya penataan guna lahan + Biaya
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
1.
Analisa Data
Selesai
Pada bab ini berisikan data-data yang diperlukan untuk perhitungan biaya
rencana reklamasi pada tambang terbuka PT. Nan Riang, dilanjutkan dengan
dikumpulkan tersebut terdiri dari data primer dan data sekunder, berikut adalah data-
f. Data rencana biaya reklamasi PT. Nan Riang periode tahun 2016.
Pada pengolahan data, ada beberapa topik yang akan dibahas, diantaranya:
4.2.1. Biaya reklamasi setiap bagian kerja yang telah direncanakan pada PT.
Nan Riang.
PT. Nan Riang telah menghitung rencana anggaran biaya reklamasi periode
tahun 2016
4.2.2. Rencana Anggaran Biaya Reklamasi PT. Nan Riang Periode Tahun 2016
Untuk harga peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan juga akan disesuaikan
dengan anggaran yang direncanakan perusahaan. Berikut ini adalah rincian rencana
Pada tahun 2016 akan dilakukan kegiatan penanaman seluas 10,95 Ha, dengan
volume penimbunan sebanyak 109.500 m3. Jarak antara front tambang ke disposal
area 1.200 meter. Berikut ini perhitungan biaya langsung dan tidak langsung dari
A. Biaya Langsung
Biaya penatagunaan lahan terdiri atas biaya penataan permukaan tanah, biaya
penebaran tanah pucuk dan biaya pengendalian erosi dan pengelolaan air. Berikut
Pada tahun 2016, rencana penanaman seluas 10,95 Ha, untuk meratakan
lokasi yang akan ditanami digunakan bulldozer jenis D8R dengan panjang blade 3,93
meter dan lebar blade 1,69 meter, maka diperoleh kapasitas blade sebagai berikut:
= 11,22 lcm
𝑉𝑥 60 𝑥𝐸𝑓𝑓
Produktifitas Bulldozer =
𝐶𝑇
Ct = 1,24 (Menit)
𝑉𝑥 60 𝑥𝐸𝑓𝑓
Produktifitas Bulldozer =
𝐶𝑇
11,22 x 60 x 0,8
P=
1,24
= 434,32 lcm/jam
penyelesaian pekerjaan.
= 10.95 ha x 1 m
109.500 𝑚3
Waktu penyelesaian Pekerjaan =
434,32 𝑙𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
= 252,12 jam
Biaya rental bulldozer perjam adalah sebesar Rp. 350.000 kebutuhan bbm
perjamnya adalah sebanyak 30 liter, dengan harga bbm perliter Rp.11.500,- maka
Biaya penataan perjam =(Rental alat + (BBM x Harga BBM) + gaji operator)
12.000,-)
=Rp. 707.000,-/jam
= Rp.178.248.840
Jadi, diperoleh rencana anggaran biaya penatagunaan lahan pada tahun 2016
sebesar Rp.178,248,840
penambangan, yang berjarak 1.200 meter dari lokasi rencana reklamasi. Volume
(0,7x0,7)+(0,5𝑥0,5)
= x0,6
2
= 0.49 + 0.25
0.74
= x0,6
2
= 0,222 m3
= 1.519 m3
Konversi ke lcm:
𝑉𝑏 1
=
𝑉𝑙 1+ 𝑆𝑤
Vl = (Vb x 1+Sw)
Keterangan:
Sw = 0,25
Vl = 1.519 x (1+0,25)
Vl = 1.898 lcm
Untuk menghitung biaya untuk memuat dan mengangkut tanah pucuk, maka
V x 60 x S x BFF x Eff
Produktifitas Excavator (P) =
C𝑇
Keterangan : V = 2,9 m3
S = 1,15
CT = 0,44 (menit)
= 363,81 lcm/jam
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑚𝑢𝑎𝑡
Waktu penyelesaian Pekerjaan =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟
1.898 lcm
= = 5,2 jam
363,81 lcm/jam
Biaya rental excavator perjam adalah sebesar Rp. 350.000,- Kebutuhan bbm
perjam nya adalah sebanyak 22 liter, dengan harga bbm perliter Rp.11.500,- maka
Biaya Pemuatan perjam = (Rental alat + (BBM x Harga BBM) + gaji operator)
=Rp. 615.000,-/jam
= Rp. 3.198,000,-
C x 3600 x Eff
Produktivitas Dumptruck =
CT
Keterangan : C = 9,8 m3
9,8 x 60 x 0,8
Produktivitas Dumptruck =
14,44
= 32,57 lcm/jam
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡
Waktu penyelesaian Pekerjaan =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑑𝑢𝑚𝑝𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
1.898 𝑙𝑐𝑚
= = 58 jam
32,57 𝑙𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
Biaya rental Dumptruck perjam adalah sebesar Rp. 200.000,- Kebutuhan bbm
perjamnya adalah sebanyak 12 liter, dengan harga bbm perliter Rp.11.500,- maka
Biaya angkut perjam = (Rental alat (BBM x Harga BBM) + gaji operator)
=Rp. 350.000,-/jam
= Rp. 20.300.000,-
Jadi diperoleh biaya total penebaran tanah pucuk sebesar Rp. 23.498.000,-
Tabel 4.1
biaya pengendalian erosi yang dibutuhkan sebesar Rp. 61.000.000,-. Karena untuk
perusahaan.
2. Biaya Revegetasi
Pada tahap analisa kualitas tanah, Untuk tiap tahunnya analisa kualitas tanah
ini dilakukan 2 tempat dalam satu tahun, yaitu pada lahan yang akan di reklamasi
dan pada tanah yang nantinya akan kita gunakan untuk kegiatan reklamasi. Untuk
lebih jelas mengenai biaya untuk analisa kualitas tanah dapat dilihat pada Tabel 4.2
di bawah ini.
Tabel 4.2
2. Jumlah (contoh) 2
jumlah perhektarnya 625 batang. Dengan harga bibit jabon Rp 7.000,- per batang
serta luas areal yang akan direvegetasi seluas 10,95 ha, maka :
= 6.843 batang
= Rp 47.901.000,-
c. Penanaman
21 lubang per orang setiap hari, Waktu pengerjaan penanaman ditargetkan selesai
dalam satu bulan (30 hari) sehingga untuk menanam 6.307 bibit dibutuhkan tenaga
kerja sebanyak 10 orang, dengan gaji Rp. 85.000,- perhari, maka diperoleh biaya
= Rp 25.500.000,-
d. Biaya Pemupukan
sehingga lebih cepat tercapai matang sadap. Dosis umum pemupukan jabon per-
Tabel 4.3
Dosis Pemupukan Tanaman jabon
1-6 74 50 31
6-9 76 55 34
9-12 99 53 36
Kebutuhan Pupuk
Tabel 4.4
Umur Kebutuhan Pupuk (Kilogram)
sebesar:
= Rp. 19.279.000,-
= Rp. 950.000,-
Sehingga diperoleh total biaya pada kegiatan pemupukan tanaman pada tahun
2016 sebesar:
= Rp.20.229.000,-
e. Pemeliharaan Tanaman
harga perliter Rp. 60.000,- luas tanaman yang akan dipelihara 10,95 hektar,
dengan jumlah gaji perorang 70,000 selama 30 hari, besarnya biaya Rp.
8.400.000,-
Jadi biaya pemeliharaan untuk tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 14.342.000,-
kebutuhan kapur sebagai bahan penetral air asam dan biaya analisa kualitas air.
Rincian biaya kebuthan kapur dan biaya analisa kualitas air dijelaskan sebagai berikut
a. Kebutuhan kapur
Pemberian kapur pada kolam pengendapan lumpur PT. Nan Riang dilakukan
setiap satu kali dalam sebulan. Tiap kali pemberian kapur dibutuhkan 3 karung kapur
untuk 1 kolam sedangkan kolamnya ada 3 buah. Untuk 1 karungnya berat kapur
= 3 x 3 x 50
= 450 kg
= 450 kg x 12
= 5.400 kg
b. Biaya Kapur
Biaya penggunaan kapur dapat dicari dengan mengalikan harga kapur per
kilogram dengan jumlah kapur yang dibutuhkan. Harga kapur per kilogramnya adalah
Rp 2.000, Maka biayanya dapat dihitung seperti pada tabel 4.5 berikut:
Biaya Kapur
Tabel 4.5
pengambilan sampel air untuk dilakukan uji labor dilakukan sekali dalam 3 bulan
dengan biaya sekali uji labor adalah Rp 900.000. Untuk biaya uji labor dapat dilihat
Tabel 4.6
3 1 600.000 600.000
6 1 600.000 600.000
9 1 600.000 600.000
12 1 600.000 600.000
Jadi total biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tambang adalah biaya
Dari uraian di atas, maka diperoleh total biaya langsung dari hasil
penjumlahan biaya-biaya tiap tahap kegiatan, uraiannya dapat dilihat pada tabel 4.7
berikut
Tabel 4.7
Harga
Jumlah
N0 Kegiatan Volume Satuan Satuan Total (Rp)
Harga (Rp)
(Rp)
A. Biaya Langsung
Biaya
1 Penatagunaan
Lahan
a. Biaya
penataan
permukaan
tanah
1) OB yang
diratakan
a) Biaya
penataan perjam
Gaji
1 Orang/jam 12.000 12.000
operator
707.000
b) Biaya
penataan total
Biaya
1 Rp/jam 707.000 707.000
penataan perjam
Lama
252,12 jam 707.000 178,248,840
pengerjaan
178,248,840
a. Biaya
penebaran tanah
pucuk
1.
Excavator
a) Biaya
pemuatan
perjam
615.000
b) Biaya
pemuatan total
Biaya
pemuatan 1 Rp/jam 615.000
perjam
Lama
5,2 jam 615.000 3.198.000
pengerjaan
2.
Dumptruck
a) Biaya
angkut perjam
Gaji
1 Orang/jam 12.000 12.000
operator
350.000
b) Biaya
angkut total
Biaya
pemuatan 1 Rp/jam 350.000 350.000
perjam
Lama
58 jam 350.000 20.300.000
pengerjaan
23.498.000
C. biaya
pengendalian 1 Rp 61.000.000 61.000.000 61.000.000
erosi
Biaya
2
Revegetasi
a. Analisa
2 Contoh 1.500.000 3.000.000 3.000.000
kualitas tanah
b. Biaya
penyediaan bibit
Jumlah
6.843 Batang/Rp 7.000 47.901.000 47.901.000
bibit
d.
Pemumpukan
1. Pengadaan
pupuk
2. Biaya
2/5 Hari/orang 95.000 950.000
pemupukan
20.229.000
3.
Pemeliharaan
tanaman
a. Pembelian
6 Liter 60.000 3.942.000
inteksida
b.
Penyemprotan 4 Unit 500.000 2.000.000
inteksida
c. Tenaga
30 Hari/orang 70.000 8.400.000
kerja
14.342.000
Biaya
pencegahan dan
3 penanggulangan 13.200.000 13.200.000 13.200.000
air asam
tambang
Subtotal 386.918.840
diambil nilai tengah dari ketentuan tersebut, sehingga biaya yang dikeluarkan
langsung, pada penelitian ini di pakai angka 8% dari total biaya langsung,
sehingga biaya tidak langsung yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp.
30.953.507,-
4 Biaya supervisi sebesar 2%-7% dari biaya langsung, pada penelitian ini
dipakai angka 4% dari total biaya langsung, sehingga biaya supervisi yang
Total biaya tidak langsung = Biaya Mobilisasi dan demobilisasi alat sebesar
sebesar Rp.15.476.753,-
BAB V
pengolahan data, berdasarkan pengolahan data diatas diperoleh hasil pengolahan data
sebagai berikut:
5.1. Hasil Prosedur dan Kelengkapan Rencana Anggaran Biaya Reklamasi PT.
Riang periode tahun 2016, Pada dokumen rencana reklamasi PT. Nan Riang, biaya
penataan permukaan tanah dan penebaran tanah pucuk tidak dimasukkan kedalam
rencana biaya reklamasi, tetapi dimasukkan kedalam biaya operasi produksi, hal ini
reklamasi.
5.2. Rencana Anggaran Biaya Reklamasi PT. Nan Riang Periode Tahun 2016
Dari pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh rencana anggaran biaya
reklamasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, adapun hasil dari
Untuk lebih jelasnya, rincian rencana anggaran biaya yang seharusnya dan
anggaran biaya reklamasi yang direncanakan perusahaan dengan anggaran biaya hasil
Perhitungan Perhitungan
No Jenis Kegiatan
Perusahaan Hasil Penelitian
A. Biaya Langsung
1. Penatagunaan Lahan
Biaya Perencanaan
2. Rp. 21.100.000 Rp. 19.345.942
Reklamasi
Dari tabel 5.1 diatas rencana anggaran biaya reklamasi yang ada belum
memenuhi prosedur dan kelengkapan karena biaya penataan permukaan tanah dan
penebaran tanah pucuk tidak dimasukkan kedalam rencana biaya reklamasi, tetapi
6.1 Kesimpulan
Riang mengenai perhitungan rencana anggaran biaya reklamasi tidak sesuai dengan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2014, maka
1. Anggaran biaya untuk melakukan reklamasi pada PT. Nan Riang dengan luas
10,95 ha berdasarkan hasil perhitungan rencana reklamasi yang telah disusun oleh
tanah dan penebaran tanah pucuk tidak dimasukkan kedalam rencana biaya
hijau maka ditanami pohon jabon yang dapat bermanfaat atau bernilai ekonomis
kegiatan operasi produksi batubara PT. Nan Riang mengikuti Permen ESDM No. 07
tahun 2014 dengan menambahkan komponen biaya penataan Lahan dan penataan top
soil.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 07 Tahun 2014. Pelaksanaan
dan Pascatambang.
Susy Fatena Rostiyanti. 2008. Alat Berat untuk Proyek Kontruksi. Jakarta :
RINEKA CIPTA.
waktu ayun
waktu gali waktu ayun waktu tumpah cycle
NO kosong
(detik) isi (detik) (detik) time(detik)
(detik)
CT alat muat = Waktu gali + Swing isi + waktu dumping + swing kosong
waktu waktu
waktu waktu waktu waktu
manuver manuver stop time
No muat angkut tumpah kembali
tumpah muat (detik)
(detik) (detik) (detik) (detik)
(detik) (detik)
+ 301,702
Cycle Time
No
Waktu gusur (detik) Waktu kembali (detik)
1 42.17 34.39
2 40.22 37.88
3 39.35 36.22
4 51.57 33.46
5 38.54 32.63
6 41.91 32.34
7 43.18 31.57
8 41.19 32.42
9 42.38 35.21
10 37.56 34.66
11 38.55 32.82
12 40.36 30.23
13 39.96 32.11
14 48.24 36.25
15 39.39 35.24
16 42.57 36.95
17 50.13 37.79
18 39.77 34.26
19 42.82 34.35
20 43.77 36.68
TAHUN
No DESKRIPSI BIAYA
2016
A. Biaya Langsung
1. Penatagunaan Lahan
Ban : 10 x 20 - 18 U-LUG
Kapasitas Bak
- Munjung : 9,8 m3 (LCM)
- Berat Maksimal (bak & muatan) : 22 ton
Berat Kosong : 7.545 kg
Radius Putar : 8,8 min
GVW : 26.000 kg
Dimensi :
Panjang Total (OL) : 8.540 mm
Lebar Total(OW) : 2.490 mm
Tinggi Kabin (OH) : 2.810 mm
Jarak Pijak Roda Belakang (RT) : 1.860 mm
Jarak Pijak Roda Depan (FT) : 2.045 mm
Jarak Sumbu Roda (WB) : 5.450 mm
Julur Depan (FOH) : 1.450 mm
Julur Belakang (ROH) : 1.640 mm
Jarak Kabin Belakang (CA) : 4.055 mm
Jarak Terendah ke tanah : 250 mm
Fuel Consumptions
Tank capacity : 300 L
Mesin
Bore X Stroke : 126 x 126 mm
Engine Displacement : 9.203 cc
Model : MD92TB DIESEL ENGINE
Tenaga Maksimum : 330 / 2.200
Torsi Maksimum : 135 / 1.400
Top speed km/h : 102
Rem Parkir : Manual, link to transmission
Rem Utama : Full Air
Transmisi
Model : MTB76D
Perbandingan Gigi 01 : 6.710
Perbandingan Gigi 02 : 4.442
Perbandingan Gigi 03 : 2.455
Perbandingan Gigi 04 : 1.459
Perbandingan Gigi 05 : 1.000
Perbandingan Gigi 06 : 0.758
Perbandingan Gigi 07 : 0.633
Perbandingan Gigi R : 6.710
Rasio Gigi Akhir : 7.400
Tipe : 7 speed forward & 1 reverse
SPESIFIKASI BULLDOZER D8R
Ukuran
Panjang blade 3,93 meter
Lebar blade 1,69 meter
A. Panjang w / Pisau 21 ft in 6398 mm
B. Lebar Selama Tracks 8,7 ft in 2642 mm
C. Tinggi ke Puncak Cab 11,5 ft in 3498 mm
D. Panjang Track di Lapangan 10,5 ft in 3206 mm
E. Tanah Jarak 1,7 ft di 528 mm
F. Panjang w / o Pisau 14.9 ft in 4554 mm
G. Melacak Gauge 6,8 ft di 2083 mm
H. Standar Sepatu Ukuran 22 in 560 mm
Spesifikasi Mesin
membuat Caterpillar
Model 3406C
Gross Daya 306 hp 228,2 kw
Kekuatan Net 285 hp 212,5 kw
Daya Terukur @ 2.100 rpm
Pemindahan 890,9 cu di 14,6 L
Jumlah Silinder 6
Aspirasi turbocharged dan aftercooler
operasional
Operasi Berat 82.589,6 lb 37.462 kg
Kapasitas Bahan Bakar 128,9 gal 488 L
Sistem Pendingin Kapasitas Fluid 19,5 gal 73,9 L
Kapasitas Mesin Minyak 9,8 gal 37 L
Hidrolik Kapasitas Fluid 18,5 gal 70 L
Powertrain Kapasitas Fluid 34,1 gal 129 L
Final Drive Kapasitas Fluid 3,7 gal 14 L
Tegangan operasi 24 V
Alternator Disediakan ampere 50 amp
Transmisi
Ketik Planetary powershift
Jumlah Teruskan Gears 3
Jumlah Reverse Gears 3
Max Speed - Teruskan 6,7 mph 10,8 km /h
Max Kecepatan - Reverse 8,6 mph 13,9 km / h
undercarriage
Tanah Tekanan 14,6 psi 100.6 kPa
Tanah Kontak di Area 5580 in2 3,6 m2
Standar Sepatu Ukuran 22 di 560 mm
FAKTOR PENGEMBANGAN
Batu hasil
peledakan 60 0,63
M. RIDHO
Genaral Manger
GM Mining GM GM GM Human
Processing Commercial Resources
Manager
Manager Manager
Mine Manager Coal Accounting Slaries & benefit
Preparation
Manager Manager
Manager
Planning & Supply
Manager Training
Technologi Fixed Plant
Manager Manager
Manager
Imformation Recruitment
Maintenance Manager Coal
Terminal Manager Manager
Bissinessn Advisore Police
Analisis
Manager Manager Manager
Infrastructure Finance & Control Communikasi
& Service
Manager
Commercia
LAMPIRAN VIII
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Keterangan Oktober November Desember Januari Februari Maret April M
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Min
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengajuan tugas akhir x x
2 Permohonan penelitian x x
ke Perusahaan
3 Pengenalan lingkungan x x x
tempat penelitian
4 Penyusunan proposal x x
penelitian
5 Bimbingan dan x x x x x x x x x
perbaikan proposal
6 Seminar proposal x
7 perbaikan proposal x
8 Pengambilan data x x x
lapangan
9 Bimbingan, pengolahan x x
x x x x
data dan pembahasan
10 Seminar hasil
12.00-13.00 ISHOMA 60 1
Total 49,5
Jam Kerja Efektif bulan Maret :
= 213 jam/bulan
= 8,52 jam/hari
81,14
=
100
= 0,8
LAMPIRAN X
KANTOR PT. NAN RIANG
LAMPIRAN XI
FRONT PENAMBANGAN
AREA DISPOSAL
Surat Pernyataan
NIM : 1110024427017
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi
orang lain. Apabila kemudian dari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar
kesarjanaannya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
IPK : 2.97
Alamat/Hp : Hajran/082285453006